PUSAT PEMBERDAYAAN PROFESI & TENAGA KESEHATAN LUAR NEGERI BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENKES RI Bandung, 15 Nov 2010 UUD 1945 Ps: 28 H ayat 1 SETIAP ORANG BERHAK HIDUP SEJAHTERA LAHIR DAN BATIN, BERTEMPAT TINGGAL DAN MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT SERTA BERHAK MEMPEROLEH PELAYANAN KESEHATAN KESEHATAN ADALAH HAK AZASI MANUSIA 1
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN Agenda: MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT PENINGKATAN KUALITAS SDM Peningkatan Akses Masyarakat terhadap Layanan Kesehatan yang Berkualitas (Perpres No. 7/2005) MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT, MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, TERMASUK SWASTA DAN MASYARAKAT MADANI. MELINDUNGI KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN MENJAMIN TERSEDIANYA UPAYA KESEHATAN YANG PARIPURNA, MERATA, BERMUTU DAN BERKEADILAN VISI KEMENKES MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN MENJAMIN KETERSEDIAAN DAN PEMERATAAN SUMBER DAYA KESEHATAN MENCIPTAKAN TATA KELOLA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK 2
PRO RAKYAT INKLUSIF RESPONSIF EFEKTIF BERSIH TUGAS KEMKES RI (BADAN PPSDM KES) sesuai UU no 36 th 2009 Mengatur Perencanaan, Pengadaan, Pendayagunaan, Pembinaan dan Pengawasan Mutu Tenaga Kesehatan dalam rangka Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan 3
TUGAS BADAN PPSDM KES MENGAWAL JUMLAH MENGAWAL JENIS NAKE S MENGAWAL MUTU Sesuai PP no 38 th 2007 tentang Pembagian Wewenang 7 KONDISI SAAT INI Belum terpenuhinya kualitas Nakes Nakes menjadi tanggung jawab KEMENKES, termasuk NAKES asing yang masuk ke wilayah NKRI Untuk menjamin mutu lulusan setiap tenaga kesehatan, maka KEMENKES selaku user berhak mengawal mutu Nakes melalui SERTIFIKASI 4
PENGATURAN Diperlukan karena Nakes mempunyai spesifikasi tertentu & berhubungan dengan Manusia dimana Kesehatan adalah hak asasi manusi Kesehatan merupakan investasi Kesalahan dalam pelayanan dapat berdampak kematian atau kecacatan yg bersifat tetap 9 PENGATURAN Pengaturan bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yg diberikan Nakes melindungi masyarakat atas tindakan yang dilakukan Nakes memberikan kepastian hukum bagi masyarakat yang dilayani & Nakes 10 5
DASAR HUKUM UU no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 21 - Ayat 1 Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan & pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyeenggaraan pelayanan kesehatan - Ayat 2 Ketentuan mengenai perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah - Ayat 3 Ketentuan mengenai tenaga kesehatan diatur dengan Undang-Undang DASAR HUKUM PP 32 th 1996 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 4 - Nakes hanya dapat melakukan upaya kesehatan setelah memiliki izin dari menteri kesehatan Pasal 21 - Setiap Nakes dalam melakukan tugasnya wajib memenuhi standar profesi Pasal 24 - Perlindungan hukum diberikan kepada Nakes yg melakukan tugasnya sesuai standar profesi 6
DASAR HUKUM PP 38 tahun 2007 - Pembagian kewenangan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota PROFESIONALISME NAKES MELALUI PROSES REGULASI Lulus Pendidikan SERTIFIKASI REGISTRASI LISENSI Uji Kompetensi STR SIP SIK 7
Proses Regulasi sesuai dengan PP 38 Kebijakan Sertifikasi & Registrasi ada di Pusat Pelaksanaan Sertifikasi & Registrasi ada di Provinsi Proses Perizinan ada di Kabupaten / Kota PELAKSANA REGISTRASI & UJI KOMPETENSI MTKI dan MTKP Permenkes No.161/MENKES/PER/I/2010 8
UJI KOMPETENSI SUATU PROSES UNTUK MENGUKUR PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN SIKAP TENAGA KESEHATAN SESUAI DENGAN STANDAR PROFESI REGISTRASI PENCATATAN RESMI TERHADAP TENAGA KESEHATAN YANG TELAH MEMILIKI SERTIFIKAT KOMPETENSI DAN TELAH MEMPUNYAI KUALIFIKASI TERTENTU LAINNYA SERTA DIAKUI SECARA HUKUM UNTUK MENJALANKAN PRAKTIK DAN/ATAU PEKERJAAN PROFESINYA 9
SURAT TANDA REGISTRASI Bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada Nakes yang telah memiliki SERTIFIKAT KOMPETENSI SESUAI KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN PROFESI YANG SUDAH MEMPUNYAI STANDAR PROFESI 1. Bidan 9. Radiografer 2. Fisioterapi 10.Refraksionis 3. Sanitarian Optisien 4. Ahli Gizi 11.Ahli Farmasi 5. Analis Kesehatan 12.Terapis Wicara 6. Teknis Elektromedis 13.Perekam medis 7. Teknisi Gigi 14.Okupasi terapi Prostetis 8. Perawat Gigi Yg sdg proses Ortotis Prostetis, Fisikawan Medis, Perawat Aestesi, Akupunktur Terapis 10
MTKI LEMBAGA YANG BERFUNGSI UNTUK MENJAMIN MUTU TENAGA KESEHATAN YANG MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN MAJELIS TENAGA KESEHATAN INDONESIA TERDIRI ATAS 3 DIVISI 1. DIVISI PROFESI 2. DIVISI STANDARISASI 3. DIVISI EVALUASI 11
MTKI MTKP MTKP MTKP MTKP MTKP MTKP MTKP MTKP MTKP ANGGOTA MTKI Kementerian Kesehatan Perwakilan Organisasi Profesi Perwakilan Unsur Pendidikan 12
TUGAS, PERAN, FUNGSI MTKI Membantu Menteri dlm menyusun kebijakan, strategi, & tata laksana registrasi Melakukan upaya pengembangan mutu Nakes Melakukan kaji banding mutu Nakes Menyusun tata cara uji kompetensi, penguji, monitoring MTKP, & penatausahaan sertifikat uji kompetensi Memberikan nomor registrasi Nakes Menerbitkan & mencabut STR Melakukan sosialisasi registrasi Nakes Melakukan pembinaan & pengawasan penyelenggaraan registrasi DIVISI PROFESI Memberikan masukan dalam pelaksanaan uji kompetensi yang meliputi mekanisme, materi, penguji dan tempat uji Menunjuk perwakilan anggota organisasi profesi untuk dicalonkan dalam penyelenggaraan uji kompetensi 13
DIVISI STANDARISASI Menyusun standar materi uji kompetensi Mengembangkan standar materi uji kompetensi Menyusun kriteria penguji Menyusun standar materi pelatihan tim penguji Menetapkan standar prosedur operasional uji kompetensi DIVISI EVALUASI Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji kompetensi Melaksanakan monitoring dan evaluasi pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan 14
MTKP LEMBAGA YANG MELAKSANAKAN UJI KOMPETENSI DI DAERAH DALAM RANGKA PROSES REGISTRASI Pendirian MTKP Mengacu kepada Permenkes 161 * Keanggotaan MTKP ditetapkan oleh KaBadan PPSDMKes * MTKP bertanggung jawab kpd KaBadan PPSDMKes melalui MTKI 15
ANGGOTA MTKP 1. Dinas Kesehatan 2. Perwakilan Organisasi Profesi TUGAS, PERAN, FUNGSI MTKP 1. Melakukan perekrutan calon peserta uji kompetensi 2. Meneliti kelengkapan dan keabsahan terhadap persyaratan calon peserta uji kompetensi 3. Melaksanakan uji kompetensi 4. Menerbitkan sertifikat uji kompetensi 5. Memberikan rekomendasi kepada institusi pendidikan yg terakreditasi untuk melakukan pendidikan & pelatihan bagi peserta yg tidak lulus uji kompetensi 6. Melaksanakan kebijakan uji kompetensi 7. Melaksanakan pemantauan uji kompetensi 8. Mempublikasikan hasil uji kompetensi 16
DIVISI REGISTRASI MELAKUKAN SINKRONISASI DAN HARMONISASI KEBIJAKAN MTKI TERKAIT PROSES REGISTRASI MENYIAPKAN PROSES REGISTRASI MENGAJUKAN USULAN STR KEPADA MTKI DIVISI UJI MELAKSANAKAN UJI KOMPETENSI MENGUSULKAN TEMPAT UJI KOMPETENSI MENGUSULKAN TIM PENGUJI MENYUSUN JADWAL UJI KOMPETENSI 17
DIVISI EVALUASI MENGEVALUASI PROSES UJI KOMPETENSI MENGEVALUASI PROSES AWAL SERTIFIKASI SAMPAI DENGAN PELAKSANAAN PEDOMAN -PEDOMAN Pedoman Uji Kompetensi Pedoman Penguji Pedoman Tempat Uji Kompetensi Pedoman Pelaksanaan MTKP Pedoman TOT Pedoman MONEV Pedoman Materi Uji Kompetensi 18
KESIMPULAN 1. Untuk menjamin mutu Nakes dilakukan Uji Kompetensi bagi para lulusan Nakes yg akan bekerja sesuai dg profesinya 2. Sertifikasi harus dilaksanakan guna menjaga kesinambungan mutu Nakes 3. Uji Kompetensi mendorong perubahan pendidikan Nakes, Saryankes & SDM Kes menuju profesionalisme & peningkatan mutu Yankes KESIMPULAN 4. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan perlu didorong & ditingkatkan secara terus menerus 5. MTKP sebagai pelaksanan proses uji kompetensi di daerah mengacu kepada MTKI 6. Organisasi Profesi harus mendukung MTKI & MTKP 7. Perlu peran MTKI & MTKP dalam pengawasan mutu SDM Kes melalui pelaksanaan Uji Kompetensi dalam rangka penapisan SDM yg sub standar menjadi terstandar 19
TERIMA KASIH 20