DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT JIWA Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG ABSTRAK

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PELAKSANAAN PERSONAL HYGIENE PADA PASIEN STROKE DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN OBAT DENGAN PENERAPAN PRINSIP 7 (TUJUH) BENAR PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

KARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN KOTABARU ABSTRAK

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN

HUBUNGAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta. Semua responden penelitian berdomisili di

HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA KUSTA DI RUMAH SAKIT KHUSUS KUSTA KOTA KEDIRI

KORELASI PERAN SERTA KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN KLIEN SKIZOFRENIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS REMAJA SAMARINDA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG OBAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI DESA BANARAN KULON PROGO YOGYAKARTA

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 dengan memperoleh responden

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY

HALAMAN PERSETUJUAN. Disusun oleh: PUDJI HASTUTI

ABSTRACT. Keywords: Supervisory Swallowing Drugs, Role of Family, Compliance Drinking Drugs, Tuberculosis Patients ABSTRAK

peningkatan dukungan anggota keluarga penderita kusta.

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN PASANGAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN TAHUN 2016

Unnes Journal of Public Health

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

BAB I PENDAHULUAN. perpecahan antara pemikiran, emosi dan perilaku. Stuart, (2013) mengatakan

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

BAB I PENDAHULUAN. efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Videbeck, 2011).

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan lainnya ( Samuel, 2012). Menurut Friedman, (2008) juga

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan penurunan semua fungsi kejiwaan terutama minat dan motivasi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh ROHANA FATMA ZAHRA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. utama dari penyakit degeneratif, kanker dan kecelakaan (Ruswati, 2010). Salah

HUBUNGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM MENGKONSUMSI OBAT CAPTOPRIL TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG OBAT GOLONGAN ACE INHIBITOR DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PELAKSANAAN TERAPI HIPERTENSI DI RSUP PROF DR

BAB I PENDAHULUAN. Kasus gangguan jiwa berat mendapatkan perhatian besar di berbagai negara. Beberapa

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

HUBUNGAN CARA BAYAR, JARAK TEMPAT TINGGAL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT RAWAT JALAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA TESIS

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT RENDAH GARAM PADA PASIEN HIPERTENSI DI KAMPUNG MEKAR SARI KABUPATEN TANGERANG

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN KARAKTERISKTIK PASIEN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MENJALANI TERAPI DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS TEMBUKU 1 KABUPATEN BANGLI BALI 2015

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN RAWAT INAP ULANG PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG ALAMANDA RSUD ULIN BANJARMASIN

PENGARUH POSISI TIDUR MIRING TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU LANSIA PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari keluarga. Townsend (2014), mengatakan skizofrenia yaitu terjadi

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Nitari Rahmi 1, Irvan Medison 2, Ifdelia Suryadi 3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di RSD dr. Soebandi Jember

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan sehari-hari, hampir 1 % penduduk dunia mengalami

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI LANSIA DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI DESA SOBOKERTO KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID DI POLIKLINIK RS JIWA DAERAH PROPSU MEDAN

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

Jurnal Care Vol. 3, No. 2, Tahun 2015 PENGETAHUAN PASIEN TUBERCULOSIS BERIMPLIKASI TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Tempat penelitian

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN PENDERITA HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSU SUNDARI MEDAN SKRIPSI

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HEPATITIS B PADA DOKTER GIGI DI DENPASAR UTARA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN SETELAH MENDAPATKAN PENJELASAN (INFORMED CONCENT)

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. melalui Sekretaris Daerah Provinsi Istimewa Yogyakarta.

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Andalas Kota Padang

MOTIVASI DAN PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN RESPON CEMAS ANAK USIA SEKOLAH YANG AKAN MENJALANI PEMBEDAHAN DI RUANG IX RSUD dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DENGAN PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA SALAMREJO SENTOLO KULON PROGO

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TBC DI PUSKESMAS KEDURUS SURABAYA

HUBUNGAN GANGGUAN TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS EKONOMI TERHADAP RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT SWAMEDIKASI PADA PENGUNJUNG DI APOTEK X KOTA PANGKALPINANG

PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. melanjutkan kelangsungan hidupnya. Salah satu masalah kesehatan utama di dunia

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Transkripsi:

DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA Kristiani Bayu Santoso 1), Farida Halis Dyah Kusuma 2), Erlisa Candrawati 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email : jurnalpsik_unitri@gmail.com ABSTRAK Skizofrenia dalam proses pengobatannya tidak dapat terlepas dari adanya dukungan keluarga dalam meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia.rancangan penelitian cross sectional, sampel sebanyak72 orang yang dipilih menggunakan teknik insidental sampling.penelitian dilakukan di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan dukungan keluarga terhadap pasien skizofrenia yang sedang menjalani rawat jalan tergolong baik (58,3%). Kepatuhan minum obat tergolong patuh (91,7%). Uji statistik Spearman rank dengan nilai p= 0,002< α= 0,05. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia, dengan kriteria hubungan sangat erat r= 0,750. Keluarga dan rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan motivasi untuk mempertahankan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. Kata kunci: dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, skizofrenia 563

FAMILY SUPPORTS IMPROVING MEDICATION ADHERENCE OF SCHIZOPHRENIC PATIENTS ABSTRACT The treatment of schizophrenia could not be separated from family supports in improving adherence to consume drugs. This study aimed to determine the relationship between family support and adherence to taking drugs for schizophrenic patients. The study design was cross sectional, a sample of 72 people selected using incidental sampling technique. The study was conducted at the Mental Health Poly of the Mental Hospital. Radjiman Wedioningrat Lawang using a questionnaire. The results showed family supports for schizophrenic outpatients classified as good (58.3%). Drug compliance was classified as obedient (91.7%). Spearman rank statistic test with p = 0,002 <α = 0,05. There was a correlation between family supports with adherence to consume drugs in schizophrenic patients, with very close relation criteria r = 0,750. Families and hospitals are suggested to increase motivation to maintain medication adherence of schizophrenic patients. Keywords : Family supports, medication adherence, schizophrenia. PENDAHULUAN WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa (Prasetyo, 2006).Salah satu faktor penghambat dalam keberhasilan peningkatan status kesehatan pasien gangguan jiwa seperti ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi obat. Salah satu jenis dari psikosa fungsional yang paling banyak adalah skizofrenia. Menurut studi epidemologi menyebutkan bahwa prevalensi skizofrenia secara umum berkisar antara 0,2%- 2,0%. Insiden skizofrenia terjadi 1/10.000 per tahunnya, sedangkan di Indonesia sendiri angka kejadian skizofrenia 3/1.000 per tahunnya (Hawari, 2006). Menurut WHO, insiden skizofrenia terjadi 1% dari seluruh penduduk di dunia. Skizofrenia menyerang baik lakilaki maupun perempuan dengan perbandingan yang sama. Perbedaan yang ditunjukan laki-laki dan perempuan lebih kepada onset terjadinnya skizofrenia yaitu terjadi lebih awal pada laki-laki dibandingkan perempuan (Kaplan dkk, 1997). 564

Secara umum, klien yang minum obat secara tidak teratur mempunyai kecenderungan untuk mengalami kekambuhan.klien kronis, khususnya skizofrenia sukar mengikuti aturan minum obat karena adanya gangguan realitas dan ketidakmampuan mengambil keputusan.di rumah sakit perawat bertanggung jawab dalam pemberian atau pemantauan pemberian obat sedangkan di rumah tugas perawat digantikan oleh keluarga (Keliat, B.A., 2000). Saat seseorang mengalami gangguan jiwa terutama skizofrenia, yang berperan penting dalam proses kesembuhannya adalah lingkungan terdekatnya terutama keluarga sebagai caregiver primer (Sulistiwati dkk, 2004). Tinggal bersama keluarga akan mempermudah proses rehabilitasi, kepatuhan minum obat lebih terkontrol dan biasanya gangguan jiwa skizofrenia ini berlangsung kronis atau menahun sehingga terapi pada skizofrenia relatif berbulan-bulan bahkan tahunan yang berguna menekan kekambuhan sekecil mungkin (Maramis, 2005;Hawari, 2006). Dukungan keluarga merupakan bagian dari dukungan sosial, salah satu sumber support sosial yang paling penting adalah perkawinan dan keluarga. Hubungan yang terjalin kurang baik akan lebih berpengaruh terhadap kurangnya suatu dukungan itu dibandingkan dengan bila tidak ada hubungan sama sekali. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 12 Desember 2011 diperoleh hasil wawancara kepada 10 orang keluarga pasien memaparkan bahwa keluarga pasien mengambil obat sesuai yang diresepkan dokter. Berdasarkan hasil wawancara, dapat disimpulkan 6 dari 10 pasien skizofrenia yang tinggal serumah bersama keluarga tidak patuh minum obat yang disebabkan dukungan keluarga yang kurang maksimal dalam pengobatan pasien. Studi pendahuluan dilaksanakan di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang serta data yang diperoleh untuk pasien yang berobat jalan, baik lama atau baru pada bulan Agustus 2011 tercatat 716 pasien dengan diagnosis skizofrenia. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga pasien skizofrenia yang menjalani rawat jalan bersama keluarga di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang.Penetapan sampel sesuai dengan kriteria inklusi dilakukan dengan metode insidental sampling sebanyak 72 orang. Kriteria inklusi yang ditetapkan meliputi 565

keluarga yang mengantarkan pasien kontrol di poli kesehatan jiwa, usia keluarga pasien lebih dari 17 tahun dan keluarga tinggal serumah dengan pasien. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner tentang dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pada pasien. Data dianalisis dengan menggunakan Spearman rank. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden (61,1%) berjenis kelamin laki-laki, sebagian besar berusia 40 - < 50 tahun (27,77%), dengan tingkat pendidikan rata-rata lulusan SMP/MTs dan SMA/MA yaitu sebanyak 29,16%. Jenis pekerjaan paling tinggi adalah sebagai pegawai swasta (34,72%), jumlah anggota keluarga rata-rata 4-5 orang (52,77%), dimana hubungan dengan pasien paling banya adalah kakak/adik (23,61%). Tabel 1. Data demografi umum responden Karakteristik f (%) Jenis Perempuan 28 38,9 Kelamin Laki- laki 44 61,1 < 20 th 7 9,72 20- <30 th 10 13,88 Usia Anak 30- <40 th 13 18,05 40- <50 th 20 27,77 50- <60 th 14 19,44 60 th 8 11,11 Tingkat Pendidikan Jenis Pekerjaan Jumlah Anggota Keluarga Hubungan dengan pasien SD/ SR 19 26,38 SMP/ MTS 21 29,16 SMA/ MA 21 29,16 Diploma/ S1 11 15,27 Swasta 25 34,72 Wiraswasta 11 15,27 IRT 9 12,50 Tani/ buruh 7 9,72 PNS 9 12,50 Pelajar/ Mahasiswa 6 8,33 Pensiunan 5 6,94 1-3 orang 21 29,16 4-5 orang 38 52,77 6-9 orang 13 18,05 Bapak/ ibu 11 15,27 Anak 9 12,50 Kakak/ Adik 17 23,61 Paman/ bibi/ 14 19,44 keponakan Suami 9 12,50 Istri 12 16,66 566

2,80% 38,90% 58,30% Kurang Cukup Baik Gambar 1. Distribusi frekuensi dukungan keluarga dari keluarga pasien skizofrenia di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang 2012. Berdasarkan Gambar 1 diketahui bahwa dukungan keluarga dari keluarga pasien skizofrenia di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang 2012 sebagian besar (58,30%) masuk dalam kategori baik. Berdasarkan Gambar 2 diketahui bahwa kepatuhan minum obat pasien skizofrenia yang sedang rawat jalan di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang 2012 sebagian besar (91,70%) masuk dalam kategori patuh. Tabel 2. Tabulasi silang support system keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang 2012 Kepatuhan Dukungan Keluarga minum obat Kuran Cukup Baik Total Tidak f 1 5 0 6 Patuh % 1,4% 6,9%.0% 8,3% Patuh f 1 23 42 66 % 1,4% 31,9% 58,3 91,7% Total f 2 28 42 72 % 2,8% 38,9% 58,3 100,0% 8,30% 91,70% TidakPatuh Patuh Tabel 2. Menunjukkan sebanyak 42 orang (58,3%) memperoleh dukungan keluarga yang tergolong baik dan untuk kepatuhan minum obat tergolong patuh. Gambar 2. Distribusi frekuensi kepatuhan minum obat pasien skizofrenia yang sedang rawat jalan di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang 2012. Dukungan Keluarga Dukungan keluarga pasien skizofrenia yang sedang mengantar pasien berobat di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang secara keseluruhan berdasarkan hasil penelitian disajikan pada Gambar 1. Hasil penelitian untuk variabel 567

terikat menunjukan bahwa 58,3% dukungan keluarga terhadap pasien skizofrenia yang sedang menjalani rawat jalan tergolong baik. Keluarga sebagai orang terdekat pasien akan lebih memberikan dukungan daripada orang yang tidak memiliki hubungan darah. Salah satu sumber dukungan sosial yang paling penting adalah perkawinan dan keluarga. Tingkat pendidikan merupakan salah satu penentu dalam pencapaian keberhasilan proses pengobatan karena tingkat pendidikan dapat mempengaruhi seberapa besar dukungan yang diberikan terhadap anggota keluarganya yang sakit. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Kodriati (2004) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan kemungkinan akan mendapatkan dukungan sosial dari orang yang berada di sekitarnya. Tingkat pendidikan responden sebanyak 21 orang (29,16%) merupakan lulusan SMP dan SMA sederajat. Usia keluarga pasien sebagian besar berada pada rentang umur 40-<50 tahun sebanyak 20 orang (27,77%). Pada usia tersebut, kondisi fisik masih tergolong baik sehingga dengan tidak ada keterbatasan fisik diharapkan dapat memberikan dukungan pada anggota keluarga yang sakit. Kodriati (2004) menyatakan bahwa dukungan sosial berkaitan dengan adanya perubahan peran sosial dan hubungan menyertai dalam proses penuaan. Selain faktor- faktor tersebut, ikatan keluarga seperti bapak/ibu (15,27%), anak (12,50%), kakak/adik (23,61%), suami (12,50%), istri (16,66%) dari suatu pernikahan akan memberikan dukungan dengan perhatian serta kepedulian, menunjukan perasaan setuju terhadap perasaan atau gagasan yang bertujuan untuk meningkatkan harga diri, menyediakan bantuan materiil dalam pembiayaan pengobatan, saran atau nasehat pada anggota keluarganya. Rodin dan Solovey (1994) menyatakan bahwa dukungan keluarga termasuk support system sosial meliputi dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif. Selain dari ketiga hal tersebut pada umumnya sebanyak 25 orang (34,72%) bekerja sebagai pegawai swasta, Ini sesuai pendapat yang disampaikan Rodin dan Solovey (1994) support instrumental mengacu pada dukungan berupa finansial (materiil). Kepatuhan minum obat pasien skizofrenia Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 91,7% responden memiliki kepatuhan minum obat yang tergolong patuh (Gambar 2). Kepatuhan mengkonsumsi obat pasien skizofrenia dipengaruhi oleh keluarga yang tinggal satu rumah karena keluarga dapat mengingatkan jika pasien lupa minum obat, pendampingan/pengawasan agar 568

obat diminum sesuai dosis serta mengantar untuk kontrol secara rutin yang bertujuan untuk mempertahankan kepatuhan.keluarga juga dapat memberikan dukungan dan membuat keputusan mengenai perawatan dari anggota yang sakit, serta menentukan keputusan untuk mencari dan mematuhi anjuran pengobatan. Selain itu, hubungan dengan pasien seperti bapak/ibu, anak, kakak/adik, suami dan, istri lebih mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang diketahui secara keseluruhan sebanyak 58 orang (80,56%), sehingga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, terutama yang berkaitan dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia saat berada dirumah akan lebih terkontrol. Hal ini senada dengan pernyataan Drennan & Graw (2000) bahwa adanya dukungan dari pihak keluarga, teman dan orang-orang sekitarnya untuk selalu mengingatkan pasien agar teratur minum obat demi keberhasilan pengobatan. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia Hasil tabulasi silang antara Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang 2012 tersaji dalam Tabel 2. Sebanyak 42 orang (58.3%) memperoleh dukungan keluarga yang tergolong baik dan untuk kepatuhan minum obat tergolong patuh. Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh p-value sebesar 0,002< 0,05 sehingga hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. Nilai kekuatan korelasi Spearman s Rank (r) sebesar 0,750 menunjukkan kriteria hubungan yang sangat erat. Dukungan sosial merupakan bantuan atau dukungan yang diterima individu dari orang-orang tertentu dalam kehidupannya dan berada dalam lingkungan sosial tertentu yang membuat individu merasa diperhatikan, dicintai, dihargai serta diberikan dukungan kearah yang lebih baik. Individu yang menerima dukungan sosial memahami makna dukungan sosial yang diberikan orang lain, dalam hal ini pemberi dukungan sosial terdekat dengan individu penerima adalah keluarga. Hal demikian dijelaskan oleh Rodin dan Solovey (1994) bahwa salah satu sumber dukungan sosial yang paling penting adalah perkawinan dan keluarga. KESIMPULAN 1) Dukungan keluarga terhadap pasien skizofrenia sebagian besar (58,3%) tergolong baik. 2) Kepatuhan minum obat pasien 569

skizofrenia sebagian besar (91,7%) tergolong patuh. 3) Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang. DAFTAR PUSTAKA Drennan,V. & Graw, C. 2000. Australian College of Pharmacy Practice. Journal Ners. Hawari, D. 2006. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Edisi 2.Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Nasional. Skripsi Tidak Diterbitkan. Maramis, W. F. 2005. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga: University Press. Prasetyo. 2006. Konsep Dasar Skizofenia. http://darwismamin.wordpress.co m/keperawatan/konsep-dasarskizofrenia-dan-penyebabnya diakses tanggal 25 November 2011. Suliswati dkk, 2004.Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC. Kaplan, dkk. 1997. Terjemahan: Sinopsi Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Edisi ke tujuh jilid Satu. Jakarta: Binarupa Aksara. Keliat, B.A., 2000. Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC. Kodriati. 2004. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Stres Pada Lansia Di PSTW Yayasan Karya Bakti Ria Pembangunan Cibubur Jakarta Timur. Skripsi. Jakarta: Universitas Pembangunan 570