BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sarana dalam mengkomunikasikan informasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. merupakan sebuah kontrak, dimana pemilik perusahaan (principal) tidak mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembagian laba serta capital gain. Pasar modal dapat menjadi sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. selama saham masih dimiliki sedangkan capital gain merupakan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. of Directors. Menurut Neumann dan Voetmann (1999) dalam Setiawan

PERBEDAAN REAKSI PASAR ANTARA PERUSAHAAN PERATA LABA DAN BUKAN PERATA LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan didalam teori agensi bahwa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2013) tujuan laporan keuangan. pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sejumlah uang, dan tujuan yang lebih luas adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan bagi investor di pasar modal. Salah satu sumber informasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan serius yang dihadapi praktisi, akademisi akuntansi dan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan. Laporan keuangan. manajemen adalah profitabilitas perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang berkembang saat ini dapat memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan surat berharga yang banyak diperdagangkan di pasar modal. Faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan harus melakukan inovasi agar dapat tetap bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana untuk membiayai aktifitasnya. Pembiayaan ini akan. akan semakin kecil. (Sulistiawan dan Arni,2004)

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak penyedia dana (investor) dan penerima dana (perusahaan). Sejalan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Semakin baik prestasi perusahaan akan meningkatkan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang. pihak, baik principal selaku pemegang saham maupun agent selaku

BAB I PENDAHULUAN. haruslah menggambarkan keadaan ekonomi dan keuangan perusahaan yang

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan atau conflict of interest antara principal dan agent. Pada bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi, sejalan

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana, tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan

MANAJEMEN LABA SERTA RESPON PASAR YANG TERJADI PADA EVENT PERGANTIAN CEO. Tri Nindya Dharma Patni 1 I Ketut Sujana 2

BAB I PENDAHULUAN. manajemen suatu perusahaan dapat di tunjukkan melalui penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return saham dapat

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth para

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhinya. Oleh sebab itu dibutuhkan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa. perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. sedang tumbuh pasti akan meningkatkan investasi untuk masa mendatang yang

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan. Informasi tentang laba mengukur keberhasilan atau

BAB I PENDAHULUAN. Namun, selain itu manajer juga bertanggung jawab menyajikan laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pihak pihak yang berkepentingan atau pemakai laporan keuangan. Pihakpihak

PENGARUH PERATAAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR DAN RESIKO INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan datang dan mampu melakukan perencanaan investasi yang efektif. Investasi merupakan komitmen sejumlah dana untuk tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi. yang telah dipercayakan kepadanya (Lako, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah informasi laba dalam laporan laba rugi (Ningsaptiti,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para investor dapat melakukan investasi di pasar modal dalam bentuk surat berharga atau saham. Aktivitas investasi yang dilakukan bertujuan untuk memaksimumkan kekayaan yang diperoleh melalui tingkat pengembalian investasi (return) berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Agar para investor bersedia untuk menyalurkan dananya melalui pasar modal, para investor menginginkan perasaan aman akan investasinya. Maka, para investor berusaha mendapatkan berbagai jenis informasi yang berguna serta melakukan berbagai teknik analisis untuk mengurangi ketidakpastian investasi. Hal tersebut salah satunya dapat dilakukan investor dengan melihat kinerja suatu perusahaan yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam menentukan sekuritas apa yang harus dibeli dan dijual dan tentunya menghasilkan return yang tinggi. Laporan yang dihasilkan oleh perusahaan, seperti laporan keuangan maupun laporan tahunan juga merupakan suatu informasi yang diperlukan oleh pelaku pasar modal dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Raymond (2011) menyebutkan bahwa salah satu parameter yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja perusahaan oleh pemakai laporan keuangan adalah besarnya laba yang dihasilkan perusahaan. Penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa dengan adanya penilaian kinerja manajemen, cenderung akan mendorong munculnya perilaku menyimpang dari pihak manajemen perusahaan, dimana salah satu bentuknya adalah manajemen laba. Manajemen laba merupakan campur tangan manajemen 1

dalam proses penyusunan laporan keuangan perusahaan bagi eksternal guna mencapai tingkat laba tertentu dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri atau perusahaannya sendiri (Saputro dan Setiawati, 2004). Chief Executive Officer (CEO) mempunyai peran penting dalam suatu perusahaan. Di Indonesia yang dikatakan sebagai CEO adalah direktur utama atau pimpinan tertinggi dalam suatu manajemen perusahaan. CEO mempunyai tanggung jawab utama perihal pelaporan keuangan perusahaan. Semakin banyak prestasi baik yang dimiliki CEO, maka membuktikan semakin baik pula kinerja CEO tersebut (Setiawan, 2007). Penelitian mengenai manajemen laba yang dimotivasi oleh adanya penggantian Chief Executive Officer (CEO) sangat menarik untuk dilakukan. Hal ini disebabkan oleh CEO sebagai orang yang dipercaya, baik untuk penyusunan strategi maupun pengambilan keputusan dalam rangka untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu memperoleh laba dengan maksimal. Dengan demikian, ia akan berusaha untuk memperlihatkan kinerja sebaik-baiknya agar posisinya tidak diganti. Hazarika et al. (2009) membuktikan bahwa CEO yang memiliki risiko kehilangan pekerjaan cenderung akan melakukan manajemen laba dengan meningkatkan laba perusahaan agar mereka dapat tetap mempertahankan posisinya. Haris (2004) dalam Putra (2011) menyatakan bahwa berdasarkan asumsi sifat dasar manusia, sesungguhnya manajer sebagai manusia biasa adalah pribadi yang cenderung bertindak untuk mengutamakan kepentingan dirinya, karenanya CEO yang akan habis masa kontraknya akan cenderung menggunakan metode-metode akuntansi yang menaikkan laba (income increasing) untuk memaksimumkan bonus terakhir yang akan diterimanya. Bagaimanapun juga, 2

CEO yang berada dalam situasi ini adalah CEO yang berpendapat bahwa langkahlangkah bisnis yang nyata untuk memaksimumkan laba sudah tidak bisa lagi dilakukan, periode ini adalah periode akhir masa jabatannya di perusahaan, dan sepertinya hampir mustahil untuk melakukan perbaikan bisnis yang pesat hanya dalam satu tahun saja. Pihak manajemen melakukan hal tersebut mungkin didasari keinginan untuk memenuhi tujuan pribadi mereka sendiri dan/atau untuk memanfaatkan insentif tersebut terkait dengan penggunaan dasar akrual dalam penyusunan laporan keuangan (Ball dan Shivakumar, 2005). Manajemen laba dilakukan dengan memanfaatkan celah dalam penggunaan dasar akrual dalam penyusunan laporan keuangan sehingga manajer dapat mengatur laba dengan cara menaikkan, menurunkan, atau meratakan laba. Manajemen laba juga muncul sebagai dampak dari masalah keagenan yang terjadi karena adanya ketidakselarasan kepentingan antara pemegang saham (principal) dan manajemen perusahaan (agent). Konflik ini terjadi karena principal tidak dapat mengawasi aktivitas manajemen sehari-hari untuk memastikan bahwa pihak manajemen sudah bertindak sesuai dengan keinginan principal. Hal ini menyebabkan pihak manajemen lebih banyak memiliki informasi mengenai lingkungan dan kondisi perusahaan sehingga seringkali terjadi asimetri informasi antara manajemen dan investor (Widyaningdyah: 2001). Manajemen laba merupakan suatu fenomena yang sampai saat ini masih diperdebatkan mengenai pemahaman etis dan tanggung jawab sosialnya. Alasannya, ada perbedaan pemahaman etis dan tanggung jawab sosial antara satu orang dengan orang lain dalam memahami suatu peristiwa tertentu. Alasan inilah 3

yang menjelaskan mengapa laporan keuangan disebut sebagai cermin perilaku etis dan tanggung jawab sosial pribadi orang yang menyusun informasi tersebut (Sulistyanto, 2008: 110). Pihak-pihak yang kontra terhadap manajemen laba mengungkapkan bahwa manajemen laba merupakan tindakan yang kontroversial di dalam dunia akuntansi dan bisnis. Permasalahan manajemen laba dimulai ketika membawa pengaruh negatif dan cenderung menyesatkan bagi pengguna informasi dalam pelaporan keuangannya. Hal tersebut mengurangi kepercayaan pihak-pihak yang berkepentingan seperti masyarakat terhadap kinerja suatu manajemen atau peusahaan (Dhinata dan Wirama, 2015). Ditambah dengan kenyataannya dengan adanya asimetri informasi yang memungkinkan pihak internal lebih mengetahui informasi lebih banyak daripada pihak eksternal sehingga mengakibatkan manajemen memiliki banyak kesempatan untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan manajemen atau mengarah pada tindakan yang ilegal. Menurut Fischer dan Rosenzweig (1995) menyatakan bahwa banyak manajer menganggap praktik manajemen laba sebagai tindakan wajar dan etis serta merupakan alat sah manajer dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk mendapatkan keuntungan atau return perusahaan. Serta pendapat dari Merchant dan Rockness (1994) berdasarkan studi yang dilakukan, manajemen laba yang banyak dilakukan selama ini dianggap perbuatan yang legal, dengan artian tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Adanya perbedaan pandangan mengenai manajemen laba antara praktisi dan akdemisi membuat manajemen laba hingga saat ini masih menarik untuk diperdebatkan. 4

Tindakan manajemen laba merupakan tindakan yang berada di daerah abuabu (grey area), yaitu antara aktivitas yang diijinkan oleh prinsip akuntansi dan aktivitas yang merupakan kecurangan. Kesempatan untuk melakukan manajemen laba tersebut timbul karena metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda dan peluang bagi manajemen untuk melibatkan subyektivitas dalam menyusun estimasi (Worthy, 1984). Di sisi lain, adanya asimetri informasi menyebabkan manajemen perusahaan dapat melakukan manajemen terhadap laba perusahaan sesuai dengan keinginannya tanpa diketahui oleh pemakai laporan keuangan dari pihak eksternal. Pada tahun 1995, FJ Fabozzi menyatakan hipotesis reaksi yang berlebihan, yaitu ketika terdapat berita-berita tidak terduga yang menguntungkan saham suatu perusahaan, para investor akan memberikan reaksi terhadap berita tersebut. Reaksi tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan harga saham yang lebih besar daripada yang seharusnya diberikan informasi tersebut, sehingga akan diikuti koreksi berupa penurunan harga saham. Sebaliknya, reaksi yang berlebih terhadap berita-berita tidak diantisipasi yang mempunyai dampak merugikan ekonomi suatu perusahaan, akan memaksa harga saham turun terlalu jauh dan akan diikuti koreksi yang akan menaikkan harga saham. Reaksi yang berlebihan dari para investor tersebut akan menghasilkan suatu pengembalian abnormal (abnormal return), yang merupakan perbedaan antara pengembalian aktual dan pengembalian yang diharapkan dalam suatu investasi (Wahyuningsih, 2007). Laporan yang rentan terhadap praktik manajemen laba ini, nantinya menjadi acuan atau sumber informasi oleh para pelaku pasar modal dalam membuat 5

keputusan investasi. Investor melihat laba yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi. Dengan mengetahui laba perusahaan yang nilainya meningkat atau menurun investor dapat meramalkan profitabilitas yang mungkin di dapatkan. Setiap informasi yang dipublikasikan oleh perusahaan akan direspon oleh pasar apabila informasi tersebut mengandung suatu informasi. Respon ini dilihat melalui return atau abnormal return (Jogiyanto, 2010: 537). Para investor harus bereaksi secara cepat terhadap informasi baru untuk mendapat keuntungan dari berita-berita yang diinginkan atau untuk mengurangi kerugian akibat berita-berita yang tidak diinginkan. Penelitian Ball & Brown (1968) menyatakan bahwa harga saham akan cenderung naik jika laba sesuai harapan dan harga saham akan cenderung turun jika laba yang dilaporkan lebih kecil dari harapan. Praktek manajemen laba dapat menyebabkan pengungkapan informasi dalam laporan laba tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Hal ini menyebabkan pemakai laporan keuangan tidak memperoleh informasi keuangan yang akurat untuk dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. Sehingga, laporan laba yang mengandung praktek manajemen laba dapat menyesatkan investor dalam mengestimasi return yang diharapkan (Wahyuningsih, 2007). Fenomena hubungan antara manajemen laba dan respon pasar semakin menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Kaitan antara manajemen laba dan respon pasar telah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian Bangun dan Safei (2011) menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara manajemen laba terhadap return saham dengan mempertimbangkan kualitas 6

auditor perusahaan. Hasil serupa juga ditemukan pada penelitian Assih (2000) cummulative abnormal return antara perusahaan yang melakukan praktik manajemen laba (income smoothing) dengan yang tidak melakukan berbeda secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa investor telah merespons secara mendetail informasi laba perusahaan. Akan tetapi pada penelitian Muid dan Catur (2005) menemukan bahwa tidak ada pengaruh antara tindakan manajemen laba dengan reaksi pasar pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hasil lainnya juga ditemukan pada penelitian Wahyuningsih (2007) yang menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan cummulative abnormal return antara perusahaan yang melakukan manajemen laba dengan perusahaan yang tidak melakukan menajemen laba. Berdasarkan ketidakkonsistean hasil penelitian sebelumnya, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai manajemen laba serta respon pasar yang terjadi pada perusahaan manufaktur di BEI periode 2010-2014 dengan mengkhususkan penelitian pada event terjadinya pergantian CEO. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah terjadi praktik manajemen laba pada akhir masa jabatan CEO? 2) Apakah terdapat perbedaan respon pasar atas manajemen laba di sekitar event pergantian CEO? 7

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian permasalahan yang ada, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1) Untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai praktik manajemen laba yang terjadi pada akhir masa jabatan CEO. 2) Untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai perbedaan respon pasar atas manajemen laba di sekitar event pergantian CEO. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap teori keagenan yang nantinya dapat digunakan sebagai suatu hasil studi empiris yang dapat memberikan suatu wawasan dan pemahaman yang lebih dalam mengenai praktik manajemen laba di sekitar event pergantian CEO serta pengaruhnya pada respon pasar pada perusahaan manufaktur di BEI. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian berikutnya yang sejenis. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan bagi para pelaku pasar modal dalam tindakan pengambilan keputusan berinvestasi. 8

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari 5 bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan yang lain dan disusun secara terperinci serta sistematis. Gambaran umum mengenai isi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika dalam penulisan skripsi. BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Bab ini mengkaji landasan teori, konsep-konsep yang digunakan dan hasil penelitian sebelumnya yang diperlukan dalam menjawab masalah penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, lokasi dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Bursa Efek Indonesia (BEI), hasil uji statistik deskriptif, hasil uji normalitas, hasil uji hipotesis, beserta pembahasannya. 9

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan simpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan disertakan pula saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 10