PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PROGRAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SDN 94 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGHIJAUAN UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN DI SDN 112 PEKANBARU

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1 Mengajar merupakan suatu

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGGUNAAN METODE INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu pendidikan ada yang disebut sebagai pendidik dan sebagai. sebagai peserta didik mendapatkan haknya sepenuhnya.

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual.

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN APLIKASI PROGRAM MICROSOFT OFFICE POWER POINT DI KELAS IV SD NEGERI DELI TUA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

UPAYA GURU MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR NEGERI UNGGUL LAMPEUNERUT ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

Arnot Pakpahan Surel :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS MATERI ENERGI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA NYATA DI

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 SOPAI KABUPATEN TORAJA UTARA

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

Penggunaan Media Kartu (Flash Card) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Mutasi bagi Peserta Didik Kelas XII

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJARSISWA PADA MATA PELAJARAN MEMELIHARA BATERAI DI SMKN 1 WADASLINTANG

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Di Kelas IX MTs Negeri Bolangitang Timur

A. Minat Belajar B. Prestasi Belajar... 8 C. Metode Diskusi D. Mata Pelajaran IPS SD BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOPLING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SMKN 1 WADASLINTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dan kelangsungan hidup Bangsa dan Negara di segala bidang. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

Pembelajaran Ekspositori pada Tema Bermain di Lingkunganku Kelas II SD Negeri 63 Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SDLB NEGERI PEKALONGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang berlangsung di

BAB V PENUTUP. konvensional, seperti metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab, siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIOVISUAL GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH PADA SISWA KELAS X SMAN KESAMBEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENERAPAN THE LEARNING CELL PADA POKOK BAHASAN PETA DAN BENTUK POLA POLA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (IPS) SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU ARNIS Guru SD Negeri 113 Pekanbaru arrnis6@gmail.com ABSTRAK Hasil observasi penulis di SDN 113 Pekanbaru diketahui bahwa sebagian besar guru-guru di dalam mengajar lebih cenderung menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa menjadi lebih cepat bosan di dalam mengikuti proses pembelajaran. Hanya sebagian kecil guru yang menggunakan media pembelajaran di dalam menunjang proses pembelajaran di kelas. Untuk itu diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan kompetensi guru di dalam mengajar salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran yang bervariatif. Penggunaan media pembelajaran yang bervariatif ini dapat menciptakan suasana pembelajaran efektif dan disukai oleh siswa juga dapat meningkatkan kompetensi guru. Penelitian ini telah dilakukan di SDN 113 Pekanbaru Tahun Ajaran 2016/2017 bulan September-Oktober 2016. Subjek penelitian tindakan sekolah ini dilakukan pada guru SDN 113 Pekanbaru dengan jumlah sampel 10 orang guru. Penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah dengan penerapan program pembinaan kedisiplinan. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,pengamatan dan refleksi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dapat meningkatkan kompetensi mengajar guru di SDN 113 Pekanbaru tahun pelajaran 2016/2017. Pada siklus I penggunaan media pembelajaran oleh guru mencapai 74%. Pada siklus II penggunaan media pembelajaran oleh guru mencapai 88%. Kata Kunci : Media, Kompetensi, Guru. PENDAHULUAN Menurut Sardiman (20 12) menyatakan bahwa belajar diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku karena hasil dari pengalaman yang diperoleh. Sedangkan mengajar adalah kegiatan penyediaan kondisi yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar siswa/subjek belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dapat Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 2, Juni 2017 265

membawa perubahan tingkah laku maupun perubahan serta kesadaran diri sebagai pribadi. Menurut Sanjaya (20 11) belajar bukan hanya sekedar mencatat dan menghafal, akan tetapi proses pengalaman. Hal ini sangat penting manakala tujuan yang hendak dicapai bukan hanya sekedar untuk mengingat, akan tetapi juga menghayati suatu peran tertentu yang mengharapkan perkembangan mental dan emosi siswa. Terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilan dalam pengajaran, yakni pengaturan proses belajar mengajar, dan pengajaran itu sendiri. Keduanya mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Kemampuan mengatur proses belajar mengajar yang baik akan menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran (Djamarah dan Zain, 2012). Guru harus mengetahui dan memahami cara menyampaikan materi pelajaran dengan baik pada proses Media merupakan sarana pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang bertujuan untuk membuat siswa mengerti. Media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Di dalam proses pembelajaran penerima pesan itu adalah siswa. Pembawa pesan (media) itu berinteraksi dengan siswa melalui indera mereka. Siswa dirangsang dengan media itu untuk menerima informasi. Kadang kadang siswa dituntut untuk menggunakan kombinasi dari beberapa indera supaya dapat menerima pesan itu lebih lengkap (Arsyad, 2009). TINJAUAN PUSTAKA belajar mengajar, untuk itu guru perlu memilih metode dan media pembelajaran yang tepat supaya siswa menyenangi pelajaran yang diberikan sehingga dapat menciptakan situasi belajar yang menyenangkan. Berdasarkan hasil observasi penulis di SDN 113 Pekanbaru diketahui bahwa sebagian besar guruguru di dalam mengajar lebih cenderung menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa menjadi lebih cepat bosan di dalam mengikuti proses pembelajaran. Hanya sebagian kecil guru yang menggunakan media pembelajaran di dalam menunjang proses pembelajaran di kelas. Untuk itu diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan kompetensi guru di dalam mengajar salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran yang bervariatif. Penggunaan media pembelajaran yang bervariatif ini dapat menciptakan suasana pembelajaran efektif dan disukai oleh siswa juga dapat meningkatkan kompetensi guru. Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. (Arsyad, 2009). Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan atau keterampilan (Djamarah. dan Zain, 2012). Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas 266 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 2, Juni 2017

guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dopahami oleh peserta didik, terutama bahan pelajaran yang rumit dan kompleks (Djamarah. dan Zain, 2012). Media yang dapat dimanfaatkan oleh guru adalah media yang sesuai dengan misi tujuan. Cara memanfaatkan media tergantung dari jenis dan karakteristik suatu media. Cara pemakaiannya tidak mesti harus guru, tetapi siswa juga bisa, selama untuk mencapai tujuan pengajaran (Djamarah. dan Zain, 2012). Menurut Hamalik (2010), media pendidikan dapat ditinjau dari enam aspek kegunaannya dalam rangka proses belajar mengajar sebagai berikut: 1) Verbalisme 2) Kekacauan penafsiran 3) Perhatian anak didik yang bercabang 4) Kurangnya respons anak 5) Kurangnya perhatian 6) Keadaan fisik lingkungan belajar Menurut Arsyad (200 9), media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3) media has il tenologi yang berdasarkan komputer, (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Menurut Wibana dan Farida (2011), apabila sistem belajar mengajar dengan media ini diterapkan, ada beberapa keuntungan yang diperoleh : a) Guru mempunyai lebih banyak waktu untuk membantu siswa yang Penelitian ini telah dilakukan di SDN 113 Pekanbaru Tahun Ajaran 2016/2017 bulan September-Oktober 2016. Subjek penelitian tindakan sekolah ini dilakukan pada guru-guru METODE PENELITIAN lemah. Sementara siswa sibuk belajar sendiri, guru dapat memberikan bantuan kepada siswa yang membutuhkannya. b) Siswa akan belajar secara aktif dan c) Siswa dapat belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan masing-masing. Kompetensi guru adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terwujud dalam tindakan cerdas, dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran (Kemendiknas No. 045/UU/2002). Kompetensi profesi pendidik antara lain adalah 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompentensi profesional, dan 4) kompetensi sosial (Mulyasa, 2010). Kompetensi profesional adalah penguasaaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam terkait dengan menguasai substansi keilmuan dan menguasai struktur dan metode keilmuan (Sukarman,2008). Kompetensi profesional adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memperoleh kompetensi yang diharapkannya (Mulyasa, 2010). Jadi kompetensi profesional adalah kemampuan pendidik dalam penguasaan materi secara luasa dan mendalam guna melaksanakan tugasnya dalam membimbing peserta didik hingga peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan. SDN 113 Pekanbaru dengan jumlah sampel 10 orang guru. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 2, Juni 2017 267

a) Daftar guru b) Menyiapkan lembar observasi guru c) Menyiapkan evaluasi kompetensi guru 2. Tahap Pelaksanaan a) Mengadakan rapat guru untuk mensosialisasikan penggunaan media pembelajaran yang bervariatif b) Menunjuk guru-guru yang akan dievaluasi c) Menginformasikan guru yang akan dievaluasi d) Pelaksanaan penggunaan media pembelajaran yang bervariatif 3. Tahap Observasi Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menganjurkan untuk para guru menggunakan media pembelajaran yang bervariatif di dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang bervariatif ini dapat menunjang komptensi guru di dalam mengajar. Peneliti menetapkan 10 orang HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap observasi yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan format pengamatan yang telah disediakan. Hal-hal yang diamati adalah aktivitas guru. 4. Tahap refleksi Tahap refleksi meliputi proses analisis hasil program penghijauan dan penyusunan rencana perbaikan untuk program pembinaan kedisiplinan berikutnya. a. Mencatat hasil pengamatan b. Mengevaluasi hasil pengamatan c. Menganalisis kompetensi guru d. Membuat perbaikan tindakan untuk penggunaan media pembelajaran yang bervariatif berikutnya. guru yang akan dievaluasi kompetensinya di dalam penggunaan media pembelajaran di kelas. Hasil observasi kompetensi guru di dalam proses belajar mengajar sebelum dilaksanakan penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dapat dilihat pada tabel 1. berikut: Tabel 1. Hasil Observasi Kompetensi Guru Sebelum Penggunaan Media Pembelajaran yang Bervariatif No Kode guru Aktivitas yang Diamati 1 2 3 4 5 1 KG 1 X X X X X 2 KG 2 X X X 3 KG 3 X X X X 4 KG 4 X X X X 5 KG 5 X X X X 6 KG 6 X X X X X 7 KG 7 X X X X 8 KG 8 X X X X 9 KG 9 X X X X 10 KG 10 X X X X X Jumlah 2 3 0 3 0 Persentase 16% 268 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 2, Juni 2017

Keterangan : 1. Penggunaan infokus 2. Penggunaan alat peraga 3. Penggunaan charta 4. Penggunaan media gambar 5. Penggunaan peta konsep Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa hanya 16% guru yang menggunakan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar. Penggunaan infokus sebanyak 2 orang guru. Penggunaan alat peraga sebanyak 3 orang guru. Penggunaan charta, tidak ada guru yang menggunakan charta. Penggunaan media gambar sebanyak 3 orang guru. Penggunaan peta konsep, tidak ada guru yang menggunakan peta konsep. Untuk itu diperlukan suatu perbaikan di dalam proses pembelajaran. Seorang guru dapat menggunakan berbagai macam media pembajaran di dalam proses mengajar. Peneliti menugaskan guru-guru agar dapat menggunakan media pembelajaran di dalam proses mengajarnya. Hasil dari penggunaan media pembelajaran yang bervariatif ini dapat meningkatkan kompetensi guru di dalam mengajar. Setelah penggunaan media pembelajaran di kelas maka guru akan dievaluasi kompetensi mengajarnya oleh kepala sekolah. Hasil observasi penggunaan media pembelajaran yang bervariatif pada siklus I dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Hasil Observasi Kompetensi Guru Melalui Penggunaan Media Pembelajaran yang Bervariatif Siklus I No Kode guru Aktivitas yang Diamati 1 2 3 4 5 1 KG 1 2 KG 2 X 3 KG 3 X X 4 KG 4 X 5 KG 5 X 6 KG 6 X X 7 KG 7 X X 8 KG 8 X 9 KG 9 X X 10 KG 10 X Jumlah 7 7 8 8 7 Persentase 74% Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran yang bervariatif sebanyak 74%. Penggunaan infokus sebanyak 7 orang guru. Penggunaan alat peraga sebanyak 7 orang guru. Penggunaan charta sebanyak 8 orang guru. Penggunaan media gambar sebanyak 8 orang guru. Penggunaan peta konsep sebanyak 7 orang guru. Pada siklus I ini, guru-guru lebih banyak menggunakan charta dan media gambar. Hasil wawancara penulis dengan guru-guru yang menggunakan charta dan media gambar diketahui bahwa alasan guru menggunaka media charta dan media gambar adalah media charta lebih mudah dibuat dan penggunaan media gambar disebabkan karena siswa SDN 113 Pekanbaru lebih menyukai belajar dengan memperhatikan media gambar. Media visual (gambar) adalah media yang Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 2, Juni 2017 269

hanya mengandalkan indera penglihatan. Penggunaan media pembelajaran ini dapat meningkatkan kompetensi guru di dalam mengajar. Guru menjadi lebih mahir di dalam mengkondisikan materi pelajaran sehingga menjadi lebih mudah ditransfer ke guru. Refleksi yang dilakukan berdasarkan analisa data dan pengamatan pada siklus 1 diperoleh beberapa masalah yaitu: 1. Masih terdapat beberapa guru yang masih belum mau menggunakan media peta konsep karena dianggap sulit membuatnya 2. Masih terdapat beberapa guru yang menggunakan media pembelajaran hanya untuk evaluasi saja sehingga penggunaan media pembelajaran yang digunakan kurang tepat dengan materi pelajaran. Rencana yang dilakukan peneliti untuk memperbaiki permasalahan pada refleksi siklus I adalah kepala sekolah akan lebih memotivasi guru untuk dapat menggunakan media pembelajaran dengan lebih beragam lagi. Tindakan dilanjutkan pada siklus II karena pada siklus I masih terdapat beberapa masalah. Hasil observasi penggunaan media pembelajaran yang bervariatif pada siklus II dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Hasil Observasi Kompetensi Guru Melalui Penggunaan Media Pembelajaran yang Bervariatif Siklus II No Kode guru Aktivitas yang Diamati 1 2 3 4 5 1 KG 1 2 KG 2 3 KG 3 X X 4 KG 4 5 KG 5 X 6 KG 6 X 7 KG 7 X 8 KG 8 X 9 KG 9 10 KG 10 Jumlah 9 8 8 9 8 Persentase 88% Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran yang bervariatif sebanyak 88%. Penggunaan infokus sebanyak 9 orang guru. Penggunaan alat peraga sebanyak 8 orang guru. Penggunaan charta sebanyak 10 orang guru. Penggunaan media gambar sebanyak 9 orang guru. Penggunaan peta konsep sebanyak 8 orang guru. Pada siklus II ini guru telah dapat menggunakan media pembelajaran yang beragam dan bervariatif. Hal ini sangat berdampak terhadap terhadap kompetensi mengajar guru di kelas. Hasil evaluasi kompetensi mengajar guru setelah penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini. 270 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 2, Juni 2017

Tabel 3. Hasil Observasi Kompetensi Guru Melalui Penggunaan Media No Kode guru Aktivitas yang Diamati 1 2 3 4 5 1 KG 1 ++ ++ +++ ++ ++ 2 KG 2 ++ +++ ++ ++ ++ 3 KG 3 ++ ++ +++ ++ ++ 4 KG 4 ++ ++ ++ +++ ++ 5 KG 5 + ++ + +++ ++ 6 KG 6 ++ ++ ++ + ++ 7 KG 7 ++ ++ + +++ ++ 8 KG 8 + +++ ++ ++ ++ 9 KG 9 +++ ++ +++ ++ +++ 10 KG 10 ++ ++ ++ ++ ++ Keterangan : 1. Ketepatan penggunaan media dengan materi pelajaran 2. Kemampuan mengkondisikan kelas 3. Kemampuan mengondisikan siswa 4. Ketepatan manajemen waktu 5. Kemampuan penyampaian materi Keterangan kode: +++ : sangat baik ++ : baik + : cukup baik - : kurang baik Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa hasil evaluasi kompetensi mengajar guru telah seperti yang diharapkan. Hasil evaluasi A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I dan II, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dapat meningkatkan kompetensi mengajar guru di SDN 113 Pekanbaru tahun pelajaran 2016/2017. 2. Pada siklus I penggunaan media pembelajaran oleh guru mencapai 74%. KESIMPULAN DAN SARAN kompetensi mengajar guru tidak ada satupun yang memperoleh kategori kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dapat meningkatkan kompetensi mengajar guru. Media pembelajaran dapat membantu memudahkan pekerjaan guru. Melalui pengunaan media pembelajaran guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan lebih efisien. Refleksi pada siklus II yaitu berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pada siklus II ini sudah lebih baik dari pada siklus pertama. Pada siklus II ini, menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran yang bervariatif dapat meningkatkan kompetensi mengajar guru. 3. Pada siklus II penggunaan media pembelajaran oleh guru mencapai 88%. B. Saran-saran Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, penulis menyarankan: 1. Untuk peneliti selanjutnya agar memberikan pengarahan atau pemaparan mengenai mediamedia pembelajaran Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 2, Juni 2017 271

2. Untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan media dengan Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Djamarah, S.B. dan Zain A. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Kemendiknas No. 045/UU/2002. Mulyasa. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. DAFTAR PUSTAKA dikombinasikan metode pembelajaran yang inovatif. Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sukarman. 2008. Profesional dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Wibana, Basuki dan Farida Mukti. 20011. Media Pengajaran. Bandung : CV. Maulana. 272 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 2, Juni 2017