BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang-Banten

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. siswa sebanyak 34 orang yang terdiri dari 21 orang perempuan dan 13 orang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bahasa Inggris, Penelitian Tindakan Kelas disebut Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas menurut Kemmis (1983, dalam Rochiati Wiraatmadja, 2009 :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca cepat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jasmanyah76.wordpress.com

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga metode penelitian yang didalamnya terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, desain penelitian PTK, definisi oprasional, instrumen penelitian, pengolahan data, dan analisis data. A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN 4 Selaraja Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, dikarenakan siswa belum mampu dalam menulis puisi. Adapun yang menjadi subjek dalam pembelajaran menulis puisi atau penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 4 Selaraja Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, dengan jumlah 24 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12 siswi perempuan. B. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan secara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini telah dirumuskan dengan judul Penggunaan Teknik Puisi Berantai untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Menulis Puisi dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan McTaggart (1992 dalam Yusnandar dan Saabighoot. 2013: 4 ), Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan yang dilakukan sendiri oleh pelaksana, dalam hal ini guru, untuk memperbaiki pengajaran dengan cara melakukan perubahan-perubahan dan mempelajari akibat-akibat dari perubahan itu. Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi Arikunto (Arikunto dkk, 2012, hlm. 3) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama. 16

17 Yang menjadi ciri utama dalam penelitian tindakan kelas ialah merupakan masalah yang diangkat dari kendala-kendala nyata yang terjadi disekolah untuk dipecahkan oleh guru dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran dari sebelumnya agar hasil pembelajaran mengalami peningkatan. Adapun tujuan dari PTK yang disebutkan oleh Borry (dalam Yusnandar & Saabighoot, 2013: 9) secara ekplisit bahwa tujuan utama dalam PTK ialah pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya sendiri, dan bukanya bertujuan untuk mencapai pengetahuan ilmu dalam bidang pendidikan. Dengan demikian, banyak manfaat yang diraih dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas, terutama dalam komponen pendidikan atau pembelajaran di kelas antara lain mencakup. 1. Inovasi Pembelajaran 2. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan tingkat kelas 3. Peningkatan profesionalisme guru. C. Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian menurut Arikunto, 2012: 16-19, yang digambarkan dalam bentuk bagan 3.1 seperti dibawah ini. PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN? PENGAMATAN Bagan 3.1 Desain penelitian PTK menurut Arikunto

18 Dalam prosedur penelitian ini, ada beberapa ahli mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. 3. Pengamatan (Observing) Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. 4. Refleksi (Reflecting) Tahap keempat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Dan istilah refleksi ini berasal dari bahasa inggris, yaitu reflection yang diterjemahkan dalam kedalam bahasa Indonesia menjadi pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

19 Berikut ini dipaparkan prosedur penelitian yang dirancangnya, yaitu sebagai berikut. a. Pra siklus PTK menurut Suharsimi Arikunto (Arikunto dkk, 2012: 3) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama. Pada tahap ini dilakukan observasi awal mengenai keadaan sekolah dan keadaan pembelajaran menulis puisi di kelas dan kemudian direfleksikan setelah proses pembelajaran berlangsung. 1) Observasi Observasi pada tahap pra siklus, ditunjukkan pada tahap perkembangan metode yang digunakan oleh guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung pada saat siswa belajar menulis puisi. 2) Refleksi Hasil observasi kemudian direfleksikan. Kemudian hasil observasi diharapkan dapat disetujui oleh guru, untuk mengadakan penelitian mengenai penggunaan teknik puisi berantai. Selanjutnya hasil dari observasi dapat digunakan sebagai langkah awal untuk melanjutkan penelitian ketahap perencanaan Siklus I. a) Siklus I Merupakan tahap awal untuk memulai penelitian berdasarkan temuan masalah di lapangan dan hasil refleksi pra siklus pada tahap orientasi. Hasil orientasi menjadi perencanaan pada Siklus I ini, seperti. (1) Perencanaan Pada tahap ini membuat RPP mengenai pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik puisi berantai, kemudian direncanakan hal-hal yang akan dilakukan,

20 seperti konsep bahasa yang ada pada kurikulum, penggunaan teknik puisi berantai dengan memerhatikan unsur-unsur didalamnya. (2) Tindakan Pada tahap ini dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik puisi berantai, guru melakukan kegiatan seperti apa yang sudah dirancang dalam RPP (Rencana Pelaksanaa Pembelajaran) dengan membimbing siswa tersebut. (3) Observasi Observasi merupakan pengamatan terhadap prilaku guru dan siswa pada saat tindakan berlangsung. Observasi mencatat apa yang dilakukan guru dan respon siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik puisi berantai. Kegiatan ini dilakukan untuk menganalisis tentang perencanaan yang diperoleh dan dirasakan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, berdasarkan pemantauan (observasi). D. Definisi Operasional Sehubungan dengan penelitian ini ada beberapa definisi-definisi yang dikemukakan dalam penelitian ini dengan menggunakan bahasanya sendiri, dan untuk membatasi apa saja yang diteliti dalam penelitian ini. 1. Teknik adalah kegiatan nyata di dalam kelas yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran, agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa. 2. Puisi Berantai adalah puisi yang dibentuk dari hasil pemikiran beberapa orang atau siswa, secara berantai atau bergiliran untuk menghasilkan puisi yang utuh. 3. Meningkatkan hasil belajar siswa dilakukan dalam upaya melakukan perbaikan dari hasil pembelajaran sebelumnya.

21 4. Menulis merupakan suatu keterampilan yang ada dalam keterampilan berbahasa, dan merupakan kegiatan untuk menuangkan sebuah tulisan dari hasil bacaan yang sudah dibaca. 5. Puisi anak merupakan puisi yang dibuat oleh anak-anak dengan menggunakan bahasa yang sederhana, berisi kehidupan yang dekat dengan dunia anak dan bermakna serta mengandung unsur bahasa yang indah. E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri, karena kedudukan peneliti sangat penting dan erat kaitannya dengan subjek penelitian. Hal tersebut sangat dipertegas oleh pendapat yang dipaparkan oleh Moleong (1998, dalam Arikunto 2010: 24) bahwa peneliti berkedudukan sebagai instrument penelitian yang utama. Dan juga pendapat Sugiyono (2009: 307) bahwa dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan istrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data sangat penting digunakan untuk mengumpulkan data-data. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 308) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Seperti yang akan dipaparkan sebagai berikut. a. Observasi Observasi adalah alat penilaian untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati, baik

22 dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Nana Sudjana, 2012: 84). Dalam pelaksanaan observasi atau pengamatan yang digunakan adalah observasi terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan teknik puisi berantai pada kegiatan menulis puisi di kelas V SDN 4 Selaraja. b. Tes Tes merupakan suatu alat untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran (Nana Sudjana, 2012: 35). Tes yang digunakan dalam penelitian Penggunaan Teknik Puisi Berantai dalam Meningkatkan Kemampuan Hasil Belajar Siswa dalam Menulis Puisi adalah tes tertulis. G. Analisis Data Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian akan di analisis, diolah, ditafsir, dan dievaluasi dalam tiap siklus. Langkah-langkah dalam menganalisis data diantaranya. 1. Observasi Dalam pelaksanaan observasi atau pengamatan yang digunakan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan teknik puisi berantai pada kegiatan menulis puisi di kelas V SDN 4 Selaraja, sebagai berikut. Tabel 3.2 Lembar Observasi Guru pada saat Proses Pembelajaran No 1 Menulis Puisi dengan Penggunaan Teknik Puisi Berantai Indikator Observasi Guru mengucap salam dan bersama siswa berdoa untuk memulai pembelajaran Aplikasi Ya Tdk Keterangan

23 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Guru mengecek kehadiran siswa dan melakukan apersepsi mengenai keindahan alam sekitar dan menghubungkannya dengan puisi Guru memberitahukan tujuan pembelajaran, bahwa akan belajar menggunakan permainan bahasa yaitu puisi berantai untuk membuat puisi Guru mengkondisikan kelas, membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan bersiap mengikuti pembelajaran hari ini melalui permainan bahasa yaitu puisi berantai Setelah siswa tenang, guru meminta siswa mengosongkan mejanya dan memberitahukan siswa bahwa hari ini akan bermain puisi berantai Guru menyampaikan tema puisi yang akan dibuat Guru memberitahukan aturan main puisi berantai : Permainan dilakukan selama 30 menit Siswa berkelompok duduk secara melingkar Permainan dilakukan untuk membuat puisi secara berantai untuk menghasilkan sebuah puisi yang indah 12 Guru membacakan satu baris puisi lalu menunjuk satu orang siswa

24 untuk meneruskan baris puisi tersebut 13 14 15 Guru menuliskan jawaban dari siswa yang ditunjuk tersebut Guru memberikan tugas menulis puisi sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh guru Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran kemudian guru mengucapkan salam untuk menutup pembelajaran hari ini Jumlah Kriteria penilaian : Deskriptor Penilaian : 91-100 : Sangat baik 76-90 : Baik 66-75 : Cukup baik 51-65 : Kurang baik < 50 : Kurang sekali Jumlah jawaban Ya 15 X 100 Tabel 3.3 Lembar Observasi Siswa pada saat Proses Pembelajaran Menulis Puisi dengan Penggunaan Teknik Puisi Berantai No 1 Indikator Observasi Siswa menjawab salam guru dan bersama guru berdoa untuk memulai pembelajaran Aplikasi Ya Tdk Keterangan 2 Siswa mengucapkan hadir saat guru mengecek kehadiran dan memperhatikan apersepsi

25 yang dilakukan oleh guru 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Siswa mendengarkan penjelasan guru yang memberitahukan tujuan pembelajaran, bahwa akan belajar menggunakan permainan bahasa yaitu puisi berantai untuk membuat puisi Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa Siswa dikondisikan dan bersikap tenang dan siap mengikuti pembelajaran hari ini melalui permainan bahasa yaitu puisi berantai Siswa diminta mengosongkan mejanya dan diberitahukan bahwa hari ini akan bermain puisi berantai Siswa menyimak guru menyampaikan tema puisi yang akan dibuat Siswa menyimak aturan main puisi berantai : Permainan dilakukan selama 30 menit Siswa berkelompok duduk secara melingkar Permainan dilakukan untuk membuat puisi secara berantai untuk menghasilkan sebuah puisi yang indah Siswa ditunjuk untuk meneruskan baris puisi tersebut 13 Siswa yang ditunjuk harus

26 bisa melanjutkan baris puisi selanjutnya 14 15 Siswa mengerjakan tugas menulis puisi sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh guru Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran kemudian siswa menjawab salam guru yang menutup pembelajaran hari ini Jumlah Kriteria penilaian : Deskriptor Penilaian : 91-100 : Sangat baik 76-90 : Baik 66-75 : Cukup baik 51-65 : Kurang baik < 50 : Kurang sekali 2. Tes Jumlah jawaban Ya 15 X 100 Tes yang digunakan dalam penelitian Penggunaan Teknik Puisi Berantai dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Menulis Puisi adalah tes tertulis. Siswa menerima pembelajaran dengan menggunakan teknik puisi berantai, setelah melakukan pembelajaran ada tes berupa soal untuk kelompok dan tes terakhir berupa soal untuk individu. Nama : Kelas : Lembar Penilaian Puisi Buatlah sebuah puisi dengan memilih salah satu tema di bawah ini. 1. Lingkungan 2. Pendidikan 3. Pengalaman pribadi 4. Pengalaman sosial

27 No Tabel 3.4 Skala Penilaian Puisi Komponen yang dinilai 1 Kesesuaian isi dengan tema 2 Diksi (pilihan kata) 3 Penggunaan citraan Jumlah skor Jumlah skor yang diperoleh Catatan : Nilai = X 100 Jumlah skor keseluruhan Kriteria Penilaian : 1. Kesesuaian isi dengan tema : 3 = Isi sesuai dengan tema 2 = Isi kurang sesuai dengan tema 1 = Isi tidak sesuai dengan tema 2. Diksi (Pemilihan kata) : Skala Penilaian Skor Nilai 3 2 1 3 = Pilihan kata sesuai dan melahirkan kata-kata yang indah 2 = Pilihan kata sesuai tetapi kurang melahirkan katakata yang indah 1 = Pilihan kata tidak sesuai dan tidak melahirkan katakata yang indah 3. Penggunaan Citraan : 3 = Penggunaan Citraan yang sesuai dan mencerminkan perasaan serta pengalaman anak 2 = Penggunaan Citraan yang kurang sesuai tetapi mencerminkan perasaan serta pengalaman anak 1 = Penggunaan Citraan yang tidak sesuai dan tidak mencerminkan perasaan serta pengalaman anak Kriteria nilai : 91-100 : Sangat baik 76-90 : Baik 66-75 : Cukup baik 51-65 : Kurang baik

28 < 50 : Kurang sekali