BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Yang artinya

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang lain (Kotler dan Amstrong, 2008:5). Dalam definisi manajerial, banyak

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

PENGARUH FAKTOR INTERNAL KONSUMEN DAN MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN BUAH DI HORTIMART AGRO CENTER, BAWEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

BAB II BAHAN RUJUKAN

B A B I P E N D A H U L U A N

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN SUPLEMEN IMPOR DARI USA DI KABUPATEN BANTUL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual. kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu perusahaan dalam usahanya untuk mengembangkan, mendapatkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bauran Pemasaran 2.2. Unsur-Unsur Bauran Pemasaran Strategi Produk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perspektif organisasi yang akhirnya lakukan.

BAB II KERANGKA TEORI. Berdasarkan rumusan di atas, maka penulis mengemukakan teori, pendapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : HP :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada PT. Setio Budi Luhur Tours & Travel Surabaya). Objek dalam penelitian

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perilaku keputusan keuangan adalah Perilaku seseorang dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

BAB II KERANGKA TEORI

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB I PENGANTAR. A. latar Belakang Masalah. dan teknologi yang sangat terasa adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemudian memuaskan kebutuhan tersebut. dapat bersaing dalam memproduksi barang dengan sebaik-baiknya, sesuai

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan didalam memasarkan

Strategi Promotion (Promosi)

ANALISIS ASPEK MARKETING. Business Plan Template

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN DI PASAR MALAM NGARSOPURA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat kita rasakan, sehingga tampak persaingan tajam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .( Kotler,2009

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. karena itu produk yang telah dibuat oleh perusahaan harus dapat sampai

Transkripsi:

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori 2.1.1. Loyalitas Konsumen Loyalitas konsumen merupakan komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang terhadap produk yang terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh dan situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku (Oliver dalam Hurryati, 2008). Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merk toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. (Morais dalam Sangadji dan Sopiah, 2013). Secara umum karakter pelanggan yang loyal adalah sebagai berikut: (1) Konsumen yang loyal cenderung untuk lebih percaya diri pada pilihannya, (2) Konsumen yang loyal lebih memiliki untuk mengurangi risiko dengan melakukan pembelian berulang terhadap merek yang sama, (3) Konsumen yang loyal lebih mengarah pada kesetiaan terhadap toko dan (4) Kelompok konsumen minoritas cenderung untuk loyal, (Assael dalam Setiadi, 2003). Untuk mengukur loyalitas diperlukan beberapa atribut, yaitu: (1) Mengatakan hal positif tentang perusahaan kepada orang lain, (2) Merekomendasikan perusahaan kepada orang lain yang meminta saran, (3) Mempertimbangkan bahwa perusahaan merupakan pilihan pertama ketika melakukan pembelian jasa, (4) Melakukan lebih banyak bisnis atau pembelian dengan perusahaan dalam beberapa tahun mendatang (Sangadji dan Sopiah, 2013). Ada enam indikator yang bisa digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen, yaitu: (1) Pembelian ulang, (2) Kebiasaan mengkonsumsi merk, (3) Rasa suka yang besar terhadap merk, (4) Ketetapan pada merk, (5) Keyakinan bahwa merk tertentu yang terbaik (6) Perekomendasian merk kepada orang lain (Tjiptono dalam Sangadji dan Sopiah, 2013).

7 2.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen 1. Usia Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati (Anonim, 2011). Umur berhubungan dengan kebutuhan dan keinginan seseorang dalam mengkonsumsi barang. Pada masa bayi, seseorang tidak mempunyai pilihan terhadap apa yang mereka makan, sedangkan saat dewasa, seseorang mulai mempunyai kontrol terhadap apa yang mereka makan. Saat seseorang tumbuh menjadi remaja dan dewasa, pengaruh terhadap kebiasaan mereka sangat kompleks. Menurut (Worthington dalam Farida, 2010), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi individu yang dibagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari kebutuhan fisiologis tubuh, konsep diri, keyakinan/kepercayaan individu, pemilihan dan arti makanan, perkembangan psikososial dan kesehatan individu. Sedangkan menurut (Hurriyati, 2008) keputusan dalam membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dan tahap daur hidup. Memahami umur konsumen merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena konsumen yang berbeda umur akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda pula. Ketika seseorang mengkonsumsi barang sesuai kebutuhannya seseorang akan cendrung membeli barang tersebut secara terus menerus dan bisa menyebabkan loyalitas terhadap barang tersebut. Perbedaan umur akan mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek (Sumarwan, 2004). 2. Pendapatan Pendapatan adalah semua penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan, pendapatan tersebut dapat berupa pendapatan tetap dan pendapatan sampingan (Susanto, 1999). Pendapatan merupakan variabel sosial ekonomi lain yang sering digunakan untuk memperkirakan kedudukan kelas sosial. Menurut (Susanto, 1999), semakin besar pendapatan seseorang akan sangat mudah memutuskan untuk membeli suatu barang atau jasa, daya beli yang ada di dalam suatu perekonomian tergantung pada pendapatan dan harga, sehingga para pemasar perlu melihat kecendrungan-kecendrungan utama dalam pendapatan dan pola pengeluaran konsumen. Seseorang akan cendrung membeli barang sesuai

8 dengan pendapatan yang di terimanya, sehingga jika pendapatannya tinggi, seseorang akan membeli sesuai dengan apa yang inginkannya. Seperti yang dikatakan Hurryati (2008) bahwa keputusan dalam mebeli suatu barang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti situasi ekonomi, sehingga untuk mendapatkan pelanggan yang loyal perusahaan perlu mempertimbangkan harga dari suatu barang agar permintaan selalu stabil, sebab pendapatan konsumen sangat berpengaruh terhadap volume pembelian (Swasta dan Irawan, 1990). 3. Produk (Product) J. Stanton mendefinisikan bahwa produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Barang tidak hanya meliputi atribut fisik saja, tetapi juga menyangkut sifat-sifat non fisik seperti harga, nama penjual dan sebagainya. Semua unsur tersebut dipandang sebagai alat pemuas kebutuhan manusia atau pembelinya. Kombinasi yang berbeda dari unsur itu akan memberikan kepuasan yang berbeda pula karna kombinasi tersebut merupakan produk sendiri (Swasta, 1987). Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memperoleh perhatian, permintaan atau konsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen meliputi benda fisik, jasa, tempat, ide atau gagasan. Sedangkan kualitas dari pelayanan suatu produk kepada konsumen perlu dilakukan oleh perusahaan agar produk yang diterima sesuai dengan apa yang di harapkan oleh para pelanggan yang ujungnya konsumen akan merasa loyal atas produk yang dihasilkan perusahaan.ketika seseorang mempunyai kebutuhan akan suatu produk, konsumen akan mencari suatu yang dapat memuaskan kebutuhannya, setelah mereka mengetahui kualitas produk tersebut, mereka cenderung melakukan pembelian ulang pada produk yang sama jika mereka memperoleh kepuasan atas produk yang dibelinya atau melakukan perpindahan merek jika mereka tidak memperoleh kepuasan pada produk yang dibelinya (Mei, 2012). Menurut mantan pimpinan GE, John F Welch Jr., kualitas adalah jaminan terbaik atas loyalitas pelanggan, pertahanan terkuat menghadapi persaingan luar

9 negeri, dan satu-satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan penghasilan (Kotler dan Kevin, 2008). 4. Harga (Price) Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa produk) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa harga yang dibayar oleh pembeli sudah termasuk layanan yang diberikan oleh penjual. Bahkan penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut. Adapun tujuan perusahaan menetapkan harga adalah untuk (1) meningkatkan penjualan, (2) mempertahankan dan memperbaiki market share, (3) mencapai target pengembalian investasi, (5) mencapai laba maksimum, dan sebagainya. Tingkat harga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : (1) kondisi perekonomian, (2) penawaran dan permintaan, (3) elastisitas permintaan, (4) persaingan, (5) biaya, (6) tujuan manager, dan (7) pengawasan pemerintah (Swasta dan Irawan, 1990). Kebijakan harga umumnya bersifat terkontrol dan karenanya besar-kecilnya harga dapat diukur oleh perusahaan. Dalam pengaturan dan penetapan harga, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai hal, baik itu komponen yang membentuk harga maupun komponen lain yang secara tidak langsung membentuk harga, misalnya opini konsumen terhadap tingginya harga yang ditawarkan (Soekarwati, 1993). Perusahaan perlu menyesuaikan harga terhadap berbagai kondisi pasar. Salah satu prinsip bagi manajemen perusahaan dalam penentuan harga adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutupi ongkos-ongkos dan menghasilkan laba (Kotler dalam Andi, 2006). Menurut Djuwadi dalam Risanti (2004) yang di kutip oleh Andi (2006) menyatakan bahwa jika konsumen puas terhadap suatu produk, secara tidak langsung akan terbentuk loyalitas konsumen. Dampak positifnya meskipun harga naik konsumen tetap loyal. Berbeda dengan kepuasan konsumen yang terjadi karena harga. Ketika harga naik, secara perlahan konsumen segera pergi dan beralih ke produk lain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumen akan menjadi loyal pada beberapa merek berkualitas tinggi jika produk-produk itu ditawarkan dengan harga yang wajar, selain itu kepekaan pembeli terhadap harga

10 akan berkurang jika produk lebih bermutu, lebih bergengsi dan lebih ekslusif (Kotler dalam Mei, 2012). 5. Promosi (Promotion) Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Adapun kegiatan yang termasuk dalam promosi ini adalah: personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Bentuk mass selling ada dua yaitu periklanan dan publisitas. Periklanan merupakan seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Sedangkan publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. sales promotion adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opiini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut (Hurriyati, 2008). Kebijaksanaan promosi bukan saja dimaksudkan ununtuk mengenal produk khususnya produk baru, tetapi juga meningkatkan image (pandangan) konsumen terhadap penampilan perusahaan (Swasta, 1987). Tujuan dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan terhadap suatu produk. Iklan dan promosi penjualan merupakan suatu bentuk dari suatu promosi yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen, selain itu kualitas periklanan juga menjadi faktor kunci untuk menciptakan loyalitas merek jangka panjang jika pemasar sangat memperhatikan kualitas bahkan diperkuat dengan periklanan yang intensif. Loyalitas konsumen pada suatu merek tertentu yang ditawarkan akan lebih mudah diperoleh (Mei, 2012).

11 6. Tempat (Place) Lokasi menunjukan posisi sebuah tempat/usahadimana perusahaan itu berada, (Lamb dalam Fitriah 2013). Lokasi atau tempat merupakan faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran (marketing mix). Karena pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibanding gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun sama-sama menjual produk yang sama dan juga mempunyai pramuniaga yang sama banyak dan terampilnya.menurut Lamb dalam Fitriah (2013), perbedaan lokasi yang baik, merupakan keputusan yang sangat penting. Pertama, karena keputusan lokasi mempunyai dampak yang permanen dan jangka panjang, apakah lokasi tersebut telah dibeli atau hanya disewa. Kedua, lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan usaha di masa mendatang. Lokasi yang dipilih haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga usahanya dapat bertahan. Dan yang terakhir, apabila nilai lokasi memburuk akibat perubahan lingkungan yang dapat terjadi setiap waktu, mungkin saja usaha tersebut harus dipindahkan atau ditutup. Dalam memilih lokasi atau tempat untuk menjalankan suatu usaha, para pelaku usaha perlu mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya: (1) Akses yaitu kemudahan untuk menjangkau, (2) Visibilitas yaitu kemudahan untuk dilihat, (3) Lalu lintas, ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang yang besar tejadinya impuls buying dan kepadatan serta kemacetan bisa menjadi hambatan, (4) Tempat parkir yang luas dan aman, (5) Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan di kemudian hari, (6) Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan, (7) Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenis dan (8) Peraturan pemerintah. Hal di atas perlu menjadi pertimbangan pelaku usaha karna dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. konsumen akan mempertimbangkan letak suatu toko tersebut, tempat yang sulit dijangkau dan jauh dari keramaian akan membuat konsumen malas untuk berbelanja disana, sehingga dampaknya terhadap volume penjualan, selain itu juga dapat menyebabkan rendahnya loyalitas konsumen terhadap toko atau perusahaan tersebut (Tjiptono dalam Fitriah 2013).

12 2.1 Penelitian Terdahulu Untuk mendukung penelitian ini, maka peneliti mengambil sumber-sumber lain pada penelitian sebelumnya. Adapun penelitian terdahulu di tampilkan pada tabel berikut : Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu Judul penelitian. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Suplemen Impor Dari Usa Di Kabupaten Bantul (Mei Nanang Andhiyan Mergining 2012) Pengaruh Faktor Internal Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sayuran Organik. (Fadila Marga Saty dan Marlinda Apriyani 2013) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Buah Di Pasar Arengka (Pasar Tradisional Dan Giant Hypermarket (Pasar Modren) Di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru(Cory Kaswita, Eliza dan Ery Sayamar 2011). Alat analisis Regresi Berganda Regresi dan korelasi Chi kuadrat. Hasil penelitian 1. Secara bersama-sama terdapat pengaruh marketing mix yang terdiri antara produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap loyalitas konsumen 2. Secara parsial variable produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. 1. Terdapat pengaruh yang cukup kuat antara faktor internal yaitu budaya, kelas sosial, individu, dan psikologi terhadap keputusan pembelian, tetapi untuk variabel budaya menghasilkan pengaruh yang lemah. 2. Variabel kelas sosial, individu, dan psikologi adalah variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian sayuran organik. 1. Faktor budaya dilihat dari indikator kebiasaan membeli buah, waktu pembelian buah dan frekuensi konsumsi buah tidak mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembeian buah. 2. Faktor sosial dilihat dari indikator jumlah tanggungan keluarga, jumlah pembelian buah, tempat berbelanja buah dan pengaruh selera anggota keluarga terhadap pemilihan buah mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian buah. sedangkan dilihat dari indikator pengambilan keputusan pembelian buah tidak mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian buah.

13. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul (Burhanudin, 2011) Regresi Berganda 3. Faktor pribadi dilihat dari indikator pekerjaan, pemilihan tempat berbelanja, pendapatan dan pengeluaran dalam berbelanja buah mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian buah. 4. Faktor psikologis dilihat dari indikator motif pemilihan tempat berbelanja buah, pertimbangan pembelian buah dan kenyamanan dalam berbelanja buah mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian buah. 5. Faktor pribadi dan faktor psikologis merupakan faktor yang dominan serta mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian buah. 1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1, bahwa variabel produk tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pasta gigi pepsodent, sedangkan hasil pengujian hipotesis 2, 3, dan 4 menunjukkan bahwa variabel harga, distribusi, dan promosi berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pasta gigi pepsodent. Sementara itu hasil uji statistik F menunjukkan bahwa semua variabel marketing mix baik itu produk, harga, distribusi maupun promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pasta gigi pepsodent. 2.2 Hipotesis 1. Diduga usia berpengaruh nyata terhadap loyalitas konsumen. 2. Diduga pendapatan berpengaruh nyata terhadap loyalitas konsumen. 3. Diduga produk berpengaruh nyata terhadap loyalitas konsumen. 4. Diduga harga berpengaruh nyata terhadap loyalitas konsumen. 5. Diduga promosi berpengaruh nyata terhadap loyalitas konsumen. 6. Diduga tempat berpengaruh nyata terhadap loyalitas konsumen.