BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. September Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelatif noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif non-eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ini dilakukan di FK Universitas Lampung. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam kriteria penelitian atau masuk dalam drop out sehingga tersisa 105

LAMPIRAN KUESIONER PENGETAHUAN MAHASISWA PSPD UMY TENTANG INTEGRITAS AKADEMIK PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukurannya atau observasi data variabel independen (bebas) dan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi)

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian survei observational potong lintang (cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 8 Tabel Subjek penelitian berdasarkan kelas

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional yakni dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. UMY berdasarkan nilai kecerdasan emosional Nilai Kecerdasan Emosional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta (UMY). Semua responden adalah mahasiswa tahap klinik (coass)

BAB III METODE PENELITIAN. orang namun juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono, 2010). Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2000). Untuk hasil r hitung pada penelitian dapat dilihat pada kolom Corrected

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ampel Surabaya semester 1, 3, 5, dan 7. Berikut ini adalah gambaran umum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang terdiri atas lima Kantor Akuntan Publik dan 4 Universitas Negeri dan

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan masalah penelitian keperawatan yang terjadi pada suatu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian non-experiment

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu data variabel bebas (caring perawat) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh penerapan metode pembelajaran Team Based Learning terhadap. Keperawatan STIKES Satria Bhakti Nganjuk.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Cross sectional berarti pengambilan data yang dilakukan dalam

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (instrumen) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik sehingga

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent) dan variabel akibat atau variabel terikat (dependent)

Transkripsi:

55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY) pada bulan September 2016. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) angkatan 2014. Berdasarkan rumus sampel didapatkan 147 mahasiswa yang menjadi responden dan telah memenuhi kriteria inklusi maupun eksklusi dalam penelitian ini. Data yang disajikan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer berupa kuesioner dan juga dokumentasi data sekunder berupa hasil belajar (nilai IPK dari Semester 1-4) mahasiswa PSPD angkatan 2014 yang termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan tentang integritas akademik. Adapun variabel terikatnya adalah hasil belajar mahasiswa PSPD angkatan 2014. Untuk mengetahui sajian data dari masing-masing variabel secara rinci dapat dilihat dalam uraian karakteristik responden dan analisis univariat, sedangkan untuk mengetahui pembuktian uji hipotesis pada penelitian ini dapat dilihat pada uraian analisis bivariat. 55

56 2. Karakteristik Responden a. Umur Gambaran distribusi umur responden penelitian pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSPD UMY) angkatan 2014 dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7. Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 pada bulan September 2016 dengan n=147 Umur Frekuensi (F) Persentase (%) 15 tahun 1 0,7 17 tahun 1 0,7 18 tahun 4 2,7 19 tahun 25 17,0 20 tahun 87 59,2 21 tahun 25 17,0 22 tahun 4 2.7 Jumlah 147 100,0 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan usia mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014, sebagian besar adalah responden berusia 20 tahun (59,2%).

57 b. Jenis kelamin Gambaran distribusi responden penelitian pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSPD UMY) angkatan 2014 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini: Tabel 8. Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 pada bulan September 2016 dengan n=147 Jenis Kelamin Frekuensi (F) Persentase (%) Laki-laki 62 42,2 Perempuan 85 57,8 Jumlah 147 100,0 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui dari 147 responden menunjukkan bahwa umur mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 yang termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian terbanyak berjenis kelamin perempuan yaitu sejumlah 85 responden (57,8%). 3. Analisis Univariat a. Variabel penelitian 1) Tingkat pengetahuan tentang integritas akademik Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik responden berdasarkan pengetahuan tentang integritas akademik mahasiswa laki-laki PSPD UMY angkatan 2014, sebagai berikut:

58 Tabel 9. Tingkat Pengetahuan Tentang Integritas Akademik pada Mahasiswa Laki-Laki PSPD UMY angkatan 2014 pada bulan September 2016 dengan n=62 Tingkat Pengetahuan Frekuensi (F) Persentase (%) Baik 38 61,3 Cukup 19 30,6 Kurang 5 8,1 Jumlah 62 100,0 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan tentang integritas akademik mahasiswa laki-laki mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 tentang pengetahuan integritas akademik sebagian besar adalah responden termasuk dalam kategori baik sebanyak 38 responden (61,3%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik responden berdasarkan pengetahuan tentang integritas akademik mahasiswa perempuan PSPD UMY angkatan 2014, yaitu sebagai berikut:

59 Tabel 10. Tingkat Pengetahuan Tentang Integritas Akademik pada Mahasiswa Perempuan PSPD UMY angkatan 2014 pada bulan September 2016 dengan n=85 Tingkat Pengetahuan Frekuensi (F) Persentase (%) Baik Baik 78,8 Cukup Cukup 18,8 Kurang Kurang 2,4 Jumlah Jumlah 100,0 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan tentang integritas akademik mahasiswa perempuan mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 tentang pengetahuan integritas akademik sebagian besar adalah responden termasuk dalam kategori baik sebanyak 67 responden (78,8%). Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan mahasiswa tentang integritas akademik dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini:

60 Tabel 11. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Integritas Akademik pada Mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 pada bulan September 2016 dengan n=147 Tingkat Pengetahuan Frekuensi (F) Persentase (%) Baik 105 71,4 Cukup 35 23,8 Kurang 7 4,8 Jumlah 147 100,0 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan tentang integritas akademik mahasiswa tentang integritas akademik dari 147 mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 sebagian besar adalah responden termasuk dalam kategori baik sebanyak 105 (71,4%). 2) Hasil belajar mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik responden berdasarkan hasil belajar mahasiswa laki-laki PSPD UMY angkatan 2014, yaitu sebagai berikut:

61 Tabel 12. Hasil Belajar Mahasiswa Laki-Laki PSPD UMY angkatan 2014 pada bulan September 2016 dengan n=62 Hasil Belajar Frekuensi (F) Persentase (%) Sangat Baik 8 12,9 Baik 31 50,0 Cukup 14 22,6 Kurang 9 14,5 Jumlah 62 100,0 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa hasil belajar mahasiswa laki-laki mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 sebagian besar adalah responden termasuk dalam kategori baik sebanyak 31 responden (50,0%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan karakteristik responden berdasarkan hasil belajar mahasiswa perempuan PSPD UMY angkatan 2014, yaitu sebagai berikut:

62 Tabel 13. Hasil Belajar Mahasiswa Perempuan PSPD UMY angkatan 2014 pada bulan September 2016 dengan n=85 Hasil Belajar Frekuensi (F) Persentase (%) Sangat Baik 11 12,9 Baik 53 62,4 Cukup 16 18,8 Kurang 5 5,9 Jumlah 85 100,0 Sumber data Primer 2016 Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa hasil belajar mahasiswa perempuan mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 sebagian besar adalah responden termasuk dalam kategori baik sebanyak 53 responden (62,4%). Sajian data distribusi hasil belajar berupa nilai IPK mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 dari semester 1 hingga 4 dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:

63 Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar pada Mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 pada bulan September 2016 dengan n=147 Hasil Belajar Frekuensi (F) Persentase (%) Sangat Baik 19 12,9 Baik 84 57,1 Cukup 30 20,4 Kurang 14 9,5 Jumlah 147 100,0 Sumber: Data Sekunder 2016 Berdasarkan tabel 14 terlihat bahwa hasil belajar mahasiswa PSPD angkatan 2014 dari 147 mahasiswa sebagian besar adalah responden termasuk dalam kategori baik sebanyak 84 (57,1%). b. Uji normalitas data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak menggunakan metode analitik dengan uji Kolmogorov-Smirnov karena banyak sampel >50. Suatu data dikatakan berdistribusi normal (simestris) apabila taraf signifikansinya >0,05, sedangkan apabila taraf signifikansinya <0,05 maka data tersebut dikatakan tidak berdistribusi normal. Jika data berdistribusi normal maka data akan dianalisis menggunakan uji statistik parametrik (Pearson Product Moment Correlation). Sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal, sesuai

64 dengan pembahasan pada bab sebelumnya, maka akan dianalisis menggunakan uji statistik non parametrik (uji korelasi Kendall s tau dan spearman). Berdasarkan hasil analisis pada uji normalitas data menggunakan SPSS dengan metode analitik uji Kolmogorov Smirnov (karena sampel >50) didapatkan nilai signifikansi 0,000 yaitu <0,05 (distribusi data tidak normal). Maka dapat disimpulkan bahwa uji prasyarat untuk uji parametrik tidak terpenuhi, maka peneliti akan berpindah pada uji statistik non paramterik yaitu dengan menggunakan uji korelasi Kendall s tau dan spearman. 4. Analisis Bivariat a. Hubungan antara pengetahuan tentang integritas akademik dengan hasil belajar mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 Hasil pengujian hipotesis menggunakan program SPSS v.16,0 for Windows dengan uji korelasi Kendall s tau dan spearman dapat dilihat pada tabel 15 di bawah ini:

65 Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis Penelitian dengan SPSS. Hasil Belajar Pengetahuan Sangat Total Kendall tau Spearman tentang Baik Cukup Kurang Baik integritas Koefisien Nilai Koefisien Nilai akademik F % F % F % F % F % Korelasi P Korelasi P Baik 17 11,6 66 44,9 17 11,6 5 3,4 105 71,4 Cukup 2 1,4 17 11,6 11 7,5 11 7,5 35 23,8 Kurang 0 0 1 0,7 2 1,4 4 2,7 4 4,8 0,323 0,000 0,347 0,000 Total 19 12,9 84 57,1 30 20,4 14 9,5 147 100 Sebelum diambil kesimpulan perlu diketahui beberapa hal berikut, di antaranya adalah; nilai signifikansi dari Output SPSS dan pengambilan keputusan setelah diketahui nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi <0,05 maka hipotesis (H 0 ) ditolak, yang berarti terdapat hubungan antar variabel yang diteliti. Dan apabila nilai signifikansi >0,05 maka hipotesis (H 0 ) diterima, yang berarti tidak ada hubungan antar variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil analisis data di atas, didapatkan nilai signifikansi antara pengetahuan tentang integritas akademik dengan hasil belajar sebesar 0,000 baik dengan analisis Kendall s tau maupun dengan Spearman. Yang berarti nilai signifikansi tersebut <0,05 sehingga dapat bermakna hipotesis (H 0 ) ditolak, yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan tentang integritas akademik dengan hasil belajar mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014.

66 Untuk mengetahui arah hubungan (hubungan yang positif atau hubungan negatif), kita dapat melihat tanda pada nilai koefisien korelasi, yaitu positif atau negatif. Jika positif (berbanding lurus) berarti terdapat hubungan yang positif, artinya apabila variabel bebasnya tinggi maka variabel terikatnya juga baik atau tinggi. Sebaliknya jika tandanya negatif (berbanding terbalik) maka hubungan keduanya negatif (Yamin, et al, 2009). Berdasarkan hasil dari uji hipotesis penelitian dari data-data yang telah disajikan di atas, maka dapat ditentukan arah hubungan antara pengetahuan tentang integritas akademik dengan hasil belajar adalah positif, Karena didapatkan koefisien korelasi sebesar +0,323 ** pada uji Kendall s tau dan +0,347 ** pada uji Spearman. Dengan koefisien korelasi juga dapat ditentukan kekuatan korelasi (r) yang menginterpretasikan seberapa kuat hubungan yang ditimbulkan antara kedua variabel pada penelitian. Baik uji Kendall s tau maupun Spearman, koefisien korelasi pada hasil uji penelitian ini berada pada rentang kekuatan korelasi yang lemah, yaitu antara 0,20-0,399. B. Pembahasan 1. Pengetahuan tentang integritas akademik Karakteristik responden laki-laki maupun perempuan berdasarkan pengetahuan tentang integritas akademik mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014, sebagian besar adalah responden termasuk kategori baik. Pengetahuan mahasiswa PSPD tentang integritas akademik tergolong baik karena setelah dilakukan perhitungan ternyata memiliki nilai persentase

67 sebesar 71,4% yaitu sebanyak 105 responden dari keseluruhan 147 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran mayoritas memliki pengetahuan baik tentang integritas akademik, hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Faizin (2015) dengan hasil tidak terdapat perbedaan terkait persepsi terhadap integritas akademik antara mahasiswa kedokteran dan keperawatan, persepsi keduanya sama-sama baik. Mahasiswa yang memliki pengetahuan tentang integritas yang baik akan dapat menerima materi yang telah diajarkan dengan baik. Sebaliknya, hasil penelitian Witherspoon, et al (2012) yang mengemukakan bahwa pengetahuan dan pendidikan mahasiswa yang cukup atau kurang dapat mengakibatkan hilangnya integritas dalam kampus, dan kurangnya mahasiswa dalam menghormati etika dan nilai-nilai. Pengetahuan baik yang dimiliki mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 dilihat berdasarkan jawaban hasil kuesioner. Hasil kuesioner pengetahuan tentang integritas akademik menunjukkan mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 mayoritas dapat menjawab benar pada item definisi integritas akademik, kaitan dengan peran dokter dan profesionalisme dokter. Sementara itu, dari total 14 pertanyaan yang valid dan reliabel, rata-rata mahasiswa menjawab salah pada pertanyaan nomer 8, 6 dan 4 yaitu tentang contoh perilaku yang melanggar integritas akademik. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kecurangan akademik yang banyak ditemukan di universitas. Kecurangan tersebut dapat dipengaruhi oleh

68 demografi dimana kejadian pada mahasiswa laki-laki lebih banyak dibandingkan pada mahasiswa perempuan dan lazim ditemukan di kalangan mahasiswa kedokteran, kedokteran gigi, dan keperawatan (Andrews, et al., 2007). Ketiga item jawaban benar yang paling banyak terjawab adalah mengenai definisi integritas akademik yaitu sebanyak 138 responden (94%) dan tentang kaitannya dengan peran dokter sebanyak 137 responden (93%). Sementara itu, dari jawaban salah yang paling banyak dijawab mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 adalah tentang contoh perilaku yang melanggar intergitas akademik berupa plagiarisme seperti lupa menuliskan referensi ke dalam daftar pustaka (50% yang menjawab benar), menawarkan dan memberikan materi ujian skill lab dan atau minikuis kepada teman (52% yang menjawab benar) dan meminjam tugas atau laporan teman untuk mendapatkan ide (63% yang menjawab benar). Mahasiswa yang menjawab salah pertanyaan tersebut menganggap perilaku melanggar integritas akademik tidak termasuk dalam kecurangan akademik, Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Musharyanti (2010) tentang persepsi dan perilaku mahasiswa keperawatan tentang integritas akademik yang menyebutkan 61,3% mahasiswa melanggar integritas akademik namun mereka menganggap belum termasuk dalam pelanggaran. Pemahaman tentang integritas akademik dapat menajadi langkah dasar dalam menangani masalah perilaku tidak etis oleh mahasiswa (Cizek,

69 2001 cit., Curry, 2009). Integritas akademik yang telah tercermin baik di kampus akan menciptakan mahasiswa yang berperilaku etis, merasa tidak dipaksa untuk berbuat jujur dan sisiplin (Gallant, 2011). 2. Hasil belajar mahasiswa Hasil belajar mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 diperoleh sebagian besar termasuk dalam kategori baik (IPK semester 1-4 adalah 2,76-3,50) sebanyak 84 mahasiswa (57,1%). Sedangkan untuk kategori hasil belajar yang paling sedikit dari data sekunder yang diperoleh adalah kategori kurang (IPK semester 1-4 adalah 0,00-1,99) yaitu sejumlah 14 mahasiswa (9,5%). Hal ini sejalan dengan penelitian Ludi (2013) yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2012, sebagian besar (54,7%) mahasiswa memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif yang tinggi (IPK 2,75). Pencapaian ini diperoleh karena mahasiswa kedokteran UMY memang sudah diseleksi saat masuk perguruan tinggi dengan berbagai jalur pendaftaran mahasiswa baru FKIK UMY. Mahasiswa dengan hasil belajar yang baik kecil kemungkinan untuk melakukan pelanggaran integritas akademik atau kecurangan akademik, hal ini sependapat dengan Bennett (2005) yang menyatakan bahwa siswa dengan Grade Point Average (GPA) rendah paling mungkin untuk melakukan penipuan atau kecurangan di sekolah. Akan tetapi, hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yulianto (2014) dengan hasil mahasiswa yang mempunyai IPK tinggi (>2,75) mempunyai kecerendungan untuk melakukan tindakan

70 ketidakjujuran akademik yang lebih besar. Hal tersebut dapat mungkin terjadi karena motivasi yang berbeda pada mahasiswa untuk memperoleh nilai akademik yang tinggi. Hasil belajar merupakan capaian proses belajar, sehingga apabila seseorang ingin memiliki hasil belajar yang baik maka harus belajar dengan rajin untuk meraih tujuannya tersebut. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Djamrah (2007) yang mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktifitas dalam belajar. Hal ini didukung pernyataan oleh Winkel (1987) bahwa prestasi belajar adalah hasil penilaian terhadap proses belajar dan hasil belajar peserta didik. Ditambah lagi dengan pendapat Mulyono (1994) yang menyatakan bahwa prestasi belajar adalah cerminan dari hasil belajar. Sedangkan Crow and Crow (1984) menyebutkan bahwa banyak cara untuk mengukur prestasi belajar peserta didik. Pada umumnya yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah nilai-nilai hasil belajar yang diperoleh melalui pengukuran dengan tes tertulis. Dari beberapa pendapat di atas bahwa hasil belajar mahasiswa bersifat relatif, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi karena hasil belajar yang didapatkan mahasiswa berhubungan dengan faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kelemahan satu faktor, akan dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan demikian, tinggi rendahnya

71 prestasi hasil belajar yang dicapai mahasiswa berhubungan dengan integritas akademik mahasiswa serta didukung oleh faktor internal maupun eksternal yang tersebut dalam tinjauan pustaka. 3. Hubungan antara pengetahuan tentang integritas akademik dengan hasil belajar mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 Hasil uji hipotesis antara pengetahuan tentang integritas akademik dengan hasil belajar mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 diperoleh Pvalue 0,000 baik pada analisis Kendall s tau maupun dengan Spearman. Dengan demikian hipotesis penelitian ini dapat diterima, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang integritas akademik dengan hasil belajar mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014. Dari hasil penelitian ini juga didapatkan bahwa mayoritas responden yang memiliki tingkat pengetahuan tentang integritas akademik kategori baik memiliki IPK yang baik. Sebaliknya dari responden yang memiliki tingkat pengetahuan tentang integritas akademik kurang memiliki IPK yang kurang. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Syamsudin (2012) yang membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat kejujuran siswa tinggi, sedang, maupun rendah terhadap prestasi belajar matematika siswa. Hasil penelitian ini juga sependapat dengan Hendricks (Riski, 2004) yang menyatakan hubungan prestasi akademik dengan kecurangan akademik bersifat konsisten. Pelajar yang memliki prestasi belajar rendah lebih banyak melakukan kecurangan akademik dari pada pelajar yang memiliki prestasi

72 belajar yang tinggi. Selain itu dari hasil penelitian, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar +0,323 pada uji Kendall s tau dan +0,347 ** pada uji Spearman. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan hubungan antara pengetahuan tentang integritas dengan hasil belajar adalah lemah. Namun kedua nilai koefisien korelasi (r) tersebut positif yang menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan tentang integritas akademik mahasiswa maka semakin baik juga hasil belajar mahasiswa tersebut. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa pengetahuan yang dimiliki mahasiswa tentang integritas akademik berhubungan dengan hasil belajar mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putra (2012) dengan hasil terdapat hubungan antara karakter siswa seperti disiplin, berlaku jujur, tanggung jawab, sopan santun dan religiusitas dengan prestasi belajar siswa kelas XI program keahlian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Yogyakarta, dalam artian semakin tinggi skor penilaian karakter yang dimiliki siswa maka semakin baik juga prestasi yang didapatkan. Dengan adanya hubungan antara integritas akademik dengan hasil belajar, sehingga dapat diartikan bahwa untuk dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa perlu adanya pemahaman dan penerapan nilai integritas akademik sejak dini. Hasil tersebut juga sependapat dengan Uno (2008) yang menyebutkan bahwa kejujuran merupakan faktor penting untuk diperhatikan dalam menididik anak terutama akan mempengaruhi hasil dari kegiatan belajar

73 mahasiswa yang lebih baik. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Darmarini (2014) dengan hasil adanya pengaruh signifikan antara pembelajaran akuntansi terhadap nilai karakter kejujuran siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah (SMKM) 2 Pekanbaru, dengan demikian semakin baik pembelajaran akuntansi maka semakin tinggi pula nilai karakter kejujuran siswa di SMKM 2 Pekanbaru. Hal ini membuktikan bahwa integritas akademik mahasiswa berupa karakter kejujuran dapat mempengaruhi hasil belajar menjadi lebih baik atau sebaliknya. Penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Angell (2006) yang menyatakan bahwa pelanggaran terhadap integritas akademik paling sering dilakukan oleh siswa yang berprestasi rendah. Akan tetapi, hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan lain yang melaporkan bahwa siswa yang berprestasi mungkin sebagian kecil dari siswa berprestasi rendah yang dilaporkan terlibat dalam kecurangan perilaku akademik (Anderman & Murdock, 2007). Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak antara lain motivasi, pola kepribadian, dan pengharapan yang tinggi untuk memperoleh nilai akademik yang baik. Berdasarkan uraian di atas, pengetahuan tentang integritas akademik berhubungan dengan hasil belajar pada mahasiswa kedokteran, khususnya mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014. Hubungan tersebut bersifat positif artinya semakin baik pengetahuan tentang integritas akademik

74 mahasiswa akan semakin baik nilai prestasi belajarnya. Mahasiswa PSPD UMY angkatan 2014 dapat tergolong mahasiswa yang sudah berpengalaman dalam menempuh studi pre-klinis di pendidikan dokter karena telah menempuh 2 tahun. Harapannya dengan pemahaman dan penerapan integritas akademik pada mahasiswa PSPD tersebut dapat menjadi dokter yang profesional sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Profesi dokter dapat bekerja dan berperilaku sesuai dengan kode etik, nilai-nilai dan aturan yang berlaku, dimana nilai-nilai integritas akademik terdapat di dalamnya. Integritas dapat dibangun sejak masih di bangku perkuliahan, sehingga saat menjadi dokter akan dapat membangun trust yang baik dengan pasien maupun kolega. C. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian 1. Kekuatan Penelitian Belum ada peneliti yang melakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan tentang integritas akademik dengan hasil belajar mahasiswa pendidikan dokter FKIK UMY angkatan 2014. 2. Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini hanya dilakukan pada mahasiswa pendidikan dokter angkatan 2014 saja. Sehingga belum dapat mewakili seluruh mahasiswa pendidikan dokter FKIK UMY. Penelitian ini juga tidak mengaitkan atau membandingkan indikator hasil belajar lainnya, seperti nilai MCQ, OSCE dan tutorial.