LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEMAJUAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

LAPORAN KEMAJUAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Bab 1. Pendahuluan. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

KOMPETENSI TENAGA KERJA LULUSAN TEKNIK ELEKTRO DI ERA MEA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

LAPORAN PROYEK AKHIR SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA PUSKESMAS PLANGITAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

Darmawansyah, ST, M.Si /

PENGAMBANGAN SKKNI DALAM RANGKA MENINGKATKAN KOMPETENSI TENAGA KERJA INDONESIA MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di. meningkatkan produktivitas kreativitas, kualitas, dan efisiensi kerja.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

HUBUNGAN ANTARA MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN OTOMOTIF SMKN2 WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA

PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DAN KESIAPAN LPTK DALAM MENDUKUNG PROGRAM SERTIFIKASI GURU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya keterampilan intelektual, sosial, dan personal. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE FUZZY DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMERA DSLR

RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 74/KEP/UDN-01/VII/2007. tentang STANDAR KURIKULUM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA DIES NATALIS KE-49 UNTAN PONTIANAK

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

STANDAR KOMPETENSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti

TANTANGAN PENERAPAN KURIKULUM AKUNTANSI PEMERINTAHAN UNTUK SMK KELOMPOK KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN DENGAN ADANYA UU DESA No 6 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berubah dari model pendidikan yang tradisional menjadi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Dokumen Akademik DOKUMEN AKADEMIK

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur.

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

Standard Operating Procedure PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan citra Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti cerdas dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa tertuang didalam

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

STANDAR 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta strategi pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

LANGKAH ANTISIPATIF PEMPROV DALAM MENGHADAPI MEA / AEC

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

ANALISIS MODAL INTELEKTUAL GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO

KUANTITAS PROPORSI SMK : SMA

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami

BAB I PENDAHULUAN. penyedia obat bagi kebutuhan kesehatan masyarakat (Bogadenta, A ; 17-18). Selanjutnya

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. Oleh: TIM PENYUSUN PANDUAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Sektor konstruksi mempunyai potensi dalam memberikan kontribusi terhadap

Ipteks bagi Masyarakat

PANDUAN PROGRAM HIBAH PENERAPAN TEKNOLOGI BAGI MASYARAKAT

METODE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DP2M DIKTI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun oleh : : Ricco Widya Nugraha : A Program Studi : Teknik Informatika S-1

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Agung Tri Wibowo NIM : Jurusan : Pendidikan Fisika

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi pembelajaran memasuki era globalisasi tahun 2015, Sekolah

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami penurunan sejak tahun 1995 yaitu peringkat ke-104 pada

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING

BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

IMPLIKASI UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP PENINGKATAN MUTU PROSES PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. dinikmati oleh seluruh komponen bangsa baik untuk masyarakat terpencil

KATA PENGANTAR. hidayah-nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

PROGRAM KERJA. PS Doktor Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA

STRATEGI PUSTAKAWAN SUKSES UJI SERTIFIKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Untuk mewujudkan akuntabilitas yang tinggi dalam menjalankan sertifikasi profesi, maka LSP-P1 STP Bandung :

Kontribusi kadin dalam menyiapkan tenaga kerja kompeten

BAB I PENDAHULUAN. Scoreboard (2009), dituntut untuk memiliki daya saing dalam dunia usaha internasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) I b M PEMBELAJARAN MULTIMEDIA DIGITAL ANIMATOR 3D PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Oleh : Candra Irawan, M.Kom (0628057201) Agus Winarno, M.Kom (0631017101) UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2014 1

2

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 LEMBAR PENGESAHAN... 2 DAFTAR ISI... 3 RINGKASAN... 4 PRAKATA... 5 BAB I PENDAHULUAN... 6 BAB II TARGET DAN LUARAN... 9 BAB III METODE PELAKSANAAN... 10 BAB IV HASIL YANG DICAPAI... 11 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 13 JUSTIFIKASI ANGGARAN.... 14 DAFTAR PUSTAKA... 16 LAMPIRAN 3

RINGKASAN Pada saat ini hampir semua sektor industri membutuhkan tenaga kerja yang bisa bersaing ditingkat global untuk menghadapi pasar bebas asia dan dunia. Perguruan Tinggi (PT) adalah salah satu lembaga yang diharapkan berperan aktif dalam knowledge transfer ke masyarakat. Salah satu usaha untuk mempersiapkan calon tenaga kerja yang dapat bersaing di dunia industri adalah dengan meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja lulusan dari pendidikan vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satu SMK yang dijadikan mitra adalah SMK Robby Rodlyah dan SMK Fransiskus yang memiliki program studi multimedia dan berjarak kurang lebih 20 km dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang berlokasi di kecamatan Genuk Kota Semarang. Kedua SMK selama ini mempunyai masalah yang sama yaitu kompetensi siswa tidak memenuhi Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sehingga sulit bersaing di industri. Untuk mengatasi masalah tersebut diusulkan I b M Pembelajaran Multimedia Animator 3D untuk Berdasarkan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dengan program I b M ini di harapkan kompetensi siswa SMK robby Rodlyah dan SMK Fransiskus kompetensinya meningkat dan memenuhi SKKNI sehingga dapat bersaing di dunia industri. 4

PRAKATA Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah SWT, dengan rahmat, hidayah dan karunianya telah memperkenankan penulis untuk menyelesaikan laporan kemajuan pengabdian kepada masyarakat (I b M) dengan judul IbM Pembelajaran Multimedia Digital Animator 3D Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam melaksanakan pengabdian masyarakat ini, banyak sekali bantuan dan dukungan yang telah diperoleh. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis bermaksud mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang diantaranya adalah : 1. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Bapak Kharis Widiatmoko, S.Si, M.Kom selaku Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 3. Bapak. Dr. Drs. Abdul Syukur, MM selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Dian Nuswantoro Semarang. 4. Ibu Dewi Tri MS guru SMK Fransiskus Semarang 5. Rekan-rekan Dosen dan semua yang membantu dan terlibat dalam pengabdian masyararat ini. Sungguh pengabdian pada masyarakat ini bukan tanpa kelemahan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat diharapkan, akhir kata semoga laporan kemajuan ini dapat bermanfaat. Semarang, 5 November 2014 Penulis 5

BAB I PENDAHULUAN Pada saat ini hampir semua sektor industri membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan bisa bersaing ditingkat global untuk menghadapi pasar bebas asia dan dunia. Seiring dengan perkembangan era teknologi komunikasi dan Informasi yang sedang kita alami, menuntut terciptanya sumber daya manusia yang handal dan mempunyai kemampuan sejalan dengan kemajuan iptek dalam bidang komunikasi dan informasi. sumber daya manusia adalah modal yang paling utama dalam pembangunan sesuai cita-cita yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi, yaitu dengan mengadakan pembelajaran yang mencakup 3 aspek kompetensi yaitu Skill, Attitude dan Knowledge sehingga tercipta kualitas sumber daya manusia yang kompeten sesuai dengan tuntutan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan dapat bersaing dengan luar negeri di dalam persaingan dalam era globalisasi. Pada tahun 2008 tenaga kerja bidang multimedia dan informasi mencapai 32,6 juta tetapi baru terisi 19,8 juta atau 61% dari kebutuhannya. Hal ini menjadi peluang yang sangat baik bagi lulusan Smk untuk bisa di serap industry, karena idealnya 85-90% dari kebutuhan sumberdaya di bidang multimedia dan informatika terpenuhi. Oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu kebutuhan vital yang tidak bisa diabaikan perannya dalam keberlangsungan suatu bangsa dan tidak bisa ditawar-tawar lagi guna mempersiapkan anak bangsa sebagai calon tenaga kerja agar bisa kompetitif dan dapat di terima di industi serta tidak tertinggal dari Negara lain. Sebagaimana telah diamanatkan oleh Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan efesiensi pengelolaan manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara berencana, terarah, dan berkesinambungan. Pendidikan dalam hal ini pembelajaran mempunyai peranan strategis menciptakan masyarakat terpelajar, memberikan kontribusi yang signifikan 6

terhadap pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kesejahteraan umum dan ketertiban dunia. Ada 3 (tiga) sasaran pembangunan pendidikan nasional, yang dituangkan dalam Renstra Pendidikan Tahun 2005-2009 yaitu: meningkatnya perluasan dan pemerataan pendidikan; meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan serta meningkatnya tata kepemerintahan, akuntabilitas dan pencitraan publik. Pendidikan atau pembelajaran berbasis kompetensi merupakan salah satu tujuan pendidikan yang digagas dalam rangka membentuk siswa yang mempunyai pola pikir kompetitif, cerdas serta mandiri. Kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dan industri dalam melaksanakan tugastugas di bidang pekerjaan tertentu (Pasal 21 SK. Mendiknas No. 045/2002). Standar Kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Dalam rangka mencapai kompetensi tersebut, maka pendidikan harus dikembangkan dengan mempertimbangkan kondisi global dalam hal ini perubahan orientasi menuju persaingan bebas dan perubahan paradigma pembelajaran. Perubahan kurikulum harus disertai perubahan dalam implementasinya sehingga tercapai perubahan proses pembelajaran secara menyeluruh. Penyelenggaraan kegiatan ini pada dasarnya merupakan realisasi apa yang telah diamanatkan oleh UUD 1945 dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Secara spesifik landasan hukum yang digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik adalah : 1. UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang RI N0. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 3. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) 4.. PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). 5. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 1991 tentang Latihan Kerja Nasional. Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai sekolah vokasi yang dipersiapkan untuk mencetak lulusan yang siap kerja, tetapi masih banyak lulusan dari SMK yang belum terserap oleh industri karena masih kalah bersaing. Demikian juga kendala yang dihadapi oleh SMK Robbi Rodliyah dan SMK Fransiskus yang memiliki program studi multimedia selama ini lulusannya masih 7

banyak yang belum terserap oleh industri. SMK Robbi Rodliyah dan SMK Fransiskus merupakan sekolah swasta yang memiliki jumlah siswa yang cukup banyak dan potensial yang terletak di kecamatan Genuk Kota Semarang berjarak kurang lebih 20 km dari universitas Dian Nuswantoro. Dari kedua SMK tersebut mengingkan dan berharap agar lulusannya banyak yang diserap oleh industri. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran multimedia untuk animator 3D sesuai standart kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI). Ada beberapa kendala atau permasalahan yang terjadi dari SMK Robbi Rodliyah dan SMK Fransiskus yaitu : a. Pengetahuan guru tentang Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) multimedia masih kurang sehingga materi pembelajaran tidak sesuai dengan standart kompetensi. b. Kurikulum sekolah yang tidak sesuai (matching) dengan SKKNI sehingga lulusan banyak yang belum terserap oleh industri. c. Laboratorium multimedia dan peralatan yang kurang memadai dan mendukung dalam proses pembelajaran. d. Metode pembelajaran yang tidak berbasis kompetensi sehingga pengetahuan, ketrampilan dan sikap siswa kurang optimal. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diprioritaskan mengadakan kegiatan pembelajaran multimedia berdasarkan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sehingga baik guru dan siswa memahami kompetensi multimedia yang sesuai dengan standart industri. 8

BAB II TARGET DAN LUARAN Pada kegiatan pembelajaran multimedia digital animator 3D berdasarkan SKKNI target sasarannya adalah siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk program studi multimedia. Siswa SMK Fransiskus dan Robby Rodlyah semarang di berikan pembelajaran multimedia klaster digital animator 3D dan uji sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Multimedia dan Informatika sebagai bekal dalam persaingan mencari pekerjaan. Sedangakan Luaran pada kegiatan IbM pelatihan digital animator 3D adalah sebagai berikut : a. Materi pembelajaran multimedia digital animator 3D berdasarkan SKKNI berupa softcopy dan hardcopy. b. Materi uji kompetensi (MUK) multimedia digital animator 3D berdasarkan SKKNI berupa softcopy dan hardcopy. c. Sertifikat kompetensi teknis multimedia digital animator 3D dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). 9

BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Tahapan pelaksanaan Agar kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik dan lancer serta mencapai tujuan yang di harapkan dilakukan beberapa tahapan seperti gambar di bawah ini. Tahap pertama yaitu identifikasi permasalahan pada mitra. Tahap kedua menawarkan solusi pemecahan masalah pada mitra. Tahap ketiga pengadaan material yang dibutuhkan untuk pelatihan dan materi pre test sebelum dilaksanakan pelatihan digital animator 3D. Tahap keempat adalah penyusunan materi pelatihan berdasarkan SKKNI. Tahap kelima pelaksanaan pelatihan digital animator 3D. Tahap keenam Uji Kompetensi Teknis Digital animator 3D. Tahap berikutnya publikasi. Identifikasi masalah Solusi yang ditawarkan Pengadaan Material dan Pre Test Uji Kompetensi Teknis Pelatihan Digital Animator 3D Penyusunan Materi Pelatihan Publikasi Gambar 1. Metode Pelaksanaan IBM 3.2 Lokasi Pelaksanaan Dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai mitra adalah SMK Fransiskus dan SMK Robby Rodliyah yang berlokasi di Kota semarang 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas hasil yang telah di capai hingga saat ini, serta hambatan selama kegiatan pengabdian masyarakat dan penanganan hambatan yang dihadapai No. Kegiatan Hasil Realisasi Capaian 1 Persiapan a. Survey Lokasi dan Identifikasi masalahan saat ini b. Pemecahan Masalah yang ditawarkan dan Perencanaan Kegiatan dengan mitra 2 Pelaksanaan a. Pengadaan Material dan Pre Test b. Penyusunan Materi Pelatihan c. Pelatihan Multimedia Digital Animator 3D 3. Evaluasi dan Monitoring a. Uji Kompetensi Teknis cluster Multimedia Digital Animator 3D Uraian masalah yang 100% harus ditangani pada mitra Uraian Masalah dan 100% kegiatna yang di tawarkan kepada mitra Daftar spesifikasi material 100% dan materi Pre Test Materi Pelatihan Digital 100% Animator 3D Materi Pelatihan dan 100% Daftar Kehadiran Pelatihan Multimedia Digital animator 3D Materi Uji Kompetensi 100% Teknis Digital Animator 3D 4. Pembuatan Laporan dan Publikasi a. Pembuatan Laporan dan Publikasi Draft Publikasi 100% 11

4.2. Hambatan dan Penanganan Beberapa hambatan yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat baik secara internal dan eksternal adalah sebagai berikut : No Hambatan Penanganan 1. Labratorium Mitra Belum ada Pen Membeli Pen Tablet untuk Tablet demontrasi 2. Beberapa Personal Computer GPU Sewa GPU untuk kelancara kurang memadai pelatihan 3. Proses rendering membutuhkan waktu Menambah jam pelatihan lama 4. Pemahaman SKKNI kurang Setiap ganti sessi pelatihan di jelaskan SKKNI terlebih dahulu 12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari pelaksanaan kegiatan IbM pembelajaran digital animator 3D sangat bermanfaat bagi mitra IbM. Hal ini di sebabkan untuk klaster tersebut belum ada pada kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan. Dimana pada KKNI (kualifikasi kerja nasional indonesia) lulusan SMK berada pada level 3 (operator). Disamping itu sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bisa di gunakan dalam persaingan mencari pekerjaan. Saran dari kegiatan IBM perlu adanya sosialisasi di semua sektor pentingnya sertifikasi dalam menghadapi pasar bebas ASEAN. 13

JUSTIFIKASI PENGGUNAAN DANA 14

15

DAFTAR PUSTAKA Depnakertrans, 2006, PP no 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional Depnakertrans, 2006, PP no 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Gusrizal, 2002, Pelaksanaan Uji Kompetensi SMK Dan Implikasinya Pada Intrumen Uji, Buletin Pembelajaran No.02 Juni Tahun 2002 Depdiknas, 2003, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Depnakertrans, 2009, Rencana tenaga Kerja Nasional Tahun 2010-2014 Depnakertrans, 2004, PP no 23 Tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi Drs, H. Martinis Yamin, M.Pd, 2010, Strategi pembelajaran berbasis kompetensi, Penerbit GP Press Muslich&Masnur, 2009, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual (KTSP), Penerbit Bumi Aksara 16

Lampiran Contoh serifikat kompetensi teknis digital animator 3D dari LSP 17

18

19

20

21

22

23

24