BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. Martin Liputo Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Desa Mebongo merupakan desa yang baru saja pisah dari desa induk yakni Desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMA AL-YUSRA kota Gorontalo tepatnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas. Karakteristik

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dugunakan dalam penelitian ini termasuk metode penelitian tindakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN No 87 Kota

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Pelajaran fisika menarik untuk dipelajari tetapi pada kenyatan siswa

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan peneliti dalam empat siklus terhadap penerapan model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 6 31 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB I PENDAHULUAN. membosankan menurut siswa kelas X-5 SMA 17 Agustus Dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga pendidikan formal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. atau penghargaan ). Belajar yang dapat mencapai tahapan ini disebut dengan belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia di

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 2 SMA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini 35 orang siswa kelas VIII yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI AP 5 SMK Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PGSD UMP PADA MATA KULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DI SD MELALUI COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk Kompetensi Dasar 15.1 yaitu Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS IV B SD NEGERI DERESAN TAHUN AJARAN 2011/2012 DEPOK SLEMAN SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

Perencanaan Tindakan BAB IV

I. PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran

JIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu pendidikan.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VI A MIN Bangkal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bilato

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN TEMUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Prestasi Belajar Pkn Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together pada Siswa Kelas V SD Inpres Palupi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Number Head Together Berbantuan Mind Mapping. Poso Sumarto

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi Volume 1 No. 1 April 2017

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PAJAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Erni Baiti SMP Negeri 2 Comal-Pemalang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Minat belajar siswa Kelas II SDN 20 Nagrikaler sebelum menerapkan. model pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdapat sebuah bangunan rumah dinas dari batu. SDN No. 36

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1.1.1 Sejarah Sekolah SDN 2 Leboto terletak di Jalan Martin Liputo tepatnya di Desa Alata Karya Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. SDN 2 Leboto pertama didirikan pada tahun 1951 dimana pada saat itu fasilitas sekolah belum cukup memadai karena keterbatasan bahan bangunan. Saat itu SDN 2 Leboto belum memiliki ruang guru, ruang kepala sekolah, perpustakaan, mushollah dan perumahan guru. Hanyalah ruang kelas siswa untuk belajar yang paling utama diabangun. Jumlah siswa pada saat itu sekitar 7 orang. Pada tahun 212 SDN 2 Leboto baru mengalami perubahan bangunan, semua gedung sekolah direhab terutama ruang kelas siswa belajar serta ruangan gedung juga ditambah seperti ruang guru, ruang kepala sekolah, perpustakaan, mushollah, serta perumahan untuk guru sehingga SDN 2 Leboto kini menjadi sekolah yang mempunyai fasilitas gedung atau ruang belajar yang cukup lengkap. Begitu juga dengan fasilitas belajar, alat-alat peraga dan buku-buku penunjang untuk belajar cukup lengkap. SDN 2 Leboto yang telah direhab diresmikan oleh Kepala Cabang Dinas Dikpora Kecamatan Kwandang Ibu Warty Nusa, S.Pd. Kepala SDN 2 Leboto sekarang dipimpin oleh Bapak Idris Karim, S.Pd serta mempercayakan tenaga pendidik kepada 1 orang guru untuk mengajar siswa yang ada di SDN 2 Leboto. 1.1.2 Keadaan Guru SDN 2 Leboto memiliki 11 orang 28 guru yang terdiri dari 5 guru PNS dan 6 orang guru honorer. Berikut adalah tabel keadaan guru SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. (Tabel 4.1. Keadaan Guru SDN 2 Leboto Kec.Kwandang Kab.Gorontalo Utara) No Nama Guru Jabatan 1 Idris Karim, S.Pd Kepala Sekolah

2 Yulin J. Uno, S.Pd Guru Kelas 3 Fauziah Bumulo, S.Pd Guru Kelas 4 Hasna Van Gobel, S.Pd Guru Kelas 5 Firman, A.Ma Guru Kelas 6 Nirmala Maigo Guru Kelas 7 Patria Alimun Guru Kelas 8 Asra Bangulu Guru Kelas 9 Misnawati Bula Guru Kelas 1 Sri Wilin Muhammad Guru Kelas 11 Melisa Dunggio Guru Kelas 1.1.3 Keadaan Siswa Siswa SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang berjumlah 13 orang siswa yang terdiri 6 kelas seperti terlihat pada tabel berikut : (Tabel 4.2. Keadaan Siswa SDN 2 Leboto Kec.Kwandang Kab.Gorontalo Utara) No Kelas Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Kelas 1 I 11 8 19 1 2 II 13 1 23 1 3 III 1 12 22 1 4 IV 11 9 2 1 5 V 9 12 21 1 6 VI 12 13 15 1 Jumlah 66 64 13 6 1.1.4 Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah SDN 2 Leboto mempunyai 5 gedung yang masing-masing berikut adalah daftar gedung SDN 2 Leboto : (Tabel 4.3. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 2 Leboto Kec.Kwandang Kab.Gorontalo Utara)

No Nama Ruang Jumlah Keterangan 1 Ruang Kelas 6 1 Gedung 2 Ruang kepala sekolah dan ruang guru 1 1 Gedung 3 Ruang Perpustakaan 1 1 Gedung 4 Ruang Mushollah 1 1 Gedung 5 Perumahan Guru 3 1 Gedung 1.2 Siklus I Pada kegiatan pembelajaran siklus I ini diperoleh gambaran tentang peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. 1.2.1 Tahap Perencanaan Tindakan silkus I dilaksanakan dengan perincian yaitu dua kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk hasil evaluasi belajar. Pada pembelajaran siklus I ini diterapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatan motivasi belajar IPS materi perkembangan teknologi produksi pada siswa kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Pembelajaran ini diikuti oleh semua siswa kelas IV yang berjumlah 2 orang. Ada beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan perencanaan ini yaitu: 1. Menelaah materi pelajaran IPS yaitu perkembangan teknologi produksi semester genap sesuai dengan kurikulum pendidikan sekolah siswa kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. 2. Menyiapkan daftar hadir dan daftar anggota kelompok. 3. Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) dan tugas kelompok atau LKS. 4. Menyiapkan buku sumber belajar dan alat peraga 5. Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru dan siswa. 6. Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan. 7. Menyiapkan lembar pengamatan motivasi belajar 1.2.2 Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran siklus I untuk meningkatan motivasi belajar siswa pada

pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi melalui model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yaitu : 1. Menyampaikan materi pelajaran yang akan dilaksanakan 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakn 3. Menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan tindakan yakni: a. Langkah persiapan b. Langkah pembentukan kelompok c. Langkah tiap kelompok harus memiliki buku panduan/paket. d. Langkah diskusi masalah / diskusi kelompok. e. Langkah memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban. f. Langkah memberi kesimpulan. Aspek penilaian yang harus dicapai berupa peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) dalam pelaksanaan pembelajaran telah diperoleh proses hasil kegiatan sebagai berikut : (Tabel 4.4. Rekapan peningkatan motivasi kegiatan siswa Siklus I menggunakan model NHT) NO. N a m a Kel. Kepuasan Relevansi Aspek Yang Dinilai Perhatia n Kepercayaa n Diri 1 Moh. Syukurain I 67 67 67 68 269 2 Oyan Ingo I 67 67 67 68 269 3 Rika Ingo I 67 67 67 68 269 4 Riska Kaluku I 67 67 67 68 269 5 Warham Rahman II 63 63 64 64 254 6 Risman Ingo II 63 63 64 64 254 7 Sintia Gani J II 63 63 64 64 254 8 Fely Oktav S II 63 63 64 64 254 9 Rivaldi Katili III 68 68 69 69 274 1 Alfiansyah III 68 68 69 69 274 11 Ramla Walangadi III 68 68 69 69 274 Jmlh Nilai 67.2 5 67.2 5 67.2 5 67.2 5 63.5 63.5 63.5 63.5 68.5 68.5 68.5

12 Melisa R.Hako III 68 68 69 69 274 13 Juanda Rahim IV 67 67 68 68 27 14 Mikson Dunggio IV 67 67 68 68 27 15 Nurjana Polumulo IV 67 67 68 68 27 16 Rehan Fransiska D IV 67 67 68 68 27 17 Zeinal Lakuzu V 65 65 66 66 262 18 Rahmat Ano 19 Fadhil Yunus 2 Sindi Pomalango V V V 65 65 66 66 262 65 65 66 66 262 65 65 66 66 262 J u m l a h 1329 Rata-rata 66.45 68.5 67.5 67.5 67.5 67.5 65.5 65.5 65.5 65.5 Data tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari empat aspek penilaian kegiatan belajar nilai kelompok I memperoleh jumlah 269 rata-rata 67,25. Kelompok II memperoleh jumlah 254 rata-rata 63,5. Kelompok III memperoleh jumlah 274 rata-rata 68,5. Kelompok IV memperoleh jumlah 27 rata-rata 67,5. Dan Kelompok V memperoleh jumlah 262 rata-rata 65,5. Jumlah nilai kegiatan belajar kelompok keseluruhan yaitu 1329 dengan rata-rata 66,45. 1.2.3 Pengamatan dan Evaluasi Hasil pengamatan yang terangkum dalam lembar observasi menggambarkan bagaimana kegiatan guru selama proses pembelajaran dan aktivitas kegiatan siswa dalam proses pembelajaran setelah diterapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat dilihat pada tabel berikut : 1. Rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas siklus I : (Tabel 4.5. Rekapan kegiatan guru siklus I) No Aspek Yang Diamati Kriteria Nilai B C K I Pra Pembelajaran 2 II Membuka Pelajaran 2

III Kegiatan Inti Pembelajaran 11 7 IV Penutup 2 Jumlah 17 7 Persentase 7.83% 29.17% % Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan mengajar siklus I pada tabel di atas, tampaklah dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 17 (7,83%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 7 (29,17%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak ( %). 2. Rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas siklus I: (Tabel 4.6. Rekapan kegiatan siswa siklus I) No Aspek Yang Diamati Kriteria Nilai B C K I Pra Pembelajaran 2 II Membuka Pelajaran 2 III Kegiatan Inti Pembelajaran 2 12 3 IV Penutup 1 1 Jumlah 5 15 3 Persentase 21.74% 65.22% 13.4% Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang Berdasarkan tabel observasi pengamatan kegiatan siswa di atas saat menerima pembelajaran siklus I pada tabel di atas, tampaklah belum tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 23 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 5 (21,74%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 15 (65,22%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 3 (13,4%)

1.2.4 Analisis dan Refleksi Dari kegiatan refleksi ini diperoleh beberapa hal pada pembelajaran siklus I dalam meningkatkan motivais belajar siswa menggunakan model NHT. Siswa belum dapat menyesuaikan diri belajar dengan model pembelajaran NHT. Umumnya siswa masih belum memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran dengan menggunakan model NHT. Siswa belum dapat menunjukan ekspresi yang selaras dengan materi pembelajaran, begitu juga dengan aktivitas siswa belajar terkadang masih ada yang mengerjakan aktivitas lain. Perhatian dan antusias siswa juga masih kurang berpartisipasi dalam mengeluarkan pendapatnya. Kepercayaan diri siswa masih kurang dan belum sepenuhnya dapat menampilakan hasil kerja kelompok yang maksimal. Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa peningkatan motivasi belajar IPS siswa pada proses pembelajaran pada siklus pertama belum sepenuhnya mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa belajar dengan menggunakan model NHT. Sehingga siswa masih kurang termotivasi dalam mengikuti peoses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penelitian tentang motivasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) masih perlu ditingkatkan. Dengan demikian akan diadakan perbaikan penelitian pada proses pembelajaran yang akan dilanjutan pada siklus berikutnya dengan teknik pembelajaran yang sama. 1.3 Siklus II Dari hasil analisis dan refleksi siklus I, terlihat bahwa peningkatan motivasi belajar IPS siswa pada proses pembelajaran belum sepenuhnya mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa belajar dengan menggunakan model NHT. Sehingga siswa masih kurang termotivasi dalam mengikuti peoses pembelajaran di kelas. Pada kegiatan pembelajaran siklus II ini diperoleh gambaran tentang peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. 1.3.1 Tahap Perencanaan

Tindakan silkus II dilaksanakan dengan perincian yaitu dua kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk hasil evaluasi belajar. Pada pembelajaran siklus II ini diterapkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi. Ada beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan perencanaan ini yaitu: 1. Menelaah materi pelajaran IPS yaitu perkembangan teknologi produksi semester genap sesuai dengan kurikulum pendidikan sekolah siswa kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. 2. Menyiapkan daftar hadir dan daftar anggota kelompok. 3. Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) dan tugas kelompok atau LKS. 4. Menyiapkan buku sumber belajar dan alat peraga 5. Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru dan siswa. 6. Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan. 7. Menyiapkan lembar pengamatan motivasi belajar 1.3.2 Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran siklus II untuk meningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi melalui model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yaitu : 1. Menyampaikan materi pelajaran yang akan dilaksanakan 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakn 3. Menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan tindakan yakni: a. Langkah persiapan b. Langkah pembentukan kelompok c. Langkah tiap kelompok harus memiliki buku panduan/paket. d. Langkah diskusi masalah / diskusi kelompok. e. Langkah memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban. f. Langkah memberi kesimpulan. Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II juga diperoleh aspek penilaian yang dicapai berupa peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus II menggunakan model Numbered Heads Together (NHT) dalam pelaksanaan pembelajaran telah diperoleh proses hasil kegiatan sebagai berikut :

(Tabel 4.7. Rekapan peningkatan motivasi kegiatan siswa Siklus II menggunakan model NHT) NO. N a m a Kel. Kepuasan Relevansi Aspek Yang Dinilai Perhatia n Kepercayaa n Diri 1 Moh. Syukurain I 85 85 87 87 344 2 Oyan Ingo I 85 85 87 87 344 3 Rika Ingo I 85 85 87 87 344 4 Riska Kaluku I 85 85 87 87 344 5 Warham Rahman II 79 79 8 8 318 6 Risman Ingo II 79 79 8 8 318 7 Sintia Gani J II 79 79 8 8 318 8 Fely Oktav S II 79 79 8 8 318 9 Rivaldi Katili III 88 88 9 9 356 1 Alfiansyah III 88 88 9 9 356 11 Ramla Walangadi III 88 88 9 9 356 12 Melisa R.Hako III 88 88 9 9 356 13 Juanda Rahim IV 86 86 88 88 348 14 Mikson Dunggio IV 86 86 88 88 348 15 Nurjana Polumulo IV 86 86 88 88 348 16 Rehan Fransiska D IV 86 86 88 88 348 17 Zeinal Lakuzu V 83 83 85 85 336 18 Rahmat Ano 19 Fadhil Yunus 2 Sindi Pomalango V V V Jmlh 83 83 85 85 336 83 83 85 85 336 83 83 85 85 336 Nilai 86. 86. 86. 86. 79.5 79.5 79.5 79.5 89. 89. 89. 89. 87. 87. 87. 87. 84. 84. 84. 84.

J u m l a h 172 Rata-rata 85.1 Data tabel 4.9 menunjukkan bahwa kelompok I memperoleh jumlah 344 rata-rata 86,. Kelompok II jumlah 318 rata-rata 79,5. Kelompok III jumlah 356 rata-rata 89,. Kelompok IV jumlah 348 rata-rata 87,. Dan Kelompok V jumlah 336 rata-rata 84,. Jumlah nilai kegiatan belajar kelompok keseluruhan 172 dengan rata-rata 85,1. 1.3.3 Pengamatan dan Evaluasi Hasil pengamatan yang terangkum dalam lembar observasi pada siklus II menggambarkan bagaimana kegiatan guru selama proses pembelajaran dan aktivitas kegiatan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa menggunakan model NHT siswa kelas IV SDN 2 Leboto yang dapat dilihat pada tabel berikut : 1. Rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas siklus II: (Tabel 4.8. Rekapan kegiatan guru pada Siklus II) No Aspek Yang Diamati Kriteria Nilai B C K I Pra Pembelajaran 2 II Membuka Pelajaran 2 III Kegiatan Inti Pembelajaran 18 IV Penutup 2 Jumlah 24 Persentase 1% % % Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan mengajar siklus II pada tabel di atas, tampaklah

dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 24 (1%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak (%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak (%). 2. Rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas : (Tabel 4.9. Rekapan kegiatan siswa pada Siklus II) No Aspek Yang Diamati Kriteria Nilai B C K I Pra Pembelajaran 2 II Membuka Pelajaran 2 III Kegiatan Inti Pembelajaran 14 3 IV Penutup 2 Jumlah 2 3 Persentase 86.96 % 13.4% % Keterangan : B = Baik C = Cukup K = Kurang Berdasarkan tabel observasi pengamatan kegiatan siswa di atas saat menerima pembelajaran siklus II pada tabel di atas, tampaklah telah tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 23 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 2 (86,96%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 3 (13,4%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak ( %). 1.3.4 Analisis dan Refleksi Dari kegiatan refleksi siklus II ini diperoleh beberapa hal pada proses pembelajaran dalam meningkatkan motivais belajar siswa menggunakan model NHT. Terjadi banyak peningkatan dibanding pada siklus I. Siswa mampu membangun kerjasama dan saling membantu dalam kelompok untuk menguasai materi pelajaran. Siswa dapat menyesuaikan diri belajar dengan model pembelajaran NHT. Siswa dapat memperhatikan dengan serius ketika

dijelaskan materi pelajaran dengan menggunakan model NHT. Siswa dapat menunjukan ekspresi yang selaras dengan materi pembelajaran, begitu juga dengan aktivitas siswa belajar meningkat lebih aktif. Perhatian dan antusias siswa juga sudah menunjukan partisipasi dalam mengeluarkan pendapatnya. Kepercayaan diri siswa lebih meningkat sehingga dapat menampilakan hasil kerja kelompok yang maksimal. Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa peningkatan motivasi belajar IPS siswa pada proses pembelajaran pada siklus II telah mencapai ketuntasan belajar. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa belajar dengan menggunakan model NHT. Sehingga siswa telah termotivasi dalam mengikuti peoses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penelitian tentang motivasi belajar siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dianggap berhasil. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi siswa kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Uatara. 1.4 Pembahasan Pelaksanaan penelitian untuk meningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi melalui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara mengalami peningkatan dan dikatakan berhasil sesuai dengan pencapaian indikator keberhasilan. Berikut ini pembahasan mengenai hasil penelitian siklus I dan siklus II selama proses pembelajaran : 1.4.1 Pembahasan penelitian siklus I Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan pengamatan selama pembelajaran

berlangsung diperoleh data berikut : 1. Berdasarkan hasil pengamatan peningkatan motivasi kegiatan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siklus I menggunakan model NHT. menunjukkan bahwa dari empat aspek penilaian kegiatan belajar nilai kelompok I memperoleh jumlah 269 rata-rata 67,25. Kelompok II memperoleh jumlah 254 rata-rata 63,5. Kelompok III memperoleh jumlah 274 rata-rata 68,5. Kelompok IV memperoleh jumlah 27 rata-rata 67,5. Dan Kelompok V memperoleh jumlah 262 rata-rata 65,5. Jumlah nilai kegiatan belajar kelompok keseluruhan yaitu 1329 dengan rata-rata 66,45. 2. Berdasarkan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus I menunjukkan dalam pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 17 (7,83%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 7 (29,17%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak ( %). 3. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siswa saat pembelajaran berlangsung pada siklus I, tampaklah belum tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 23 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 5 (21,74%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 15 (65,22%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak 3 (13,4%). 4. Berdasarkan kegiatan refleksi siklus I diperoleh beberapa hal seperti siswa belum dapat menunjukan ekspresi yang selaras dengan materi pembelajaran, aktivitas siswa belajar terkadang masih ada yang mengerjakan kativitas lain. Perhatian dan antusias siswa juga masih kurang berpartisipasi dalam mengeluarkan pendapatnya. Kepercayaan diri siswa masih kurang dan belum sepenuhnya dapat menampilakan hasil kerja kelompok yang maksimal, Sehingga siswa masih kurang termotivasi dalam mengikuti peoses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, penelitian tentang motivasi belajar siswa dengan penerapan model NHT masih perlu ditingkatkan. Dengan demikian akan diadakan perbaikan penelitian pada proses pembelajaran yang akan dilanjutan pada siklus II dengan teknik pembelajaran yang sama.

1.4.2 Pembahasan penelitian siklus II Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan pengamatan selama pembelajaran berlangsung diperoleh data berikut : 1. Berdasarkan hasil pengamatan peningkatan motivasi kegiatan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siklus II menggunakan model NHT, menunjukkan bahwa kelompok I memperoleh jumlah 344 rata-rata 86,. Kelompok II jumlah 318 rata-rata 79,5. Kelompok III jumlah 356 rata-rata 89,. Kelompok IV jumlah 348 rata-rata 87,. Dan Kelompok V jumlah 336 rata-rata 84,. Jumlah nilai kegiatan belajar kelompok keseluruhan 172 dengan rata-rata 85,1. 2. Berdasarkan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas pada siklus II menunjukkan tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 24 (1%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak (%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak (%). 3. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan siswa saat pembelajaran berlangsung pada siklus II, tampaklah telah tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 23 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria baik sebanyak 2 (86,96%). Aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 3 (13,4%). Dan spek yang mencapai kriteria kurang sebanyak ( %). 4. Berdasarkan kegiatan refleksi siklus II diperoleh beberapa hal seperti: siswa mampu membangun kerjasama dan saling membantu dalam kelompok untuk menguasai materi pelajaran. Siswa dapat memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran. Siswa dapat menunjukan ekspresi yang selaras dengan materi pembelajaran, begitu juga dengan aktivitas siswa belajar meningkat lebih aktif. Perhatian dan antusias siswa juga sudah menunjukan partisipasi dalam mengeluarkan pendapatnya. Kepercayaan diri siswa lebih meningkat sehingga dapat menampilakan hasil kerja kelompok yang maksimal. Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa peningkatan motivasi belajar IPS siswa pada proses pembelajaran

pada siklus II telah mencapai ketuntasan belajar. Siswa telah termotivasi dalam mengikuti peoses pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian tentang motivasi belajar siswa dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif NHT dianggap berhasil dan terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi siswa kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I dan siklus II terlihat terdapat adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi melalui model NHT kelas IV SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. dan siklus II : Berikut rekapan peningkatan motivasi kegiatan siswa menggunakan model NHT siklus I 1. Grafik rekapan peningkatan motivasi kegiatan siswa menggunakan model pembelajaran NHT siklus I dan siklus II. (Grafik. 4.1. Rekapan peningkatan motivasi kegiatan siswa menggunakan model NHT siklus I dan siklus II) Dari grafik di atas menunjukkan Kelompok I nilai rata-rata pada suklus I 67,25 meningkat 86, pada siklus II. Kelompok II nilai rata-rata pada suklus I 63,5 meningkat 79,5 pada siklus II. Kelompok III nilai rata-rata pada suklus I 68,5 meningkat 89, pada siklus II. Kelompok IV nilai rata-rata pada suklus I 67,5 meningkat 87, pada siklus II. Kelompok V nilai rata-rata pada suklus I 65,5 meningkat 84, pada siklus II. Dari jumlah di atas nampak jelas bahwa nilai peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I meningkat pada siklus II.

2. Grafik rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas siklus I dan siklus II. (Grafik. 4.2. Rekapan kegiatan guru siklus I dan siklus II) Pada grafik di atas jelas terlihat peningkatan aktifitas kegiatan guru dalam mengajar pada siklus I 7,83% meningkat menjadi 1% pada siklus II dan berada pada kategori Baik. Kategori Cukup pada Siklus I 29,17% menjadi % pada Siklus II. Sedangkan Kategori kurang pada Siklus I dan Siklus II adalah %. 3. Grafik rekapan hasil pengamatan observasi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas siklus I dan siklus II. (Grafik. 4.3. Rekapan kegiatan siswa siklus I dan siklus II) Pada grafik di atas jelas terlihat peningkatan aktifitas siswa saat menerima materi pelajaran kategori Baik siklus I 21,74% meningkat menjadi 86,96% pada siklus II. Kategori Cukup pada Siklus I 65,22% menjadi 13,4% pada Siklus II. Sedangkan Kategori kurang pada Siklus I 13,4% menjadi % pada Siklus II.

Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) memberikan dampak positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa, sehinggga siswa lebih termotivasi untuk belajar, memiliki motivasi yang besar pada pembelajaran yang dapat berpengaruh pada peningkatan motivasi belajarnya secara optimal. Hal ini berarti bahwa indikator keberhasilan terpenuhi. Terbukti bahwa penggunaan model Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi SDN 2 Leboto Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.