BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian menunjukan bagaimana penelitian dilakukan dari identifikasi masalah sampai dengan analisis dan kesimpulan. Tahapan metode dari penelitian ditunjukan pada Gambar 3.1. Mulai Studi Pendahuluan dan Observasi Lapangan Identifikasi Masalah dan Penyusunan Tujuan Ruang Lingkup Penelitian Pengumpulan Data Perancangan Format Wawancara Format Wawancara Diterima? Tidak Ya A Gambar 3.1 Skema Metode Penelitian 29
30 A Wawancara Pembuatan Kuisioner Terbuka Pengambilan Data Kuisioner Terbuka Pembuatan Kuisioner Tertutup Data keinginan konsumen Pengambilan Data Kuisioner Tertutup Pengolahan Data dengan SPSS Data kepentingan dan Kepuasan konsumen Cukup, Seragam, Normal, Valid, Reliable? Tidak Ya Pembuatan dan pengambilan data Kuisioner AHP Penentuan tingkat kepuasan konsumen dan peningkatan mutu dengan Metode Quality Function Deployment melalui fase-fase Nigel Cross Kesimpulan dan saran House of Quality Selesai Lanjutan Gambar 3.1 Skema Metode Penelitian
31 3.2 Metode Pengumpulan Data 3.2.1 Data-data yang Diperlukan 1) Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan pihak manajemen Mochi Lampion Kaswari Sukabumi serta hasil kuisioner yang disebarkan kepada responden. Data-data primer tersebut terdiri atas: a. Atribut keinginan konsumen b. Penilaian tingkat kepentingan konsumen untuk produk Mochi c. Penilaian tingkat kepuasan produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi (MLKS) d. Penilaian tingkat kepuasan produk dari pesaing (Mochi A, Mochi B dan Mochi C) e. Penentuan parameter atau kebutuhan teknik untuk meningkatkan kualitas produk f. Penentuan target Mochi Lampion Kaswari Sukabumi untuk masa yang akan datang. 2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan Mochi Lampion Kaswari Sukabumi. 3.2.2 Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: 1) Observasi, yaitu penelitian dengan melakukan pengamatan langsung keadaan, kegiatan, cara produksi, serta melakukan pencatatan. 2) Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung tentang masalah terkait dengan penelitian, baik dengan konsumen sebagai responden maupun dengan pihak manajemen Mochi Lampion Kaswari Sukabumi.
32 3) Penyebaran Kuisioner, yaitu daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada konsumen untuk memperoleh informasi tentang data pribadi ataupun hal-hal yang diketahui dari produk yang diterima. Jenis Kuisioner yang disebarkan adalah: a. Kuisioner keinginan konsumen terhadap produk Mochi b. Kuisioner tingkat kepentingan konsumen terhadap produk Mochi c. Kuisioner tingkat kepuasan produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dan AHP (Analytic Hierarchy Process). 3.3 Metode Pengolahan Data 3.3.1 Penentuan Produk dan Pesaing Produk yang akan dievalusi dengan QFD serta pesaing yang akan dibandingkan dengan Mochi Lampion Kaswari Sukabumi ditentukan berdasarkan hasil diskusi dengan manajemen Mochi Lampion Kaswari Sukabumi. Diskusi dilakukan dengan cara: 1) Menentukan produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi yang akan dievaluasi 2) Mengevaluasi produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dan beberapa produk competitor dalam hal: - Karakteristik produk (kemasan dan sensori) - Keunggulan dan kelemahan masing-masing produk - Posisi di pasar (segmen pasar, tingkat penjualan, harga, tanggapan konsumen, merek, image produk dll.) 3) Menentukan produk pesaing yang akan digunakan dalam QFD 3.3.2 Identifikasi Kepentingan Konsumen Identifikasi kepentingan konsumen, yaitu menentukan atribut dari produk yang akan dievaluasi tingkat kepentingannya dalam QFD, didapatkan dari :
33 1) Identifikasi karakteristik produk yang berdasarkan evaluasi produk dalam hal karakteristik sensori dan kemasan oleh manajemen Mochi Lampion Kaswari Sukabumi. 2) Verifikasi atribut kepentingan konsumen, dilakukan dengan melakukan survei konsumen. Survei dilakukan dengan cara menyebarkan Kuisioner dan evaluasi produk oleh konsumen. Survei dilakukan di tempat-tempat umum seperti tempat perbelanjaan atau mal, kampus, gedung perkantoran, dan survey dari rumah ke rumah. Dalam survei, dilakukan langkahlangkah sebagai berikut : a. Teknik Pengambilan Sampel dan Penyebaran Kuisioner Seluruh data dikumpulkan dan disesuaikan dengan jumlah sampel yang dibutuhkan, yaitu bergantung pada teknik pengambilan sampel yang digunakan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling karena populasi yang diuji bersifat homogen dan tidak terbatas (infinite) sehingga digunakan pula sampel tidak acak. Populasi dari sampel yang digunakan adalah pria dan wanita dewasa (usia 17 s.d. 35 tahun) di wilayah Sukabumi, Bogor dan Depok. Responden yang dipilih adalah responden yang pernah mencoba makan kue Mochi Lampion Kaswari Sukabumi. b. Uji Kecukupan, Keseragaman, Kenormalan, Validitas dan Reabilitas Data Data hasil penyebaran kuisioner terlebih dahulu diuji kecukupan, kenormalan, validitas dan reliabilitasnya menggunakaan alat bantu, yaitu software SPSS versi 17. Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana data yang ditampung pada suatu Kuisioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas Kuisioner pada tahap ini menggunakan uji validitas konstruk, yaitu kerangka dari suatu konsep dengan menghitung korelasi product moment antara X dan Y. Adapun rumus menghitung korelasi antara masing-
34 masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson, yaitu : Dimana: rxy N X X X 2 Y Y Y 2 XY : korelasi product moment antara X dan Y : banyaknya responden : skor butir pertanyaan : jumlah X (skor butir pertanyaan) : jumlah skor butir kuadrat : skor total pertanyaan : jumlah Y (skor total pertanyaan) : jumlah skor total kuadrat : jumlah perkalian X dengan Y Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan angka kritik pada tabel korelasi nilai-r. Jika r xy > r tabel maka data tersebut valid dan jika r xy < r tabel maka data tersebut tidak valid. Sedangkan reabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala atau aspek yang sama. Uji reabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran konsisten dan dapat dipercaya apabila digunakan berulang kali (Umar, 2005). Teknik yang digunakan pada uji reabilitas ini adalah metode Cronbach s Alpha (α). Rumusnya dapat digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antar beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100 atau bentuk skala 1-3, 1-
35 5 atau 1-7 dan seterusnya (Umar, 2005). Rumus ini ditulis sebagai berikut : k σ r = 1 k 1 σ Dimana: r H : reabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan σ b 2 : jumlah varians butir σ t 2 : varians total X 2 : jumlah skor butir kuadrat Dan rumus varians yang digunakan: Dimana: σ = X ( X) n n n : jumlah sampel X : nilai skor butir pertanyaan yang dipilih Hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan angka kritik pada Tabel-r. Jika r H > rtabel maka data tersebut reliabel dan jika r H < rtabel maka data tersebut tidak reliabel. 3.3.3 Analisis Tingkat Kepentingan Konsumen Penentuan tingkat kepentingan konsumen ini berdasarkan frekuensi poin terbanyak dengan menggunakan skala Likert 4 tingkat, yaitu : Sangat tidak penting (1) Tidak penting (2) Penting (3) Sangat penting (4)
36 3.3.4 Analisis Tingkat Kepuasan Produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dan Pesaing Mochi Lampion Kaswari Sukabumi Penentuan tingkat kepuasan konsumen ini berdasarkan frekuensi poin terbanyak dengan menggunakan skala Likert 4 tingkat, yaitu : Sangat tidak puas (1) Tidak puas (2) Puas (3) Sangat puas (4) 3.3.5 Pengolahan Data dengan Metode Quality Function Deployment Melalui Fase-Fase Nigel Cross 1. Klarifikasi Tujuan Menentukan tujuan dilakukannya pengukuran kepuasan konsumen dan perancangan peningkatan mutu produk Mochi yang menggunakan metode pohon tujuan (Objectives Tree Method). 2. Penetapan Fungsi Menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan dan batas-batas system rancangan produk yang baru dengan gunakan metode analisis fungsi yang menggambarkan sistem input output dari proses pembuatan produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dengan prinsip Black Box. 3. Penetapan Kebutuhan Menetapkan kebutuhan yang berfungsi untuk membuat spesifikasi pembuatan yang akurat yang perlu bagi desain/rancangan dengan menggunakan metode performance specification model.
37 4. Penentuan Karakteristik Penentuan karakteristik ini bertujuan untuk mengetahui selera konsumen terhadap produk yaitu produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi. Hal ini dilakukan dengan metode Quality Function Deployment (QFD) yaitu menerjemahkan selera konsumen kedalam bentuk atribut-atribut produk yang disesuaikan dengan karakteristik teknik. Langkah-langkah penentuan karakteristk dengan metoda QFD terhadap perancangan peningkatan mutu produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi adalah: 1. Mengidentifikasi keinginan konsumen kedalam bentuk atribut produk Pada tahap ini diuji mengenai mengenai keinginan, tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen terhadap produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi. Untuk mengetahui keinginan konsumen maka dilakukan penyebaran kuisioner melalui dua tahap yaitu kuisoner terbuka dan kuisioner tertutup. 2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut produk Penentuan tingkat kepentingan relatif atribut dilakukan dengan memberikan bobot persentase pada masing-masing atribut denga menggunakan skala prioritas. 3. Mengevaluasi atribut produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dengan produk pesaing Peformansi dari Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dan pesaing dianalisis dengan tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi dan pesaing. 4. Menggambarkan matriks perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik teknik Atribut yang telah diterjemahkan kedalam Karakteristik Teknik pada tahap diatas dimasukan kedalam suatu matriks, dimana atribut diletakkan vertical pada tepi sebelah kiri sedangkan karakteristik teknik diletakkan pada tepi atas. Karakteristik teknik yang dipilih harus nyata dan dapat diukur. 5. Mengidentifikasi hubungan antara atribut dengan karakteristik teknik.
38 Dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan skor yang tertinggi menunjukkan tingkat kemudahan yang tinggi bagi tim perancang untuk mengidentifikasi karakteristik teknik yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen. 6. Mengidentifikasi interaksi yang relevan antara karakteristik teknik. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara sesama karakteristik yang satu dengan yang lainnya pada bagian atas/atap pada rumah mutu 7. Menentukan tingkat kesulitan, derajat kepentingan, perkiraan biaya dan Gambaran target yang ingin dicapai. a. Penentuan tingkat kesulitan Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan antara sesama karakteristik teknik. Perhitungan dilakukan dengan menjumlahkan bobot nilai hubungan kemudian membagi bobot bobot dari tiap-tiap teknik karakteristik teknik dengan jumlah bobot tadi. Tingkat kesulitan (skala 1 4) diberikan berdasarkan rentang persentase yang diperoleh. 0% 4,99% diberi bobot 1 5% 9,99% diberi bobot 2 10% 14,99% diberi bobot 3 >15% diberi bobot 4 Besarnya tingkat kesulitan dapat dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara sesama karakteristik teknik. Untuk menghitung tingkat kesulitan untuk masingmasing karakteristik teknik digunakan rumus: Tingkat Kesulitan = b. Penentuan derajat kepentingan. Besarnya nilai derajat kepentingan dapat dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara atribut produk dengan karakteristik teknik. Untuk menghitung derajat kepentingan untuk atribut produk dengan karakteristik teknik digunakan rumus :
39 Derajat Kepentingan = x 100% c. Perkiraan biaya Yang dijadikan sebagai dasar perkiraan biaya adalah faktor tingkat kesulitan, semakin sulit suatu Karakteristik Teknik dibuat, akan semakin mahal pula alokasi biayanya. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persen dan dipengaruhi berbagai pertimbangan dari perancang sendiri. Untuk menghitung perkiraan biaya menggunakan rumus: PB = Bobot tingkat kesulitan tiap karakteristik teknik Total bobot tingkat kesulitan tiap karakteristik teknik d. Penentuan Target Dalam tahap ini ditentukan target yang ingin dicapai untuk pengukuran parameter karakteristik teknik sehingga dapat menghasilkan produk yang dapat memuaskan keinginan konsumen dan melebihi produk pesaing. e. Penentuan Rasio Perbaikan (Improvement Ratio/IR) Rasio perbaikan dihitung dengan membagi target produk Mochi Lampion Kaswari Sukabumi untuk masa yang akan datang dengan tingkat kepuasan konsumen pada saat ini. Rumus yang digunakan adalah : IR = 5. Membuat House of Quality House of Quality (HOQ) dibuat berdasarkan data yang telah didapatkan dan perhitungan yang telah dilakukan. Menggabungkan keseluruhan langkahlangkah penentuan karakteristik. 6. Penentuan Pembangkitan Alternatif Mengumpulkan sebanyak mungkin alternatif yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam perancangan produk Mochi Lampion Kaswari
40 Sukabumi, untuk kemudian dicari solusi ataupun alternatif yang terbaik. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode peta morfologi (Morphological Charts). 7. Penentuan Evaluasi Alternatif Membandingkan nilai-nilai utilitas dari rancangan produk alternatif yang dibuat atau dijadikan dengan dasar performansi atas dasar pembobotan tujuan, dimana hasil dari langkah pembangkitan alternatif dilakukan evaluasi dengan cara meneliti kembali alternatif-alternatif yang akan dipilih sehingga dihasilkan alternatif terbaik. Metode yang digunakan adalah metode Pembobotan Tujuan (Weighted objectives) berdasarkan kuisioner AHP (Analytic Hierarchy Process). 8. Penentuan Rincian Perbaikan (Improving Detail) Meningkatkan nilai produk bagi konsumen dan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh produsen. Solusi yang telah didapat dari alternatifalternatif yang ada kemudian dikomunikasikan kepada konsumen melalui produk dengan segala keunggulan atribut yang dimilikinya dibandingkan produk-produk pesaing yang sejenis. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan Metode Rekayasa Nilai (Value Engineering). 3.3.6 Penyusunan Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan saran dibuat berdasarkan hasil analisis House of Quality Klarifikasi Tujuan, Pembangkitan Alternatif dengan metode Morphological Charts dan Evaluasi Alternatif dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Rincian Perbaikan (Improving Detail). Rekomendasi ditekankan pada : Kekuatan dan kelemahan faktor teknik internal Faktor internal yang bersifat kritis dan tidak kritis didasarkan atas atribut kepentingan konsumen Prioritas terhadap pemenuhan keinginan konsumen terkait dengan rencana efisiensi produk & proses produk Peluang pengembangan atau inovasi-inovasi produk