TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI

ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERJALAN KAKI DAN BERSEPEDA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 PONTIANAK

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi belajar penjasorkes

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X, XI DAN XII SMAN 3 NGANJUK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

SURVEI KEBUGARAN JASMANI ATLET RENANG USIA TAHUN

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

PERBEDAAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA LATIH EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DAN BOLABASKET DI SMPN 14 YOGYAKARTA.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN UMUR TAHUN DI SLB SE KULONPROGO E-JURNAL

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

ARTIKEL ILMIAH SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH THOMI PRADODO A1D408107

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA EKSTRAKULIKULER KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KEBUMEN Abstrak

IDENTIFIKASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWI SMK WIDYA KARYA TAHUN AJARAN (studi pada siswi SMK Widya Karya, Kabupaten Sidoarjo)

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI 02 BALEDONO DI KECAMATAN PURWOREJO

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO. Bayu Sri Widodo.

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN PUHRUBUH I DAN MI MAMBAUL HIKAM DI KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) FITA PEROL KU TAHUN KECAMATAN GANTUNG KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. profil kondisi fisik siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMP Negeri 13

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS X BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

THE DIFFERENCE OF CARDIORESPIRATORY ENDURANCE LEVEL BETWEEN STRIKERS AND DEFENDERS OF FOOTBALL EXTRACURRICULAR AT SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID

BAB I PENDAHULUAN. POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) merupakan salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMA PUTERA KELAS X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA Negeri 2 dan 3 Jombang) Alamsyah Permana Putra

Jurnal PPKM II (2018) ISSN(print): X ISSN(online):

PEMBINAAN EKSTRAKULIKULER BOLA VOLI SISWA PUTRA DI SMA NEGERI 9 KOTA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH DAMIRI NIM F

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

Kata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT

ARTIKEL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP PGRI BESOWO KEPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA DI MTs DINUL ISLAM DERSONO KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2015/2016

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN SERVIS ATAS PADA SISWI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMA SANTO PAULUS SINGKAWANG

PENGARUH SENAM SEMANGAT PAGI (SSP) TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN SISWA KELAS XI SMAN 4 SIDOARJO

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI TINOM TAHUN AJARAN 2015/2016

IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA SISWA SEKOLAH DASAR DI PONTIANAK BARAT

STUDI DESKRIPSI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA MAHASISWA PENJASKESREK

KONDISI FISIK ATLET SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 BATUAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

Pengaruh Senam SKJ 2008 Terhadap Kebugaran Jasmani Siswi Sekolah Dasar Negeri 20 Alang Laweh Padang Selatan Kota Padang

LATAR BELAKANG ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN ANAK KE SEKOLAH LABORATORI OLAHRAGA BOLA VOLI (SELABORA) FIK UNY

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,

PENGARUH LATIHAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN SHOOTING PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA PUTRA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Abstrak. Kata kunci: Kebugaran jasmani, sepakbola gawang bergerak, permainan

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA TAHUN. Muhammad Adnan Hudain

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN TIGA ASPEK KEBUGARAN JASMANI DALAM PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 06 LIANG PINOH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka

JURNAL SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE ATAS PERMAINAN BOLA VOLI. Awang Roni Effendi

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

PROFIL TINGKAT KEMAMPUAN FISIK DAN KETERAMPILAN PADA ATLET KEMPO PRAPON KOTA PONTIANAK

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH

Transkripsi:

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA Ashadi Cahyadi Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Jalan Ampera No. 88 Pontianak 78116 e-mail: Apedie13@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa ekstrakurikuler bola voli Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Selain itu penelitian ini juga untuk mendapatkan informasi tentang hasil dari setiap item tes kebugaran jasmani. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan bentuk penelitiannya survey. Teknik pengumpulan data menggunakan pengukuran sedangkan alat pengumpul data menggunakan tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa ekstrakurikuler bola voli Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rasau Jaya dikategorikan sedang. Kata Kunci: Kebugaran Jasmani. Abstract This study aims to determine the level of physical fitness of students in extracurricular volleyball national High School 1 Rasau Jaya Kubu Raya. In addition, this study also to obtain information about each of the results of the physical fitness test. The method used is descriptive method and form of research is surveys. Data collection techniques using measurement while the data collection tool using physical fitness Indonesian test (TKJI). Based on the results of data analysis can be concluded that the level of physical fitness of students extracurricular volleyball National High School 1 Rasau Jaya categorized as moderate. Keywords: Physical Fitness. PENDAHULUAN Olahraga merupakan suatu aktifitas yang tidak terpisahkan dalam kehidupan dan rutinitas sehari-sehari, aktifitas olahraga dapat dilakukan dimanapun kapanpun dan oleh siapapun, mulai dari anak-anak remaja orang dewasa sampai usia lanjut. Secara umum orang memahami olahraga merupakan salah satu aktifitas jasmani yang dilakukan dengan tujuan untuk mecapai kebugaran jasmani. Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 disebutkan bahwa olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, dan 35

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 4, No. 1, Juni 2015 mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Olahraga tidak hanya diartikan untuk mengembangkan potensi jasmani, lebih dari itu yakni rohani dan sosial. Adolf Ogi Penasehat khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) menyampaikan bahwa Sport teaches life skill-sport remains the best school of life. Jadi olahraga sebagai sarana mengembangkan potensi jasmani, rohani, sosial, dan sekaligus sebagai sekolah kehidupan. Aktifitas olahraga merupakan pemotong garis diskrimanasi dan kesenjangan sosial karena olahraga tidak membedakan suku, agama, ras, bahasa, warna kulit, dan perbedaan usia ketika melakukan olahraga bersama ataupun ketika menyaksikan pertandingan-pertandingan olahraga, semua berkumpul menjadi satu menikmati aktifitas olahraga. Oleh karena olahraga bisa menjadi suatu alat pemersatu masyarakat, bangsa, dan negara agar menjadi lebih damai dan rukun. Namun di satu sisi olahraga juga bisa menimbulkan perpecahan yang diakibatkan karena adanya persaingan dan kompetisi untuk menjadi yang terbaik. Olahraga bukan hanya sekedar ajang untuk memperoleh medali, bukan ajang untuk adu otot, dan juga bukan semata-mata untuk meraih prestasi namun lebih dari itu yakni sebagai sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang lebih baik menuju hidup yang lebih berkualitas, seperti peningkatan kesehatan jasmani, rohani, sosial, dan emosional. Melakukan aktifitas olahraga bukan semata-mata hanya sekedar melakukan saja, namun ada hal yang juga perlu diperhatikan agar aktifitas olahraga tersebut memberikan manfaat bagi tubuh baik secara fisik maupun mental. World Health Organization merekomendasikan untuk melakukan aktifitas olahraga yakni 60 menit setiap hari. Aktifitas gerak yang semakin banyak akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tingkat kebugaran jasmani pun akan semakin baik. Sudarno (Nina, 2011: 23) menyatakan organ dan bagian tubuh akan tumbuh dan berkembang bila digunakan dan sebaliknya akan aus, menyusut bahkan mati bila tidak dipergunakan. Karena setiap orang yang bugar akan memberikan efek pada kualitas kerja, produktifitas kerja dan juga kesehatan mental yang lebih baik. Kebugaran jasmani berhubungan dengan kemampuan organik dari seseorang untuk melakukan tugasnya sehari-hari tanpa merasa lelah dan mempunyai 36

cadangan kekuatan serta tersedianya energi untuk menghadapi dengan baik setiap keadaan darurat yang tiba-tiba muncul. Pendidikan jasmani yang diberikan disekolah, tidak membedakan jenis kelamin. Artinya, semua kegiatan fisik yang diberikan oleh guru harus di ikuti dengan baik oleh siswa putra maupun putri, terutama untuk jenis olahraga cabang senam, atletik dan permainan. Dengan demikian, maka kesempatan bergerak antar siswa putra dan putri sama, kemungkinan tingkat kebugaran jasmaninya tidak jauh berbeda. Walaupun banyak kesempatan seringkali ditemukan oleh siswa putra lebih banyak dibandingkan dengan aktifitas yang dilakukan siswa putri, namun pada kesempatan yang lain nampak bahwa aktifitas jasmani putri lebih banyak. Aktifitas siswa pun tidak hanya saat berada di sekolah tetapi juga lebih banyak di luar sekolah. Mulai dari aktifitas saat bangun tidur, berangkat ke sekolah, pulang dari sekolah dan aktifitas lainnya di sekolah seperti ekstrakurikuler. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru pendidikan jasmani SMA Negeri 1 Rasau Jaya sekaligus pembina esktrakurikuler banyak pemain bola voli pada saat latihan dan pertandingan banyak pemain yang cepat kelelahan ini yang membuat peneliti ingin mencoba mengangkat judul penelitian Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Ekstrakurikuler bola voli Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rasau Jaya METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Yatim (2010: 23) penelitan deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kerjadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Senada dengan hal tersebut Arikunto (2002: 75) mengatakan bahwa apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan sebagainya maka penelitiannya bersifat deskriptif. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi survey yang bertujuan untuk mencari kedudukan (status), fenomena (gejala) dan menenentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar 37

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 4, No. 1, Juni 2015 yang sudah ditentukan atau sudah baku. Fraenkel dan Wallen (Yatim, 2010: 23) menyatakan survei merupakan bentuk penelitian dengan mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan berjumlah 20 orang, yaitu seluruh siswa SMA Negeri 1 Rasau Jaya yang mengikuti ekstrakurikuler bola volley. Teknik pengambilan sampel adalah dengan cara total sampling yaitu mengikutsertakan semua anggota populasi menjadi sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran. Alat pengumpul data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Berdasarkan norma, TKJI dikelompokkan berdasarkan tingkatan sekolah yaitu tingkat Sekolah Dasar, tingkat Sekolah Menengah Pertama dan tingkat Sekolah Menengah Atas (Nurhasan, 2001: 135). Setelah tahap pengumpulan data selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data, proses pengolahan data dilakukan dengan cara: (1) Mengadakan pengecekan ulang terhadap hasil pencatatan nilai pada formulir tes untuk memastikan nilai yang dimasukkan sudah benar dan tidak ada kesalahan dalam pencatatan. (2) Menghitung hasil nilai keseluruhan tes kebugaran jasmani siswa yang disesuaikan dengan tabel nilai TKJI untuk siswa putra sekolah menengah atas usia 16-18 tahun. Lari 50 m Gantung angkat tubuh s.d 6,7 16 Keatas Tabel 1. Nilai TKJI (untuk Putra Usia 16-18 Tahun) Baring duduk 38 Keatas Loncat tegak Lari 1000 m Nilai 66 Keatas s.d 3 04 5 6.8 7,6 11 15 28 37 53 65 3 05 3 53 4 7,7 8,7 6 10 19 27 42 52 3 54 4 46 3 8,8 10,3 2 5 8 18 31 41 4 47 6 04 2 10,4 - dst 0 1 0 7 0 30 6 05 dst 1 Langkah selanjutnya adalah: (1) Memasukkan hasil nilai akhir tes kebugaran jasmani setiap siswa kedalam norma TKJI untuk menentukan kategori 38

atau klasifikasi kebugaran jasmanis siswa yang diteliti; (2) Melakukan penghitungan rata-rata skor setiap item tes untuk menentukan kategori atau klasifikasi tiap tes yang dilakukan. Langkah-langkah ini dilakukan peneliti sebagai acuan untuk melakukan analisis data penelitian. Untuk dapat menganalisis dan memberikan penilaian dari data hasil tes kebugaran jasmani, maka dilakukan dengan menentukan standar nilai dan kriteria penilaian tingkat kebugaran jasmani yang disesuaikan dengan norma TKJI. Tabel 2. Norma Kebugaran Jasmani No INTERVAL NILAI Klasifikasi Kebugaran Jasmani 1. 22 25 Baik sekali (BS) 2. 18 21 Baik (B) 3. 14 17 Sedang (S) 4. 10 13 Kurang (K) 5. 5 9 Kurang sekali (KS) HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan dari nilai hasil tes kebugaran jasmani yang dihitung berdasarkan nilai TKJI untuk siswa putra sekolah menengah atas usia 16-18 tahun dan disesuaikan dengan norma TKJI untuk menentukan kategori atau klasifikasi tingkat kebugaran jasmani siswa maka tingkat kebugaran jasmani siswa ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Rasau Jaya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. No urut Kode Siswa Tabel 3. Hasil Tes TKJI Hasil tes A B C D E Jumlah Nilai Kategori 1 01 4 3 4 4 3 18 Baik 2 02 3 2 4 3 2 14 Sedang 3 03 3 1 3 2 3 12 Kurang 4 04 3 2 4 2 2 13 Kurang 39

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 4, No. 1, Juni 2015 5 05 3 3 4 2 3 15 Sedang 6 06 3 3 4 3 2 15 Sedang 7 07 3 1 4 2 3 13 Kurang 8 08 4 2 5 3 2 16 Sedang 9 09 3 2 3 2 1 11 Kurang 10 10 3 2 4 3 1 13 Kurang 11 11 4 2 4 3 1 14 Sedang 12 12 2 3 4 2 2 13 Kurang 13 13 3 2 4 2 1 12 Kurang 14 14 2 1 4 1 2 10 Kurang 15 15 4 3 5 4 4 20 Baik 16 16 3 1 3 2 1 10 Kurang 17 17 3 4 4 3 3 18 Baik 18 18 3 3 5 2 3 16 Sedang 19 19 3 4 4 3 2 16 Sedang 20 20 3 1 4 2 1 11 Kurang Rata-rata 3,7 2,4 4 2,5 2,1 14 Sedang Keterangan A = Tes Lari 50 Meter B = Tes Gantung Angkat Tubuh 60 Detik C = Tes Baring Duduk 60 Detik D = Tes Loncat Tegak E = Tes Lari 1000 Meter Dari Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa ekstrakurikuler bola voli Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rasau Jaya termasuk dalam kategori sedang dengan rata-rata nilai 14. Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 3 diperoleh tingkat kebugaran jasmani yang bervariasi sebagai berikut: (1) Sebanyak 3 orang siswa atau 15% memiliki tingkat kebugaran jasmani dengan kategori baik yaitu berada pada interval nilai 18-21; (2) Sebanyak 7 orang siswa atau 35% memiliki tingkat kebugaran jasmani dengan kategori sedang yaitu berada pada interval nilai 14-17; (3) Sebanyak 10 orang siswa atau 50% memiliki 40

tingkat kebugaran jasmani dengan kategori kurang yaitu berada pada interval nilai 10-13. Untuk lebih memperjelas gambaran persentase tingkat kebugaran jasmani siswa ekstrakurikuler bola voli sekolah menengah atas negeri 1 rasau jaya, peneliti memaparkannya dalam bentuk diagram batang berikut: 50% 40% 30% 20% 10% 0% 50% 35% 15% 0% 0% Kategori Tingkat Kebugaran Jasmani Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali Gambar 1. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Rata-rata hasil tiap item tes kebugaran jasmani siswa ekstrakurikuler bola voli Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rasau Jaya sebagai berikut. Tabel 4. Hasil Tes TKJI Per Item No Tes Rata-rata Nilai Kategori 1 Lari 50 Meter (A) 3,7 Baik 2 Gantung angkat Tubuh (B) 2,4 Kurang 3 Baring Duduk (C) 4 Baik 4 Loncat Tegak (D) 2,5 Sedang 5 Lari 1000 Meter (E) 2,1 Kurang Dari tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Pada tes lari 50 meter siswa termasuk dalam kategori baik, artinya rata-rata siswa dapat mencapai kecepatan lari 50 meter antara 6,8-7,6 detik; (2) Pada tes gantung angkat 41

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 4, No. 1, Juni 2015 tubuh 60 detik siswa termasuk dalam kategori kurang, artinya rata-rata siswa mampu melakukan antara 2-5 kali angkat tubuh; (3) Pada tes baring duduk 60 detik siswa termasuk dalam kategori baik, artinya rata-rata siswa mampu melakukan antara 28-37 kali baring duduk; (4) Pada tes loncat tegak siswa termasuk dalam kategori sedang, artinya rata-rata siswa memiliki raihan antara 42-52 cm; (5) Pada tes lari 1000 meter siswa termasuk dalam kategori kurang, artinya rata-rata siswa mencapai garis finish antara 4 47-6 04 menit. Untuk lebih memperjelas rata-rata hasil tes kebugaran jasmani siswa per item tes, maka peneliti memaparkannya dalam bentuk diagram batang berikut. 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 4 3.7 2.4 2.5 2.1 Rata-rata Nilai per Item Tes Lari 50 Meter Gantung angkat Tubuh Baring Duduk Loncat Tegak Lari 1000 Meter Gambar 2 Rata-rata Nilai Tes TKJI Per Item SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa ekstrakurikuler bola voli Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rasau Jaya termasuk dalam kategori sedang Secara khusus sebagai berikut: (1) Rata-rata lari cepat 50 meter siswa ekstrakurikuler bola voli Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rasau Jaya dikategorikan baik; (2) Rata-rata angkat tubuh 60 detik siswa ekstrakurikuler bola voli Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rasau Jaya dikategorikan kurang; (3) Ratarata baring duduk 60 detik siswa ekstrakurikuler bola voli Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rasau Jaya dikategorikan baik.; (4) Rata-rata loncat tegak siswa ekstrakurikuler bola voli Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rasau Jaya 42

dikategorikan sedang; (5) Rata-rata lari jarak jauh 1000 meter siswa ekstrakurikuler bola voli Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Rasau Jaya dikategorikan kurang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI Jakarta: Rineka Cipta. Nina. 2011. Analisis Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa kelas VIII SMP Awaluddin Kubu Raya. Skripsi pada STKIP-PGRI Pontianak: tidak diterbitkan. Nurhasan. 2001. Tes Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas. Yatim, R. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. 43