PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT

Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII

Ary Maf ula, Amy Tenzer, Nuning Wulandari Universitas Negeri Malang

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

Kata-kata kunci: perangkat pembelajaran, outbound, mata pelajaran fisika SMA/MA, penguasaan materi, kreativitas

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ISSN X Elementary School 3 (2016) Volume 3 nomor 1 Januari 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SD

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA. *Corresponding author, telp: ,

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA PEMBELAJARAN IPA SMP POKOK BAHASAN PEMUAIAN ZAT

Jurnal PTK dan Pendidikan. Chairunnisa Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

PENGEMBANGAN HANDOUT DILENGKAPI DENGAN TEKA-TEKI SILANG PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI DI MAN 1 MUARA BUNGO

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

MEDIA DEVELOPMENT LEARNING INSTRUCTIONAL GAMES MACROMEDIA FLASH-BASED IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL. Triska Yeti Evrianis, Azrita 1), M.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN DATAR BERORIENTASI PADA PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK PESERTA DIDIK KELAS VII MTs/SMP

Kata Kunci: PBL, motivasi belajar, hasil belajar.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI BILANGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI.

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs

Oleh: Fitra Mega Kurniawan, Progam Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI PROGRAM LINEAR UNTUK SISWA KELAS X SMK. Jurnal

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

BAB I PENDAHULUAN. Di era global ini, tantangan dunia pendidikan begitu besar, hal ini yang

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Oleh ABSTRACT. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 2 Padang, diperoleh informasi bahwa peserta didik dalam belajar

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

Atina Nur Faizah, Eko Setyadi Kurniawan, Nurhidayati

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

RANCANG BANGUN GAME EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

ABSTRACT. Keyword : Worksheet,, Guided Discovery, Trigonometry

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel) Oleh MADE DEWI LESTARI

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Devi Novitasari 8, Dwi Wahyuni 9, Jekti Prihatin 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE SIMULASI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIFITAS TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI MAN 2 TULUNGAGUNG Rifalatul Isnaini, Dra. Sunarmi, M.Pd dan Dr. Umie Lestari, M.Si Universitas Negeri Malang E-mail: Rifalatul.isna@yahoo.com; sunarmi.fmipa@um.ac.id; umie.lestari.fmipa@um.ac.id ABSTRAK: Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Instrumen penilaian pada materi sistem ekskresi manusia yang telah tervalidasi. Model penelitian pengembangan mengadaptasi dari model ADIIE. Data dikumpulkan melalui metode observasi dan angket yang selanjutnya dianalisis dengan teknik deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) rerata persentase validitas perangkat pembelajaran sebesar 88,66%; (2) hasil uji coba kepraktisan dan keefektifan produk perangkat pembelajaran berturut-turut sebesar 88,11% dan 85,51% yang tergolong dalam kriteria baik; (3) hasil perhitungan motivasi siswa mengalami kenaikan sebesar 3,22%; (4) hasil belajar dilihat dari gain score ternormalisasi sebesar 0,58 (kategori sedang). Hasil tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran ini dikatakan layak digunakan dalam proses pembelajaran untuk mengetahui efektifitas terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. ABSTRACT: The purpose of this research to produce products such as learning materials that consists of a syllabus, lesson plan (RPP), Student Worksheet (LKS), and assessment instrument on the material of human excretory system that has been validated. The research and development model adapting from the model ADDIE. Data were collected through observation and questionnaires then analyzed with descriptive and quantitative techniques.the results of the research showed that (1) the average percentage of validity the learning materials is 88.66%; (2) the trial results practicality and effectiveness of the learning materials products, respectively for 88.11% and 85.51% were classified in both criteria; (3) the results calculation of student motivation questionnaire showed that the motivation of students has increased by 3.22%; (4) the learning result seen from the normalized gain score was 0.58 (medium category). Both of these results indicate that the learning materials is feasible to use for the learning process to determine the effectiveness of the motivation and student learning result. Kata Kunci: Perangkat Pembelajaran, model PBL dengan metode simulasi, Motivasi, Hasil Belajar Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan seluruh aspek dalam kehidupan. Proses pembelajaran dalam pendidikan yang dilakukan disekolah bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri siswa secara optimal. Proses pembelajaran berhubungan erat dengan perangkat pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan Permendikbud no 65 tahun 2013 tentang standar proses menyebutkan bahwa, tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Hal ini dilakukan agar pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif, dan menyenangkan. Hasil observasi yang dilakukan dikelas XI MIA 5 MAN 2 Tulungagung menunjukkan bahwa guru jarang menggunakan RPP sebagai pedoman dalam mengajar. Akibatnya proses pembelajaran tidak terencana dan terarah dengan baik sehingga membuat siswa jenuh dan mengalihkannya dalam bentuk kegiatan lain seperti bermain handphone dan berbicara sendiri dengan teman. Data ini diperoleh dari hasil penyebaran angket kepada 43 siswa yang menyatakan bahwa siswa merasa jenuh dengan pembelajaran memilih kegiatan lain seperti seperti berbicara sendiri dengan teman yang lain sebanyak 58%, bermain handphone sebanyak 14%, tidur sebanyak 19% dan melakukan hal lain 9%. Selama pelaksanaan diskusi, siswa juga masih sangat tergantung pada internet dalam mencari sumber pustaka karena dianggap lebih mudah untuk diakses daripada menggunakan buku yang sudah jelas referensinya. Hasil belajar siswa pada materi sebelumnya yaitu sistem gerak yang mencapai KKM sekitar 70% dari jumlah keseluruhan. Jumlah ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang hars mengikuti remedial untuk mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil analisis perangkat pembelajaran, diketahui bahwa guru hanya berpedoman pada silabus yang berasal dari pemerintah tanpa mengubah alokasi waktu yang seharusnya disesuaikan dengan kalender sekolah. Begitu juga dengan RPP yang digunakan, guru hanya mengunduh RPP lewat internet kemudian hanya mengubah beberapa bagian yang disesuaikan dengan materi dan kegiatan. Hal ini didukung dengan hasil wawancara yang menyebutkan bahwa, guru tidak membuat RPP pada semua materi pembelajaran atau hanya pada beberapa materi saja. Menurut penuturan dari guru tersebut, pembuatan RPP belum dilakukan dikarenakan ada tugas lainnya. Langkah pembelajaran yang tercantum dalam RPP belum mencerminkan pendekatan saintifik serta pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tahapan atau sintaksnya tidak jelas. Dilihat dari segi motivasi siswa dampak perangkat pembelajaran guru membuat siswa merasa kurang tertarik dengan pembelajaran. Perhatian mereka

terhadap pembelajaran biologi menjadi berkurang karena mereka merasa pelajaran biologi tidak menarik. Selain itu siswa juga mengerjakan tugas dari guru secara asal-asalan sehingga nilai yang diperoleh juga tidak memuaskan. Siswa tidak menyadari pentingnya pelajaran biologi dan manfaatnya untuk kehidupan seharihari. Dampak lain dari perangkat guru yaitu rasa percaya diri siswa rendah selama kegiatan diskusi karena mereka tidak biasa berbicara untuk mengemukakan pendapatnya kecuali ditunjuk oleh guru. Ketidakmenarikan pada pelajaran biologi juga menyebabkan mereka merasa kesulitan untuk belajar biologi sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Berdasarkan masalah yang ditemukan, diperlukan metode supaya siswa lebih tertarik untuk belajar biologi sehingga dapat melatih siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dikembangkan dalam bentuk perangkat pembelajaran model PBL. Sebenarnya guru sudah pernah menggunakan model PBL dalam pembelajaran namun belum sesuai dengan yang seharusnya. Sintaks PBL yang dibuat guru tidak semua dilakukan sehingga hasilnya juga tidak maksimal. Menurut (Sani, 2014: 127) pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat membuat siswa belajar melalui upaya penyelesaian permasalahan dunia nyata secara terstruktur untuk mengkonstruksi pengetahuan siswa. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk aktif melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan permasalahan dan guru berperan sebagai fasilitator atau pembimbing. PBL dapat menumbuhkan motivasi internal untuk belajar dan dapat mengembangkan hubungan intrapersonal dalam bekerja kelompok. Selama proses pembelajaran, agar siswa tidak hanya menghayal dan dapat melihat langsung konsep yang dipelajari, maka dapat digunakan metode simulasi. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Melalui metode simulasi siswa dilatih untuk memecahkan masalah, meningkatkan keaktifan belajar, memberikan motivasi belajar kepada siswa, melatih siswa untuk bekerjasama, dan mengembangkan kreatifitasnya (Uno, 2010). Pertimbangan dalam memilih model atau metode pembelajaran yang sesuai untuk materi pelajaran tertentu juga terkait dengan karakteristik materi tersebut. Materi sistem ekskresi ini merupakan materi yang

bersifat abstrak dimana hal yang dipelajari tidak dapat diamati secara langsung oleh siswa karena berkaitan dengan anatomi dan fisiologi tubuh. Materi yang abstrak tersebut dirasa kurang menarik perhatian dan sulit dipelajari jika hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi saja. Berdasarkan latar belakang, maka perlu dilaksanakan suatu penelitian pengembangan yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Problem Based Learning dengan Metode Simulasi untuk Mengetahui Efektifitas Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI di MAN 2 Tulungagung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan Instrumen penilaian pada materi sistem ekskresi manusia yang menggunakan model PBL dengan metode simulasi yang telah divalidasi. METODE Model penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran mengadaptasi model ADDIE yang dikembangakan oleh Reiser dan Molenda pada tahun 1990-an. Langkah model pengembangan perangkat yaitu Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation, namun pada pengembangan perangkat pembelajaran ini hanya smapai pada tahap Development karena keterbatasan waktu. Tahap analysis merupakan tahap untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam pembelajaran serta membuat rencana solusi penyelesaian masalah. Tahap design merupakan tahap untuk menyusun daftar tugas, rencana kegiatan serta pemilihan strategi pengujian. Tahap development merupakan tahap pembuatan produk yang berupa perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP, LKS dan instrumen penilaian. Pada tahap ini juga dilakukan pengujian kelayakan produk untuk mengetahui validitas, kepraktisan dan keefektifan produk yang meliputi hasil belajar serta motivasi. Pengujian validitas produk dilakukan oleh ahli perangkat, materi serta praktisi lapangan. Pengujian kepraktisan dilakukan oleh observer dan siswa kelas XI MIA 5, serta pengujian keefektifan produk dinilai berdasarkan motivasi dan hasil belajar siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Kevalidan produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinilai oleh ahli perangkat, ahli materi dan praktisi lapangan. Secara keseluruhan perolehan rerata hasil validasi perangkat pembelajaran model PBL dengan metode simulasi untuk silabus sebesar 91,21%, untuk RPP sebesar 88,33%, untuk bahan ajar yang berupa LKS sebesar 87%, dan instrumen penilaian diperoleh skor 88,11%. Hasil persentase pada setiap komponen perangkat pembelajaran kemudian dirata-rata untuk memperoleh persentase validitas perangkat pembelajaran secara keseluruhan yang menghasilkan nilai sebesar 88,66%. Kriteria validitas yang digunakan untuk mengambil keputusan revisi produk mengadaptasi dari Akbar (2013) yang menyebutkan bahwa kriteria persentase 81 100% termasuk dalam kriteria sangat valid dan dapat digunakan. Hasil persentase validitas perangkat pembelajaran tergolong dalam kriteria sangat valid. Namun berdasarkan saran dari validator ahli perangkat masih terdapat beberapa bagian yang harus diperbaiki dan dapat diujicobakan pada tahap selanjutnya. 2. Hasil Uji Kepraktisan Kegiatan uji coba kepraktisan dilakukan melalui 3 tahap yaitu uji coba satu lawan satu (one to one trial), uji coba kelompok kecil (small group trial) dan uji coba lapangan (field trial). Uji coba satu lawan satu dan kelompok kecil dilakukan dengan memberikan angket respon siswa terhadap LKS dengan hasil persentase berturut-turut sebesar 78,33% dan 79,17%. Sedangkan untuk uji coba lapangan dengan melakukan observasi keterlaksanaan kegiatan pembelajaran oleh observer dan siswa dengan hasil persentase berturut-turut sebesar 91,67% dan 84,56%. Kriteria penilaian hasil kepraktisan perangkat pembelajaran mengadapatasi dari Arikunto (2013) yang menyebutkan bahwa tingkat pencapaian 75 - <100% tergolong dalam kriteria baik. Berpedoman pada kriteria tersebut hasil uji kepraktisan perangkat pembelajaran model PBL dengan metode simulasi yang telah dikembangkan tergolong dalam kriteria baik.

3. Hasil Uji Keefektifan a. Perangkat Pembelajaran Hasil Pengembangan 1) Silabus Silabus yang telah dikembangkan sudah memenuhi kriteria minimal pengembangan silabus menurut permendikbud no 59 tahun 2014. Silabus yang dikembangkan berisi mata pelajaran, satuan pendidikan, kelas/ semester, Kompetensi inti, Kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Deskripsi kegiatan pembelajaran yang dimuat dalam silabus ditulis menggunakan model PBL dengan metode simulasi. Langkah pembelajaran secara singkat dari model PBL dengan metode simulasi yaitu orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk penyelidikan, pelaksanaan investigasi, setting tahapan simulasi, menyiapkan pengamat, memerankan/ proses simulasi, mengembagakn dan menyajikan hasil karya serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menurut permendikbud no 103 tahun 2014 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada silabus. RPP yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria permendikbud no 103 tahun 2014 yang memuat identitas sekolah, mata pelajaran, kelas/ semester, topik pembelajaran, alokasi waktu, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, media, alat dan sumber belajar, kegiatan pembelajaran serta penilaian. Pada RPP yang dikembangkan bagian langkah pembelajarannya termuat sintaks model PBL dengan metode simulasi. Setiap tahapan sintaks tersebut terdapat kegiatan guru dan siswa yang dapat memfasilitasi ketercapaian indikator kompetensi (IK) materi sistem ekskresi. Masing-masing langkah tersebut terdapat target pencapaian indikator kompetensi yang akan dicapai oleh siswa baik dari segi motivasi maupun hasil belajar. Target yang akan dicapai tersebut ditulis secara rinci indikatornya sehingga mempermudah dalam pengukurannya. Rincian kegiatan siswa yang dilakukan di setiap langkah pembelajaran mendukung siswa untuk meningkatkan motivasinya karena target pencapaian indikator kompetensi untuk motivasi disertakan secara rinci pada langkah

pembelajaran tersebut. Siswa didorong untuk mencari solusi dari masalah yang mereka temukan melalui kegiatan studi literatur dan simulasi. Melalui kegiatan simulasi yang dilakukan di luar ruangan siswa siswa dapat belajar dengan nyaman dan dengan suasana yang baru. Target pencapaian indikator untuk langkah orientasi siswa pada masalah yaitu aspek motivasi berupa perhatian (attention), aspek pengetahuan mengingat (remembering) serta aspek sikap penerimaan (receiving). Selanjutnya pada langkah mengorganisasikan siswa untuk penyelidikan target pencapaian indikator kompetensinya yaitu aspek sikap menanggapi (responsive) dan menganalisis (analyzing). Langkah pelaksanaan investigasi target pencapaiannya yaitu aspek sikap menanggapi (responsive) dan menganalisis (analyzing). Pada langkah kegiatan siswa melakukan simulasi target pencapaian indikator kompetensinya yaitu aspek sikap penerimaan (receiving), dan aspek pengetahuan menganalisis (analyzing). Pertemuan keempat kegiatan siswa yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya dengan target pencapaian IK yaitu relevansi (kaitan dengan kehidupan sehari-hari) dan aspek sikap nilai yang dianut berupa rencana solusi yang dibuat. Selanjutnya pada langkah terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah target pencapaian IK yaitu aspek percaya diri siswa (confident), responsif dalam pembelajaran, serta kemampuan analisis. Di akhir pembelajaran terdapat kegiatan penyampaian kesimpulan serta refleksi diri yang digunakan utntuk mencapai target pencapaian IK yaitu memahami, percaya diri serta relevansi (kegunaan untuk kehidupan seharihari). Indikator untuk mengukur motivasi siswa yaitu aspek perhatian (attention) yang dimunculkan terutama pada awal pembelajaran untuk memotivasi siswa belajar dan meningkatkan rasa ingin tahunya. Pada saat proses pembelajaran tahap investigasi kelompok, melakukan simulasi, mengembangkan hasil karya dan pada saat penyampaian kesimpulan siswa didorong untuk mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari (relevance) yang bisa mereka terapkan berkaitan dengn materi sistem ekskresi manusia. Aspek percaya diri (confident) siswa diukur pada saat siswa melakukan diskusi baik dalam kelompoknya maupun pelaksanaan diskusi kelas. Rasa kepuasan siswa terhadap pembelajaran

(satisfaction) dapat diketahui melalui kegiatan penyampaian kesimpulan maupun refleksi pembelajaran pada kegiatan penutup. 3) Lembar Kerja Siswa Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008: 13) Lembar Kegiatan Siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS yang telah dikembangkan sudah memenuhi syarat minimal pengembangan LKS menurut Depdiknas (2008) yaang berisi judul, KD yang akan dicapai, Indikator Pencapaian Kompetensi, peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan. Pada LKS hasil pengembangan didalamnya sudah memuat sintaks model PBL dengan metode simulasi dan pada masing-masing tahap terdapat petunjuk kegiatan yang akan dilakukan. Keseluruhan sintaks/ langkah pembelajaran dalam LKS yang ini dapat memfasilitasi siswa untuk mencapai target pencaiapan indikator kompetensi yang diharapkan. 4) Instrumen penilaian Instrumen penilaian yang telah dikembangkan sudah memenuhi kriteria minimal pengembangan menurut permendikbud no 104 tahun 2014. Pada setiap instrumen yang dikembangkan didalamnya sudah memuat target indikator pencapaian kompetensi sesuai Indikator Kompetensi yang diharapkan. Instrumen penilaian yang dikembangkan pada penelitian yaitu instrumen penilaian untuk menilai aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Instrumen penilaian untuk menilai aspek sikap digunakan lembar observasi diskusi presentasi yang diisi oleh guru selama proses pembelajarn. Instrumen penilaian diskusi presentasi ini didalamnya memuat indikator yang digunakan untuk mengukur aspek sikap serta motivasi siswa. Instrumen penilaian diskusi dan presentasi memuat aspek berpendapat secara ilmiah dan kritis, kemampuan menyampaikan pendapat ataupun pertanyaan, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan percaya diri. Hal tersebut dapat dijadikan indikator untuk melihat motivasi siswa dalam belajar biologi. Instrumen penilaian aspek pengetahuan menggunakan soal ulangan harian yang berjumlah 20 soal (15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian), soal pretes-postes dan instrumen penilaian LKS.

b. Hasil belajar siswa Hasil belajar yang dinilai terdiri dari aspek pengetahuan, sikap serta ketrampilan. Hasil analisis masing-masing ketiga aspek tersebut menghasilkan skor berturut-turut sebesar 82,91; 87,49; dan 86,14 dengan rerata keseluruhan sebesar 85,51. Untuk melihat keefektifan perangkat pembelajaran model PBL dengan metode simulasi terhadap hasil belajar digunakan analisis gain score pretes-postes dengan hasil sebesar 0,58 (kategori sedang). Berdasarkan hasil rerata akhir diketahui semua siswa memiliki nilai diatas KKM, dengan nilai standar KKM yang ditentukan disekolah yaitu 75. Hasil ini menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal yang diperoleh siswa dari standar minimal perangkat pembelajaran dikatakan memiliki keefektifan tinggi, c. Motivasi siswa Motivasi belajar merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam pencapaian hasil belajar. Keller (1983) dalam Abidin (2006) menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar yang disebut ARCS (Attention Relevance, Confidence, Satisfaction). Berdasarkan hasil pengisian angket motivasi siswa yang diberikan pada sebelum dan sesudah pembelajaran diketahui bahwa terdapat peningkatan rerata hasi motivasi siswa sebesar 3,22%. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan motivasi siswa. Melalui motivasi, minat belajar siswa dapat tumbuh sehingga siswa akan berusaha mengarahkan segala daya dan kemampuannya untuk melakukan aktivitas belajar (Sardiman, 2009). d. Kelebihan produk Kelebihan Perangkat pembelajaran model PBL dengan metode simulasi yang dikembangkan dijabarkan sebagai berikut. 1) Memudahkan siswa dalam belajar materi yang abstrak (tidak bisa mengamati secara langsung) karena berkaitan dengan anatomi dan fisiologi dalam tubuh manusia melalui kegiatan simulasi sehingga motivasi siswa meningkat. 2) Melalui model PBL yang mengharuskan siswa memecahkan masalah dunia nyata, memudahkan siswa mengaitkan manfaat materi untuk kehidupan sehariharinya.

3) Pelaksanaan kegiatan simulasi dilakukan diluar ruangan (outdoor) sehingga suasana belajar bisa lebih menarik dan menyenangkan dan meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar biologi. 4) Pemberian reward dapat memotivasi siswa untuk berlomba-lomba aktif bertanya atau menyampaikan pendapatnya selama diskusi e. Kekurangan produk Kekurangan Perangkat pembelajaran model PBL dengan metode simulasi yang dikembangkan dijabarkan sebagai berikut. 1) Penggunaan perangkat pembelajaran model PBL dengan metode simulasi ini lebih cocok jika materi yang dibahas merupakan materi yang berkaitan dengan proses yang tidak bisa diamati secara langsung (abstrak). 2) Pengelolaan kelas yang kurang baik dalam proses simulasi dapat menyebabkan tujuan pembelajaran menjadi terabaikan karena kegiatan simulasi dijadikan sebagai hiburan PENUTUP 1. Saran Pemanfaatan Saran pemanfaatan perangkat pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut. a. Kelas yang digunakan untuk proses pembelajaran memiliki LCD proyektor yang dapat mendukung proses penayangan power point ataupun video untuk membantu siswa belajar. b. Perlunya melihat kondisi tempat yang digunakan untuk menunjang proses simulasi siswa agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan siswa bisa mendapatkan pengalaman belajar 2. Saran Diseminasi Pemanfaatan produk perangkat pembelajaran yang lebih luas dapat diterapkan pada seluruh kelas XI MIA MAN 2 Tulungagung dengan syarat kelas yang digunakan untuk uji coba memiliki masalah yang sama dengan kelas XI MIA 5. Selain itu saran desiminasi untuk produk sasaran yang lebih luas dapat dilakukan dengan cara menerbitkan artikel ataupun jurnal hasil penelitian uji coba produk yang dipublikasikan lewat internet atau media lain.

3. Saran Pengembangan Produk Lebih Lanjut Saran pengembangan produk lebih lanjut perangkat pembelajaran dijabarkan sebagai berikut. a. Pengujian kepraktisan dan keefektifan yang dilakukan pada penelitian ini masih dalam skala kecil karena peneliti membatasi pada tahap develop dari model pengembangan ADDIE. Sebaiknya untuk melihat kepraktisan dan keefektifan produk yang lebih baik dapat dilanjutkan pada tahap implementation dan evaluation. b. Pengembangan produk perangkat pembelajaran menggunakan model PBL dengan metode simulasi dapat diterapkan pada materi lain dengan syarat materi tersebut bersifat abstrak (tidak bisa diamati secara langsung) misalnya materi sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem pecernaan dan sistem imun. DAFTAR RUJUKAN Abidin, Z,. 2006. Motivasi dalam Strategi pembelajaran dengan pendekatan ARCS. Jurnal Suhuf, Vol. XVIII, No. 02 hal 143-155 Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Branch, R., M. 2009. Instructional Design: the ADDIE Approach. University of Georgia USA: Springer Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Permendikbud RI Nomor 103. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud RI Nomor 104. 2014. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud RI Nomor 59. 2014. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Permendikbud RI Nomor 65. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Sardiman A. M. 2008. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada. Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Sani, R., A. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara