Temu Putih. Penyortiran Basah. Pencucian. Pengupasan. Timbang, ± 200 g. Pengeringan sesuai perlakuan

dokumen-dokumen yang mirip
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Standardisasi Obat Bahan Alam. Indah Solihah

Penetapan Kadar Sari

Cara uji kadar sari (ekstrak alcohol - benzena) dalam kayu dan pulp

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

BAB IV PROSEDUR KERJA

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

METODE. Materi. Rancangan

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

SNI Standar Nasional Indonesia. Lada hitam. Badan Standardisasi Nasional ICS

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

snl %ts Gara uii kadar abu, silika dan silikat dalam kayu dan PulP kayu snl Standar Nasional Indonesia rcs

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

SNI Standar Nasional Indonesia. Gambir. Badan Standardisasi Nasional ICS

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

BAB III. BAHAN DAN METODE

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

Perhitungan 20 g yang setara 30 kali kemanisan gula. = 0,6667 g daun stevia kering

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

Pupuk super fosfat tunggal

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Jahe untuk bahan baku obat

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

MATERI DAN METODE. Materi

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

Lampiran 1 Formulir organoleptik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

METODELOGI PENELITIAN. dan Teknologi Pangan, Laboratorium kimia, dan Laboratorium Biomedik Fakultas

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Lampiran 2. Prosedur Analisis Logam Dalam Sedimen dengan metode USEPA 3050B (APHA, 1992)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Kadar protein = % N x 6.25

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat B. Metode Penelitian 1. Penentuan Kombinasi Gula Merah dan Gula Pasir 2. Formulasi Minuman Instan Coro

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Lampiran 1. Diagram Alir Penelitian Temu Putih Penyortiran Basah Pencucian Pengupasan Tiriskan Simpan dalam lemari pendingin (5-10 o C) hingga digunakan Pengirisan, 3-5 mm Timbang, ± 200 g Pengukuran Kadar Air dan Kadar Kurkumin Persiapan alat Pengeringan sesuai perlakuan Pengambilan data suhu, RH, perubahan massa tiap 5 menit hingga massa bahan konstan Simplisia temu putih Pengukuran kadar air Analisa proksimat dan kadar kurkumin 72

Lampiran 2. Gambar Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian Display LCD Timbangan digital Humidifier Ruang terkondisi Saklar Gambar 22. Mesin Pengering Berakuisisi Tampak Depan Flow Controller Dehumidifier Gambar 23. Mesin Pengering Berakuisisi Tampak Samping 73

Gambar 24. Refrigerator Gambar 25. Anemometer 74

Lampiran 3. Prosedur Pengukuran Kadar Air 1. Prosedur Penentuan Kadar Air Oven Drying (SNI 01-2891-1992) Timbang cawan aluminum, kemudian timbang 5.0 gram contoh dan masukkan dalam cawan. Keringkan pada oven suhu 105 o C selama 24 jam. Ambil dan dinginkan cawan dalam desikator, kemudian timbang hasilnya. Hitung kadar air dalam persen (%) dibandingkan dengan massa total sampel. 2. Prosedur Penentuan Kadar Air Toluen Timbang 10.0 gram sampel masukkan ke dalam Erlenmeyer asah 250 ml. Tambahkan toluene sebanyak 100 ml kemudian panaskan hingga mendidih. Saat mendidih hanya air yang menguap, karena titik didih toluene lebih tinggi dari titik didih air. Uap air ayng tertangkap di kondensor akan menuju ke Graduated Trap. Baca volume air yang terdestilasi. Hitung kadar air yang terdestilasi dalam persen (%) dibandingkan dengan bobot contoh. Kondensor Graduated Trap Erlenmeyer Asah Gambar 26. Rangkaian Alat Destilasi 75

Lampiran 4. Prosedur Penentuan Proksimat Simplisia 1. Prosedur Penetapan Kadar Abu Timbang 2.0-3.0 g sampel. Masukkan ke dalam krus platina/krus silikat yang telah dipijar dan ditara, ratakan. Pijarkan perlahan hingga arang habis, dinginkan, ratakan. Jika dengan cara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air panas kemudian saring melalui kertas saring bebas abu. Pijarkan sisa dan kertas saring dalam krus yang sama. Masukkan filtrat ke dalam krus, uapkan, pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Hitung kadar abu terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara. 2. Prosedur Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Dalam Asam Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu didihkan dengan 25 ml asam klorida encer selama 5 menit. Kumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, saring melalui kertas saring bebas abu. Cuci dengan air panas, pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Hitung kadar abu tidak larut dalam asam dalam persen (%) terhadap massa sampel. 3. Prosedur Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Air Keringkan serbuk di udara. Maserasi 5.0 g serbuk selama 24 jam dengan 100 ml air kloroform (campurkan 2.5 ml kloroform dengan air secukupnya hingga 1000 ml, kocok hingga larut). Gunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Saring dan uapkan 20 ml filtrate hingga kering dalam cawan dangkal berdasar rata yang telah ditera. Panaskan sisa pada suhu 105 o C hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam persen (%) sari yang larut dalam air, dihitung terhadap massa sampel. 76

4. Prosedur Penetapan Kadar Sari Larut Dalam Alkohol Maserasi serbuk 5,0 gram selama 24 jam dengan 100 ml etanol (95%) menggunakan labu bersumbat sambil berkali-kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam. Saring cepat dengan menghindarkan penguapan etanol (95%), uapkan 20 ml filtrat hingga kering di cawan dangkal berdasar rata yang telah ditara. Panaskan sisa pada suhu 105 o C hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam persen (%) sari yang larut dalam etanol, dihitung terhadap massa sampel. 77

Lampiran 5. Prosedur Penentuan Kadar Kurkumin Sampel temu putih dalam bentuk serbuk ditimbang ± 1.0 gram dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 cc. Tambahkan 25 ml asam asetat anhydrat. Panaskan pada suhu 90 o C selama 1 jam kemudian didinginkan. Tambahkan masing-masing 1.0 gram H 3 BO 3 dan 1.0 gram asam oksalat kemudian panaskan kembali pada suhu 90 o C selama 1 jam. Dinginkan dan impitkan sampai tanda garis. Pipet 2.50 ml dan diencerkan sampai 25 ml. Periksa dengan spektrofotometer pada λ 530 μm. Hitung kadar kurkumin dalam persen (%). % kurkumin =. Gambar 27. Spektrofotometer Yang Digunakan BALITTRO 78

Lampiran 6. Data Kadar Air Bahan dan Waktu Pengeringan Pada Berbagai Perlakuan Suhu RH Kecepatan Kadar Air (%bb) Kadar Air (%bk) Waktu ( o C) (%) (m/s) Awal Akhir Awal Akhir (menit) 50 70 20 20 20 v 1 84.61 13.08 549.77 15.05 930 v 2 86.47 17.55 639.10 21.28 1105 v 1 84.01 15.38 525.39 18.18 1165 v 2 91.73 25.92 1109.19 35.00 1390 v 1 79.43 7.11 386.14 7.66 620 v 2 86.01 8.42 614.80 9.19 655 v 1 84.69 10.80 553.17 12.10 650 v 2 85.65 14.17 596.86 16.50 890 v 1 84.30 12.76 536.94 14.63 675 v 2 92.10 20.69 1165.82 20.08 1290 v 1 85.17 4.4 574.31 4.6 430 v 2 80.80 7.11 420.83 7.66 450 v 1 83.94 8.78 522.67 9.62 450 v 2 85.45 9.58 587.29 10. 710 v 1 86.17 9.6 623.07 10.62 505 v 2 87.30 17.19 687. 20.76 935 v 1 85.91 3.85 9.72 4.01 330 v 2 86.4 5.55 635.29 5.87 410 v 1 83.75 7.59 515.38 8.21 355 v 2 88.47 7.04 767.3 7.58 505 79

Lampiran 7. Hasil Analisis Kadar Air Toluen dan Kurkumin Temu Putih 80

Lampiran 8. Hasil Analisis Proksimat Simplisia Temu Putih 81

Lampiran 9. Analisa Error Model Pengeringan Lapisan Tipis Tabel 19. Analisa Error RMSE Suhu ( o C) 50 70 RH (%) RMSE V 1 (m/s) V 2 (m/s) Newton H & P Page Newton H & P Page 0.000867 0.001864 0.000854 0.001487 0.005552 0.000526 0.000962 0.003376 0.000465 0.003515 0.010028 0.000369 20 0.001633 0.001684 0.000650 0.003243 0.009728 0.000261 0.002383 0.0087 0.000284 0.004443 0.015492 0.000480 0.005461 0.015690 0.000435 0.001201 0.0034 0.000270 20 0.001930 0.005822 0.000195 0.0059 0.013832 0.000641 0.004704 0.005988 0.000413 0.005863 0.016364 0.001130 0.008003 0.020979 0.000764 0.007371 0.024770 0.001917 20 0.002783 0.003984 0.000875 0.008029 0.018219 0.001017 0.007009 0.010814 0.000928 0.011937 0.041701 0.002851 Rata-rata 0.003574 0.007629 0.000586 0.005315 0.015909 0.000946 82

Lampiran 9. Analisa Error Model Pengeringan Lapisan Tipis Tabel 20. Analisa Error χ 2 Suhu ( o C) 50 70 RH (%) χ2 V 1 (m/s) V 2 (m/s) Newton H & P Page Newton H & P Page 0.0001 0.000646 0.000136 0.000489 0.006812 0.000061 0.000216 0.002656 0.000050 0.003435 0.027956 0.000038 20 0.000347 0.000369 0.000055 0.001378 0.012397 0.000009 0.000704 0.004595 0.000010 0.003514 0.042725 0.000041 0.0027 0.033234 0.000026 0.008868 0.071239 0.000449 20 0.000354 0.003220 0.000004 0.003305 0.017222 0.000037 0.001903 0.003085 0.000015 0.004366 0.0311 0.000162 0.006470 0.0444 0.000059 0.0101 0.114738 0.000687 20 0.000512 0.001048 0.000051 0.005287 0.027226 0.000085 0.003489 0.008305 0.000061 0.013539 0.165228 0.000772 Rata-rata 0.001816 0.010162 0.000047 0.005434 0.051955 0.000234 83

Lampiran 9. Analisa Error Model Pengeringan Lapisan Tipis Tabel 21. Analisa Error EF Suhu ( o C) 50 70 RH (%) EF V 1 (m/s) V 2 (m/s) Newton H & P Page Newton H & P Page 0.997132 0.986733 0.997217 0.992161 0.890739 0.999021 0.996259 0.953901 0.999126 0.955868 0.6831 0.999514 20 0.992988 0.992547 0.998889 0.979794 0.8182 0.999869 0.988336 0.923875 0.999834 0.947048 0.356119 0.999381 0.944785 0.544327 0.999650 0.8955 0.1850 0.994710 20 0.993931 0.944780 0.999938 0.955556 0.768399 0.999503 0.969683 0.950868 0.999766 0.949219 0.4455 0.998113 0.918302 0.4386 0.999255 0.883694 0.313473 0.992136 20 0.990901 0.981361 0.999101 0.932539 0.652592 0.998917 0.950498 0.882178 0.999132 0.846648 0.871380 0.991251 Rata-rata 0.974281 0.859918 0.999191 0.933807 0.7708 0.997241 84

Lampiran 10. Kurva Sorpsi Isotermis Persamaan Polinomial Kecepatan Tinggi Me (%bk) 20,00 18,00 16,00 14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00 50 70 0 10 20 30 50 70 RH (%) Gambar 28. Kurva Sorpsi Isotermis Persamaan Polinomial Untuk Kecepatan Tinggi Kecepatan Rendah,00 35,00 30,00 Me (%bk) 25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 0 10 20 30 50 70 50 70 RH (%) Gambar 29. Kurva Sorpsi Isotermis Persamaan Polinomial Untuk Kecepatan Rendah 85

Lampiran 11. Kurva MR (Page Model dan Persamaan Polinomial) Terhadap Waktu Pada Suhu 50 o C 1 Kecepatan Tinggi MR 0,8 0,6 0,4 0,2 0 0 200 0 0 800 Waktu (menit) RH 20% RH % RH % Page Model Gambar 30. Kurva MR (Page Model dan Persamaan Polinomial) Terhadap Waktu Pada Suhu 50 o C dan Kecepatan Tinggi 1,0 Kecepatan Rendah MR 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 0 200 0 0 800 1000 1200 10 Waktu (menit) RH 20% RH % RH % Page Model Gambar 31. Kurva MR (Page Model dan Persamaan Polinomial) Terhadap Waktu Pada Suhu 50 o C dan Kecepatan Rendah 86