Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015,

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA KELAS XI SMA ISLAM BRAWIJAYA, SMA TARUNA NUSA HARAPAN, DAN SMA TAMAN SISWA DI KOTA MOJOKERTO

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK ( SISWA KELAS XI PERAWAT 2 SMK 10 NOVEMBER SIDOARJO)

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER FUTSAL DI SMAN 2 LAMONGAN DAN SMKN 1 LAMONGAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SURABAYA DAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 36 SURABAYA

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

HUBUNGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN

HUBUNGAN ANTARA KECUKUPAN GERAK FISIK HARIAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN SISWA (Studi pada siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 1 Gresik)

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

Abstract

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014,

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

Mitra Dhani Pinem*, Cicik Suriani

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMA NEGERI PLANDAAN JOMBANG. M. Miftahul Laili Ramadhana. Junaidi Budi Prihanto

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 56-60

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA SMPN 1 SAMBENG DENGAN SISWA MTs 45 ASSA ADAH KANDANGAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 03 Tahun 2017,

Hubungan Kecerdasan Emosi Terhadap Hasil Belajar Lay-Up Bola Basket Studi Pada Siswa Kelas XI IPA

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

HUBUNGAN DISIPLIN PERKULIAHAN DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MATA KULIAH SURVEY DAN PEMETAAN 1 SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2013/2014 ABSTRACT

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA MENENGAH PERTAMA NEGERI DAERAH PESISIR (Studi Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Tuban dan SMPN 6 Tuban)

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

SURVEI TINGKAT DAYA TAHAN JANTUNG PARU MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA DENGAN MAHASISWA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA BERDASARKAN POLA TRANSPORTASI KE SEKOLAH YANG BERBEDA (Studi Pada Kelas VIII SMP Negeri 3 Sampang)

HUBUNGAN KEBIASAAN BEROLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (Studi pada siswa kelas XI MIA 6 SMAN 1 Driyorejo Gresik)

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

IDENTIFIKASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWI SMK WIDYA KARYA TAHUN AJARAN (studi pada siswi SMK Widya Karya, Kabupaten Sidoarjo)

WURI PRATIWI SILVIANI A

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN JANTUNG DAN PARU-PARU DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TARIK TAHUN AJARAN

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 2 BOJONEGORO (Studi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bojonegoro)

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 04 Nomor 01 Tahun 2016, 56-61

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL BELAJAR LOMPAT JANGKIT SISWA SMAN 1 TAMAN. Rian Rudhie Prasetya SY

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

Aggi Riyan Pamungkas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP HASIL BELAJAR LAY-UP BOLA BASKET (Studi Pada Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Nganjuk)

: KASIH ERLIANA K

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING DAN STOPING

Perbandingan Tingkat Kohesivitas Antara Siswa RSBI dan SSN

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

PERAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR PROGRAM FULLDAY

Rino Hariyono S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya,

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

PENGARUH PEMBERIAN TES FORMATIF TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KRIAN

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH. (Studi pada SMA Negeri se Kabupaten Ponorogo) SKRIPSI

Perbandingan Motivasi Belajar PJOK SMP Negeri Dan SMP Swasta

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MENGGUNAKAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PADANG

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE SEPAK BOLA

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VI, V dan VI SD Negeri 7 Sidokumpul Gresik)

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU ABSTRACT

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Sunan Ampel Porong)

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 20-24

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

Pengaruh Model Mastery Learning Terhadap Efektivitas Pembelajaran Passing Bawah Bolavoli

Keywords: Enquiring minds, learning result, and automotive motor

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F

HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DAN KEAKTIFAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 53 BATAM

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO. Bayu Sri Widodo.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN, DURASI BELAJAR DAN NILAI PENJASORKES DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA KELAS X

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

HUBUNGAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL KETERAMPILAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh NOVI SUSANTI

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

Transkripsi:

KONTRIBUSI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA dan KESEHATAN (Studi Pada Siswa Kelas XI MIA Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya) Metana Papua Yudha Mahasiswa S-1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya, metana1991@gmail.com Juanita Dolores Hasiane Nasution Dosen S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya Abstrak Kebugaran jasmani mengandung pengertian bagaimana kemampuan jasmani seseorang dalam melakukan tugas kejasmanian sehari-hari secara optimal. Mata pelajaran kebugaran jasmani memiliki beberapa latihan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kebugaran. Peningkatan tersebut dapat dilihat dengan berbagai cara, salah satunya adalah hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah tingkat kebugaran jasmani siswa memiliki konstribusi dalam penentuan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK). Asumsi yang ditemukan yaitu prestasi belajar siswa memiliki hubungan dengan tingkat kebugaran jasmani yang dimiliki. Namun, batasan penelitian ini hanya terbatas pada pengukuran berdasarkan MFT (Multistage Fitness Test) yang dilakukan terhadap siswa kelas XI MIA Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional, serta desain (noneksperimen). Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu memilih 1 dari 8 kelas yang tersedia pada Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya yang berjumlah 39 orang. Berdasarkan hasil pelaksanaan tes kebugaran jasmani menggunakan MFT (Multistage Fitness Test) dan hasil belajar mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) yang kemudian kedua data tersebut dikonversikan dengan tujuan untuk mengetahui adanya kontribusi diperoleh r hitung 0,599 > r tabel 0,316 dengan koefisien determinasi (R 2 ) = 0,358. Sehingga dapat dinyatakan hubungan antara tingkat kebugaran jasmani (X), dengan hasil belajar (Y) nilainya signifikan. Kata Kunci : kebugaran jasmani, hasil belajar, MFT.Abstract Physical fitness implies how one's physical ability to perform daily tasks optimally. The subject of physical fitness has some physical exercises aimed at improving and maintaining fitness. Such improvements can be seen in various ways, one of which is the result of learning. This study aims to determine the level of physical fitness weather students have a contribution in determining the learning outcomes of physical education, sports and health (PJOK). Assuming that found that student achievement has a relationship with the level of physical fitness held. However, limitations of this study is limited to measurements based MFT (Multistage Fitness Test) conducted on MIA class XI State Senior High School 11 Surabaya. This research is a quantitative research with the correlation approach, as well as design (non-experimental). Samples were taken at random cluster sampling technique that choose one of eight classes available at the National High School 11 Surabaya, amounting to 39 people. Based on the results of the physical fitness test execution using MFT (Multistage Fitness Test) and the results of study subjects physical education, sports and health (PJOK) were then both the data is converted in order to determine the contribution of acquired rhitung 0.599> 0.316 rtabel with a coefficient of determination (R2 ) = 0.358. So that it can be stated relationship between the level of physical fitness (X), with the learning outcomes (Y) value is significant. Keywords : physical fitness, learning outcomes, MFT PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam upaya pembangunan bangsa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Kamal Hasan dalam Gandhi (2011:63), pendidikan berarti suatu proses yang komprehensif dari pengembangan kepribadian manusia secara keseluruhan, yang meliputi intelektual, spiritual, emosi, dan fisik. Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 mata pelajaran di sekolah dikelompokkan menjadi lima kelompok, salah satunya adalah kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK). Tujuan mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) untuk meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik. 740

Kontribusi Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan Kebugaran jasmani mengandung pengertian bagaimana kemampuan jasmani seseorang dalam melakukan tugas kejasmanian sehari-hari secara optimal bahkan masih dapat melakukan kegiatan jasmani tambahan lainnya tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti (Mahardika, 2010). Latihan kebugaran jasmani adalah jenis latihan fisik melalui gerakan-gerakan anggota tubuh atau gerakan tubuh secara keseluruhan dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kebugaran jasmani (Mukholid, 2007). Dalam jenjang pendidikan menengah atas, peserta didik sedang dalam masa optimal untuk meraih prestasi yang diharapkan, untuk itu aktifitas fisik mereka sangat menunjang hasil belajar mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK). Prestasi tersebut bisa dalam bentuk simbol angka atau huruf dan kalimat yang bisa menunjukkan hasil yang telah didapat oleh setiap murid pada periode tertentu (https://azharm2k.wordpress.com/2012/05/09/definisipengertian-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhiprestasi-belajar/, diakses pada 28 Oktober 2014). Pengertian prestasi belajar bisa mempunyai arti sebagai tingkat keterkaitan siswa di dalam proses belajar mengajar sebagai evaluasi yang dilakukan oleh pengajar (http://www.informasi-pendidikan.com/2013/07/definisiprestasi-belajar.html, diakses pada 29 Oktober 2014). Keberhasilan aktivitas belajar siswa dalam menguasai mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) dinilai guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil belajar siswa tersebut. Peneliti mengambil kelas reguler karena jam belajar mengajar yang diadakan berbeda dengan kelas unggulan. Dalam penelitian ini peneliti memilih Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya sebagai tempat penelitian adalah karena adanya aturan yang mewajibkan seluruh siswa memilih minimal satu kegiatan ekstrakulikuler, sehingga aktifitas fisik setiap siswa yang berbeda, menghasilkan kebugaran fisik yang berbedabeda pula. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul Kontribusi Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) (Studi Pada Siswa Kelas XI MIA Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya). Berdasarakan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah tingkat kebugaran jasmani siswa memiliki konstribusi dalam penentuan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK)? Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan yang berarti (Muhajir, 2006 : 79). Menurut Nurhasan dkk (2005 : 18), kebugaran jasmani memiliki beberapa komponen. Komponen-komponen tersebut dapat dikelompokkan dalam dua aspek, yaitu: a. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan. Agar mampu melakukan aktivitas fisik sehari-hari dengan optimal dan tetap berada dalam kondisi kebugaran yang prima, maka seseorang sangat perlu memiliki komponen-komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kondisi kesehatan. b. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan. Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan sangat penting untuk menunjang aktifitas sehari-hari, terlebih lagi dalam aktivitas olahraga. Menurut Maksum (2008 : 11) belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman. Belajar juga merupakan suatu proses menanggapi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, yang diarahkan kepada suatu tujuan, dan berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu (Sudjana, 1987 : 28). Beberapa ahli mendefinisikan hasil belajar. Menurut Sudjana (1990 : 22) hasil belajar adalah adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Purwanto (2011:54) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah perilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik. METODE Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimen. Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional. Menurut Maksum (2012:73), penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang menghubungkan satu atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain korelasional hubungan sebab-akibat. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 741

Populasi adalah keseluruhan individu atau objek yang dimasukkan untuk diteliti, yang nantinya akan dikenai generalisasi (Maksum, 2012:53). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya yang berjumlah 8 kelas. Sampel adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mencatat sebagian dari populasi yang mewakili dari seluruh anggota populasi yang ada (Maksum, 2012 : 53). Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan teknik cluster random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana kelompok atau area (cluster) yang menjadi anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Maksum, 2012). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengumpulkan masing-masing ketua kelas dari 8 kelas XI MIA pada Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya. Kemudian setiap ketua kelas akan diminta memilih 1 dari 8 kertas yang sudah disediakan, dimana pada salah satu kertas terdapat tulisan sampel yang berarti kelas yang diwakili oleh ketua yang mendapat kertas dengan tulisan tersebut akan menjadi sampel pada penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 2 pada Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya yang berjumlah 39 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tes kebugaran jasmani siswa dan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) siswa dalam kurun waktu satu semester terakhir. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa, peneliti menggunakan metode MFT (Multistage Fitness Test) yang dilakukan secara ketat dan teratur. Sedangkan hasil belajar siswa merupakan hasil dari usaha belajar harian pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) selama satu caturwulan, yaitu pada caturwulan ke-1 tahun 2015 dan ditunjukkan sebagai nilai tes yang ditulis di buku nilai harian siswa. Tabel 1 Norma Tingkat Kebugaran Jasmani : Male Age Excellent Above Below Poor 14-16 L12 S7 L11 S2 L8 S9 L7 S1 < L6 S6 17-20 L12 S12 L11 S6 L9 S2 L7 S6 < L7 S3 21-30 L12 S12 L11 S7 L9 S3 L7 S8 < L7 S5 Female Age Excellent Above Below Poor 14-16 L10 S9 L9 S1 L6 S7 L5 S1 < L4 S7 17-20 L10 S11 L9 S3 L6 S8 L5 S2 < L4 S9 21-30 L10 S8 L9 S2 L6 S6 L5 S1 < L4 S9 31-40 L10 S4 L8 S7 L6 S3 L4 S6 < L4 S5 41-50 L9 S9 L7 S2 L5 S7 L4 S2 < L4 S1 (http://www.brianmac.co.uk/beep.htm, diakses pada 20 April 2015) Ada beberapa rumus yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu : 1. Mean M = 2. Standar Deviasi SD = 3. Korelasi Product Moment r = (Maksum, 2007:20) (Maksum, 2007:27) (Maksum, 2012:167) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian akan dikaitkan dengan tujuan penelitian dan akan diuraikan dalam sub hasil penelitian dan pembahasan. Untuk mempermudah penjelasannya, maka hal tersebut akan dijabarkan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut : hasil penelitian dan pembahasan. Hasil Penelitian Setelah dilakukan perhitungan tes kebugaran jasmani menggunakan MFT (Multistage Fitness Test) dan pengumpulan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK), dapat diketahui sebagai berikut: 31-40 L11 S7 L10 S4 L6 S10 L6 S7 < L6 S4 41-50 L10 S4 L9 S4 L6 S9 L5 S9 < L5 S2 742

Kontribusi Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan Tabel 2 Deskripsi Hasil Tes Tingkat Kebugaran Jasmani Dan Hasil Belajar (PJOK) Variabel N Min Max Rerata sd Tingkat Kebugaran Hasil Belajar (PJOK 39 17,50 27,60 21,67 2,67 39 75,00 90,00 82,69 4,78 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai terendah dari hasil tes kebugaran jasmani menggunakan MFT (Multistage Fitness Test) diperoleh nilai sebesar 17,50 dan untuk nilai tertingginya sebesar 27,60. Hasil rata-rata (mean) dari tes kebugaran jasmani sebesar 21,6718 dengan nilai standar deviasi sebesar 2,67010. Sedangkan untuk hasil belajar mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK), nilai terendahnya sebesar 75,00 dan untuk nilai tertingginya sebesar 90,00. Hasil rata-rata (mean) dari hasil belajar sebesar 82,6923 dengan nilai standar deviasi sebesar 4,77744. Untuk mengetahui uji hipotesis penelitian diperlukan uji normalitas yang berguna untuk mengetahui kenormalan data. Untuk mengetahui kenormalan data dalam hal ini yaitu dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan ketentuan pengujian jika nilai taraf signifikasi dari nilai hitung Kolmogorov- Smirnov berada di atas nilai alpha 5% maka H a diterima dan H 0 ditolak. Sedangkan jika nilai taraf signifikasi dari nilai hitung Kolmogorov-Smirnov di bawah nilai alpha 5% maka H 0 diterima dan H a ditolak. Tabel 3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test ariabel Tingkat Kebugaran Hasil Belajar (PJOK) Kolmogorov -Smirnov Z Sig Ket. 1,081 0,193 Normal 0,896 0,398 Normal Hasil uji normalitas pada tabel di atas, dijelaskan bahwa nilai signifikasi dari tes kebugaran jasmani menggunakan MFT (Multistage Fitness Test) dan hasil belajar mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) diperoleh nilai signifikasi (Asymp. Sig) lebih besar dari nilai alpha 5% (0.05) sehingga disimpulkan bahwa H a diterima dan H 0 ditolak, yang berarti data berdistribusi normal dan data penelitian tersebut layak digunakan untuk penelitian selanjutnya. Berhubungan dengan hipotesis yang telah diajukan, untuk menjawabnya maka digunakan analisis product moment Karl Pearson dengan penyajian data sebagai berikut: Tabel 4 Hasil Korelasi Product Moment Karl Pearson Antara Tingkat Kebugaran dengan Hasil Belajar Variabel Tingkat kebugaran dan hasil belajar (PJOK) r hitung Sig. (2- tailed) 0,599 0,000 Dasar dari pengujian hipotesis yaitu dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment pada tingkat kebugaran sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar sebagai variabel terikat (Y). Merujuk pada r hitung dan r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa H a diterima karena r hitung 0,599 > r tabel 0,316 dengan koefisien determinasi (R 2 ) = 0,358. Data tersebut menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat kebugaran dengan hasil belajar pada siswa kelas XI MIA Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan atau korelasi antara tingkat kebugaran dengan hasil belajar nilainya signifikan. Pembahasan Pembahasan ini akan menguraikan penelitian tentang kontribusi tingkat kebugaran terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI MIA Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya. Adapun inti pembahasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh dari tes tingkat kebugaran jasmani dengan menggunakan MFT (Multistage Fitness Test) adalah sebesar 17,50 dan nilai tertinggi yang diperoleh adalah sebesar 27,60 sehingga diperoleh nilai ratarata sebesar 21,67 dari total sampel yang berjumlah 39. Nilai rata-rata tersebut termasuk dalam kategori kurang. Sedangkan pada hasil belajar siswa dapat diketahui nilai terendah yang diperoleh adalah sebesar 75,00 dan nilai tertinggi sebesar 90,00 sehingga diperoleh nilai rata-rata sebesar 82,69 atau termasuk dalam kategori baik dari total sampel yang berjumlah 39. 2. Berdasarkan hasil analisa data statistik diketahui bahwa nilai r hitung yang diperoleh adalah sebesar 0,599 dan dibandingkan dengan nilai r tabel dengan taraf signifikan 5% adalah sebesar 0,316. Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima karena nilai r hitung 0,599 > r tabel 0,316. Dalam penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara tingkat kebugaran http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 743

dengan hasil belajar pada siswa kelas XI MIA Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya. 3. Besarnya hubungan tingkat kebugaran terhadap hasil belajar pada siswa kelas XI MIA Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya yaitu sebesar 35,88%. Sehingga semakin tinggi tingkat kebugaran siswa maka hasil belajar para siswa kelas XI MIA akan semakin meningkat, dengan demikian tingkat kebugaran memberikan sumbangan yang signifikan terhadap hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kelas XI MIA Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Surabaya. Oleh karena itu para siswa harus memiliki tingkat kebugaran jasmani yang baik untuk dapat memperoleh hasil belajar yang baik. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa memiliki kontribusi dalam penentuan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK), yaitu sebesar 35,88 %. Saran 1. Diharapkan untuk para guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) dalam setiap kegiatan belajar mengajar untuk lebih banyak menambah porsi dalam aktifitas gerak siswa secara rutin agar tingkat kebugaran jasmani siswa bisa meningkat secara bertahap. Hal tersebut dapat dilakukan melalui berbagai upaya seperti penambahan intensitas pemanasan sebelum memasuki materi utama dan peningkatan standar kualitas gerakan yang benar dalam pemberian materi sehingga dapat membantu para siswa kelas XI MIA dalam memperoleh hasil belajar yang baik dan maksimal sesuai yang diharapkan. 2. Melihat hasil tersebut memiliki nilai yang positif, maka perlu adanya upaya dari para siswa untuk selalu mejaga tingkat kebugaran jasmani dengan melakukan aktifitas fisik tambahan di luar kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) di sekolah seperti turut aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan meningkatkan kesadaran berolahraga secara rutin di luar kegiatan sekolah. Gandhi, Teguh Wangsa. 2011. Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Latif, Azhar Azelina. 2011. Definisi, Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar. (https://azharm2k.wordpress.com/2012/05/09/d efinisi-pengertian-dan-faktor-faktor-yangmempengaruhi-prestasi-belajar/, diakses pada 28 Oktober 2014). Mahardika, I Made Sriundy. 2010. Pengantar Evaluasi Pengajaran. Surabaya: Unesa University Press. Maksum, Ahli. 2007. Statistik dalam olahraga. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Maksum, Ali. 2008. Metodologi Penelitian dalam Olahraga. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Maksum, Ali. 2012. Buku Ajar Mata Kuliah Metodologi Penelitian Dalam Olahraga. Surabaya : Fik - Universitas Negeri Surabaya. Mukholid, Agus. 2007. Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan SMA Kelas XI. Bogor: Yudhistira. Muhajir. 2006. Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan SMA. Jakarta: Erlangga. Nurhasan, dkk. 2005. Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani (Bersatu Membangun Manusia yang Sehat Jasmani dan Rohani). Surabaya: Unesa University Press. Pendidikan, Informasi. 2013. Definisi Prestasi Belajar. (http://www.informasipendidikan.com/2013/07/definisi-prestasibelajar.html, diakses pada 29 Oktober 2014). Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana, Nana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. DAFTAR PUSTAKA BrianMac. Multi-Stage Fitness Test. (http://www.brianmac.co.uk/beep.htm, diakses pada 20 April 2015). 744