BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif. menyebabkan semua perusahaan yang bergerak di bidang produk dan jasa harus

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAKSI. Krisis ekonomi yang melanda negara Indonesia sejak pertengahan tahun 1997

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB VI AKTIVA LANCAR-PIUTANG

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. hal seperti penerapan teknologi dan sistem informasi mutakhir. juga masalah yang berhubungan dengan pesaing perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba maksimal. Laba juga direfleksikan sebagai

MANAJEMEN PIUTANG ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN KEUANGAN I

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dalamnya. Dengan semakin berkembangnya dunia saat ini, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perusahaan-perusahaan dihadapkan pada fenomena di mana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupun kota besar. Faktor yang membuat kota itu berkembang diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus berupaya untuk memulihkan kondisi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal. Laba yang maksimal tersebut dapat diperoleh melalui

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dan kelangsungan hidup perusahaan (going concern).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

Bab V Kesimpulan dan Saran

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perdagangan antar negara berlangsung tanpa batas. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan-perusahaan sekarang ini bergerak lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orangperorang. dan perusahaan yang sesuai dengan itu ialah perusahaan,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini yang semakin pesat. merupakan dampak dari meningkatnya persaingan usaha yang kompetetif.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I. Laba yang maksimal dapat diperoleh melalui peningkatan volume penjualan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (tidak langsung lunas) dan akan menimbulkan piutang usaha (account receivable).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat bertahan hidup serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dunia saat ini memasuki era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda negara Indonesia sejak pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kemajuan suatu bangsa dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu. Untuk

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal

BAB I PENDAHULUAN. maksimal atau mendapatkan laba sebesar besarnya. Ini diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dagang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu

BAB 7 MANAJEMEN PIUTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. 2.1 Piutang (Accounts Receivable) kredit atas barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu menciptakan atau meningkatkan nilai perusahaan serta mampu

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Secara umum setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai

BAB II TELAAH PUSTAKA. perkembangan perusahaan tergantung dari cara pengelolaannya. Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijelaskan oleh suatu perusahaan, tentulah

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut, sangat diperlukan manajemen yang baik untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat bertahan hidup serta dapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap pencapaian tujuan perusahaan. lain likuiditas perusahaan itu sendiri. Menurut Mamduh et al.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong perusahaan-perusahaan untuk memperbaiki manajemen perusahaannya dan mengadakan perubahan-perubahan sehingga dapat melangsungkan kegiatan usahanya dalam menghadapi persaingan. Dalam usaha untuk mempertahankan kontinuitas atau kelangsungan usahanya perusahaan harus meningkatkan penjualan yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan memberikan potongan harga (discount), atau dengan menurunkan harga penjualannya. Namun pada dasarnya perusahaan dihadapkan pada dua alternatif penjualan, yaitu penjualan secara kredit dan penjualan secara tunai. Perusahaan pada umumnya lebih menyukai penjualan secara tunai, tetapi untuk meningkatkan hasil penjualannya dan karena situasi perekonomian yang mengalami krisis dari tahun 1997 sampai dengan sekarang, ditambah lagi persaingan yang semakin tajam sehingga perusahaan sulit melakukan penjualan secara tunai. Krisis ekonomi yang terjadi mempengaruhi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, khususnya lapisan menengah ke bawah. Keadaan ini menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat, karena harga barang di semua sektor mengalami kenaikan harga sebagai akibat dari tingginya tingkat inflasi negara Indonesia, sementara itu pendapatan masyarakat tidak mengalami peningkatan. Maka tidak heran banyak Universitas Kristen Maranatha 1

perusahaan yang bangkrut karena tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya sehingga tingkat pengangguran meningkat dan menyebabkan daya beli masyarakat yang semakin menurun. Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan-perusahaan memilih penjualan secara kredit agar pelanggan yang memiliki daya beli lemah dapat memiliki produk untuk dijual kembali sehingga perusahaan dapat meningkatkan penjualannya walaupun penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas bagi perusahaan. Tingkat piutang perusahaan secara umum dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, harga produk, kualitas produk dan kebijakan kredit perusahaan. Selain untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan, penjualan kredit juga bertujuan untuk bersaing menjaring konsumen atau pelanggan sebanyak mungkin. Dalam melakukan kebijakan ini perusahaan harus siap menghadapi resiko yang terjadi, yaitu berupa keterlambatan pembayaran piutang atau tidak terbayarnya piutang oleh pelanggan. Semakin besar volume penjualan secara kredit, semakin besar pula piutang dagang perusahaan dan semakin besar pula resiko yang ditanggung oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan manajemen piutang yang baik, sehingga dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu yang berkaitan dengan likuiditas perusahaan serta perusahaan juga mampu untuk mencetak laba maksimal yang berkaitan dengan profitabilitas perusahaan. PD X adalah distributor air mineral merk Ron 88 untuk daerah Priangan Timur yaitu Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Garut. Hampir seluruh penjualan perusahaan dilakukan secara kredit karena masyarakat mempunyai kecenderungan untuk Universitas Kristen Maranatha 2

membeli secara kredit, sehingga jika PD X tidak melakukan penjualan secara kredit maka tidak dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Berangkat dari pemikiran di atas maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam sebuah penelitian yang berjudul Analisis Manajemen Piutang PD X dan Pengaruhnya terhadap Likuiditas dan Profitabilitas. 1.2 Identifikasi Masalah Penjualan kredit adalah salah satu usaha untuk menarik pelanggan dalam meningkatkan volume penjualan perusahaan. Penjualan secara kredit tidak segera menghasilkan penerimaan dalam bentuk uang tunai, tetapi akan menimbulkan tagihan pada pelanggan dan kemudian pada saat jatuh tempo maka akan terjadi aliran kas masuk (cash inflow). Apabila pengelolaan piutang suatu perusahaan kurang baik, maka hal tersebut akan mempengaruhi aliran kas perusahaan, kegiatan operasional perusahaan, serta mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka penulis mencoba mengidentifikasikan masalah yang akan dianalisis, yaitu : 1) Bagaimana manajemen piutang yang telah diberlakukan di PD X? 2) Berapa lama rata-rata waktu pembayaran piutang oleh pelanggan? 3) Bagaimana pengaruh manajemen piutang yang dilakukan PD X terhadap likuiditas perusahaan? 4) Bagaimana pengaruh manajemen piutang yang dilakukan PD X terhadap profitabilitas perusahaan? Universitas Kristen Maranatha 3

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui manajemen piutang yang diberlakukan PD X. 2) Untuk mengetahui jangka waktu pembayaran yang dilakukan para pelanggan. 3) Untuk mengetahui pengaruh manajemen piutang yang dilakukan PD X terhadap likuiditas perusahaan. 4) Untuk mengetahui pengaruh manajemen piutang yang dilakukan PD X terhadap profitabilitas perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan masukan yang berguna mengenai manajemen piutang bagi semua pihak. Kegunaan ini dapat terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kegunaan akademis, terutama bagi : Penulis Adapun maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Kristen Maranatha. Universitas Kristen Maranatha 4

Penulis juga berharap dapat memahami teori yang diperoleh selama kuliah dan membandingkannya dengan penerapan di lapangan. Mahasiswa Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran mahasiswa lainnya. Peneliti lainnya Serta agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi rekan-rekan peneliti yang lain yang akan mengadakan penelitian di bidang yang sama. 2. Kegunaan Praktis, yang berguna bagi : Perusahaan Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang berarti kepada perusahaan dalam pengelolaan manajemen piutang. Perusahaan lain yang sejenis Selain itu penulis juga berharap agar hasil penelitian yang penulis lakukan ini dapat memberikan informasi pada perusahaan lain yang sejenis agar dapat mengelola manajemen piutangnya dengan baik. Dunia Usaha atau Masyarakat Penulis juga berharap agar hasil penelitian yang penulis lakukan ini dapat dijadikan sebagai gambaran bagi kalangan dunia usaha atau bagi masyarakat sekalian yang ingin mengetahui cara mengelola manajemen piutang dengan baik. Universitas Kristen Maranatha 5

1.5 Kerangka Pemikiran Dalam dunia bisnis, suatu perusahaan akan memperoleh laba dengan cara bersaing dengan perusahaan lainnya, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis. Untuk memenangkan persaingan ada banyak cara yang dilakukan, salah satunya dengan memberikan kredit karena saat ini sudah jarang, baik perusahaan maupun perorangan yang mau membeli secara tunai. Keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan dalam mempertahankan kontinuitas atau kelangsungan hidup usahanya untuk bersaing menghadapi situasi perekonomian di era perdagangan bebas tergantung dari bagaimana dari perusahaan tersebut mengelola kegiatan usahanya secara efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang signifikan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan penjualan kredit. Penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas akan tetapi menimbulkan piutang dagang. Penjualan kredit merupakan salah satu cara bersaing dengan perusahaan sejenis. Piutang merupakan bagian yang terpenting dari perusahaan dan bagian utama dalam aktiva lancar. Definisi Piutang menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz, JR. (2005, 372) adalah sebagai berikut : Jumlah uang yang masih belum dibayar ke perusahaan oleh para pelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit Piutang akan berubah menjadi kas jika dilakukan pembayaran yang disepakati antara pihak perusahaan dengan pelanggan pada saat jatuh tempo, dengan demikian piutang sangat penting sebagai sumber untuk mendapatkan kas bagi operasionalisasi Universitas Kristen Maranatha 6

perusahaan sehari-hari. Kegiatan dari suatu perusahaan selalu berada dalam rantai perputaran modal kerja, yaitu : Kas Persediaan Piutang Kas Jadi dapat disimpulkan bahwa penjualan kredit yang menimbulkan piutang merupakan salah satu sumber aliran kas masuk (cash flow) yang berasal dari pengumpulan piutang. Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam keadaan berputar secara terus-menerus dalam rantai perputaran modal kerja. Tingkat perputaran piutang (Receivable Turnover) dapat diketahui dengan membagi jumlah penjualan kredit selama periode tertentu yang berasal dari operasi dengan jumlah rata-rata piutang (Average Receivable). Penjualan secara kredit juga dapat menimbulkan beberapa keuntungan, Syafaruddin Alwi (1993, 58), yaitu : 1) Dapat meningkatkan volume penjualan. 2) Dapat meningkatkan laba. 3) Suatu cara dalam memenangkan persaingan. Akan tetapi disamping keuntungan yang akan diperoleh dari penjualan secara kredit terdapat pula resiko yang harus dihadapi oleh perusahaan karena adanya interval waktu antara transaksi penjualan dengan pembayaran atas kredit, diantaranya yaitu : 1) Hilangnya kesempatan untuk menggunakan atau memanfaatkan sejumlah dana yang lebih menguntungkan. 2) Kerugian bunga jika penarikan piutang terlambat dari waktu jatuh tempo yang ditentukan. 3) Kemungkinan adanya sebagian piutang yang tak tertagih. Universitas Kristen Maranatha 7

Berkenaan dengan adanya resiko tersebut maka hendaknya perusahaan melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum melakukan penjualan secara kredit. Penjualan kredit menimbulkan piutang dagang sehingga tidak segera menghasilkan penerimaan kas bagi perusahaan yang bersangkutan. Akan tetapi penerimaan kas diperoleh setelah adanya kesepakatan pembayaran yang jatuh tempo. Oleh karena itu, suatu perusahaan perlu mengelola kebijakan kredit yang tercakup dalam manajemen piutang. Manajemen piutang merupakan aspek manajemen yang penting dalam manajemen modal kerja bagi perusahaan yang menjual produknya secara kredit dan juga sebagai dasar pengambilan keputusan dalam penjualan yang dilakukan dengan kredit. Definisi manajemen piutang menurut Bambang Riyanto (1995, 85) manajemen piutang merupakan : Hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produknya secara kredit. Manajemen piutang terutama menyangkut masalah pengendalian piutang, pengendalian pemberian, pengumpulan piutang, dan evaluasi terhadap politik kredit yang dijalankan oleh perusahaan. Faktor-faktor yang menjadi keputusan dalam manajemen piutang meliputi : 1) Seleksi pelanggan Seleksi pelanggan adalah suatu keputusan dimana seseorang atau perusahaan akan memberikan kredit kepada pelanggan dan berapa besar yang akan diberikan. 2) Standar kredit Universitas Kristen Maranatha 8

Standar kredit adalah standar yang menetapkan standar finansial minimum dari calon pelanggan agar dapat memperoleh pembelian secara kredit. 3) Syarat kredit Syarat kredit adalah ketentuan mengenai periode kredit atau jangka waktu jatuh tempo yang diberikan dan potongan tunai (jika ada) untuk pembayaran yang dilakukan lebih awal. Misalnya, 2/10 net 30. 4) Kebijakan pengumpulan piutang Hasil pengumpulan piutang merupakan salah satu sumber penerimaan kas yang dibutuhkan untuk kegiatan operasionalisasi perusahaan. Untuk menilai apakah seorang pelanggan layak atau tidaknya menerima kredit, maka perusahaan perlu melakukan kebijakan-kebijakan penjualan kredit. Dengan kata lain, semua faktor manajemen piutang harus dipertimbangkan dalam menilai kelayakan pemberian kredit. Penilaian kredit yang dilakukan terhadap pihak debitur kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya dan analisis rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam mencetak laba. Definisi rasio likuiditas menurut S. Munawir (1995, 71) rasio likuiditas adalah : Rasio yang digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek, tetapi juga membantu bagi manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan. Universitas Kristen Maranatha 9

Definisi rasio profitabilitas atau rentabilitas menurut S. Munawir (1995, 86) rasio profitabilitas adalah : Rasio untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal-modal yang digunakan untuk operasi tersebut atau mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Kerangka pemikiran di atas dapat digambarkan sebagai berikut Proyeksi Aliran kas Aliran Kas Masuk Aliran kas Keluar Penjualan Tunai Penjualan Kredit Manajemen Piutang Standar Kredit Syarat Kredit Kebijakan Pengumpulan Piutang Penilaian Kredit Analisis Rasio Keuangan Rasio Likuiditas Rasio Profitabilitas Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran Universitas Kristen Maranatha 10

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat ditentukan hipotesis bahwa manajemen piutang mempengaruhi likuiditas dan profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha 11