BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Stres adalah realita kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. periodontal seperti gingiva, ligament periodontal dan tulang alveolar. 1 Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada hakekatnya manusia dari sejak awal terbentuknya, yakni sejak terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. oleh individu. Siapapun bisa terkena stres baik anak-anak, remaja, maupun

BAB 1. Pendahuluan. yang tidak diketahui atau dikenal (Laraia & Stuart, 1998). Sedangkan (Corey. tegang yang memaksa individu untuk berbuat sesuatu.

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sehari-hari manusia. Nevid (2005) berpendapat bahwa kecemasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bagi bangsa Indonesia, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Cita-cita untuk

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan kaum akademisi yang menempati strata paling

HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, karena banyakdari kaum laki-laki maupun perempuan, tua

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN. awal, dimana memiliki tuntutan yang berbeda. Pada masa dewasa awal lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tuntutan kehidupan (Sunaryo, 2013). Menurut Nasir & Muhith (2011) stres

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Stres merupakan respon fisiologis, psikologis dan perilaku yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. stress. Seperti kehidupan normal pada umumnya, kehidupan di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Coping Mechanism adalah tingkah laku atau tindakan penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga menurut Lestari (2012) memiliki banyak fungsi, seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN. wanita remaja yang telah menjadi ibu muda adalah suatu persoalan yang serius,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tanggung jawab dan peranan di universitas. Stres yang tidak

GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dialami pada waktu tertentu oleh tiap individu tanpa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan. dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu suatu masa dengan rentang usia dari 18 sampai kira-kira umur 25

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN PADA TEMAN SEBAYA DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang

BAB I PENDAHULUAN. dihadapinya, baik masalah pribadi maupun masalah yang ada di sekitar lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapi dan tentunya pantang

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

PENDAHULUAN. Hal ini merupakan pengaruh dari perubahan-perubahan sosial yang serba cepat

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa program studi lain di sektor non-medis (Navas, 2012), dimana

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan berlangsung terus-menerus sepanjang kehidupan. Hal demikian

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang sering terjadi pada masa remaja yaitu kasus pengeroyokan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya-upaya dalam rangka mendapatkan kebebasan itu. (Abdullah, 2007

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agni Marlina, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rosulullah Shallallaahu alaihi wa sallam bersabda: Menuntut ilmu

I. PENDAHULUAN. kepribadian dan dalam konteks sosial (Santrock, 2003). Menurut Mappiare ( Ali, 2012) mengatakan bahwa masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengajaran di perguruan tinggi maupun akademi. Tidak hanya sekedar gelar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perawat dalam pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. untuk dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

BAB IV HASIL PENELITIDAN DAN PEMBAHASAN. yang sedang mengerjakan Skripsi. Kuesioner yang disebar sebanyak 80

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sebagai salah satu program kerja pemerintah, Ujian Nasional diadakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

ABSTRAK GAMBARAN KEKEBALAN TERHADAP STRES PADA SATPAM DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia (KKI, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil penelitian Horn & Berger (dalam Papalia dkk, 2007) menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

STRES DAN MANAJEMENNYA

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang akan dibahas dalam bab ini adalah teori mengenai self-efficacy dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang menarik dibanyak negara, termasuk negara-negara berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa dewasa (Rumini, 2000). Berdasarkan World Health. Organization (WHO) (2010), masa remaja berlangsung antara usia 10-20

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa keberadaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helmi Rahmat, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stres merupakan sebuah terminologi yang sangat popular dalam percakapan sehari-hari. Stres adalah salah satu dampak perubahan sosial dan akibat dari suatu proses modernisasi yang biasanya diikuti oleh proliferasi teknologi, perubahan tatanan hidup serta kompetisi antar individu yang makin berat.(atkinson, 1998) Stres bagi banyak orang menjadi musuh utama dalam menjalani kehidupan. Stres sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan gejala kecemasan, depresi, sampai gangguan jiwa berat. Stres adalah rangsangan dalam bentuk apapun dan darimanapun yang akan dapat mempengaruhi proses pikir dan tindakan seseorang. Stres dengan frekuensi dan jumlah yang tinggi akan menimbulkan ketidak seimbangan fisik ataupun psikis pada individu. Ketidakseimbangan tersebut harus segera diselesaikan melalui pemenuhan kebutuhan berdasarkan jenis stresnya. Peristiwa yang dikategorikan sebagai stres biasanya dapat dimasukan dalam satu atau lebih kategori berikut: peristiwa traumatik di luar rentang pengalaman manusia yang lazim, peristiwa yang tidak dapat dikendalikan, peristiwa yang tidak dapat diperkirakan, peristiwa yang menentang batas-batas kemampuan dan konsep diri kita atau konflik internal. Stres terjadi apabila orang dihadapkan dengan peristiwa yang mereka rasakan mengancam kesehatan fisik ataupun psikologisnya, sebagian besar penyebab stres adalah perubahan besar yang terjadi pada banyak orang (Atkinson,Smith,Bem,2002). Penyebab dari stres disebut dengan istilah stressor yang berupa situasi atau kondisi tertentu yang pada dasarnya merupakan suatu perubahan. Dalam kehidupan, stres tidak dapat dihindarkan, Satu hal yang perlu diingat adalah 1

2 untuk mengubah pandangan lama yang menyatakan stres harus dihilangkan. Hans Selye dalam teori General Adaptation Syndrome (GAS) mengungkapkan bahwa stressor adalah faktor yang mengganggu keseimbangan tubuh (equilibrium). Penanganan yang tepat terhadap stressor akan menjadikan stres sebagai sarana untuk mengoptimalkan diri. Biasanya mahasiswa ketika mengikuti perkuliahan sering diikuti oleh perasaaan stres. Stres seringkali timbul sehingga menyebabkan mahasiswa tidak dapat mengikuti perkuliahan secara efektif. Gejala Stres timbul akibat dari ketidak harmonisan pemenuhan keinginan dan kemampuan untuk menghadapinya. Stres adalah reaksi alami tubuh untuk mempertahankan diri dari tekanan secara psikis. Tubuh manusia dirancang khusus agar bisa merasakan dan merespon gangguan psikis ini. Tujuannya agar manusia tetap waspada dan siap untuk menghindari bahaya. Kondisi ini jika berlangsung lama akan menimbulkan perasaan cemas, takut dan tegang. (http://www.mitsuilease.co.id) Penelitian yang dilakukan di fokuskan pada dampak yang dari banyaknya tugas yang berdeadline sempit, serta adanya tugas akhir (skripsi) yang merupakan salah satu syarat penting kelulusan fakultas psikologi. Selain itu hal ini bisa disebabkan karena proses belajar mengajar yang kurang menarik atau bisa dikatakan bobot mata kuliah yang berat. Hal-hal di atas merupakan stresor yang terjadi pada mahasiswa Psikologi UK.Maranatha angkatan 2005. Akibatnya, stres yang ditimbulkan dapat mengurangi kenyamanan saat mengikuti mata kuliah tersebut dan mungkin akan menghambat belajar mahasiswa. Seperti Pusing-pusing/sakit kepala, kelelahan, Ingin mengerjakan segalanya dengan cepat, ingatan melemah, tidak mampu berkonsentrasi, tidak sanggup melaksanakan tugas yang sudah dimulai, kehilangan semangat. Keingintahuan akan gambaran kekebalan stres akibat stressor yang telah disebutkan tadi melatarbelakangi penelitian yang dilakukan penulis.

3 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan diteliti adalah: Seberapa besar jumlah mahasiswa yang mempunyai kekebalan terhadap stres dan yang kurang mempunyai kekebalan terhadap stres pada mahasiswa Fakultas Psikologi UK.Maranatha angkatan 2005. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud Penelitian adalah sebagai bahan evaluasi padatnya jadwal kuliah psikologi, tugas yang banyak, serta tugas akhir yang merupakan syarat kelulusan mahasiswa fakultas psikologi. Tujuan Penelitian adalah untuk memperoleh data kekebalan yang lebih rinci dan spesifik mengenai kekebalan terhadap stres pada mahasiswa Fakultas Psikologi UK.Maranatha angkatan 2005. 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi pada masyarakat umum tentang pengaruh sistem pendidikan terhadap keadaan kejiwaan seseorang serta memperkaya penelitian dalam bidang kedokteran terutama Ilmu Kesehatan Jiwa. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi penelitian lebih lanjut dalam bidang Psikologi perkembangan, khususnya penelitian mengenai kekebalan stres terhadap mahasiswa. Selain itu diharapkan juga dapat menjadi tambahan informasi bagi peneliti lain jika hendak melakukan penelitian mengenai kemandirian pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2005 di Universitas Kristen Maranatha.

4 1.5 Kerangka Pemikiran Stres merupakan respon yang disebabkan oleh adanya stresor, respon itu sendiri dapat berupa respon fisiologis, psikologis dan perilaku akibat dari stresor yang berupa suatu kondisi atau situasi, antisipasi atau imaginasi, adanya perubahan atau sebuah obyek. Perkuliahan pada dunia modern sekarang ini, bukan lagi hanya sekadar datang ke kampus, menghadiri kelas, ikut serta dalam ujian, dan kemudian lulus. Begitu banyak aktivitas yang terlibat dalam kegiatan kuliah. Bergaul, mengembangkan bakat dan minat melalui kegiatan-kegiatan non-akademis, hingga bekerja untuk menambah uang saku. Pola hidup yang kompleks ini seringkali menjadi beban tambahan disamping tekanan dalam kuliah yang sudah begitu melelahkan. Masalah di luar perkuliahan mau tak mau harus diakui turut mempengaruhi, baik dari segi psikis, konsentrasi, maupun prestasi akademik. Apalagi grafik usia yang menunjukkan bahwa para mahasiswa umumnya berada dalam tahap remaja (adolescence) hingga dewasa muda (early adulthood) (Santrock, 2006). Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal kepribadiannya, sehingga dalam menghadapi masalah, mahasiswa cenderung terlihat kurang berpengalaman. Masalah-masalah tersebut, baik dalam hal perkuliahan maupun kehidupan di luar kampus, dapat menjadi distress yang mengancam. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketika ada stressor yang datang, maka tubuh akan meresponnya baik secara fisiologis, psikologis, maupun perilaku. Sangat dimungkinkan terjadi kejadian stres pada mahasiswa akibat stresor tersebut.

5 1.6 Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif observational. Penelitian ini menggunakan 2 teknik pengambilan data. Teknik pertama menggunakan teknik survei, teknik kedua menggunakan teknik wawancara. Survei dimaksudkan untuk mendapatkan data dari responden, serta mengetahui faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya peristiwa stres. Wawancara dimaksudkan untuk mengetahui besarnya angka (jumlah) mahasiswa yang mempunyai kekebalan terhadap stres dan yang kurang mempunyai kekebalan terhadap stres 1. Metode penelitian :Deskriptif observational 2. Teknik pengambilan data :Survei Instrumen Penelitian :Daftar pertanyaan dalam Kuisioner Sampel :100 orang Mahasiswa Fakultas Psikologi UK.Maranatha angkatan 2005 3. Teknik pengambilan data :Wawancara Instrumen Penelitian :Skala Smith dan Miller Sampel :100 orang Mahasiswa Fakultas Psikologi UK.Maranatha angkatan 2005 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha dengan lama waktu penelitian dimulai bulan Februari hingga Juni 2009.