BAB III GAMBARAN UMUM VIHARA BUDDHAYANA DHARMAWIRA CENTRE. Berdiri atas prakarsa para tokoh buddhayana sebagai Pusdiklat (pusat pelatihan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

KEPUTUSAN MAHA SANGHA SABHA (PASAMUAN AGUNG) TAHUN 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 02/PA/VII/2002

BAB I PENDAHULUAN. perasaan untuk menanggapi bahwa terdapat kekuatan lain yang maha besar

Buddha di Desa Rancaiyuh.

I. PENDAHULUAN. Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau

DHARMA CHARACTER BUILDING

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemeluk tradisi Kadam biasanya disebut dengan Kadampa. Kata Kadampa

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama yang sedang dihadapi dan masih

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Trowulan Mojokerto. Peneliti memilih Desa Bejijong sebagai lokasi karena di

KEPUTUSAN SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2007 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 01/PA/VII/2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang s2ampai Merauke dengan

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) I/2001 SANGHA THERAVADA INDONESIA

BAB III PENUTUP. wilayah lokasi KKN bagi Kelompok III. Masyarakat yang heterogen terdiri dari

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA IMLEK 2559 DAN CAP GO MEH 2008 Hari/Tanggal : Kamis, 21 Pebruari 2008 Pukul : 09.

28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD

BAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan lingkunganya. Indonesia merupakan Negara yang berketuhanan

BAB V PENUTUP. Wonosobo sebagai kota di dirikannya kelenteng Hok Hoo Bio ( 福和庙 )

BAB I PENDAHULUAN. bersifat unik, karena pariwisata bersifat multidimensi baik fisik, sosial,

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

D. ucapan benar E. usaha benar

POLA PEMBINAAN SANGHA THERAVADA INDONESIA TERHADAP UMAT BUDDHA DI TANGERANG SELATAN ARTIKEL SKRIPSI

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:

Jadwal Kagyu Monlam ke December January, 2013

PROPOSAL SPONSORSHIP KATHINA PUJA 2561 B.E./2017 KELUARGA MAHASISWA BUDDHIS DHAMMAVADDHANA BINUS UNIVERSITY

Vihara Buddha Theravada di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

PETUNJUK PELAKSANAAN JUMPA BAKTI GEMBIRA (JUMBARA) PMR MADYA DAN WIRA PMI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014

BAB IV ANALISIS TRADISI BUNCENG UMAT KONGHUCU DI TITD. sekitar klenteng dalam menanggapi pelaksanaan tradisi sedekah bumi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

1. Kegiatan Pembinaan Ketakwaan terhadaptuhan Yang Maha Esa meliputi :

KEMENAG. Pendidikan. Keagamaan. Budha. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang berbeda. Tahap perkembangan remaja akhir memiliki tugas

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016) Theravada. Wisjaya Mastiono. Teknik Multimedia / Fakultas Teknik

Awal Penyebaran Pembentukan Lembaga (28 Oktober 1964) Awal Kepemimpinan (1965)

BAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan

Proposal Pembangunan. Mitra Uttama

BAB IV ANALISIS AKTIVITAS KOMUNITAS KHONGHUCU DI KELENTENG HWIE ING KIONG KOTA MADIUN

I. 1. LATAR BELAKANG I. 1. A. LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia sejak zaman kerajaan-kerajaan, teristimewa pada masa

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

35. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMP

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN

PERAN PENYULUH AGAMA BUDDHA DALAM PELAYANAN KEAGAMAAN DI VIHARA RANCAKA DHARMA KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASSIGNMENT AGAMA BUDDHA IBADAT & AMALAN

Kepada Yth : Bapak / Ibu Pimpinan PT... di tempat. Bab. I. Pendahuluan. Merdekaaaa.!!!...Merdekaaa!!!...Merdeka.!!!

Kuesioner Tentang Keefektivitasan Bulletin Ehipassiko dalam Meningkatkan Pemahaman dan Membangun Komitmen Donatur di Wilayah Duri Kepa, Jakarta Barat

1 Universitas Kristen Maranatha. 1 (

Ratusan Anak TK Meriahkan Hari Jadi UNAIR

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) AKADEMI KEBIDANAN BINA SEHAT NUSANTARA KABUPATEN BONE ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMBUKAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut sejarah Cina kuno dikatakan bahwa orang-orang Cina mulai

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN DHAMMASANTI WAISAK 2559 BUDDHIS ERA

PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN 2016

KALENDER KEGIATAN DIKLAT UNIT TRANSFUSI DARAH PUSAT

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain (H.R. Ahmad)

Tidak tertarik melakukan Ritual Sembahyang Imlek

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Waisak Nasional Tahun 2013, Jakarta, 26 Mei 2013 Minggu, 26 Mei 2013

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak perusahaan, organisasi

BAB III MAHA VIHARA MOJOPAHIT DAN PARA BIKSU

BAB I PENDAHULUAN Kong Yuanzhi, Silang Budaya Tiongkok Indonesia, edisi Bahasa Indonesia, hal. 24, PT Bhuana Ilmu Populer,

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNADAKSA

VIHARA THERAVADA DI KOTA SINGKAWANG

BAB IV PENUTUP. dengan masuknya etnik Tionghoa di Indonesia. Medio tahun 1930-an dimulai. dan hanya mengandalkan warisan leluhurnya.

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUKA PUASA & BaKTI SOSIAL UNITED INDONESIA SEMARANG BERSAMA AL BISYRI, SEMARANG

STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR. Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dapat dijadikan

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BAB III KEGIATAN PROMOSI DINAS PERPUSTAKAAN KOTA BINJAI

Written by Administrator Wednesday, 25 January :43 - Last Updated Saturday, 28 January :28

VIHARA DHAMMA MANGGALA

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA

Suasana Hangat Warnai Halal Bi Halal Civitas UNAIR

Aktifitas Kagyu Monlam ke 31 Tahun 2014

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari sisi jenis maupun bentuk penyajiannya. Salah satu tradisi yang ada di Gorontalo yaitu tradisi Langga.

WAWANCARA DENGAN BHANTE SADDHANYANO MENGENAI TEMA PELAYANAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Deskripsi aktivitas keagamaan menurut pemikiran Joachim Wach

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. kelas dan ruang serbaguna yang memiliki luas 324 m 2.

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

PERWIRA. Metta Amurwa Bhumi Kusumo 1), Deassyana Taradipa 2), Liza Jayanty 3) 2 Dharmacarya,STABN Sriwijaya

Bazar Ramadhan Merah Putih. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM VIHARA BUDDHAYANA DHARMAWIRA CENTRE A. Profil Vihara Buddhayana Dharmawira Center Vihara Buddhayana Dharmawira Centre disingkat BDC adalah nama sebuah Vihara yang didirikan pada tanggal 08 bulan Mei tahun 2008 di Surabaya. Berdiri atas prakarsa para tokoh buddhayana sebagai Pusdiklat (pusat pelatihan dan pendidikan) agama Buddha dibawah naungan Sangha Agung Indonesia (Shagin). 1 Sejarah berdirinya Vihara BDC di mulai ketika waktu itu, banyak umat Buddha yang berusia muda di Surabaya bagian Timur terkendala kurangnya tempat pengajaran dharma, tempat ibadah dan aktivitas Buddhis. Berawal dari rintisan bapak Irwan Pontoh dan bapak Tosin, SH. Kedua tokoh muda Buddhist ini sangat peduli dengan perkembangan agama Buddha terutama untuk kalangan muda dan kaum Mahasiswa di Surabaya timur, mereka adalah dosen agama Buddha di beberapa perguruan tinggi di Surabaya, dari hasil pemikiran dan keinginan tersebut serta di dukung oleh tokoh-tokoh Buddhis di Surabaya. Akhirnya para tokoh memutuskan untuk mendirikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) berlokasi di Jalan Panjang Jiwo Permai Selatan no. 4 Surabaya. Adapun akte organisasi BDC tertanggal 8 Agustus 2008 dan kegiatan 1 https://id.wikipedia.org/wiki/buddhayana_dharmawira_centre, (Minggu, 12 Juni, 14:55) 38

39 dimulai pada tanggal cantik serba sembilan, yaitu tanggal 09 bulan Agustus tahun 2009. Mengenai penamaan Vihara mengapa diberi nama Buddhayana Dharmawira Centre, pihak Vihara menguraikan maksud tersebut, Buddhayana berarti Vihara ini tidak membatasi aliran-aliran tertentu dalam agama Buddha sehingga menaungi peribadatan Theravada, Mahayana dan Tantrayana. Buddhayana disini dijelaskan bukan sebagai sebuah aliran melainkan semua umat Buddha, meskipun lazimnya Yana diartikan sebagai aliran, maksud dan tujuan buddhayana adalah tidak mengkotak-kotakkan aliran pada agama Buddha. Alasan ini yang membuat Vihara BDC selalu terbuka bagi semua umat Buddha untuk melakukan sembahyang atau puja di Vihara. 2 Dharmawira, dharma adalah ceramah atau ajaran dari sang Buddha dinamakan dharma dengan harapan setiap umat yang datang ke vihara dapat menjalankan dharma dengan sebaik-baiknya. Wira adalah latihan jadi Dharmawira berlatih menjalankan dharma atau ajaran. Centre adalah Pusat, diberi nama centre karena tujuan dibangunya Vihara adalah untuk difungsikan sebagai pusat pelatihan dan pendidikan agama Buddha di Surabaya. Sebagai sebuah Centre, Buddhayana Dharmawira Centre mempunyai beberapa kegiatan di antaranya memberikan pendidikan Buddhis berupa sekolah minggu untuk anak-anak dan remaja serta berbagai kelas dharma untuk umum. 2 Haryanto Tanuwijaya, Wawancara, Surabaya: 26 April.

40 Selain pendidikan Buddhis, BDC juga menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan seperti les bahasa Mandarin dan sebagainya. 3 Tujuan didirikanya Vihara Buddhayana Dharmawira Centre adalah sebagai tempat untuk dilaksanakanya beberapa kegiatan keagamaan bagi umat Buddha dan sebagai Pusdiklat di daerah Surabaya. Vihara BDC juga difungsikan umat Buddha untuk beribadah seperti ritual rutin, sebagai bagian dari pendidikan dan pelatihan untuk umat buddha dan para simpatisan. Selain ibadah rutin BDC juga digunakan sebagai tempat untuk menyelenggarakan hari-hari suci keagamaan Buddha. Karena Vihara ini baru Berdiri pada tahun 2008 kemarin maka baru terjadi pergantian kepengurusan yang ke dua pada tahun ini. Adapun beberapa fungsi Vihara Buddhayana Dharmawira Centre adalah sebagai berikut: 1. Sebagai tempat berkumpul dan melakukan kegiatan-kegiatan mahasiswa Buddhis. 2. Sebagai tempat untuk mempelajari, mempraktekan dharma secara utuh dengan tetap berwawasan buddhayana. 3. Memberikan pelayanan, pendidikan dan pelatihan dharma dan meditasi 4. Merupakan tempat berkumpulnya umat Buddha dalam menjalin persahabatan dan persaudaraan. 5. Pengembangan budaya, seni dan ketrampilan Buddhis. Juni ) 3 https://id.wikipedia.org/wiki/buddhayana_dharmawira_centre, (Minggu, 12

41 Jumlah umat Buddha yang terdata di Vihara Buddhayana Dharmawira Centre adalah 350 umat, adapun yang aktif dalam Kegiatan Vihara kurang lebih adalah 200 orang. Perkembangan yang tampak dari luar seperti luas tanah dan sarana-sarana yang tersedia, Sebidang tanah yang menjadi tempat berdirinya Vihara telah dibeli pada tahun 2009 dan resmi menjadi milik Shagin, yaitu merupakan bangunan bertembok yang disertai dengan sarana prasarana seperti ruang perpustakaan, altar, gedung untuk acara-acara keagamaan, dan tempat tinggal Bhikku, pada mulanya luas tanah Vihara adalah 1.010 M 2. dan pada tahun luas tanah bertambah 1.017 M 2. Selain itu, perkembangan terlihat juga pada pembangunan gedung baru sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan keagamaan dan sosial mengingat kurangnya tempat untuk menampung semua pemeluk Buddha dan masyarakat sekitar ketika melakukan kegiatan. B. Aktivitas Keagamaan Vihara BDC Walaupun Vihara BDC diperkenalkan sebagai Pusdiklat dalam prakteknya Vihara ini lebih banyak digunakan untuk melakukan kegiatan keagamaan bagi umat Buddha, rutin setiap minggunya selalu digunakan untuk melakukan ibadah, ditambah lagi perayaan hari raya Buddha dan bakti sosial yang diadakan secara berkala yang tidak hanya diikuti oleh umat Buddha saja.

42 Aktivitas Keagamaan yang biasa dilakukan di Vihara BDC adalah ritual rutin, Adapun ritual rutin umat Buddha di BDC adalah 1. Ritual Mingguan dan Bulanan Ritual rutin ini dilakukan secara bergiliran setiap minggunya yaitu sembahyang secara Theravada dan Mahayana. Sembahyang secara Theravada dilakukan pada minggu pertama, ketiga dan keempat jam 09:00 WIB. minggu ketiga juga ada kegiatan pindapatta. Sedangkan sembahyang secara Mahayana dilakukan pada minggu kedua dan juga fangshen. 4 Kemudian ada juga kelas meditasi yang dilaksanakan pada hari jumat pukul 19:00.WIB. Sekolah minggu anak dan remaja jam 09:00 pagi dan kelas Bahasa mandarin pada hari minggu jam 12:00 WIB. 5 2. Ritual Tahunan Ritual tahunan adalah segala ritual atau upacara yang dilakukan pada waktu tertentu seperti pada saat bertepatan dengan hari-hari besar bagi umat Buddha yaitu hari raya Magha Puja, Waisak, Asadha, Kathina, Hari kebesaran Guan Yin dan lain-lain. Vihara Buddhayana Dharmawira Centre selalu melaksanakan upacara peringatan hari besar Magha Puja,Waisak, Ulambana, Asadha, Kathina, Hari kebesaran Guan Yin, dan Hari Kebesaran Buddha Amithaba. 1. Magha Pujha, Magha bermakna bulan lunar adapun kebaktianya bernama magha puja. hari besar ini memperingati disabdakanya Ovada Patimokha yaitu inti agama Buddha dan etika pokok para Bhikku dimana diceritakan 4 Meta Letiyanti, Wawancara, Surabaya: 15 Juli. 5 Vihara BDC, Brosur Jadwal Harian Vihara BDC, Surabaya: 24 Juli

43 pada waktu itu sabda buddha disabdakan pada 1.250 Arahat yang semuanya ditasbihkan oleh buddha sendiri yang berkumpul di Rajagaha secara tidak sengaja bersamaan tanpa adanya undangan pertemuan sebelumnya. 6 2. Peringatan hari besar Waisak dimaksudkan untuk memperingati tiga kejadian agung dalam diri Sang Buddha atau trisuci tiga peristiwa suci yaitu: a. Lahirnya Buddha pada tanggal 8 bulan 4 Imlek. b. Pencapaian penerangan sempurna yaitu ketika Sidharta Gautama diangkat menjadi sang Buddha pada usia 31 tahun, tepatnya pada tanggal 8 bulan 12 Imlek. c. Wafatnya sang Buddha pada tanggal 15 bulan 2 Imlek. Acara yang dilaksanakan di Vihara Buddhayana Dharmawira Centre dalam memperingati hari Waisak tahun kemarin di laksanakan pada tanggal 28 Mei adalah serangkaian lomba menggambar yang ditujukan untuk anak-anak, gratis dan berlaku untuk umum. Kemudian dimeriahkan beberapa rangkaian pentas seni yang pesertanya adalah semua umat Buddha dari beberapa daerah luar Surabaya, atraksi barongsai, mandi Buddha (i Fo), tarian Qian Shou Guan Yin, serta persembahan tarian lainya, Acara ini di adakan di gedung baru lantai tiga Vihara Buddhayana Dharmawira Centre Surabaya. 6 Ibid.,105.

44 3. Ulambana adalah hari besar yang diperingati pada tanggal 15 bulan 7 Imlek, dan dilaksanakan sebagai penghargaan terhadap keteladanan siswa Sakyamuni Buddha yang bernama Mogalana yang sangat berbakti pada ibunya. Ulambana ini adalah pelaksanaan dari ajaran Maitri Karuna (cinta kasih dan welas asih). Pada hari besar ini di lakukan sembahyang untuk mereka yang telah meninggal dunia seperti kedua orang tua, famili, dan teman ataupun orang yang tidak dikenal 4. Asadha adalah hari besar umat Buddha yang diperingati dua bulan setelah hari Waisak. Upacara ini dilakukan untuk memperingati dua peristiwa yaitu: a. Sanga Buddha untuk pertama kalinya membabarkan dharma kepada lima pertapa sebagai muridnya. b. Setelah mendapatkan dharma lima pertapa itu menjalankan dharma dan membentuk Arya Satyani (persaudaraan Bhikku yang agung). 5. Kathina adalah hari besar yang diperingati tiga bulan setelah Asadha, hari besar ini diperingati sebagai hari bakti Umat Buddha kepada Sangha. 7 Biasanya umat Buddha akan berdana atau memberikan beberapa barang dan uang berupa jubah, pakaian, dan sebagainya kepada sangha yang nantinya uang tersebut akan digunakan untuk keperluan sangha. 6. Hari Kebesaran Guan Yin, diperingati untuk mengenang tiga peristiwa kelahiran, pencerahan dan wafatnya dewi Guan Yin. 7 Ibid., 106-107

45 7. Hari Kebesaran Buddha Amithaba, diperingati untuk mengenang tiga peristiwa tkelahiran, pencerahan, dan wafatnya Buddha Amithaba. Dibawah ini adalah daftar kegiatanvihara BDC yang dilaksanakan pada tahun : No Tanggal Jadwal Kegiatan Keterangan Vihara 1. 11-17April Kelas Meditasi oleh Sudah dilaksanakan YM Banthe Suryabumi Mahatera. 2. 8 Mei HUT Yayasan dan Sudah dilaksanakan Vihara BDC. 3. 22 Mei Perayaan Tri Suci Sudah dilaksanakan waisak. 2560 BE Vihara BDC. 4. 28 Mei Perayaan Tri Suci Sudah dilaksanakan Waisak 2560 BE Se- Jatim. 5. 5 Juni Donor Darah. Sudah dilaksanakan 6. 9 Juli Tradisi Peh Cun (Bak Sudah dilaksanakan Cang). 7. 24 Juli Peringatan Kwan Im Sudah dilaksanakan Posa Mencapai Kesempurnaan dan Asadha. 8. 21 Agustus Ulambana. - 9. 4 September Donor Darah. - 10. 15 September Mooncake Festival. - 11. 23 Oktober 12. Nopember 13. 4 Desember 14. 18 Desember 15. 21 Desember Peringatan Kwan Im - Posa Naik Ke Nirwana. Kathina Puja. - Donor Darah. - Perayaan Hari Ibu. - Tradisi makan Ronde. -

46 Dari data di atas dapat diketahui padatnya aktivitas sosial dan keagamaan yang telah dilaksanakan oleh Vihara Buddhayana Dharmawira Centre Surabaya. Tanda ( ) bermakna aktivitas tersebut belum dilaksanakan. Hari-hari besar umat Buddha yang diperingati di Vihara Buddhayana Dharmawira Centre adalah: a. Magha Puja b. Waisak c. Ulambana (Pattidana) d. Asadha e. Kathina f. Hari Kebesaran Guan Yin g. Hari Kebesaran Buddha Amithaba Secara umum pendirian tempat ibadah bertujuan agar semua pemeluk agama dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan tenang sesuai dengan kepercayaan agama masing-masing dalam rangka meningkatkan keimanannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Di Vihara Buddhayana Dharmavwira Centre, semua orang di perbolehkan untuk berkunjung tidak ada larangan bagi orang yang mau berkunjung, baik tujuan kunjungan itu sekedar untuk beribadah, bertanya-tanya tentang Vihara, dan studi lintas agama. Dengan syarat harus sepengetahuan pihak Vihara BDC sebagai bentuk antisipasi atau kewaspadaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selama ini Vihara sering mendapat kunjungan seperti, kunjungan

47 anak-anak TK dan SD yang berkunjung untuk belajar yang sering dilakukan anak-anak SD dari daerah Kendangsari. Ketua pelaksana harian mengatakan diperbolehkanya semua orang untuk berkunjung ke BDC disamakan dengan fenomena di Trowulan, di Patung Buddha Tidur semua umat tidak mendapat larangan untuk berkunjung atau berfoto-foto begitupun di Vihara BDC semua umat boleh dan bebas berkunjung. Mengenai pengurus yayasan BDC semua adalah Sukarelawan sehingga bekerja dengan keinginan sendiri tanpa di gaji. di bawah ini adalah struktur kepengurusan yayasan Buddhayana Dharmawira Centre masa bhakti tahun 2013-. PEMBINA Ketua Viriyanadi Haryanto Maha Thera Wakil Ketua Nyana Suryanadi Maha Thera Nyana Vijjananda Thera Dharma Nyano Thera Nyana Dharmaitri Thera Tjia Tegun Sugiharto PENGAWAS Ketua Kusno Sugeng W. Dipapradja Emanagung Iskandar Go Bambang Sugihantoro Chandra Setiawan

48 PENGURUS Ketua Umum Liem. Yongki Pranoto Bendahara Marylin Kumala Hadi Ketua Pelaksana Umum Haryanto Tanuwijaya Sekretaris Erik Angkasa Wakil Bendahara Novita Dewi Aryani Wakil Sekretaris Fetien Wakil Bendahara Welly Setiawati Wakil Sekretaris Sentosa Pangestu Pang Struktur kepengurusan ini adalah periode kepengurusan yang kedua, kepengurusan yang pertama yaitu periode 2008-2013. Adapun fungsi dan peran perangkat Vihara dibagi menjadi tiga kelompok/bagian, pertama adalah pembina yang kedua adalah pengawas dan ketiga adalah pengurus. Dalam hal penelitian ini penulis menggali sumber data dari perangkat Vihara yang berperan sentral dalam proses pelaksanaan kegiatan khususnya aktivitas sosial keagamaan yaitu pada bagian pengurus Vihara BDC.

49 C. Aktivitas Sosial Keagamaan Vihara Buddhayana Dharmawira Centre Adapun deskripsi aktivitas sosial keagamaan menurut pihak Vihara BDC adalah segala bakti sosial yang dilakukan untuk membantu sesama manusia dalam rangka memperoleh ridho Tuhan atau disebut juga berdana, hasil wawancara saya kepada bapak Haryanto Tanuwijaya yang juga menjabat sebagai ketua pelaksana umum Vihara BDC, selain aktivitas keagamaan dilaksanakan juga kegiatan berdana yang selama ini selalu rutin diagendakan. Kegiatan sosial tersebut adalah serangkaian kegiatan baksos menjelang hari raya Waisak, donor darah 3 bulan sekali, Pengobatan murah yang dilakukan 4 kali dalam satu tahun pembagian angpao menjelang Imlek, bazar murah, pembagian sembako menjelang hari raya Idul fitri dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk kegiatan berdana yang dilaksanakan Vihara BDC adalah: 1. Donor Darah Donor darah, dalam satu kali pelaksanaan bisa memperoleh kurang lebih 300 kantong darah. Kegiatan ini rutin di adakan tiga bulan sekali, sasaranya adalah untuk umum. Dalam kegiatan ini pihak Vihara telah bekerjasama dengan PMI wilayah Surabaya. Menurut bapak Haryanto aksi donor darah ini telah dijadikan sebagai agenda sosial untuk menolong sesama manusia dan bagi yang membutuhkan, sehingga pendonor adalah untuk umum dan gratis bahkan pihak Vihara telah menyediakan makanan dan sembako berupa beras 5 kg, susu dan madu untuk para pendonor. 2. Pembagian Sembako

50 Pembagian sembako dilaksanakan menjelang perayaan hari-hari besar tertentu seperti Imlek, Waisak, ulang tahun BDC, dan hari raya Islam (Idul Fitri). Selain sembako ada pembagian angpao yang dilakukan menjelang imlek. Pada tahun pihak Vihara telah membagikan sembako dan angpao di kampung pecinan, Sebuah kampung di Surabaya pemberian angpao tidak terbatas pada umat Buddha ataupun orang keturunan Tionghoa, melainkan bagi yang merayakan Imlek. Menjelang hari raya Islam Idul Fitri, sebagai bentuk penghormatan terhadap agama lain, maka Vihara BDC juga membagikan sembako kepada umat Islam, sembako diberikan kepada para pemulung, loper koran, tukang becak dan warga yang kurang mampu, pada tahun ini telah dibagikan 300 paket sembako. Pada bulan Ramadan juga diadakan pembagian takjil dan buka bersama dengan 150 anak yatim piatu di Vihara Buddhayana Dharmawira Centre. Tidak hanya itu setiap anak mendapatkan 1 paket berupa tas yang berisi buku beserta alat tulis sekolah. 3. Pengobatan Gratis dan Pemeriksaan Murah Pengobatan murah dilakukan empat kali dalam satu tahun meliputi, 1 kali dalam 1 tahun pengobatan gratis bagi yang kurang mampu sedangkan 3 kali dalam setahun berupa pemeriksaan murah, kegiatan ini dilaksanakan pihak Vihara dan bekerja sama dengan beberapa klinik diantaranya klinik Lab Pacar yang diadakan pada tanggal 1 sampai 10 Maret 2013 di Vihara BDC dengan pemeriksaan yang meliputi medical check up dengan harga normal 700. 000.

51 Menjadi 185.000, dan klinik Slamet, yang meliputi pemeriksaan kesehatan dan pengobatan yang di adakan dengan harga murah untuk umum. Terkait dengan pengobatan gratis dan pemeriksaan murah yang diagendakan oleh pihak Vihara ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yeng lebih praktis dan murah bagi umat Buddha dan masyarakat umum sekitar BDC, adapun mengenai adanya misi pembuddhaan masyarakat sekitar kurang setuju. 4. Bazar Murah Bazar murah yang dilaksanakan enam kali dalam satu tahun merupakan kegiatan mengumpulkan beberapa pakaian layak pakai yang di jual dengan harga murah, pakaian tersebut dikumpulkan oleh para relawan dan kemudian di jual di area Vihara BDC. dari temuan lapangan pada tanggal 26 Juli telah dilaksanakan bazar murah dan bazar ini ramai dikunjungi warga panjang jiwo. Beberapa pengunjung yang datang untuk membeli merasa senang dan mengaku sering membeli pakaian di bazar ini karena disamping harganya yang murah kualitas barangnya juga masih bagus. 5. Pertunjukan Barong Sai, Wayang Te Po Chi dan Panggung Gembira Pertunjukan barong sai, wayang, dan penggung gembira diadakan saat perayaan hari-hari besar umat Buddha. seperti pada peringatan hari waisak tanggal 22 Mei kemarin. 6. Sekolah Umum Sekolah umum bagi umat Buddha merupakan sekolah yang mengajarkan pengetahuan tentang ajaran Buddha di peruntukkan untuk para remaja dan anak-

52 anak. Selain sekolah agama buddha juga diajarkan les berbahasa mandarin yang menjadi agenda harian. Disediakan pelatihan wusyu atau sejenis ilmu bela diri untuk anak-anak dan remaja, ini dilakukan setiap hari minggu dan gratis untuk umum. Tahun 2015 ada beberapa orang yang mengikuti wusyu termasuk mereka yang bukan beragama Buddha, menurut pihak Vihara pada tahun peminat wusyu masih kurang sehingga aktivitas pengajaran wusyu baru akan dikembangkan lagi.