Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mutu atau kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri, namun juga luar negeri. Perusahaan harus memproduksi barang / jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan dari sudut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pusat Statistik (BPS), 2010, Statistik Industri Besar dan Sedang Kota Semarang 2009, BPS, Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru

BAB 1` PENDAHULUAN. Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun

Pengertian Total Quality Management (TQM)

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. penerapan TQM terhadap kinerja perusahaan. 1. Musran Munizu, Surachman, Ubud Salim dan Solimun (2011)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam perdagangan global ini diperlukan suatu produk yang berkualitas.

MANAJEMEN MUTU TERPADU

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB 5 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Garrison (2000: 23) kendala atau constraint adalah segala sesuatu

BAB II LANDASAN TEORI, HIPOTESIS, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Zaenal. Sugiyanto. TQM (Total Quality Management)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam bisnis menjadikan setiap perusahaan dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. yang ada khususnya di Indonesia dihadapkan pada situasi persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB I. Pendahuluan. yang dihasilkan perusahaan jasa ini lebih bersifat intangible atau tidak terlihat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. konsistensi, bahkan lebih meningkatkan kualitas barang atau jasanya agar

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dilihat dengan banyaknya berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemilihan topik dalam penulisan penelitian ini menggunakan beberapa

Definisi Taufiqur Rachman 1

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM SISTEM PENDIDIKAN, PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

BAB II URAIAN TEORITIS. Total quality management secara harafiah berasal dari kata total yang

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Hansen dan Mowen (2009) dalam Triamelia (2015:12) mengemukakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa Total Quality

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2016 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA CREDIT UNION KELING KUMANG HEAD OFFICE BERDASARKAN KONSEP TOTAL QUALITY MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, semakin menghadapi banyak tantangan dengan tingkat

PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

Pengaruh Total Quality Management dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi pada Industri Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus pula bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mutu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM), apakah di perusahaan ini prinsip-prinsip

MUHAMMAD ARDIANSYAH /FE/EA

mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan. Usaha ini hanya

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT

Analisis Penerapan Praktik Akuntansi Manajemen (Total Quality Management) dalam Kaitannya dengan Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Sky Foam)

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi diri agar menjadi pribadi yang berkualitas sehingga tercipta umat yang

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

IMPLEMENTASI TQM PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Penjelasan Aspek TQM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan di bidang ilmu teknologi

PENGAWASAN/PENGENDALIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Juran (1962) Kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya.

BAB I PENDAHULUAN. disenangi oleh masyarakat. Pada awalnya perusahaan menganggap bahwa

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT

ANALISIS MANAJEMEN KUALITAS DENGAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) BERBASIS DEMING PRIZE

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menempuh berbagai macam agar tetap survive. Saat ini sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan global di masa ini memberikan banyak pilihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. usaha perusahaan (Soemarso 2004:34). Laporan keuangan digunakan oleh

AKUNTANSI MANAJEMEN. Buku : Akuntansi Manajerial Garrison/Noreen. Dosen : 1. BUDI S. PURNOMO, SE., MM,.MSi. 2. POPPY SUSIANI H, SE, SE.

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan bersaing (competitive advantages). Strategi bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kinerja Manajerial. Pengaturan staf (staffing), Negosiasi, dan Perwakilan (representatif).

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

Transkripsi:

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan Abstract Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan adalah merupakan elemen yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya implementasi TQM ini. Karena TQM adalah merupakan sustu alat yang digunakan oleh manajemen dalam perusahaan yang akan melibatkan seluruh anggota perusahaan di dalam melakukan perbaikan yang secara terus-menerus. Dandang Setyawanti Staf Pengajar Universitas Widya Dharma Klaten Kata Kunci : Total Quality Management, Sumber Daya Manusia. 70

Pendahuluan Total Quality Management TQM merupakan suatu sistem yang dapat dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya (Tjiptono, 2001). Jadi TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. TQM adalah pendekatan berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk dan pelayanan suatu organisasi. Proses TQM ini memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan dan harapan pelanggan, memproses input dalam sebuah organisasi untuk memproduksi barang ataupun jasa, yang pada saatnya memberikan kepuasan kepada pelanggan. Sejalan dengan ketatnya persaingan dan perkembangan yang terjadi, peningkatan kinerja manajerial merupakan tuntutan dari setiap perusahaan dengan tujuan agar eksistensi atau kelangsungan hidup perusahaan dapat lebih terpelihara. Manajer di setiap organisasi dituntut agar mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dengan efektif dan mampu memaksimumkan daya saing organisasi. Sehingga untuk mencapai kesuksesan organisasi, manajer di setiap level organisasi dituntut untuk menghasilkan kinerja manajerial yang baik sesuai dengan bidang yang mereka tangani. Untuk menghasilkan produk dan barang dengan mutu yang lebih baik, harga yang bersaing dan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingpesaingnya maka diperlukan perbaikan mutu dalam aspek-aspek yang berkaitan dengan produk tersebut yaitu tenaga kerja, bahan-bahan, layanan yang memuaskan pelanggan, sehingga hal ini bisa menarik pelanggan yang akhirnya bisa meningkatkan jumlah pelanggan. Sukses tidaknya implementasi TQM sangat ditentukan oleh kompetensi SDM perusahaan untuk merelalisasikannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa TQM adalah suatu alat yang dapat digunakan oleh manajemen suatu perusahaan yang melibatkn seluruh personel dalam melakukan perbaikan secara terus-menerus atas produk, pelayanan, lingkungan yang berhubungan dengan produk perusahaan dan manajemen perusahaan melalui metode ilmiah yang inovatif (Sari dan Siregar, 2008). Menurut Nasution (2001) yang membedakan TQM dengan pendekatanpendekatan lain dalam menjalankan usaha adalah komponen-konponennya. Komponen tersebut memiliki 10 unsur utama yaitu sebagai berikut ini. 1. Fokus pada Pelanggan Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal merupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan produk dan jasa. 2. Obsesi terhadap Kualitas Dengan adanya kualitas yang telah ditetapkan, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap level berusahja melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif untuk melakukan segala sesuatunya dengan lebih baik. 3. Pendekatan Ilmiah Pendekatan ilmiah diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang di desain tersebut. 71

4. Komitmen Jangka Panjang TQM merupakan sustu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu diperlukan budaya perusahaan yang baru. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting untuk mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses. 5. Kerjasama Team (Teamwork) Dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan dan hubungan di jalin dan dibina, baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintahan, dan masyarakat sekitar. 6. Perbaikan Sistem secara Berkesinambungan Setiap produk atau jasa dihasilkan dengan memenfaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terusmenerusagar kualitas yang di hasilkan dapat semakin meningkat. 7. Pendidikan dan Pelatihan Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan do dorong untuk terus belajar. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya. 8. Kebebasan yang Terkendali Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat. Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik. 9. Kesatuan Tujuan Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini8 tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan, misalnya mengenai upah dan kondisi kerja. 10. Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dapat meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang baik, atau perbaikan yang lebih efektif, karena juga mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak yang langsung berhubungan dengan situasi kerja serta meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya. TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) Beberapa pengertian TQM yang dikemukakan para ahli pada dasarnya sama yaitu merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. TQM ini adalah perpaduan semua fungsi dari suatu perusahaan ke dalam falsafah holistis yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork produktivitas dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Nasution, 2001)) Menurut Vincent Gasperz (2001) TQM didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performasi secara terus menerus ( continous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan 72

semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Sedangkan menurut Mulyadi dalam Mardiyah dan Listianingsih (2005), TQM merupakan sistem yang yang berfokus kepada orang yang bertujuan untuk meningkatkan secara berkelanjutan terus menerus. TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya (Fandi Tjiptono, 2003) Berdasarkan dari beberapa definisi di atas, disimpulkan bahwa TQM adalah merupakan suatu pendekatan manajemen yang orientasinya pada organisasi, pasar dan pelanggan. TQM merupakan cara yang terbaik untuk bisa bersaing dan juga bisa unggul dalam sustu persaingan global yaitu dengan cara bisa menghasilkan mutu atau kualitas yang terbaik. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan suatu usaha perbaikan yang berkesinambungan terhadap proses, manusia dan lingkungannya. TQM ini merupakan cara yang tewrbaik untuk memperbaiki komponen-komonen tersebut secara berkesinambungan. Manfaat TQM Menurut Nasution (2001) manfaat TQM dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu dapat memperbaiki posisi persaingan dan meningkatkan keluaran yang bebas dari kerusakan. Perbaikan kualitas yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk meningkatkan penghasilan perusahaan dan tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan laba perusahaan supaya perusahaan dapat terus berjalan dan tetap hidup dalam persaingan yang semakin ketat saat ini. Sedangkan perbaikan kualitas ini juga bisa meningkatkan citra perusahaan di mata pelanggan. Tujuan TQM Pada dasarnya TQM bertujuan menghasilkan suatu produk atau jasa dimana mutu dirancang, dipadukan dan dipertahankan pada tingkat biaya yang paling ekonomis hingga memungkinkan tercapainya kepuasan konsumen. Menurut Fandy Tjiptono (2003), dasar pemikiran TQM sangat sederhana, bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas terbaik untuk menghasilkan kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia, proses dan lingkungan Prinsip-prinsip Utama TQM Menurut Hensler dan Brunell yang dikutip oleh Fandi Tjiptono (2003) ada empat prinsip utama dalam TQM. Keempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut ini. 1. Kepuasan Pelanggan Dalam TQM konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas. Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasispesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk dalam harga, keamanan dan ketepatan waktu. Oleh karena itu segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. 2. Respek terhadap Setiap Orang Dalam perusahaan yang kualitasnya tergolong kelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas yang khas. Dengan demikian, karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, dalam setiap organisasi diperlukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan. 73

3. Manajemen Berdasarkan Fakta Dalam perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Maksudnya, bahwa setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada perasaan. 4. Perbaikan Berkesinambungan Agar bisa sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses sistemis dalam melaksanakan perbaikan secara kesinambungan.konsep yang berlaku disini adalah siklus PDCAA ( Plan-Do- Check-Act-Analyze)., yang teliti dari langkah-langkah perencanaan, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh. Elemen Pendukung TQM 1. Kepemimpinan (leadership) Hal yang paling penting dalam TQM adalah kepemimpinan. Kepemimpinan selalu ada dalam setiap organisasi. Agar TQM dapat berhasil diterapkan dalam perusahaan, para supervisor harus bisa memimpin bawahannya dengan baik. 2. Pelatihan (training) Agar bisa menjadi produktif karyawan sangat penting untuk diberi pelatihan. Pelatihan ini sangat dibutuhkam oleh para karyawan untuk penerapan TQM. Pelatihan itu antara lain pengambilan keputusan, ketrampilan teknis, kecakapan bekerjasama dalanm suatu tim, penyelesaian dalam suatu masalah dan lain-lain. 3. Integritas Mencakup moral, nilai, keadilan, kejujuran, kesetiaan dan keikhlasan.tqm akan bisa bekerja dengan baik jika suasana diatas tercapai. 4. Kepercayaan Kerangka kerja TQM tidak akan bisa dibangun tanpa adanya kepercayaan ini. Jadi kepercayaan merupakan sifat paling dasar untuk menjamin kepuasan pelanggan. 5. Kerja Tim Dengan kerja tim, maka organisasi akan bisa menyelesaikan setiap masalah dengan cepat dan juga tepat. 6. Komunikasi Dengan komunikasi akan bisa mengikat segala sesuatu secara bersamaan. Komunikasi harus disampaikan dengan benar dan bukan merupakan informasi yang salah. 7. Penghargaan Karyawan yang berhasil mencapai suatu mutu tertentu seharusnya diakui dan diberi penghargaan agar bisa menjadi contoh bagi karyawan yang lainnya. Penghargaan ini merupakan elemen terakhir dari sistem TQM. Kebanyakan anggota organisasi akan memberikan kemampuan maksimalnya bila mereka dihargai dan sebaliknya jika tidak ada penghargaan yang memadai kemampuan yang diberikanpun akan berkurang bahkan cenderung asal-asalan. Kesimpulan Total Quality Management (TQM) adalah merupakan pendekatan manajemen sistematik yang orientasinya pada organisasi, pasar dan juga pelanggan. Merupakan kombinasi antara penyelesaian suatu masalah dan pencarian fakta untuk menciptakan peningkatan secara signifikan dalam produktifitas, kinerja dan kualitas dalam suatu perusahaan. Dalam suatu perusahaan penerapan TQM ini bisa memberikan beberapa manfaat yang akan bisa meningkatkan laba dan juga daya saing perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu diperlukan perubahan yang besar dalam sistem nilai dalam suatu perusahaan dan juga budaya. 74

Daftar Pustaka Fandy Tjiptono, 2001. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Yogyakarta. Adni Offset Mardiyah, Ainul Aidah dan Listianingsih, 2005. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja Sistem Reward dan Profit Center terhadap Hubungan antara Total Quality Management dengan Kinerja Manajerial. Jurnal SNA VIII Solo. 15 16 September. Hlm 1-21 Mangkunegara, Anwar Prabu, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Narsa, I Made dan Yuniawati, RD. 2003. Pengaruh Interaksi Antara Total Quality Management dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial Studi Empiris pada PT Telkom Divre V Surabaya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 5 (1) Mei. Hlm 18-34 Nasution, 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineta Cipta. 75