BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dimana hal ini menciptakan persaingan antar perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),

BAB I PENDAHULUAN. Selama 12 tahun terakhir, isu mengenai corporate governance menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat perekonomian di Indonesi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

2015 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHAD AP HARGA SAHAM PAD A PERUSAHAAN YANG MENGIKUTI PEMERINGKATAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION IND EX

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian mencuat dan memunculkan agency theory. dan kemakmuran para pemegang saham atau stakeholder. Nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Perencanan yang baik perlu adanya tata kelola yang baik di dalam suatu sektor

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan keputusan investasi di pasar modal membutuhkan analisis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan terhadap good corporate governance semakin meningkat. Banyak. dikarenakan lemahnya corporate governance (Wardhani, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar bagi perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing secara ketat dan

BAB V PENUTUP. 1. Exchange rate, GCG (kepemilikan institusional, komite audit, ukuran dewan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik (good corporate governance) (Wicaksono, 2014:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hal ini sangat penting, baik bagi investor maupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. Good corporate governance (selanjutnya disingkat GCG), dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan terhadap pengelolaan perusahaan (Farid dan Kautsar

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. harus terus meningkatkan eksistensinya agar dapat bertahan. Perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tidak sedikit pula bank yang tutup akibat kondisi krisis ekonomi. memberikan jasanya dalam bidang perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini meneliti pengaruh ukuran dewan direksi, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) menjadi menarik

BAB I PENDAHULUAN. Jika manajer perusahaan melakukan tindakan-tindakan yang mementingkan diri sendiri dengan

BAB I PENDAHULUAN. Apakah tata kelola perusahaan (good corporate governance) masih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Veronica, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun membuat

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seorang pemilik modal yang berminat membeli obligasi, sudah seharusnya

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada berbagai pihak, diantaranya pihak investor dan kreditor. Investor dan

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance semakin meningkat karena banyak terjadi pelanggaran tata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan go public merupakan istilah yang tidak asing lagi di

Oleh: Inayah B

BAB I PENDAHULUAN. Peran penting penerapan Corporate Governance dapat dilihat dari sisi salah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari sebuah kegiatan manajemen di

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggal 19 Oktober Pada saat itu pengaruh financial perusahaan yang

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders

BAB I PENDAHULUAN. eksternal seperti : investor, kreditor, pelanggan, karyawan, dan. laporan keuangan merupakan catatan ringkas yang berisi informasi

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis informasi yang terbatas, maka tujuan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan tempat perdagangan saham dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi memicu munculnya perusahaan dengan jenis dan

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya praktek good corporate governance pada korporasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan publik besar dan kantor akuntan publik (KAP) besar pada

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. ialah persaingan pasar yangsemakin ketat. Sehingga untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kegiatan operasionalnya, yaitu mencari profit, akan tetapi selain

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) diperlukan untuk memastikan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan Perum mempunyai maksud

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pihak-pihak yang memiliki kepentingan di perusahaan tersebut. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut harus menerapkan prinsip good corporate. governance. Prabaningrat dan Widanaputra (2015) dalam Luhwulan dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan, para stakeholder akan menjadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi. tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar dapat memenuhi kewajibannya

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. SPAP seksi 341 menyatakan bahwa auditor bertanggung jawab

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan dan perbaikan setelah masa krisis ekonomi global tahun 1998. Perkembangan perekonomian ini meliputi semua sektor baik sektor swasta maupun sektor pemerintahan. Perekonomian yang berkembang saat ini tercermin dari perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat, dimana hal ini menciptakan persaingan antar perusahaan-perusahaan yang membuat perusahaan saling berlomba menunjukan kinerja perusahaan yang terbaik satu sama lain. Kompetisi yang terjadi saat ini antara perusahaan satu dengan yang lainnya mengakibatkan terjadinya dinamika bisnis yang berubah-ubah. Dinamika bisnis yang berubahubah tersebut mengakibatkan banyak perusahaan membutuhkan tambahan pendanaan untuk mengembangkan usahanya agar mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Sumber pendanaan tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara diantaranya dengan investasi dan pembiayaan dari modal pemilik dan non pemilik sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik. Peningkatan aktivitas bisnis saat ini berdampak pada banyaknya investor yang ingin menanamkan investasi di Indonesia, hal ini tentunya dapat membantu perusahaan dalam pengembangan usaha dan bersaing dengan perusahaan lainnya. 1

2 Terdapat beberapa tujuan didirikannya sebuah perusahaan, antara lain untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan lainnya adalah ingin memakmurkan para pemilik saham atau para pemilik saham serta memaksimalkan kinerja keuangan yang bisa dilihat dari harga saham perusahaan. Tujuan yang paling penting bagi perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan harga saham perusahaan. Namun naik turunnya harga saham di pasar modal menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk di teliti terkait dengan naik turunnya profitabilitas kinerja keuangan. Namun, krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 berdampak terhadap pasar modal di Indonesia yang tercermin dari terkoreksi turunnya harga saham pada akhir tahun 2008 hingga 40-60 persen dari posisi awal tahun 2008 (Kompas, 25 november 2008) yang diakibatkan oleh banyaknya para investor yang melepas saham di perusahaan-perusahaan. Kondisi tersebut tentunya mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan itu sendiri jika diamati melalui laba yang dihasilkan perusahaan dari tahun ke tahun serta kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham di perusahaan modal. Salah satu sektor industri yang mengalami penurunan Kinerja keuangan saat ini adalah sektor industri pertambangan, dalam hal ini perusahaanperusahaan pertambangan yang terdafatar di bursa efek adalah sektor-sektor yang sangat terpengaruh akibat krisis global ini. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai jenis rasio yang digunakan, namun pada dasarnya

3 kinerja keuangan perusahaan sering diukur dengan rasio profitabilitas, dimana kinerja keuangan diukur dengan membandingkan laba bersih perusahaan dari tahun ke tahun. Salah satu contoh penurunan kinerja keuangan di perusahaan pertambangan pada tahun 2013 adalah penurunan laba pada PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dimana pada semeter pertama tahun 2013 dilaporkan bahwa laba bersih perusahaan anjlok sebesar 55,5 % dibandingkan semester pertama pada tahun sebelumnya pada tahun 2012. Sedangkan perusahaan lainnya yakni PT Freeport, dimana pada kuartal tahun 2012 perusahaan mengalami penurunan laba yakni sebesar 60% dibandingkan pada kuartal tahun sebelumnya (http://www.tribunnews.com/bisnis/2012/01/21), dari data diatas ternyata terjadi fenomena penurunan kinerja di perusahaan pertambangan. Hal ini dapat menyebabkan investor yang ingin menanamkan investasi di perusahaan pertambangan takut dan enggan menanamkan modalnya, sehingga akan berakibat pula pada kemampuan perusahaan dalam berkompetisi dengan perusahaan lain dalam dunia bisnis. Akibat lain dari penurunan kinerja ini adalah kelangsungan usaha perusahaan itu sendiri (Going Concern). Laba perusahaan yang menurun ini disebabkan oleh berbagai faktor-faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal perusahaan. Faktor tersebut antara lain komposisi kepemilikan aktiva, ukuran perusahaan, inflasi, harga komoditi, efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya perusahaan, kesempatan bertumbuh perusahaan, nilai tukar kurs rupiah maupun good corporate governance (Gabriela Cynthia Windah, 2013). Banyak faktor-faktor yang

4 menyebabkan penurunan kinerja keuangan atau profitbilitas perusahaan ini, akan tetapi dalam hal ini penulis hanya akan meneliti faktor good corporate governance saja apakah berpengaruh positif terhadap profitabilitas yang diukur dengan analisis rasio profitabilitas yaitu ROE. Selama sepuluh tahun terakhir ini, istilah Good Corporate Governance (GCG) kian populer. Tak hanya populer, tetapi istilah tersebut juga ditempatkan di posisi terhormat. Hal itu setidaknya terwujud dalam dua keyakinan. Pertama, GCG merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, memenangkan persaingan bisnis global terutama bagi perusahaan yang telah mampu berkembang sekaligus menjadi terbuka Dalam dunia bisnis, sikap dan perilaku yang baik dapat direalisasikan melalui implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang menjadi landasan pengelolaan usaha yang sehat, agar harapan para stakeholderss dapat dipenuhi secara keseluruhan. Penerapan Good Corporate Governance dalam perusahaan dapat mengurangi resiko, meningkatkan kinerja keuangan perusahaan serta dapat meningkatkan kepercayaan investor. Sebagai sebuah konsep GCG ternyata tak memiliki definisi tunggal, Komite Cadbury misalnya pada tahun 1992 melalui apa yang dikenal dengan sebutan Cadbury Report mengeluarkan definisi tersendiri tentang GCG. Menurut Komite Cadbury, GCG adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholder khususnya dan stakeholder pada umumnya. Tentu saja hal ini dimaksudkan pengaturan kewenangan Direktur,

5 Manajer, Pemegang Saham, dan pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan perusahaan di lingkungan tertentu. GCG merupakan rangkaian Seluruh sistem yang dibentuk mulai dari hak (right), proses, serta pengendalian, baik yang ada di dalam maupun di luar manajemen perusahaan. Sebagai catatan hak di sini adalah hak seluruh stakeholder, bukan terbatas kepada shareholder saja. Karena itu fokus utama disini terkait dengan proses pengambilan keputusan dari perusahaan yang mengandung nilai-nilai transparency, responsibility, accountability, dan tentu saja fairness. Kemudian GCG ini didefinisikan sebagai suatu pola hubungan, sistem dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan (BOD, BOC, RUPS) guna memberikan nilai tambah kepada pemegang saham secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan dan norma yang berlaku. Mekanisme good corporate governanace anatara lain kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, ukuran dewan direksi serta komisaris independen. Indikator penilaian Good Corporate Goveranace adalah seluruh perusahaan yang menerapkan GCG serta masuk daftar pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) hasil survei Indonesian Index Corporate Governanace (IICG) dan majalah SWA yaitu terdiri dari penilaian: Self Assessment, Dokumen, Makalah dan Observasi (Gabriela Cynthia :2013). Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan perusahaan yang dihitung dengan menggunakan rasiorasio keuangan.

6 Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance terhadap profitabilitas perusahaan yang diukur dengan rasio profitabilitas perusahaan dan untuk mengetahui pengaruh penerapan Good Corporate Governance memberikan peningkatan terhadap profitabilitas perusahaan setiap tahunnya. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya (Gabriela Cynthia, 2013) dimana pada penelitian sebelumnya terdapat pengaruh antara good corporate governance terhadap kinerja keuangan. Namun berbeda dengan sebelumnya dimana objek perusahaan yang diteliti adalah semua perusahaan yang terdaftar di IICG kali ini perusahaan yang penulis jadikan objek penelitian adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, waktu penelitian yang sebelumnya digunakan oleh peneliti sebelumnya adalah rentang tahun 2008-2011, sedangkan rentang waktu yang penulis teliti adalah tahun 2009-2012. Selain itu rasio yang digunakan oleh peneliti sebelumnya adalah ROA dan ROE, sedangkan penulis hanya menggunakan ROE dalam pengukuran profitabilitasnya. Akan tetapi dalam penentuan indikator GCG nya sama yaitu menggunakan indikator CGPI ( Corporate Governance Perception Index) yang berasal dari riset yang dilakukan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). Dari berbagai uraian di atas, terdapat beragam hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sehingga mendorong peneliti untuk menelitinya lebih lanjut. Dalam penelitian ini, variabel GCG diuji untuk mengetahui apakah berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROE). Berdasarkan latar belakang di atas, maka akan diteliti lebih lanjut tentang:

7 Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah pokok dalam penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana Good corporate governance pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 2. Bagaimana Profitabilitas pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 3. Seberapa besar pengaruh Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas perusahaan yang terdaftar di BEI 1.3 Tujuan dan Maksud Penulis Tujuan dan maksud penulis melakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Good Corporate Governance pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 2. Untuk mengetahui Profitabilitas pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas perusahaan yang terdaftar di BEI

8 1.4 Kegunaan Penelitian 1.Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi ilmu pegetahuan terutama yang berhubungan dengan ilmu ekonomi khususnya Good Corporate Governance dan profitabilitas perusahaan. 2.Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang bermanfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi berbagai pihak antara lain : a. Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang aplikasi ilmu teori pada perkuliahan dengan penerapan materi yang sebenarnya. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan perusahaan terutama mengenai kebijakan penerapan Good Corporate Governance. c. Bagi Investor dan Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai masukan bagi investor dan para pelaku pasar modal dalam melakukan seleksi perusahaan dan pengambilan keputusan berinvestasi.

9 d. Bagi Pihak Lain Diharapkan penelitian ini dapat memperluas wawasan pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.