BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

APPENDISITIS. Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: a. Fekalis/ massa keras dari feses b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid c.

BAB I KONSEP DASAR. saluran cerna tinggi artinya disertai dengan pengeluaran banyak aliran cairan dan

DEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar.

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

BAB II TINJAUAN TEORI. penyebab abdomen akut yang paling sering (Mansjoer, 1999).

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

BAB I KONSEP DASAR. dapat dilewati (Sabiston, 1997: 228). Sedangkan pengertian hernia

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB I PENDAHULUAN. dinding abdomen dan uterus (Fraser, 2009). Sedangkan menurut Wiknjosastro

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

BAB II. Mega kolon adalah dilatasi dan atonikolon yang disebabkan olah. Mega kolon suatu osbtruksi kolon yang disebabkan tidak adanya

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Infeksi bakteri sebagai salah satu pencetus apendisitis dan berbagai hal

BAB I KONSEP DASAR. kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah disertai lesi membrane

BAB I PENDAHULUAN. melalui struktur yang secara normal berisi (Ester, 2001).

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan NO. DX Hari/Tanggal Pukul (wib) Tindakan Keperawatan 1 Senin/17 Juni

BAB I KONSEP DASAR. insulin (Engram, 1999:532). Ulkus adalah kehilangan jaringan kulit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

BAB I KONSEP DASAR. dalam kavum Pleura (Arif Mansjoer, 1999 : 484). Efusi Pleura adalah

KOLIK ABDOMEN. E. PEMERIKSAAN Tensi, nadi, pernapasan, suhu Pemeriksaan abdomen : lokasi nyeri Pemeriksaan rektal Laboratorium : - Leukosit - Hb

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BPH

BAB I KONSEP DASAR A.

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

BAB I KONSEP DASAR A.

SIROSIS HEPATIS R E J O

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN. Setiawan, S.Kp., MNS

BAB I PENDAHULUAN. dengan penutupan dan penjahitan luka (Syamsuhidajat, 2011). dibagian perut mana saja (Dorland, 1994 dalam Surono, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES INSIPIDUS

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

Nursing Care Plan Sheet


BAB III ANALISA KASUS

BAB I PENDAHULUAN. lokal di perut bagian kanan bawah (Anderson, 2002). Apendisitis

asuhan keperawatan Tinnitus

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III TINJAUAN KASUS

Bagian Keperawatan. Maternitas PSIK FK UNAIR

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

BAB I KONSEP DASAR. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama. masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 1998).

BAB II KONSEP DASAR. pada sekum tepat dibawah katub ileocekal (Smeltzer & Bare, 2002)

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS LATERALIS DI RSUD SUKOHARJO

BAB II KONSEP DASAR. normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang

HIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN SISTIM PENCERNAAN : POST OPERASI APPENDIKTOMI HARI KE-2 DI RUANG ANGGREK RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. penyebab mikrobiologi (Cristin Hancock, 2003). Gastroentritis adalah

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

Data Demografi. Ø Perubahan posisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan

BAB III TINJAUAN KASUS

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

SAKIT PERUT PADA ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. priyanto,2008). Apendisitis merupakan peradangan akibat infeksi pada usus

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

LEMBAR PENDELEGASIAN

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8)

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

BAB III TINJAUAN KASUS

STUDI KASUS PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS APENDIKSITIS DI RUANG FLAMBOYAN RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

BAB I KONSEP DASAR. cedera (Sjamsuhidajat, 1997). Trauma abdomen terbagi menjadi jenis : Trauma

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.S DENGAN POST PARTUM SECTIO CEASAREA INDIKASI PRESENTASI BOKONG DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

Transkripsi:

BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Obstruksi usus atau illeus adalah gangguan aliran normal isi usus sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya di sertai dengan pengeluaran banyak aliran cairan dan elektrolit baik dalam lumen usus bagian oral dari obstruksi maupun muntah (Syamsuhidayat, 1897 : 842). Laparatomi adalah insisi atau pembedahan melalui pinggang atau lebih umum melalui setiap bagian dinding perut: (dorland, 1998 : 598). Colostomy atau Ileostomi adalah pembuatan lubang melalui pembedahan ke dalam usus untuk memberikan pasase feses temporer/ pemnanen ini diperlukan karena adanya karsinoma, infiamaxi, trauma atau obstruksi di bawah gisi ostok. (Inayah, lin Asuhan Keperatan Dengan Gangguan Sistem Pencernaan. Edisi Pertama Jakarta: Salemba Medica, 2004). B. Etiologi Penyebab illeus (obstruksi usus) adalah : 1. Perlengketan yaitu usus melekat pada area yang sembuh secara lambat atau pada jaringan perut setelah pembedahan abdoerten yang berakibat ¾ hari pasca operatif akan menghasilkan. 1

4 E. Pemeriksaan Penunjang Menurut Saymsuhidayat (1997:845). Pemeriksaan penunjang dari obstruksi usus atau illeus yaitu : 1. Pemeriksaan rontgen dengan enteroklisis Menggunakan cairan kontras enter berguna untuk menentukan diagnosis sebab memberikan gambar ke sepanjang usus halus. 2. Enteroskopi Yaitu menyepong usus dapat di lakukan sebagai refleksi bagian ligamen treiz sampai permulaan yeyehum. 3. Sonogram Berguna untuk menentukan adanya ruang yang mengandung cairan seperti kista, abses atau cairan bebas di dalam rongga perut atau ruang yang berisi jaringan padat.

2 2. Tumor yaitu tumor yang ada di dalam usus keruas ke lumen usus, atau di luar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus yang mengakibatkan lumen usus menjadi tersumbat sebagian dan bila tumor tidak diangkat mengakibatkan obstruksi lengkap. 3. Intususepsi yaitu salah satu bagian dari usus menyusup ke dalam bagian lain yang ada di bawahnya yang mengakibatkan pengempitan lumen usus. 4. Volvulus yaitu usus memutar dan kembali ke keadaan semula yang berakibat lumen usus menjadi tersumbat serta gas cairan berkumpul dan dalam usus yang berjebak. 5. Hernia yaitu protusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding atau otot abdomen yang mengakibatkan usus mungkin tersumbat total dan aliran darah ke area dapat tersumbat juga. C. Gejala Kliuis Obstruksi pada usus 1. Nyeri abdomen seperti kram 2. Distensi ringan 3. Mual 4. Muntah 5. Dehidrasi Gejala Umum 1. Anoreksi dan malaise 2. Demam

3 3. Takikardi 4. Diatoresis cairan keringat berlebihan 5. Pusat 6. Kelakuan abdomen 7. Kegagalan dalam mengeluarkan flatus 8. Peningkatan bising usus (awal obstruksi) 9. Penurunan bising usus (lanjutan) 10. Leukositosis D. Patofisiologi Secara normal 7-8 liter cairan kaya elektrolit di sekresi oleh usus dan kebanyakan di reabsorbsi, gria usus tersumbat cairan ini sebagian tertahan dalam usus dan sebagian direuklnasi melalui muntah, yang menyebabkan pengurangan besar volume darah mengakibatkan hipotensi syock hipovolemik dan penurunan aliran darah ke ginjal dan serebral. Akumulasi isi usus cairan dan gas terjadi di daerah dari atas usus yang mengalami obstruksi, distensi meningkat dan tekanan dalam luman usus meningkatkan menyebabkan penurunan tekanan kapiler vena dan arteriola. Terjadi alkalosis metabolik yakin muntah yang mengakibatkan kehilangan ion hidrogen dan kaliuk serta penurunan klorida dan kalsium dalam darah. Dehidrasi dan asidosis terjadi kemudian di sebabkan kehilangan cairan dan natrium. Dehidrasi pada usus besar lebih lambat di banding pada usus halus karena kolom mampu mengabsorbsi cairan yang lebih kuat.

5 F. Phatway Sumber : - Ester, 2001:149 - Steizer and Suzzane, 2001:1121

6 G. Penatalakasanaan Menurut Engram (1999 : 243) Penatalaksanaan obstruksi usus atau illeus adalah : 1. Intubasi nasogastrik dcngan penghisapan dan menggunakan selang usus panjang (selang Harris) 2. Terapi intravena dengan penggantian elektrolit 3. Tirah baring 4. Analgetik 5. Pembedahan, 6. Fokus Pengkajian H. Fokus Pengkajian Menurut Doenges (1999 : 471). Fokus pengkajian dari obstruksi usus atau illeus adalah : 1. Aktivitas atau istirahat Gejala : Kelemahan, kelelahan, malaise 2. Sirkulasi Tanda : Takikandia (proses insiamasi dan nyeri) 3. Makanan dan Cairan Gejala: Anoreksia, mual, muntah, penurunan berat badan. 4. Nyeri atau Kenyamanan Gejala : Nyeri tekan abdomen atau distensi

7 I. Fokus Intervensi 1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan Tujuan : Nyeri berkurang atau terkontrol Kriteria hasil: a. Pasien mengatakan nyeri berkurang atau terkontrol b. Pasien nampak rileks c. Pasien mampu beristirahat atau tidur dengan tepat 1) Kaji adanya nyeri, lokasi, karakteristik, intensitas (skala 0-10) 2) Pantau tanda-tanda vital 3) Ajarkan teknik relaksasi 4) Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman 5) Kolaborasi pemberian analgetik sesuai dengan indikasi 2. Resiko tinggi inteksi berhubungan dengan insisi pembedahan Tujuan : Tidak terjadi inteksi Kriteria hasil : a. Tidak terdapat tanda-tanda inteksi intervensi a. Pantau tanda-tanda vital b. Pertahankan perawatan luka dengan tehnik septik dan aseptik c. Observasi penyatuan luka karakter dan adanya intlumasi d. Lakukan irigasi luka sesuai kebutuhan e. Kolaborasi pemberian antibiotik

8 3. Konstripasi berhubungan dengan menurunnya peristaltik usus Tujuan : Kebutuhan eliminasi defekasi terpenuhi 1 x sehari atau sesuai pola sehari-hari. Tindakan : a. Catat masukan cairan yang adekuat b. Anjurkan untuk ambulasi dini c. Catat adanya bising usus dan auskultasi peristaltik usus d. Perhatikan diit tinggi serat e. Palpasi abdomen dan perhatikan adanya distensi atau ketidaknyamanan f. Kolaborasi pemberian obat laksatif 4. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak nafsu makan. Tujuan : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak terjadi, kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi. Kriteria hasil: a. Menunjukkan pola makan yang meningkat b. Barat badan naik Investasi a. Kaji penyebab kehilangan atau peningkatan berat badan b. Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering c. Sajikan makanan selagi hangat d. Berikan makanan kesukaan yang berpantangan dengan diet dari rumah sakit

9 e. Kolaborasi dengan ahli gizi 5. Kelidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntah dan demam Tujuan : Kebutuhan cairan terpenuhi Kriteria hasil: a. Turgor kulit baik b. Membran kulkosa lembab Intervensi a. Kaji tanda-tanda vital b. Observasi keadaan umum c. Timbang BB tiap hari d. Awasi masukan dan keluaran dengan cermat e. Kolaborasi dokter dalam, pemberian cairan IV dan elektrolit