BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
EFEK UNTUK AUDIT INTERNAL UNTUK PENCEGAHAN DEBIT BURUK

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha tidak terlepas dari perkembangan sektor usaha

BAB I PENDAHULUAN. perorangan maupun badan usaha adalah untuk mengangkat pertumbuhan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. materil dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD tahun 1945 mutlak

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional sangat menentukan. Peranan bank dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kebutuhan keuangan masyarakat terus meningkat. Peningkatan

BAB II LANDASAN TEORI. tahun 1998 tentang perbankan. bentuk simpanan. berharga, transfer, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena hal tersebut terkait dengan pola bisnis yang berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, pemerintah telah melaksanakan program pembangunan nasional. segi ekonomi, sosial, budaya serta pertahanan dan keamanan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

mempermudah dalam mengidentiflkasi suatu jenis usaha apakah tergolong UMKM atau usaha besar. Ada beberapa karakteristik UMKM, yaitu: 1.

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kontribusi nyata dari sektor perbankan. Sesungguhnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

Bab I. Pendahuluan. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. kunci untuk memelihara stabilitas industri perbankan. Perkembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi kelangsungan perekonomian Indonesia. Melalui aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. utama yang sejak dahulu kala menjadi tulang punggung operasi badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

dapat diperoleh dengan dana kredit yang ditawarkan oleh bank.

investasi. Dalam hal ini kredit investasi merupakan bantuan yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai jasa yang ditawarkan. Menurut Undang-undang Rl

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

I. PENDAHULUAN. sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi dapat terwujud melalui dana perbankan atau potensi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan penyediaan dana untuk perkembangan pembangunan atau untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah bank swasta nasional yang sangat cepat mulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat suku

BAB I PENDAHULUAN. bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan kredit perbankan sebelum krisis ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. bank sebagai tempat untuk mencetak, mengatur, dan mengawasi peredaran

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan produk perbankan seperti kartu kredit, kartu debit dan ATM membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

BAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/2/PBI/2002 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA PERUSAHAAN BUKAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam penambahan modal ini adalah bank. Bank sebagai sebuah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution)

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional sesuai dengan yang diharapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. melemahnya aktivitas bisnis secara umum yang disebabkan Global Financial

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Tujuan organisasi dapat bersifat profit oriented maupun non profit

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah pembiayaan semakin beragam pula produk bank yang di tawarkan,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha tidak dapat dilepaskan dari perkembangan sektor usaha perbankan. Pembangunan di berbagai bidang usaha dan industri tentunya memerlukan dana pendukung yang tidak sedikit, dan untuk itu peran sektor perbankan nasional sangat menentukan. Perkembangan dunia perbankan sejak dilandasi krisis moneter sangat tidak menggembirakan. Ambruknya bisnis perbankan tidak hanya merugikan dunia perbankan semata. Dampak yang lebih besar adalah berhentinya kehidupan sektor riil akibat berkurangnya suplai dana dari dunia perbankan kepada perusahaan yang bergerak di dunia bisnis, mulai dari usaha perdagangan, industri, peternakan, perumahan, keuangan, dan usaha-usaha lainnya juga mengalami kebangkrutan. Dalam usaha mewujudkan tujuan pembangunan nasional khususnya pada bidang ekonomi, pemerintah memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara tercapainya laju pertumbuhan ekonomi nasional adalah dengan cara kredit perbankan. Walaupun tujuan dasar pemberian kredit adalah untuk mendatangkan keuntungan bagi pemberi kredit, namun tujuan tersebut tidak lepas dari tujuan negara untuk mencapai kemakmuran rakyatnya. Bank sebagai lembaga keuangan, merupakan wadah yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana yang terhimpun tersebut untuk diputar kembali untuk ditanamkan atau dipergunakan dalam rangka pencapaian tujuan nasional, yang terdapat dalam pedoman GBHN dimana memberi amanat luhur bagi bangsa Indonesia, yaitu untuk melaksanakan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan harus merata dan dinikmati oleh seluruh rakyat. Pemberian kredit dilakukan dalam rangka turut membantu meningkatkan kegiatan perekonomian. Kredit ini sangat diperlukan masyarakat 1

2 antara lain untuk meningkatkan daya guna barang dan jasa, pembelian bahan baku dan barang modal. Berdasarkan pengelompokan Bank Umum Swasta menurut Ruang lingkupnya ada dua, yaitu Bank Umum Swasta Devisa dan Non Devisa. Bank Devisa adalah bank umum, baik bersifat konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah yang dapat memberikan pelayanan lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri. Bank Devisa harus memperoleh surat izin dari bank Sentral (Bank Indonesia) untuk dapat melakukan usaha perbankan dalam valuta asing, baik transaksi ekspor-impor maupun jasa-jasa valuta asing lainnya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum suatu bank non devisa dapat diberikan izin untuk menjadi bank devisa, antara lain: a. CAR minimum dalam bulan terakhir 8%; b. tingkat kesehatan bank selama 24 bulan terakhir berturut-turut tergolong sehat; c. modal disetor minimal Rp.150 miliar; d. bank telah melakukan persiapan untuk melaksanakan kegiatan sebagai Bank Umum Devisa meliputi: organisasi, sumber daya manusia, pedoman operasional kegiatan devisa. Dalam hal ini bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan dana, menerima simpanan dari masyarakat yang kelebihan dana dalam bentuk giro, dan menyimpan tabungan serta deposito berjangka. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bahwa : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain (1) Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha : dimana setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usaha tersebut, namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan dibidang permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank akan dapat mengatasi kekurangmampuan para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya. (2) Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan : dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru. Peningkatan usaha dan pendirian

3 proyek baru akan membutuhkan tenaga kerja untuk melaksanakan proyek-proyek tersebut. Sebagaimana telah diketahui, sekarang ini persaingan antar bank semakin tinggi. Fenomena bermunculannya bank-bank yang semakin banyak dengan variasi kredit dan produk yang ditawarkan, mengakibatkan persaingan yang besar pula sehingga untuk mengantisipasinya pihak perbankan berlomba-lomba menyalurkan kredit sebesar mungkin dengan tetap harus menjaga kehati-hatian dalam melakukan kebijakan perkreditannya melalui analisa kredit maupun kebijakan dalam pengelolaannya, diantaranya dengan memberikan berbagai kemudahan dalam pemberian kredit baik dari segi jangka waktu yang relatif bervariasi, bunga yang relatif lebih kecil, maupun fasilitas yang mudah terjangkau. Tetapi resiko bisnis yang paling besar yang dialami perbankan adalah kredit macet yaitu suatu keadaan dimana debitur tidak dapat memenuhi kewajiban atas kredit yang diperoleh dari bank, yaitu kewajiban atas pembayaran bunga dan pokok pinjaman, hal ini disebabkan karena beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah manajemen bank dalam melakukan analisis kredit yang tidak akurat, pengawasan kredit yang lemah, analisis laporan keuangan yang tidak cermat, dan kompetensi dari sumber daya manusia yang lemah. Kredit macet (Non Performing Loan) menurut Kashmir, adalah kredit yang tidak mampu untuk dilunasi oleh nasabah baik bunga maupun pokoknya. Kredit macet biasanya disebabkan oleh adanya kesulitan keuangan yang dialami debitur akibat meningkatnya beban bunga dan produk. Penyelesaian kredit macet dapat dilakukan melalui pendekatan litigasi (hukum) dan pendekatan non-litigasi atau out of court settlement. Kredit macet dalam jumlah yang besar mempunyai dampak negatif terhadap tingkat kesehatan bank. Oleh karena itu pada tanggal 15 Maret 1995 Bank Indonesia mengeluarkan surat edaran yang berisi kewajiban bank untuk menetapkan seperangkat fungsi audit dan menyusun panduan pemberian kredit. Selain itu dibutuhkan manajemen yang lebih baik, yaitu audit intenal yang

4 memadai atas pemberian kredit guna menekan kemungkinan terjadinya kredit macet dengan cara meneliti prosedur pemberian kredit yang ditetapkan bank. Kriteria Bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa yang berpusat di Bandung, hal ini diangkat dari fenomena yang terjadi saat ini, dimana semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keamanan dalam berinvestasinya, juga kemudahaan akses yang diberikan bank devisa lebih luas dari pada bank non devisa. Tanggung jawab yang dimiliki oleh bank devisa terhadap kredit macet juga lebih besar dibandingkan bank non devisa, dengan modal disetor minimal yang lebih besar dibandingkan bank non devisa maka nasabah yang melakukan pinjaman pun akan lebih besar sehingga resiko terhadap kredit macet dari bank devisa akan lebih besar dibandingkan bank non devisa. Fenomena khusus yang terjadi pada perkembangan perbankan bank umum swasta nasional (BUSN) devisa di Bandung adalah dalam sistem pengajuan kredit, dimana masih terdapat kemudahan bagi beberapa pihak dalam memverifikasi aplikasi pengajuan kredit tanpa perlu memenuhi persyaratan kredit itu sendiri pada tahap awal transaksi. Karena sebagian ada yang memiliki hubungan istimewa antara pihak bank dan pihak luar yang menjadi nasabahnya, sehingga ada kelonggaran dalam memverifikasi persyaratan kredit dan juga dapat menimbulkan peluang kesenjangan bagi nasabah (debitur) untuk kredit macet. Seharusnya setiap nasabah harus mengikuti prosedur persyaratan kredit terlebih dahulu sebelum dapat diverifikasi permohonan kreditnya. Hasilnya, pada sebagian nasabah yang mempunyai potensi kredit macet yang mempunyai hubungan istimewa dengan pihak bank atau krediur, telah lolos uji verifikasi persyaratan kredit yang berdampak terhadap kemacetan kredit pada perusahaan bank itu sendiri. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kredit macet. Untuk faktor penyebab kredit macet lainnya, dapat terjadi karena kurang memadainya jumlah audit internal dan eksekutif yang ada serta staf bagian kredit yang berpengalaman.

5 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis, diketahui bahwa untuk data NPL (Non Performing Loan) Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa yang berpusat di Bandung yaitu PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. dan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk. yaitu sebagai berikut : Tabel 1.1 Data NPL (Non Performing Loan) Bank 2009 2010 2011 Bank Nusantara Parahyangan 1,81% 0,63% 0,78% Bank Himpunan Saudara 1906 1,29% 1,78% 1,65% Rata rata NPL BUSN Devisa 1,55% 1,205% 1,215% Sumber : Hasil Observasi (tahun 2011) Dari data yang didapat diketahui bahwa kondisi NPL (Non Performing Loan) untuk PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. cenderung lebih rendah dibandingkan dengan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk. dimana hal ini mengindikasikan bahwa kredit yang dimiliki oleh PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. memiliki kondisi kredit macet yang lebih sehat jika dibandingkan dengan PT. Bank Himpunan Saudara 1906,Tbk. Bagi bank dalam proses pemberian kredit, audit internal yang efektif sangat penting karena tujuan dari audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu audit internal atau pemeriksaan internal akan melakukan analisis, penilaian, dan pengajuan saran-saran. Menurut Hiro (1990;11) definisi audit Internal adalah sebagai berikut: Internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna menyusun skripsi berjudul: Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan Kredit Macet (Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa Pusat di Bandung).

6 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, penulis mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan audit internal di Bank Umum Swasta Nasional Devisa (BUSN) Pusat Bandung. 2. Bagaimana pencegahan kredit macet di Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa Pusat Bandung. 3. Bagaimana pengaruh audit internal terhadap pencegahan kredit macet pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa (BUSN) Pusat Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan peneliti didalam melakukan penelitian di Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa yang berpusat di Bandung adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan audit internal yang dilaksanakan pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa Pusat di Bandung 2. Untuk mengetahui pencegahan kredit macetpada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa Pusat di Bandung 3. Untuk mengetahui pengaruh audit internal terhadap pencegahan kredit macet pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa Pusat Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini penulis berharap bahwa penelitian ini akan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Adapun penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis Untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan terutama pada pengaruh audit internal terhadap pencegahan kredit macet di bank umum swasta nasional (BUSN) devisa yang berpusat di Bandung, dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian guna memperoleh

7 gelar sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi di Universitas Widyatama Bandung. 2. Bagi perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna sebagai bahan masukan pada audit internal dan pencegahan kredit macet. 3. Bagi pihak lain Sebagai bahan referensi atau masukan bagi penelitian selanjutnya untuk menyajikan topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa yang berpusat di Bandung yaitu di PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk. dan PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk. Adapun waktu penelitian dilaksanakan dari bulan November 2012 sampai dengan selesai.