ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS EKONOMI USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI MELON

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi

ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.

ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)

METODE PENELITIAN. akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat dan hubungan antar fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. komoditas tembakau merupakan bahan baku utama pada industri rokok. Usahatani

I. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya

VIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU. model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penduga metode Ordinary Least

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

EFESIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA PETUNGSEWU, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani Padi Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Sarana. Produksi

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan pemecahan masalahnya melukiskan suatu objek

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI STROBERI DI DESA DOLAT RAYAT KECAMATAN DOLAT RAYAT KABUPATEN KARO

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

Vifi Nurul C, M. Muslich Mustadjab, Fahriyah * Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. *

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

RENTABILITAS USAHATANI CABAI RAWIT VARIETAS TARUNA DI KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI SAWAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI GANYONG DI DESA SINDANGLAYA

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN KARANGANYAR (ECONOMIC

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

BAB IV. METODE PENELITIAN

Analisis Faktor Produksi Dan Efisiensi Alokatif Usahatani Bayam (Amarathus Sp) Di Kota Bengkulu. Fithri Mufriantie*, Anton Feriady*

ANALISIS EKONOMI USAHATANI PADI ORGANIK DI PRIGEN PASURUAN

IV. METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONVERSI USAHA TANI KARET KE USAHA TANI KELAPA SAWIT DI DESA BATIN KECAMATAN BAJUBANG KABUPATEN BATANG HARI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Tahun Bawang

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Novi Anggraeni 1) Dedi Darusman 2) Dedi Sufyadi 3)

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

ANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani (Suprihono, 2003).

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

I. PENDAHULUAN. berkaitan dengan sektor-sektor lain karena sektor pertanian merupakan sektor

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

III. METODE PENELITIAN. Umur responden merupakan usia responden dari awal kelahiran. sampai pada saat penelitian ini dilakukan.

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG DAUN DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA BULUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU

Sartika Krisna Panggabean* ), Satia Negara Lubis** ) dan Thomson Sebayang** ) Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unversitas

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN

JURNAL HABITAT ISSN: (p); (e), Volume 27, No. 2, Agustus 2016, Hal DOI: /ub.habitat

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

I. PENDAHULUAN. sumber pangan utama penduduk Indonesia. Jumlah penduduk yang semakin

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI MESIN RICE TRANSPLANTER TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI PADI PENDAHULUAN

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI KEDELAI DI KECAMATAN PALIYAN GUNUNGKIDUL

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,

Transkripsi:

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI ANDRI JUSTIANUS SIMATUPANG NPM ABSTRAK Mentimun merupakan sayuran yang banyak digemari dan populer diseluruh masyarakat di Indonesia Meskipun demikian kebanyakan usahatani mentimun masih dianggap usaha sampingan Pada usahatani mentimun, input produksi antara lain adalah lahan, modal (bibit, pupuk, obatobatan) dan tenaga kerja Para petani masih banyak menggunakan input produksi ini tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan Penelitian di lakukan di Kecamatan Muara Bulian yang merupakan salah satu sentra produksi dan yang terluas dalam pengusahaan komoditas tanaman mentimun dari Kecamatan yang ada di Kabupaten Batang Hari Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder Populasi berjumlah orang bersifat homogen dengan metode penentuan sampel acak sederhana (simple random sampling) Analisis data menggunakan SPSS dengan model fungsi CobbDouglas formulasi Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan input produksi dengan terdapat pada input produksi luas lahan dan benih, perlu dilakukan penambahan input produksi agar mencapai hasil yang optimal Sedangkan untuk penggunaan input produksi dengan terdapat pada input produksi pupuk kimia, pupuk kandang, insektisida, herbisida dan tenaga kerja, perlu dilakukan pengurangan input produksi agar mencapai hasil yang optimal Key words : mentimun, optimasi input produksi, PENDAHULUAN Bertambahnya jumlah penduduk di dunia pada umumnya, Indonesia khususnya, berpengaruh besar terhadap meningkatnya kebutuhan bahan pangan termasuk salah satunya permintaan komoditas sayuran mentimun Sayuran mentimun mempunyai peranan penting bagi kehidupan masyarakat sebagai bahan pangan, oleh karena itu sayuran mentimun tidak dapat diabaikan begitu saja Pada usahatani mentimun ini, input produksi yang digunakan antara lain adalah lahan, modal (bibit, pupuk, obatobatan) dan tenaga kerja Di Kecamatan Muara Bulian, para petani masih banyak menggunakan input produksi ini tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan Mereka mengaplikasikan input produksi tersebut terhadap tanaman sesuai dengan keinginan mereka sendiri, sehingga pada saat tanaman yang mereka tanami berproduksi banyak yang tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan Hal tersebut terjadi dikarenakan penggunaan input produksi dilakukan tidak sesuai dengan yang dianjurkan sebagaimana mestinya Sehingga penggunaan input produksi tersebut tidak optimal lagi BAHAN DAN METODE Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) Sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi dan literatur yang terkait dalam penelitian ini Pengambilan Sampel menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) Data yang

dikumpulkan selanjutnya diolah dengan Microsoft Excel dibantu perangkat lunak SPSS dan disatukan kemudian ditabulasikan Untuk mengetahui tingkat optimasi penggunaan input produksi pada usahatani mentimun terlebih dahulu diketahui model fungsi regresi yang digunakan Model fungsi regresi yang digunakan adalah fungsi produksi CobbDouglas, dengan formulasi sebagai berikut : Dimana : Y = Jumlah output yang dihasilkan / variabel yang di jelaskan (produksi) Xi = Jumlah input ke i yang digunakan / variabel yang menjelaskan a = Intercept = Koefisien Regresi e =, (bilangan natural) u = Kesalahan (Disturbance Term) Untuk memudahkan penduga terhadap persamaan, dapat di lakukan dengan persamaan tersebut menjadi bentuk linear berganda dengan cara melogaritmakan persamaan tersebut, sehingga bentuk persamaannya menjadi : Dalam fungsi produksi CobbDouglas, maka b disebut dengan koefisien regresi yang sekaligus menggambarkan elastisitas produksi Dengan demikian, maka nilai produk marginal (NPM) faktor produksi X, dapat di tulis sebagai berikut : NPM di mana : b = elastisitas produksi Y = produksi P y = harga produksi X = jumlah faktor produksi X (Lahan, Modal dan Tenaga Kerja) Tingkat optimasi masingmasing input produksi (luas lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja) diperoleh dari perbandingan antara nilai produk marginal (NPM) input X tersebut dengan harga satuan input (Px) atau dapat di tulis sebagai berikut : Tingkat Optimasi = Dimana : NPMx i = Nilai produk marginal input X i Px i = Harga input produksi X i Dengan keputusan yang dapat di ambil adalah sebagai berikut : Jika =, maka penggunaan input produksi tersebut sudah optimal Jika <, maka penggunaan input produksi belum optimal dan harus di kurangi Jika >, maka penggunaan input produksi tidak optimal dan harus di tambahkan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel Distribusi dan Petani Sampel Berdasarkan Luas Lahan yang Dimiliki di Daerah Penelitian Luas Lahan (Ha),,,,,,,, Jumlah Sumber : Data Primer,

Tabel Distribusi dan Petani Sampel Berdasarkan Penggunaan Benih di Daerah Penelitian Penggunaan Benih (gram) Jumlah Sumber : Data Primer, Tabel Distribusi dan Petani Sampel Berdasarkan Penggunaan Pupuk Kimia di Daerah Penelitian Penggunaan Pupuk Kimia (Kg) Jumlah Sumber : Data Primer,

Tabel Distribusi dan Petani Sampel Berdasarkan Penggunaan Kandang di Daerah Penelitian Penggunaan Pupuk Kandang (Kg) Jumlah Sumber : Data Primer, Pupuk Tabel Distribusi dan Petani Sampel Berdasarkan Penggunaan Insektisida di Daerah Penelitian Penggunaan Insektisida (gram/ml) Jumlah Sumber : Data Primer,

Tabel Distribusi dan Petani Sampel Berdasarkan Penggunaan Herbisida di Daerah Penelitian Pengggunaan Herbisida (Liter),,,,,,,,,,,, Jumlah Sumber : Data Primer, Tabel Distribusi dan Petani Sampel Berdasarkan Curahan Tenaga Kerja di Daerah Penelitian Curahan Tenaga Kerja (HKSP),,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Jumlah Sumber : Data Primer, Tabel Distribusi dan Petani Sampel Berdasarkan Produksi di Daerah Penelitian Produksi (Kg)

Jumlah Sumber : Data Primer, Luas Lahan fungsi produksi CobbDouglas (Lampiran ) di peroleh nilai koefisien regresi luas lahan yang juga menggambarkan elastisitas produksinya yaitu, Di mana di ketahui : b =, Y = P y = Rp X =, P x = Rp Maka, di peroleh nilai produk marjinal (NPM) dari luas lahan sebagai berikut : Sehingga bahwa, artinya : bahwa penggunaan luas lahan tidak optimal dan perlu penambahan luas lahan agar memperoleh hasil yang optimal Di mana, ratarata penggunaan luas lahan oleh petani sampel di daerah penelitian yaitu, Ha Benih fungsi produksi CobbDouglas (Lampiran ) di peroleh nilai koefisien regresi benih yang juga menggambarkan elastisitas produksinya yaitu, Di mana di ketahui : b =, Y = Py = Rp X =, Px = Rp Maka, diperoleh nilai produk marjinal (NPM) dari benih sebagai berikut : Sehingga bahwa, artinya : bahwa penggunaan benih tidak optimal dan harus ditambahkan agar memperoleh hasil yang optimal Di mana, ratarata penggunaan benih oleh petani sampel di daerah penelitian masih sangat kecil yakni sebesar gram/ha Sedangkan, penggunaan benih yang di anjurkan untuk lahan seluas satu hektar adalah gram/ha (Rahmat Rukmana, ) Pupuk Kimia fungsi produksi CobbDouglas (Lampiran ) di peroleh nilai koefisien regresi pupuk kimia yang juga menggambarkan elastisitas produksinya yaitu, Di mana di ketahui : b =, Y = Py = Rp X =, Px = Rp Maka, di peroleh nilai produk marjinal (NPM) dari pupuk kimia sebagai berikut : Sehingga bahwa, artinya: bahwa penggunaan pupuk kimia belum optimal dan harus dikurangi

penggunaan pupuk kimia untuk memperoleh hasil yang optimal Di mana, ratarata penggunaan pupuk kimia oleh petani sampel di daerah penelitian adalah sebesar Kg/Ha dan sudah melebihi dosis yang dianjurkan Untuk dosis pemberian pupuk kimia yang dianjurkan pada lahan seluas satu hektar sebesar Kg/Ha (Rahmat Rukmana, ) Pupuk Kandang fungsi produksi CobbDouglas (Lampiran ) di peroleh nilai koefisien regresi pupuk kandang yang juga menggambarkan elastisitas produksinya yaitu, Di mana di ketahui : b =, Y = Py = Rp X = Px = Rp Maka, di peroleh nilai produk marginal (NPM) dari pupuk kandang sebagai berikut : Sehingga bahwa, artinya: bahwa penggunaan pupuk kandang belum optimal dan harus dikurangi penggunaan pupuk kandang untuk memperoleh hasil yang optimal Di mana, ratarata penggunaan pupuk kandang oleh petani sampel di daerah penelitian adalah sebesar Kg/Ha Sedangkan, pemberian pupuk kandang yang dianjurkan untuk lahan seluas satu hektar minimal Ton/Ha (Rahmat Rukmana, ) Ratarata penggunaan pupuk kandang di daerah penelitian tidak sebanding dengan dosis yang dianjurkan Hal tersebut dikarenakan berbedanya kondisi tanah di setiap daerah, sehingga kebutuhan pupuk kandang untuk setiap daerah akan berbeda pula Insektisida fungsi produksi CobbDouglas (Lampiran ) di peroleh nilai koefisien regresi insektisida yang juga menggambarkan elastisitas produksinya yaitu, Di mana di ketahui : b =, Y = Py = Rp X = P x = Rp Maka, di peroleh nilai produk marjinal (NPM) dari insektisida sebagai berikut : Sehingga bahwa, maka penggunaan insektisida belum optimal dan harus dikurangi insektisida untuk memperoleh produksi yang optimal Di mana, ratarata penggunaan insektisida oleh petani sampel di daerah penelitian adalah sebesar ml/ha Sedangkan dosis yang dianjurkan untuk pemakaian insektisida adalah ml/ha (Anonim, ) Ratarata penggunaan insektisida di daerah penelitian tidak sebanding dengan dosis yang dianjurkan Hal tersebut dikarenakan tingkat serangan hama dan penyakit akan berbeda di setiap kondisi lahan yang berbeda Di mana, penggunaan insektisida ini disesuaikan dengan tingkat serangan hama dan penyakit pada tanaman Herbisida fungsi produksi CobbDouglas (Lampiran ) di peroleh nilai koefisien regresi herbisida yang juga menggambarkan elastisitas produksinya yaitu, Di mana di ketahui : b =, Y = Py = Rp X =, P x = Rp Maka, di peroleh nilai produk marjinal (NPM) dari herbisida sebagai berikut : Sehingga bahwa, maka penggunaan herbisida belum optimal dan harus dikurangi untuk

memperoleh produksi yang optimal Di mana, ratarata penggunaan herbisida oleh petani sampel di daerah penelitian cukup besar yakni sebesar liter/ha Sedangkan dosis yang di anjurkan untuk pemakaian herbisida pada lahan seluas satu hektar adalah sebesar ± liter/ha (Anonim, ) Tenaga Kerja fungsi produksi CobbDouglas (Lampiran ) di peroleh nilai koefisien regresi dari tenaga kerja yang juga menggambarkan elastisitas produksinya yaitu, Di mana di ketahui: b =, Y = Py = Rp X =, P x = Rp Maka, di peroleh nilai produk marjinal (NPM) dari tenaga kerja sebagai berikut : Sehingga bahwa, maka penggunaan tenaga kerja belum optimal dan harus dikurangi penggunaan tenaga kerja agar memperoleh hasil yang optimal Di mana, ratarata curahan tenaga kerja petani sampel di daerah penelitian adalah sebesar, HKSP/Ha KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan input produksi dengan terdapat pada input produksi luas lahan dan benih Artinya, bahwa penggunaan input produksi tersebut tidak optimal dan perlu dilakukan penambahan input produksi agar mencapai hasil yang optimal Sedangkan untuk penggunaan input produksi dengan terdapat pada input produksi pupuk kimia, pupuk kandang, insektisida, herbisida dan tenaga kerja Artinya, bahwa penggunaan input produksi tersebut belum optimal dan perlu dilakukan pengurangan input produksi agar mencapai hasil yang optimal Saran Dari hasil penelitian dapat diberikan saran sebagai berikut : Bagi petani, untuk memperoleh hasil yang optimal disarankan agar petani melakukan penambahan input produksi baik luas lahan dan benih, serta melakukan pengurangan input produksi pupuk kimia, pupuk kandang, insektisida, herbisida dan tenaga kerja Bagi pemerintah, melakukan penyuluhan yang lebih aktif dan adanya pengadaan input produksi seperti bibit dan sebagainya, agar petani mampu mengoptimalkan penggunaan input produksi Bagi peneliti, diharapkan adanya penelitian lebih lanjut tentang optimasi penggunaan input produksi ini DAFTAR PUSTAKA Anonim, Batang Hari Dalam Angka Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari Anonim, Produksi Sayuran dan Buah Buahan Provinsi Jambi Badan Pusat Statistik: Jambi Anonim, Produksi Mentimun di Indonesia BPS dan Direktorat Jendral Holtikultura Daniel, Moehar Pengantar Ekonomi Pertanian Bumi Aksara: Jakarta Makeham, JP dan RL Malcolm Manajemen Usahatani Daerah Tropis LPES: Jakarta Mirnaini, Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Petani Jeruk Siam Di Desa Pompa Air Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari Skripsi STIP Graha Karya Muara Bulian Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian LPES: Jakarta Nirmawati, Analisis Efisiensi Penggunaan Input Produksi Usahatani Padi Sawah Di Desa Harapan Jaya Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu Ridwan Belajar Mudah Penelitian Alfabeta: Bandung Rukmana, Rahmat Budidaya Mentimun Kanisius: Yogyakarta

Soekartawi Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasinya Rajawali Pers: Jakarta Soekartawi dkk Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil Universitas Indonesia (UIPress): Jakarta Soekartawi AGRIBISNIS Teori dan Aplikasinya PT RajaGrafindo Persada : Jakarta Sunarjono, Hendro Bertanam Jenis Sayur Penebar Swadaya: Jakarta Sunaryono, Hendro Kunci Bercocok Tanam SayurSayuran Penting Di Indonesia Sinar Baru: Bandung Suratiyah, Ken Ilmu Usahatani Penebar Swadaya: Jakarta Suryawardana, Abdi Analisis Optimasi Penggunaan Input Produksi Pada Usahatani Bayam Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan