ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT PADA PD. BPR. ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN MUHAMMAD ISRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Bank berasal dari bahasa itali yaitu banca yang berarti suatu bangku tempat

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian suatu negara.anggapan ini ternyata tidak sepenuhnya salah karena. bank sebagai lembaga keuangan yang sangat vital.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan bahasa latin kredit berarti credere yang artinya percaya. Maksud dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam. Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Fungsi Bank Umum dalam Pemberian Kredit. bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank Perkredita Rakyat. lembaga keuangan bank atau seringkali hanya disebut bank, dan lembaga

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan

BAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu). pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan usaha atau bisnis diperlukan sejumlah dana sebagai modal

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi. Jasa yang diberikan bank. atau pinjaman uang untuk usaha kecil dan yang dijalankan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB I PENDAHULUAN I.1

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun

KERANGKA PEMIKIRAN III.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang (Kasmir, 2002:23). Bank adalah merupakan salah satu badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II LANDASAN TEORI

PENGALOKASIAN DANA BANK

ANALISIS PELAKSANAAN PENGAWASAN PINJAMAN MODAL KERJA GUNA MEMINIMALISIR PINJAMAN MACET (Studi Pada KUD BATU )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara baik secara ekonomi makro mikro ataupun kegiatan moneter.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibandingkan anggota lembaga keuangan lainnya (Mangani, K.S:2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Uundang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia termasuk Hukum Perbankan Indonesia.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran uang, dimana lembaga keuangan memberikan peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT PADA PD. BPR. ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN MUHAMMAD ISRAK PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN ROKAN HULU 2017 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas pembelian kredit pada PD.BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian. Teknik analisi data yang digunakan adalah analisis deskriptif. hasil kuisioner yang telah diajukan kepada responden selanjutnya diolah untuk mengetahui tingkat efektivitas pemberian kredit pada PD. BPR. hasil analisis data akan menyimpulkan tingkat efektivitas pemberian Pasir Pengaraian. Berdaskan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan skor efektivitas pemberian kredit sebesar 80,4% sehingga tingkat efektivitas pemberian kredit pada PD.BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian digolongkan dalam kategori baik yaitu antara 65% - 85%. berberapa faktor yang mempengaruhi pemberian kredit pada PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian yaitu (1) Orang-orang atau karyawan yang kompeten dalam pemberian kredit (2) Dokumen persyaratan pengajuan kredit yang lengkap (3) Analisis kredit yang handal (4) Data transaksi pemberian kredit yang akurat, lengkap, dan dapat dipercaya (5) Laporan keuangan daringan calon debitur harus mencerminkan prospek usaha yang bagus. Kata kunci: Efektivitas, Kredit, Debitur, Analisis, Laporan Keuangan 1. PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kembali kepada masyarakat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan segala kegiatan usaha konvensional yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk hukum Bank Perkreditan Rakyat dapat berupa perseroan terbatas maupun daerah atau koperasi. Bank Perkreditan Rakyat menghimpun dana dalam bentuk deposito, tabungan dan lain-lain. Sedangkan dalam hal menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat Bank Perkreditan Rakyat memberikan dalam bentuk kredit. Dari survei awal yang penulis lakukan, maka kendala yang menghambat proses penyaluran atau pemberian kredit di BPR Rokan Hulu yaitu data nasabah kurang lengkap sebagaimana yang telah ditetapkan oleh BPR Rokan Hulu. Selain itu, banyaknya nasabah yang telah menerima kredit dari BPR Rokan Hulu terlambat membayar angsuran sehingga BPR Rokan Hulu harus mempunyai sikap kehati-hatian dalam memberikan kreditnya kepada nasabah.

B. Rumusan Masalah Bagaimanakah efektivitas pemberian kredit pada PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas pemberian Pasir Pengaraian. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi penulis, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperdalam ilmu pengetahuan mengenai praktek perbankan khususnya yang berkaitan dengan pemberian kredit. 2. Manfaat bagi PD. BPR. Rokan Hulu, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam pengelolaan kredit yang efektif. 3. Manfaat bagi peneliti lain, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau informasi tambahan bagi penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang. E. Pembatasan Masalah dan Originalitas Supaya penelitian ini fokus dalam pembahasannya maka penulis membuat batasan masalah yaitu membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemberian Pasir Pengaraian. F. Sistematika Penulis Sistematika penulisan skripsi sebagai berikut: Bab I : Merupakan pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah dan originalitas serta sistematika penulisan. Bab II : Merupakan kajian pustaka yang berisikan teori atau konsep yang mendukung topik penelitian yang dilakukan. Bab III : Merupakan metode penelitian yang terdiri dari objek penelitian, jenis penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian. Bab IV : Merupakan hasil dan pembahasan yang berisi tentang pembahasan atas rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Bab V : Merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil pembahasan penelitian. 2. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kredit Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 pada dasarnya merupakan pemberian pinjaman oleh bank kepada nasabahnya untuk pembiayaan kegiatan usahanya dalam jumlah tertentu dalam jangka waktu yang disepakati bersama antara bank sebagai kreditor dan nasabah sebagai debitur, dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati bersama yang dituangkan dalam suatu perjanjian kredit yang berisi antara lain kesediaan debitur untuk membayar kembali kreditnya, termasuk beban bunganya. Menurut Siamat (2006) maka kredit dapat digolongkan menjadi lima bentuk yaitu: 1. Penggolongan kredit berdasarkan jangka waktu (maturity) meliputi

kredit jangka pendek (short-term loan), kredit jangka menengah (medium-term loan) dan kredit jangka panjang (long-term loan). 2. Penggolongan kredit berdasarkan barang jaminan (collateral), meliputi kredit dengan jaminan (secure loan) dan kredit tanpa jaminan (unsecure loan). 3. Penggolongan kredit berdasarkan tujuannya, meliputi kredit komersial (commercial loan), kredit konsumtif (consumer loan), dan kredit produktif (productive loan). 4. Penggolongan kredit berdasarkan penggolongannya, meliputi kredit modal kerja (working capital credit) dan kredit investasi (investment credit). 5. Kredit non kas (non cash loan). B. Tujuan dan Fungsi Kredit Menurut Arthesa (2006) sebagai beriku: 1. Mencari keuntungan, dalam hal ini kredit diberikan dengan tujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut terutama dalam bentuk bunga sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan ke nasabah. 2. Membantu usaha nasabah, dalam hal ini bertujuan untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. 3. Membantu pemerintah, dalam hal ini pemerintah akan terbantu dengan semakin banyaknya kredit yang disalurkan oleh perbankan yaitu dengan adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor. Menurut pendapat dari Kasmir (2008), fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah kewilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya. 2. Untuk meningkatkan daya guna barang Kredit yang digunakan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. 3. Sebagai alat stabilitas ekonomi Dengan adanya alat stabilitas ekonomi akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. 4. Untuk meningkatkan hubungan internasional Dalam hal ini pinjaman internasional dapat meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. 5. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha Bagi si penerima kredit tentu dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi si nasabah memiliki modal pas-pasan. C. Prosedur Penyaluran Kredit Prosedur penyaluran kredit menurut Kasmir (2008) dapat dibagi menjadi beberapa aspek yaitu: 1. Latar belakang calon debitur, meliputi: riwayat hidup, sejarah singkat tentang usaha, jenis usaha,

lokasi usaha dan status kepemilikan yang akan dibiayai. 2. Maksud dan tujuan permohonan kredit, apakah untuk memperbesar omset penjualan atau meningkatkan kapasitas produksi atau mendirikan usaha baru serta tujuan lainnya. 3. Besarnya kredit dan jangka waktu, dalam hal ini calon debitur menentukan besarnya jumlah kredit yang ingin diperoleh dan jangka waktunya. Jika dari hasil analisa tidak sesuai dengan permohonan, maka pihak bank tetap berpedoman terhadap hasil analisa mereka dalam memutuskan jumlah kredit dan jangka waktu kredit yang layak diberikan kepada sicalon debitur. 4. Jaminan kredit, hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala resiko terhadap kemungkinan macetnya suatu kredit baik yang ada unsur kesengajaan ataupun tidak. Penilaian jaminan kredit haruslah dilakukan secara teliti. D. Jaminan Kredit Adapun benda atau barang yang dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur menurut Hasibuan (2007) sebagai berikut: 1. Kredit dengan Jaminan Jaminan berupa benda berwujud yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan misalnya: tanah, bangunan, kendaraan bermotor, mesin- mesin, peralatan, barang dagangan, kebun dan barang dagangan lainnya. Sedangkan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan surat- surat yang dijadikan jaminan, seperti: sertifikat saham, sertifikat obligasi, sertifikat tanah, sertifikat deposito, rekening giro, wesel dan surat tagihan lainnya. 2. Kredit tanpa Jaminan Kredit ini maksudnya adalah bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang tertentu. Biasanya diberikan untuk perusahaan yang benar-benar bonafit dan profesional sehingga kemungkinan kredit tersebut macet sangat kecil. Dapat pula kredit tanpa jaminan diberikan hanya dengan penilaian terhadap prospek usahanya atau dengan pertimbangan untuk pengusaha-pengusaha ekonomi lemah. E. Manfaat dan Unsur Kredit Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Kasmir (2008), fungsi dari suatu kredit bagi masyarakat yaitu: 1. Menjadi motivator peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian 2. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat. 3. Memperlancar arus barang dan arus uang. 4. Meningkatkan produktivitas yang ada. 5. Meningkatkan kegairahan berusaha mesyarakat. 6. Memperbesar modal kerja perusahaan. Menurut Kasmir (2008), unsurunsur yang terkandung dalam pemberian fasilitas kredit sebagai berikut: 1. Kepercayaan Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang. 2. Kesepakatan Kesepakatan merupakan suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing. 3. Jangka waktu

Jangka waktu merupakan masa pengembalian kredit yang telah disepakati. 4. Resiko Resiko merupakan suatu kemungkinan tidak tertagihnya pinjaman atau macetnya pengembalian kredit. 5. Balas jasa Balas jasa merupakan suatu keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa, yang dikenal dengan nama bunga. F. Faktor-faktor dalam Pemberian Kredit Adapun prinsip-prinsip yang digunakan adalah berupa analisis 5C dan 7P. Analisis kredit dengan prinsip 5C menurut Kasmir (2008) sebagai berikut: 1. Character, yaitu sifat dan watak dari nasabah (kejujuran, tanggungjawab, integritas dan konsisten). Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, tercermin dari latar belakang debitur baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi. 2. Capacity, yaitu kemampuan seseorang untuk menjalankan bisnis. Debitur perlu dianalisis apakah dia mampu memimpin dengan baik dan benar usahanya. Jika dia mampu memimpin usahanya, maka dia juga akan mampu untuk mengembalikan pinjamam sesuai dengan perjanjian dan perusahaannya tetap berjalan. 3. Capital, yaitu kondisi keuangan dari nasabah (pendapatan bersihnya). Modal yang besar maka menunjukkan besarnya kemampuan debitur untuk melunasi kewajibankewajibannya. 4. Collateral, yaitu kekayaan yang dijanjikan untuk keamanan dalam transaksi kredit/agunan. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jika terjadi kredit macet, maka agunan inilah yang digunakan untuk membayar kredit tersebut. 5. Condition, yaitu faktor luar (kondisi ekonomi) yang mengontrol perusahaan. Menilai kredit hendakya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masingmasing. Analisis 7P menurut Kasmir (2008) sebagai berikut: 1. Personality, menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Sifat dan kepribadian calon debitur dipergunakan sebagai dasar pertimbangan pemberian kredit. 2. Party, mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakter. 3. Purpose, untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. 4. Prospect, untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. 5. Payment, merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.

6. Profitability, untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. 7. Protection, tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindunngan. Tujuan dari adanya analisis kredit adalah untuk menentukan kesanggupan dan kesungguhan seorang peminjam untuk membayar kembali pinjaman sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman. Menurut William Band (2011), analisis dan evaluasi kredit sekurang-kurangnya meliputi informasi sebagai berikut: 1. Identitas pemohon Identitas tersebut mencakup nama pemohon, domisili, bentuk usaha, jenis usaha, susunan pengurus, legalitas usaha. 2. Tujuan permohonan kredit Tujuan tersebut mencakup jumlah kredit, objek yang dibiayai, jangka waktu kredit, kebutuhan kredit. 3. Riwayat hubungan bisnis dengan bank Hal tersebut mencakup saat mulai usaha, bidang hubungan bisnis, nilai transaksi bisnis, kualitas hubungan bisnis, jumlah total nilai hubungan bisnis. 4. Analisis kredit Analisis ini mencakup analisis watak, analisis kemampuan, analisis modal, analisis kondisi/prospek usaha, analisis agunan kredit. G. Definisi Bank Definisi bank menurut Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana dalam menjalankan usahanya terutama menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank dan kegiatan bank juga harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan maka bank dapat dibedakan menjadi: 1. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Kasmir (2012), beberapa usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai berikut: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2. Memberikan kredit atau pinjaman dalam berbagai jenis kepada masyarakat yang membutuhkan. 3. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas.

Menurut Kasmir (2012), beberapa usaha yang tidak boleh dilakukan oleh BPR sebagai berikut: 1. Menerima simpanan berupa giro. 2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. 3. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah. 4. Melakukan usaha perasuransian. 5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR. H. Efektivitas Berikut ini adalah beberapa definisi efektivitas dari para ahli: 1. Menurut pendapat yang disampaikan oleh Amin Tunggal Wijaya (2008) menyatakan bahwa efektivitas adalah hasil membuat keputusan yang mengarahkan melakukan sesuatu dengan benar, yang membantu memenuhi misi suatu perusahaan atau pencapaian tujuan. 2. Pendapat dari Sondang P. Siagian (2007) menyatakan bahwa efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa dari kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya, begitu pula sebaliknya. I. Hasil Penelitian yang Relavan Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian skripsi ini beberapa diantaranya sebagai berikut: 1. Andrian Fauline (2013) dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Pasir Pengaraian Rokan Hulu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas pemberian kredit pada Bank BRI Kantor Cabang Pasir Pengaraian. Tenik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yaitu data yang diperoleh kemudian disusun sedemikian rupa sehingga dapat dianalisis secara benar dan teliti berdasarkan teori yang relevan dengan permasalahan untuk selanjutnya diambil suatu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam memberikan kredit kepada calon debiturnya, bank telah melaksanakan berbagai prosedur yang telah ditetapkan sehingga kredit yang diberikan memang layak untuk diberikan, pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian kredit merupakan pihak yang kompeten dalam menilai syarat-syarat atau dokumen yang diajukan oleh calon debitur, dan secara umum dapat dikatakan bahwa proses pemberian kredit kepada debitur oleh Bank BRI Kantor Cabang Pasir Pengaraian Rokan Hulu telah terlaksana secara efektif. 2. Cindy Aditya (2015) melakukan penelitian dengan judul Analisis Efektivitas Pengendalian Intern Atas Prosedur Kredit Pada PT. BPR. Shinta Daya Kabupaten

Sleman Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi apakah sistem pengendalian intern atas prosedur kredit di PT. BPR Shinta Daya Sleman Yogyakarta sudah cukup efektif sesuai dengan teori COSO Statement. Metode pegumpulan data adalah wawancara, observasi, studi pustaka dan kuesioner. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer dengan membuat kuisioner yang berisi tentang pengendalian intern dengan teori COSO Statement untuk melihat apakah pengendalian intern pada prosedur kredit PT. BPR Shinta Daya Sleman Yogyakarta telah sesuai dengan teori tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern pada prosedur kredit PT. BPR Shinta Daya sangat efektif, namun masih terdapatnya kemungkinan terjadinya kredit macet. Oleh sebab itu diharapkan PT. BPR Shinta Daya Sleman Yogyakarta memperhatikan dan mengkaji ulang pengendalian intern atas prosedur kredit yang akan diberikan kepada nasabah. 3. Enggar Adi Sujarwo (2010) melakukan penelitian dengan judul Analisa Prosedur dan Kebijakan Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Tulung Agung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dan mengetahui gambaran mengenai berjalannya proses perkreditan beserta personel-personel yang bertanggung jawab pada setiap prosesnya serta mengetahui prosedur pemberian kredit yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian (Prudential Banking) dalam perkreditan dalam mendukung terciptanya praktek-praktek perkreditan yang sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kredit pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Tulung Agung telah sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku. 3. METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah PD. BPR. Rokan Hulu yang berdomisili di Kota Pasir Pengaraian dimana penelitian ini lebih difokuskan pada faktor- faktor yang mempengaruhi efektivitas pemberian Pasir Pengaraian. B. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan suatu objek penelitian dimana temuan-temuan penelitiaannya tidak diperoleh melalui prosedur analisis statistik atau bentuk perhitungan lainnya. Dalam hal ini, penulis akan mendeskripsikan atau menggambarkan tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas pemberian kredit pada PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian. C. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa data mentah yang harus diolah kembali dimana data mentah ini berasal dari kuisioner penelitian tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas pemberian Pasir Pengaraian. Sumber data penelitian diperoleh dari para

responden yang mengisi kuisioner pada PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian. D. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data penelitian maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu kuisioner dimana kuisioner ini berisi beberapa pertanyaan berkaitan dengan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas pemberian Pasir Pengaraian. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil kuisioner yang telah diajukan kepada responden selanjutnya diolah untuk mengetahui tingkat efektivitas pemberian kredit pada PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian. Untuk mengetahui tingkat efektivitas pemberian kredit pada PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian digunakan kriteria menurut pendapat dari Suharsimi Arikunto (2010) sebagai berikut: 1. Sangat Baik : 86% - 100% 2. Baik : 65% - 85% 3. Cukup Baik : 55% - 64% 4. Kurang Baik : 40% - 54% 5. Tidak Baik : < 40% Proses analisis data dimulai dari penyebaran kuisioner yang diberikan kepada beberapa responden yaitu karyawan yang bekerja di Bagian Kredit. Para responden kemudian mengisi kuisioner dan setelah hasil kuisioner terkumpul maka selanjutnya dilakukan pengolahan data dan analisis data sesuai dengan teknik analisis data yang dipakai. Hasil analisis data akan menyimpulkan tingkat efektivitas pemberian kredit pada PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Untuk mengumpulkan data penelitian digunakan teknik kuisioner yaitu dengan mengajukan pertanyaan kepada responden. Jumlah responden sebanyak 12 orang yaitu karyawan yang bekerja di Bagian Kredit PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian. Jumlah pertanyaan yang diajukan kepada para responden sebanyak 26 pertanyaan. Responden diberikan kesempatan menjawab 26 pertanyaan yang penulis ajukan dengan memberikan tanda contreng pada kolom YA dan kolom TIDAK. 5. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Hasil perhitungan skor efektivitas pemberian kredit sebesar 80,4% sehingga tingkat efektivitas pemberian kredit pada PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian digolongkan dalam kategori baik yaitu antara 65% - 85%. PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian efektif dalam memberikan kredit kepada calon debitur yang mengajukan permohonan kredit. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian kredit pada PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian yaitu (1) Orang-orang atau karyawan yang kompeten dalam pemberian kredit (2) Dokumen persyaratan pengajuan kredit yang diajukan calon debitur lengkap (3) Analis kredit yang handal dan mampu dalam menilai pengajuan kredit yang diajukan calon debitur (4) Data transaksi pemberian kredit yang akurat, lengkap, dan dapat dipercaya (5)

Laporan keuangan dari calon debitur harus mencerminkan prospek usaha yang bagus. B. Saran 1. Tingkat efektivitas pemberian Pasir Pengaraian digolongkan dalam kategori baik, oleh karena itu sebaiknya PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian meningkatkan lagi kategorinya menjadi sangat baik yaitu dengan cara menerapkan prinsip-prinsip pemberian kredit secara lengkap meliputi semua aspek yang terkait dengan proses pemberian kredit kepada calon debitur misalnya meningkatkan pengawasan kredit. 2. Objek penelitian hanya dilakukan pada PD. BPR. Rokan Hulu Pasir Pengaraian, oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan perbandingan dengan BPR lainnya sehingga dapat dibandingkan tingkat efektivitas pemberian kredit antar bank. DAFTAR PUSTAKA Aditya, Cindy. 2015. Analisis Efektivitas Pengendalian Intern Atas Prosedur Kredit Pada PT. BPR. Shinta Daya Kabupaten Sleman Yogyakarta. Artikel Ilmiah. Universitas Dian Nuswantoro. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arthesa, Ade dan Edia Hardiman. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: Gramedia. Band, William. 2011. Kredit Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Fauline, Andrian. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Pasir Pengaraian Rokan Hulu. Skripsi. Universitas Pasir Pengaraian. Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Pengantar Perbankan. Jakarta: Raja Grafinfo Persada. Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Siagian, Sondang P. 2007. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Jakarta: Gunung Agung. Siamat, Dahlan. 2006. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: FE-UI. Sujarwo, Enggar Adi. 2010. Analisa Prosedur dan Kebijakan Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Tulung Agung. Skripsi. Universitas Jember. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. Wijaya, Amin Tunggal. 2008. Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.