BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Hotel Resort di Batu ini menggunakan tema

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

Bab V Konsep Perancangan

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Pengembangan RS Harum

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki


BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. berkunjung menjenguk anaknya. Kostel yang mengangkat tema mengefisiensikan energi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB VI HASIL RANCANGAN. selatan ke utara, dan berada di tengah tapak. Hasil rancangan stadion pada pusat

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Jenis musik biasanya didasarkan pada karakter dominan pada sebuah karya

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP 5.1. Konsep Dasar

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI. Hasil Rancangan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. struktur sebagai unsur utamanya. Konsep High-Tech Expression juga

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

Dari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB V KONSEP. Gambar 5.1 gambar konsep bentuk bangunan (Sumber : analisis 2013)

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis di dapat berdasarkan pendekatan tentang karakteristik obyek perancangan, karakteristik tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai keislaman. Dalam obyek Perancangan Hotel Resort di Batu ini menggunakan tema Green Architecture. Sedangkan untuk konsep perancangan menggunakan prinsip-prinsip yang terdapat dalam Green Architecture, yaitu hemat energi, working with climate, minimizing new resources, respect for site, respect for user, dan holism. Penerapan konsep pada Perancangan Hotel Resort di Batu lebih dititikberatkan pada prinsip, respect for site, dan respect for user, yang pengaplikasiannya diterapkan pada tapak, ruang, bentuk dan tampilan, utilitas, bangunan, serta lingkungan sekitar. Adapun pembahasan penerapan prinsip adalah sebagai berikut: 5.1 Konsep Tapak Konsep tapak merupakan konsep yang terkait segala unsur-unsur yang terdapat di tapak, yang di dalamnya membahas tentang yang berkaitan dengan sirkulasi pada tapak, view/pandangan, kebisingan, tanggapan terhadap matahari dan angin yang di aplikasikan pada penataan massa bangunan. 203

Pada konsep tapak yang berkaitan dengan sirkulasi pada tapak membedakan jalur sirkulasi staff pengelola dan sirkulasi pengunjung. Alasan penerapan sirkulasi yang berbeda adalah agar jalur sirkulasi lebih jelas dan mempermudah pembagian area parkir bagi kendaraan staff pengelola maupun pengunjung. Hal ini merupakan penerapan prinsip hemat energi dan respect for user. PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR KEBUN SAYUR KETERANGAN: : jalur staff pengelola HOTEL ROYAL LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA Gambar 5.1 Konsep tapak berkaitan dengan sirkulasi Sirkulasi keluar kendaraan dijadikan satu Membedakan jalur sirkulasi staff pengelola dan sirkulasi pengunjung Pada konsep tapak yang berkaitan dengan view/pandangan ke luar tapak lebih mengoptimalkan potensi pemandangan alam yang terdapat di sebelah sisi utara, timur dan barat tapak. Pada sisi utara tapak terdapat pemandangan pemukiman, kebun sayur, dan perbukitan. Pada sisi timur tapak terdapat pemandangan kebun sayur, dan pemandangan Kota Malang. Dan ada sisi barat terdapat pemandangan Hotel Royal Orchid, perbukitan dan Gunung Banyak. 204

Pemukiman, kebun sayur & pemandangan perbukitan Kebun sayur dan pemandangan Kota Malang Megarahkan view/pandangan ke arah utara tapak melalui balkon kamar hotel PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR Open space, taman, dan kincir KEBUN anginsayur Mengarahkan view/pandangan ke arah timur dan barat tapak melalui restoran terbuka pada lantai 2 HOTEL ROYAL LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA Gambar 5.2 Konsep tapak berkaitan dengan view/pandangan Alasan: Menghadirkan pemandangan alam yang terdapat di sekitar tapak merupakan salah satu syarat pemilihan objek Hotel Resort, karena hal tersebut merupakan pembeda antara Hotel Resort dengan hotelhotel pada umumnya. Hal ini juga merupakan perwujudan prinsip respect for site, karena berusaha mempertahankan keasrian pemandangan dan lingkungan sekitar sebagai objek pemandangan yang indah. Mengarahkan penglihatan yang lebih luas ke arah luar tapak agar pengunjung tidak merasa jenuh, merupakan bentuk perwujudan prinsip respect for user. Pada konsep tapak yang berkaitan dengan kebisingan, penataan massa bangunan yang membutuhkan ketenangan harus diletakkan jauh dari sumber kebisingan, sehingga memanfatkan area parkir sebagai area 205

perantara kebisingan terhadap bangunan hotel. Hal ini merupakan perwujudan prinsip respect for user. Bangunan yang membutuhkan ketenangan PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR KEBUN SAYUR HOTEL ROYAL LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA Gambar 5.3 Konsep tapak berkaitan dengan kebisingan Alasan: Memanfaatkan area parkir sebagai area perantara pada bangunan yang membutuhkan ketenangan (kamar hotel) terhadap sumber kebisingan yang relatif sedang/tinggi Objek merupakan hunian komersial, pengunjung yang datang bertujuan untuk mencari ketenangan dan refreshing dari kesibukan dan aktivitas sehari-hari. Pada konsep tapak yang berkaitan dengan matahari lebih ditujukan pada penataan bangunan dan orientasi bangunan berdasarkan kebutuhan pencahayaan dalam ruangan, serta mengatur letak, jenis bukaan serta shading pada bangunan. Hal ini dimaksudkan untuk pencapaian perwujudan prinsip hemat energi dan respect for user. 206

Matahari siang Shading horizontal melindungi panas pada bukaan bangunan pada siang hari Bangunan hotel dengan orientasi utara dan selatan Menggunakan shading pada bagian atas dan bagian samping bukaan pada bangunan kantor pengelola PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR KEBUN SAYUR Matahari sore Shading vertikal dapat menghindari silau pada sore hari HOTEL ROYAL Bangunan kantor pengelola dengan orientasi barat dan timur LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA Gambar 5.4 Konsep tapak berkaitan dengan matahari Alasan: Orientasi bangunan dengan fungsi ruang kamar hotel diletakkan menghadap arah utara dan selatan. Hal ini dikarenakan kamar hotel membutuhkan kenyamanan yang lebih dibandingkan kantor pengelola yang menghadap arah timur dan barat yang lebih membutuhkan pencahayaan secara maksimal terutama pada siang hari, merupakan perwujudan prinsip hemat energi dan respect for user. Pencahayaan pada bangunan dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pengguna bangunan. Hal ini dapat disebabkan oleh panas yang diterima bangunan maupun intensitas kesilauan cahaya matahari, merupakan perwujudan prinsip respect for user. Pada konsep tapak yang berkaitan dengan angin lebih mengutamakan pemanfaatan angin sebagai penghawaan pada bangunan dan mengarahkan serta memanfaatkan angin sebagai penggerak kincir 207

angin. Hal ini dimaksudkan untuk pencapaian perwujudan prinsip hemat energi, working with climate, dan minimizing new resources (terutama pada penggunaan kincir angin). PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR Kincir angin KEBUN SAYUR HOTEL ROYAL LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA Gambar 5.5 Konsep tapak berkaitan dengan angin Melindungi bangunan dari potensi angin kencang dan mengarahkan angin menuju open space Mengarahkan potensi angin dari arah selatan menuju open space dan kincir angin melalui ruang lobby, dan memberikan sirkulasi angin pada bangunan Alasan: Pada bangunan tidak menggunakan penghawaan buatan, sehingga semaksimal mungkin memanfaatkan angin sebagai sirkulasi udara dan penghawaan alami pada bangunan, merupakan perwujudan prinsip hemat energi. Kincir angin berfungsi sebagai tenaga penggerak pompa air pada bangunan, sehingga membutuhkan hembusan angin secara maksimal untuk menggerakkan kincir angin, merupakan perwujudan prinsip working with climate dan minimizing new resources. Adapun konsep tapak secara keseluruhan adalah sebagai berikut: 208

GAMBAR KONSEP TAPAK 209

5.2 Konsep Ruang Pada konsep ruang lebih ditekankan pada suasana ruang yang terbuka, namun tetap menjaga privasi pengguna bangunan sesuai dengan fungsi ruangnya. Konsep terbuka disini ditujukan agar pengguna bangunan yang berada di dalam ruangan dapat melihat jelas keluar dengan sudut pandang yang lebih luas, namun dari arah luar bangunan pengunjung tidak dapat melihat secara detail aktivitas dan kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan. Selain itu, konsep terbuka juga dimaksudkan untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari dan angin sebagai pencahayaan serta penghawaan alami pada ruangan. Perancangan konsep ruang yang dimaksud adalah sebagai berikut: a) Konsep ruang lobby hotel yang terbuka tanpa menggunakan pintu bertujuan untuk mempermudah sirkulasi pengunjung dengan tersedianya area drop off, dan memperlancar sirkulasi udara agar angin dari arah selatan dapat leluasa masuk ke dalam bangunan. Pada ruang lobby diberikan kisi-kisi vertikal pada bagian samping ruangan dengan sistem buka tutup yang bertujuan untuk menghindari angin kencang dan debu yang masuk ke dalam ruangan, merupakan perwujudan prinsip memperhatikan kondisi iklim/working with climate dan prinsip respect for user. 210

PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR KEBUN SAYUR Gambar 5.6 Konsep ruang lobby hotel HOTEL ROYAL LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA Kisi-kisi buka tutup Ruang tunggu Resepsionis Konsep ruang lobby hotel yang terbuka tanpa menggunakan pintu bertujuan untuk mempermudah sirkulasi pengunjung dengan tersedianya area drop off Lobby hotel yang terbuka tanpa menggunakan pintu bertujuan untuk dan memperlancar sirkulasi udara agar angin dari arah selatan dapat leluasa masuk ke dalam bangunan dan kisi-kisi dengan sistem buka tutup yang berfungsi untuk menghindari angin kencang dan debu yang masuk ke dalam ruangan b) Konsep ruang luar pada taman yang memberikan area pedestrian bagi pengguna bangunan Hotel Resort. Kondisi jalan taman yang berundak disesuaikan dengan kondisi kontur dan memberikan ramp untuk sirkulasi pengunjung yang menggunakan kursi roda. Selain itu penggunaan pohon flamboyan yang berfungsi sebagai peneduh, sehingga taman terlihat asri dan tidak merusak lingkungan serta kondisi tapak yang sudah ada. Merupakan perwujudan prinsip respect for site, dan prinsip respect for pohon flamboyan yang berfungsi sebagai peneduh user. Memberikan ramp untuk sirkulasi pengunjung yang menggunakan kursi roda PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR KEBUN SAYUR Kondisi jalan taman yang berundak disesuaikan dengan kondisi kontur HOTEL ROYAL LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA Gambar 5.7 Konsep ruang luar (taman) Konsep ruang luar pada taman yang memberikan area pedestrian bagi pengguna bangunan Hotel Resort 211

c) Konsep ruang pada kamar hotel yang memberikan koridor terbuka dengan menggunakan batas koridor berupa kisi-kisi buka tutup. Hal ini bertujuan agar koridor kamar hotel dapat memanfaatkan sinar metahari sebagai pencahayaan alami, serta untuk menghindari terjadinya perbuatan mudharat, namun tetap menjaga privasi bagi pengunjung kamar hotel tersebut. Merupakan perwujudan prinsip hemat energi, dan prinsip respect for user. Area sirkulasi pada bangunan kamar hotel juga difungsikan sebagai ruang santai atau ruang tamu bagi pengunjung Ketinggian lantai yang berbeda memanfaatkan kondisi kontur yang sudah ada dan berfungsi sebagai pemisah fungsi ruang PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR Memberikan koridor terbuka dengan menggunakan batas koridor berupa kisi-kisi buka tutup, yang berfungsi sebagai pencahayaan alami, serta untuk menghindari terjadinya perbuatan mudharat, namun tetap menjaga privasi bagi pengunjung kamar hotel KEBUN SAYUR HOTEL ROYAL LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA Gambar 5.8 Konsep ruang hotel d) Konsep area kolam renang yang terpisah antara kolam renang pria, kolam renang wanita dan kolam renang anak dengan memanfaatkan kondisi kontur dengan membuat ketinggian lantai yang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga aurat dan privasi antara orang dewasa pria dan wanita, serta perletakan kolam renang anak berada ditengah dengan tujuan sebagai pemisah anatara kolam renang pria dan wanita, dan juga untuk mempermudah pengawasan terhadap anak-anak yang berada di 212

dalam kolam. Merupakan perwujudan prinsip respect for site, dan prinsip respect for user. PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR KEBUN SAYUR Kolam renang wanita HOTEL ROYAL LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA Gambar 5.9 Konsep kolam renang Kolam renang pria Kolam renang anak Konsep area kolam renang yang terpisah antara kolam renang pria, wanita dan kolam renang anak dengan memanfaatkan kondisi kontur dengan membuat ketinggian lantai yang berbeda 213

GAMBAR KONSEP RUANG 214

5.3 Konsep Bentuk dan Tampilan Konsep bentuk dan tampilan pada bangunan lebih ditekankan pada fungsi dan kegunaan yang dapat menunjang kebutuhan user/pengguna bangunan. Bentuk dan tampilan bangunan juga memperhatikan kondisi iklin, lingkungan sekitar maupun kebisingan yang penggunaannya akan dimanfaatkan secara maksimal atau dibatasi terhadap bangunan, sehingga dapat mempengaruhi kenyamanan user/pengguna bangunan serta mewujudkan bangunan yang hemat energi. Perancangan konsep bentuk dan tampilan adalah sebagai berikut: a) Bentuk dinding pada bangunan fasilitas penunjang yang agak menonjol dengan tanaman penutup dinding yang berfungsi sebagai pereda kebisingan yang relatif sedang/tinggi dari arah selatan, merupakan perwujudan prinsip respect for user. Selain itu bentuk dinding juga berfungsi sebagai pelindung bangunan terhadap potensi angin kencang, memanfaatkan angin sebagai penghawaan alami pada bangunan melalui kisi-kisi dan bukaan, serta mengarahkan angin menuju open space yang berfungsi untuk menggerakkan kincir angin, merupakan perwujudan prinsip memperhatikan kondisi iklim/working with climate. Shading horizontal melindungi panas pada bukaan bangunan pada siang hari Bentuk dinding yang agak menonjol dengan tanaman penutup dinding yang berfungsi sebagai pereda kebisingan yang relatif sedang/tinggi dari arah selatan Gambar 5.10 Konsep bentuk dinding Memanfaatkan angin sebagai penghawaan alami pada bangunan dengan memberikan kisi-kisi pada dinding dan ventilasi pada atap Mengarahkan potensi angin dari arah selatan menuju open space melalui ruang lobby, dan memberikan sirkulasi angin pada bangunan Melindungi bangunan dari potensi angin kencang dan mengarahkan angin menuju open space 215

b) Bentuk lobby hotel yang terbuka untuk memberikan sirkulasi udara dalam bangunan, dan tersedianya area drop off, yang berfungsi untuk mempermudah sirkulasi pengunjung pada perwujudan prinsip respect for user. lobby hotel, merupakan Surya panel Gambar 5.11 Konsep bentuk lobby Memberikan area drop off/tempat menurunkan pengunjung pada lobby hotel c) Orientasi bangunan kantor pengelola yang menghadap timur dan barat yang berfungsi untuk memaksimalkan pencahayaan alami pada bangunan, merupakan perwujudan prinsip hemat energi. Untuk menyikapi panas yang berlebihan, bentuk bangunan kantor pengelola yang menggunakan shading horizontal dan vertikal pada bagian barat dengan tujuan untuk menghindari panas yang berlebihan pada siang hari dan menghindari sialu pada sore hari, merupakan perwujudan prinsip memperhatikan kondisi iklim/working with climate dan prinsip respect for user. Surya panel Pada bangunan menggunakan kombinasi atap miring yang berfungsi sebagai peletakan surya panel dan atap datar sebagai tempat pijakan petugas dalam pemeliharaan surya panel Atap bertanaman (menggunakan rumput gajah) Matahari sore Shading vertikal dapat menghindari silau pada sore hari Matahari siang Shading horizontal melindungi panas pada bukaan bangunan pada siang hari Gambar 5.12 Konsep bentuk shading bangunan kantor pengelola 216

d) Bentuk bangunan kamar hotel dibuat maju mundur dengan tujuan untuk mengarahkan angin dari arah utara, merupakan perwujudan prinsip memperhatikan kondisi iklim/working with climate, bertujuan sebagai penggerak kincir angin yang berfungsi sebagai penggerak pompa air, merupakan perwujudan prinsip minimizing new resources. Bentuk bangunan dibuat maju mundur dengan tujuan untuk mengarahkan angin dari arah utara menuju kincir angin yang berada di bagian tengah depan bangunan Kincir angin Gambar 5.13 Konsep bentuk bangunan hotel e) Bentuk bangunan kamar hotel dengan sistem transportasi vertikal berjarak 27,00 m yang berfungsi sebagai sirkulasi penggunan bangunan bertingkat 3 lantai, dan juga berfungsi sebagai sistem evakuasi pada saat terjadi halhal yang tidak terduga, merupakan perwujudan prinsip respect for user. Kamar hotel Tangga pada bangunan Bentuk bangunan dengan memberikan tangga dan lift dengan jarak 27m sebagai sistem transportasi pada bangunan bertingkat 3 lantai dengan fungsi ruang kamar hotel 27,00 m Gambar 5.13 Konsep bentuk sistem transportasi vertical hotel 217

f) Penggunaan selasar yang berfungsi untuk mempermudah sirkulasi pengunjung yang menghubungkan antara bangunan fasilitas penunjang dengan bangunan kamar hotel, merupakan perwujudan prinsip respect for user. Bentuk selasar yang terbuka dan terdiri dari 2 lantai, dengan lantai kedua difungsikan sebagai restoran yang juga dengan konsep terbuka. Hal ini bertujuan agar pengunjung restoran dapat menikmati pemandangan alam yang terdapat dilingkungan sekitar bangunan dengan leluasa, merupakan perwujudan prinsip respect for site. Bentuk selasar yang terbuka dan terdiri dari 2 lantai, dengan lantai kedua difungsikan sebagai restoran yang juga dengan konsep terbuka, dengan tujuan agar pengunjung restoran dapat menikmati pemandangan alam yang terdapat dilingkungan sekitar bangunan dengan leluasa Gambar 5.14 Konsep bentuk restoran terbuka Penggunaan selasar yang berfungsi untuk mempermudah sirkulasi pengunjung yang menghubungkan antara bangunan fasilitas penunjang dengan bangunan kamar hotel 218

GAMBAR KONSEP BENTUK DAN TAMPILAN 219

5.4 Konsep Utilitas 1. Perencanaan Instalasi Listrik Konsep perencanaan instalasi listrik pada bangunan Hotel Resort menggunakan alat surya panel, dengan memanfaatkan energi surya sebagai sumber tenaga pembangkit listrik. Hal ini merupakan perwujudan dari tema Green Architecture yang menerapkan prinsip hemat energi dan minimizing new resources, dengan memanfaatkan sumber daya alam sebagai sumber energi pembangkit listrik pada bangunan. Untuk memenuhi kebutuhan listrik Hotel Resort sebesar 1.584.616,8 watt, dibutuhkan perangkat sistem surya panel sebanyak 2.642 unit surya panel ukuran 120 WP, dan 1.321 buah baterai 100 Ah 12 V. Maksimal penggunaan listrik pada saat malam hari (sebagai penerangan) dengan perkiraan sekitar pukul 18.00 s/d 06.00 atau selama 12 jam, dan penggunaan alat elektronik lainnya. Adapun sistem penyaluran listrik dari surya panel adalah sebagai berikut: 220

Surya panel Surya panel terletak disetiap atap pada bangunan, yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik pada bangunan KETERANGAN: : Baterai : Controller : Inverter : Alat Elektronik : Lampu : Aliran Listrik PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR KEBUN SAYUR KETERANGAN: : Kamar hotel : Lobby & fasilitas penunjang HOTEL ROYAL U : Kantor pengelola : Service : kolam renang : Area parkir LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA Gambar 5.4 Konsep penyaluran listrik pada surya panel Lampu penerangan jalan juga menggunakan surya panel 2. Perencanaan Sanitasi a) Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAB) Konsep sistem penyediaan air bersih pada bangunan Hotel Resort di gunakan untuk keperluan sehari-hari, yaitu sebagai sumber air minum dan keperluan mandi. Selain itu, penyediaan air bersih juga di gunakan untuk persediaan air pada sistem pemadam kebakaran, pengisian air kolam, air mancur, dan taman. Sumber air pada sistem penyediaan air bersih pada bangunan Hotel Resort menggunakan air hujan dan sumur 221

bor sebagai persediaan tambahan. Hal ini merupakan perwujudan dari tema Green Architecture yang menerapkan prinsip hemat energi dan minimizing new resources, dengan memanfaatkan pengolahan sumber daya alam sebagai sumber air bersih, serta pemanfaatan angin sebagai penggerak pompa air (menggunakan kincir angin lamban) merupakan penerapan prinsip hemat energi. Adapun sistem penyaluran air bersih pada bangunan adalah sebagai berikut: b) Sistem Pembuangan Air Kotor (SPAK) Sistem pembuangan air kotor pada Hotel Resort terdiri dari dua jenis, yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah cair merupakan limbah yang berasal dari air sisa buangan pada saluran kamar mandi, dapur, serta air buangan fasilitas lainnya, seperti kolam dan air mancur. Sedangkan limbah padat merupakan limbah kotoran manusia (tinja) yang berasal dari kloset yang terdapat pada kamar mandi atau toilet. Konsep sistem pembuangan air kotor pada Hotel Resort ini dibedakan berdasarkan jenisnya. Adapun sistem pembuangan air kotor pada Hotel Resort adalah sebagai berikut: 222

kloset Pipa saluran air kotor Sumur resapan Septic tank PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR KEBUN SAYUR KETERANGAN: : Kamar hotel : Lobby & fasilitas penunjang : Kantor pengelola HOTEL ROYAL U : Service : kolam renang : Area parkir Kamar mandi Drainase kota Pipa saluran air kotor Bak kontrol Sumur resapan Gambar 5.5 Konsep Pembuangan air kotor c) Sistem Pembuangan Sampah Limbah sampah yang terdapat pada bangunan Hotel Resort dan lingkungannya terdiri dari dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik merupakan limbah yang berasal dari sisa makanan, sayuran, buah, daun kering yang gugur dari pohonnya. 223

Sedangkan sampah non organik merupakan limbah yang sulit di uraikan atau memakan waktu yang sangat lama untuk penguraian secara alami, seperti plastik, kaca, kertas, besi, dll. Konsep sistem pembuangan sampah pada Hotel Resort ini dibedakan berdasarkan jenisnya. Adapun sistem pembuangan sampah pada Hotel Resort adalah sebagai berikut: Dimasukkan ke dalam bak penampungan Kawat saringan Menjadi kompos cair 1 Dimasukkan ke dalam galian tanah Menjadi tanah kompos 2 Dimasukkan ke dalam lubang biopori Sampah organik dari bangunan dan lingkungan sekitar 3 PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR KEBUN SAYUR HOTEL ROYAL LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA U KETERANGAN: : Kamar hotel : Lobby & fasilitas penunjang : Kantor pengelola : Service : kolam renang : Area parkir TPS TPA TPS Truk Sampah Sampah non organik dari bangunan dan lingkungan sekitar Gambar 5.6 Konsep sistem pembuangan sampah 224

3. Perencanaan Sistem Pemadam Kebakaran Konsep sistem pemadam kebakaran dan pencegah kebakaran pada bangunan Hotel Resort ini dengan menggunakan beberapa alat, seperti fire alarm protection, pencegahan (portable estinguiser, fire hydrant, dan sprinkler), serta usaha evakuasi terhadap kebakaran/fire escaping berupa tanggan darurat. Tangga pada bangunan Tangga pada bangunan 27,00 m PEMUKIMAN WARGA & KEBUN SAYUR KEBUN SAYUR KETERANGAN: : Kamar hotel HOTEL ROYAL LAHAN KOSONG & RUMAH WARGA Perletakan hydran pada kawasan U : Lobby & fasilitas penunjang : Kantor pengelola : Service : kolam renang : Area parkir Tandon atas Pipa air bersih hydran Gambar 5.7 Konsep sistem pemadam kebakaran 225