OLEH: YULFINA HAYATI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI TEMPE KEJO SECARA SEDERHANA

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

T E M P E 1. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS TAHU KEDELAI DISUSUN OLEH GUNTUR OCTOSA YUDHA WIJAYA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN TEMPE. Disusunoleh: Nama: Yulia Nur Isnaini Kelas : S1 TI 2I NIM :

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

PENGARUH PERLAKUAN PADA PROSES BLANCHING DAN KONSENTRASI NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP MUTU SUSU KEDELAI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Peluang Bisnis Susu Kedelai, Bisnis Sari Kedelai yang Menggiurkan

KUALITAS TEPUNG BERAS SEBAGAI BAHAN BAKU CAMPURAN RAGI TEMPE (Rhizopus oligosporus) DILIHAT DARI HASIL PRODUKSI TEMPE KEDELAI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SUSU KEDELAI

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK BONGGOL DAN KULIT NANAS PADA PROSES FERMENTASI TEMPE

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

3. Untuk mempermudah bagi mereka mereka yang berminat untuk mendirikan industri rumah tangga yang mengspesialisasikan pembuatan tempe. C.

BAB I PENDAHULUAN. Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati dan lemak yang

BAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17%

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU

INOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG. OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan Way Halim

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. commit to user

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen di Bidang Teknologi Pangan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. B.

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TAPE SINGKONG

I. PENDAHULUAN ton (US$ 3,6 juta) (Jefriando, 2014). Salah satu alternatif pemecahan

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB III METODE PELAKSANAAN

Penggunaan Tepung Tempe, Tepung Kedelai dan Campurannya. sebagai Media Usar Tempe

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F

Analisis Usaha Diversifikasi Produk Olahan Tempe. Oleh Siti Marwati Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

TELUR ASIN PENDAHULUAN

Universitas Negeri Malang, Malang

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Sejak dulu, masyarakat Indonesia terbiasa

BAB I PENDAHULUAN. difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ( ragi tempe ). Selain itu

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

I PEDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Dalam SNI tempe didefinisikan sebagai produk makanan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I PENDAHULUAN. protein berkisar antara 20% sampai 30%. Kacang-kacangan selain sumber protein

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

ANALISIS KOMPARASI NILAI TAMBAH DALAM BERBAGAI PRODUK OLAHAN KEDELAI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KOTA MEDAN

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

BIOETANOL DARI PATI (UBI KAYU/SINGKONG) 3/8/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. antara kacang-kacangan tersebut, kedelai paling banyak digunakan sebagai bahan

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK PELET KONSENTRAT KELINCI FESES PUYUH. Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si I. PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

TANAMAN PENGHASIL PATI

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

KERANGKA PENDEKATAN TERORI. dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Menurut ahli botani, kedelai (Glycine

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

PENGARUH JENIS KEDELAI, WAKTU DAN SUHU PEMERAMAN TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN TEMPE KEDELAI

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan dimulai dari persiapan lahan pertanamannya sampai dengan penyiapan hasil tanamannya. Tujuan utama dari penanganan dan pengelolaan tanaman yaitu agar dapat diperoleh hasil tanaman yang baik, sehingga dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan keluarga petani maupun kebutuhan pasar (Mida, 2012). Dalam beberapa tahun terakhir ini, produksi persatuan luas beberapa komoditi pangan dan palawija cukup memuaskan. Begitu pula halnya jenis kacang-kacangan seperti kedelai. Namun tingginya produksi pertanian ini tidak selalu menggembirakan petani, karena selain harganya rendah pemasarannya juga sulit terutama saat panen. Menurut Haridhy (2014), untuk mengatasi agar produksi yang telah dicapai tersebut tidak terjual dengan harga murah, maka perlu dilakukan suatu upaya penanganan pascapanen yang dalam arti luas meliputi kegiatan perlakuan dan pengolahan hasil

yang bertujuan untuk memperpanjang umur simpan dan juga untuk menganekaragamkan pangan dari bahan yang sama. Disamping itu, dengan proses nilai tambah yang diberikan akan dapat meningkatkan pendapatan petani sekaligus menyerap tenaga kerja. MANFAAT DAN KANDUNGAN KEDELAI Kedelai (Glycine max) termasuk kedalam family Leguminosa, tanaman ini dapat tumbuh baik pada tanah dengan ph 4,5 dan masih dapat memberikan hasil. Daerah pertumbuhannya tidak lebih dari 500 m dpl dengan iklim panas dan curah hujan ratarata 200 mm/ bulan. Umur tanaman kedelai berbeda-beda tergantung pada varietasnya, tetapi umumnya berkisar 75 105 hari. Kedelai merupakan sumber protein yang penting bagi manusia, dan bila ditinjau dari harga merupakan sumber protein yang termurah sehingga sebagian besar kebutuhan protein nabati dapat dipenuhi dari olahan kedelai (Cahyadi W, 2008). Kedelai dalam bentuk utuh maupun protein dan minyaknya dapat diolah melalui berbagai cara untuk menghasilkan berbagai macam produk pangan, pakan ternak maupun produk untuk keperluan industri.

Disamping menghasilkan minyak dengan mutu yang baik diantara jenis kacang-kacangan lainnya, kedelai merupakan sumber protein, vitamin, mineral, lemak dan serat yang paling baik. Selain itu, dalam lemak kedelai terkandung beberapa fosfolipida yang penting, seperti sepalin, lipotisol dan lesitin. Kedelai mengandung karbohidrat sekitar 35 persen. Dari kandungan karbohidrat tersebut, hanya 12 14 persen saja yang dapat digunakan oleh tubuh secara biologis. Karbohidrat pada kedelai terdiri atas golongan oigosakarida dan golongan polisakarida. Kedelai juga mengandung 87 persen serat makanan, 40 53 persen selulosa kasar, 14 33 persen hemiselulosa kasar dan 1 3 persen serat kasar. Secara umum kedelai merupakan sumber vitamin B, karena kandungan vitamin B1, B2, niasin dan golongan vitamin B lainnya banyak terdapat didalamnya dan juga terkandung dalam jumlah banyak vitamin E dan K. sedangkan vitamin A dan D terkandung dalam jumlah yang sangat sedikit dan vitamin C dengan kadar yang sangat rendah. Produk olahan kedelai dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu makanan fermentasi maupun non fermentasi. Produk fermentasi dapat berupa pengolahan tradisional yang

sangat berpotensi di pasaran dalam negeri seperti tempe, kecap dan tauco, sedangkan produk non fermentasi dari hasil industi yaitu tahu dan kembang tahu. PENGOLAHAN KEDELAI Kacang kedelai banyak dikonsumsi dalam bentuk makanan ringan baik dalam bentuk basah maupun kering dan juga dalam bentuk hasil olahan lainnya, seperti: 1. Susu Kedelai Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama karena kandungan proteinnya. Selain itu, susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, phospor, zat besi, provitamin A, vitamin B kompleks (kecuali B12) dan air. Walaupun demikian, susu kedelai masih kurang diminati oleh masyarakat padahal harganya lebih murah daripada susu produk hewani. Proses pembuatan susu kedelai: a. Bahan-Bahan Kedelai 1kg, Air panas 8 liter, air dingin untuk perendaman 3 liter, gula pasir 100 200 gr, vanili 2 gram, cokelat 15 gram, dan garam 15 gram. b. Alat

Panci, penggiling (blender), kain saring, kompor, kuali dan wadah. c. Cara Pembuatan Bersihkan kedelai dari segala kotoran, kemudian cuci. Rendam dalam air bersih sekitar 12 jam, kemudian cuci sampai kulit arinya mengelupas. Rebus kedelai yang telah bersih selama kira-kira 15 menit, hancurkan dengan penggiling (blender) dengan menambahkan air panas hingga menjadi bubur. Saring hasil gilingan dengan kain saring hingga diperoleh larutan susu kedelai. Tambahkan gula pasir, vanili, cokelat, dan garam secukupnya ke dalam larutan susu, aduk hingga rata dan panaskan hingga mendidih. Susu kedelai siap dihidangkan. 2. Tahu Tahu adalah ekstrak protein kedelai yang telah digumpalkan dengan asam, ion kalsium, atau bahan penggumpal lainnya. Tahu dikonsumsi oleh masyarakat luas sebagai makanan ringan maupun sebagai lauk. Proses pembuatan tahu: a. Bahan-Bahan

Kedelai 5 Kg, air secukupnya, dan batu tahu (Kalium Sulfat = CaSo4) 1 gram b. Alat Ember besar, tampah, kain saring, kain pengaduk, cetakan, keranjang, rak bambu, kompor, dan Blender. c. Cara Pembuatan Pilih kedelai yang bersih kemudian dicuci. Rendam dalam air bersih selama sekitar 8 jam (3 liter air untuk 1 kg kedelai). Cuci berkali-kali kedelai yang direndam agar hasil tahu tidak cepat asam dan rebus. Blender kedelai yang telah direbus dan tambahkan air sedikit demi sedikit hingga berbentuk bubur. Saring bubur kedelai tersebut dan endapkan airnya dengan menggunakan batu tahu sebanyak 1 gram atau 3 ml asam cuka untuk 1 liter sari kedelai sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan. Cetak dan pres endapan tersebut. 3. Tempe Tempe adalah campuran biji kedelai dengan massa kapang/ jamur Rhizopus oryzae sp. Hifa kapang/ jamur tumbuh dengan intensif dan membentuk jalinan yang mengikat biji kedelai yang satu dengan biji yang lain sehingga menjadi massa yang kompak

dan kuat. Tempe mengandung protein, beberapa vitamin B, mineral, lemak dan karbohidrat. Proses pembuatan tempe: a. Bahan-Bahan Kedelai, ragi tempe, air, dan daun pisang atau plastik b. Alat Nampan, ember/ baskom, keranjang, panci/ dandang, pengaduk kayu dan kompor. c. Cara Pembuatan Pilih kedelai yang bermutu baik, bersihkan dan kemudian cuci dengan air bersih. Rendam dalam ember atau baskom selama 1 malam. Bersihkan kedelai dari kulit arinya, kemudian cuci bersih. Kedelai yang telah dicuci, selanjutnya direbus selama sekitar 1 jam. Setelah matang kemudian dinginkan diatas nampan, kemudian taburi dengan ragi tempe dengan perbandingan 2 gram ragi untuk 1 kg kedelai dan diaduk hingga merata. Setelah itu bungkus dengan menggunakan daun pisang atau plastik. Jika menggunakan plastik sebelumnya plastik diberikan lubang kecil. Biarkan selama 1 malam untuk proses fermentasi, setelah itu tempe

diatur satu persatu (jangan ditumpuk) pada tempat tidak lembab dan biarkan sampai menjadi tempe. KESIMPULAN Kedelai sebagai bahan makanan dengan kandungan gizi yang cukup tinggi. Diantara jenis kacang-kacangan lainnya kedelai merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan serat yang paling baik. Sehingga kedelai sudah diyakini oleh banyak orang untuk penyembuhan penyakit seperti diabetes, ginjal, anemia, rematik, diare, hepatitis dan hipertensi. Kedelai juga merupakan suatu komoditi dengan sumber protein termurah. Dengan mengetahui cara penanganan pasca panen kedelai melalui pengolahan hasil akan memperpanjang umur simpan dari komoditi tersebut sehingga akan dapat meningkatkan nilai jual yang akan berpengaruh terhadap pendapatan petani serta dapat menyediakan lapangan kerja baru. Adapun beberapa hasil dari pengolahan kacang kedelai yaitu, susu kedelai, tahu, tempe, dan beberapa produk lainnya. DAFTAR PUSTAKA

Asgarsel. 2010. Proses Pengolahan Kecap Kedelai. http://asgarsel.blogspot.com/2010/03/proses-pengolahankecap-kedelai.html Cahyadi W. 2008. Kedelai, Khasiat dan Teknologi. Cv Putra Setia. Bandung. Edi S. M dan Fauzi R, Kusuma. 2005. Susu Kedelai Susu Nabati yang Menyehatkan. Agro Media Pustaka. Jakarta. Haridhy. 2014. Pengolahan Kacang Kedelai. http://haridhy.blogspot.co.id/2014/02/pengolahan-kacangkedelai.html Mida. 2012. Penanganan dan Pengolahan Pasca Panen Kedelai. http://midakpopers.blogspot.co.id/2012/03/penanganan-danpengolahan-pasca-panen.html Rukmana, R dan Yuyun Yunarsih. 1996. Kedelai, Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Jakarta Sutrisno Koswara. 1995. Teknologi Pengolahan Kedelai. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.