Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

TERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan I.1. Pergub DI Yogyakarta No. 62 Tahun 2013 Tentang Pelestarian Cagar Budaya 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan adalah melakukan studi banding ke objek site serta melihat hal apa sajakah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Stasiun Interchange Mass Rapid Transit (MRT) Blok M dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik di Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API JAKARTA KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki wilayah yang cukup luas dan

TERMINAL BIS INDUK KOTA SEMARANG PENATAAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN

TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Lolita Maharani ( ) Redesain Terminal Terboyo 1

L E B A K B U L U S BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

fungsional, pendekatan kontekstual, pendekatan aspek pencitraan, pendekatan aspek teknis dan kinerja, serta pendekatan lokasi dan tapak.

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial,

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Cirebon Kroya Koridor Prupuk Purwokerto BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I. A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kereta api di negara-negara sekarang ini

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN

REDESAIN TERMINAL PELABUHAN PENYEBERANGAN BENGKALIS-RIAU

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

REST AREA TOL KANCI-PEJAGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pilangsari : yaitu desa yang berada di Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

1.1 Sejarah Penemuan dan Perkembangan Kereta Api Sejarah Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia.1

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API TUGU YOGYAKARTA DENGAN FASILITAS SHOPPING MALL

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL : Terminal Bus Induk Tipe A di Kabupaten Klaten

BAB I PENDAHULUAN. kota yang diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan semakin banyaknya

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI WIDURI KABUPATEN PEMALANG

dilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan muatan dan penumpang kapal samudera dan antar pulau. Sebagai akibatnya pelabuhan ini mempunyai

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

SHOPPING CENTER DI KAWASAN MONORAIL INTERCHANGE KARET, JAKARTA PUSAT Penekanan Desain Konsep Arsitektur Renzo Piano

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KOMPLEK PERUM DAMRI TERPADU DI SEMARANG

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

BAB I PENDAHULUAN SURAKARTA. Gambar 1.1. Jaringan Transportasi Kota Surakarta dengan Kota Kota di Pulau Jawa Sumber : Widiyanto_2005,Analisis Penulis

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. digulirkan dan kebutuhan akan moda tranportasi massal dan murah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

TERMINAL BUS TIPE A KOTA SURAKARTA

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN TEORI PELAYANAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TERMINAL PENUMPANG ANGKUTAN LAUT DI TAHUNA (Arsitektur Perilaku)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, akan dibahas mengenai, pengertian dan esensi judul, latar belakang munculnya gagasan atau ide dan judul, tujuan dan sasaran perencanaan dan perancangan, permasalahan dan persoalan perencanaan dan perancangan, metode pembahasan serta sistematika penulisan konsep perencanaan dan perancangan. A. PENGERTIAN JUDUL Pengembangan : Proses, cara, perbuatan mengembangkan; pembangunan secara bertahap dan teratur yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki. 1 Stasiun Kereta Api : Stasiun kereta api adalah tempat menunggu bagi calon penumpang kereta api dan tempat pemberhentian kereta. (KBBI edisi IV, 2008) Sedangkan menurut PM Nomor 33 Tahun 2011, Stasiun kereta api adalah tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api. Pemalang : Salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di pantai utara Pulau Jawa. 2 B. LATAR BELAKANG 1. Fenomena Transportasi di Pemalang Pertumbuhan penduduk Kabupaten Pemalang mengalami peningkatan setiap tahunnya sehingga berpengaruh juga terhadap meningkatnya jumlah kebutuhan masyarakat, termasuk juga kebutuhan akan transportasi umum khususnya transportasi darat karena kegiatan mobilitas yang tinggi pada era globalisasi seperti sekarang ini. 1 KBBI dalam http://kamusbahasaindonesia.org/pengembangan 2 http://www.pemalangkab.go.id/ DEA KARINA PUTRI I0212030 1

Terdapat beberapa jenis transportasi umum yang biasanya digunakan oleh masyarakat, di antaranya adalah bus umum dan juga kereta api. Transportasi umum yang digunakan sebagai sarana untuk berpindah tempat khususnya transportasi darat dituntut agar menjadi transportasi yang cepat, nyaman, aman dan terjangkau. Pertumbuhan jalan yang tidak seimbang dengan peningkatan jumlah kendaraan pribadi khususnya roda dua menyebabkan terjadinya kemacetan yang berakibat pada waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan menjadi semakin lama. Sehingga, pilihan transportasi lain yang lebih cepat, nyaman, aman dan terjangkau adalah jasa transportasi kereta api. Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pemalang jumlah bus yang masuk dan keluar di terminal Pemalang mengalami penurunan pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Berbeda dengan jumlah penumpang kereta api yang selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Tabel 1. 1 Perbandingan Jumlah Penumpang Bus dan Kereta Api di Kabupaten Pemalang (Tahun 2011 2014) Tahun Jumlah Penumpang Bus Kereta Api 2011 202.162 38.421 2012 182.987 42.984 2013 170.477 78.503 2014 102.828 122.807 Sumber : BPS, 2015. Pemalang dalam Angka Berdasarkan data tersebut, jumlah penumpang bus di Kabupaten Pemalang mengalami penurunan setiap tahunnya, jumlah penurunan paling besar yaitu pada tahun 2014 yang mengalami penurunan jumlah penumpang sebesar ± 40% dibanding dengan tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah penumpang kereta api mengalami peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 12% dari tahun 2011, tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 83%, sedangkan tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 56%. Hal tersebut menunjukkan masyarakat lebih berminat menggunakan jasa transportasi umum kereta api. DEA KARINA PUTRI I0212030 2

2. Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang a. Stasiun Pemalang sebagai Bangunan Cagar Budaya (Konservasi) Berdasarkan PM/01/EAB.2013 tentang penetapan situs dan bangunan sejarah, menyatakan bahwa Stasiun Pemalang merupakan bagian dari benda cagar budaya milik PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan pengembangan pada Stasiun Pemalang, karena pada dasarnya pada kegiatan konservasi perubahan yang dilakukan mulai dari tidak ada sampai total selama kegiatan tersebut dapat mempertahankan nilai-nilai sejarah atau makna kultural dari suatu bangunan dan harus bisa menjamin keamanan dan pemeliharaannya di masa mendatang. b. Rencana Pengembangan Stasiun Pemalang oleh Pemkab Pemalang Dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Pemalang disebutkan mengenai rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang untuk mengembangkan stasiun kereta api Pemalang, dimana terdapat beberapa poin yang menjadi acuan. Lebih rincinya disebutkan pada BAB III Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten; Bagian Ketiga Rencana Sistem Jaringan Prasarana Utama, Pasal 13 dan Pasal 18, dijelaskan bahwa terdapat rencana sistem jaringan prasarana utama yang berupa sistem jaringan transportasi. Sistem jaringan transportasi yang akan dikembangkan tersebut, terdiri atas sistem jaringan transportasi darat, sistem jaringan transportasi kereta api, dan sistem jaringan transportasi laut. Dalam Pasal 18, disebutkan lebih terperinci mengenai sistem jaringan transportasi kereta api ini, meliputi rencana pengembangan rel ganda Jakarta - Cirebon - Tegal - Semarang yang melalui Kecamatan Pemalang - Kecamatan Taman - Kecamatan Petarukan - Kecamatan Ampelgading - Kecamatan Comal dan pengamanan sempadannya; rencana pengembangan stasiun kereta api yang meliputi stasiun kereta api DEA KARINA PUTRI I0212030 3

Pemalang, stasiun kereta api Petarukan dan stasiun kereta api Comal; rencana pembangunan dan pengembangan perlintasan tidak sebidang pada jalur kereta api di Daerah. Sebagian besar stasiun kereta api yang ada di Indonesia merupakan bangunan bersejarah peninggalan jaman Belanda (bangunan konservasi) sehingga tindakan yang tepat dilakukan adalah pengembangan dimana bangunan eksisting akan tetap dipertahankan dengan pengembangan sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang dilakukan dengan menerapkan strategi pengembangan yaitu melakukan analisis dengan membandingkan kondisi eksisting stasiun dengan prediksi kebutuhan pengguna 5 10 tahun mendatang berdasarkan peningkatan jumlah pengunjung selama 5 tahun terakhir. Berdasarkan pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM. 33 Tahun 2011 tentang Jenis, Kelas dan Kegiatan di Stasiun Kereta Api, berdasarkan penentuan kelas stasiun tersebut dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut : 1) Fasilitas Operasi 2) Jumlah Jalur 3) Fasilitas Penunjang 4) Frekuensi Lalu-lintas 5) Jumlah Penumpang 6) Jumlah Barang Stasiun Kereta Api Pemalang berada pada tingkat kelas sedang, namun apabila dilihat berdasarkan kondisi eksisting Stasiun Pemalang sekarang, belum dapat memenuhi kriteria-kriteria minimum stasiun kelas sedang. Oleh karena itu, berkaitan dengan ketetapan status Stasiun Pemalang sebagai bangunan cagar budaya yang memerlukan langkah konservasi dan rencana pemerintah serta dilihat dari kebutuhan masyarakat Pemalang akan stasiun dan kereta api di masa mendatang, serta untuk mencapai standar minimum bangunan stasiun sebagai stasiun kelas sedang, penulis menyusun DEA KARINA PUTRI I0212030 4

konsep perencanaan dan perancangan pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang dengan harapan agar dapat menjadi bahan kajian dan pertimbangan untuk pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang yang akan dilakukan. C. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN 1. Permasalahan Bagaimana Konsep Perencanaan dan Perancangan Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang yang merupakan bagian dari cagar budaya bangsa dengan menerapkan aspek konservasi bangunan bersejarah. 2. Persoalan a. Bagaimana menyusun program pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang kaitannya dengan konsep program ruang dan kebutuhan ruang yang dapat menunjang kegiatan pengguna Stasiun Kereta Api Pemalang. b. Bagaimana menentukan arah pengembangan Stasiun Pemalang sebagai konsep pengolahan tapak / site Stasiun Kereta Api Pemalang yang terdiri dari konsep pengembangan, pencapaian dan sirkulasi site. c. Bagaimana membuat konsep lanskap dan aksesibilitas yang dapat mempermudah pengguna mencapai tujuannya di dalam Stasiun Kereta Api Pemalang. d. Bagaimana membuat konsep gubahan dan tata massa bangunan yang sesuai dengan kondisi fisik eksisting Stasiun Kereta Api Pemalang sebagai wujud dari langkah konservasi pada bangunan Stasiun. e. Bagaimana membuat konsep tampilan bangunan yang sesuai dengan kondisi fisik eksisting Stasiun Kereta Api Pemalang sehingga tetap dapat menunjukkan nilai sejarah pada bangunan Stasiun (bangunan konservasi). f. Bagaimana menentukan konsep sistem struktur dan sistem utilitas bangunan yang akan diterapkan pada bangunan yang sesuai dengan kondisi eksisting bangunan Stasiun Pemalang saat ini. DEA KARINA PUTRI I0212030 5

D. TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk menyusun konsep perencanaan dan perancangan pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang yang merupakan bagian dari cagar budaya bangsa dengan menerapkan aspek konservasi bangunan bersejarah. 2. Sasaran Sasaran dari konsep perencanaan dan perancangan ini adalah sebagai berikut : a. Program pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang kaitannya dengan konsep program ruang dan kebutuhan ruang yang dapat mewadahi kegiatan dan memenuhi kebutuhan pengguna untuk 5 10 ke depan. b. Arah pengembangan Stasiun Pemalang sebagai konsep pengolahan tapak/ site Stasiun Kereta Api Pemalang yang terdiri dari konsep pengembangan, pencapaian dan sirkulasi site. c. Konsep lanskap dan aksesibilitas yang dapat mempermudah pengguna mencapai tujuannya di dalam Stasiun Kereta Api Pemalang. d. Konsep konsep gubahan dan tata massa bangunan yang sesuai dengan kondisi fisik eksisting Stasiun Kereta Api Pemalang sebagai wujud dari langkah konservasi pada bangunan Stasiun. e. Konsep tampilan bangunan yang sesuai dengan kondisi fisik eksisting Stasiun Kereta Api Pemalang sehingga tetap dapat menunjukkan nilai sejarah pada bangunan Stasiun. f. Konsep sistem struktur dan sistem utilitas bangunan yang akan diterapkan pada bangunan yang sesuai dengan kondisi eksisting bangunan Stasiun Pemalang saat ini. E. LINGKUP DAN BATASAN 1. Lingkup Pembahasan a. Konsep yang dapat menjawab permasalahan dan persoalan yang muncul dari pengembangan stasiun commit KA to Pemalang user yang akan menekankan pada DEA KARINA PUTRI I0212030 6

penggunaan prinsip bangunan desain arsitektur kontekstual pada aspek tampilan bangunannya (fasad bangunan). b. Konsep perencanaan dan perancangan pengembangan stasiun KA Pemalang dititik beratkan pada pengembangan stasiun yang mencakup pengembangan pada aspek program ruang, sirkulasi, gubahan dan tata massa bangunan sesuai dengan pedoman standarisasi stasiun. 2. Batasan Pembahasan dibatasi pada lingkup arsitektur, hal-hal di luar disiplin ilmu arsitektur seperti segi ekonomi, bisnis dan lain sebagainya tidak akan dibahas karena tidak menjadi pertimbangan dalam merancang desain. F. METODE PEMBAHASAN Metode yang dilakukan dalam penyusunan konsep perencanaan dan perancangan pengembangan stasiun KA Pemalang adalah sebagai berikut : 1. Penelusuran Masalah Masalah/isu/main idea merupakan ide atau pemikiran awal mengenai objek perencanaan dan perancangan. Main Idea diperoleh dari mengkonstruksikan fenomena-fenomena yang mungkin sedang terjadi yang menarik menjadi sebuah gagasan yang kemudian berkembang menjadi tema dan judul. Judul yang terpilih berdasarkan fenomena transportasi adalah Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang. 2. Pencarian Data Pemahaman awal mengenai Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang dikembangkan melalui : a. Studi Literatur Studi yang bertujuan untuk mengumpulkan berbagai macam referensi yang berkaitan dengan objek perencanaan dan perancangan yang terdiri dari : 1) Buku-buku referensi mengenai stasiun 2) Peraturan/kebijakan/pedoman pemerintah terkait dengan pengembangan transportasi commit khususnya to user stasiun di Indonesia DEA KARINA PUTRI I0212030 7

3) Data-data yang berkaitan dengan Stasiun Pemalang 4) Hasil tugas akhir sejenis b. Studi Observasi Dilakukan untuk memperoleh data primer, antara lain : 1) Kondisi eksisting objek 2) Kondisi dan potensi fisik objek 3) Kondisi tata guna lahan, tata ruang dan massa objek 4) Aktivitas dalam objek 5) Keinginan masyarakat terhadap perencanaan dan perancangan Adapun cara pengumpulan data di lapangan yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung pada objek rancang bangun melalui media pengambilan data antara lain dengan, 1) Observasi 2) Wawancara Adapun pengolahan data dilakukan dengan cara: 1) Melakukan identifikasi data yang diperoleh. 2) Mengklasifikasi data menurut jenis. 3) Penyusunan data secara sistematik. 4) Memadukan data satu sama lain untuk menunjang pembahasan. 3. Analisis Menganalisis yang berhubungan dengan program pengembangan yang diperoleh melalui studi literatur, studi observasi untuk melihat permasalahan yang timbul dan dapat dirumuskan menjadi persoalan dalam perancangan. 4. Penyusunan Konsep Perencanaan dan Perancangan Merupakan hasil dari analisa untuk mendapat kesimpulan tentang pemecahan masalah secara menyeluruh dan terpadu untuk mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang. 5. Transformasi Desain Transformasi desain merupakan tahapan menuju perancangan desain setelah konsep perencanaan dan perancangan disusun yang berupa strategi desain. DEA KARINA PUTRI I0212030 8

Strategi desain perencanaan dan perancangan merupakan suatu langkah konservasi yang mempertimbangkan kondisi eksisting site yang ada saat ini dan juga memperhatikan aspek pelestarian. Dengan tema pengembangan yakni upaya untuk mengembangkan suatu objek dengan pembaharuanpembaharuan yang tepat guna, langkah awal yang dilakukan adalah perlindungan dan perbaikan objek-objek yang sudah ada saat ini, selanjutnya yaitu penentuan konsep arsitektural bangunan dan juga fasilitas-fasilitas yang haus dikembangkan dan ditambahkan agar dapat menjadi fasilitas publik yang lebih baik. Beberapa strategi desain dalam Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang ini yaitu : a. Dasar pertimbangan yang penting yaitu eksisting objek yang sudah ada sebagai perwujudan konservasi terhadap bangunan lama sehingga tidak menghilangkan nilai sejarah bangunan. b. Penyelesaian arsitektural bangunan (fasilitas-fasilitas yang dikembangkan dan ditambahkan) dan kawasan (proporsi, skala dan penataan setiap fasilitas) dilakukan dengan menerapkan konservasi bangunan. G. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Berisi pengertian judul, latar belakang, permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup dan batasan, metode pembahasan dan sistematika penulisan dari konsep perencanaan dan perancangan Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi tentang tinjauan pustaka mengenai perkeretaapian secara umum, pedoman standarisasi stasiun di Indonesia dan konservasi bangunan bersejarah. BAB III TINJAUAN DATA Berisi tentang tinjauan kota Pemalang dan data-data yang berkaitan dengan perencanaan dan commit perancangan to user Pengembangan Stasiun Kereta DEA KARINA PUTRI I0212030 9

Api Pemalang seperti kondisi eksisting, data penumpang dan data kereta api di Stasiun Pemalang serta evaluasi terhadap Stasiun Pemalang sebagai objek yang akan dikembangkan. BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG Berisi tentang analisis dari permasalahan yang telah dirumuskan dengan meninjau data dan informasi yang telah dikemukakan sebelumnya serta memperhatikan tujuan dan sasaran perencanaan dan perancangan Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang. BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG Berisi tentang rumusan konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari analisis yang dilakukan sebelumnya, sebagai pedoman dalam perancangan desain Pengembangan Stasiun Pemalang. DEA KARINA PUTRI I0212030 10