Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

Fire Extinguisher. Samisse Hydrant Hydrant

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Bab V Konsep Perancangan

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YANG UNGGUL, INKLUSIF, DAN HUMANIS

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

TAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan dilakukan untuk memudahkan kita dalam merancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB VI HASIL RANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep perencanaan 6.1.1. Pelaku dan kategori kebutuhan ruang, dan Besaran Ruang. 6.1.1.1. Pelaku Dan Kategori Kebutuhan Ruang Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan pelaku kegiatan berdasarkan kategori kebutuhan ruang pada asrama mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu : a. kelompok mahasiswa Gambar 6.1. Diagram Kategori dan Kebutuhan Ruang Mahasiswa b. kelompok pengelola Gambar 6.2. Diagram Kategori dan Kebutuhan Ruang Pengelola 103

c. kelompok pengunjung Gambar 6.3. Diagram Kategori dan Kebutuhan Ruang Pengunjung 6.1.1.2. Besaran ruang Berdasarkan analisis yang telah dilakukan besaran dan jumlah ruang pada asrama mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta sebagai berikut: Tabel 6.1. Besaran dan Jumlah Ruang Asrama Mahasiswa Kategori Kebutuhan ruang Besaran ruang Jumlah Privat Kamar tidur 30m 2 80 lavatory 4m 2 87 R. Istirahat Pengelola 44m 2 1 Semi Privat R. Pertemuan 249m 2 1 R. Tamu 90m 2 1 R. Kep Asrama 22m 2 1 R. Sekretaris 19m 2 1 R. Administrasi 30m 2 1 R. peralatan 32m 2 2 Semi Publik Taman Mahasiswa 1 Lapangan Olahraga 84m 2 2 R. Kantin 180m 2 1 Retail 17m 2 2 Lavatory 2m 2 6 104

Pos Keamanan 8m 2 2 6.1.2. Konsep Perencanaan Tapak 6.1.2.1. Konsep Sirkulasi dan Pencapaian Tabel 6.2. Sirkulasi dan Pencapaian Pada Site Analisis Jenis kendaraan yang melalui jalan adalah mobil, motor dan sepeda Merupakan jalan lingkungan dengan lebar 5 m Sirkulasi pada jalan terjadi 2 arah Tanggapan Entrance pada site diletakan pada bagian barat site untuk menghindari banyak persimpangan Sirkulasi pada site dibuat dengan pola radial berpusat pada entrance dan mengarah langsung pada ruang berdasar kelompok kegiatan Sumber : Analisis penulis 6.1.2.2. Konsep Zoning dan Tata Letak Bangunan Konsep zoning pada site dibuat berdasarkan analisis kebisingan, peraturan lahan, dan kelompok kegiatan, site dibagi menjadi 4 zona yaitu zona penerimaan dan zona pengelola yang terletak di bagian Barat site dengan tingkat kebisingan paling tinggi, zona taman mahasiswa dan lapangan dibuat mengelilingi site dengan pertimbangan sempadan bangunan serta menjauhkan kebisingan dari zona hunian, sedangkan zona hunian asrama diletakan pada area tengah site sehingga pengaruh kebisingan dari luar dapat diminimalkan. 105

5. Area penerimaan dan parkir tamu 6. Area pengelola dan kantin 7. Area hunian, ruang pertemuan dan parkiran 8. Area taman, dan olahraga Gambar 6.4. Konsep Zoning Pada Site Konsep tata letak bangunan pada site terbagi menjadi 2 yakni kelompok bangunan asrama dan kelompok bangunan pengelola, kelompok bangunan asrama terletak pada bagian tengah site dengan konfigurasi bentuk V menghadap ke arah entrance, sedangkan kelompok bangunan pengelola terletak pada bagian Barat site bersama dengan entrance dengan konfigurasi linear searah site Kelompok pengelola Kelompok massa asrama Gambar 6.5. Konfigurasi Bangunan Pada Site 106

6.1.2.3. Konsep Vegetasi Vegetasi yang ada pada site akan digantikan dengan jenis baru seperti pohon kersen yang dapat digunakan sebagai peneduh, jenis pohon peneduh ini dapat digunakan sebagai tempat berkumpul selain menggunakan gazebo sebagai tempat berkumpul untuk berinteraksi, vegetasi berupa tanaman pagar seperti bonsai juga akan diberikan pada area taman mahasiswa untuk mempertegas ruang. Gambar 6.6. Konsep Vegetasi 107

6.2.Konsep perancangan 6.2.1. Konsep Perancangan Penekanan Studi Tabel 6.3. Konsep Penekanan Studi Jenis ruang Kategori Inklusif Interaksi Komunikasi Kamar Privat Organisasi ruang yang digunakan Tiap kamar menampung 4 Warna yang tidur adalah pola linear yang dihubungkan mahasiswa dengan besaran ruang digunakan oleh ruang bersama untuk menyatukan 30m 2 pada unit unit-unit kamar yang sifatnya privat Pada unit hunian berlaku teori hunian adalah jarak pribadi yang memunculkan warna biru kesan akrab antar penghuni muda. Menimbulkan kesan kamar. tenang, sejuk, hening, dan nyaman Tekstur pola lantai dibuat halus berbahan keramik, sesuai dengan aktivitas pada kamar tidur. Perwujudan kerakter inklusif pada unit kamar tidur ini berupa ruang bersama yang menghubungkan unit Asrama Mahasiswa-UAJY 108

ruang tidur mahasiswa Kegiatan yang terjadi pada unit kamar adalah kegiatan beristirahat, dan belajar. Ruang Semi Pelingkup ruang dapat dibuat Terletak pada lantai dasar Pemilihan tamu privat terbuka pada salah satu sisinya sehingga mudah dijangkau, pada warna dinding ataupun sebagian terbuat dari material ruang pengelola suasana yang kuning cream, transparan yang memberikan kesan dibutuhkan adalah suasana akrab. memberikan terbuka pada ruang di sekitarnya Pengisi ruang berupa meja, kursi kesan aktif Fungsi ruang sebagai ruang dan sofa dengan jarak antara namun tetap tenang, pertemuan mahasiswa, ruang rapat elemen ±1m. pengelola, dan dapat disewakan untuk kepentingan rapat. Lantai menggunakan keramik yang bertekstur Penataan ruang yang dipilih menggunakan pola grid Asrama Mahasiswa-UAJY 109

Kegiatan berlangsung pada pagi hingga sore hari, untuk menerima tamu bagi mahasiswa maupun pengelola. Ruang Semi Pelingkup pada ruang pertemuan Terletak pada lantai dasar Lantai menggunakan keramik Pertemuan privat berupa tiang tiang sehingga sehingga mudah dijangkau, pada yang bertekstur menciptakan ruang yang terbuka. ruang pengelola suasana yang dibutuhkan adalah suasana resmi yang akrab, penataan elemen dalam ruang menggunakan teori jarak sosial Tiang tiang dari kayu memberikan kesan hangat dan santai dalam berkomunikasi Asrama Mahasiswa-UAJY 110

Pola penataan ruang mengarah pada satu titik untuk mendukung tujuan kegiatan Kantor Semi Terdiri dari ruang administrasi, Interaksi pada ruangan ini Warna yang digunakan pengelola privat ruang sekretaris, dan ruang kepala berlangsung formal, diberikan pada dinding adalah asrama. kegiatan yang berlangsung jarak dan batasan yang jelas antar orange memberi kesan adalah kegiatan antar pengelola kegiatan sehingga memunculkan aktif dan bersemangat dalam dengan mahasiswa maupun pengelola kesan formal dan teratur. bekerja. dengan tamu lainnya Hubungan ruang dengan pola Lantai dari Sebagian pelingkup dibuat terbuka linear menunjukan alur kegiatan bahan tegel terhadap ruang luar yang sifatnya semi prifat berdasar polos sesuai tingkat kepentingan. dengan yang digunakan pada sebagian besar ruang pengelola di UAJY Asrama Mahasiswa-UAJY 111

Taman Semi Menggunakan organisasi ruang radial, Diberikan gazebo maupun tempat Pengolahan pada taman mahasiswa publik kegiatan bersifat aktif dan dengan sifat berkumpul untuk berinteraksi mahasiswa dengan memberikan ruang semi publik, pengguna taman dengan jarak < 25m aksesoris taman berupa lampu berasal dari kalangan mahasiswa, dan taman dan tempat berkumpul pegawai UAJY Asrama Mahasiswa-UAJY 112

Sarana Semi Sarana olahraga yang terletak di luar Sarana olahraga yang dibuat Penggunaan material paving block olahraga publik bangunan sehingga dapat diakses oleh berupa joging track yang pada jalur joging track untuk berbagai kelompok. mengelilingi bangunan asrama, membedakan ruang dan lapangan olahraga sebagai sarana interaksi Kantin dan Semi Latak kantin dan retail pada area Kantin sebagai tempat makan dan Retail publik pengelola, pengunjung berasal dari berinteraksi kegiatan dalam kantin Asrama Mahasiswa-UAJY 113

kalangan mahasiswa dan pengelola Penempatan retail pada lantai dasar agar mudah diakses bagi mahasiswa maupun pengelola Agar lebih menonjol kantin diletakkan pada area lantai 2. selain makan juga menyediakan makanan. Ruangan dibagi menjadi 2 area yaitu area makan yang berisi kursi dan meja, dan area penyaji berupa meja saji dan dapur Pelingkup bangunan dibuat setengah terbuka dengan material kaca Asrama Mahasiswa-UAJY 114

6.2.2. Konsep Perancangan Struktur dan Utilitas 6.2.2.1. konsep struktur Sistem struktur pada bangunan asrama menggunakan sistem struktur rangka kaku yang mengikuti bentuk unit kamar hunian Gambar 6.7. Struktur Rangka Kaku Sumber : Bimo Kunto Aji, 2008 Struktur atap pada bangunan menggunakan bentuk atap limasan dengan struktur rangka baja, jenis genteng yang dipilih adalah genteng metal. Gambar 6.8. Sistem Struktur Atap Pelana Rangka Baja Sumber:http://engineerwork/2011/05/konstruksi-atap-baja-ringan.html Asrama Mahasiswa-UAJY 115

Struktur pondasi pada bangunan menggunakan pondasi lajur dan pondasi footplate Gambar 6.9. Konsep Sistem Struktur Pondasi Menerus Dan Pondasi Footplate 6.2.2.2. konsep utilitas 6.2.2.2.1. Konsep sirkulasi vertikal Sirkulasi vertikal pada bangunan menggunakan tangga, tangga yang dipilih adalah tangga 180º dengan 1 bordes, material tangga yang digunakan adalah beton tertulang dengan peganan railling dari kayu Tangga pada asrama mahasiswa dibedakan menjadi 2 berdasarkan ukuran lebar tangga yakni tangga dengan lebar 3,2m untuk unit hunian dan tangga denan lebar 2m yang digunakan pada kantin Gambar 6.10. Konsep Tangga Pada Asrama Mahasiswa Asrama Mahasiswa-UAJY 116

6.2.2.2.2. Konsep sistem pengkondisian udara Sistem pengkondisian udara dibagi menjadi 2 yakni pada kelompok bangunan pengelola dan bangunan asrama, pada bangunan pengelola seperti kantor kepala asrama dan sekretaris pengkondisian udara dilakukan dengan menggunakan AC (air conditioning) jenis split,pada tiap ruangan akan ditempatkan sebuat AC split. Untuk bangunan asrama menggunakan sistem pengkondisian udara alami berupa bukaan jendela dan ventilasi, desain jendela putar 45, dengan ukuran jendela 50cm x 120 cm. Penempatan bukaan berupa ventilasi akan diletakan pada bagian tepi luar banggunan sehingga udara alami dapat bertukar dengan baik dengan ukuran 20cm x 20cm diletakan berjajar pada bagian atas jendela dan daun pintu 6.2.2.2.3. Konsep sistem pencahayaan Konsep sistem pencahayaan pada bangunan dibagia atas 2 yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan - Pencahayaan alami Sebagian besar ruang pada bangunan asrma ini berhubungan langsung dengan ruang luar, sehingga dapat memanfaatkan pencahayaan alami pada pagi hingga sore hari, pada unit hunian cahaya yang dimasukan ke dala ruang melalui jendela berukuran 50cm x 120cm yang diletakan berjajar pada bagian tepi luar bangunan, pada ruang-ruang lain ada yang dibuat langsung terbuka seperti pada ruang tamu dan ada juga yang menggunakan sebagian pelingkup berbahan kaca seperti pada ruang pertemuan, ruang administrasi, kantor, dan kantin. - Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan pada bangunan diberikan pada sore dan malam hari yakni pada bangunan dan pada ruang luar. Pada ruang luar lampu taman menggunakan jenis lampu LED sedangkan pada bangunan menggunakan jenis lampu fluorescent. Jenis pencahayaan pada ruang dibagi menjadi task lighting dan ambien lighting, pada area aktif seperti unit hunian mahasiswa, kantor pengelola, ruang temu dan ruang pertemuan jenis pencahayaan Asrama Mahasiswa-UAJY 117

yang dipilih adalah task lighting, sedangkan ambien lighting digunakan pada area taman, kantin, dan selasar. 6.2.2.2.4. Konsep sistem air bersih Air bersih pada bangunan dapat diperoleh melalui 2 sumber yaitu dari PAM dan ditunjang oleh air dari sumur, sistem distribusi air bersih pada bangunan menggunakan sistem down feed Gambar 6.11. Distribusi air bersih pada bangunan Sumber : Analisis penulis 6.2.2.2.5. Konsep sistem air kotor dan sampah Sistem distribusi air kotor pada banguan dibagi menjadi 3 yaitu pembuangan air lemak/air sabun, pembuangan dari closet, dan pembuangan air hujan. - Distribusi air sabun/ lemak bak kontrol bak penampung sumur peresapan air kotor - Pembuangan dari closet septic tank berakhir di sumur peresapan air kotor Asrama Mahasiswa-UAJY 118

- Pembuangan air hujan talang air pipa sumur peresapan / saluran riol kota Sistem distribusi sampah pada bangunan asrama ini menggunakan unit tempat sampah split yang melayani beberapa ruang, tempat sampah yang digunakan dipisahkan antara yang organik dan yang non-organik. 6.2.2.2.6. Konsep jaringan listrik Sumber listrik yang diterapkan pada asrama mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta dibagi menjadi 2 : Sumber listrik yang berasal dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) yang merupakan sumber listrik utama pada bangunan. Listrik bertegangan tinggi dialirkan ke gardu induk lingkungan terlebih dahulu sehingga menjadi listrik bertegangan rendah baru dipasok ke dalam bangunan Sumber listrik berupa generator (Genset) yang kapasitasnya disesuaikan dengan kebutuhan bangunan untuk keadaan darurat. 6.2.2.2.7. Konsep sistem penanganan kebakaran Untuk itu perlu dilakukan penanganan segera ketika terjadi kebakaran dengan menempatkan sistem penanganan kebakaran pada bangunan, pada asrama mahasiswa ini digunakan sistem penanganan kebakaran berupa perangkat fire detector, fire alarm, sprinkler, hydrant dan gas halon. - Fire detector dan fire alarm : Diletakan dalam tiap ruangan pada bangunan untuk memperingatkan jika ada bahaya kebakaran - Sprinkler : Dipasang pada lantai 2-4 bangunan asrama mahasiswa dengan pertimbangan karena lantai tersebut merupakan unit kamar hunian mahasiswa yang selalu ditempati. - Hydrant : Ditempatkan sebanyak 3 buah di luar bangunan assama mahasiswa yakni pada dua sisi luar bangunan dan diantara bangunan asrama mahasiswa. - Gas halon : Tabung tabung gas halon akan diletakan sebanyak 2 unit pada tiap lantai asrama dan 1 unit pada tiap tiap ruang pengelola Asrama Mahasiswa-UAJY 119

6.2.2.2.8. Konsep sistem penangkal petir Sistem penangkal petir pada asrama mahasiswa menggunakan sistem franklin rod (konvensional) ini berupa tiang tiang penangkap petir dan rangkaian kabel akan dipasang pada atap bangunan asrama karena merupakan bangunan tertinggi yang akan dibangun pada kawasan sarama mahasiswa. Pemasangan tiang penangkap petir pada atap dipasangkan tiap jarak 20m dan pada sudut atap pelana. Gambar 6.12. Bentuk Jaringan Penangkal Petir HIP Pada Atap Asrama Asrama Mahasiswa-UAJY 120