BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. individu dalam menyelesaikan pekerjaannya serta mendapatkan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang diperlukan oleh pihak internal dan eksternal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Sistem adalah suatu rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi banyak membawa perubahan dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. manajer. Pada era saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dengan menggunakan sistem informasi akuntansi. Sistem pemrosesan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi modern (Mahendra dan Affandy, 2013). Dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak munculnya inovasi di bidang informasi. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi harus direncanakan,diimplementasikan dan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi atau yang sering disingkat dengan SIA merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang cukup besar bagi perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. aktif lembaga keuangan khususnya sektor perbankan. Sebagai bagian dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam berbagai bidang kehidupan dapat dipahami karena

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. Pada era informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dunia usaha, seperti penggunaan telepon, fax, komputer, , website

BAB I PENDAHULUAN. intermediator antara masyarakat pemilik dana/modal dengan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia telah memasuki era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran (relevant), (Maharsi, 2000). Informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pembangunan ekonomi, seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang datang dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. INKA (INDUSTRI KERETA API) PERSERO SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. dan pengendalian topik yang terkait dengan bidang ekonomi dan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. proses pengambilan keputusan dengan sumber data mengenai. perkembangan bisnis perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:3), sistem merupakan sekumpulan

BAB I PENDAHULUAN. baru. Perkembangan teknologi informasi membawa perusahaan. ekonomi dan meningkatnya persaingan usaha membuat tekanan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN DUKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi terjadi begitu pesat di era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk meningkatkan kinerja pegawai. Sistem teknologi

Komitmen Manajemen Puncak Dan Manajemen Proyek Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI pada PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM di WILAYAH GRESIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan cepat, canggih, dan dengan pesat. Hal tersebut ditandai dengan

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN. Gambar 1 Model Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi terbaru guna mencapai tingkat efisiensi yang lebih baik. Peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis yang sangat kompetitif tersebut. Pengembangan sistem informasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5) menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi dalam tiga babak yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan pihak manajemen perusahaan maupun pihak-pihak diluar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang berbasis teknologi. Dalam penelitian Astuti dan Suryanawa

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang (competitive advantage). Untuk mencapai semua ini maka

BAB Ι PENDAHULUAN. sistem informasinya. Tidak terkecuali Negara Indonesia, yang tidak boleh

PENDAHULUAN. menjelaskan secara tertulis tentang tanggungjawab pembuatan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengolah data menjadi suatu informasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. banyak menstimulus terjadinya pergeseran dan perubahan pola kehidupan

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. PAL INDONESIA (Persero) DI SURABAYA SKRIPSI. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan. Industri pariwisata dewasa ini sudah memasuki apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur saya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. GARAM SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. nama Technology Acceptance Model (TAM) yang mengasumsikan bahwa

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN SIA, PEMANFAATAN, DAN KESESUAIAN TUGAS PADA KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, DAN PENGETAHUAN MANAJER AKUNTANSI PADA EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan persaingan yang begitu ketat dan kompeten, hal ini menuntut

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. susunan atau sebagai sebuah cara yang melingkupi struktur dan proses, dimana

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi bisnis. Dampak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. KARYA ANUGERAH MANDIRI SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, setiap badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Kualitas keputusan yang diambil sangat berpengaruh pada

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR...

SKRIPSI. Oleh : Florence Vania Angelina /FE/EA. Kepada

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti barang yang sudah dibeli untuk dijual kembali. pengaruh yang kurang pula dalam proses persediaan barang jadi.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pada masa sekarang sedang dihadapkan dengan era globalisasi yang

PENDAHULUAN. oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi yang dikembangkan. memenuhi kebutuhan pengguna yang bersangkutan. Pemenuhan

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan manusia, tak terkecuali bidang ekonomi. Hal tersebut terlihat. kelancaran aktivitas perusahaan adalah informasi.

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan jasa berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang signifikan dalam dunia organisasi. Perubahan yang terjadi bukan hanya berdampak pada satu sisi aktivitas saja melainkan juga terhadap segala aktivitas yang ada dalam organisasi tersebut. Peningkatan penggunaan teknologi komputer merupakan dampak dari perkembangan teknologi informasi. Dampak yang diperoleh adalah teknologi informasi telah memberikan kemudahan bagi karyawan dalam melakukan pemrosesan data. Teknologi informasi digunakan untuk mengubah data mentah menjadi suatu informasi yang diperlukan oleh pihak internal dan eksternal. Segala informasi yang dihasilkan bertujuan untuk menunjang kegiatan operasional organisasi terutama dalam hal pengambilan keputusan. Dewasa ini, informasi tidak hanya dapat dihasilkan melalui kinerja manual saja melainkan suatu informasi dapat diolah dengan menggunakan teknologi. Menurut McLeod (1996), informasi adalah salah satu jenis sumber daya utama yang tersedia bagi manajemen. Kualitas informasi yang baik merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan (Soudani,2012). Informasi yang tepat dan akurat sangat dibutuhkan oleh pihak manajemen dalam hal pengambilan keputusan. Untuk menghasilkan informasi yang akurat sangat dibutuhkan bantuan teknologi dalam mengolahnya. Teknologi dipandang sebagai alat yang digunakan oleh individu untuk 1

membantu dalam penyelesaian tugas (Handayani,2010). Keberadaan teknologi informasi bertujuan untuk membantu manusia dalam memproses data mentah menjadi suatu informasi yang diperlukan oleh pihak internal dan eksternal. Suatu informasi yang diolah dan dapat disajikan dengan baik akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi, dimana dalam pengolahannya membutuhkan suatu sistem informasi yang mampu menangkap, menciptakan dan mengelola informasi internal maupun eksternal secara dini, sehingga manajemen memiliki pengetahuan untuk mendeteksi secara efektif kapan perubahan kondisi membutuhkan tanggapan strategis (Iswari,2008). Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membuat sistem informasi akuntansi menjadi suatu alat penting dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif (Ogah,2013). Penggunaan sistem informasi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar. Tidak mengherankan jika keputusan atas investasi sistem informasi menjadi suatu hal yang penting dalam organisasi dan merupakan faktor penentu kesuksesan. Kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada kesuksesan harapan antara sistem analisis, pemakai (user), sponsor dan customer. Pengembangan sistem informasi memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati-hati untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan, karena perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut perubahan teknologi tetapi juga perubahan perilaku dan organisasional. Mcleod (2001) mengemukakan bahwa penggunaan sistem informasi akan memberikan competitive advantage 2

(keunggulan kompetitif) bagi perusahaan karena lebih memahami kondisi pasar dan pelanggan. Penggunaan sistem informasi dapat meningkatkan daya saing perusahaan agar tidak tersisih dalam lingkungannya (Kustono,2011). Sistem informasi dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat dipercaya. Sistem informasi yang digunakan dalam dunia akuntansi disebut dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu alat yang menggabungkan teknologi dengan informasi yang dirancang untuk membantu dalam mengelola serta mengendalikan segala aktivitas organisasi yang terkait dengan bidang keuangan. EL Louadi (1998) mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi yang sangat pesat telah membuka kemungkinan untuk menggunakan dan menghasilkan informasi akuntansi dari sudut pandang yang strategis. Onaolapo dan Odetayo (2012) mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap efektivitas organisasi. Sistem informasi akuntansi sangat diperlukan oleh semua jenis organisasi baik organisasi profit ataupun organisasi non profit. Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu sistem informasi organisasi untuk meningkatkan efisiensi organisasi dan mendukung daya saing dengan menyediakan informasi keuangan dan akuntansi bagi manajemen (Alsarayreh et al.,2011). Sistem informasi akuntansi dapat dikatakan efektif apabila sistem mampu menghasilkan informasi yang dapat diterima dan mampu memenuhi harapan 3

informasi secara tepat waktu (timely), akurat (accurate), dan dapat dipercaya (reliable) (Widjajanto,2001). Menurut Baridwan (1994), sistem informasi akuntansi dirancang untuk dapat menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini dilakukan dengan menerbitkan laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan laba yang ditahan dan laporan perubahan modal. Disamping itu, tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan keuangan untuk dasar pembuatan keputusan. Informasi akuntansi dapat membantu manajemen untuk memperjelas tugas-tugas mereka sebelum mengambil keputusan (Chong dalam Jawabreh,2012). Proses pembuatan keputusan oleh pihak manajemen didasari oleh data beserta informasi yang disajikan. Sajady et al. (2008) menyebutkan bahwa implementasi sistem informasi akuntansi berdampak pada pengambilan keputusan yang lebih baik oleh pihak manajer serta kualitas informasi yang baik. Seluruh informasi dalam laporan keuangan diharapkan telah tersaji dalam bentuk laporan yang tepat dan akurat. Kualitas laporan yang dihasilkan tergantung dari efektivitas sistem informasi akuntansi yang digunakan. Sesuatu yang tidak dapat dipungkiri adalah penerapan sistem dalam perusahaan tidak terlepas dari permasalahan. Komara (2006) menyatakan bahwa penerapan sistem dalam perusahaan dihadapkan pada dua hal yaitu apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan atau kegagalan dalam penerapan sistem. Untuk itu efektivitas sistem informasi 4

akuntansi berperan penting dalam pembuatan keputusan. Keberhasilan sistem diharapkan dapat meningkatkan efektivitas sistem informasi akuntansi. Secara umum, efektivitas diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Ompusunggu (2002) memberikan definisi efektivitas sebagai suatu keberhasilan kualitas, kuantitas, dan waktu yang digunakan dan hasil kerja yang telah dicapai. Efektivitas sistem merupakan keberhasilan sistem untuk mencapai kualitas dan kuantitas dalam waktu yang tepat serta mampu menghasilkan output yang maksimal. Efektivitas sistem informasi akuntansi dinilai melalui aspek kualitas sistem yang dihasilkan, kualitas informasi, kegunaan informasi, kepuasan pengguna, dampak individual, dan dampak organisasional (Ismail,2009). Ismail dan King (2007) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keselarasan sistem informasi akuntansi pada UKM manufaktur di Malaysia. Faktor-faktor yang diteliti meliputi faktor kecanggihan teknologi informasi, pengetahuan manajer, komitmen manajerial, keahlian eksternal, keahlian internal, dan ukuran perusahaan. Hasil penelitian menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara pengaruh kecanggihan teknologi informasi terhadap keselarasan atau kesesuaian teknologi informasi dengan strategi bisnis. Stales dan Selldon (dalam Putra,2012) menyatakan bahwa salah satu tujuan utama penelitian di bidang teknologi informasi adalah untuk membantu tingkat pemakai akhir dan organisasi agar dapat memanfaatkan teknologi informasi secara efektif. Tingkat efektivitas organisasi di bidang 5

teknologi informasi dapat membantu organisasi agar mampu bersaing dalam dunia bisnis di era globalisasi seperti saat ini. Kecanggihan teknologi di masa kini memiliki perkembangan yang pesat bahkan mampu menghasilkan beraneka ragam teknologi sistem yang dirancang untuk membantu pekerjaan manusia dalam menghasilkan kualitas informasi terbaik. Kenanekaragaman teknologi tersebut memberikan kemudahan bagi para pengguna teknologi dalam implementasi. Perusahaan yang memiliki teknologi informasi yang canggih (terkomputerisasi dan terintegrasi) dan didukung oleh aplikasi pendukung teknologi moderen, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kelangsungan kinerja perusahaan. Di lain sisi, persaingan bisnis yang meningkat menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan. Penerapan sitem informasi akuntansi merupakan investasi yang penting untuk perusahaan (Raupeliene,2003). Keefektifan sistem informasi akuntansi dapat mengukur keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh perusahaan. Efektivitas sistem informasi akuntansi memerlukan adanya peran dan partisipasi manajemen dalam mendukung implementasi dan pengembangan sistem informasi akuntansi. Ismail (2009) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi pada usaha kecil menengah manufaktur di Malaysia. Faktor-faktor yang diteliti adalah faktor kecanggihan SIA, partisipasi manajer, pengetahuan manajer SIA, efektivitas 6

tenaga ahli eksternal seperti vendor, konsultan, instansi pemerintah, dan akuntan publik. Ismail (2009) menyatakan bahwa partisipasi manajer dapat mempengaruhi pengguna untuk mengembangkan perilaku positif yang akan meningkatkan efektivitas sistem. Susilastri, dkk (2010) menemukan pengaruh yang positif dan signifikan antara dukungan manajemen terhadap sistem informasi akuntansi. Keterlibatan manajemen dalam memberikan dukungan memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi, karena sistem yang dipilih oleh manajemen pasti bertujuan untuk memajukan perusahaan (Sari,2012). Sistem informasi merupakan alat strategik yang penting, oleh karena itu penting bagi manajemen untuk mengenali dan mengapresiasi sistem informasi dan mengendalikannya sebagai sumber daya strategis (Widarno,2008). Partisipasi manajemen merupakan variabel penting atas perencanaan dan pengembangan suatu sistem informasi. Selain memberikan dukungan dalam hal finansial, penting bagi manajemen untuk terlibat dalam implementasi dan pengembangan atas sistem informasi akuntansi. Ini dilakukan untuk tujuan tercapainya efektivitas sistem informasi akuntansi Komala (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh pengetahuan manajer akuntansi dan dukungan manajemen puncak terhadap sistem informasi akuntansi dan dampaknya terhadap kualitas sistem informasi akuntansi (survei pada lembaga manajemen zakat di Bandung). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan manajer akuntansi dan dukungan manajemen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi 7

akuntansi dan memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas SIA. Komala menyatakan bahwa manajer akuntansi juga disebut sebagai controller yang mengkoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian untuk mencapai target perusahaan, khususnya untuk menentukan efektivitas implementasi kebijakan dan mengembangkan struktur dan prosedur organisasi. Hasil penelitian yang dilakukan Ismail (2009) menemukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Pengetahuan manajer akuntansi terhadap sistem informasi sangat diperlukan dalam aplikasi serta pengembangan sistem informasi akuntansi. Manajer akuntansi merupakan eksekutif tertinggi yang memiliki tanggung jawab atas keberlangsungan segala aktivitas dalam departemen akuntansi. Tanggung jawab besar yang dijalankan menuntut seorang manajer akuntansi untuk memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap implementasi sistem informasi akuntansi. Keluaran yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi adalah berupa laporan keuangan yang akan diserahkan kepada pihak manajemen dan akan digunakan sebagai alat pengambilan keputusan. Dinas Pariwisata Provinsi Bali 2012, menyebutkan ada sebanyak 156 hotel berbintang di Bali dengan Kabupaten Badung sebagai kabupaten yang memiliki jumlah hotel berbintang terbanyak di Bali yaitu berjumlah 98 hotel. Menurut Keputusan Menteri Parpostel No.Km 94/HK103/MPPT 1987, hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan 8

minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil, sedangkan pengertian dari hotel berbintang mengacu pada istilah hotel berbintang itu sendiri yang merupakan salah satu jenis penggolongan sebuah hotel. Penggolongan hotel berbintang dimulai dari bintang satu hingga bintang lima. Semakin banyak bintang yang dipredikatkan pada sebuah hotel, maka semakin lengkap pula pelayanan dan fasilitas hotel tersebut. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai efektivitas SIA, dalam penelitian ini peneliti memilih hotel sebagai lokasi penelitian. Hotel yang dipilih adalah hotel-hotel yang memiliki klasifikasi bintang tiga dan empat. Mengingat keterbatasan waktu dalam penelitian, peneliti membatasi sampel dengan tidak mengikutsertakan hotel bintang satu, dua dan lima. Hotel bintang tiga dan empat dianggap mewakili populasi dimana hotel-hotel ini memiliki fasilitas yang lebih lengkap dari bintang satu dan dua serta mendekati kelengkapan fasilitas yang dimiliki hotel bintang lima. Hotel berbintang tiga dan empat telah menerapkan sistem informasi yang terintegrasi sebagai alat untuk mempermudah jalannya segala aktivitas. Sistem informasi terintegrasi merupakan sistem yang memproses seluruh proses pelayanan dalam bentuk koordinasi, pelaporan, dan prosedur administratif untuk mendukung kinerja dan dapat memperoleh informasi secara cepat, tepat, dan akurat. Kompleksitas aktivitas pada hotel bintang tiga keatas ditunjukkan dengan padatnya aktivitas yang dilakukan di setiap departemen dalam hotel. 9

Menurut Widanaputra, dkk (2009:24), Hotel dibagi menjadi beberapa departemen yaitu room departement, food and baverage departement, accounting departement, engineering departement, dan human resources departement. Masing-masing departemen memiliki kegiatan dan tanggung jawab yang berbeda dalam menjalankan fungsinya, namun departemen akuntansi merupakan departemen yang berkaitan dengan seluruh departemen dalam hotel. Departemen akuntansi dipimpin oleh Controller yang bertugas mengkoordinasikan partisipasi manajemen dalam perencanaan dan pengendalian untuk mencapai target perusahaan, khususnya untuk menentukan efektivitas implementasi kebijakan dan mengembangkan struktur dan prosedur organisasi. Departemen akuntansi bertanggung jawab untuk menerbitkan laporan keuangan maupun laporan manajemen. Dengan menerbitakan laporan-laporan tersebut, Controller memberikan saran kepada manajer di setiap departemen lainnya mengenai segala aktivitas yang membutuhkan tindakan korektif (Suparno,2011). Mengingat aktivitas hotel yang sangat padat, seperti pemesanan kamar, pemesanan makanan dan minuman, pelayanan laundry, pengelolaan keuangan, pemasaran hotel, pelayanan telepon, pembelian barang, layanan spa dan gym, maka seluruh aktivitas operasional dalam hotel tidak akan bisa dikerjakan secara efektif dan efisien apabila hanya mengandalkan tenaga manual saja. Untuk itu sangat dibutuhkan bantuan teknologi dalam menunjang aktivitas hotel. Seperti contoh, penggunaan sistem informasi pemesanan kamar yang terkomputerisasi pada room departement akan dapat 10

menghasilkan informasi yang berkualitas serta dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan (Puspitaningrum,2011). Begitu juga dengan accounting departement telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya untuk mengatur dan mengelola finansial perusahaan. Sistem terkomputerisasi yang digunakan dalam departemen akuntansi disebut dengan sistem informasi akuntansi. Pemilihan hotel sebagai lokasi dalam penelitian ini yaitu berkaitan dengan kompleksitas aktivitas jasa perhotelan yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini menyebabkan hotel cenderung membutuhkan sistem informasi akuntansi yang berkinerja tinggi. Menurut Cecil Gillepsi dalam Widanaputra,dkk (2009:32), sistem informasi akuntansi pada hotel terdiri dari beberapa subsitem yaitu subsistem akuntansi utama, subsistem akuntansi penjualan dan penerimaan uang, subsistem akuntansi pembelian dan pengeluaran uang, subsistem pencatatan waktu dan penggajian, serta subsistem produksi dan biaya produksi. Penerapan sistem informasi akuntansi pada hotel bertujuan untuk membantu dan mempermudah dalam mengolah data menjadi informasi akuntansi. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah kecanggihan teknologi informasi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada hotel berbintang di Kabupaten Badung? 11

2) Apakah partisipasi manajemen berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada hotel berbintang di Kabupaten Badung? 3) Apakah pengetahuan manajer akuntansi berpengaruh terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada hotel berbintang di Kabupaten Badung? 1.3 Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh kecanggihan teknologi informasi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada hotel berbintang di Kabupaten Badung. 2) Untuk mengetahui pengaruh partisipasi manajemen terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada hotel berbintang di Kabupaten Badung. 3) Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada hotel berbintang di Kabupaten Badung. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah, maka kegunaan dalam penelitian ini adalah: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan dan wawasan tentang pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, serta pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat 12

untuk mengembangkan dan mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh pada saat kuliah dengan kenyataan yang ada di perusahaan. 2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi manajemen hotel dalam mempertimbangkan kecanggihan teknologi informasi yang digunakan, peran serta dari pihak manajemen dalam implementasi dan pengembangan sistem informasi akuntansi, dan pengetahuan dari manajer akuntansi terhadap sistem informasi akuntansi, sehingga diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan. 1.5 Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab yang lainnya mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Dalam bab ini menguraikan pendahuluan yang mengemukakan latar belakang masalah, tujuan, dan kegunaan penelitian serta menguraikan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Dalam bab ini menguraikan berbagai landasan teori yang ada hubungannya dengan pokok permasalahan yaitu mengenai pengaruh kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, 13

serta pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi, serta hasil penelitian sebelumnya dan hipotesis. Bab III Metode Penelitian Pada bab ini disajikan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan data penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik-teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Pada bab ini dikemukakan tentang gambaran hotel di Kabupatenm Badung dan pembahasan hasil penelitian mengenai teknik analisis regresi, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi, uji t, dan uji F. Bab V Simpulan dan Saran Pada bab ini dikemukakan simpulan yang diperoleh dari hasil penulisan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada bab ini juga dikemukakan saran-saran yang diharapkan dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan. 14