BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan Oktober- Desember 2012, bertempat di SMP Negeri 1 Lemito.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo Utara, pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di laksanakan di MTs Negeri Model Limboto.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo

A. Jenis dan Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODO PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo. Yang dilaksanakan pada semester genap pada tahun ajaran 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Krakatau Kecamatan Hulanthalangi Kota Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kualitatif, jadi penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Satori

BAB III METODE PENELITIAN. tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Penetapan Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

METODOLOGI PENELITIAN. Trans Sulawesi,Desa Mongolato,Kabupaten Gorontalo,Provinsi Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. internal dan efektivitas pengendalian internal pada kantor pusat BPRS. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen adalah melakukan pengukuran sebagai hasil eksperimen terhadap

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Madrasah Aliah Negeri Model Gorontalo. Penetapan. Tabel 3.1 Jadwal Perencanaan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Sukmadinata (008: 7) pengertian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar, ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena yang ada. Pengertian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang satu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto, 005: 34). Dari penjelasan tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif karena penelitian ini untuk mengungkapkan atau menggali, menganalisis, dan memberi gambaran tentang fenomena kemampuan berpikir kreatif dari subjek penelitian dan data yang dikumpulkan apa adanya sesuai dengan gejala atau keadaan dilapangan dan dipaparkan dalam bentuk kata-kata yang dirangkai dalam sebuah kalimat, tidak berupa angka atau nilai saja. 3. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 0 Gorontalo. Pemilihan lokasi ini berdasarkan peertimbangan peneliti dalam hal biaya, waktu, tenaga dan kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi yang jelas, selain itu permasalahan yang terjadi pada lokasi penelitian memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penelitian ini dilaksanakan selama ± bulan pada semester genap tahun ajaran 01/ 013, dimulai dari Mei sampai dengan Juni 013. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian Arikunto (005: 130) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Menurut sugiono (009: 15) bahwa populasi bukan hanya jumlah yang ada pada objek/ subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek ataupun obyek itu. Jadi populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 0 Gorontalo yang terdiri dari 10 kelas.dengan jumlah keseluruhan 375 siswa pada semester genap yang terdaftar dalam T.A 01/013. 3.3. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 009: 16). Secara umum sampel merupakan bagian dari populasi suatu penelitian. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara simple random sampling, yaitu merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 009: 5). Dengan melakukan undian terhadap sepuluh kelas yang ada, hasil undian terpilih adalah kelas VIII 6. Sehingga sampel dalam penelitian ini, yaitu satu kelas dari seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 0 Gorontalo yakni kelas VIII 6 yang diperoleh dengan menggunakan simple random sampling.

3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 009: 39). Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel penelitian yaitu kemampuan berpikir kreatif matematik siswa. Indikator-indikator terkait dari variabel kemampuan berpikir kreatif matematik siswa, diklasifikasikan kedalam tiga aspek berpikir kreatif yang diukur yakni: Aspek pertama, kelancaran ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam menemukan solusi/ masalah tersebut dengan suatu strategi tertentu, aspek kedua, keluwesan ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dua kemungkinan hubungan dua kecepatan, serta ditunjukkan oleh beragamnya strategi penyelesaian masalah yang digunakan, aspek ketiga, kebaruan ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam menggunakan strategi yang baru, unik, dan berbeda. Dalam hal ini strategi grafik dapat dikategorikan baru Dalam penelitian ini, ketiga aspek tersebutlah yang digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada soal open-ended dalam materi sistem persamaan linier dua variabel. 3.5 Sumber Data Penenelitian Sumber data dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa (responden) yang ada pada satu kelas yang menjadi obyek penelitian, serta guru mata pelajaran matematika yang mengajar pada kelas yang bersangkutan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan pengujian tes kemampuan berupa pernyataan-pernyatan verbal yang tertulis (penilaian validator) maupun lisan (wawancara kepada siswa) dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berpikir kreatif. Serta untuk mendapatkan data yang jelas dan akurat tentang kemampuan peserta didik dalam berpikir kreatif, maka untuk pengumpulan data dilakukan melalui tes kemampuan dan wawancara, dengan langkah- langkah sebagaiberikut 3.6.1 Tes Kemampuan Tes kemampuan merupakan suatu uji coba yang berupa tes baik tertulis ataupun lisan yang bertujuan untuk mengetahui dan melihat kemampuan seseorang dalam suatu masalah. Tes kemampuan dalam penelitian in diberikan kepada peserta didik berisi soal-soal yang berkaitan dengan materi system persamaan linear. Dalam penelitian ini, hasil tes ini digunakan untuk melihat dan mengetahui kemampuan siswa yaitu kemampuan berpikir kreatif matematika siswa dalam bentuk uraian. 3.6. Wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiono, 009:30). Dalam hal ini wawancara merupakan suatu kegiatan yang dilakuakan oleh dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan dalam suatu masalah. Wawancara dalam penelitian ditujukan kepada guru dan peserta didik, yang bertujuan untuk

memperoleh data tentang kemampuan berpikir kreatif matematika peserta didik dalam materi system persamaan linear dua variabel. 3.7 Instrumen Penelitian Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk uraian.tes ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi sistem persamaan linier dua variabel. Sebelum digunakan, instrumen ini terlebih dahulu dilakukan uji coba pada responden diluar kelas yang menjadi subjek penelitian. Kemudian data hasil uji coba tersebut dianalisis untuk mengetahui setiap butir soal/instrumen yang valid dan reliabel. Hal ini diuraikan sebagai berikut: 3.7.1 Uji validitas Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada soal-soal pada instrument penilaian yang harus dibuang atau diganti karena tidak dianggap relevan (Husein Umar, 009:166). Tujuan validitas ini, untuk menguji apakah instrument, dianggap valid. Kriteria soal yang valid adalah dapat mengukur sesuatu yang hendak kita akan ukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. pengujian validitas tiap butir soal dalam hal ini menggunakan korelasi Produc moment yang rumusnya sebagai berikut : r n( XY ) ( X Y) n X ( X ) n Y ( Y) (dalam Husein Umar, 009:166)

Keterangan: r : koefisien korelasi produk moment X : skor untuk setiap item Y : skor total untuk keseluruhan item n : jumlah responden Langkah-langkah mengukur validitas adalah sebagai berikut: 1. Melakukan uji coba instrument dengan meminta 38 siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Dalam proses uji coba instrumen dilakukan pada kelas VIII 6.. menyiapkan tabel tabulasi jawaban. 3. menghitung korelasi antar data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Selanjutnya nilai korelasi yang diperoleh harus diuji terlebih dahulu untuk menyatakan apakah nilainya signifikan atau tidak dengan cara melakukan uji korelasi. Jika nilai r hitung yang di peroleh lebih kecil dari harga kritik r korelasi produk momen, maka butir soal tersebut tidak signifikan dan butir soal tersebut harus diganti. Hasil perhitungan statistik yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 3a, diperoleh hasil uji validitas dengan taraf nyata 0, 05 dan n=38 dengan harga r daftar = 0,30

Tabel a. Hasil Analisis Item kemampuan berpikir kreatif Matematika Nomor Butir Soal Koefisien Korelasi (r hitung ) r kritis Keterangan 1a 0,4533 0,30 Valid 1b 0,463 0,30 Valid a 0,38 0,30 Valid b 0,434 0,30 Valid 3 0,387 0,30 Valid 4 0,661 0,30 Valid Dari uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi semua butir memenuhi syarat minimum atau r hitung r kritis untuk setiap butirnya. Dengan demikian dapat dinyatakan semua butir tes kemampuan berpikir kreatif Matematika yang diajukan/digunakan merupakan butir tes yang valid (diterima). Artinya, suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur atau diinginkan. 3.7. Uji reliabilitas Reabilitas, merupakan ketepatan suatu test, apabila dilakukan pada subjek yang sama. Dalam hal ini, pengujian reabilitas menggunakan model Cronbach s Alpha sebagai berikut:

k sb 11 1 k 1 st r Dimana (dalam Husein Umar,009:170) r 11 = reabilitas instrument K = banyak butiran pertanyaan S t =deviasi standar soal s b =jumlah deviasi standar butiran Untuk menentukan ke reliabilitasan suatu instrument, terlebih dahulu kita mencari nilai varian tiap butiran soal. Tahapan pertama, kita menggunakan rumus deviasi standar, yaitu sebagai berikut: s X n 1 X n (dalam Husein Umar,009:17) Dimana n = jumlah responden X = nilai skor yang dipilih Berdasarkan hasil perhitungan varians pada lampiran 3b. diperoleh nilai varian tiap butir soal seperti tampak pada tabel dibawah ini: Tabel b. Varian tiap butir soal No Soal 1a 1b a b 3 4 Varians 7,861,40 4,783 4,063,93 14,657

Setelah nilai nilai varian tiap butiran soal telah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah mencari jumlah keseluruhan varian ditiap soal atau mencari nilai s b, langkah selanjutnya yaitu menentukan nilai deviasi standar total, berdasarkan perhitungan pada lampiran 5, diperoleh s b 36, 059 dan s t 46,4. setelah nilai deviasi standar total telah diketahui, maka langkah selanjutnya adalah memasukan nilai-nilai yang telah diketahui ke dalam rumus Cronbach s Alpha diperoleh Nilai r 11 =0,3. Jika nilai r 11 jauh dari 1 berarti jauh dari reliable. Nilai r 11 reliabel tinggi jika nilainya diatas 0,7 (dalam Husein Umar,009:173) 3.8 Teknik Analisis Data Menurut Nasution (Sugiono, 009: 45) bahwa analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai hasil penelitian. Miles dan Huberman (Sugiono, 009: 46) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data dilakukan secara kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Dalam hubungannya dengan penelitian ini, untuk menganalisis data hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematika siswa dilakukan dengan mengikuti model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono, 009: 46) meliputi data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), serta conclusion drawing /verification (penarikan kesimpulan).

3.7.1 Reduksi Data Menurut Miles dan Huberman (Sugiono, 009: 46) mereduksi data berarti merangkum, memilih hal- hal yang pokok,memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya. Secara umum reduksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam menyelesaikan masalah dengan cara memfokuskan, memilih, mengelompokan, mengarahkan dan mengorganisasikan dalam hal-hal yang diperlukan. Jadi reduksi data dalam penelitian ini merupakan suatu analisis dalam suatu penelitian yang memilih pokok- pokok bahasan, memfokuskan hal-hal yang penting, mengelompokan dan mengarahkan permasalahan, serta mengeluarkan hal- hal yang tidak penting. Dalam proses reduksi data dilakukan mulai dari menelaah data- data yang sudah dikumpulkan, kemudian diadakan reduksi data. 3.7. Penyajian Data Secara umum penyajian data merupakan sekumpulan data berisi tentang informasi,pengetahuan, dan memberikan suatu kesimpulan dan tindakan yang disajikan melalui teks atau gambar. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk uraian melalui tes bersifat naratif. Dalam hal ini Miles dan Huberman (Sugiono, 009:49) menyarankan bahwa,dalam melakukan display data,selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa, grafik, matrik, network, dan chart. Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabel prosentase kemampuan komunikasi matematis siswa dengan kriteria sangat mampu (81% - 100%), mampu (61% - 80%), cukup mampu (41% - 60%), kurang mampu (1% - 40%) tidak mampu (< 1%).

Representasi dari kategori sangat mampu: (1) Memunculkan suatu ide penyelesaian yang tepat() Menentukan Prosedur yang tepat dalam penyelesaian SPLDV,(3) Memberikan macam-macam penafsiran/ ide pada suatu permasalahan matematika. Representasi dari kategori mampu: (1) Penjelasan tersusun secara jelas, sistematis masuk akal namun masih terdapat sedikit kesalahan bahasa; () Jawaban tepat namun belum sempurna; (3) ide dalam matematika benar, perhitungan benar namun salah menentukan solusi. Representasi dari kategori cukup mampu: (1) Penjelasan yang diberikan tidak tersusun secara sistematis; () terjadi sedikit kesalahan dalam perhitungan; (3) ide dalam matematika benar, namun perhitunganya kurang lengkap sehingga salah mendapatkan solusi. Representasi dari kategori kurang mampu: (1) Penyelesaian yang diberikan kurang jelas; () banyak terjadi kesalahan dalam perhitungan; (3) ide dalam matematika yang diberikan kurang lengkap sehingga salah dalam melakukan perhitungan; Representasi dari kategori tidak mampu: (1) Penjelasan yang diberikan tidak berarti apa-apa; () jawaban yang diberikan tidak berarti apa-apa; (3) ide dalam matematika yang diberikan tidak berarti apa-apa. 3.7.3 Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini didasarkan pada hasil dari penyajian data dalam bentuk tabel sebelumnya, yakni kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada soal open-ended dalam materi sistem persamaan linier dua variabel.