Dongeng Sebagai Media Edukatif bagi Kepribadian Anak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANUGRAH HASRULLANA, 2015 MARI BERKETERAMPILAN CERITA BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI

PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH. II.1 Mainan Anak Edukatif II.1.1 Definisi Mainan Anak Edukatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa yang lebih baik pendidikan anak anak harus diperhatikan. Tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA. Karya cerita bergambar Bintang Jatuh ini dibuat melalui tahapan-tahapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dilakukan berbagai kalangan, baik oleh instusi-instusi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu

BAB III DATA DAN TEORY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

C. Teknik-teknik Gambar

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. interaktif tentang bacaan dan gerakan sholat dengan versi dekstop dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsawan serta orang kaya di Eropa pada masa itu (Haviland, 1988:228).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk mencetak manusia yang berpribadi kuat, cerdas dan mandiri,

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Metode Perancangan. Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Pendidikan Taman Kanak-Kanak memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sudah ditanamkan dalam benak anak sejak kecil oleh orang tuanya.

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. informasi terhadap individu satu dengan lainnya. Penyampaian pesan

BAB I PENDAHULUAN. dengan hal-hal di luar karya sastra. Faktor sejarah dan lingkungan ikut

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia

BAB I PENDAHULUAN. Bermain berasal dari kata dasar main, yakni merupakan sebuah hiburan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti selalu di ajarkan, namun seiring berkembangnya jaman nilai-nilai budi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Berbicara Pengertian Kemampuan Berbicara

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang serba konsumtif, orang tua lupa mengajak anakanaknya. untuk hidup hemat, apalagi menabung. Alih-alih mengajak anak

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

SEHAT DAN CERDAS MELALUI CERGAM (CERITA BERGAMBAR)

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP PENCIPTAAN KARYA SENI ANIMASI KOMIK PERMAINAN TRADISIONAL GEBUG ENDE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cerita rakyat buatan Indonesia, masyarakat juga dibanjiri oleh cerita-cerita dari

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan tempat utama dimana seorang anak tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebriani Rizki Ali, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan salah satu cara berkomunikasi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB III STRATEGI PERANCANGAN

Transkripsi:

Dongeng Sebagai Media Edukatif bagi Kepribadian Anak

Latar Belakang Masalah Anak Anak merupakan subjek-subjek dengan dunianya sendiri yang melingkupi diri sendiri saja. Sedikit demi sedkit anak belajar mengenal dinia luar, mengenal objek-objek di luar dirinya dengan jalan mengarahkan diri keluar, menuju kepada dunia objektif yang ril.

Latar belakang Masalah Perkembangan anak Mengingat perkembangan anak yang sangat pesat pada usia sekolah, dan melihat bahwa lingkungan keluarga sekarang telah banyak keluarga seperti orangtua menghabiskan waktunya diluar rumah seperti bekerja yang tidak dapat ditinggalkan sehingga kurang mampu memberikan seluruh fasilitas untuk mengembangkan fungsifungsi anak terutama fungsi intelektual dalam mengejar kemajuan zaman modern maka anak memerlukan satu lingkungan baru yang lebih luas berupa sekolah.

Latar belakang Masalah Gongeng Dongeng termasuk dalam cerita rakyat lisan. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak dongeng yang yang melukiskan kebenaran, berisi ajaran moral, bahkan yang berisi sindiran. Salah satu faktor pembangun imajinasi dan kreativitas adalah dengan pengenalan terhadap dongeng. Anak yang memperoleh stimulasi mengenai dongeng melalui apa yang didengar yang kemudian di jelaskan oleh orang tuanya, biasanya orang tua menceritakan dongeng dongeng seperti Malin Kundang, Sangkuriang.

Identifikasi Masalah Dari masalah di atas ada beberapa masalah yang dapat disimpulkan, diantaranya adalah sebagai berikut: Pada usia masa sekolah anak sangat butuh pengarahan untuk pendamping ingatan dan fantasi anak. Lingkungan sangat mendukung dalam proses pengenalan anak terhadap dongengdongeng. Faktor orang dewasa atau keluarga bisa mempengaruhi pengalaman anak dalam mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak.

Fokus Masalah dan Tujuan Masalah Fokus Masalah Permasalahan ini ditetapkan pada bagaimana dongeng dapat memberikan pengaruh positif dan dapat menjadi sarana bagi perkembangan kepribadian anak. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan media informasi ini adalah memberi pengalaman untuk anak dalam bentuk dongeng-dongeng, sebagai sarana mengajak dan membantu anak untuk dapat mengenal dongeng sebagai media pembelajaran dengan lebih beragam. Sekaligus memberikan gambaran bahwa dongeng adalah suatu pengalaman ekspresif, yang akan membawa imajinasi dalam petualangan yang menyenangkan dan dapat berpengaruh positif bagi perkembangan kepribadian anak.

Sibling Rivalry Sibling Rivalry Kamus kedokteran Dorland (Suherni, 2008) sibling (anglo-saxon sib dan ling bentuk kecil) anak-anak dari orang tua yang sama, seorang saudara laki-laki atau perempuan. Disebut juga sib. Rivalry keadaan kompetisi atau antagonism, sibling rivalry adalah kompetisi antara saudara kandung untuk mendapatkan cinta kasih afeksi dan perhatian dari satu kedua orang tuanya atau untuk mendapatkan pengakuan atau suatu yang lebih.

Penyebab Sibling Rivalry Banyak faktor yang menyebabkan Sibling Rivalry, antara lain: Masing-masing anak bersaing untuk menentukan pribadi mereka, sehingga ingin menunjukkan pada saudara mereka. Anak merasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan mau mendengarkan dari Orang Tua mereka. Anak-anak merasa hubungan dengan orang tuamereka terancam oleh kedatangan anggota keluarga baru/ bayi. Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi yang dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan perhatian terhadap satu sama lain. anak frustasi karena merasa lapar, bosan atau letih sehingga memulai pertengkaran. Kemungkinan, anak tidak tahu cara untuk mendapatkan perhatian atau memulai permainan dengan saudara mereka. Dinamika keluarga dalam memainkan peran. Pemikiran orang tua tentang agresi dan pertengkaran anak yang berlebihan dalam keluarga adalah normal. Tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul bersama dengan anggota keluarga. Orang tua mengalami stres dalam menjalani kehidupannya. Anak-anak mengalami stres dalam kehidupannya. Cara orang tua memperlakukan anak dan menangani konflik yang terjadi pada mereka.

Strategi Perancangan dan Konsep Visual Pendekatan Komunikasi Komunikasi banyak dilakukan melalui media gambar. Karena anak-anak lebih tertarik terhadap gambar dan membuat anak berimajinasi lebih tinggi untuk menerima pesan yang ingin disampaikan dari gambar tersebut. Tujuan Komunikasi Informasi atau pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami oleh anak. Merangsang daya tangkap anak untuk lebih peka terhadap informasi yang akan disampaikan Mengenalkan dongeng-dongeng pada anak

Strategi Perancangan dan Konsep Visual Pesan Utama Pesan utama adalah inti pengkomunikasian materi pesan dalam perancangan media. Dengan pesan utama yang telah ditentukan perancangan media dapat mengkomunikasikan pesan dengan lebih efektif dan fokus. Pesan utama yang akan disampaikan dalam media informasi ini yaitu, media edukatif bagi kepribadian anak melalui dongeng. Materi Pesan materi pesan yang disampaikan berupa informasi yang dapat memberi pengetahuan kepada anak tentang dongeng dengan bentuk ilustrasi dan disertai dengan teks yang disesuaikan dengan segmentasi.

Strategi Perancangan dan Konsep Visual Strategi Kreatif Pendekatan dengan memberikan informasi dalam bentuk cerita dan ilustrasi. Dimana anak pada umur 8-9 tahun mengalami tahap pengembangan inisiatif / ide, sampai pada hal-hal yang bersifat fantasi sebagai gambaran imajinasi anak sehingga anak terangsang untuk bertanya dan selanjutnya meniru kegiatan pengenalan dongeng.

Studi Karakter Studi Karakter Tokoh yang berperan pada cerita ini adalah Riva dan Valry. Studi karakter Riva dan Valry mengacu kepada gambaran anak-anak yang berumur sembilan tahun yang memiliki semangat untuk belajar, cerdas, kreatif, dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar.

Studi Lokasi Lokasi yang digunakan pada cerita ini ada pada tempat, yaitu: Taman.

Media utama Media Utama Media utama yang digunakan adalah buku cerita ilustrasi Buku ini berisi visualisasi dari benda benda yang ada di sekitar, untuk anak usia 8-9 tahun sebagai segmentasinya.

Media Proses Perancangan Buku Cerita Ilustrasi Proses pembuatan buku Riva dan Varly ini dimulai dari pengembangan membuat cerita imajinasi menjadi storyline dimana penulis mengambiil tema petualangan. Storyline dikembangkan lagi menjadi sketsa-sketsa gambar setiap halaman. Sketsa-sketsa diberi warna secara manual. Hasil sketsa melalui proses scanning dengan menggunakan media scanner. Hasil gambar yang sudah dipindai, diedit dan diberi penambahan warna untuk bagian backgroundnya menggunakan software Coreldraw CS 3. Setelah proses editing selesai.

Media Pendukung Media Pendukung Media pendukung yang digunakan merupakan media tambahan untuk mendampingi media utama agar penyampaian dari media utama dapat diaplikasikan dengan media pendukung. Media pendukung yang digunakan sebagai berikut: Poster Tempat Pensil

Media Pendukung Lampu duduk Lampu duduk dibuat sebagai merchandise yang dapat disimpan di kamar anak laki laki ataupun perempuan, pada lampu tersebut terdapat visual yang terdapat dalam buku agar anak dapat mengingat visual yang ada pada buku petualangan warna.

Media Pendukung Mug Mug dibuat sebagai merchandise yang dapat digunakan anak laki laki ataupun perempuan yang bisa dipakai untuk minum susu atau air minum biasa.

Media Pendukung Tas Tas buku ini dibuat sebagai merchandise yang dapat digunakan oleh anak laki laki maupun perempuan. Konsep merchandise ini dibuat sebagai media pendukung yang berfungsi sebagai tas untuk peralatan sekolah. Tujuan dari merchandise ini ialah agar anak dapat mengingat visual yang terdapat di media utama.

Media Pendukung Tas buku Tas buku ini dibuat sebagai merchandise yang dapat digunakan oleh anak laki laki maupun perempuan. Konsep merchandise ini dibuat sebagai media pendukung yang berfungsi sebagai tas untuk pelindung buku. Tujuan dari merchandise ini ialah agar anak dapat mengingat visual yang terdapat di media utama.

Media Pendukung Kaos Kaos dibuat sebagai merchandise yang dapat digunakan anak laki- laki maupun perempuan, agar bisa dipakai sehari hari, dengan visual Riva dan Valry yang ada pada buku dongeng.