2015 KONTRIBUSI KEBIJAKAN PENGADAAN KOLEKSI SIRKULASI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI PEMINJAMAN BAHAN PUSTAKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Yooke Tjuparmah. Vol. 2, No. 2, Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perpustakaan Sekolah. 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan merupakan salah satu bagian penting terutama bagi

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

2015 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN JURNAL DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERUSTAKAAN UPT BIT LIPI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masitoh Hamdayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG. A. Sejarah Perpustakaan IKIP PGRI Semarang

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

2016 PENGARUH HASIL PEMBINAAN PUSTAKAWAN SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SMAN 3 CIMAHI

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN MASJID: PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN MASJID BERDASARKAN STANDARDIASASI PERPUSTAKAAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pada lembaga pendidikan khususnya pada tingkat pendidikan menengah

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Toto Fathoni. Vol. 2, No. 2, Desember 2015

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BAB II KERANGKA TEORETIK. batas usia dan berlangsung seumur hidup (long live learning). Belajar merupakan

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Vinna Indahtianti, 2013

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Mata Kuliah : Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ita Hardianti, 2013

2016 KETERSEDIAAN KOLEKSI DIGITAL DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA

INSTRUMEN PENILAIAN DALAM RANGKA LOMBA PERPUSTAKAAN MADRASAH TINGKAT KOTA SEMARANG TAHUN 2016

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Promosi Dan Minat Baca Terhadap Kunjungan Pemustaka Ke Perpustakaan SD SALMAN AL FARISI Bandung

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

MENGENAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI LEBIH DEKAT

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

Laksmi Dewi. Vol. 2, No. 1, Mei 2015

Persiapan Perpustakaan Sekolah dalam Menghadapi Akreditasi Perpustakaan 1. Oleh. Heri Abi Burachman Hakim, SIP 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

MAKALAH PELAYANAN PERPUSTAKAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PRAKATA...

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

*Coretlah jawaban yang anda anggap tidak perlu ** Beri tanda silang ( X ) pada jawaban anda pilih

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN. Layanan Perpustakaan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN...

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

*Coretlah jawaban yang anda anggap tidak perlu ** Beri tanda silang ( X ) pada jawaban anda pilih

PENGEMBANGAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

STANDAR PERPUSTAKAAN. Tanggal: 31 Juli Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: Tanggal:

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian. 1.2 Tujuan

Ruang Lingkup Pengembangan

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERMASALAHAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH. Oleh Tyas Aningrum

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Di susun untuk memenuhi mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan. Pendidikan

Transkripsi:

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perpustakaan merupakan sumber informasi bagi seluruh masyarakat harus dapat mengelola informasi sebaik-baiknya, apalagi dengan meledaknya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada masa sekarang ini informasi sudah menjadi kebutuhan penting masyarakat dan dijadikan sebagai sarana utama dalam setiap aktifitasnya. Hal ini tentu saja melibatkan peranan kerja perpustakaan sebagai sarana pelayanan informasi, dimana perpustakaan bekerja dalam menyediakan dan memberikan informasi yang dibutuhkan melalui koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut. Perpustakaan merupakan tempat yang digunakan oleh masyarakatnya untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para pemustaka perpustakaan tersebut, menurut Sutarno (2006b, hlm. 11) Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bagunan, atau gedung tersendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Dengan itu perpustakaan harus dapat melayani seluruh pemustaka yang ada di perpustakaan tersebut sesuai dengan kebutuhannya, pustakawan sebagai pengelola perpustakaan khususnya bagi koleksi perpustakaan harus dapat mengelola secara baik sehingga koleksi dapat ditelusur dengan mudah oleh para pemustaka, perpustakaan juga harus dapat bermitra dengan lembagalembaga lainnya baik secara formal maupun nonformal. Perpustakaan memiliki beberapa jenis perpustakaan sesuai dengan fungsi dan tujuannya masing-masing, menurut Yulia dan Sujana (2009, hlm. 1.20) mengemukakan Jenis Perpustakaan terbagi atas: a) Perpustakaan Umum, b) Perpustakaan Perguruan Tinggi, c) Perpustakaan Sekolah, d) Perpustakaan Sekolah, e) Perpustakaan Khusus, f) Perpustakaan Nasional. Dapat dijelaskan bahwa jenis-jenis perpustakaan terbagai atas sebagai berikut: a) Perpustakaan Umum, perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang sumber dananya didapatkan dari dana miliki masyarajat setempat.

2 Perpustakaan umum juga memiliki tujuan-tujuan salah satunya untuk pendidikan, kebudayaan dan rekreasi b) Perpustakaan Perguruan Tinggi, perpustakaan ini merupakan perpustakaan yang lokasinya berada di lingkungan kampus pergurua tinggi tersebut. Kepemilikan dan pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi diatur oleh lembaga yang menaungi perpustakaan tersebut. c) Perpustakaan Sekolah merupakan perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah tersebut, perpustakaan sekolah dipimpin langsung oleh kepala sekolah dari lembaga atau sekolah itu sendiri. d) Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang dimiliki oleh lembaga tertentu, koleksi dari perpustakaan khusus biasanya homogen sesuai dengan bidang yang menaungi perpustakaan tersebut. Contoh dari perpustakaan khusus disini yaitu Perpustakaan Braille. e) Perpustakaan Nasional merupakan perpustakaan yang dimiliki oleh suatu negara. Perpustakaan ini biasanya dibawah naungan dari pemimpin negara tersebut. Perpustakaan ini memiliki seluruh koleksi baik tercetak ataupun rekaman yang ada pada negara tersebut. Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada dilingkungan sekolah, perpustakaan sekolah memiliki fungsi dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari para pemustakanya. Pemustaka di perpustakaan ini adalah suluruh sivitas akademik yang ada pada perpustakaan, penyelenggaraan perpustakaan sekolah menurut Bafadal (2009, hlm.5) adalah perpustakaan bukan hanya tempat untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu peserta didik dan pendidik menyelesaikan tugasnya dalam proses belajar mengajar Dari penjelasan diatas perpustakaan sekolah haruslah dapat memenuhi kebutuhan informasi para pemustaka yang ada dilingkungan sekolah itu sendiri, khususnya bagi pemustaka potensial seperti peserta didik, dan pendidik (guru). Koleksi dari perpustakaan sekolahpun harus sesuai dengan kebutuhan informasi pemustakanya, dan mendukung tercapai tujuan dari sekolah, Salah

3 satunya dengan menyediakan koleksi sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut. Perpustakaan sekolah memiliki fungsi-fungsi utama dalam penyelanggaraan kegiatan di perpustakaan sekolah, fungsi perpustakaan menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar (2007, hlm. 4) perpustakaan sekolah memiliki empat fungsi, yaitu edukatif, informatif, kreasi, dan riset atau penelitian sederhana. Fungsi edukatif berarti koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan haruslah memberikan bantuan dalam pelajaran pada peserta didik disekolah seperti memenuhi kebutuhan mata pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yang ada dalam lembaga induk (perpustakaan sekolah). Fungsi informatif berarti bahwa koleksi perpustakaan haruslah dapat memberikan informasi bagi para pemustaka, seperti perpustakaan menyediakan koleksi ensiklopedia yang berikan informasi luas mengenai berbagai macam subjek yang ada didalam dunia. Fungsi rekreatif berarti bahwa dengan menyediakan koleksi seperti fiksi, majalah, tabloid, surat kabar dan sebagainya dapat menghibur para pemustaka, dengan menyediakan koleksi rekreatif perpustakaan dapat dijadikan sebagai tempat yang dapat dikunjungi serta digunakan dalam berbagai hal, dalam pendidikan, rekreasi, dsb. Sedangkan fungsi riset berarti koleksi perpustakaan dapat dijadikan sebagai rujukan pemustaka dalam melakukan penelitian. Koleksi yang dilayankan kepada pemustaka sebagai pencari informasi haruslah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna. Untuk kesesuaian tersebut pihak perpustakaan harus berupaya menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau pemustaka di lingkungan perpustakaan tersebut salah satunya dengan cara melakukan kegiatan pengadaan koleksi. Pengadaan Koleksi merupakan hal yang sangat pokok dalam perpustakaan, karena koleksi merupakan salah satu kekuatan dari perpustakaan. Pengadaan koleksi di perpustakaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas dari koleksi perpustakaan tersebut, menurut Bafadal (2009, hlm.25) pengadaan bahan-bahan pustaka adalah mengusahakan bahanbahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan sekolah, dan menambah

4 bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya masih kurang. Dengan begitu pengadaan koleksi merupakan kegiatan yang didalamnya melakukan penambahan koleksi yang sudah dimiliki maupun koleksi yang belum dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Menurut Bafadal (2009, hlm.27) bahan-bahan pustaka dapat dibagi ke dalam kempok: a) Bahan pustaka yang berisi fiksi, b) Bahan pustaka yang berisi non-fiksi. Bahan pustaka yang berisi mengenai cerita fiksi merupakan bahan pustaka yang berisikan cerita khayalan, contohnya seperti novel, cerita pendek, dan lain-lain. Sedangkan bahan yang berisi non-fiksi merupakan bahan pustaka yang berisikan cerita nyata, contoh dari bahan pustaka non-fiksi ini adalah buku pelajaran, modul, biografi, dsb. Pengadaan koleksi di perpustakaan biasanya memiliki peraturan yang dikenal dengan kebijakan pengembangan koleksi. Kebijakan pengadaan koleksi dilaksanakan dengan baik agar pengembangan koleksi menghasilkan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan informasi para pemustakanya. Kebijakan pengembangan koleksi menurut Yulia dan Sujana (2009, hlm. 2.13) diantaranya: 1. Program lembaga induk perpustakaan 2. Kelompok-kelompok pengguna yang ada dalam populasi yang dilayani 3. Kebutuhan pengguna 4. Jenis koleksi 5. Kriteria bahan pustaka 6. Jumlah eksemplar 7. Bahasa bahan pustaka yang dikoleksi Perpustakaan sekolah dalam mengembangkan koleksi haruslah memiliki kebijakan dalam pengembangan koleksi diatas, sehingga dapat memberikan dan memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. Dengan adanya kebijakan pengadaan koleksi dapat membuat perpustakaan memiliki tujuan pengembangan koleksi yang terstruktur dengan baik. Kebijakan pengembangan koleksi dilaksanakan secara baik oleh perpustakaan agar perpustakaan tersebut dapat memberikan manfaat yang baik dalam pengembangan koleksi, menurut Yulia dan Sujana (2009, hlm. 2.7)

5 dengan adanya kebijakan pengembangan koleksi ini, memiliki manfaat diantaranya: 1. Menjadi dokumen dan standar pengembangan koleksi 2. Menginformasikan prioritas pengoleksian 3. Mendorong pemikiran tentang prioritas secara organisasi untuk koleksi 4. Menghasilkan komitmen yang sesuai dengan sasaran organisasi 5. Menentukan standar 6. Mengurangi pengaruh dari pemilih tunggal 7. Memberikan sebuah sarana pelatihan dan orientasi bagi staf baru 8. Membantu kekonsistenan dari waktu ke waktu walaupun staf pengelola berganti 9. Memberikan pedoman kepada staf dalam menghadapi protes maupun keluhan dari para pengambil keputusan dan pengguna 10. Membantu dalam penyiangan dan mengevaluasi koleksi 11. Membantu dalam rasionalisasi alokasi anggaran 12. Membantu dalam perencanaan anggaran jangka panjang 13. Menjadi sebuah alat dalam menilai kinerja secara keseluruhan dari program pengembangan koleksi 14. Memberikan informasi kepada pihak-pihak luar perpustakaan 15. Membantu memilih cara terbaik untuk pengadaan 16. Membantu menetapkan metode untuk menilai bahan 17. Membantu merencanakan bentuk-bentuk kerja sama dengan perpustakaan lain Untuk pemenuhan informasi di zaman sekarang, para siswa harus mendapatkan koleksi yang up-to-date, banyak siswa yang tidak datang ke perpustakaan karena bahan pustakanya sudah tua, dan tidak memenuhi kuota dari siswa itu sendiri. Sehingga pengadaan koleksi di Perpustakaan itu harus dilakukan secara rutin dan sesuai dengan kebutuhan. Menurut Sinaga (2009, hlm.49) koleksi perpustakaan terbagi atas beberapa, berikut bentuk persentasenya komponen koleksi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: 1. Buku-buku teks 10% 2. Alat peraga 5% 3. Buku-buku referens 15% 4. Buku-buku tentang perpustakaan 1% 5. Bacaan sehat (fiksi dan keterampilan) 50% 6. Bacaan tentang daerahnya 4% 7. Buku-buku profesi untuk guru 10% 8. Buku-buku untuk anak luar biasa 5% Pengadaan Koleksi di Menurut Bafadal (2009, hlm.37) perpustakaan juga dapat melakukan pengadaan dengan melalui beberapa cara, yaitu dengan cara 1) pembelian, 2) hadiah, 3) tukar menukar dan 4) pinjaman. Perpustakaan

6 diharapkan dapat menyediakan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka atau dalam perpustakaan sekolah dikhususkan pada peserta didik. Perpustakaan harus dapat mengembangkan koleksinya, mengelola dan memanfaatkan koleksi perputakaan dengan baik, baik untuk koleksi tercetak ataupun rekaman yang dapat memenuhi standar dari kebutuhan informasi pemustakanya. Perpustakaan SMAN 3 Cimahi melakukan pengadaan koleksi yang dilakukan satu tahun sekali dalam setiap satu tahun ajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan frekuensi peminjaman bagi seluruh pemustaka Perpustakaan SMAN 3 Cimahi. Pemustaka di Perpustakaan SMAN 3 Cimahi ini merupakan peserta didik SMAN 3 Cimahi kelas X, XI, dan XII serta guru beserta staf TU yang ada di SMAN 3 Cimahi. Pengadaan koleksi Perpustakaan SMAN 3 Cimahi selalu dilakukan dengan langkah pembelian dan hadiah dari BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah). Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan koleksi perpustakaan diantaranya melakukan perencanaan pengadaan koleksi, membuat kebijakan, menjalankan prosedur, mengelola koleksi, menyiapkan pendanaan, menjadwalkan pengadaan, menyediakan fasilitas, mengorganisasikan SDM (Sumber Daya Manusia) maupun SD (Sumber Daya) yang ada. Pelayanan peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan, merupakan layanan yang berada pada bidang layanan sirkulasi, Pelayanan peminjaman dan pengembalian buku dalam skripsi Harahap (2013) merupakan salah satu aspek pembinaan perpustakaan yang memiliki pengaruh dan peranan yang sangat besar dalam memperlancar layanan maupun pelaksanaan fungsi perpustakaan. Dengan perpustakaan memberikan layanan prima bagi pemustakanya, maka pemustaka akan merasa nyaman berada di perpustakaan, sehingga frekuensi peminjaman di perpustakaan akan meningkat. Layanan sirkulasi merupakan pelayanan yang melayani peminjaman dan pengembalian bahan pustaka di perpustakaan, Pelayanan sirkulasi menurut Bafadal (2009, hlm.125) adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku perpustakaan sekolah. Dari definisi diatas bagian layanan sirkulasi harus dapat melayani peminjaman dan pengembalian bahan

7 pustaka yang ada di perpustakaan. Untuk perpustakaan sekolah pustakan harus dapat memberikan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan informasi dari peserta didik ataupun pedidik yang berada pada perpustakaan tersebut. Pengadaan koleksi di SMAN 3 Cimahi dilaksanakan satu kali, yaitu dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran baru (kenaikan kelas) bulan Juni/Juli setiap tahunnya, pengadaan koleksi di sekolah ini didapatkan melalui pembelian dan sumbangan atau hadiah. Pembelian di dapatkan dana dari sekolah dan untuk sumbangan didapatkan dari pemerintah. Untuk daftar koleksi yang akan dijadikan daftar pembelian dilakukan pustakawan dari masukan-masukan peserta didik SMAN 3 Cimahi, juga didapat dari rujukan dari guru-guru SMAN 3 Cimahi. Berdasarkan deskripsi masalah tersebut, permasalahan yang akan di analisis dalam penelitian ini adalah pengadaan koleksi perpustakaan yang tidak lengkap membuat para pemustaka tidak ingin berkunjung ke perpustakaan dan tidak meminjam koleksi di perpustakaan, sehingga penulis tertarik untuk menganalisis mengenai Kontribusi Kebijakan Pengadaan Koleksi Sirkulasi Terhadap Peningkatan Frekuensi Peminjaman Bahan Pustaka di Sekolah Menengah Atas (Penelitian Ex-Post Facto di Perpustakaan SMA Negeri 3 Cimahi). B. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini terdapat rumusan masalah, yang dibagi menjadi dua yaitu rumusan masalah umum dan masalah khusus, secara umum masalah yang akan dikaji adalah Bagaimana kontribusi kebijakan pengadaan koleksi sirkulasi terhadap peningkatan frekuensi peminjam bahan pustaka di perpustakaan?. Permasalahan khusus dari penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana kontribusi kebijakan pengadaan koleksi terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di SMAN 3 Cimahi? 2. Bagaimana kontribusi pengadaan koleksi sirkulasi terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di SMAN 3 Cimahi? 3. Bagaimana kontribusi cara peminjaman koleksi sirkulasi terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di SMAN 3 Cimahi?

8 C. Tujuan Penelitian Dari permasalahan penelitian tersebut, terdapat tujuan penelitian, yang terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus, tujuan umum yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah Untuk mengetahui kontribusi kebijakan pengadaan koleksi sirkulasi terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di perpustakaan. Serta tujuan khusus dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kontribusi kebijakan pengadaan koleksi terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di perputakaan SMAN 3 Cimahi 2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kontribusi cara pengadaan koleksi sirkulasi terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di SMAN 3 Cimahi 3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kontribusi cara peminjaman koleksi perpustakaan terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di SMAN 3 Cimahi D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, penelitian ini memiliki manfaatmanfaat, manfaat penelitian dari penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat secara teoritis juga manfaat praktis. Berikut manfaat dari penelitian ini yang dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini memiliki manfaat secara teoritis, manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu Pengadaan Koleksi Perpustakaan khususnya kebijakan pengadaan koleksi di Perpustakaan sekolah. 2. Manfaat Praktis Selain memiliki manfaat teoritis, penelitian ini juga memiliki manfaat praktis yang bermanfaat sebagai berikut:

9 a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kebijakan pengadaan koleksi di perpustakaan SMAN 3 Cimahi b. Sebagai salah satu referensi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap lembaga pendidikan sebagai bahan dalam penerapan pengadaan koleksi perpustakaan bagi penyelenggaraan perpustakaan dimasa yang akan datang c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perpustakaan sekolah dalam pengadaan koleksi perpustakaan E. Struktur Organisasi Penyusunan skripsi ini terdiri atas lima bab. Uraian isi setiap bab pada penulisan ini adalah sebagai berikut: BAB I Pendahulun, berisi uraian umum dan merupakan bagian awal dari skripsi. BAB I pendahulun berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian mengenai kontribusi kebijakan pengadaan koleksi sirkulasi terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di SMA Negeri 3 Cimahi. Selanjutnya dalam BAB II berisikan mengenai Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Asumsi dan Hipotesis. BAB II ini berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotesis mengenai kontribusi kebijakan pengadaan koleksi sirkulasi terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di SMA Negeri 3 Cimahi. Di dalam BAB III berisikan Metode Penelitian, yang merupakan penjabaran mengenai populasi/sampel dalam penelitian ini, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data serta analisis data mengenai kontribusi kebijakan koleksi sirkulasi terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di SMA Negeri 3 Cimahi. Selanjutnya didalam BAB IV Temuan dan Pembahasan, yang berisikan pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan pembahasan atau analisis temuan mengenai kontribusi kebijakan pengadaan

10 koleksi sirkulasi terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di SMA Negeri 3 Cimahi yang dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah dibahas pada BAB II Kajian pustaka. Terakhir dalam BAB V Simpulan dan Rekomendasi. Bab simpulan dan rekomendasi menyajikan penafsiran dan pemaknaan peniliti terhadap hasil analisis temuan penelitian mengenai kontribusi kebijakan pengadaan koleksi sirkulasi terhadap peningkatan frekuensi peminjaman bahan pustaka di SMA Negeri 3 Cimahi. Lalu berisikan rekomendasi bagi pembaca ataupun bagi pihak sekolah sebagai pengguna dari hasil penelitian dan bagi peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian selanjutnya.