PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZED) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK KELAS VIII DI SMPN 2 KECAMATAN SULIKI Ajeng Rahma Sudarni 1), Gusmawetti 2), Rini Widyastuti 1) 1) Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer 2) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail: Ajengrahma_94@yahoo.co.id Abstract This research is motivated by the low learning outcomes in subjects Information and Communication Technology class VIII SMP N 2 Suliki sub-district, where 63.41% of students get to learn the results below minimum completeness criteria (KKM). The purpose of this study was to determine the effect of the application of cooperative learning model of TAI (Team Assisted Individualized) on learning outcomes of students in the subjects of ICT in class VIII SMP N 2 Subdistrict Suliki. This type of research is experiment. The study population was all class VIII SMP N 2 Subdistrict Suliki. The sampling technique was randomly (random sampling). The sample in this research is class VIII.2 and VIII.5, VIII.2 class numbered 25 students as an experimental class that implements cooperative learning model of TAI and VIII.5 totaling 24 students as classroom control with conventional learning models. From the research it appears that the class that implements the type of cooperative learning model of TAI has an average value (75.00) higher than students who apply conventional learning (71.20). Of the t-test calculations obtained t_arithmetic = 0.204 and t_tabel = 0.173. Because t_arithmetic > t_tabel then the hypothesis can be accepted. Therefore we can conclude there is the effect of the application of cooperative learning model type TAI on learning outcomes of students on the subjects of ICT, so that learning by applying cooperative learning model of TAI can be used as an alternative for teachers to improve learning outcomes information and comunication technologi students. Keywords: TAI (Team Assisted Individualized), Experiment, learning outcomes Pendahuluan Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu upaya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai tuntutan pembangunan bangsa, dimana kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses pemberian pengetahuan, pemahaman dan ketermpilan serta penanaman sikap positif kepada perserta didik. Perwujudan masyarakat berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama dalam menyiapkan peserta didik menjadi subyek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan professional pada bidang masing-masing. Upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat tercapai secara optimal, apabila dilakukan pengembangan
dan perbaikan terhadap komponen pendidikan itu sendiri. Pada dunia pendidikan saat ini kita dihadapkan pada masalah yang kompleks dimana sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu menghadapi tantangan zaman. Berbagai usaha dilaksanakan secara berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran diantaranya mengadakan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, penataran guru, penyempurnaan kurikulum sekolah yang meliputi semua bidang studi yang diajarkan di sekolah. Berdasarkan hasil observasi tanggal 13 Januari 2015 di SMP N 2 Suliki terlihat bahwa guru masih menggunakan metode ceramah, pembelajaran berpusat pada guru atau Teacher Centered Learning. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran, menyebabkan tidak kondusifnya proses pembelajaran. Disamping itu penulis juga melihat masih rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran karena siswa kebanyakan lebih suka mengobrol dengan teman sebangkunya, mengerjakan tugas yang bukan mata pelajaran komputer, dan siswa sering minta izin keluar kelas dengan alasan bermacam-macam. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Suliki yang terdaftar pada tahun pelajaran 2015/2016 seperti yang terlihat pada tabel : Tabel 1 Persentase Nilai Ketuntasan TIK Semester 1 Siswa Kelas VIII SMP N 2 SULIKI Tahun Ajaran 2015/2016 Kelas Siswa yang tuntas ( 75) Jumlah Persentase (%) VIII.1 25 48.00% VIII.2 25 16.00% VIII.3 24 62.50% VIII.4 25 36.00% VIII.5 24 20.83% Berdasarkan Tabel 1 terlihat masih ada siswa yang belum tuntas. Hasil belajar TIK yang dicapai siswa masih ada yang dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) TIK yang ditetapkan disekolah tersebut yaitu 75. Hasil belajar yang demikian kemungkinan disebabkan tidak pahamnya peserta dengan materi yang diajarkan dan terungkap bahwa dalam proses pembelajaran komputer siswa hanya mendengar penjelasan dari guru, sehingga guru menjadi pusat informasi atau Teacher Centered Learning. Salah satu pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan hasil belajar siswa dan membantu siswa dalam memecahkan masalah adalah dengan menerapkan model pembelajaran
Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualized). Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualized) terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran TIK dikelas VIII SMP N 2 Kecamatan Suliki? Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualized) terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran TIK dikelas VIII SMP N 2 Kecamatan Suliki. Metodologi Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini tergolong dalam penelitian eksperimen (eksperimental reseach). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dimaksud untuk melihat akibat dari suatu tindakan atau perlakuan, caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok pembanding yang diberi perlakuan (arikunto, 2006:3). Rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized control group only design. Menurut Lufri (2005:70) rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Tabel 2: rancangan penelitian Kelas Perlakuan Tes akhir Eksperimen X T 1 Kontrol - T 2 Keterangan : X : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen, berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. : Tes akhir yang diberikan kepada kelas eksperimen berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian. : Tes akhir yang diberikan kepada kelas kontol berdasarkan materi yang diberikan selama penelitian. Menurut sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Sugiyono (2009:18) menyatakan sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel penulis memilih teknik random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersamasama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Arikunto (2011: 118) menyatakan bahwa variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarakn kutipan tersebut, variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan peneliti. Variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas yaitu variabel yang diperkirakan berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran TIK yang diterapkan dengan metode TAI pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, dan b. Variabel terikat yaitu gejala yang timbul akibat perlakuan yang diberikan oleh variabel bebas. Maka yang menjadi variabel terikat pada penelitian ini adalah penerapan konsep dan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Suliki. Menurut Sugiyono (2014:102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupu sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Tes yang akan diberikan kepada siswa berupa tes uraian yang disusun sesuai dengan materi yang diberikan selama penelitian berlangsung. Tes uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan taraf kesukaran. Analisis data pada penelitian dengan menggunakan uji t, sebelum dilakukan analisis data, maka dilakukan uji normalitias dengan uji liliefors dan uji homogenitas. Hasil dan Pembahasan Kelas Tabel 3 Data hasil tes akhir siswa Jumlah Siswa Skor Maks Skor Min Eksperimen 25 95 45 75,00 Kontrol 24 90 50 71,20 Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMPN 2 Kecamatan suliki untuk pembelajaran TIK kelas VIII adalah 75, maka hasil akhir siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Tabel 4 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa N o Kelas jumlah Persentase ketuntasan Tuntas >75 Jumlah Tuntas 1 Eksperimen 25 16 64,00% 2 Kontrol 24 12 50,00% Dari tabel 4 terlihat persentase ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen dari 25 orang siswa adalah 64,00% dan dikelas kontrol dari 24 orang siswa persentase ketuntasan siswa adalah 50,00%.
Berdasarkan hasil tes akhir, maka analisis data dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut : a. Uji normalitas data Uji normalitas tes akhir pada kedua kelas sampel didapatkan harga Sig untuk taraf nyata α = 0,05 seperti terlihat pada tabel : Tabel 5 hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kontrol Kelas Nilai ratarata Sig Eksperimen 75,00 0,099 Kontrol 71,20 0,173 Berdasarkn tabel 5 terlihat bahwa kedua kelas eksperimen dan kontrol memiliki nilai signifikan yaitu kelas eksperimen = 0,099 dan kelas kontrol 0,173. Untuk menentukan normalitas dari data tersebut cukup membaca pada nilai signifikansi, jika signifikansi kurang dari 0,05, maka kesimpulannya data tidak berdistribusi normal. Tetapi jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal, kedua kelas eksperimen dan kontrol mempunyai signifikan lebih besar 0,05. Jadi dapt disimpulkan bahwa nilai kedua kelas berdistribusi normal b. Uji homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil belajar kedua kelas sampel homofen atau tidak. Untuk menguji homogenitas variansi digunakan SPSS 16.0 dengan hasil sebagai berikut : Tabel 6 hasil uji homogenitas tes akhir kelas sampel Kelas a Sig Eksperimen 75,00 0,05 0,204 Kontrol 71,20 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan nilai signifikan kelas eksperimen dan kontrol yaitu 0,204. Nilai Sig yang didapatkan 0,204 > 0,05 berarti Ho diterima dan dapat disimpulkan kedua kelas bervariansi homogen. Dari hasil normalitas dan uji homogenitas yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kedua kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. c. Uji hipotesis Untuk pengujian hipotesis digunakan uji t. Nilai t hitung didapatkan dari tabel independent sampels t test yaitu 0,204 Tabel 7 hasil uji hipotesis kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas Α T T tabel hitung Eksperimen 0,05 0,204 0,173 Kontrol Dari tabel 7 dapat dilihat nilai t hitung kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 0,204. Berdasarkan tabel tersebut nilai t tabel = 0,173 dan t hitung = 0,204. Jadi t hitung > t tabel maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualized) lebih baik dari pada hasil belajar menggunakan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan presentase ketuntasan siswa kelas eksperimen mencapai 64,00% dan kelas kontrol 50,00%, maka dapat disimpulkan bahwa : terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualized) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK dikelas VIII SMP N 2 Kecamatan Suliki. Setelah dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis terhadap hasil belajar siswa, maka diperoleh bahwa ketuntasan siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari siswa kelas kontrol. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualized) pada kelas eksperimen mendorong siswa untuk bisa belajar mandiri dan meningkatkan pemahaman materi pembelajaran dan juga karena model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini belum ada digunakan sebelumnya oleh guru mata pelajaran TIK di SMPN 2 Kecamatan Suliki sehingga siswa merasa tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Terlihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM > 75 berjumlah 16 orang siswa. Pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajran konvensional hasil belajarnya lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen dengan jumlah siswa yang tuntas KKM >75 sebanyak 12 orang siswa. Hal ini berarti hasil belajar TIK dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik dari hasil belajar TIK yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: Hasil belajar TIK siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik dari siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yaitu 75,00 dan rata-
rata kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional yaitu 71,20. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar TIK siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar TIK siswa yang menggunkan pembelajaran konvensional. Daftar Pustaka Arikunto,Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2008 Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta : Depdiknas. Hamalik, Oemar.(2008). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Isjoni (2010). Cooperative Learning (efektifitas belajar kelompok). Bandung : Alfabeta. Istarani & Muhammad ridwan S,Ag, MA (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan : CV. Media Persada. Lufri. 2005. Buku Ajar Metodologi Penelitian. Padang : Universitas Negeri Padang. Lisnawati, (2013). Penerapan model pembelajaran kooperatif Team assisted individualized untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMP Negri 1 amurang timur. Made, wena (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Malang : Buku Aksara Huda, miftahul M.Pd (2011) Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sharon, Shlomo, Ph.D(2014) The Handbook Of Cooperative Learning, Yogyakarta : Istana Media