BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melaporkan posisi perusahaan pada suatu titik waktu dan kegiatan operasinya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan situs resmi Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan kertas di Indonesia sendiri saat ini sudah mencapai 7,7 juta ton

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan produk. Perusahaan manufaktur terdiri dari tiga sektor yaitu: industri

BAB I PENDAHULUAN. hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Lukviarman,

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dunia yang mengalami perubahan atas krisis dan

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, hal ini merupakan suatu bukti bahwa sudah semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 6,23% sedikit turun dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 6,5%. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB II URAIAN TEORITIS. aktiva dengan Return on Investment (ROI) pada PT. Sumbetri Megah. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investasi (Kasmir, 2012:114). Profitabilitas adalah kemampuaan perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan berkaitan dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan akan membutuhkan dana untuk menjalankan kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor perekonomian dan industri mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. data Organisasi Pembangunan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO),

BAB I PENDAHULUAN. segera dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Masalah krisis

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba bisa diukur dari modal sendiri maupun dari seluruh dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin ketatnya persaingan negara-negara di dunia berlombalomba

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasinya setiap perusahaan selalu diarahkan pada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi seakan menjadi mata rantai yang harus di koneksikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. aset, ekuitas, maupun hutang. Kinerja perusahaan akan mencerminkan prestasi

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. yang sama akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa. berhadapan dengan persoalan penambahan modal yang tujuannya

BAB I PENDAHULUAN an, melalui pembangunan industri pengolahan kayu terpadu. Pada tahun

PENDAHULUAN. mengukur dari working capital management (WCM). Siklus konversi kas secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat di ambil kesimpulannya

1. Rasio keuangan dapat terlalu tinggi atau terlalu rendah. dalam industri. Dalam laporan keuangan, angka-angka yang berdiri sendiri sulit

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang selalu unggul di dalam persaingan dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pesat ini, menyebabkan pertumbuhan ekonomi juga semakin meningkat. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi global yang melanda dunia. Krisis ekonomi global telah membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. peralatan lainnya yan mempunyai masa manfaat jangka panjang atau lebih dari satu

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. dalamnya kas, sekuritas, piutang, persedian, dan dan dalam beberapa

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan suatu era dimana kalangan dunia usaha dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya mempunyai

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan secara maksimal baik pada sektor

NUR ANNISA, 2015 PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini sektor perekonomian dan industri di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini akibat dari semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi, serta adanya berbagai kebijakan pemerintah yang memberikan kesempatan bagi sektor perekonomian dan industri untuk mengembangkan usahanya dan membuka usaha baru, sehingga mendorong para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya sektor perekonomian dan industri dewasa ini, semakin banyak pula jumlah perusahaan yang beroperasi di Indonesia, baik yang bergerak di bidang jasa, perdagangan, maupun di bidang manufaktur. Kepemilikan perusahaan pun tidak hanya dimiliki oleh pemerintah saja, tetapi ada yang dimiliki oleh pihak swasta, baik swasta dalam negeri maupun swasta asing. Dengan semakin banyak perusahaan yang beroperasi di Indonesia maka semakin ketat pula persaingan di sektor industri. Dari sudut pandang ekonomi perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola sumber-sumber ekonomi menjadi barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Melalui pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang efektif dan efisien maka tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat akan bisa dicapai. Setiap perusahaan pada dasarnya didirikan untuk menghasilkan laba. Jumlah laba yang diperoleh merupakan salah satu tolok ukur dalam menilai keberhasilan perusahaan. Untuk mendapatkan laba yang tinggi, bisa dicapai apabila seluruh elemen dalam perusahaan berjalan secara efektif dan efisien sesuai 1

2 dengan fungsinya masing-masing. Selain itu, untuk mendapatkan laba yang tinggi diperlukan adanya pengelolaan terhadap keuangan yang disebut dengan manajemen keuangan. Manajemen keuangan ini menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan. Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dalam periode tertentu adalah profitabilitas. Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2004:75) bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba. Pendapat lain dari Sofyan Syafri Harahap (2008:305) menyatakan bahwa profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya." R. Agus Sartono (2008:119) mendefinisikan profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva produktif maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan maka semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut, dan di sisi lain kemakmuran pemilik perusahaan pun akan semakin meningkat. Profitabilitas merupakan salah satu rasio yang cukup penting untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Pengukuran rasio profitabilitas itu sendiri terdiri atas beberapa indikator yaitu, Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM), Basic Earning Power: Return On Assets (ROA) atau Return On Investment (ROI), dan Return On Equity (ROE). Salah satu indikator pengukuran dari rasio profitabilitas adalah Return on Assets (ROA). Pengertian Return on Asset (ROA) menurut M. Hanafi dan Abdul Halim (2004:83) adalah Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya biaya untuk menandai aset tersebut

3 ROA merupakan salah satu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan aktiva yang dimilikinya. ROA dapat memberikan gambaran apakah perusahaan telah efektif dan efisien dalam memanfaatkan aktiva atau modal kerjanya dalam menghasilkan laba. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dinyatakan oleh Lukman Syamsuddin (2011:63) : ROA adalah pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan, semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk atau biasa disebut Fajar Paper merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi kertas kemasan dan merupakan pelopor industri kertas kemasan di Indonesia. Fajar Paper didirikan pada tahun 1988 dan berkedudukan di Jakarta. Perusahaan ini memiliki lima mesin kertas dengan kapasitas produksi sebesar satu juta dua ratus ribu metriks ton per tahun. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam bahan kertas kemasan, seperti, Coated Duplex Board (CDB), Kraft Liner Board (KLB), dan Corrugated Medium Paper (CMP). Seiring dengan perjalanan yang sudah dilakukan oleh Fajar Paper, membuat Fajar Paper menjadi perusahaan yang sarat dengan pengalaman. Walaupun sudah berpengalaman di bidang industri kertas kemasan tetapi tidak serta merta membuat Fajar Paper bebas dari kendala dan masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya. Masalah yang dialami oleh Fajar Paper seperti pada kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba yang diukur menggunakan ROA. Berikut ini merupakan data nilai ROA yang dapat dicapai oleh PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. selama kurun waktu 2004-2013, yang akan disajikan pada tabel di bawah ini:

4 Tabel 1.1 ROA PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. TAHUN LABA BERSIH TOTAL TINGKAT USAHA ASET ROA % A B C b/c x 100% 2004 4.685.596.822 2.628.414.610.349 0,18 NAIK/TURUN 2005 5.828.050.163 2.881.807.820.614 0,20 NAIK 2006 101.728.361.874 3.421.891.751.436 2,97 NAIK 2007 121.970.185.307 3.769.588.379.462 3,24 NAIK 2008 36.553.869.861 3.718.547.929.224 0,98 TURUN 2009 276.728.714.277 3.671.234.906.908 7,54 NAIK 2010 283.001.824.437 4.495.022.404.702 6,30 TURUN 2011 132.338.923.785 4.936.093.736.569 2,68 TURUN 2012 5.292.462.870 5.578.334.207.456 0,09 TURUN 2013-249.057.875.558 5.692.060.407.681-4,38 TURUN Sumber : Laporan Keuangan PT.Fajar Surya Wisesa, Tbk yang telah diolah Dari data tabel di atas, ROA (Return On Assets) PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. memiliki nilai yang berfluktuatif dengan kecenderungan menurun di empat tahun terakhir. Agar lebih terlihat, maka akan disajikan pada grafik di bawah ini.

5 Gambar 1.1 ROA PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Dengan melihat data tabel dan grafik di atas, bisa diketahui bahwa tingkat profitabilitas PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. dengan menggunakan Return On Assets (ROA) pada tahun 2004-2013 nilainya berfluktuatif dengan kecenderungan yang menurun. Penurunan terjadi pada tahun 2007-2008 terjadi penurunan sebesar 65,75%, dan pada tahun 2009-2013 nilai ROA perusahaan ini terus mengalami penurunan, yaitu dengan penurunan masing-masing sebesar 16,45%, 57,46%, 96,64% dan 102,05%. Selain itu, bila dilihat dari rata-rata ROA untuk industri seperti yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2006:109) bahwa ROA rata-rata industri adalah sebesar 9,0%. Maka nilai ROA PT Fajar Surya Wisesa Tbk. pada tahun 2004-2013 masih dibawah standar ROA rata-rata industri tersebut. Karena pada tahun 2004-2013 tidak ada nilai ROA yang mencapai 9,0%. Nilai profitabilitas suatu perusahaan tidak akan begitu berarti bila tidak dibandingkan dengan perusahaan yang sejenis. Begitu pula nilai profitabilitas PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. tidak akan berarti apa-apa bila tidak dibandingkan dengan perusahaan lain yang memiliki kegiatan usaha sejenis yaitu di sektor industri pulp (bubur kertas) dan paper (kertas). Berikut ini data nilai profitabilitas yang diukur dengan ROA periode tahun 2009-2013 pada perusahaan industri pulp dan paper yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tabel 1.2 ROA Perusahaan Industri Pulp dan Paper di Bursa Efek Indonesia Nama Perusahaan ROA dan Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. 7,5 6,3 2,7 0,1-4,4 PT. Alkindo Naratama Tbk. Belum Listing 5,1 3,0 4,0 5,0 PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. -2,7 0,2 0,3 0,7 3,3 PT. Toba Pulp Lestari Tbk. -1,9 0,1 0,1-1,0 1,2 PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. 1,8-62,0-2,6 4,9-2,3 PT. Suparma Tbk. 19,0 2,0 2,1 2,4-1,4 PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 1,3 2,0 2,7 1,3 1,0 PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk. 0,1-3,6 12,3-8,2 Bangkrut

6 Sumber: Data Laporan Keuangan Masing-masing perusahaan yang telah diolah. Dari tabel di atas dapat dilihat sebagian besar perusahaan memiliki nilai ROA yang fluktuatif dari tahun 2009-2013. Ada beberapa perusahaan yang memiliki nilai ROA yang terus meningkat selama tiga sampai empat tahun terakhir seperti yang terjadi pada PT. Alkindo Naratama Tbk. dan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Beberapa perusahaan lainnya memiliki nilai ROA yang berfluktuatif. Ada satu perusahaan yang memiliki nilai ROA yang fluktuatif dari tahun 2009-2013 tetapi pada tahun 2013 perusahaan ini malah mengalami kebangkrutan setelah memiliki nilai ROA yang sangat menurun dari tahun sebelumnya yaitu terjadi pada PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Paper Tbk. Sedangkan dari seluruh perusahaan yang ada pada tabel di atas hanya PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. saja yang memiliki nilai ROA terus menurun dari tahun 2009-2013, yang terburuk terjadi pada 2013 nilai ROA perusahaan tersebut adalah -4,4. ROA merupakan salah satu rasio penting untuk menilai kinerja suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dan ROA dianggap sebagai indikator yang baik untuk mewakili tingkat profitabilitas perusahaan, karena ROA dalam analisis keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif). Hal ini membuat ROA paling sering disoroti dalam menilai profitabilitas perusahaan. Melihat kondisi yang terjadi pada data tabel di atas menunjukkan bahwa kinerja PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktivanya masih belum optimal, karena nilai profitabilitas perusahaan yang diukur berdasarkan ROA ini terus menurun selama empat tahun terakhir atau pada tahun 2009-2013 serta belum dapat mencapai ROA rata-rata industri sebesar 9,0%. Dengan demikian, dapat dikatakan profitabilitas pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. mengalami suatu masalah. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius dari pihak manajemen apabila dibiarkan akan berdampak pada kinerja perusahaan untuk kedepannya, serta untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya agar tidak

7 mengalami hal yang serupa dengan PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Paper Tbk. yaitu mengalami kebangkrutan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan adalah tingkat keuntungan yang diperoleh (profitabilitas), apabila suatu perusahaan memiliki tingkat keuntungan yang rendah atau bahkan merugi maka hal ini akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Pada umumnya usaha yang dilakukan oleh setiap perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas adalah dengan cara melakukan penjualan barang dagangan atau barang yang diproduksi lebih cepat dari biasanya. Sejalan dengan hal di atas, Marc Deloof memberikan hasil penelitiannya dalam Journal Bussiness Finance and Accounting 2003 dengan judul Does Working Capital Management Affect Profitability of Belgian Firms bahwa para manajer dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan mengurangi jumlah hari piutang dan jumlah hari perputaran persediaan barang. Perputaran persediaan mengukur berapa kali persediaan diproses kemudian dijual dalam setahun. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:308) Perputaran persediaan dapat mengukur berapa kali persediaan perusahaan dijual selama periode tertentu, semakin besar perputaran persediaan semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Penjualan yang berjalan cepat tersebut tentunya akan menghasilkan volume penjualan yang tinggi pada perusahaan tersebut. Dengan volume penjualan yang tinggi dapat dikatakan bahwa laba yang didapat oleh perusahaan semakin besar. Besarnya laba salah satu indikasi bahwa profitabilitas perusahaan menunjukkan kondisi yang baik. Pada perusahaan manufaktur atau industri, persediaan biasanya termasuk ke dalam salah satu jenis aktiva yang memiliki nilai paling besar. Persediaan pada perusahaan manufaktur terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan barang dalam proses bertujuan untuk memperlancar kegiatan produksi, sedangkan persediaan barang jadi dimaksudkan untuk memenuhi permintaan pasar.

8 Persediaan barang merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, di mana yang secara terus menerus mengalami perubahan. Persediaan barang yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan baik. Sebaliknya, apabila persediaan yang dimiliki kurang maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen yang mendadak. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan terhadap persediaan melalui tingkat perputarannya. Perputaran persediaan barang yang tinggi akan menjadikan persediaan tersebut semakin cepat digunakan dalam aktivitas penjualan dan menekan biayabiaya yang terikat pada persediaan tersebut sehingga laba yang diperoleh semakin tinggi. Sedangkan apabila perputaran persediaan barang rendah, maka kemungkinan persediaan tersebut untuk berputar semakin kecil yang membuat persediaan menumpuk di dalam gudang perusahaan, semakin menumpuknya persediaan maka biaya-biaya yang terikat dalam persediaan tersebut semakin besar serta kemungkinan rusaknya persediaan akan semakin besar pula, sehingga mengakibatkan laba yang diperoleh akan semakin kecil, dengan semakin kecilnya laba yang diperoleh perusahaan maka profitabilitas yang dicapai akan menurun dan juga dapat menghambat perusahaan dalam menjalankan operasinya. Hal ini menandakan adanya pengaruh antara perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai masalah tersebut, yang dirumuskan dalam judul Pengaruh Perputaran Persediaan Barang Jadi Terhadap Profitabilitas pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk. 1.2. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah pokok penelitian sebagai berikut :

9 1. Bagaimana perputaran persediaan barang jadi pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk. periode 2004-2013. 2. Bagaimana profitabilitas pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk. periode 2004-2013. 3. Bagaimana pengaruh perputaran persediaan barang jadi terhadap profitabilitas pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk. periode 2004-2013. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh perputaran persediaan barang jadi terhadap profitabilitas pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui gambaran perputaran persediaan barang jadi pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk. periode 2004-2013. 2. Mengetahui gambaran profitabilitas pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk. periode 2004-2013. 3. Mengetahui gambaran pengaruh perputaran barang jadi terhadap profitabilitas pada PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk. periode 2004-2013. 1.4. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini dapat dijadikan sumber pengetahuan, rujukan, serta acuan bagi semua pihak yang ingin mengetahui dan mendalami mengenai pengaruh perputaran persediaan barang jadi terhadap profitabilitas. Selanjutnya untuk mendorong untuk dilakukan kajian dan penelitian ulang mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi atau menjadi permasalahan yang

10 dicocokan dengan acuan penelitian sebelumnya, serta untuk mengklarifikasi faktor-faktor atau variabel manakah yang konsisten sehingga layak dipakai pada setiap penelitian selanjutnya. b. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan sebagai objek yang diteliti, memberikan informasi mengenai perputaran persediaan barang dan profitabilitas yang tercapai sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dan masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan menetapkan kebijakan bagi perusahaan. 2. Bagi pihak lain diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan menambah referensi dalam melaksanakan penelitian yang berhubungan dengan perputaran persediaan barang jadi, serta pengaruhnya terhadap profitabilitas.