BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

BAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun, koordinasi gerakan motorik halus

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

Ati Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik Halus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak, baik secara mental dan fisik. Para ahli

BAB I PENDAHULUAN. berjalan seiring dengan perkembangan motorik. antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-kanak. pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Nurhayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi manusia di samping sebagai makhluk individu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Marhamah Hasanah yang terletak di Jl. Terusan

KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tria Nurhasanah, 2013

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. tetapi hanya melibatkan sebagian anggota halus yaitu mengenggam, melipat, menggunting, menempel menganyam dan menyusun.

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

DESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

II. KAJIAN PUSTAKA. dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

BAB I PENDAHULUAN. eksperimen guru hanya menjelaskan dengan metode tanya jawab. Dengan. sehingga dia hanya terbengong-bengong di dalam kelas.

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa komponen yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek

KEGIATAN MENGGUNTING DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK NASRANI 2 MEDAN T.P 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK EL. ROY BALEURA KECAMATAN LORE TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin

BAB I PENDAHULUAN. bagi seorang anak bermain sambil belajar adalah suatu kegiatan di mana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar menulis untuk anak perlu diajarkan sejak dini. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Kita tidak dapat memungkiri bahwa pendidikan anak usia dini (TK) perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak baik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI

PENGARUH PENGGUNAAN MAZE ALUR TULIS TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI DI KELOMPOK B TK RA MUSLIM T.P 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

BAB II LANDASAN TEORI. manusia yaitu kebutuhan untuk berdiri sendiri (need for autonomy) dan. kebutuhan untuk bergantung (needs for deference).

Bantu Anak Belajar Menulis

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan hendaknya di bangun dengan empat pilar, yaitu : learning to know,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi matang. Anak mulai belajar ke tingkat yang lebih tinggi baik dari aspek-aspek gerakan, pikiran, perasaan dan interaksi dengan sesamanya maupun dengan benda-benda di lingkungannya. Untuk itu, perkembangan anak perlu mendapat perhatian dari keluarga, pendidik dan lingkungannya. Pengembangan kemampuan motorik halus merupakan satu bagian yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran pendidikan anak usia dini. Pendidik harus memberikan latihan dan bimbingan kepada anak sejak dini. Bimbingan dan latihan itu meliputi beberapa aspek, misalnya pada kemampuan gerak motorik halus anak. kemampuan ini sebaiknya mulai dibiasakan pada anak sehingga dapat melatih jemari tangan anak sehingga tidak mudah capek dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Tugas tugas itu seperti membuat garis garis misalnya: garis tegak, silang, lengkung, datar, lingkaran dll. Oleh karena itu dalam mengembangkannya harus memerlukan alat bantu / media seperti buku strimin yang dijadikan media untuk melihat kemampuan anak sehingga dapat berinspirasi sendiri secara optimal. Adapun pengertian dari motorik itu sendiri adalah suatu perubahan kemampuan motorik dari bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek prilaku dan kemampuan motorik. Dan perkembangan itu saling mempengaruhi satu sama lainnya. Menurut Lutan ( 2007 : 102 ) belajar motor adalah seperangkat yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan 1 kearah perubahan yang permanen dalam perilaku. Terampil latihan merupakan suatu proses yang paling utama dalam rangka penguasaan

kemampuan gerak. Sedangkan pengertian motorik halus adalah kemampuan anak beraktifitas dengan menggunakan otot otot halus (kecil). Oleh karena itu kemampuan motorik halus ini bermanfaat bagi anak usia dini. Terutama pada kegiatan menulis, menggenggam, dan membuat garis. Menurut Saputra dan Rudyanto (2005:120-121) bahwa perkembangan motorik anak umur 4-5 tahun sudah dapat meniru garis seperti lingkaran silang, tegak, dan datar. Sedangkan kenyataan pada pembelajaran di TK Sartika Desa Luwoo Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo masih terdapat beberapa anak yang belum memiliki kemampuan dalam membuat garis sebab jari jari tangan anak masih kaku. Hal ini menyebabkan anak menjadi malas dan kurang respon terhadap upaya menggerakan jarinya untuk memegang pensil, crayon belum benar, atau kuat untuk menggerakannya. Sehingga itu peran gurulah yang paling penting dalam mengatasi hal tersebut. Berdasarkan uraian tersebut peneliti berusaha untuk dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan yang dialami sebagian besar Pendidik Anak Usia Dini termasuk di Taman Kanak-kanak Sartika Desa Luwoo Kecamatan Telaga Jaya. Dengan begitu untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dapat dibantu dengan menggunakan media kertas strimin untuk mempermudah anak dalam membuat macam macam garis yang kesemuanya itu akan menjadi dasar dalam mengarahkan dan mengembangkan keterampilan motorik halus secara tepat. Hal Ini jelas bahwa melalui penggunaan kertas strimin dengan pemberian tugas anak dapat berimajinasi dengan keinginan anak tersebut sehingga dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Karena dengan pemberian tugas, anak akan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru kepadanya. Ini sesuai dengan teori Naughton (2003;46) Pemberian tugas

merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan sehingga anak dapat mengalami secara nyata dan melaksanakan tugas secara tuntas. Tugas dapat diberikan secara berkelompok ataupun individual. Meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia dini mempunyai kesulitan. Maka peran gurulah yang paling penting untuk mengembangkan kemampuan anak dalam melatih fisik motorik halus selain orang tua. Pada beberapa pertemuan pembelajaran, anak memiliki kesulitan untuk memperagakan gerak jemari tangannya, seperti: menggerakkan tangannya di saat menulis atau membuat garis. Gerakan yang ditampilkan oleh anak terasa kaku. Hal ini menyebabkan anak kurang respon terhadap tugas yang diberikan guru. Untuk itu sebelum memberikan tugas kepada anak, guru harus memberikan latihan latihan kecil pada jari jari anak misalnya, membuka dan menggenggam tangan dengan hitungan sampai sepuluh, dan menyuruh anak untuk mengangkat jari-jari tangan sesuai perintah guru, misalnya Anak anak coba mana ibu jari, jari telunjuk, dan kelingking, sesudah itu anak disuruh lagi mengangkat ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking dilipat. Dengan begitu anak tidak mudah capek dan tidak merasa kaku dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti berusaha untuk melatih perkembangan kemampuan motorik halus, sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami sebagian besar pendidik anak usia dini termasuk di Taman kanak-kanak Sartika Desa Luwoo Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Namun masih banyak anak anak yang mengalami kesulitan pada motorik halus anak seperti dalam memegang pensil atau crayon belum benar atau belum kuat untuk dapat menggerakkannya.

Dengan begitu untuk dapat melatih anak dalam mengembangkan kemampuan motorik halus, dapat dibantu dengan menggunakan kertas strimin, pada latihan-latihan seperti membuat garis-garis tegak maupun mendatar serta bentuk-bentuk garis yang lain, yang kesemuanya itu akan menjadi dasar dalam mengarahkan dan mengembangkan kemampuan motorik halus Naughton (2003;46) berpendapat bahwa Pemberian tugas merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan sehingga anak dapat mengalami secara nyata dan melaksanakan tugas secara tuntas. Tugas dapat diberikan secara berkelompok ataupun individual yang dihadapi anak dalam pembelajaran yakni : sebagian anak kurang mampu meniru membuat garis tegak, silang, datar, lengkung untuk meningkatkan motorik halus anak dalam hal membuat bentuk-bentuk garis dilaksanakn melalui metode pemberian tugas. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa pada anak kelompok A di Taman Kanak-kanak Sartika Desa Luwoo Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo, yang berjumlah 20 orang ( 3 orang laki laki dan 17 orang perempuan ), dari jumlah anak tersebut ternyata terdpat 50 % dari jumlah anak yang belum mampu membuat bentuk-bentuk garis. Hal ini mengindentifikasikan keterampilan motorik halus anak kelompok A di Taman Kanak-kanak Sartika Desa Luwoo Kecamatan Telaga Jaya, rata-rata berada pada kriteria kurang mampu, yang dapat diidentifikasi dari kesulitan yang dihadapi anak dalam pembelajaran yakni: Sebagian anak kurang mampu meniru membuat garis tegak, lengkung, silang, datar dan lingkaran. Untuk meningkatkan motorik halus anak dalam hal ini membuat bentuk-bentuk garis dilakukan melalui metode pemberian tugas. Naughton (2003:46) pemberian tugas merupakan metode yang memberikan kesempatan anak untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk

langsung yang telah dipersiapkan sehingga anak dapat mengalami secara nyata melaksanakan tugas secara tuntas, tugas dapat diberikan secara berkelompok atau individual. Berdasarkan gambaran masalah di atas, maka penulis mengangkat judul penelitian tindakan kelas ini yang berkaitan dengan: Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus dengan Menggunaan Kertas Strimin Melalui Metode Pemberian Tugas di Taman Kanak-kanak (TK) Sartika Desa Luwoo Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasikan hal-hal sebagai berikut: a. Masih terdapat anak yang belum dapat menggerakan jari-jari tangannya dengan tepat. Kegiatan ini dilihat pada saat anak-anak memegang pensil untuk membuat bentuk-bentuk garis seperti lurus, datar, silang, lengkung dan lingkaran belum sempurna. Serta kurangnya koordinasi mata dengan tangan. b. Anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) Sartika Desa Luwoo Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo kemampuan motorik halusnya tidak merata. c. Kurangnya perhatian dan stimulasi dari orang tua di rumah. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang permasalahan di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah dengan menggunakan buku strimin melalui metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A di TK Sartika Desa Luwoo Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo?

1.4 Pembatasan Masalah Penelitian tindakan kelas ini, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian yakni kurang tepatnya pembuatan bentuk-bentuk garis pada media buku strimin melalui metode pemberian tugas. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak. 1.5 Cara Pemecahan Masalah Dalam mengatasi masalah ini perlu dilakukan beberapa upaya pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk kemampuan motorik halus pada anak kelompok A di Sartika Desa Luwoo Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo, melalui penggunaan kertas strimin dengan metode pemberian tugas yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: Langkah I : Guru Menyiapkan kertas strimin sebagai media yang akan digunakan dalam melatih aktivitas anak dalam kemampuan motorik halus. Langkah II : Langkah III : Menjelaskan cara membuat garis tegak, silang, dan lengkung. Memberi tugas pada anak sesuai contoh, seperti meniru garis tegak, silang, lengkung, dan lingkaran dengan menggunakan kertas strimin. Langkah IV : Memberikan petunjuk kembali kepada anak yang hasilnya belum tepat. Dan memberi penguatan kepada anak tersebut 1.6 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak dalam penggunaan kertas strimin. Melalui metode pemberian tugas pada anak Kelompok A di Taman Kanak-kanak (TK) Sartika Desa Luwoo Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo. 1.7 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.7.1 Bagi Sekolah Bagi sekolah, diharapkan menjadi perhatian dan kebijakan dari Taman kanak-kanak Sartika dalam mengembangkan model pembelajaran dengan menggunakan media kertas strimin sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak. 1.7.2 Bagi Pendidik Bagi pendidik, sebagai bahan kajian dan masukan untuk dikembangkan dalam pelaksanaan pembelajaran dan memotivasi pendidik untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan pendidikan dan pengajaran sebagai model pembelajaran yang baru di Taman Kanak-kanak dengan penggunaan kertas strimin. Serta menjadi bahan acuan bagi pendidik lainnya yang ada di TK Sartika Desa Luwoo Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo. 1.7.3 Bagi Peserta Didik Bagi anak didik, untuk melatih anak sejak dini melakukan gerakan motorik halus dalam mengoperasikan alat tulis yang nantinya kemampuan anak akan terlatih serta tidak kaku dalam membuat garis secara terarah dengan penggunaan kertas strimin. 1.7.4 Bagi Peneliti Bagi peneliti lebih lanjut, sebagai bahan pengetahuan dan kajian teoritis dalam memahami persoalan yang berhubungan dengan kemampuan motorik halus melalui penggunaan kertas strimin untuk membantu dalam mengajar sehingga lebih efektif dan efisien.