Pengembangan Trainer Audio... (Beni Juniarto R R)1

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Modul Antena... (Gatra Wikan Artha)1

Pengembangan Modul Mata... (Putu Darsana)1

PENGEMBANGAN INTERFACE TRAINER

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID DI SMKN 2 DEPOK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PENGENALAN OSILOSKOP UNTUK SMK MA ARIF SALAM MAGELANG MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS6

Pengembangan Trainer ATmega 16 Menggunakan PPI (Shinta Noviana Purwanti) 1

PENGEMBANGAN TRAINER MIKROKONTROLLER STUDI KASUS TRAFFIC LIGHT PADA MUATAN LOKAL MIKROKONTROLLER KELAS X TAV SMKN 1 PUNDONG

MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER ELEKTRONIKA DASAR UNTUK MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR HALAMAN JUDUL SKRIPSI

Lalu Harry Puja Prayu Dhitya, Pendidikan Teknik Elektronika, FT UNY ABSTRAK

Kata kunci: media, pembelajaran, filter, sinyal audio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Yogi Budi Wiguna, Universitas Negeri Yogyakarta

Oleh: Fitra Mega Kurniawan, Progam Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID UNTUK MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Oleh: Eka Setia Budi Santosa; Pembimbing: Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. Pendidikan Teknik Elektronika, FT UNY

Kata kunci : Media pembelajaran water level control untuk perekayasaan sistem kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

Pembuatan Trainer dan Jobsheet Audio Amplifier

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI KELAS IX SMP N 16 KOTA JAMBI. Oleh:

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

Suwasono Pendidikan Teknik Elektro-Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik.

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LECTURE MAKER PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN TRAINER LOGIC PANEL AUOTONICS S070 UNTUK PEMBELAJARAN VOKASI DI INDONESIA

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN AUTOCAD UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMK N 2 PENGASIH KULON PROGO

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN

TRAINER VOLTMETER DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL SEKUENSIAL PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Kemampuan Membaca Al-Qur an Santri TPQ Baiturrohim Denasri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SUMBER ZAT ENERGI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian serta berlandaskan pada teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Pengembangan Trainer Audio... (Beni Juniarto R R)1 PENGEMBANGAN TRAINER AUDIO AMPLIFIER CLASS D DAN CLASS H SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA DEVELOPING CLASS D AND CLASS H TRAINER AUDIO AMPLIFIER AS LEARNING MEDIA FOR GRADE XII STUDENTS OF AUDIO VIDEO TECHNIQUE EXPERTISE PROGRAM AT MUHAMMADIYAH 3 VOCATIONAL HIGH SCHOOL YOGYAKARTA Oleh: Beni Juniarto Rahmad Raharjo Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta E mail : benijuniartorahmadraharjo@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh realisasi dan mengetahui tingkat kelayakan trainer audio amplifier class D dan class H sebagai media pembelajaran kelas XII Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Pengembangan media pembelajaran ini merujuk pada model yang ditawarkan Sugiyono. Tahap pengembangan media pembelajaran meliputi (1) Identifikasi Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Informasi, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, (9) Revisi Produk dan (10) Produk Akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengembangan media pembelajaran sudah sesuai dengan rancangan sebagai media pembelajaran audio amplifier class D dan class H di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Hasil kelayakan oleh ahli materi memperoleh persentase sebesar 89, 17% dengan kategori sangat layak. Hasil kelayakan oleh ahli media memperoleh persentase sebesar 84,15 dengan kategori sangat layak. Uji pemakaian oleh siswa kelas XII program keahlian Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta memperoleh nilai persentase kelayakan sebesar 85,44%. Dari ketiga perolehan tersebut, media pembelajaran ini masuk dalam kategori sangat layak digunakan untuk mata pelajaran perencanaan dan instalasi sistem audio program keahlian Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Kata kunci: media pembelajaran, audio amplifier, pengembangan Abstract This research aims to get realization and get the expediency level of class D and class H trainer audio amplifier as learning media for grade XII students of Audio Video Technique Expertise Program at Muhammadiyah 3 Vocational High School Yogyakarta. Development of instructional media refers to the models offered Sugiyono. The development phase includes instructional media (1) identifying of potential and problem, (2) collecting information, (3) designing product, (4) validating design, (5) revising design, (6) implementing product, (7) revising product, (8) implementing usage, (9) revising product and (10) getting final product. The result of the research shows that the learning media development result is appropriate with the plan as learning media for grade XII students of Audio Video Technique Expertise Program at Muhammadiyah 3 Vocational High School Yogyakarta. The result of the expedience by the material experts is 89.17 % in the category of very appropriate. The result of the expedience by the media experts is 84.15 % in the category of very appropriate. The usage implementation by the XII grade students of Audio Video Technique Expertise Program at Muhammadiyah 3 Vocational High School Yogyakarta is 85.44 %. Based on those results, the learning media is included in the category of very appropriate to be used for plan and installation audio system lesson for Audio Video Technique Expertise Program at Muhammadiyah 3 Vocational High School Yogyakarta. Keywords : instructional media, audio amplifiers, development

2 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Edisi... Tahun 2016 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengubah tingkah laku serta mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran. Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang dapat mengembangkan, menerapkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan. pendidikan maupun pembelajaran akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan teknologi yang dihasilkan. Semaikin baik kualitas pendidikan, dapat meningkatkan sumber daya manusia yang mumpuni sehingga mampu menghasilkan teknologi teknologi yang terus berkembang. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan maupun pembelajaran, lembaga pendidikan (sekolah) menjadi salah satu sarana yang penting dalam mewujudkannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat- alat yang disediakan sekolah. Di samping mampu menggunakan alat alat yang tersedia guru juga diminta untuk dapat mengembangakan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Dengan adanya media semua itu akan dapat terwujud karena media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran disekolah pada khususnya (Azhar Arsyad, 2014:2). Di SMK pada kompetensi keahlian Teknik Audio Video, ada salah satu mata pelajaran perencanaan dan instalasi sistem audio yang membutuhkan suatu trainer yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Trainer yang dibutuhkan adalah trainer yang dapat membantu peserta didik belajar macam macam rangkaian penguat audio daya besar. Dalam kegiatan belajar penguat daya audio besar tentu tidak mudah jika tidak dibantu dengan media yang mendukung. Menurut Sri Anitah (2012:24), objek yang sesungguhnya atau benda model yang mirip sekali dengan benda nyatanya, akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari tugas yang menyangkut keterampilan psikomotorik. Poin penting dari kalimat tersebut adalah sebuah media dapat memberikan motivasi serta memberikan kesempatan lebih kepada siswa mengembangkan kemampuan keterampilan dengan adanya dukungan media pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan wawancara dengan guru di SMK Muhammdiyah 3 Yogyakarta, pada Program Keahlian Teknik Audio Video untuk mata pelajaran perencanaan & instalasi sistem audio khususnya pada pembelajaran penguat daya audio berdaya besar membutuhkan dan menuntut adanya suatu alat / peraga berupa trainer yang dilengkapi modul materi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Namun proses belajar mengajar yang ada sekarang tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal, hal ini dikarenakan terbatasnya media pembelajaran yang tersedia. Selama ini pembelajaran masih menggunakan simulasi proteus, yang mana untuk penguat daya besar audio amplifier class D dan class H tidak dapat disimulasikan karena terbatasnya komponen pada simulasi tersebut. Faktor lainnya siswa SMK kurang tanggap terhadap metode pembelajaran yang klasik, dimana peran guru sangat dominan dalam penyampaian materi didepan kelas dan siswa cenderung pasif hanya menerima dan menjawab permasalahan yang diberikan.

Pengembangan Trainer Audio... (Beni Juniarto R R) 3 Setelah mendapatkan beberapa masalah di atas, akhirnya dipilihlah Trainer Audio Amplifier class D dan class H beserta modul trainer untuk penunjang pembelajaran SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Pada Kompetensi dasar Merencanakan rangkain penguat daya audio, diharapkan agar siswa dapat lebih memahami arsitektur penguat daya audio dan dapat menjelaskan cara kerja amplifier class D dan class H. Penulis ingin meneliti tingkat kelayakan dari trainer amplifier class D dan class H tersebut dengan judul Pengembangan Trainer Audio Amplifier Class D dan Class H Sebagai Media Pembelajaran Kelas XII Program Keahlian Teknik Audio Video Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang merupakan penelitian pengembangan (Research and Development). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh realisasi dan mengetahui tingkat kelayakan trainer audio amplifier class D dan class H sebagai media pembelajaran kelas XII Program Keahlian Teknik Audio Video di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran ini adalah dengan metode penelitian pengembangan atau dikenal dengan Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2014:297), Research and Development merupakan sebuah model penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu. Prosedur Pengembangan Model pengembangan yang menjadi acuan dalam penelitian ini diadaptasi dari Sugiyono (2014:298). Model pengembangan tersebut disajikan dalam gambar 1. Potensi dan Masalah Validasi Desain Revisi Desain Uji coba Pemakaian Revisi Produk Pengumpulan Data Desain Produk Uji coba produk Revisi Produk Produksi Masal Gambar 1. Langkah-langkah R & D (Diadaptasi dari Sugiyono, 2014:298)

4 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Edisi... Tahun 2016 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, menggunakan wawancara, observasi dan angket/kuisioner. Wawancara dan observasi digunakan untuk menganalisis potensi dan masalah pada penelitian ini. Angket digunakan untuk menilai kesesuaian modul yang dikembangkan dengan tujuan yang telah ditetapkan serta menetukan kelayakan trainer audio amplifier class D dan class H. Angket diberikan kepada ahli media pembelajaran, ahli materi dan guru peserta didik di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Instrumen Penelitian Instrumen yang ada pada penelitian ini terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu ahli ahli materi, ahli media dan pengguna atau siswa. Instrumen untuk ahli materi meliputi kualitas isi dan tujuan dan kualitas pembelajaran. Instrumen untuk ahli media meliputi kualitas tampilan, kualitas teknis dan kemanfaatan, sedangkan instrumen siswa meliputi kualitas teknis, kualitas pembelajaran dan kemanfaatan. Validasi ketiga instrumen dilakukan dengan mengkonsultasikan kepada para ahli sesuai bidangnya. Instrumen untuk peserta didik diuji melalui uji validitas item tiap butir menggunakan korelasi product moment dengan berpedoman, jika nilai koefesien korelasi (R xy) > 0,30 maka dinyatakn valid. (Sugiyono, 2014:179). Perhitungan reliabilitas instrumen dicari menggunakan rumus Alpha Cronbach, dihitung menggunakan bantuan SPSS 16 dan Microsoft Ofiice Exel 2016, yang dibandingkan dengan tabel interpretasi koefesien Alpha untuk menyatakan bahwa instrumen sudah reliabel. Tabel 1. Interpretasi Koefesien Alpha Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat Rendah 0,20 0,399 Rendah 0,400 0,599 Cukup 0,600 0,799 Kuat 0,800 1,000 Sangat kuat (Sugiyono 2014: 184). Teknik Analisis Data Data kualitatif yang diperoleh kemudian diubah menjadi data kuantitatif dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat diwujudkan dalam beragam kata-kata. Tingkatan bobot nilai yang digunakan sebagai skala pengukuran adalah 4,3,2,1. Tahap selanjutnya adalah melihat bobot pada masing masing tanggapan dan menghitung skor reratanya dengan rumus persamaan: Keterangan: = skor rata-rata n= jumlah penilai = =skor total masing penilai Jika nilai rerata sudah didapat, maka selanjutnya menunjukkan kelayakan dari produk yang dibuat berlandas pada skala pengukuran (Rating Scale) yang mengubah data kuantitatif menjadi kualitatif. Pengukuran Rating Scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif (Sugiyono, 2014:97). Untuk menentukan jarak interval tiap kelas dalam penentuan tabel penunjukkan predikat kelayakan, diperlukan rumus berikut:

Pengembangan Trainer Audio... (Beni Juniarto R R)5 = 4 1 4 (widiyoko, 2012:110) = 0,75 Persentase kelayakan dapat dicari dengan merubah hasil rerata skor jawaban menggunakan rumus berikut: 100% Data jarak interval kemudian dijadikan satu dengan data jumlah kelas, data skor tertinggi, dan data skor terendah. Penggabungan data tersebut dapat mengetahui hasil tabel kelayakan. Tabel klasifikasi kelayakan yang digunakan untuk menafsirkan kelayakan produk sesuai tabel 6. Tabel 2. Klasifikasi Kelayakan No Rerata Persentase (%) Kategori Kelayakan 1 1,00 1,75 81,50% - 43,75% Tidak Layak 2 >1,75 2,50 > 43,75% - 62,50% Kurang Layak 3 >2,50 3,25 > 62,50% - 81,25% Layak 4 >3,25 4,00 > 81,25% - 100% Sangat Layak HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Prosedur pengembangan trainer audio amplifier class D dan class H meliputi analisis kebutuhan yang diambil dari potensi masalah yang ada berdasarkan wawancara tidak terstuktur kepada siswa dan guru serta mengkaji program pembelajaran perencanaan dan instalasi sistem audio untuk menentukan judul serta tujuan dari media pembelajaran. Hasil uji validasi materi berupa angket penilaian dari dosen dan guru. Penilaian ditinjau dari aspek kualitas isi dan tujuan serta kualitas penyajian. Persentase data penilaian ahli materi disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Persentase Hasil Uji Validasi Ahli Materi N Aspek o. Penilaian 1 Isi dan Tujuan 2 Pembelajara n 3 Rerat a Hasil Max Persentas e (%) 3,61 47 52 90,38 3,52 31,67 36 87,97 Persentase rata-rata Ahli 89,17 Materi 1 dan Ahli Materi 2 Diagram batang hasil uji validasi oleh Ahli Materi dari data tabel 9, dapat dilihat pada gambar 2. 91 90 89 88 87 86 Gambar 2. Diagram Batang Persentase Hasil Uji Validasi Ahli Materi Data penilaian kelayakan materi secara keseluruhan memperoleh kelayakan 89,17%, sehingga masuk pada kategori sangat layak. Hasil uji validasi media berupa angket penilaian dari dosen dan guru. Penilaian ditinjau dari kualitas tampilan, kualitas teknis dan kemanfaatan. Persentase data penilaian ahli materi disajikan pada tabel 4. 90,38 Isi dan Tujuan 87,97 Pembelajaran 89,17 Tabel 4.Persentase Hasil Uji Validasi Ahli Media

6 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Edisi... Tahun 2016 No. 1 2 Aspek Penilaian Tampilan Teknis Rerata Hasil Max Persentase (%) 3,31 26,5 32 82,81 3,28 23 28 82,14 3 Kemanfaatan 3,5 24,5 28 87,5 4 Persentase rata-rata Ahli Media 1 dan Ahli Media 2 84,15 Diagram batang hasil uji validasi oleh Ahli Media dari data tabel 11, dapat dilihat pada gambar 3. 88 86 84 82 80 78 82,81 82,14 Tampilan Teknis Gambar 3. Diagram Batang Persentase Hasil Uji Validasi Ahli Media 87,5 Kemanfaatan Data penilaian kelayakan media secara keseluruhan memperoleh kelayakan 84,15%, sehingga masuk pada kategori sangat layak. 84,15 Hasil uji validitas instrumen sebelum digunakan untuk pengambilan data penelitian pada peserta didik. Diperoleh nilai r hitung pada masingmasing butir instrumen diatas 0,361, sehingga dapat diketahui keseluruhan butir pada angket yang diuji cobakan pada peserta didik sebanyak 17 butir dinyatakan 15 valid dan 2 diantaranya tidak valid. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai r hitung pada 15 butir instrumen yang dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% dan N=30 diperoleh nilai diatas 0,361, sehingga 15 butir soal tersebut dapat digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya dan 2 butir soal tidak dapat digunakan atau gugur dalam perhitungan. Hasil analisis uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini dengan menggunakan bantuan SPPS 16 dan Microsoft Office Excel 2016. Hasil nilai r hitung = 0,854 dan jika diinterprestasikan pada tabel interprestasi koefisien Alpha Cronchbach maka memiliki hubungan yang sangat kuat. Hasil uji kelayakan modul pada peserta didik, ditinjau dari aspek kualitas tampilan, kualitas teknis dan kemanfaatan. Pengujian dilakukan pada responden sebanyak 30 peserta kelas XII program keahlian teknik audio video, didapatkan hasil seperti pada tabel 5. Tabel 1. Hasil Uji Coba Pemakaian Ditinjau dari Setiap Aspek No. Res Teknis Pembelaja ran Kemanfaat an Keselur uhan Jumlah 816 421 301 1538 Max 960 480 360 1800 Persentase 85,00 87,71 83,61 85,44 Secara jelasnya, hasil uji coba lapangan pada peserta didik dari data tabel 5, dapat digambarkan dalam bentuk diagram batang seperti gambar 4. 88 86 84 82 80 Gambar 4. Diagram Persentase Hasil Uji Pemakaian Siswa Teknis 85,00 Pembelajaran 87,71 Kemanfaatan 83,61 85,44 Data hasil uji pemakaian oleh 30 siswa terhadap pengembangan trainer audio amplifier class D dan class H ditinjau dari aspek kualitas teknis, kualitas pembelajaran dan kemanfaatan mendapatkan persentase kealayakan 85,44%. Berdasarkan data tersebut, apabila diinterpretasikan pada tabel skor kelayakan, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan mendapatkan kategori sangat layak.

7 Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika Edisi... Tahun 2016 SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Realisasi media pembelajaran ini terdiri dari trainer dan modul audio ampliifer class D dan class H. Trainer didesain dengan titik poin pengukuran dan pengamatan yang bersumber dari 2 rangkaian audio amplifier class D dan amplifier class H serta dilengkapi dengan sumber inputan berupa RCA dan speaker sebagai output. Pada modul pembelajaran didesain sesuai dengan kompetensi pada mata pelajaran perencanaan & instalasi sistem audio dan terdiri dari 4 kegiatan pembelajaran yaitu pembahasan mengenai audio amplifier class D dan audio amplifier class H.Tingkat kelayakan media pembelajaran trainer dan modul audio amplifier class D dan amplifier class H sebagai media pembelajaran di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, berdasarkan hasil penilaian uji validasi isi, validasi konstrak dan uji pemakaian. Validasi isi oleh ahli materi mendapatkan persentase kelayakan sebesar 89,17% dengan kategori sangat layak. Validasi konstruk oleh ahli media mendapatkan persentase kelayakan sebesar 84,15% dengan kategori sangat layak dan dari uji pemakaian siswa didapat persentase kelayakan sebesar 85,44% dengan kategori sangat layak. SARAN Berdasarkan keterbatasan produk maupun waktu penelitian, maka penulis menyarankan bagi para peneliti yang akan melanjutkan penelitian, dapat mengembangkan media pembelajaran audio amplifier dengan dilengkapi dengan troubleshooting rangkaian agar media menjadi leih lengkap dan baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Azhar Arsyad. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Hamid Darmadi. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: ALFABETA Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabet.