Determinants Of Labor Planning On Maternity Mother Urban Areas In North District Toraja

dokumen-dokumen yang mirip
DETERMINAN PERENCANAAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI DAERAH PERDESAAN KABUPATEN TORAJA UTARA

DETERMINAN PEMILIHAN JENIS PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN DI DAERAH PERKOTAAN KABUPATEN TORAJA UTARA

DETERMINAN PEMILIHAN JENIS PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN PADA KELUARGA EKONOMI RENDAH DI KABUPATEN TORAJA UTARA

DETERMINAN PEMILIHAN JENIS PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN DI DAERAH PERDESAAN KABUPATEN TORAJA UTARA

PERUBAHAN PEMILIHAN PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN IBU MULTIPARA DI DAERAH PERKOTAAN KABUPATEN BANTAENG

DETERMINAN PERENCANAAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DENGAN STATUS EKONOMI RENDAH DI KAB. TORAJA UTARA

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN PERSALINAN DI PUSKESMAS LEMPO TORAJA UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

JURNAL ILMU BERBAGI PEMANFAATAN PENOLONG PERSALINAN DI KELURAHAN MULYAHARJA KOTA BOGOR TAHUN 2013

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

PERUBAHAN PEMILIHAN PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN IBU MULTIPARA DI DAERAH PEDESAAN KECAMATAN PA JUKUKANG KABUPATEN BANTAENG

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERTOLONGAN PERSALINAN PADA TENAGA KESEHATAN DI DESA LOLU KECAMATAN BIROMARU KABUPATEN SIGI. Abd.

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS SEDAYU I BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU IBU DENGAN STATUS PERSALINAN DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN TALLO MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan pelayanan maksimal dari petugas kesehatan. Salah satu bentuk

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Penolong Persalinan Di Desa Moyongkota Baru Kecamatan Modayag Barat

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

Penolong Persalinan dan Kejadian Komplikasi Persalinan di Jawa Barat

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL DI KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PONED OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR 2 KOTA BANJAR

Jurnal Kebidanan 07 (01) Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id

Rogo Sukmo *), Rozzaq Alhanif Islamudin *), Imam Subha Ari Pamungkas *) *) Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. Di seluruh dunia, diperkirakan ibu meninggal karena komplikasi

DETERMINAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGARABOMBANG KABUPATEN TAKALAR

ABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE (K1-K4) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAMASA

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. program KIA tersebut menurunkan angka kematian ibu dan anak (Depkes, RI 2007)

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

ANALISIS PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN IBU MULTIPARA KECAMATAN MAROS BARU KEBUPATEN MAROS TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Riani Isyana Pramasanthi. Magister Kedokteran Keluarga Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan lembar fakta World Health Organization (WHO) tahun 2013, setiap hari terjadi sekitar 800 kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB I NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: EKA VITRIYANI J

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGANN ANTENATAL CARE(ANC) PADAIBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANDILAMAKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya telah menunjukkan kemajuan yang baik, namun masih

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Subjek Penelitian...

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan (Ari Murdiati, Sutopo Patria Jati)

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

)

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

Transkripsi:

DETERMINAN PERENCANAAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI DAERAH PERKOTAAN KABUPATEN TORAJA UTARA Determinants Of Labor Planning On Maternity Mother Urban Areas In North District Toraja Andi Ayu Ariesty Ajsal, Ansariadi, Jumriani Ansar Bagian Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin (ayuefkaem@yahoo.co.id, ansariadi@gmail.com, jumriani.ansar@gmail.com, 085343583703) ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) berdasarkan data SDKI 2012 mengalami peningkatan sebesar 359 per.000 kelahiran hidup. AKI di Kabupaten Toraja Utara sebesar 73 per.000 KH pada tahun 2010 dan meningkat pada tahun 2011 sebesar 122 per.000 KH. Untuk mempercepat penurunan AKI, pemerintah Indonesia melalui kementrian kesehatan mengeluarkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan perencanaan persalinan. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study. Populasi semua ibu bersalin dari Januari-Desember 2013 di daerah perkotaan Kabupaten Toraja Utara berjumlah 1120 orang. Pengambilan Sampel menggunakan metode cluster random sampling menggunakan aplikasi C Survey sebanyak 287 sampel. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh variabel yang berhubungan dengan perencanan persalinan pendidikan ibu (p=0.005), pendidikan suami (p=0.012), pekerjaan suami (p=0.028), dan kunjungan ANC (p=0.000), variabel yang tidak berhubungan yaitu umur (p=0.151), paritas (p=0.081), dukungan suami (p=0.359), pekerjaan ibu (p=0.813), pendapatan (p=0.289). Kesimpulan bahwa ada hubungan pendidikan ibu dan suami, pekerjaan suami, kunjungan ANC dengan perencanaan persalinan. Penelitian ini menyarankan bahwa bidan dan para kader lebih bekerjasama untuk memberikan penyuluhan kepada ibu bersalin terkait dengan perencanaan persalinan utamanya terkait dengan perencanaan pendonor darah. Kata Kunci : Perencanaan Persalinan, P4K, ibu bersalin, Daerah Perkotaan ABSTRACT Maternal Mortality Rate (MMR) based on data from SKDI 2012 experienced an increase of 359 per.000 live births. AKI in North Toraja Regency KH was 73 per.000 in 2010 and increased in 2011 was 122 per,000 KH. To accelerate the reduction in maternal mortality, the Indonesian government through the Ministry of Health issued a Prevention Program Planning and Delivery Complications (P4K). This study aims to find out the determinants of labor planning. This research uses a cross sectional study. The population of all women giving birth from January to December 2013 in the urban areas of North Toraja Regency amounted to 1120 people. Sampling using cluster random sampling method using a C Survey total of 287 samples. Univariate and bivariate data analysis with chi square test. The result showed that the variables associated with maternal education delivery planning (p=0.005), husband's education (p=0.012), husband's occupation (p=0.028), and ANC (p= 0.000), variables that are not related, age (p=0.151), parity (p=0.081), husband's support (p=0.359), maternal occupation (p=0.813), income (p=0.289). Conclusion that there is a relationship of mother and husband education, husband's occupation, the ANC visits with birth planning. This study suggests that more midwives and volunteers work together to provide counseling related to maternal labor planning mainly related to planning a blood donors. Keywords : Labor Planning, P4K, maternity, Urban Areas

PENDAHULUAN Kesehatan ibu dan anak (KIA) masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Menurut WHO bahwa angka kematian ibu (AKI) di dunia adalah 500.000 jiwa pertahun, kematian ibu tersebut terjadi di negara berkembang sebesar 99% AKI di Indonesia tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44/.000 kelahiran hidup, Malaysia 39/.000 kelahiran hidup, dan Singapura 6 per.000 kelahiran hidup AKI di Indonesia menurut hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyatakan bahwa AKI untuk periode lima tahun sebelum survei (2003-2007) sebesar 228/.000 kelahiran hidup. Angka itu turun dibandingkan AKI SDKI tahun 2002-2003 yang mencapai 307/.000 kelahiran hidup Meskipun terjadi penurunan, angka tersebut masih jauh dari target MDGs untuk menurunkan AKI sebesar 75% yaitu 102 per.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2008 jumlah kematian ibu adalah 121 per.000 KH terjadi penurunan menjadi 118 per.000 KH pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 144 orang atau 77,13/.000 kelahiran hidup Peningkatan AKI terjadi pada beberapa kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan. Salah satunya adalah Kabupaten Toraja Utara tercatat AKI tahun 2009 adalah 49 per.000 KH dan meningkat menjadi 73 per.000 KH pada tahun 2010, AKI kembali meningkat pada tahun 2011 sekitar 122 per.000 KH Thaddeus dan Maine menyatakan tiga model keterlambatan atau yang lebih dikenal dengan istilah tiga Delays Model yang dikembangkan memberikan kontribusi sebagai salah satu penyebab tingginya angka kematian maternal. Komponen tiga Delays Model sendiri yaitu terlambat mencapai fasilitas kesehatan, terlambat mendapatkan pelayanan medis yang tepat, dan terlambat mengambil keputusan untuk mencari pelayanan yang tepat jika komplikasi pada kehamilan terjadi. Oleh karena itu, untuk menurunkan angka kematian ibu dibutuhkan perencanaan persalinan dan persiapan akan bahaya komplikasi bagi ibu hamil yang dikenal dengan program Birth Preparedness and Coplication Readiness (BPACR) atau yang lebih dikenal dengan program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi mencakup enam komponen utama yaitu dalam merencanakan persalinan harus sudah ada ditentukan di fasilitas kesehatan yang memadai baik dari segi tenaga kerja yang terlatih serta letak fasilitas kesehatan tersebut untuk mempersiapkan apabila terjadi kegawatdaruratan seperti komplikasi

kehamilan, kemudian mempersiapkan diri dan keluarga dengan mengenali tanda-tanda bahaya yang dapat menunjukkan terjadinya komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa untuk ibu dan bayi sebagai pengambil keputusan dalam proses persalinan, mengatur keuangan dan mempersiapkan transportasi atau pendonor darah yang akan membantu apabila terjadi komplikasi obstetrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perencanaan persalinan pada ibu bersalin di Daerah Perkotaan Kabupaten Toraja Utara. BAHAN DAN METODE Jenis Penelitian yang digunakan adalah observasional dengan menggunakan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di daerah Perkotaan Kabupaten Toraja Utara pada bulan Januari- Februari tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu bersalin yang bersalin dari bulan Januari-Desember tahun 2013. Penarikan sampel menggunakan metode cluster random sampling sebanyak 287 sampel dengan menggunakan aplikasi C Survey. Data yang digunakan adalah data primer dengan wawancara sesuai dengan format kuisioner. Data diolah melalui SPPS dengan uji chi square, kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik ibu (55.7%), berumur <25 tahun dan merupakan kelompok umur dengan memiliki proporsi tertinggi, Sebagian besar responden (42.9%), memiliki latar tingkat pendidikan tamat SMU. Selain itu terdapat 22% yang mempunyai pendidikan SMP dimana proporsi yang sama untuk pendidikan SD. Hanya sekitar 10% responden yang menamatkan pendidikan pada tingkat perguruan tinggi. Sebagian besar responden (82.9%) bekerja sebagai ibu rumah tangga atau tidak bekerja (tidak mendapatkan penghasilan), dan dari segi pendapatan keluarga kebanyakan berada di kuintil empat sebanyak 82 responden (28.2%) dan disusul dengan kuintil lima sebanyak 81 responden ( 28.2%) (Tabel 1). Distribusi responden berdasarkan kelompok umur yang paling banyak berada pada kelompok umur 20-35 tahun (86.1%). Pendidikan ibu maupun pendidikan suami mayoritas berada pada kategori pendidikan tinggi. Sebanyak 80.1% responden mendapat dukungan dari suaminya. Sebagian besar responden tidak bekerja atau bekerja sebagai ibu rumah tangga (82.9%) dan hampir semua suami responden bekerja (97.6%). Lebih dari setengah responden memiliki pendapatan keluarga kategori rendah. primipara Sebanyak 45.6% responden adalah ibu dan 48.1% adalah multipara. Mayoritas responden melakukan kunjungan antenatal care secara teratur (74.6%) (Tabel 2).

Sebagian besar responden merencanakan untuk ditolong oleh tenaga kesehatan yaitu sebanyak 233 responden 81.2%. Dari segi perencanaan tempat persalinan, paling banyak responden merencanakan untuk bersalin di fasilitas kesehatan yaitu sebesar 76.7%. Dari segi perencanaan biaya, bahwa sebagian besar sumber dana perencanaan responden adalah biaya hasil tabungan sendiri sebanyak 157 responden (54.7%.) dan dari segi perancanaan transportasi kebanyakan responden belum merencanakan transportasi sebanyak 162 responden (56.4%). Dari segi pendamping persalinan kebanyakan memilih suami sebagai pendamping persalinan sebesar 124%, Adapun dari komponen perencanaan donor darah, hampir semua responden yaitu sebesar 92,7% responden belum merencanakan dan bahkan masih banyak syang belum tahu pentingnya perencanaan donor darah ketika menghadapi persalinan. (Tabel 3). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak hubungan antara umur ibu, pekerjaan ibu, paritas, dukungan suami, pendapatan, dengan perencanaan persalinan dengan nilai (p>0.05) Sebaliknya tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan suami, pekerjaan suami, dan kunjungan ANC berhubungan perencanaan persalinan dengan nilai (p<0.05)(tabel 4). Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (82.9%) ibu bersalin sudah merencanakan persalinannya dengan baik. Ibu bersalin pada umumnya merencanakan tempat persalinan, penolong persalinan dan pendamping persalinan. Sebagian ibu bersalin aktif melakukan pemerikasan kesehatan. Hasil wawancara yang dilakukan oleh ibu bersalin yang memilih tenaga kesehatan dan fasiitas kesehatan mengemukakan bahwa, mereka memilih tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan sebagai perencanaan persalinannya karena merupakan rekomendasi dari para bidan yang ada di daerah tempat tinggalnya. Beberapa yang menyatakan apabila mereka tidak melakukan persalinan oleh tenaga kesehatan akan dikenakan denda, beda halnya dari biaya persalinan, transportasi, dan pendonor darah masih kurang direncanakan oleh ibu bersalin. Hailu et.al di Southern Ethiopia menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah mempersiapkan penolong persalinan di tenaga kesehatan, melahirkan di fasilitas kesehatan. Namun, dari segi perencanaan transportasi dan pendonor darah masih cukup kurang yang melakukan perencanaan Hasil penelitian menujukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan pendidikan ibu dan pendidikan suami dengan perencanaan persalinan, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Kabakyenga yang menunjukkan adanya hubungan pendidikan ibu dengan pemilihan penolong persalinan. Penelitian ini menyatakan bahwa ibu hamil yang memiliki pendidikan yang tinggi lebih cenderung memilih tenaga penolong terlatih dibandingkan ibu

hamil yang memiliki pendidikan rendah sama halnya dengan pendidikan suami sama halnya pendidikan, suami yang memiliki pendidikan yang tinggi sebagian besar memiliki perencanaan yang baik (65.8%), dibandingkan dengan suami yang memiliki pendidikan rendah (21.3%) Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan dukungan suami dengan perencanaan persalinan. Hal ini sejalan dengan penelitian Hailu et.al di Southern Ethiopia mengemukakan bahwa dukungan suami tidak memiliki hubungan terhadap perencanaan persalinan Hubungan faktor ekonomi dengan perencanaan persalinan, Paritas merupakan jumlah anak yang dimiliki seseorang Hasil penelitian ini menujukkan bahwa Paritas tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan perencanaan persalinan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Yenita yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara paritas terhadap perencanaan penolong persalinan Pekerjaan ibu tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perencanaan persalinan. penelitian ini didukung dari penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa status pekerjaan ibu bukan merupakan faktor yang mempengaruhi dalam memanfaatkan pelayanan persalinan bahwa terdapat hubungan antara pekerjaan suami dengan perencanaan persalinan. Penelitian ini sejalan dengan oleh Tsegay et. al yang memperoleh hasil bahwa pekerjaan suami merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan persalinan oleh tenaga kesehatan Pendapatan biasanya berupa uang yang mempengaruhi kesiapan keluarga dalam mempersiapakan semua kebutuhan selama kehamilan dan persiapan persalinan. Pendapatan berpengaruh pada daya beli seseorang untuk membeli sesuatu. Pendapatan merupakan salah satu faktor yang paling menentukan kuantitas maupun kualitas persiapan selama kehamilan antara lain menyiapkan biaya persalinan, menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan menjelang persalinan serta menjaga asupan makan selama. Kehamilan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan perencanaan persalinan yang dilakukan oleh responden. Hal ini sejalan dengan penelitian Amirullah menyebutkan bahwa pendapatan keluarga tidak berhubungan dengan perencanaan persalinan Hasil wawancara responden mengungkapkan bahwa biaya yang dikeluarkan pada saat bersalin tergolong tidak terlalu mahal karena walaupun ibu yang bersalin di rumah sakit swasta tidak mengeluarkan biaya yang besar. Rumah sakit swasta yang ada di kabupaten

toraja utara yakni Rumah Sakit Elim biaya yang dikeluarkan hanya membayar biaya administrasi sebesar Rp.15.000 rupiah. Adapun apabila ibu hamil tidak memiliki asuransi kesehatan, dengan membawa fotokopy Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Pengenal (KTP) ibu tidak perlu membayar mahal untuk biaya persalinannya. Hal ini menunjukkan bahwa biaya persalinan tidak menjadi kendala bagi responden untuk mengakses pelayanan persalinan baik penolong maupun tempat persalinan. Kunjungan ANC atau pemeriksaan kehamilan, diharapkan ibu meperoleh informasi kesehatan terkait perencanaan persalinan yang baik, agar pada saat pemeriksaan kehamilan, tenaga kesehatan dapat mendeteksi secara dini kemungkinan adanya tanda- tanda risiko persalinan yang nantinyadialami oleh ibu hamil. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa ada hubungan yang signifikan kunjungan ANC dengan perencanaan persalinan, penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hailu et.al di southern ethopia menyatakan bahwa wanita hamil yang menghadiri kunjungan ANC dengan kunjungan pertama ANC, wanita akan lebih megetahui mempersiapkan persalinan, karena dengan kunjungan ANC ibu akan mendapatakan informasi terkait penjelasan BPACR (Birth Preparedness and Coplication Readiness)/ P4K ( Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan pendidikan ibu (p=0.005), pendidikan suami (p=0.012), pekerjaan suami (p=0.028) dan kunjungan ANC (p=0.000) dengan perencanaan persalinan, dan tidak ada hubungan umur ibu (p=0.15), paritas (p=0.081), dukungan suami (p=0.359), pekerjaan ibu (p=0.813), pendapatan (p=0.289) dengan perencanaan persalinan. Menyarankan kepada petugas kesehatan khususnya bidan setempat lebih berperan aktif memberikan pendidikan melalui penyuluhan tentang perncanaan persalinan sebagai bentuk dari upaya pencegahan komplikasi utamanya mengenai pentingnya perencanaan pendonor darah. DAFTAR PUSTAKA 1. Wijaya, A. M. Fenomena Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI atau MMR) Berdasarkan SDKI 2012 [diakses 12 September 2013] Available at: http://infodokterku.com. 2. Ansariadi. Evaluasi dan Analisa Cakupan Program Kesehatan Ibu dalam Upaya Pencapaian MDGs di Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan: 2013. 3. WHO. Maternal Mortality. Global Health Organization. World Health Organization, 2013. 4. Kemenkes. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI, 2012.

5. Dinkes. Profil Provinsi Sulawesi Selatan 2013 Makassar: Bidang Bina Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan: 2013. 6. Dinkes. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2011. Makassar: Bidang Bina Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan: 2011. 7. Mesay, H., A. Gebremonian, F. Alemsegad, dan K. Deribe. Birth Preparedness and Complication Readiness Among Pregnant Women In Southern Ethiopia. PLoS ONE. 2011;6( 6 ). 8. Kabakyenga, J. K., Ostergren, P. O., Turyakira, E. & Pettersson, K. O. Influence of birth preparedness, decision-making on location of birth and assistance by skilled birth attendants among women in south-western Uganda. PLoS ONE. 2012:7(4):27. 9. Yenita, S. Faktor Determinan Pemilihan Tenaga Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Baru Kabupaten Pasaman Barat [skripsi]. Padang: Ilmu Kesehatan Masyarakat; 2011. 10. Amano, A., A. Gebeyehu, et al. "Institutional delivery service utilization in Munisa Woreda, South East Ethiopia: a community based cross-sectional study." BMC Pregnancy Childbirth 2012; 12(105): 1471-2393. 11. Tsegay, Y., Gebrehiwot, T., Goicolea, I., Edin, K., Lemma, H. & Sebastian, M. S. 2013. Determinants of antenatal and delivery care utilization in Tigray region, Ethiopia: a cross-sectional study. Int J Equity Health, 12, 1475-9276 12. Amirullah, Hubungan karakteristik sosial. Ekonomi, dan paritas dengan perencanaan persalinan ibu hamil di kelurahan Layang Kecamatan Bontoala Kota Makassar Makassar [skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin; 2012.

Tabel 1. Karakteristik Sosial Demografi Ibu Bersalin Karakteristik Ibu Umur ibu (tahun) <25 25-29 30-34 35-39 40 Tingkat Pendidikan Tidak pernah sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat Perguruan Tinggi Jenis Pekerjaan Tidak Bekerja PNS/Pegawai TNI/POLRI Wiraswasta/Pedagang Petani/Buruh Pendapatan Keluarga Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5 Sumber: Data Primer, 2014 n (287) 160 87 23 10 7 5 6 61 63 123 29 238 26 13 6 4 31 34 59 82 81 % () 55.7 30.3 8.0 3.5 2.4 1.7 2.1 21.3 22.0 42.9 10.1 82.9 9.1 4.5 2.1 1.4 10.8 11.8 20.6 28.6 28.2

Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Variabel Independen di Daerah Perkotaan Kabupaten Toraja Utara Karakteristik Ibu n (287) % () Umur Ibu (Tahun) 20-35 <20 >35 Tingkat Pendidikan Ibu Pendidikan Tinggi Pendidikan Rendah Tingkat Pendidikan Suami Pendidikan Tinggi Pendidikan Rendah Dukungan Suami Mendukung Tidak mendukunga Status Pekerjaan Ibu Bekerja Tidak Bekerja Status Pekerjaan Suami Bekerja Tidak Bekerja Paritas Primipara Multipara Grandmultipara Keteraturan ANC Teratur Tidak Teratur Sumber: Data Primer, 2014 247 25 15 215 72 257 30 241 46 49 238 280 7 138 131 18 214 73 86.1 8.7 5.2 74.9 25.1 89.5 10.5 84.0 16.0 17.1 82.9 97.6 2.4 48.1 45.6 6.3 74.6 25.4

Grafik 1. Perencanaan Persalinan Ibu Bersalin di Daerah Perkotaan Kabupaten Toraja Utara baik kurang 17.0% 82.9%

Tabel 3. Komponen Perencanaan Persalinan Ibu Bersalin Di Daerah Perkotaan Kabupaten Toraja Utara n % KomponenPerencanaan Persalinan (287) () Penolong persalinan Tenaga Kesehatan Dukun Belum merencanakan Tempat persalinan Fasilitas Kesehatan Rumah Belum erencanakan Sumber biaya persalinan Tabulin Pinjaman Asuransi Tabungan Sendiri Belum merencanakan Transportasi persalinan Ya Tidak Pendamping Persalinan Suami Orang tua Mertua Saudara Anak Lainnya Pendonor Darah Keluarga PMI Belum Mrencanakan Sumber: Data Primer, 2014 233 5 49 220 16 51 2 6 1 157 40 125 162 124 110 8 31 3 11 19 2 266 81.2 1.7 17.1 76.7 5.6 17.8 0.7 2.1 0.3 54.7 13.9 43.6 56.4 43.2 38.3 2.8 10.8 1.0 3.8 6.6 0.7 92.7

Tabel 4. Hubungan Variabel Independen Dengan Perencanaan Persalinan Ibu Bersalin di daerah Perkotaan Kabupaten Toraja Utara Perencanaan Persalinan Variabel Total Hasil Uji Baik Kurang Statistik Independen n % n % n % Umur Ibu 20-35 208 84.2 39 15.8 247 p=0.384 <20 19 76.0 6 24.0 25 >35 11 73.3 4 26.7 15 Paritas Multipara Primipara Grandemultipara Pendidikan Ibu Pendidikan Tinggi Pendidikan Rendah Pendidikan Suami Pendidikan Tinggi Pendidikan Rendah Dukungan Suami Mendukung Tidak Mendukung Jenis Pekerjaan Ibu Bekerja Tidak Bekerja Jenis Pekerjaan Suami Bekerja Tidak Bekerja Pendapatan Keluarga Kuintil 1 Kuintil 2 Kuintil 3 Kuintil 4 Kuintil 5 Kunjungan ANC Teratur Tidak Teratur Sumber: Data Primer, 2014 104 120 14 186 52 218 20 202 36 43 195 235 3 25 29 49 65 70 197 41 43.7 50.4 5.9 86.5 72.2 84.8 66.7 83.8 78.3 18.1 81.9 98.7 42.9 80.6 85.3 83.1 79.3 86.4 92.1 56.2 27 18 4 29 20 39 10 39 10 6 43 45 4 6 5 10 17 11 17 32 55.1 36.7 8.2 13.5 27.8 15.2 33.3 16.2 21.7 49 18.1 91.8 57.1 19.4 14.7 16.9 20.7 13.6 7.9 43,8 131 138 18 215 72 257 30 241 46 49 238 280 7 31 34 59 82 81 214 73 p=0.251 p=0.005 p=0.012 p=0.359 p=0.813 p=0.028 p=0.787 p=0.000