MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Kenaikan Pangkat PNS. 1. Juru Muda, Ia. 2. Juru Muda Tingkat 1, Ib. 3. Juru, Ic. 4. Juru Tingkat 1, Id. 5. Pengatur Muda, IIa

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SEKRETARIS DESA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS DATA UTAMA PNS Data Pribadi NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Kenaikan Pangkat. PNS. Administrasi. Pedoman.

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

KENAIKAN PANGKAT. Kenaikan pangkat bagi PNS secara umum dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis yaitu :

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Biro Umum Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Nopember 2017

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG

Kenaikan Pangkat PNS. No,Pangkat,Golongan Ruang :

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1980 TENTANG PENGANGKATAN DALAM PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-145/A/J.A/02/2003

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

2012, No A. Syarat Syarat Dan Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Reguler dan Pilihan KELENGKAPAN BERKAS USULAN

SURAT KEPUTUSAN BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) AISYIYAH YOGYAKARTA NOMOR: 1A/PPA/I/BPH-STIKES/SK/II/07

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

SERI PANDUAN SDM KENAIKAN PANGKAT ATAU GOLONGAN PEGAWAI

BAB I P E N D A H U L U A N

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KETENAGAAN Pengadaan Pegawai Jenjang Kepangkatan/Jabatan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu. Pegawai Negeri Sipil

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1979 TENTANG PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PEMENSIUNAN. Imam Gunawan

Pemberhentian PNS. Pemberhentian terdiri atas : 1. Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil dan. 2. pemberhentian dari jabatan negeri.

INDEKSPERATURANPERUNDANG-UNDANGAN BIDANGKEPEGAWAIAN

Peraturan...

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

Oleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan. Badan Kepegawaian Negara

XXI. PRANATA HUMAS A. DASAR HUKUM

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Transkripsi:

MODUL KEPEGAWAIAN Jakarta, 18 Juli 2017

PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN MATERI 1. Konsep-konsep dan Istilah-istilah Kepegawaian, Kedudukan, Kewajiban dan Hak PNS 2. Pengadaan PNS 3. Pembinaan dan Kesejahteraan PNS 4. Pengembangan Karier PNS 5. Pemberhentian dan Pensiun PNS

Konsep-konsep dan Istilah istilah Kepegawaian, Kedudukan, Kewajiban dan Hak PNS

Konsep konsep dan Istilah - istilah : 1. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. 2. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi dan nepotisme. 3. Pejabat Pimpinan Tinggi adalah pegawai ASN yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi. 1 4

Konsep konsep dan Istilah - istilah : 4. Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintah dan pembangunan. 5. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. 6. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,pemindahan, dan pemberhentian pegawai ASN. 2 5

Kewajiban Pegawai ASN 3 1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI, dan Pemerintah yang sah. 2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang. 4. Menaati ketentuan peraturan perundang undangan. 5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab.

...Kewajiban 4 6. Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, prilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun di luar kedinasan. 7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan. 8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI

Hak Pegawai Negeri Sipil 5 Gaji, Tunjangan dan fasilitas Cuti Jaminan pensiun dan jaminan hari tua Perlindungan Pengembangan kompetensi

Hak Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 6 Gaji, Tunjangan dan fasilitas Cuti jaminan pensiun dan jaminan hari tua Perlindungan Pengembangan kompetensi

Pengadaan PNS

Pengadaan PNS 1 kegiatan untuk mengisi formasi yang lowong, mulai dari perencanaan, pengumuman,pelamaran,penyaringan, pengangkatan CPNS sampai dengan pengangkatan PNS 11

PENGADAAN PNS PENGANGKATAN CPNS Setelah dinyatakan lulus dari seleksi administrasi, ujian tulis, dan wawancara pelamar yang dinyatakan lolos sebagai CPNS ditetapkan NIP (Nomor Induk Kepegawaian) nya ke Badan Kepegawaian Negara (BKN), Berikut ini penetapan golongan ruang bagi CPNS : 2 GOLONGAN RUANG I/a I/c II/a II/b II/c III/a III/b III/c BAGI YANG MEMILIKI IJAZAH SD/setingkat SLTP/setingkat SMU/setingkat Diploma II/setingkat Diploma III, Akademi, Sarjana Muda S1, Diploma IV Apoteker, Dokter, Magister (S2) Doktor (S3)

... PENGANGKATAN PNS 3 CPNS yang telah menjalankan masa percobaan selama 1 (satu) tahun dan paling lama 2 (dua) tahun Diangkat Sebagai PNS dengan syarat : 1. Setiap unsur DP3 bernilai baik 2. Sehat jasmani dan rohani dari Tim Penguji Kesehatan (Gol tersendiri (Gol II) III) dan Dokter Penguji 3. Lulus Prajabatan CPNS diberi pangkat: GOLONGAN PANGKAT GOLONGAN PANGKAT I/a Juru Muda II/c Pengatur I/c Juru III/a Penata Muda II/a Pengatur Muda III/b Penata Muda Tk. I II/b Pengatur Muda Tk. I III/c Penata

PENGADAAN PNS 4 PEMBERHENTIAN CPNS Seorang CPNS dapat diberhentikan, apabila: 1. Mengajukan permohonan berhenti 2. Tidak memenuhi syarat kesehatan 3. Tidak lulus pendidikan dan pelatihan prajabatan 4. Tidak menunjukkan kecakapan dalam melaksanakan tugas 5. Menunjukkan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat mengganggu lingkungan pekerjaan 6. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat 7. Pada waktu melamar dengan sengaja memberikan keterangan atau bukti yang tidak benar 8. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan 9. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik 10. 1 (satu) bulan setelah diterimanya keputusan pengangkatan sebagai CPNS tidak melapor dan melaksanakan tugas, kecuali bukan kesalahan yang bersangkutan

Pembinaan dan Kesejahteraan PNS

Pembinaan PNS 1 Pembinaan dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier, untuk mewujudkan penyelenggaran tugas pemerintah dan pembangunan yaitu PNS yang profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil 16

Pembinaan PNS 2 Penilaian Prestasi Kerja PNS ; penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai adalah merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk kerja (perfomance appraisal) seorang pegawai Penilaian prestasi kerja PNS merupakan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Renja organisasi, yang dilakukan berdasarkan prinsip objektif; terukur; akuntabel; partisipatif; transparan Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh pejabat penilai sekali dalam 1 (satu) tahun yang terdiri atas unsur sasaran kerja pegawai (SKP) dengan bobot nilai 60% dan perilaku kerja dengan bobot nilai 40% 17

Pembinaan PNS 2 Penilaian Prestasi Kerja PNS ; penyusunan SKP harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Jelas, kegiatan harus dapat diuraikan secara jelas. b. Dapat diukur, kegiatan dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk angka (jumlah satuan) maupun kualitas (hasil kerja tidak ada kesalahan). c. Relevan, kegiatan harus berdasar lingkup tugas jabatan masing-masing. d. Dapat dicapai, kegiatan harus disesuaikan dengan kemampuan PNS. e. Memiliki target waktu, kegiatan dapat ditentukan waktunya. Penilaian Prestasi Kerja PNS ; Penilaian SKP dilakukan dengan membandingkan realisasi kerja dengan target dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya, dikalikan 100, sedangkan untuk penilaian prilaku kerja kerja meliputi enam aspek, yaitu: Orientasi pelayanan; Integritas; Komitmen; Disiplin; Kerja sama; dan Kepemimpinan (hanya dilakukan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural) 18

Pembinaan PNS 3 CUTI PNS Adalah keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu Jenis Cuti yang berhak diambil oleh seorang PNS adalah sebagai berikut 1. cuti tahunan 2. cuti besar 3. cuti sakit 4. cuti bersalin 5. cuti alasan penting 6. Cuti diluar tanggungan Negara 19

Cuti PNS 4 1. Cuti Tahunan a. Bekerja sekurang kurangnya 1 (satu) tahun secara terus menerus. b. tidak dapat dipecah-pecah hingga jangka waktu yang kurang dari 3 (tiga) hari kerja. 2. Cuti Besar a. bekerja sekurang-kurangya 6 (enam) tahun secara terus menerus b. lamanya 3 (tiga) bulan c. Selama menjalankan cuti besar, PNS yang bersangkutan menerima penghasilan penuh 20

Cuti PNS 5 3. Cuti Sakit a. PNS yang sakit selama 1 (satu) atau 2 (dua) hari harus memberitahukan pada atasan; b. PNS yang sakit lebih dari 2 (dua) hari sampai dengan 14 (empat belas) hari harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter; c. PNS yang sakit lebih dari 14 (empat belas) hari yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan 21

Cuti PNS 6 4. Cuti Bersalin a. Untuk persalinan anak yang pertama, kedua, ketiga sejak ybs diangkat sebagai CPNS. b. Lamanya cuti bersalin tersebut adalah 1 (satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah persalinan. 5. Cuti Alasan penting Diberikan kepada PNS apabila a. ibu, bapak, isteri/suami, anak, adik, kakak, mertua atau menantu sakit keras atau meninggal dunia b. melangsungkan perkawinan yang pertama c. alasan penting lainnya yang ditetapkan kemudian oleh Presiden 22

Cuti PNS 5 4. Cuti diluar tanggungan negara a. telah bekerja sekurang-kurangya 5 (lima) tahun secara terus menerus b. dapat diberikan untuk paling lama 3 (tiga) tahun c. Selama menjalankan cuti diluar tanggungan Negara, Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tidak berhak menerima penghasilan dari Negara d. Selama menjalankan cuti diluar tanggungan Negara tidak diperhitungkan sebagai masa kerja Pegawai Negeri Sipil 23

Pengembangan Karier PNS

A. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PNS 1 Tujuan pendidikan dan pelatihan jabatan antara lain: meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian, dan ketrampilan; menciptakan adanya pola berpikir yang sama; menciptakan dan mengembangkan metode kerja yang lebih baik; dan membina karier PNS 25

B. KENAIKAN PANGKAT Periode kenaikan pangkat ditetapkan pada tanggal 1 April dan 1 Oktober. Masa kerja untuk kenaikan pangkat pertama dihitung sejak pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri Sipil. Kenaikan pangkat dilaksanakan berdasarkan sistem kenaikan pangkat reguler dan pilihan 2 26

.Kenaikan Pangkat 3 1. KENAIKAN PANGKAT REGULER Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada PNS yang: a. Tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu. b. Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu. c. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk. d. Tidak melampaui pangkat atasan langsungnya. 27

.Kenaikan Pangkat 4 Kenaikan pangkat reguler diberikan setingkat lebih tinggi, apabila: 1. Sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir; dan 2. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (tahun) terakhir 28

.Kenaikan Pangkat 5 Kenaikan pangkat reguler bagi Pegawai Negeri Sipil diberikan sampai dengan : NO PANGKAT GOL IJAZAH 1 Pengatur Muda II/a SD 2 Pengatur II/c SLTP 3 Pengatur Tingkat I II/d Sekolah Lanjutan Kejuruan Tingkat pertama 4 Penata Muda Tingkat I III/b SMA, Diploma I, Diploma II 5 Penata III/c Sarjana Muda, Akademi 6 Penata Tingkat I III/d S1, Diloma IV 7 Pembina IV/a S2, Apoteker, Dokter 8 Pembina Tingkat I IV/b Doktor (S3) 29

.Kenaikan Pangkat 6 2. KENAIKAN PANGKAT PILIHAN Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang: menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu ; menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden; menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya; menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi Negara; diangkat menjadi pejabat negara; 30

.Kenaikan Pangkat 7... lanjutan memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah; melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu; telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar; dan dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu; 31

.Kenaikan Pangkat JENJANG KENAIKAN PANGKAT UNTUK PEJABAT STRUKTURAL No Eselon Jenjang Pangkat, Golongan Ruang Terendah Tertinggi Pangkat Golongan Pangkat Golongan 1 I.a Pembina Utama IV/e Pembina Utama IV/e 8 2 II.a Pembina Utama Muda IV/c 3 II.b Pembina Tk. I IV/b Pembina Utama Madya Pembina Utama Muda IV/d IV/c 4 III.a Pembina IV/a Pembina Tk. I IV/b 5 IV.a Penata III/c Penata Tk. I III/d 32

.Kenaikan Pangkat 9 3. KENAIKAN PANGKAT ANUMERTA Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan tewas, diberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat lebih tingg yang disebut dengan tewas adalah: 1. meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya 2. meninggal dunia dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinasnya, sehingga kematian itu disamakan dengan meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya; 3. meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka atau cacat jasmani atau cacat rohani yang didapat dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya; atau 33

.Kenaikan Pangkat 10 4. KENAIKAN PANGKAT PENGABDIAN Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia atau akan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun karena mencapai batas usia pensiun, dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi Apabila memiliki masa bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil selama : 1. sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 1 (satu) bulan dalam pangkat terakhir 2. sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir; atau 34

.Kenaikan Pangkat 11.. Lanjutan 3. sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun secara terus menerus dan 4. sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir 5. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurangkurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir 6. tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat dalam 1 (satu) tahun terakhir. 35

12 C. PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN STRUKTURAL Suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi Negara. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural yang ditetapkan berdasarkan penilaian atas bobot tugas, tanggung jawab dan wewenang. 36

13 Berstatus PNS. Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 tingkat di bawah jenjang pangkat terendah yang ditentukan. Memiliki kualifikasi & tingkat pendidikan yang ditentukan. Setiap unsur penilaian DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir. Memilki kompetensi jabatan yang diperlukan. Sehat jasmani & rohani. * Perlu diperhatikan pula faktor senioritas dalam kepangkatan (DUK), usia, Diklat jabatan, & pengalaman yang dimiliki. 37

Jenjang Pangkat dalam Jabatan Struktural PNS di Badan POM RI No Eselon 1 Ia 2 IIa 3 IIb Jenjang Pangkat dan Golongan Terendah Tertinggi Pangkat Gol Pangkat Gol Pembina Utama Madya Pembina Utama Muda Pembina Tingkat I IV/d Pembina Utama IV/e IV/c IV/b 4 IIIa Pembina IV/a Pembina Utama Madya Pembina Utama Muda Pembina Tingkat I IV/d IV/c IV/b 5 IVa Penata III/c Penata Tingkat I III/d 38 14

Pemberhentian dan Pensiun PNS

Pemberhentian sebagai PNS 1 Pemberhentian yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai PNS 40

A. Pemberhentian Atas Permintaan Sendiri 2 Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS Penundaan atas permintaan berhenti dari seorang Pegawai Negeri Sipil, hanyalah didasarkan sematamata untuk kepentingan dinas yang mendesak Penundaan ini dilakukan untuk paling lama 1 (satu) tahun Permintaan berhenti yang dapat ditolak, antara lain adalah permintaan berhenti dari seorang Pegawai Negeri Sipil yang sedang menjalankan ikatan dinas, wajib militer, dan lain-lain 41

B. Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia Pensiun 3 Pegawai Negeri Sipil yang telah mencapai batas usia pensiun, diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil Pemberhentian dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil karena mencapai batas usia pensiun, diberitahukan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan 1 (satu) tahun sebelum ia mencapai batas usia pensiun tersebut 42

C. Pemberhentian Karena Adanya Penyederhanaan Organisasi 4 Perubahan satuan organisasi Negara adakalanya mengakibatkan kelebihan PNS. Apabila terjadi hal yang sedemikian, maka Pegawai Negeri Sipil yang lebih itu disalurkan pada satuan organisasi Negara yang lainnya Apabila penyaluran tidak mungkin dilaksanakan, maka PNS yang kelebihan itu diberhentikan dengan hormat sebagai PNS atau dari Jabatan Negeri dengan mendapat hak-hak kepegawaian berdasarkan peraturan perundag-undangan yang berlaku 43

D. Pemberhentian Karena Melakukan Pelanggaran / Tindak Penyelewengan 5 Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil karena : 1. melanggar Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil, Sumpah/Janji Jabatan Negeri atau Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil; atau 2. dihukum penjara, berdasarkan keputusan Pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena dengan sengaja melakukan suatu tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara setinggi-tingginya 4 (empat) tahun, atau diancam dengan pidana yang lebih berat 44

E. Pemberhentian Karena Tidak Cakap Jasmani atau Rohani 6 PNS diberhentikan dengan hormat dengan mendapat hak-hak kepegawaian berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku apabila berdasarkan surat keterangan Tim Penguji Kesehatan dinyatakan 1. tidak dapat bekerja lagi dalam semua Jabatan Negeri karena kesehatannya; atau 2. menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri dan atau lingkungan kerjanya; atau 3. setelah berakhirnya cuti sakit, belum mampu bekerja kembali 45

F. Pemberhentian Karena Meninggal Dunia atau Hilang 7 PNS yang meninggal dunia dengan sendirinya dianggap diberhentikan dengan hormat sebagai PNS PNS yang hilang, dianggap telah meninggal dunia pada akhir bulan ke 12 (dua belas) sejak ia dinyatakan hilang Pernyataan hilang dibuat oleh pejabat yang berwenang berdasarkan surat keterangan atau berita acara dari pejabat yang berwajib PNS, yang kemudian diketemukan kembali dan masih hidup, diangkat kembali sebagai PNS, dan gajinya dibayar penuh terhitung sejak dianggap meninggal dunia dengan memperhitungkan hak-hak kepegawaian yang telah diterima oleh keluarganya 46

G. Pemberhentian Karena Hal hal Lain 8 PNS yang tidak melaporkan diri kembali kepada instansi induknya setelah habis menjalankan cuti di luar tanggungan Negara, diberhentikan dengan hormat sebagai PNS PNS yang melaporkan diri kepada instansi induknya setelah habis masa menjalankan cuti di luar tanggungan Negara, tetapi tidak dapat dipekerjakan kembali karena tidak ada lowongan, diberhentikan dengan hormat dengan mendapat hak-hak kepegawaian berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku 47

H. Hak hak Kepegawaian PNS yang Berhenti Sebagai PNS 9 PNS yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS karena adanya penyederhanaan organisasi, atau menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri atau lingkungan kerjanya; atau setelah berakhirnya cuti sakit belum mampu bekerja kembali, atau tidak ada lowongan setelah menjalankan CLTN, maka : 1. diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dengan hak pensiun, apabila telah mencapai usia sekurang kurangnya 50 tahun dan memiliki masa kerja pensiun sekurang kurangnya 10 tahun 2. diberhentikan dengan hormat dari Jabatan Negeri dengan mendapatkan uang tunggu, apabila belum memenuhi syarat syarat usia dan masa kerja 48

H. Hak hak Kepegawaian PNS yang Berhenti Sebagai PNS...lanjutan 10 uang tunggu diberikan paling lama 1 tahun dan dapat diperpanjang tiap-tiap kali paling lama 1 tahun. Pemberian uang tunggu tidak boleh lebih dari 5 tahun. Besaran uang tunggu adalah a. 80 % (delapan puluh persen) dari gaji pokok untuk tahun pertama b. 75% (tujuh puluh lima persen) dari gaji pokok untuk tahun-tahun selanjutnya 49

SELAMAT BELAJAR!!!!