Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 803

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI SMA

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM DI SMA

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN MEDIA FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SISTEM GERAK MANUSIA DI SMP

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POSTER MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP ARTIKEL. Oleh DWI ARDIANTI NIM : F

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang

EFEKTIVITAS MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA DI SMA

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

PENGARUH MULTIMEDIA BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL DAN RETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SEKOLAH DASAR

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

EFEKTIVITAS MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBANTUAN FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI VIRUS DI SMA

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE) INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI EKOSISTEM KELAS X

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

PENGARUH MODEL INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD: AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI HIDROLISIS GARAM

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP

PENGARUH TEKNIK PERMAINAN BINGO PADA MATERI KONSEP MOL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI DI SMA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA MATERI ARCHAEBCATERIA DAN EUBACTERIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA KIMIA

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA MTS

PENGARUH TEKNIK TALKING CHIPS TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI KOLOID DI SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

*Jumiati **Wira Eka Sintia

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA-KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat

PENGARUH MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD

ABSTRAK. Oleh : Husnul Khatimah, St. Wahidah Arsyad, A. Naparin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII semester genap pada bulan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

Rina Yulianti, Eko Setyadi Kurniawan, Sriyono

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar

Penerapan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Minyak Bumi

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CIRC DAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN FLIPBOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS DI SMA

OLEH : PUJI EKA BRIHANTARI NPM:

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STM (SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Elia Fardila. Taufik Samsuri. Siti Nurhidayati. 1. Mahasiswi. 2. Dosen Prodi Biologi. 3. Dosen Prodi Biologi

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

PENGARUH PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

PENGARUH MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN FLASHCARD TERHADAP HASIL BELAJAR SUB MATERI INVERTEBRATA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

PENGARUH TGT BERBANTUAN TTS TERHADAP HASIL BELAJAR SUBMATERI PLANTAE KELAS VII SMPN 3 SUNGAI RAYA PASKARADA NINI

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI AINUN NADIFAH NIM.

PENDAHULUAN. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Pada model ini siswa dikelompokkan dalam tim belajar

PENERAPAN PRAKTIKUM PADA HOME INDUSTRY MAKANAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI BIOTEKNOLOGI DI SMP

SRI YANTI SIREGAR NIM ABSTRAK

Transkripsi:

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 803 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PONTIANAK Oleh : Laili Fitri Yeni 1 Yokhebed 2 Umi Kalsum 3 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap hasil belajar siswa pada sub materi pencemaran lingkungan yang dilihat dari hasil postest siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan bentuk penelitian quasi eksperimental design dan menggunakan rancangan percobaan control group pretest and post-test design. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Pontianak tahun ajaran 2009/2010. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling, sehingga diperoleh sampel penelitian yakni kelas XB sebagai kelas eksperimen dan XF sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes berbentuk essai yang berjumlah lima soal. Dari hasil analisis data, diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa dengan model CIRC sebesar 11,61 lebih tinggi dibanding dengan model pembelajaran konvensional yaitu sebesar 10,89. Berdasarkan hasil uji U-mann Whitney diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kontrol yaitu Z tabel - Z hitung atau 1,96-2,20. Berdasarkan perhitungan Effect size model pembelajaran CIRC diperoleh nilai sebesar 0,44 dengan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CIRC secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci : Efektivitas, Model CIRC, Hasil belajar, Pencemaran lingkungan. 1 Laili Fitri Yeni adalah dosen Jurusan MIPA FKIP Untan 2 Yokhebet adalah dosen Jurusan MIPA FKIP Untan 3 Umi Kalsum adalah Mahasiswa Jurusan MIPA FKIP UNTAN

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 804 PENDAHULUAN Biologi merupakan salah satu cabang IPA yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan ilmu lainnya dalam hal objek, persoalan dan metodenya (Depdiknas, 2003). Agar proses pembelajaran biologi dapat lebih efektif untuk mencapai tujuan pendidikan maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara aktif sehingga belajar akan terasa lebih bermakna. Seorang guru diharapkan dapat menciptakan proses belajar mengajar yang mampu membangun kreatifitas siswa, sehingga siswa lebih terlibat dalam proses belajar mengajar secara aktif dan siswa dapat menguasai konsep yang akan dicapai dalam materi. Salah satu konsep biologi yang penting adalah tentang pencemaran lingkungan. Kompetensi dasar dari submateri pencemaran lingkungan yaitu menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan atau pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. Sub materi ini merupakan salah satu materi pokok dalam pembelajaran biologi, selain itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya memelihara lingkungan, dan memberi wawasan yang luas kepada siswa mengenai lingkungan hidup dan bahaya-bahaya dari perbuatan manusia yang dapat merusak lingkungan. Berkaitan dengan hal tersebut dapat dikatakan bahwa pencemaran lingkungan merupakan sub materi yang memiliki basis permasalahan, khususnya permasalahan lingkungan. Untuk itu harus digunakan suatu metode atau model pembelajaran yang tepat, sehingga dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan sub materi tersebut. Berdasarkan hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 4 Pontianak pada tahun ajaran 2008/2009 mengenai materi ekosistem yang didalamnya terdapat submateri pencemaran lingkungan diketahui hasilnya kurang memuaskan, rata rata nilai sebesar 48,68 (KKM 63). Dari hasil wawancara dengan guru biologi kelas X SMA Negeri 4 Pontianak diketahui bahwa pada soal ulangan tersebut kurang lebih 50 % membahas tentang pencemaran lingkungan, dan sisanya mengenai materi ekosistem lainnya. Persentase penguasaan konsep ujian akhir nasional pada tahun 2008/2009 di SMA Negeri 4 Pontianak dengan kemampuan yang diujikan yakni mampu mengidentifikasi kasus kerusakan lingkungan dan akibatnya bagi ekosistem tertentu diketahui hasilnya kurang memuaskan yakni dari 82

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 805 orang siswa yang mengikuti UAN di sekolah ini hanya 62,20 % siswa yang dapat menjawab soal dengan benar. Hasil wawancara dengan guru biologi kelas X SMA Negeri 4 Pontianak diketahui bahwa selama ini guru mengajarkan sub materi ini hanya berdasarkan materi yang terdapat dalam buku paket biologi. Guru hanya menjelaskan materi dengan menggunakan contoh mengenai masalah lingkungan yang terjadi saat ini, namun tidak mengajak siswa terlibat dalam masalah tersebut, misalnya dengan menyajikan suatu artikel atau wacana yang berkaitan dengan masalah lingkungan dan siswa diajak untuk menemukan sendiri permasalahan tersebut serta mencari cara menanggulanginya, sehingga materi yang disajikan kurang menarik bagi siswa. Menurut Nasution dan Mursel (1995) belajar merupakan usaha mencari dan menemukan makna atau pengertian, inilah yang dikatakan sebagai sifat yang hakiki dalam belajar. Guru diharapkan mampu membantu atau memfasilitasi siswa untuk menemukan sendiri makna atau pengertian dalam proses pembelajaran. Isjoni (2007), menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep- konsep IPA yang sulit, tetapi sangat berguna untuk menumbuhkan kerjasama, berfikir kritis, kemauan membantu teman dan sebagainya. Terdapat banyak variasi dalam model pembelajaran kooperatif, masing-masing variasi model memiliki tujuan dan karakteristik tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Model pembelajaran kooperatif mempunyai suatu tujuan tertentu yakni mengembangkan tingkah laku kooperatif antarsiswa sekaligus membantu siswa dalam pelajaran akademisnya. Menurut Davinson dan Warshman (dalam Isjoni, 2007) Cooperative Learning adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompokkelompok kecil, dimana siswa belajar dan bekerjasama untuk sampai kepada pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun kelompok. Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yang merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif. CIRC adalah suatu model dalam pembelajaran kooperatif yang digunakan sebagai alternatif bagi guru untuk mengajar siswa. Model pembelajaran CIRC memiliki komponenkomponen yang dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 806 efektif dan membuat siswa lebih kreatif, karena disini siswa bersama dengan kelompoknya dapat mengembangkan dan bertukar pengetahuannya untuk mempelajari suatu materi yang ditugaskan oleh guru, selain itu juga terdapat kegiatan pokok pada pembelajaran CIRC dalam menyelesaikan kegiatan pemecahan masalah (Slavin, 2009). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran CIRC untuk materi yang memiliki basis permasalahan, khususnya permasalahan lingkungan. Setiap kelompok akan diberikan suatu wacana tentang pencemaran lingkungan, salah satu anggota kelompok akan membacakan isi wacana tersebut dan bersama-sama menemukan ide pokok, setelah itu kelompok saling bekerja sama untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan wacana tersebut. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap hasil belajar siswa pada sub materi pencemaran lingkungan. Berdasarkan masalah utama maka dirumuskan beberapa sub masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X pada sub materi pencemaran lingkungan yang diajarkan dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)? 2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X pada sub materi pencemaran lingkungan yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional? 3. Bagaimana efektivitas model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas X pada sub materi pencemaran lingkungan? METODE Metode penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Gay (dalam Emzir, 2008) menyatakan bahwa metode penelitian eksperimen merupakan satu- satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran CIRC, sedangkan kelompok kontrol menggunakan model konvensional. Variabel dalam penelitian ini meliputi Variabel bebas (variabel independen) meliputi pada penelitian ini adalah pengajaran pada submateri

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 807 pencemaran lingkungan ini dengan variasi 1)Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). 2) Model pembelajaran konvensional. Variabel terikat (variabel dependen) adalah hasil belajar siswa SMA negeri 4 kelas X pada sub materi pencemaran lingkungan. Dan Variabel Kontrol meliputi : Jumlah jam pelajaran, materi yang diajarkan dan guru yang mengajar. Bentuk penelitian ini adalah quasi eksperimental design. Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Menurut Sugiyono (2008) rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan control group pre-test and post-test design dengan bentuk sebagai berikut: Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang terdiri dari X A, X B, X C, X D, X E, X F, X G, X H SMA Negeri 4 Pontianak tahun ajaran 2009/2010. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008). Ditentukan kelompok kontrol (kelas XF) dan eksperimen (kelas XB). Instrumen penelitian adalah tes. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk soal essai berjumlah 5 soal. Soal tes divalidasi dan uji coba terlebih dahulu untuk menilai kelayakan pemakaiannya di lapangan. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar data yang diperoleh dari kedua kelompok dibandingkan dan dianalisis. Untuk mengetahui normalitas distribusi dari masing-masing kelompok, maka dilakukan uji Liliefors. Jika data kedua kelompok berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan menguji homogenitas variannya. Jika kedua varian homogen, maka dilanjutkan dengan uji t. Jika salah satu atau kedua kelompok tidak berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya menggunakan statistik nonparametrik dalam hal ini menggunakan uji U- Mann Whitney. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC pada sub materi pencemaran lingkungan terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 Pontianak maka dilakukan dengan cara menghitung Effect Size (ES) (Sutrisno, 2001). Kriteria besarnya effect size diklasifikasikan sebagai berikut:

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 808 ES < 0,2 : tergolong rendah 0,2 < ES < 0,8 : tergolong sedang ES > 0,8 : tergolong tinggi Berdasarkan kriteria tersebut, semakin tinggi nilai Effect Size (ES) yang diperoleh, maka semakin tinggi pula efektivitas atau pengaruh model pembelajaran CIRC pada sub materi pencemaran lingkungan. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil pretest siswa pada kelas eksperimen dan kontrol dilakukan uji normalitasnya menggunakan uji Liliefors yakni untuk mengetahui apakah hasil test tersebut berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji menunjukkan bahwa, pretest pada kelas eksperimen yakni [F(x)-S(x)] > nilai tabel atau 0,8888 > 0,1590, sedangkan kelas kontrol diperoleh [F(x)-S(x)] > nilai tabel atau 0,9582 > 0,144. Karena kedua kelas tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji statistik non parametrik, yaitu uji U-Mann Whitney. Berdasarkan uji U-Mann Whitney -Z tabel Z hitung Z tabel, atau -1,96-0,90 1,96, yang menandakan bahwa hipotesis nol (Ho) diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk melihat kemampuan akhir siswa setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran, maka dilakukan uji normalitas menggunakan uji Liliefors. Hasil uji tersebut diketahui bahwa, postest pada kelas eksperimen [F(x)-S(x)] > nilai tabel atau 0,9982 > 0,159, sedangkan kelas kontrol diperoleh [F(x)-S(x)] > nilai tabel atau 0,9699 > 0,144. Karena kedua kelas tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji U-Mann Whitney, Berdasarkan uji U-Mann Whitney Z tabel - Z hitung atau 1,96-2,20, yang menandakan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil post-test siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh nilai effect size penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap hasil belajar siswa pada sub materi pencemaran lingkungan sebesar 0,44 (Lampiran C-14). Artinya, efektivitas model pembelajaran CIRC tergolong sedang.

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 809 B. Pembahasan Berdasarkan data hasil pretest dan postest diketahui terdapat peningkatan hasil belajar siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar siswa disajikan pada gambar 1. 14 skor rata-rata 12 10 8 6 10,89 10,13 9,42 11,61 Pretest Postest 4 2 0 Kelas Kontrol Gambar 1 Diagram rata-rata pretest dan postest kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Eksperimen Berdasarkan gambar 1 diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, namun peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi terjadi pada kelas eksperimen. Adanya peningkatan hasil belajar siswa yang lebih tinggi di kelas eksperimen menunjukkan bahwa model pembelajaran CIRC sesuai untuk materi yang memiliki basis permasalahan atau materi yang didalamnya mengandung masalah yang dapat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah materi pencemaran lingkungan. Materi pencemaran lingkungan merupakan materi biologi yang berbasis permasalahan terutama permasalahan lingkungan. Dalam model ini guru menyajikan materi dengan menggunakan wacana, dari wacana tersebut siswa akan menemukan masalah lingkungan kemudian siswa juga yang mencari penyelesaian dari masalah tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Slavin (2009) bahwa CIRC menjadikan siswa lebih aktif dan mempunyai keterampilan dalam memecahkan masalah sehingga aspek pemecahan masalah biologi pada siswa dapat meningkat. Kemandirian dalam

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 810 menemukan suatu pemecahan masalah membuat siswa lebih memahami makna yang terkandung dalam materi pembelajaran. Menurut Bruner (dalam Dahar, 1991) berusaha sendiri mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya akan menghasilkan pengetahuan yang benarbenar bermakna. Perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelas juga disebabkan karena adanya perbedaan cara penyampaian materi, yakni pembelajaran di kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran konvensional yang didominasi metode ceramah dengan bantuan media gambar yang disajikan dalam bentuk power point. Dalam hal ini guru lebih dominan menyampaikan materi sedangkan siswa hanya menjadi pendengar dan menerima apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa menjadi pasif. Menurut Djamarah dan Zain (2006) apabila metode ceramah selalu digunakan akan menyebabkan siswa menjadi pasif dan guru pun menjadi kesulitan untuk mengetahui pemahaman konsep pada siswa. Materi pencemaran lingkungan merupakan salah satu materi biologi yang memiliki basis permasalahan oleh karena itu dalam menyampaikan materi ini diperlukan suatu model pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga siswa lebih aktif dan memahami materi pembelajaran. Menurut Bruner (dalam Dahar 1991) siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, agar mereka memperoleh sendiri pengalaman belajar serta mereka dapat melakukan eksperimen-eksperimen untuk menemukan sendiri konsep dalam materi pembelajaran. Persentase ketuntasan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol didukung oleh tingginya persentase siswa yang menjawab benar per tujuan pembelajaran pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Persentase siswa yang menjawab benar per tujuan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Persentase siswa yang menjawab benar per tujuan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kontrol No Tujuan Pembelajaran Persentase jawaban benar per tujuan pembelajaran Eksperimen Kontrol

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 811 1 Siswa dapat menyebutkan macam-macam 100 % 94,73 % pencemaran 2 Siswa dapat menyebutkan contoh bahan 29,03 % 56,14 % polutan 3 Siswa dapat mengenali perilaku manusia 70,97 % 79,82% yang dapat merusak atau tidak beretika terhadap lingkungan 4 Siswa dapat menjelaskan dampak dari 69,35 % 64,48% perilaku manusia yang merusak lingkungan 5 Siswa dapat mengemukakan usaha dalam 76,88% 36,40% penanggulangan pencemaran lingkungan Jumlah persentase 69,25 % 66,31% Berdasarkan Tabel 1, persentase siswa yang dapat menjawab soal postest di kelas eksperimen sebesar 69,25% sementara di kelas kontrol hanya 66,31%. Dari lima tujuan pembelajaran, terdapat tiga tujuan yang menunjukkan persentase yang lebih tinggi di kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini dapat disebabkan di kelas eksperimen diberikan LKS yang didalamnya terdapat wacana mengenai pencemaran lingkungan dan nantinya siswa akan membaca dan mencatat ide pokok serta menjawab pertanyaan LKS mengenai wacana yang berkaitan dengan masalah pencemaran lingkungan. Menurut Dhari dan Haryono (dalam Triyana, 2005) Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada siswa, selain itu penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa dalam memecahkan masalah. Dalam model pembelajaran CIRC siswa diarahkan untuk membaca wacana dengan suara nyaring kemudian mencatat ide pokok yang terdapat didalam wacana, dengan adanya proses tersebut membuat siswa lebih paham terhadap materi yang diajarkan karena banyak aspek yang terlibat dalam membaca nyaring. Hal ini sesuai dengan pendapat Brougthon (dalam Setiowati, 2007) aspek-aspek yang terlibat pada membaca nyaring meliputi penglihatan, pendengaran, dan ingatan. Sehingga makna yang terkandung dalam teks bacaan lebih terserap oleh siswa, serta siswa lebih mudah mengingat makna yang terkandung dalam materi pembelajaran. Menurut Djamarah (2008) membaca adalah salah satu cara untuk memperoleh ilmu

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 812 pengetahuan. Dengan aktivitas membaca, maka materi yang dipelajari akan lebih mudah untuk dimengerti. Menulis ide pokok merupakan tahap dalam model pembelajaran CIRC, dengan menulis kembali atau menggarisbawahi pokok-pokok dalam wacana membantu siswa untuk mengingat kembali garis besar dari wacana yang dibacanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah (2008) yaitu Ikhtisar atau ringkasan dapat membantu siswa dalam hal mengingat materi yang disampaikan. Dari perhitungan effect size diperoleh ES sebesar 0,44 (Lampiran C- 10) yang dikategorikan ke dalam kategori sedang. Dengan demikian pembelajaran dengan penggunaan model CIRC dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada sub materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 4 Pontianak. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 4 Pontianak tahun ajaran 2009/2010 pada sub materi pencemaran lingkungan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Rata-rata skor hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 pada sub materi pencemaran lingkungan yang diajarkan dengan model pembelajaran CIRC yaitu 11,61. 2. Rata-rata skor hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 4 pada sub materi pencemaran lingkungan yang dijarkan dengan model pembelajaran konvensional yaitu 10,89. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model konvensional dan CIRC, Z tabel - Z hitung atau 1,96-2,20 4. Efektivitas model pembelajaran CIRC sebesar 0,44 dengan kategori sedang. Saran 1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CIRC sebaiknya menggunakan wacana yang tidak terlalu panjang dan

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 813 permasalahannya lebih kontekstual atau yang lebih dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. 2. Jika menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC sebaiknya dalam pelaksanaan teknis dapat mengalokasikan waktu dengan baik. 3. Untuk penelitian selanjutnya ada baiknya mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Dahar, R.W. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga. Depdiknas, 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA dan MA. (Online). (http://sasterpadu.tripod.com/sas_store/biologi.pdf, diakses 7 Januari 2010). Djamarah, S.B dan Aswan Z. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Isjoni. 2007. Cooperative learning efektivitas pembelajaran kelompok. Bandung : Alfabheta. Nasution, M dan Mursel, J. 1995. Mengajar Dengan Sukses (Successful Teaching). Jakarta : Bumi Aksara. Setiowati, T. 2007. Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Media Komik Berbahsa Jawa Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Magersari Kabupaten Rembang Tahun Ajaran2006-2007. (Online). (http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/hash7db8/5e 5138c1.dir/doc.pdf, diakses 20 Oktober 2010). Slavin, R. E. 2009. Cooperative learning teori riset dan praktik. Bandung : Nusa Media. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabetha.Sutrisno, L. 2001. Effect size. (Online). (http://www.scribd.com/doc/28025523/effect-size, diakses 20 Oktober 2010) Triyana, F. 2005. Implementasi Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Pemanfaatan LKS untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa pada Pokok Bahasan Karakteristik dan Jenis Transaksi Perusahaan

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 814 Dagang Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI di SMA Muhammadiyah I Semarang. (http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/hashd6bb.dir/doc.pd fv, diakses 28 September 2010)