TERITORIALITAS DAN INTERAKSI MULTI-ETNIK DI TANJUNG BENOA, BALI

dokumen-dokumen yang mirip
TESIS PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP ASPEK SPASIAL PERENCANAAN GEOTOURISM DI KAWASAN DAYA TARIK WISATA KHUSUS KINTAMANI

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI

PENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROSES ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DI KOTA DENPASAR

KINERJA DAN STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH HOTEL BERBINTANG DI KAWASAN PARIWISATA UBUD BALI

PENGARUH DUKUNGAN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL

APLIKASI REGRESI LOGISTIK UNTUK ANALISIS KECELAKAAN FATAL YANG MELIBATKAN SEPEDA MOTOR DAN MELIBATKAN ANGKUTAN BARANG DI KABUPATEN KARANGASEM

STUDI KOMPARATIF KINERJA PORTOFOLIO SAHAM SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) DI PASAR MODAL INDONESIA, CHINA, DAN INDIA

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Benoa. Subbab kedua merupakan pembahasan, yaitu untuk membahas

PENGENALAN AKSARA BALI MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN KNN

Lembar Pengesahan. TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 Januari 2017

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa)

Tesis untuk Memeroleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Linguistik, Program Pascasarjana Universitas Udayana

TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL CATTLEYA SUITE BALI

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

DAMPAK FISIK PEMANFAATAN RUANG PUBLIK KOTA OLEH PEDAGANG KAKI LIMA DI JALAN GAJAH MADA TABANAN

TESIS ANALISIS OVERREACTION PASAR PADA SAHAM WINNER DAN LOSER DI BURSA EFEK INDONESIA

DETERMINAN DISHARMONI KUA-PPAS TERHADAP APBD DI KABUPATEN TABANAN

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

TIPOLOGI RUMAH PANGGUNG DI LOLOAN, JEMBRANA BERDASARKAN SISTEM SPASIAL

EFEKTIVITAS PENERAPAN AMDAL DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PADA PEMBANGKIT LISTRIK DI BALI STUDI KASUS PLTD/G PESANGGARAN

IMPLIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN TERHADAP WAKTU TANAM JAGUNG (Zea mays L.) PADA LAHAN KERING DI DAERAH GEROGAK KABUPATEN BULELENG

PERILAKU TERITORIALITAS NELAYAN DI RELOKASI PERUMAHAN NELAYAN KOTA MATARAM

PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE FRAMING PADA KECENDERUNGAN ESKALASI KOMITMEN

KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN LABA

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini terdiri dari empat subbab, setiap subbab memiliki penjelasan

OPTIMASI JUMLAH HIDDEN NODES EXTREME LEARNING MACHINE MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENJUALAN BARANG

KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA SURABERATA KECAMATAN SELEMADEG BARAT

PENGARUH PROBABILITAS KEBANGKRUTAN PADA AUDIT DELAY

TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN

PERAWATAN DAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA

KEWENANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH(BLUD) DALAM HAL PENGAWASAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN

TESIS EVALUASI LAYANAN BROADBAND CAMPUS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 DAN ITIL 3.0 FAJAR TRI PRABOWO

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA PADA WH- QUESTIONS KARANGAN DIALOG BAHASA INGGRIS MAHASISWA SEMESTER V SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG

MANAJEMEN CHANGE ORDER PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG

INVENTARISASI EMISI SUMBER BERGERAK DI JALAN (ON ROAD) KOTA DENPASAR

ANALISIS DAMPAK PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP ASPEK EKONOMI MASYARAKAT LOKAL DI DESA SANUR KOTA DENPASAR GDE BAGUS BRAHMA PUTRA

ANALISIS JUMLAH, BIAYA DAN FAKTOR PENENTU TERJADINYA SISA MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR

TESIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DENGAN PEMEDIASI KOMITMEN AFEKTIF DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BADUNG

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP

RANCANG BANGUN SISTEM OPINION MINING DENGAN METODE POS TAGGING

PENGARUH FRAMING DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISA PERAWATAN PADA KOMPONEN KRITIS MESIN PEMBERSIH BOTOL 5 GALLON PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE RCM ( RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE )

TESIS NI NYOMAN TRI ASTARI

PENGARUH VARIABEL EKONOMI DAN SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP STATUS EKONOMI PEREMPUAN DI KABUPATEN JEMBRANA

TESIS PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PT SUKA PANDAWA I MADE WIJAYA KESAWA

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

TESIS. (Studi Pada Kantor Pusat Universitas Udayana)

TESIS KEWENANGAN MENGADILI SENGKETA KEPEGAWAIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MIRA-MAR BLOCK DILI TIMOR LESTE

PENAMPILAN TERNAK BABI YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG TEPUNG BEKICOT (Achatina fulica) SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN

HUBUNGAN PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN KEPUASAN PASIEN MENGGUNAKAN JASA APOTEK DI KOTA DENPASAR

IDA BAGUS SUDARMA PUTRA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS REPORT TEXT MELALUI MIND MAPPING PADA KELAS XI IPA 7 DI SMAN 8 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG HAK MILIK ATAS TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PENERAPAN ANALISIS KONTRASTIF DALAM PENGAJARAN PAST TENSE SISWA KELAS X IPA 3 SMAN 2 DENPASAR

PERKEMBANGAN PERMUKIMAN PASCA KONSOLIDASI TANAH DI DESA SUMERTA KELOD, KOTA DENPASAR

PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN

SI MADE AYU SRI WARDANI YASA NIM

PENGARUH SUMBER PENDANAAN DAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA NILAI PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PENGHARGAAN TERHADAP KREATIVITAS DAN KINERJA PEGAWAI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

DEGRADASI LIMBAH TEKSTIL MENGGUNAKAN JAMUR LAPUK PUTIH Daedaleopsis eff. confragosa

LUH PUTU SWANDEWI ANTARI

PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, RISIKO PASAR, DEBT TO EQUITY RATIO

LUH MIRA AMBARASARI SAKA

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PADA RETURN SAHAM PADA EX-DIVIDEND DAY DI BURSA EFEK INDONESIA

KEKUATAN HUKUM AKTA NOTARIS BERKENAAN DENGAN PENANDATANGANAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) PERSEROAN TERBATAS MELALUI MEDIA TELEKONFERENSI

TESIS EVALUASI KINERJA PEMERINTAH TERHADAP KEPUASAN PETANI PADA OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI TUNGKUB DAS SUNGI

NI PUTU LINDA SOPYANA

WACANA KECANTIKAN DALAM TEKS INDRANI SASTRA

PARTISIPASI KELOMPOK MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KAIN TENUN IKAT TRADISIONAL DI DESA RINDI, KECAMATAN RINDI, KABUPATEN SUMBA TIMUR

PABRIK PUPUK GRANULER DAN BIJIH PLASTIK DI TPA SUWUNG, DENPASAR

A A GEDE AGUNG WISNU WARDANA NIM

PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDIT REPORT LAG PERUSAHAAN PERBANKAN

STRATEGI KOMUNIKASI MEMINIMALKAN KETEGANGAN BUDAYA

PENGARUH KOMPETENSI PADA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KOMPENSASI TERHADA MOTIVASI DAN KINERJA PEGAWAI ADMINISTRASI DI DINAS PENDIDIKAN DISTRIK BAUCAU TIMOR LESTE

KLASIFIKASI SUPERVISED LEARNING PADA TEKS BAHASA BALI DENGAN METODE INFORMATION GAIN DAN NAIVE BAYES CLASSIFIER

TESIS ANALISIS KINERJA PROYEK TERHADAP KEPUASAN STAKEHOLDERS

RESPON AYAM LOKAL DI BALI DAN LOHMAN BROWN TERHADAP INFEKSI Ascaridia galli

PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KECELAKAAN KERJA BAGI PEKERJA PADA PT. TARU SAKTI UTAMA DI KUTA BADUNG

REDESAIN PASAR UMUM SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR

NI NYOMAN SRI DANAWATI NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

TESIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

UCAPAN TERIMA KASIH. Denpasar, Penulis

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PREFERENSI MASYARAKAT KOTA DENPASAR DALAM MEMILIH RUMAH

MIGUEL DE CARVALHO SOARES NIM

ADAPTASI WANITA ISLAM TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA SUAMI STUDI KASUS PERKAWINAN AMALGAMASI WANITA ISLAM DAN PRIA HINDU DI BALI

PENGARUH LOCUS OF CONTROL

Transkripsi:

TESIS TERITORIALITAS DAN INTERAKSI MULTI-ETNIK DI TANJUNG BENOA, BALI STEFFANY ONGELINA NIM 1191861010 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 i

TERITORIALITAS DAN INTERAKSI MULTI-ETNIK DI TANJUNG BENOA, BALI Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Teknik Arsitektur, Program Pascasarjana Universitas Udayana STEFFANY ONGELINA NIM 1191861010 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 ii

Lembar Pengesahan iii

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 29 November 2013 Panitian Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No.: 3225 /UN 14.4/HK/2013, Tanggal 28 November 2013 Ketua : Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP. Anggota : 1. Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, MS.,MM., M.Mis., DTh. 2. G. A. M. Suartika, ST. MEngSc., PhD. 3. Dr. Eng I Wayan Kastawan, ST., MA. 4. I Nyoman Widya Paramadhyaksa, ST., MT., PhD. iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Steffany Ongelina NIM : 1191861010 Program Studi : Magister Arsitektur Judul Tesis : Teritorialitas dan Interaksi Multi-etnik di Tanjung Benoa, Bali Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No.17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Denpasar, 4 Desember 2013 Yang membuat pernyataan, Steffany Ongelina v

UCAPAN TERIMAKASIH Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan Puja dan Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-nya maka tesis yang berjudul Teritorialitas dan Interaksi Multi-etnik di Tanjung Benoa, Bali, dapat diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui bagaimana perilaku dan aktivitas interaksi sosial multi-etnik yang terjadi di kawasan penelitian dan gambaran kegiatan interaksi multi-etnik pada ruang teritorialitas etnik di Tanjung Benoa, Bali serta faktor yang melatarbelakanginya. Dalam penyusunan tugas tesis ini tentunya tidak terlepas dari kesulitankesulitan dan masalah, namun berkat bantuan dari para dosen bimbingan dan berbagai pihak, maka kesulitan dan masalah yang timbul dapat teratasi dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini saya sampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima kasih kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, SP. S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Udayana. Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., selaku dosen pembimbing I yang telah membantu memberikan masukan yang positif untuk pembuatan tesis yang benar. Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, MS., MM., M.Mis, sebagai pembimbing II yang telah memberikan masukan yang membangun dan membantu mencari literatur vi

untuk mendukung teori yang akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada dan memudahkan dalam penyelesaian tesis ini. Selain pembimbing yang banyak membantu penyempurnaan tesis, terdapat pula dosen penguji yang turut memberikan masukan. Dr. Ni Ketut Pande Dewi Jayanti, ST., MEngSc. selaku dosen penguji I, G.A.M. Suartika, ST., MEngSc., PhD. selaku Ketua Program Teknik Arsitektur dan pengganti penguji I dan Dr. Eng. I Wayan Kastawan, ST, MA., selaku dosen penguji II yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang dapat menyempurnakan tesis tentang masyarakat multi-etnik di Tanjung Benoa. Dr. I Nyoman Widya Paramadhyaksa, ST., MT. selaku penguji III yang berusaha untuk menemukan hal yang dapat menjadi bahan penelitian serta menemukan fokus yang sesuai untuk mempertajam penelitian dalam bidang arsitektur dan hubungannya dengan interaksi multi-etnik. Terdapat banyak dosen arsitektur yang turut memberikan saran positif, sehingga tesis ini memiliki nilai yang lebih, yaitu Dr. Ir. I Putu Rumawan, MSi. dan Ir. Ciptadi Trimarianto, Ph.D., selaku dosen arsitektur atas masukannya dalam menyempurnakan penulisan tesis ini dan saran agar lebih bermanfaat bagi pembaca. Tidak lupa dengan dukungan besar dari anggota keluarga dan seluruh teman yang telah bekerja sama untuk membantu dalam memeriksa penulisan tesis dan proses pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder. Data yang terkumpul sangat membantu dalam penulisan tesis ini. Data ditemukan dengan bantuan berbagai pihak terkait, sehingga data yang diperlukan bisa didapatkan dengan mudah, seperti anggota dari Kelurahan vii

Tanjung Benoa, Bendesa Adat Tanjung Benoa (I Nyoman Wana Putra), Kelian Banjar Anyar (I Wayan Wadio), KeIlian Banjar Panca Bhinneka (Suardi Indrajaya) dan Pemangku Klenteng (Kisun). Terdapat pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan seluruhnya yang telah banyak memberikan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini. Tentu saja terima kasih juga untuk para masyarakat setempat yang dengan ikhlas menerima, membantu dan menjawab pertanyaan yang peneliti ajukan. Semoga apa yang tertuang dalam tesis ini dapat bermanfaat bagi para masyarakat untuk menambah wawasan mengenai bagaimana menciptakan integrasi yang baik, ditambah dengan bagaimana suatu interaksi sosial yang berhubungan dengan aktivitas dan waktu dapat mempengaruhi ruang di suatu kawasan. Selain itu semoga pemerintah juga dapat menggunakan penelitian ini untuk perencanaan dalam menata ataupun mengembangkan kawasan di Tanjung Benoa dan tidak menutup kemungkinan digunakan di kawasan lainnya. Penulis menyadari bahwa tulisan ini jelas jauh dari kesempurnaan disebabkan keterbatasan waktu dan kemampuan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran, kritik serta masukan yang positif demi kesempurnaan tesis ini. Terima kasih. viii

ABSTRAK Tanjung Benoa didiami oleh lima etnik, yaitu etnis Bali, Tionghoa, Bugis, Jawa dan Palue. Hubungan etnis ini tidak bertentangan melainkan dapat menciptakan suatu interaksi antar etnik yang baik. Fenomena ini ingin dilihat lebih mendalam dengan melihat perilaku masyarakat multi-etnik, khususnya dalam berinteraksi secara sosial. Penelitian lebih ditekankan dari perspektif domain arsitektur, maka akan dilihat hubungan pemanfaatan ruang teritorialitas etnik dengan aktivitas interaksi sosial multi-etnik. Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat permasalahan, yaitu: (1) bagaimana perilaku dan waktu terjadinya aktivitas interaksi multi-etnik; (2) bagaimana gambaran aktivitas interaksi multi-etnik pada ruang teritorialitas satu etnik; (3) bagaimana dan apa faktor-faktor yang melatarbelakangi aktivitas interaksi multi-etnik pada ruang teritorialitas satu etnik di Tanjung Benoa, Bali. Terdapat beberapa teori yang digunakan untuk memecahkan masalah, yaitu teori behavioral setting, teritorialitas, seting, sakral dan profan, perilaku sosial dan teori interaksi sosial. Seluruh teori digunakan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penerapan metode adalah penelitian kualitatif etnografi. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan survei yang akan membantu untuk mendapatkan gambaran menyeluruh di Tanjung Benoa. Berdasarkan masalahnya, maka penelitian bersifat deskripsi (memotret) fenomena sosial dan hubungannya dengan ruang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, survei berupa wawancara dan dokumen yang berupa studi literatur. Data hasil observasi dan wawancara dianalisis dengan teori. Hasil penelitian menemukan bahwa interaksi multi-etnik secara keruangan dan perilaku yang terjadi berbeda antar etnik di setiap teritori etnik. Perbedaan ini dilatarbelakangi oleh faktor religi, personal, kesenian, organisasi sosial, mata pencaharian dan ketersediaan lahan. Kata kunci: pola ruang, interaksi sosial, multi-etnik, tanjung benoa ix

ABSTRACT Tanjung Benoa is inhabited by five ethnic groups namely Balinese, Chinese, Bugis, Javanese and ethnic Palue. The relationship between these ethnic groups create a harmonious interaction between one another. This phenomena will be looked into more deeply by observing multi-ethnic behaviors, especially during interactions. The study emphasized from the perspective of the architecture domain, it will be seen the effects of multi-ethnics activity towards spatial usage especially in spatial ethnic territory what is research focused. The study focused on the discussion of: (1) how the behavior and when the interaction activities multi-ethnics happen; (2) how a visualization of multiethnics interaction activities in territoriality an ethnic; (3) how and what factors that serve as background for the multi-ethnics interaction activities in territoriality an ethnic in Tanjung Benoa, Bali. There are some theory used to find out and understand focused on the discussion. i.e. behavioral setting theory, territoriality, setting, sacred and profane, social behavior and social interaction theory. The method used in this research is ethnographic qualitative research. The approach used in this study is a survey approach that will help to get an overall view in Tanjung Benoa. Based on the problems, the research is a social and space phenomena description. Techniques for data gathering include observations, surveys (interviews) and documents as literature studies. Observations and interviews results were analyzed by theory. The results show spatial and behavioral multi-ethnic interactions differ from each ethnic in each ethnic territory. These differences are caused by religious factors, personal, art, social organization, livelihood and availability of land. Keywords : spatial pattern, social interaction, multi-ethnic, tanjung benoa x

RINGKASAN Tanjung Benoa didiami oleh lima etnik, yaitu etnis Bali, Tionghoa, Bugis, Jawa dan Palue. Hubungan etnis ini tidak bertentangan melainkan dapat menciptakan suatu interaksi antar etnik yang baik. Fenomena ini ingin dilihat lebih mendalam dengan melihat perilaku masyarakat antar multi-etnik, khususnya dalam berinteraksi secara sosial. Penelitian lebih ditekankan dari perspektif domain arsitektur, maka akan dilihat pengaruh interaksi sosial terhadap pemanfaatan ruang yang akan menciptakan pola ruang interaksi multi-etnik. Berdasarkan latar belakang tersebut terdapat tiga poin permasalahan, yaitu: (1) bagaimana perilaku dan waktu terjadinya aktivitas interaksi multi-etnik; (2) bagaimana gambaran aktivitas interaksi multi-etnik pada ruang teritorialitas satu etnik; (3) bagaimana dan apa faktor-faktor yang melatarbelakangi aktivitas interaksi multi-etnik pada ruang teritorialitas satu etnik di Tanjung Benoa, Bali. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui dan memahami hubungan sosial multi-etnik yang ada di Tanjung Benoa. Hubungan sosial ini dapat dilihat dari berbagai hal, peneliti melihat dari segi kegiatan atau perilaku dan wadah (ruang yang merupakan teritorial suatu etnik, yaitu tempat peribadatan, pemakaman, bale banjar dan pasar desa yang ada di Tanjung Benoa) yang digunakan untuk menampung aktivitas tersebut, sehingga akhirnya dapat diketahui penggunaan ruang teritorialitas etnik di kawasan Desa Adat Tanjung Benoa ini. Tujuan khusus pada penelitian ini adalah untuk menjawab ketiga pertanyaan yang timbul. Terdapat beberapa teori yang digunakan untuk memecahkan masalah, yaitu teori behavioral setting, teritorialitas, seting, sakral dan profan, perilaku sosial dan teori interaksi sosial. Seluruh teori digunakan untuk memecahkan masalah yang timbul dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penerapan metode adalah penelitian kualitatif etnografi. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan survei yang akan membantu untuk mendapatkan gambaran menyeluruh di Tanjung Benoa. Berdasarkan masalahnya, maka penelitian bersifat deskripsi (memotret) fenomena sosial dan hubungannya dengan ruang. Tanjung Benoa terletak di kaki Pulau Bali, tepatnya di Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Kelurahan Tanjung Benoa dapat dibagi menjadi dua desa adat, yaitu Desa Adat Tanjung Benoa di Utara dan Desa Adat Tengkulung di Selatan. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Desa Adat Tanjung Benoa karena lokasi permukiman masyarakat multi-etnik yang masih banyak terdapat di daerah ini dibandingkan dengan permukiman yang terdapat di Desa Adat Tengkulung. Teknik pengumpulan data di lokasi penelitian xi

yang dilakukan adalah observasi, survei berupa wawancara dan dokumen yang berupa studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah aktivitas yang dilakukan dibatasi oleh ruang, ruang yang digunakan hanya fasilitas peribadatan dan pemakaman yang merupakan fokus penelitian, sehingga aktivitas yang dilakukan antar-etnik hanya aktivitas keagamaan, kegiatan kesenian dan kemasyarakatan. Kegiatan keagamaan dilakukan di pura, klenteng dan masjid. Kegiatan kesenian dilakukan di klenteng yang mengadakan pertunjukan barongsai yang dilakukan pada saat-saat tertentu. Kegiatan kemasyarakat adalah kegiatan yang dilakukan untuk kerukunan dalam kehidupan sosial. Kegiatan tersebut domina dilakukan pada bale banjar dan pasar desa. Dilihat dari aktivitas yang dilakukan diketahui perilaku multi-etnik dominan adalah tindakan tradisional, yaitu tindakan yang diulang secara teratur, menjadi kebiasaan, tidak menjadi persoalan kebenaran dan keberadaannya. Tindakan semacam ini adalah tindakan warisan yang diturunkan dari generasi yang lalu atau berlaku secara turun temurun. Aktivitas antar-etnik secara keruangan berbeda-beda. Dalam fasilitas peribadatan, (a) Pura, hubungan etnik Bali dan Tionghoa dapat berlangsung di seluruh pura, bahkan hingga kebagian yang sakral dan perilaku yang terjadi adalah kegiatan keagamaan. Etnik Bali dan Bugis ruang yang dapat digunakan bersama hanya jaba sisi dan aktivitas adalah kegiatan kesenian. Interaksi etnik Bali dengan etnik lainnya, terjadi di luar dari areal pura. (b) Klenteng, ruang interaksi yang menggunakan seluruh ruang yang ada di klenteng adalah etnis Bali dan kegiatan adalah kegiatan keagamaan dan kesenian. Hubungan etnis Tionghoa dengan etnik lainnya adalah halaman dari klenteng dan berhubungan dalam kegiatan kesenian. (c) Masjid merupakan teritorialitas dari etnik Bugis. Dalam berinteraksi dengan etnik Jawa ruang yang digunakan seimbang dengan pemilik teritori. Hubungan dengan etnik lain tidak seluas dengan etnik Jawa. Pada pemakaman penggunaan ruang interaksi berbeda. Pada Setra Bali, etnik Tionghoa dapat menggunakan hampir seluruh ruang yang ada. Etnik Bugis dalam berinteraksi di sini juga cukup luas ruang interaksinya. Hubungan etnis Bali dengan etnik lainnya ruang aktivitasnya cukup terbatas, hanya pada bagian profan. Pada Setra Bugis, interaksi yang penggunaan ruangnya paling dominan adalah interaksi dengan etnik Jawa, sedangkan dengan etnik lainnya hanya pada saat adanya pemakaman. Pemakaman Tionghoa penggunaan ruang dan perilaku seluruh etnik sama dan ruang sakral hanya dapat digunakan pada saat ada upacara pemakaman. Tempat ibadah dan pemakaman telah didapatkan hasil, berikutnya adalah bale banjar. Masing-masing bale banjar dimiliki oleh anggota banjar yang terdiri baik dari satu etnik maupun dua etnik. Bale banjar pada desa adat ini dominan digunakan bersama dengan etnik lain yang bukan pemilik teritori pada saat xii

adanya undangan untuk menghadiri pesta pernikahan yang diadakan di bale banjar ataupun pada saat adanya pertunjukan kesenian, seperti kesenian etnik Bali berupa Ogoh-ogoh dan kesenian Bugis berupa Tari Rhodat. Bale banjar pada umumnya juga digunakan bersama dengan etnik lain pada saat kegiatan kemasyarakatan seperti istirahat sambil berbincang pada saat sebelum ataupun sesudah pertunjukan kesenian yang dilakukan. Pasar desa disimpulkan merupakan teritorialitas dari etnik Bali karena dikelola oleh etnik Bali yang merupakan etnik dominan di Desa Adat Tanjung Benoa ini. Interaksi yang terjadi di pasar desa ini secara keruangan dan perilaku sama, kecuali dengan etnik Tionghoa. Etnik Tionghoa memiliki penggunaan ruang yang luas dibandingkan dengan etnik lainnya yang ada. Terdapat enam faktor yang melatarbelakangi aktivitas interaksi multi-etnik pada teritorialitas etnik, yaitu faktor religi, personal, kesenian, sosial, mata pencaharian dan terakhir adalah faktor keterbatasan ruang. xiii

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i PRASYARAT GELAR... ii LEMBAR PERSETUJUAN iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI iv LEMBAR PERNYATAAN. v UCAPAN TERIMAKASIH. vi ABSTRAK... ix ABSTRACT. x RINGKASAN.. xi DAFTAR ISI xiv DAFTAR TABEL xvii DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN xxi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Rumusan Masalah. 7 1.3 Tujuan Penelitian.. 8 1.4 Manfaat Penelitian 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN.. 11 2.1 Kajian Pustaka....... 11 2.1.1 Hubungan Ruang dan Perilaku... 12 2.1.2 Pola Ruang...... 13 2.1.3 Teritorialitas 15 2.1.4 Pola Interaksi Sosial Multi-etnik... 17 2.2 Konsep...... 22 2.2.1 Teritorialitas......... 22 2.2.2 Interaksi Multi-etnik....... 23 2.2.3 Tanjung Benoa 25 2.3 Landasan Teori.. 26 2.3.1 Behavioral Setting (Seting Perilaku).. 26 2.3.2 Teori Teritorialitas...... 31 2.3.3 Teori Seting. 45 2.3.4 Teori Sakral dan Profan.. 47 2.3.5 Teori Perilaku Sosial... 50 2.3.6 Teori Interaksi Sosial.. 54 xiv

2.4 Model Penelitian.... 62 BAB III METODE PENELITIAN..66 3.1 Rancangan Penelitian.... 66 3.2 Lokasi Penelitian....... 67 3.3 Jenis dan Sumber Data...... 71 3.4 Instrumen Penelitian.. 75 3.5 Teknik Sampling 76 3.6 Teknik Pengumpulan Data 78 3.7 Analisis Data. 82 3.8 Penyajian Hasil Analisis Data...... 84 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 86 4.1 Hasil... 86 4.1.1 Gambaran Umum Tanjung Benoa.. 87 4.1.1.1 Geografi.. 88 4.1.1.2 Demografi... 89 4.1.1.3 Kebudayaan. 89 4.1.1.4 Ekonomi.. 91 4.1.1.5 Politik.. 92 4.1.1.6 Sarana Umum..92 4.1.2 Etnik di Desa Adat Tanjung Benoa... 97 4.1.2.1 Etnik Tionghoa....97 4.1.2.2 Etnik Bali.... 101 4.1.2.3 Etnik Bugis... 103 4.1.2.4 Etnik Jawa... 108 4.1.2.5 Etnik Palue (Flores) 109 4.2 Pembahasan... 111 4.2.1 Perilaku dan Aktivitas Interaksi Multi-etnik di Tanjung Benoa, Bali.......... 112 4.2.1.1 Perilaku Interaksi Multi-etnik. 113 4.2.1.2 Aktivitas Interaksi Multi-etnik... 118 4.2.2 Gambaran Aktivitas Interaksi Multi-etnik pada Ruang Teritorialitas Satu Etnik di Tanjung Benoa, Bali... 143 4.2.3 Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Aktivitas Interaksi Multi-etnik pada Ruang Teritorialitas Satu Etnik di Tanjung Benoa, Bali...... 222 xv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 234 5.1 Kesimpulan 234 5.1.1 Perilaku Sosial dan Aktivitas Interaksi Multi-etnik di Tanjung Benoa, Bali... 233 5.1.2 Gambaran Aktivitas Interaksi Multi-etnik pada Ruang Teritorialitas Satu Etnik di Tanjung Benoa, Bali.... 236 5.1.3 Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Aktivitas Interaksi Multi-etnik pada Ruang Teritorialitas Satu Etnik di Tanjung Benoa, Bali... 238 5.2 Saran.. 243 DAFTAR PUSTAKA.. 246 LAMPIRAN-LAMPIRAN.. 257 xvi

DAFTAR TABEL 3.1 Jenis dan Sumber Data.... 74 3.2 Teknik Pengumpulan Data...... 81 3.3 Penyajian Hasil Analisis Data..... 85 4.1 Pola Ruang Permukiman Kelurahan Tanjung Benoa.... 88 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Tanjung Benoa, Tahun 2012...89 4.3 Persentase Mata Pencaharian di Tanjung Benoa, Tahun 2012.... 91 4.4 Pembagian Aktivitas Berdasarkan Tindakan Sosial....... 128 4.5 Aktivitas Etnik Bali dan Tionghoa..... 123 4.6 Aktivitas Etnik Bali dan Bugis... 125 4.7 Aktivitas Etnik Bali dan Jawa. 127 4.8 Aktivitas Etnik Bali dan Palue 129 4.9 Aktivitas Etnik Tionghoa dan Bugis... 131 4.10 Aktivitas Etnik Tionghoa dan Jawa 132 4.11 Aktivitas Etnik Tionghoa dan Palue... 134 4.12 Aktivitas Etnik Bugis dan Jawa.. 136 4.13 Aktivitas Etnik Bugis dan Palue. 138 4.14 Aktivitas Etnik Jawa dan Palue...140 xvii

DAFTAR GAMBAR 2.1 Syarat Interaksi Sosial.....58 2.2 Jarak Komunikasi....59 2.3 Model Penelitian. 65 3.1 Rancangan Penelitian...... 67 3.2 Peta Pulau Bali.... 68 3.3 Peta Kabupaten Badung...... 68 3.4 Kecamatan Kuta Selatan..... 68 3.5 Peta Wilayah Kelurahan Tanjung Benoa........ 69 3.6 Lokasi Penelitian di Desa Adat Tanjung Benoa....... 69 3.7 Letak Lima Banjar di Tanjung Benoa yang Menjadi Kawasan Penelitian. 70 4.1 Letak Sarana Peribadatan dan Pemakaman 95 4.2 Letak Fasilitas Umum. 96 4.3 Wangkang... 99 4.4 Lokasi Permukiman Etnik Tionghoa (Sebelum Pelabuhan Pindah ke Benoa). 100 4.5 Lokasi Permukiman Etnik Tionghoa Saat Ini........ 101 4.6 Lokasi Permukiman Etnik Bali.......... 103 4.7 Kapal Pinisi..... 105 4.8 Kapal Pinisi di Tanjung Benoa... 105 4.9 Lokasi Permukiman Etnik Bugis di Lingkungan Banjar Panca Bhinneka. 107 4.10 Lokasi Permukiman Etnik Jawa di Lingkungan Banjar Panca Bhinneka.. 109 4.11 Lokasi Permukiman Etnik Palue, Flores..... 111 4.12 Aktivitas Interaksi Etnis Bali dan Tionghoa... 120 4.13 Aktivitas Interaksi Etnis Bali dan Bugis..... 124 4.14 Aktivitas Interaksi Etnik Bali dan Jawa...... 126 4.15 Aktivitas Interaksi Etnik Bali dan Palue..... 128 4.16 Aktivitas Interaksi Etnik Tionghoa dan Bugis.... 130 4.17 Aktivitas Interaksi Etnik Tionghoa dan Jawa..... 132 4.18 Aktivitas Interaksi Etnik Tionghoa dan Palue.... 133 4.19 Aktivitas Interaksi Etnis Bugis dan Jawa 134 4.20 Aktivitas Interaksi Etnik Bugis dan Palue...... 138 4.21 Aktivitas Interaksi Etnik Jawa dan Palue....139 4.22 Tri Mandala 146 4.23 Pura dengan Dua Halaman..146 4.24 Area Pura Dalem Ning dan Zona Keruangan Etnis Tionghoa 147 4.25 Area Pura Dalem Ning dan Zona Keruangan Etnis Bugis.. 150 4.26 Area Pura Dalem Ning dan Zona Keruangan Etnis Jawa... 151 4.27 Area Pura Dalem Ning dan Zona Keruangan Etnis Palue.. 152 4.28 Area Klenteng Caow Eng Bio dan Sifat Ruang.. 155 4.29 Area Klenteng Caow Eng Bio dan Zona Keruangan Etnis Bali. 158 4.30 Area Klenteng Caow Eng Bio dan Zona Keruangan Etnis Bugis.. 159 4.31 Area Klenteng Caow Eng Bio dan Zona Keruangan Etnis Jawa 160 4.32 Area Klenteng Caow Eng Bio dan Zona Keruangan Etnis Palue... 161 4.33 Fungsi dan Perubahan Fungsi Masjid Jami Mujahidin. 163 xviii

4.34 Area Masjid Jami Mujahidin (Lantai 1) dan Zona Keruangan Etnis Bali, Tionghoa dan Palue.164 4.35 Area Masjid Jami Mujahidin dan Zona Keruangan Etnis Jawa 165 4.36 Zona Sakral dan Profan pada Setra Bali. 167 4.37 Area Setra Bali dan Zona Keruangan Etnis Tionghoa 168 4.38 Area Setra Bali dan Zona Keruangan Etnis Bugis..169 4.39 Area Setra Bali dan Zona Keruangan Etnis Jawa... 170 4.40 Area Setra Bali dan Zona Keruangan Etnis Palue.. 170 4.41 Zona Sakral dan Profan pada Setra Bugis.. 171 4.42 Area Setra Bugis dan Zona Keruangan Etnis Bali..172 4.43 Area Setra Bugis dan Zona Keruangan Etnis Tionghoa. 172 4.44 Area Setra Bugis dan Zona Keruangan Etnis Jawa 173 4.45 Area Setra Bugis dan Zona Keruangan Etnis Palue... 174 4.46 Area Pemakaman Dharma Yasa dan Zona Keruangan Etnis Bali.. 175 4.47 Area Pemakaman Dharma Yasa dan Zona Keruangan Etnis Bugis, Jawa dan Palue. 176 4.48 Area Bale Banjar Kertha Pascima dan Zona Keruangan Etnis Tionghoa.. 178 4.49 Area Bale Banjar Kertha Pascima dan Zona Keruangan Etnis Bugis, Jawa dan Palue... 179 4.50 Area Bale Banjar Tengah dan Zona Keruangan Etnis Bugis. 180 4.51 Area Bale Banjar Tengah dan Zona Keruangan Etnis Jawa...181 4.52 Area Bale Banjar Tengah dan Zona Keruangan Etnis Palue.. 181 4.53 Area Bale Banjar Purwa Santhi dan Sifat Ruang... 182 4.54 Area Bale Banjar Purwa Santhi dan Zona Keruangan Etnis Bugis 183 4.55 Area Bale Banjar Purwa Santhi dan Zona Keruangan Etnis Jawa. 184 4.56 Area Bale Banjar Purwa Santhi dan Zona Keruangan Etnis Palue 184 4.57 Area Bale Banjar Anyar dan Zona Keruangan Etnis Tionghoa. 185 4.58 Area Bale Banjar Anyar dan Zona Keruangan Etnis Bugis... 186 4.59 Area Bale Banjar Anyar dan Zona Keruangan Etnis Jawa.187 4.60 Area Bale Banjar Anyar dan Zona Keruangan Etnis Palue 187 4.61 Area Bale Banjar Panca Bhinneka dan Zona Keruangan Etnis Jawa. 188 4.62 Area Bale Banjar Panca Bhinneka dan Zona Keruangan Etnis Bali, Tionghoa dan Palue.189 4.63 Area Pasar Desa dan Zona Keruangan Etnis Tionghoa.. 190 4.64 Area Pasar Desa dan Zona Keruangan Etnis Bugis, Jawa dan Palue. 191 4.65 Area Pura Dalem Ning dan Perilaku Etnis Tionghoa. 193 4.66 Area Pura Dalem Ning dan Perilaku Etnis Bugis... 194 4.67 Area Pura Dalem Ning dan Perilaku Etnis Jawa dan Palue 195 4.68 Area Klenteng Caow Eng Bio dan Perilaku Etnis Bali...196 4.69 Area Klenteng Caow Eng Bio dan Perilaku Etnis Bugis, Jawa dan Palue. 197 4.70 Area Masjid Jami Mujahidin dan Perilaku Etnis Jawa.. 198 4.71 Area Masjid Jami Mujahidin dan Perilaku Etnis Bali, Tionghoa dan Palue 199 4.72 Area Setra Bali dan Perilaku Etnis Tionghoa. 200 4.73 Area Setra Bali dan Perilaku Etnis Bugis dan Jawa... 201 4.74 Area Setra Bali dan Perilaku Etnis Palue... 202 xix

4.75 Area Setra Bugis dan Perilaku Etnis Jawa.. 203 4.76 Area Setra Bugis dan Perilaku Etnis Bali dan Tionghoa 204 4.77 Area Setra Bugis dan Perilaku Etnis Palue. 205 4.78 Area Pemakaman Dharma Yasa dan Perilaku Etnis Bali... 206 4.79 Area Pemakaman Dharma Yasa dan Perilaku Etnis Bugis, Jawa dan Palue 207 4.80 Area Bale Banjar Kertha Pascima dan Perilaku Etnis Tionghoa... 208 4.81 Area Bale Banjar Kertha Pascima dan Perilaku Etnis Bugis, Jawa dan Palue 209 4.82 Area Bale Banjar Tengah dan Perilaku Etnis Bugis... 210 4.83 Area Bale Banjar Tengah dan Perilaku Etnis Jawa 211 4.84 Area Bale Banjar Tengah dan Perilaku Etnis Palue... 212 4.85 Area Bale Banjar Purwa Santhi dan Perilaku Etnis Bugis. 213 4.86 Area Bale Banjar Purwa Santhi dan Perilaku Etnis Jawa dan Palue.. 214 4.87 Area Bale Banjar Anyar dan Perilaku Etnis Tionghoa... 215 4.88 Area Bale Banjar Anyar dan Perilaku Etnis Bugis. 216 4.89 Area Bale Banjar Anyar dan Perilaku Etnis Jawa dan Palue. 217 4.90 Area Bale Banjar Panca Bhinneka dan Perilaku Etnis Jawa.. 218 4.91 Area Bale Banjar Panca Bhinneka dan Perilaku Etnis Bali, Tionghoa dan Palue. 219 4.92 Area Pasar Desa dan Perilaku Etnis Tionghoa... 220 4.93 Area Pasar Desa dan Perilaku Etnis Bugis, Jawa dan Palue... 221 5.1 Hubungan Kedekatan Multi-etnik.. 242 xx

DAFTAR LAMPIRAN 1. Tabel Kajian Pustaka 257 2. Pedoman Wawancara... 263 3. Foto-foto Peneliti di Lokasi Penelitian. 264 4. Surat Izin Mengadakan Penelitian di Kelurahan Tanjung Benoa 265 xxi

TESIS TERITORIALITAS DAN INTERAKSI MULTI-ETNIK DI TANJUNG BENOA, BALI STEFFANY ONGELINA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 xxii