BAB I PENDAHULUAN. 2004), hlm. 1. Remaja Karya, 1988), hlm Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara,

dokumen-dokumen yang mirip
A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam berorganisasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPS SMA PGRI 2 KAYEN TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. penjelasan dari peneliti saja. Pembelajaran tidak berhasil dengan baik,

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN. 1999), hlm Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisis Psikologi Filsafat dan

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 36

BAB I PENDAHULUAN. Bimo Walgito. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar Edisi Ke Dua). Yogyakarta, 1999, Andi Offset hlm.57

BAB I PENDAHULUAN. PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 13, hlm ), hlm. 97

BAB I PENDAHULUAN. orang tua sejak anak lahir hingga dewasa. Terutama pada masa

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Oleh : LESTARI HIDAYAH A

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Ali Rohmad, Pengelolaan Kelas Bekal Calon Guru Berkelas, Kaukaba, Yogyakarta, 2015, hlm.5.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan. Semakin dini stimulus yang diberikan, semakin banyak peluang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pentingnya kehidupan keluarga yang sehat atau harmonis bagi remaja

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Rosyid, Sosiologi Pendidikan, Idea Press, Yogyakarta, 2010, hlm.58. 3

BAB I PENDAHULUAN. lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian penuh kasih sayang kepada anaknya (Soetjiningsih, 1995). Peran

ARTIKEL ILMIAH. HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN DISIPLIN DIRI SISWA KELAS VIII DI MTs NEGERI MODEL KOTA JAMBI OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm. 15 3

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak akan bisa tahan untuk hidup sendiri di dunia ini. Hal ini

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DAN KREATIVITAS SISWA MELALUI METODE PORTOFOLIO MULTISTAGE. Indriyati SMP Negeri 19 Semarang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan intervasi yang paling utama bagi setiap

PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2009), hlm Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pemberian Pekerjaan Rumah. a. Pengertian Mengerjakan PR/Tugas

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan, para orang tua pun menginginkan anak-anaknya mendapat

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

hlm Nana Sudjana, Cara Belajar Peserta didikaktif, (Bandung: Sinar Baru Algensind, 1996),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Zainal Aqib, Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif), Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogis, PT. Rinneka Cipta, Jakarta, 1997, hlm. 10

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 8 Ayat (2) bahwa warga

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perubahan dalam diri individu, dengan belajar anak yang tadinya tidak

BAB I PENDAHULUAN. demikian, PAI memiliki peran strategis untuk menciptakan peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. mereka. 2 Masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan lebih lanjut (Depdiknas, 2011). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dan berlangsung secara bersamaan. Pembangunan nasional di bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa tersebut perlu diciptakan suasana proses belajar yang dapat. membangun semangat belajar siswa tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012 (ISSN : ) MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (KELOMPOK)

BAB I PENDAHULUAN. rangka mewujudkan dinamika peradaban yang dinamis.

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menyiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasar kan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. V SDN 02 Jatiharjo, Jatipuro, Karanganyar. 1. Nilai ulangan Formatif banyak yang kurang memenuhi KKM.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB IV PEMBAHASAN. antara ayah dan anak remaja pasca perceraian, berikut peneliti memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, ditempat pekerjaan, dipasar, dan dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada, tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. 1 Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat, baik yang primitif maupun yang modern berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individuindividu lainnya. 2 Dalam komunikasi manusia saling mempengaruhi, sehingga dengan demikian terbentuklah pengetahuan tentang pengalaman masing-masing orang. Komunikasi dapat membentuk manusia saling pengertian, menimbulkan persahabatan, memelihara kasih sayang, mempengaruhi sikap yang akhirnya dapat menimbulkan tindakan 1 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 1. 2 Charles R. Wright, Sosiologi Komunikasi Massa, (Bandung: Remaja Karya, 1988), hlm. 1. 1

nyata riil. Hubungan sesama manusia dapat ditingkatkan dengan memahami dan memperbaiki komunikasi akan lebih mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan komunikator. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang pasti terjadi dalam kehidupan keluarga. Tanpa komunikasi, sepilah kehidupan keluarga dari kegiatan berbicara, berdialog, bertukar pikiran, dan sebagainya. Akibatnya kerawanan hubungan antara anggota keluarga pun sukar untuk dihindari. 3 Persoalan muncul ketika kepemimpinan yang diterapkan oleh orang tua tidak mampu menciptakan suasana kehidupan keluarga yang kondusif. Suasana kehidupan keluarga yang tidak kondusif itu, misalnya seringya terjadi konflik antara orang tua dan anak. Implikasinya adalah renggangnya hubungan antara orang tua dan anak. Kesenjangan demi kesenjangan selalu terjadi. Komunikasi yang baik pada akhirnya sukar diciptakan. Inilah awal kehancuran hubungan antara orang tua dan anak dalam keluarga. Kegagalan orang tua dalam mendidik anak yang selama ini terjadi, bukan tidak mungkin disebabkan komunikasi yang dibangun berlandaskan kesenjangan tanpa memperhatikan sejumlah etika komunikasi. Padahal etika komunikasi sangat penting dalam rangka mengakrabkan hubungan orang tua dengan anak. Komunikasi yang bagaimana pun bentuknya harus memperhatikan etika komunikasi. Sebab hanya dengan memperhatikan etika komunikasi itulah yang harmonis dapat 3 Syaiful Bahri Djamalah, Pola Komunikasi Orang Tua & Anak dalam Keluarga, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hlm. 38. 2

dibangun dalam rangka mendidik anak dalam keluarga. 4 Oleh karena itu, komunikasi antara suami dan istri, komunikasi antara ibu dan anak dan komunikasi anak dan anak, perlu dibangun secara harmonis dalam rangka membangun pendidikan yang baik dalam keluarga. Komunikasi kepada anak maksudnya adalah bagaimana orang tua berbicara pada anak menyatakan maksud dan nasehat kepada anak serta mendiskusikan sesuatu dengan anak, termasuk dalam kategori komunikasi kepada anak antara lain menyuruh melarang, menganjurkan, menceritakan sesuatu serta bentuk-bentuk komunikasi lainnya secara langsung kepada anak. Orang tua yang kurang bisa berkomunikasi dengan anaknya akan menimbulkan kerenggangan atau konflik hubungan. Sebaliknya orang tua yang dapat menerima anaknya sebagaimana adanya, maka si anak cenderung dapat tumbuh, berkembang, membuat perubahanperubahan yang membangun, belajar memecahkan masalah-masalah, dan secara psikologis semakin sehat, semakin kreatif dan mampu mengaktualisasikan potensi sepenuhnya. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan intelegensi dan kreativitas anak, kedekatan emosional orang tua sangat mempengaruhi kreativitas anak, dimana kreativitas anak dapat dihambat dengan suasana emosional yang mencerminkan rasa permusuhan, penolakan atau rasa terpisah. Tetapi keterikatan emosional yang berlebih juga tidak menunjang 4 Syaiful Bahri Djamalah, Pola Komunikasi Orang Tua & Anak dalam Keluarga, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hlm. 5. 3

pengembangan emosional anak, mungkin karena kurang memberikan kebebasan kepada anak untuk tidak tergantung kepada orang lain dalam menentukan pendapat atau minat. Anak perlu merasa bahwa ia diterima dan disayangi tetapi seyogyanya tidak menjadi terlalu tergantung kepada orang tua. 5 Oleh karena itu orang tua dapat membantu anak menemukan minat-minat mereka yang paling mendalam dengan mendorong anak melakukan kegiatan yang beragam. Orang tua hendaknya dapat menghargai minat anak dan menunjukkan perhatian. SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang peneliti pilih untuk menjadi obyek penelitian karena SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang merupakan suatu SD yang tidak hanya membekali pendidikan umum dan pendidikan agama tetapi juga membekali ketrampilan yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas dalam sebuah bentuk karya skripsi yang berjudul Pengaruh Komunikasi Dalam Keluarga Terhadap Kreativitas Siswa SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang Tahun Ajaran 2013-2014. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 5 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 92. 4

1. Bagaimana tingkat komunikasi keluarga siswa SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang Pelajaran 2013-2014? 2. Bagaimana tingkat kreativitas siswa SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang Pelajaran 2013-2014? 3. Apakah ada pengaruh antara komunikasi dalam keluarga terhadap kreativitas siswa SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang Pelajaran 2013-2014? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui bagaimana tingkat komunikasi dalam keluarga siswa SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang Tahun Pelajaran 2013-2014? b. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kreativitas siswa SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang Tahun Pelajaran 2013-2014? c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara komunikasi dalam keluarga terhadap kreativitas siswa SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang Tahun Pelajaran 2013-2014? 2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dilihat dari dua aspek, yaitu secara teoritis dan secara praktis. 5

a. Secara Teoritis Dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan bidang pendidikan, khususnya tentang pengaruh komunikasi dalam keluarga terhadap kreativitas siswa. b. Secara Praktis 1) Sebagai bahan masukan bagi instansi atau lembaga pendidikan mengenai pentingnya komunikasi dalam keluarga terhadap kreativitas siswa 2) Memberikan masukan dan informasi kepada orang tua, guru, dan siswa tentang pentingnya komunikasi dalam keluarga terhadap kreativitas siswa. 3) Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk memperkaya ilmu pengetahuan di Fakultas Tarbiyah umumnya, dan jurusan PAI khususnya. 6