BAB II. Kerangka Teoritis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. gejolak keinginanya bahkan sebagian orang rela membelanjakan uang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan merupakan salah satu hal yang tidak dapat dihindari oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TELAAH TEORITIS. Dalam telaah teoritis, dibahas landasan teori dan penelitian terdahulu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Niat pembelian untuk produk sehari-hari jadi di toko ritel telah mendapat perhatian dalam dekade terakhir sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengembangkan sebuah program untuk mencapai pasar yang diinginkan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, membuat perusahaan penyedia alat telekomuniasi (handphone)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan perekonomian Indonesia semakin meningkat.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia modern dan juga di era globalisasi

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. smartphone telah menjadi kebutuhan gaya hidup yang dianggap penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini suatu kebutuhan akan komunikasi dan teknologi adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. pada bidang teknologi smartphone menyebabkan persaingan yang kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan handphone atau ponsel. Smartphone yang merupakan salah satu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

Produksi Media PR Cetak. Modul ke: 05FIKOM. Brand Image. Fakultas. Program Studi HUMAS. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia

BAB I PENDAHULUAN. membeli produk sesuai kualitasnya, membeli produk yang benar benar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akbar (2012), melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh citra

BAB II. Tinjauan Pustaka. produk ke produk lain tapi dari kategori yang sama (Sarvat Afzal et al, 2013). Terdapat

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG HANDPHONE SAMSUNG JENIS ANDROID DI MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sehat adalah sebuah kondisi maksimal baik dari fisik, mental dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori Definisi Pemasaran Pemasaran sebagaimana diketahui adalah inti dari sebuah usaha.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

BAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang dikaitkan dengan suatu negara tertentu. Gambaran tersebut dapat berasal dari

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Harga dan Strategi Penetapan Harga

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian mengenai analisis pengaruh atribut produk terhadap

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Menurut Galler (dalam Sinaga, 2003: 16), perubahan pada

B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N 97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pemasar, hal ini berarti perlunya terus melakukan riset-riset pemasaran,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keputusan perihal apa yang akan dilakukan demi mencapai tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORITIS

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usaha untuk memperkenalkan sebuah produk pada masyarakat pasti dilakukan

BAB II LANDASAN TEORITIS

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ASUS ZENFONE (STUDI DI UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMAS BEKASI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengeluarkan produk-produk terbaru mereka yang berkualitas untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mobil tidak lebih efisien dibandingkan dengan sepeda motor. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

Transkripsi:

6 BAB II Kerangka Teoritis A. Uraian Teoritis 1.Keputusan Pembelian 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Philip Kotler (2007:223), Keputusan Pembelian adalah beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk. 1.2Struktur Keputusan Pembelian Menurut Sunyoto (2014 : 283 284), Penjual perlu menyusun struktur keputusan membeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembelinya.setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh. Komponen-komponen tersebut adalah: a. Keputusan Tentang Jenis Produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli suatu produk serta alternative lain yang mereka pertimbangkan. b. Keputusan Tentang Bentuk Produk. Keputusan ini menyangkut ukuran, mutu, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik mereknya.

7 c. Keputusan Tentang Merek. Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaanperbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. d. Keputusan Tentang Penjualnya. Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli. Dalam hal ini produsen, pedagang besar dan pengecer baru mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu. e. Keputusan Tentang Jumlah Produk. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli. f. Keputusan Tentang Waktu Pembelian. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian dan masalah ini menyangkut pada adanya uang. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu pembelian. g. Keputusan Tentang Cara Pembayaran. Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang akan dibeli. Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan hrus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.

8 1.3 Tahap-tahap Proses Pembelian Menurut Kotler (2007), proses pengambilan keputusan pembelian konsumen terdiri dari: a. Pengenalan Masalah Proses pembelian terjadi saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. b. Pencarian Informasi Melalui pengumpulan informasi konsumen mengetahui tentang merekmerek yang bersaing dan keistimewaan produk tersebut. c. Evaluasi Alternatif Proses ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan konsumen dalam mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang dimana posisi setiap merek dalam masing-masing atribut. d. Keputusan Pembelian Suatu keadaan dimana konsumen membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. e. Evaluasi Pasca Pembelian Evaluasi ini menyangkut seberapa jauh kinerja produk dengan harapan pembeli. Proses evaluasi ini akan menentukan apakah konsumen akanmerasa puas atau tidak puas akan keputusan pembeliannya. Bila konsumen merasa puas maka akan terjadi pembelian ulang namun jika konsumen merasa tidak puas maka ia akan mencari kembali berbagai

9 informasi produkyang dibutuhkannya. Proses ini akan terus berulang sampai konsumen merasa terpuaskan atas keputusan pembelian produknya. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh risiko yang dirasakan (perceived risk). Besarnya risiko yang dirasakan berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Konsumen mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi risiko seperti penghindaran keputusan, pengumpulan informasi dari teman-teman dari preferensi merek dalam negeri dan garansi. Pemasar harus memahami faktorfaktor yang menimbulkan perasaan adanya resiko dalam diri konsumen dan memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi resiko yang dirasakan. Menurut Kotler dan Amstrong (2008) terdapat lima keputusan yang dilakukan oleh pembeli, yaitu: a. Pemilihan Produk Konsumen harus menentukan produk apa yang akan dibeli dan produktersebut dapat memberikan manfaat untuk digunakan atau dikonsumsi sertadapat memuaskan keinginan atau kebutuhannya. b. Pemilihan Merek Konsumen harus menetukan merek mana yang akan dibeli. Setiap merekmemiliki perbedaan-perbedaan tersendiri dalam hal ini perusahaan harusmengetahui bagaimana konsumen memilih produk.

10 c. Pilihan Dealer/ Pemilihan Saluran Pembelian Konsumen harus mengambil keputusan tentang penyalur mana yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur, bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaanbarang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keluasan tempat dan sebagainya. d. Waktu Pembelian Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbedabedamisalnya: ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, tiga minggu sekali, satu bulan sekali, setahun sekali dan seterusnya. e. Jumlah Pembelian Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian dilakukan mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari setiap pembeli. 1.4 Kriteria Evaluasi Menurut Sunyoto (2014:131-132), Kriteria evaluasi adalah atribut atau karakteristik dari produk dan jasa yang digunakan untuk mengevaluasi dan menilai alternative pilihan. Kriteria evaluasi bisa bermacam-macam tergantung pada produk atau jasa yang dievaluasi. Engel et al (2006) menyebutkan tiga atribut penting yang sering digunakan untuk evaluasi,yaitu harga, merek dan Negara asal atau pembuat produk.

11 a. Harga Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk. Untuk sebagian besar konsumen Indonesia yang masih berpendapatan rendah harga adalah factor utama yang dipertimbangkan dalam pemilihan suatu produk ataupun jasa. b. Merek Merek adalah nama penting bagi sebuah produk atau jasa. Merek adalah sebuah symbol atau indicator kualitas dari sebuah produk. Merek-merek produk yang sudah lama dikenal konsumen menjadi sebuah citra bahkan symbol status bagi merek tersebut. c. Negara Asal Konsumen Indonesia dikenal sebagai konsumen yang menyukai produk impor. Mereka menganggap produk impor memilki kualitas yang lebih baik dibandingkan produk local. Produk-produk yang berasal dari Negara maju sangat digemari oleh konsumen Indonesia seperti Amerika dan Jepang. Dari mana produk berasal sering sekali menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk evaluasi. 2.Persepsi Harga 2.1. Pengertian Persepsi Harga Persepsi merupakan pandangan atau bagaimana seseorang melihat sesuatu atau menilai sesuatu. Menurut Kotler (2008), Harga adalah jumlah sebuah nilai

12 yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk baik barang maupun jasa Konsumen adalah individu yang berbeda-beda dengan kebutuhan yang berbeda-beda pula. Penilaian yang diberikan untuk setiap produk yang digunakan oleh konsumen berbeda satu sama lainnya. Persepsi konsumen terhadap suatu nilai harga berbeda-beda sehingga sebuah perusahaan harus memproduksi produk maupun jasa yang memberikan persepsi baik bagi konsumennya. Persepsi memiliki pengaruh yang besar disetiap pikiran konsumen dalam menilai suatu produk. Penilaian harga produk adalah mahal, sedang atau murah pada suatu produk tidak sama antara konsumen satu dengan konsumen lainnya. Hal tersebut dikarenakan sangat berhubungan sekali dengan persepsi individu yang dilatarbelakangi oleh lingkungan dari individu tersebut. Engel (2004) mendefenisikan harga sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa produk) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Peter dan Olson (2000) menyatakan bahwa persepsi harga berkaitan dengan bagaimana informasi harga di pahami seluruhnya oleh konsumen dan memberikan makna yang dalam bagi mereka. Pada saat konsumen melakukan evaluasi dan penelitian terhadap harga dari suatu produk sangat dipengaruhi oleh perilaku dari konsumen itu sendiri. Menurut Tjiptono (2008) dalam pengambilan keputusan harga memiliki dua peranan utama:

13 a. Peranan Alokasi, yaitu membantu para pembeli untuk memutuskan cara terbaik dalam memperoleh manfaat yang diharapkan sesuai dengan kemampuan daya belinya. Adanya harga dapat membantu pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. b. Peranan Informasi, yaitu mendidik konsumen mengenai faktor produk yang dijual, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi diamana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. 2.2. Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:65-67), Stimuli terdiri atas dua bentuk, yaitu stimuli pemasaran dan stimuli lingkungan (sosial dan budaya). a.stimuli Pemasaran Stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponen-komponennya (seperti kemasan,isi dan ciri-ciri fisik) adalah stimulus utama (primary /intrinsickstimulus). Komunikasi yang didesain untuk memengaruhi konsumen merupakan stimulus tambahan (secondarystimulus) yang mempresentasikan

14 produk seperti kata-kata, gambar dan symbol atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti harga, toko, tempat produk dijual dan pengaruh penjual. Stimuli merupakan rangsangan yang akan menimbulkan persepsi ataupun penilaian terhadapsuatu produk baik produk barang maupun jasa. Pemasar akan melakukan stimuli pemasaran untuk dapat mempengaruhi konsumen agar melakukan keputusan pembelian. b.stimuli Lingkungan (Sosial dan Budaya) Stimuli lingkungan adalah stimuli fisik yang didesain untuk memengaruhi keadaan lingkungan. Ada dua factor kunci yang menentukan bagaimana stimuli akan dirasakan dan dipersepsikan, yaitu: 1) Karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi, karakteristik ini dibagi dalam 2 kelompok, yaitu elemen indrawi (censory element) dan elemen structural (structural element). 2) Kemempuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara, cahaya, bau dan stimuli lainnya. Ditentukan oleh tingkat ambang batas (threshold level). Dua factor yang mempengaruhi itu akan berinteraksi dalam penentuan persepsi konsumen. 2.3. Indikator Persepsi Harga Indikator menurut Stanton dalam Malik dan Yaqoob (2012), yaitu: a. Keterjangkauan harga produk b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk c. Daya saing harga produk d. Kesesuaian dengan manfaat produk

15 3.Kualitas Produk 3.1 Pengertian Kualitas Produk Menurut Kotler dan Amstrong (2008), Kualitas adalah salah satu alat pemasaran yang penting, kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi. Dalam mengembangkan produk,pemasar lebih dahulu harus memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Dalam dimensi tersebut kualitas produk berarti kualitas kinerja yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Kualitas produk merupakan salah satu alat yang digunakan oleh para pemasar untuk menentukan positioning produknya di pasar. Setiap perusahaan harus memilih tingkat kualitas produk yang dihasilkannya sehingga akan membantu atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan positioning produk itu dalam pasar sasarannya. Kualitas produk adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsifungsinya, kemampuan meliputi daya tahan, keandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki serta atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Suatu produk yang memeliki kualitas yang baik tentu akan memberikan kepuasan pada pelanggan. Bila hal ini dapat terus dipertahankan oleh produsen maka akan memberikan keuntungan dari segi financial dan juga loyalitas pelanggan.

16 3.2Dimensi Kualitas Produk Bagian dari kebijakan produk adalah perihal kualitas produk.kualitas produk baik berupa barang maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensidimensinya. Dimensi kualitas produk dapat dipaparkan berikut ini: a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. b.features,yaitu aspek informasi yang berguna untuk menambah fungsi dasar,berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya. c.reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula. d.conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan. e.durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang. f.serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.

17 g.aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual. h.fit and Finish, sifat subyektif berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas. 3.3 Indikator Kualitas Produk Indikator kualitas produk menurut Nasution 2004 yaitu: a. Kesesuaian dengan spesifikasi b. Keistimewaan c. Estetika d. Kemampuan pelayanan B.Penelitian Terdahulu Peneliti menemukan 3 buah penelitian yang meneliti topik yang sama, adapun penelitian yang dirasa relevan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini.

18 Nama dan Tahun Penelitian Wahyuni Setianingsih (2016) Yulius Wasis Kristyatmoko dan Anik Lestari (2013) Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Topik Variabel yang digunakan Pengaruh Country of Origin, Brand Image dan Persepsi Kualitas Terhadap Minat Beli OPPO Smartphone pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Pengaruh Persepsi Kualitas dan Harga Terhadap Minat Beli Tablet Samsung Galaxy Tab pada Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Country of Origin ( ), Brand Image ( ),Persepsi Kualitas ( ) dan Minat Beli (Y) Persepsi Kualitas( ), Harga( ) dan Minat Beli(Y) Hasil dipeoleh yang Country of Origin, Brand Image dan Persepsi Kualitas secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli OPPO Smartphone. Country of Origin,,Brand Image dan Persepsi Kualitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Minat Beli OPPO Smartphone. Secara Parsial Persepsi kualitas dan Harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli Samsunggalaxy Tab. Secara Simultan Persepsi Kualitas dan Harga memiliki Pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat

19 Hutami Permata Sari (2016) Pengaruh Citra Merek, Fitur dan Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Xiaomi pada konsumen di Daerah Istimewa Yogyakarta. Citra Merek( ), Fitur ( ), Persepsi Harga( ), dan Keputusan Pembelian (Y). Beli Samsung Galaxy Tab. Secara parsial Citra Merek, Fitur, dan Persepsi Harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Xiaomi. Secara Simultan Citra Merek, Fitur, dan Persepsi Harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Xiaomi. C.Kerangka Konseptual Kerangka konseptual dalam penelitian ini akan menjelaskan secara teoritis pengaruh antara variable persepsi harga dan kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian konsumen smartphone Vivo di Digicom HandphoneLubuk Pakam.Dimana akan menunjukan pengaruh persepsi harga dan kualitas produk secara parsial terhadap keputusan pembelian smartphone Vivo dan pengaruh persepsi harga dan kualitas produk secara simultan terhadap keputusan pembelian smartphone Vivo. Selanjutnya merumuskan dan menyusun

20 hipotesis tentang pengaruh persepsi dan kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian. Berdasarkan pada uraian teoritis dan penelitian terdahulu, maka kerangka penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Variabel Independen Persepsi Harga ( ) Variabel Dependen Keputusan Pembelian (Y) Kualitas Produk ( ) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual D.Hipotesis Penelitian Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka konseptual penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Persepsi Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen smartphone Vivo di Digicom Handphone Lubuk Pakam. H2 : Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen smartphone Vivo di Digicom Handphone Lubuk Pakam.