III. METODE PENELITIAN A.

dokumen-dokumen yang mirip
II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2013

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu cara. dilakukan dengan dasar pertimbangan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Belitung Timur Propinsi Bangka

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa sektor pertanian menempati posisi yang penting dalam

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

IV. BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

I. PENDAHULUAN. dibutuhkan secara berkesinambungan, karena merupakan bahan pangan yang

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI SAAT INI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAYAM CABUT (AMARANTHUS TRICOLOR) SECARA MONOKULTUR DI LAHAN PEKARANGAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertanian telah menetapkan 4 sukses Pembangunan

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

BAB III METODE PENELITIAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

II. LANDASAN TEORI A.

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

I. PENDAHULUAN. usahatani. Dalam upaya peningkatan pendapatan petani, pemerintah Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. sepanjang tahun dan memiliki potensi komersial yang cenderung semakin

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

Tabel 2.8 Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Urusan Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutanan Tahun 2015

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas

IV. METODE PENELITIAN. penelitian dipilih secara tertuju (purposive) dengan memperhatikan bahwa Desa

sebagai sumber pendapatan masyarakat. Indonesia mempunyai potensi sumber memberikan kontribusi yang besar bagi rakyatnya.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI BERAS MERAH ORGANIK (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH ORGANIK (ORYZA SATIVA)

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

MANAJEMEN KELEMBAGAAN PASAR LELANG DALAM MEMFASILITASI PEMASARAN CABAI KELOMPOK TANI LAHAN PASIR PANTAI DI KECAMATAN PANJATAN, KABUPATEN KULON PROGO

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KULON PRO GO KEPUTUSANBUPATIKULONPROGO NOMOR Z / A / 2.16 TENTANG

SD SLTP SLTA SARJANA / DIPLOMA TOTAL L P L P L P L P L P 1 TEMON

I. PENDAHULUAN. Buah naga merupakan buah yang berkhasiat bagi kesehatan. Beberapa khasiat

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

III. METODE PENELITIAN A.

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

II. LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Bangunjiwo, Tirtonirmolo, Tamantirto dan Ngetisharjo dan Kecamatan

BAB III TINJAUAN KHUSUS Kawasan Outbound Training di Kabupaten Kulon Progo 3.1 TINJAUAN KONDISI UMUM KABUPATEN KULON PROGO

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

BUPATI KULON PROGO TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BUPATI KULON PROGO,

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu. Kemudian menarik ke permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tertentu (Bungin, 2013). Teknik pelaksaanan yang digunakan adalah survei yaitu pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu, atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan (Daniel, 2003) B. Metode Penentuan Sampel 1. Metode Penentuan Sampel Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo yang merupakan daerah penghasil cabai merah pada lahan sawah maupun lahan pasir di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya dipilih satu kecamatan yang dapat mewakili, kemudian dari kecamatan yang terpilih, diambil sampel desa sebagai lokasi penelitian. Pengambilan lokasi ini dilakukan secara disengaja (purposive), yaitu sampel yang reprentatif dan berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri (Daniel, 2003) 23

24 Tabel 4. Luas Panen dan Produksi Cabai Merah di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 No Kecamatan Luas Panen (Ha) Produksi (Kuintal) 1 Panjatan 523 44.908 2 Temon 321 26.768 3 Wates 210 18.900 4 Galur 180 7.930 5 Sentolo 144 5.735 6 Pengasih 25 2.086 7 Nanggulan 21 1.448 8 Kalibawang 12 340 9 Lendah 9 336 10 Samigaluh 7 322 11 Kokap 12 294 12 Girimulyo 5 141 Jumlah 1.469 109.208 Sumber : BPS Kulon Progo dalam Angka 2015 Berdasarkan Tabel 4. Kabupaten Kulonproggo memiliki 12 Kecamatan dengan rata-rata produksi dan luas panen cabai merah berbedabeda menurut wilayahnya. Selanjutnya pengambilan sampel kecamatan dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria rata-rata luas panen dan produksi cabai merah terbesar selama satu tahun yang dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan kriteria tersebut dipilih Kecamatan Panjatan sebagai kecamatan yang mewakili. Kecamatan Panjatan terdiri dari 11 desa, semua desa tersebut membudidayakan cabai merah. Data mengenai luas lahan dan produksi tanaman cabai merah dirinci per desa di Kecamatan Panjatan dapat dilihat pada Tabel 5 :

25 Tabel 5. Luas Panen dan Produksi Cabai Merah Dirinci Per Desa di Kecamatan Panjatan Tahun 2014 No Desa Luas Panen (Ha) Produksi (Kuintal) 1 Bugel 104,66 8.919,83 2 Pleret 91,56 7.911,01 3 Garongan 88,18 7.518,24 4 Bojong 65,17 5.542,58 5 Gotakan 45,92 3.904,32 6 Cerme 32,83 2.853,54 7 Depok 31,06 2.677,29 8 Tayuban 20,38 1.874,94 9 Krembangan 22,51 1.873,26 10 Kanoman 13,20 1.099,46 11 Panjatan 7,52 733,52 Jumlah 522,99 44.907,99 Sumber : Panjatan dalam Angka 2015, BPS Kulon Progo Selanjutnya dari Kecamatan Panjatan diambil beberapa desa sebagai lokasi penelitian yang juga dilakukan secara purposive sampling. Pemilihan desa sebagai lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan di desa tersebut terdapat usahatani cabai merah pada lahan sawah dan lahan pasir di kawasan pesisir. Berdasarkan kriteria tersebut, terpilih Desa Bugel, Desa Pleret dan Desa Garongan. 2. Metode Pengambilan Sampel Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), data di dalam penelitian yang akan dianalisis sebaiknya menggunakan jumlah sampel yang besar, karena nilai-nilai yang diperoleh distribusinya harus mengikuti distribusi normal. Sampel yang tergolong besar dan mengikuti distribusi normal adalah sampel yang jumlahnya 30 sampel yang diambil secara random. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka sampel responden yang akan diamati dalam penelitian ini adalah 30. Penelitian ini menggunakan sampel responden sejumlah 30 petani untuk usahatani cabai merah pada lahan sawah dan 30 petani untuk usahatani cabai merah lahan pasir di kawasan pesisir. Pengambilan jumlah sampel dilakukan secara proporsional dengan rumus sebagai berikut:

26 ni =?????? Keterangan: ni = jumlah petani sampel masing-masing desa. Nk = jumlah populasi petani cabai merah lahan sawah atau cabai merah N lahan pasir di kawasan pesisir masing-masing desa. = jumlah petani cabai merah lahan sawah atau pasir pantai di seluruh desa sampel. 30 = Jumlah petani yang diambil. Data jumlah petani cabai merah di lahan sawah dan lahan pasir di kawasan pesisir tiap desa danjumlah sampel yang diambil dapat dilihat pada Tabel 6 berikut : Tabel 6. Jumlah Petani Cabai Merah di Lahan Sawah dan Lahan pasir di kawasan pesisir Tiap Desa danjumlah Sampel Petani yang Diambil. Lahan Sawah Lahan pasir di kawasan pesisir No Desa Jumlah Petani (Orang) Jumlah Sampel (Orang) Jumlah Petani (Orang) Jumlah Sampel (Orang) 1 Bugel 50 8 250 8 2 Pleret 20 3 300 10 3 Garongan 116 19 350 12 186 30 900 30 Sumber : Analisis Data Primer Berdasarkan data pada Tabel 6, diketahui jumlah petani cabai merah di lahan sawah 186 orang sedangkan di lahan pasir di kawasan pesisir adalah 900 orang. Petani ini tergabung dalam kelompok tani yang ada di masing-masing desa. Kelompok tani yang diambil adalah kelompok tani yang mengusahakan komoditas tanaman pangan di lahan sawah dan di lahan pasir di kawasan pesisir. Pengambilan petani yang dijadikan sebagai sampel dari masingmasing desa secara purposif yaitu sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil orang atau objek penelitian yang selektif dan memiliki ciri-ciri yang spesifik. Sampel yang diambil memiliki ciri-ciri yang khusus dari populasi sehingga dapat dianggap cukup representatif. Ciri-ciri yang

27 umum atau strata yang khusus sangat tergantung dari keinginan peneliti (Tika, 2005). Sampel yang diambil dalam penelitian ini memiliki kriteria atau ciri khusus petani yang membudidayakan cabai merah di lahan sawah atau lahan pasir di kawasan pesisir secara monokultur. C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan daftar pertanyaan (kuisener) yang telah dipersiapkan dan pengamatan langsung di lapang (observasi). Data primer ini diperolah langsung dari petani cabai merah pada lahan sawah maupun lahan pasir di kawasan pesisir di Kabupaten Kulon Progo. Data primer ini meliputi data mengenai biaya mengusahakan, produksi, harga dan lain-lain 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara mencatat maupun mengutip data laporan maupun dokumen dari lembaga atau instansi yang terkait dalam penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian dan Dinas Kabupaten Kulon Progo.Data tersebut mengenai data luas lahan, data produksi dan lain-lain. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi dilakukan untuk memperoleh sumber data dan informasi faktual melalui pengamatan di lokasi penelitian. Teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi non partisipan dimana peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan budidaya cabai merah, namun hanya mengamati kegiatan yang berlangsung di lokasi penelitian. 2. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara bertanya secara langsung kepada responden sebagai sumber informasi yang terkait dengan penelitian. Wawancara dilakukan dengan

28 menggunakan berbagai persiapan diantaranya daftar pertanyaan yang berbentuk kuisoner. Teknik ini berguna dalam memperoleh data primer dalam melengkapi sumber-sumber penelitian. 3. Pencatatan Pencatatan merupakan teknik pengumpulan data sekunder yang berasal dari instansi atau kelembagaan daerah penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara mengambil data yang kemudian dicatat sebagai data sekunder sebagai penguat sumber informasi. Penggunan teknik pencatatan akan menjadikan hasil penelitian lebih akurat dan sesuai fakta. E. Metode Analisis Data Metode analisisdata yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Produktivitas lahan pasir di kawasan pesisir dan sawah dapat dihitung dengan rumus : Produktivitas Lahan =?????????????????????????????????????????????????????????? 2. Analisis biaya, penerimaan, pendapatanusahatani cabai merah lahan pasir di kawasan pesisir dan cabai merah lahan sawah a. Biaya Usahatani Cabai merah Biaya yang digunakan dalam usahatani cabai merah lahan pasir di kawasan pesisir dan cabai merah lahan sawah adalah biaya mengusahakan. Biaya mengusahakan dihitung dari biaya alat alat luar yang dikeluarkan petani dalam usahataninya (biaya saprodi, biaya tenaga kerja luar, biaya lain lain yang berupa pajak (PBB), iuran air, penyusutan alat alat dan lain - lain) ditambah dengan biaya tenaga kerja dalam keluarga sendiri. Biaya yang dikuluarkan selama satu musim tanam dinyatakan dalam rupiah per musim tanam. Secara matematis biaya mengusahakan dpat dituliskan : TC = B al + B tkd Keterangan TC : biaya mengusahakan B al : biaya alat alat luar

29 B tkd : biaya tenaga kerja dalam keluarga sendiri b. Penerimaan Usahatani Besarnya penerimaan usahatani yang diterima oleh petani dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut TR = Q x P Keterangan : TR : Total Revenue / Penerimaan total usahatani cabai merah Q P (Rp/MT) : Jumlah produksi (kw/mt) : Harga Produksi (Rp/kw) c. Pendapatan usahatani Besarnya pendapatan usahatani cabai merah dapat dihitung dengan mengurangkan biaya total dengan jumlah penerimaan usahatani cabai merah lahan pasir di kawasan pesisir dan cabai merah lahan sawah. Pd = TR TC Keterangan : Pd : Pendapatan usahatani cabai merah (Rp/MT) TR : Total Revenue/ Penerimaan total usahatani cabai merah (Rp/MT) TC : Total Cost / Biaya total usahatani cabai merah (Rp/MT) 3. Analisis efisiensi usahatani cabai merah lahan pasir di kawasan pesisir dan cabai merah lahan sawah Analisis efisiensi dapat dihitung dengan Return Cost Ratio dengan menggunakan rumus : R/C Ratio =???? Keterangan: R : Besar penerimaan usahatani cabai merah (Rp) C : Besar biaya usahatani cabai merah (Rp) Kriteria: R/C Ratio = 1, Berarti usahatani tersebut dalam keadaan impas

30 R/C Ratio > 1, Berarti usahatani tersebut efisien R/C Ratio < 1, Berarti usahatani tersebut tidak efisien (Soekartawi, 2006). 4. Uji komparatif untuk menguji hipotesis perbedaan produktivitas, pendapatan dan efisiensi usahatani cabai merah pada lahan sawah maupun lahan pasir di kawasan pesisir dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a) Formulasi Hipotesis H 0 :?? 1 =?? 2, berarti tidak terdapat perbedaan produktivitas atau H 1 :? 1?? 2, Keterangan pendapatan atau efisiensi pada usahatani cabai merah lahan sawah dan lahan pasir di kawasan pesisir. berarti terdapat perbedaan produktivitas atau pendapatan atau efisiensi pada usahatani cabai merah lahan sawah dan lahan pasir di kawasan pesisir.?? 1 = rata rata produktivitas atau pendapatan atau efisiensi pada usahatani cabai merah lahan sawah.?? 2 = rata rata produktivitas atau pendapatan atau efisiensi pada usahatani cabai merah lahan pasir di kawasan pesisir b) Taraf nyata atau tingkat signifikan Pengujian dilakukan dengan tingkat yang sama yaitu pada tingkat kepercayaan 95% atau α= 5%. c) Uji statistik dengan menggunakan rumus : Rumus t =? (Nazir, 1983) Keterangan:???????????????????????????????? dimanass?????????? 1 : produktivitas atau pendapatan atau efisiensi pada usahatani cabai merah lahan sawah.?

31?? 2 : produktivitas atau pendapatan atau efisiensi pada usahatani cabai merah lahan pasir di kawasan pesisir SS 1 : Sumsquare produktivitas atau pendapatan atau efisiensi pada usahatani cabai merah lahan sawah SS 2 : Sumsquare produktivitas atau pendapatan atau efisiensi atau pada usahatani cabai merah cabai merah lahan pasir di kawasan pesisir n 1 : Jumlah petani sampel pada usahatani cabai merah lahan sawah n 2 : Jumlah petani sampel pada usahatani cabai merah cabai merah lahan pasir di kawasan pesisir d) Kriteria pengujian Jika t hitung > t tabel, maka H 1 diterimadan H 0 ditolak. Jadi, terdapat perbedaan produktivitas atau pendapatan atau efisiensi pada usahatani cabai merah lahan sawah dan pasir pantai. Jikat hitung t tabel, maka H 1 ditolakdan H 0 diterima. Jadi, tidak terdapat perbedaan produktivitas atau pendapatan atau efisiensi pada usahatani cabai merah lahan sawah dan cabai merah lahan pasir di kawasan pesisir. e) Kesimpulan Kesimpulan pengujian merupakan penerimaan atau penolakan H 0.