BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. organisasi dipandang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek seperti ini sangat menunjang dalam mencapai tujuan organisasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang teramat penting pada

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang dalam bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, dan juga memiliki teknologi, tetatpi di dalam organisasi tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. administration atau to administear yang berarti mengelola (to manage) atau. usaha seperti tulis menulis, surat menyurat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan khususnya bagi masyarakat petani. mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat atau wadah dimana semua orang berkumpul, berkerjasama secara rasional

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, birokrasi dipergunakan untuk menyebut badan-badan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah. 1 Keberhasilan pemerintahan akan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi serta rangkaian aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh perhatian dan penyelesaian yang komprehensif. Secara kualitatif hal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITI. a. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan organisasi tidak terlepas dari unsur-unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang

BAB I PENDAHULUAN. dari bahasa Latin, yakni communico, communication atau communicare yang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukannya jauh dari sekedar alat produksi dan penggerak aktivitas

diskriminasi di kalangan masyarakat, yang dapat berakibat terhambatnya pelaksanaan catatan sipil di Indonesia. Kemudian atas dasar Instruksi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan sumber daya dan potensi yang ada di daerah harus dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi yang berkembang merupakan dambaan setiap lembaga atau

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kumpulan orang yang mempunyai sikap dan. suatu tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dari bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan kebijakan ekonomi, politik maupun perubahan situasi

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. penduduk negara yang bersangkutan. Pelayanan publik disediakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Daerah, bahwa Peraturan Daerah tentang Recana

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. pesat. Jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dan pencatatan sipil serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Administrasi dan Administrasi Publik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan yang paling mendasar dan sedang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat. Visi Kota. Bandung dalam jangka waktu Tahun , yaitu "Kota Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah daerah sekarang ini dihadapkan oleh banyaknya tuntutan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena Reformasi Birokrasi yang bergulir menuntut perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. hadapi oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah adalah bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Catatan sipil merupakan suatu catatan yang menyangkut kedudukan hukum

BAB I PENDAHULUAN. selalu menemukan masalah-masalah. Namun, berbagai masalah dalam. dalam satu konsep keilmuan human behavior, semua perilaku manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik (Public Service) merupakan segala macam kegiatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pada. suatu organisasi atau instansi pemerintah maupun swasta.

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pelayananan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam

Penilaian Kinerja Oleh Kepala di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah VI Tasikmalaya. Dejan Saputra ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggara setiap organisasi dalam melakukan kegiatan kerjasama

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari hari,

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. yang didesain guna membantu pengembangan para pekerja. untuk peran dan tanggung jawab yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai perusahaan dalam mencapai tujuan organisasinya. Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi baik itu organisasi swasta maupun organisasi milik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lainnya, antar bidang sesama tenaga kerja untuk dapat dioptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien. Untuk memenuhi tuntutan tersebut telah diciptakan suatu alat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi

BAB I INTRODUKSI. Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia dalam bidang industri. Dengan diketemukannya mesin serta

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kependudukan yang Membahagiakan Rakyatnya melalui Pelayanan Pencatatan Sipil Yang Inovatif, Mudah, Cepat, Akurat dan Gratis

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan di kota-kota besar di Indonesia setiap tahun

PENGARUH REKRUITMEN PERANGKAT DESA TERHADAP KINERJA PERANGKAT DESA DI DESA ANDAPRAJA KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS ROSE SITI BADRIAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi senantiasa memanfaatkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan praktik kerja lapangandi selenggarakan oleh Program. Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM yang merupakan kegiatan wajib

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi pada umumnya rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa sub yang mempunyai hubungan yang secara struktural dan fungsuional dalam melaksanakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. organisasi dipandang sebagai suatu kegiatan dua orang atau lebih yang terpadu dalam suatu hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena adanya visi misi serta tujuan yang sama dan didalam prakteknya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Organisasi baik pemerintah maupun swasta sudah seharusnya menyesuaikan hasil kerja dengan perkembangan situasi kelembagaan yang dihadapi saat ini secara optimal untuk mewujudkan sasaran dan target yang ingin dicapainya. Implementasi menjadi begitu penting karena suatu kebijakan tidak akan berarti apa-apa jika tidak dapat dilaksanakan dengan teroganisir. implementasi pada dasarnya tahapan dimana suatu kebijakan dilaksanakan secara maksimal dan dapat mencapai tujuan kebijakan itu sendiri. Kebijakan diambil oleh pemerintah atau pelaku politik dalam rangka memilih tujuan dan bagaimana cara untuk mencapainya. persiapan dan perencanaan yang tepat sangat menentukan berhasil atau tidaknya kebijakan yang telah dibuat oleh para pengambil keputusan. Kinerja pada dasarnya hasil atau keluaran dari suatu proses. kinerja yang diberlakukan oleh suatu organisasi bersandar pada aturan yang ditetapkan oleh 1

2 organisasi tersebut, sehingga dalam realisasinya dapat dilakukan oleh anggota organisasi atau pegawai akan mampu untuk bekerja secara maksimal serta menghindari dari penilaian subjektif yang tidak semestinya. Pengukuran kinerja dalam suatu organisasi perlu dilakukan karena pengukuran kinerja pegawai pada dasarnya digunakan untuk penilaian atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan, program, atau kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi atau kearah sasasaran kelompok masyarakat. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung terdiri dari satuan tatanan pemerintah yang memegang peran dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang kependudukan. Kependudukan sangat penting dari segala persoalan pembangunan, karena penduduk menjadi subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas penduduk yang baik akan melahirkan sumber daya manusia yang baik. Salah satu tugas di bidang pencatatan sipil yang harus dipenuhi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk melayani masyarakat adalah pembuatan Akta kelahiran. Berdasarkan data Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Bandung sendiri memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.397.396 jiwa (sumber: jumlah Penduduk Kota Bandung Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Tahun 2017). Kelahiran merupakan peristiwa penting dalam kependudukan yang harus di lakukan pendataan dan menjadi bagian penting karena kedudukan hukum seseorang sebagai penyandang hak dan kewajiban dimulai sejak berada di dalam kandungan

3 sampai meninggal. kehidupan manusia dari lahir sampai meninggal diatur dalam administrasi kependudukan. Upaya melindungi hak anak yang dilahirkan, maka dibuatlah Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan, yang berisikan perlindungan dan hak-hak seorang anak yang dilahirkan. Bukti dari Pencatatan Kelahiran tersebut diterbitkannya Akta kelahiran. dalam menyelenggarakan administrasi kependudukan di kota bandung dibentuk dinas kependudukan dan pencatatan sipil sesuai dengan peraturan daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2012, Menjelaskan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung sebagai unsur pelaksana yang melakukan urusan administrasi kependudukan Berdasarkan data kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung tahun 2016 yang mendaftarkan pembuatan akta kelahiran sebanyak 67.913 pendaftar (sumber: laporan peristiwa penting dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota bandung) Penyusunan skripsi ini peneliti mempersempit penelitian mengenai pembuatan akta kelahiran di bidang pencatatan sipil dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota bandung. Berkaitan dengan hal tersebut, kinerja pegawai yang berkompeten sangat diperlukan dalam menyelenggarakan tugas-tugas administrasi kependudukan khususnya di bidang pencatatan sipil yang telah ditetapkan dalam peraturan untuk mencapai hasil kerja dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hasil penjajakan yang peneliti lakukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung menunjukan kinerja rendah.

4 1. Ketepatan waktu, yaitu dilihat dari indikator kecepatan dalam meyelesaikan tugas. Contohnya : a) Akta Kelahiran memiliki standar waktu 8 hari pengerjaan, kenyataanya masih adanya keluhan dari masyarakat terhadap ketepatan waktu yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh pengurus di bidang Pencatatan Sipil (Akta kelahiran) b) masih adanya keluhan masyarakat tentang lamanya balasan SMS untuk mengantri pembuatan Akta Kelahiran. Berdasarkan pengamatan peneliti, permasalahan tersebut diduga disebabkan karena: 1. Sumber- sumber kebijakan dilihat dari indikator sumber daya manusia. Contohnya masih kurangnya pegawai yang melayani masyarakat, dilihat dari meja pelayanan yang kosong. 2. Kondisi sosial, ekonomi dan politik. hal tersebut dilihat dari faktor sosial, masih rendahnya kesadaran hukum masyarakat dalam pembuatan akta kelahiran sehingga pelaksanaan kebijakan masih terhambat. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengkaji pernasalahan tersebut dan mencari alternatif pemecahannya yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Implementasi Kebijakan Terhadap Kinerja di Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung

5 B. Perumusan Masalah a. Bagaimana pengaruh implementasi kebijakan terhadap kinerja di Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung? b. Apa saja yang menjadi hambatan di dalam pengaruh implementasi kebijakan terhadap kinerja di Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung? c. Apa saja usaha usaha yang dilakukan dalam rangka mengatasi hambatanhambatan pengaruh implementasi kebijakan terhadap kinerja di di Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: a. Memperoleh data dan informasi tentang pengaruh implementasi kebijakan terhadap kinerja di Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung. b. Mengetahui hambatan tentang pengaruh implementasi kebijakan terhadap kinerja di Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung. c. Mengetahui usaha dalam upaya yang diambil mengenai Pengaruh implementasi Kebijakan terhadap Kinerja di Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung.

6 2. Kegunaan Penelitian a. Secara Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Administrasi Negara khususnya mengenai implementasi kebijakan dan kinerja pegawai. b. Secara Praktis 1) Bagi peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan dalam prosedur kebijakan dalam sebuah dinas, serta dapat mengetahui perbandingan antara teori yang didapat dalam perkulihan dengan praktek yang sesungguhnya di sebuah dinas tersebut. 2) Bagi Organisasi Hasil penelitian in diharapkan dapat memberikan pertimbangan dan masukan masukan yang bermanfaat dalam menangani masalah terkait implementasi kebijakan dalam sebuah organisasi sehingga dapat mengembangkan kinerja pegawai. 3) Bagi Pihak Lain Sebagai wawasan, pengetahuan, tambahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain yang meneliti mengenai topik Sumber Daya Manusia khususnya dalam implementasi kebijakan di sebuah organisasi

7 D. Kerangka Pemikiran Penyusunan skripsi ini, peneliti mengacu kepada pendapat para ahli mengenai teori-teori yang berhubungan dengan focus dan locus penelitian, sebagai dasar dan pedoman untuk mengukur sejauhmana pedoman ini sesuai dengan kenyataan dilapangan sehingga akan menghasilkan kesimpulan yang objektif dengan nilai validitas dan reabilitas yang cukup tinggi. Implementasi menurut Anggara dalam bukunya Analisis Kebijakan Publik (2014: 232) mengemukakan bahwa : to implement, (mengimplementasikan) berarti to provide the means for carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu), dan to give practical effect to (untuk menimbulkan dampak/ akibat terhadap sesuatu). Implementasi kebijakan menurut Anggara dalam bukunya Analisis kebijakan publik (2014:232) mengemukakan bahwa : memahami hal-hal yang seharusnya terjadi setelah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan. Pemahaman tersebut mencakup usaha-usaha untuk mengadministrasikannya dan menimbulkan dampak nyata pada masyarakat. Implementasi suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh pelaaksana kebijakan dengan harapan akan memperoleh suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran dari suatu kebijakan. Berkaitan dengan hal tersebut, agar pelaksanaan kebijakan pemerintah dapat dilaksanakan dengan baik, lancar dan sempurna, berikut ini akan peneliti kemukakan variabel yang membentuk ikatan antara kebijakan dan pencapaian.

8 Anggara dalam bukunya Analisis Kebijakan Publik (2014:263) sebagai berikut: a) Ukuran-ukuran dasar dan tujuan kebijakan b) Sumber-sumber kebijakan c) Komunikasi antar organisasi dan kegiatan-kegiatan pelaksana d) Karakteristik badan-badan pelaksana e) Kecendrungan pelaksana f) Kondisi Sosial, Ekonomi dan Politik. Peneliti mengemukakan pengertian kinerja pegawai menurut Sedarmayanti dalam bukunya Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja ( 2009:50 ) menyatakan bahwa : Performance atau kinerja adalah Output drive from processes, human or otherwise, Jadi dikatakannya bahwa kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Faktor- faktor yang dapat dijadikan ukuran kinerja, namun ukuran kinerja harus relevan, signifikan dan komperhensif. Faktor-faktor yang menentukan kinerja menurut Sedarmayanti dalam bukunya Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (2009:51), mengemukakan yaitu sebagai berikut : 1. Kualitas Kerja (Quality of work) Kualitas kerja yaitu mutu yang dihasilkan berhubungan denganbaik tidaknya hasil pekerjaan yang telah dicapai. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan produk itu atau hasil pekerjaan. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan 2. Ketetapan Waktu (Pomptnees) yaitu berkaitan dengan sesuai atau tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan dengan target waktu yang direncanakan. Setiap pekerjaan diusahakan untuk selesai sesuai dengan rencana agar tidak mengganggu pada pekerjaan yang lain.

9 3. Inisiatif (Initiative) yaitu mempunyai kesadaran diri untuk melakukan sesuatu dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab. Bawahan atau Pegawai dapat melaksanakan tugas tanpa harus bergantung terus menerus kepada atasan. 4. Kemampuan (Capability) Kemampuan Pegawai yaitu kecakapan, sikap mental dan unsur fisik yang dimiliki Pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya. Setiap Pegawai harus benar-benar mengetahui bidang pekerjaan yang ditekuninya. Serta mengetahui arah yang diambil organisasi, sehingg jika telah menjadi keputusan, mereka tidak ragu ragu lagi untuk melaksanakannya dalam mencapai tujuan organisasi. 5. Komunikasi (Communication) merupakan interaksi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan untuk mengemukakan saran dan pendapatnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Komunikasi akan menimbulkan kerjasama yang lebih baik dan akan terjadi hubungan-hubungan yang semangkin harmonis diantara para Pegawai dan para atasan, yang juga dapat menimbulkan perasaan senasib sepenanggungan. kedua alat ukur mengenai implementasi kebijakan dan kinerja pegawai yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dan penelitian implementasi kebijakan terhadap kinerja Pegawai di Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung. E. Hipotesis Bertitik tolak dari kerangka pemikiran di atas, maka peneliti mengemukakan hipotesis, sebagai berikut : 1. Hipotesis Penelitian : Terdapat pengaruh yang signifikan dari implementasi kebijakan terhadap Kinerja di Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung

10 2. Hipotesis Statistik Untuk melihat pengaruh (X) terhadap (Y), maka diajukan hipotesis sebagai berikut: Terdapat Pengaruh X terhadap Y, Ho : ρs 0 ; artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara Implementasi Kebijakan (X) Terhadap Kinerja (Y) H1 : ρs 0 ; artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Implementasi Kebijakan (X ) Terhadap Kinerja (Y) Gambar 1.1 Paradigma Pengaruh X Y X = Implementasi kebijakan Y = Kinerja =Variabel lain diluar variabel Implementasi Kebijakan yang tidak diukur yang berpengaruh terhadap variabel Kinerja Berdasarkan hipotesis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa definisi operasional diukur dan dipahami orang lain, peneliti mengajukan definisi operasional sebagai berikut:

11 1. Pengaruh yaitu menunjukkan seberapa besar keterkaitan atau pengaruh implementasi kebijakan terhadap kinerja di Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung 2. Implementasi kebijakan tindakan pemerintah yang dibuat dalam rangka melaksanakan tugas- tugas pemerintahaanya, dalam wujud pengaturan ataupun keputusan yang diambil oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung khususnya Bidang Pencatatan Sipil yang menetapkan kebijakan tentang Akta Kelahiran 3. Kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dilakukan oleh Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil khususnya Bidang Pencatatan sipil sesuai tanggung jawabnya agar tercapai tujuan yang diiginkan suatu organisasi. F. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung tepatnya di Bidang Pencatatan Sipil, yang beralamat di Jl Ambon No I B Telepon/Fax (022) 4218695 Bandung. Website : disdukcapil.bandung.go.id

12 2. Lamanya Penelitian Lamanya penelitian dilakukan mulai dari Desember 2016 sampai dengan Mei 2017. Jadual kegiatan penelitian akan peneliti uraikan dalam tabel berikut :