BAB I. Penyusun SUMARTI SEKOLAH MENENGAH ATAS. Kata Pengantar. Modul Keseimbangan Benda Tegar 2

dokumen-dokumen yang mirip
DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

MODUL. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM SMA NEGERI 1 MATARAM JL. PENDIDIKAN NO. 21 TELP/Fax. (0370) MATARAM

FISIKA XI SMA 3

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

MAKALAH MOMEN INERSIA

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

SOAL DINAMIKA ROTASI

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

FIsika DINAMIKA ROTASI

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Bab VI Dinamika Rotasi

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

Statika. Pusat Massa Dan Titik Berat

BAB IV HASIL PENELITIAN

Keseimbangan, Momen Gaya, Pusat Massa, dan Titik Berat

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR

Uji Kompetensi Semester 1

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

Antiremed Kelas 11 FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 FISIKA

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT

SOAL TRY OUT FISIKA 2

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Statika dan Dinamika

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

D. 15 cm E. 10 cm. D. +5 dioptri E. +2 dioptri

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

MEKANIKA BESARAN. 06. EBTANAS Dimensi konstanta pegas adalah A. L T 1 B. M T 2 C. M L T 1 D. M L T 2 E. M L 2 T 1

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Contoh Soal dan Pembahasan Kesetimbangan

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Hukum Newton dan Penerapannya 1

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

Antiremed Kelas 11 FISIKA

PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR

Transkripsi:

SEKOLAH MENENGAH ATAS 2016

BAB I Penyusun SUMARTI SEKOLAH MENENGAH ATAS 2016 Kata Pengantar Modul Keseimbangan Benda Tegar 2

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan hidayah-nya, kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk SMA yakni mata-pelajaran Fisika. Modul yang disusun ini menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi, menggunakan pendekatan kompetensi (CBT: Competency Based Training). Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMA adalah modul, baik modul manual. Dengan modul ini, diharapkan digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh siswa untuk mencapai kompetensi yang sudah ditentukan. Modul ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yakni mulai dari penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, kemudian disetting dengan bantuan alat-alat komputer, serta divalidasi dan diujicobakan empirik secara terbatas. Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (expertjudgment), sementara ujicoba empirik dilakukan pada beberapa peserta diklat SMK. Harapannya, modul yang telah disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar yang berbobot untuk membekali peserta diklat kompetensi kerja yang diharapkan. Namun demikian, karena dinamika perubahan sain dan teknologi di industri begitu cepat terjadi, maka modul ini masih akan selalu dimintakan masukan untuk bahan perbaikan atau direvisi agar supaya selalu relevan dengan kondisi lapangan. Modul ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang perlu diberikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana disampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, terutama tim penyusun modul (atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menyelesaikan penyusunan modul ini. Penulis DAFTAR ISI Modul Keseimbangan Benda Tegar 3

? Halaman Sampul... Halaman Francis... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Judul Modul... Glosary... I. PENDAHULUAN????? a. Deskripsi... 1 b. Prasarat... c. Petunjuk Penggunaan Modul... d. Tujuan Akhir... 2 e. Kompetensi... 4 f. Cek Kemampuan... i ii iii v vi viii 1 1 5 II. PEMELAJARAN A.Rencana Belajar... 8 B.Kegiatan Belajar 1.Kegiatan Belajar... a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran... b. Uraian Materi... 10 c. Rangkuman..... 43 d. Tugas... 45 e. Tes Formatif.... 50 f. Kunci Jawaban... 52 g. Lembar Kerja... 53 9 9 III. EVALUASI A. B. Tes Tertulis... Tes Praktik... C. KUNCI JAWABAN A. Tes Tertulis... B. Lembar Penilaian Tes Praktik... Modul Keseimbangan Benda Tegar 55 57 58 59 4

IV. PENUTUP... 63 DAFTAR PUSTAKA... 64 Modul Keseimbangan Benda Tegar 5

DAFTAR JUDUL MODUL No. Kode Modul Judul Modul 1 FIS.01 Kesetimbangan Benda Tegar 2 FIS.02 Elastisitas dan Hukum Hooke 3 FIS.03 Fluida Statis 4 FIS.04 5 FIS.05 6 FIS.06 7 FIS.07 Fluida Dinamis Suhu dan Kalor Teori Kinetik Gas Hukum Termodinamika 8 9 FIS.08 FIS.09 Ciri-Ciri Gelombang Gelombang Berjalan 10 FIS.10 11 FIS.11 12 FIS.12 Gelombang Bunyi dan Cahaya Alat Optik Pemanasan Global Glossary Modul Keseimbangan Benda Tegar 6

ISTILAH KETERANGAN Keseimbangan Statik Suatu keadaan di mana benda tidak bergerak, baik rotasi maupun translasi. Partikel Benda Benda tegar Benda yang tidak berubah bentuknya bila dikenai gaya luar. Momen (momen gaya) Suatu besaran yang menyatakan kecenderungan suatu gaya untuk merotasi suatu benda terhadap porosnya. Lengan momen Panjang garis yang ditarik dari titik poros rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya. Kopel Dua buah gaya sama besar, berlawanan arah, dan memiliki garis kerja yang sejajar, tetapi tidak berimpit, serta dapat menyebabkan benda berotasi dan tidak bertranslasi. Momen kopel Momen yang dihasilkan oleh kopel. Titik berat Titik yang terhadapnya gaya-gaya berat bekerja pada semua partikel benda itu sehingga menghasilkan momen resultan nol. Modul Keseimbangan Benda Tegar yang ukurannya dapat diabaikan, sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi. 7

BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini akan dipelajari tentang momen gaya, momen kopel, koordinat titik tangkap gaya resultan, momen inersia, momentum anguler sebagai dasar untuk mempelajari tentang dinamika rotasi dan translasi. Pokok bahasan yang utama adalah berkaitan dengan keseimbangan benda tegar. Pembahasannya diawali dengan keseimbangan partikel, yaitu benda tegar dipandang sebagai titik partikel. Kemudian dilanjutkan dengan bahasan titik berat benda tegar. Setiap materi dijelaskan dengan teori singkat dan disertai contoh soal. Sebelum mempelajari materi keseimbangan benda tegar anda harus menguasai materi dinamika translasi dan rotasi. B. Prasyarat Agar dapat mempelajari modul ini anda harus telah menguasai materi dinamika translasi dan rotasi. Anda dituntut juga untuk menguasai hukum-hukum Newton tentang gerak, dapat menggambarkan gaya-gaya reaksi antara dua benda yang berinteraksi. C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Pelajari daftar isi modul serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan tampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari ini di antara modulmodul yang lain. 2. Kerjakan pertanyaan dan soal dalam cek kemampuan sebelum mempelajari modul ini. Jika Anda mengalami kesulitan, pelajari materi dan contoh soal. Modul Keseimbangan Benda Tegar

3. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kerjakan evaluasi atau tugas di akhir materi sebagai sarana latihan, apabila perlu dapat anda konsultasikan pada guru. 4. Kerjakan tes formatif dengan baik, benar dan jujur sesuai dengan kemampuan anda, setelah mempelajari modul ini. 5. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan kepada guru pada saat kegiatan tatap muka. 6. Bacalah referrensi lain yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan pengetahuan tambahan. D.Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini, diharapkan anda dapat:? Menjelaskan pengertian momen gaya.? Menjelaskan pengertian momentum sudut.? Menjelaskan kaitan momentum sudut dengan momen gaya.? Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum sudut pada sistem yang berotasi.? Mengaplikasikan hukum II Newton untuk gerak translasi dan rotasi benda tegar.? Menjelaskan pengertian momen inersia.? Menghitung momen gaya dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda tegar.? Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis sistem partikel dapat terjadi.? Menggunakan syarat keseimbangan statis sistem partikel untuk menyelesaikan soal-soal.? Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis sistem benda tegar dapat terjadi? Menggunakan syarat keseimbangan statis sistem benda tegar untuk menyelesaikan soal-soal Modul Keseimbangan Benda Tegar 9

? Menghitung gaya reaksi pada batang yang ditumpu.? Menyatakan persamaan untuk menentukan koordinat pusat berat suatu benda.? Menentukan koordinat pusat berat suatu benda. Modul Keseimbangan Benda Tegar

E. Kompetensi Kompetensi Waktu : KESEIMBANGAN BENDA TEGAR : 12 JP x 45 menit MATERI POKOK PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR KRITERIA KINERJA 1. Menjelaskan gerak Peristiwa translasi translasi, rotasi rotasi benda dan keseimbangan tegar dijelaskan benda tegar. menggunakan hukum Newton. LINGKUP BELAJAR SIKAP dan Materi kompetensi ini Teliti dalam menghitung membahas momen tentang: gaya pada - Momen gaya benda tegar - Syarat keseimbangan. Teliti dalam Berbagai gerak benda tegar digunakan menghitung konsep momentum gaya reaksi pada anguler. batang yang ditumpu Koordinat titik berat suatu benda ditentukan secara matematik. PENGETAHUAN Pengertian momen gaya Momentum anguler Translasi dan rotasi benda tegar Titik pusat massa Keseimbangan benda tegar KETERAMPILAN Menghitung momen gaya pada benda tegar Menghitung gaya reaksi pada batang yang ditumpu

F.Cek Kemampuan Kerjakanlah soal-soal berikut ini, jika anda dapat mengerjakan sebagian atau semua soal berikut ini, maka anda dapat meminta langsung kepada instruktur atau guru untuk mengerjakan soal-soal evaluasi untuk materi yang telah anda kuasai pada BAB III. 1.Jelaskan yang dimaksud dengan keseimbangan statik dan keseimbangan dinamik! Berikan syarat cukup untuk dua kesetimbangan tersebut. 2.Apa yang membedakan antara usaha dan momen gaya, di mana kedua besaran tersebut didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan jarak? 3.Jika momen resultan terhadap suatu titik sama dengan nol, apakah momen resultan juga akan nol untuk titik lainnya? Beri penjelasan anda. 4.Dalam pernyataan momen gaya, r, F, apakah r sama dengan lengan momen? Jelaskan jawaban anda dan berikan definisi tentang lengan momen. 5.Apakah suatu benda dapat memiliki lebih dari satu momen inersia? Selain dari bentuk dan massa benda, informasi apa saja yang harus diberikan untuk menentukan momen inersia? 6.Sebuah piring diletakkan di atas meja putar horisontal yang dipasang pada poros vertikal tanpa gesekan. Piring mula-mula diletakkan pada bagian pinggir meja. Apa yang terjadi pada putaran meja jika piring digeser mendekati poros? 7.Apakah sebuah benda tegar dapat berada dalam keseimbangan translasi dan rotasi, tetapi tidak dalam keseimbangan statik? Berikan penjelasan anda dan contohnya.

8.Perhatikan gambar di bawah ini. Tentukan lengan momen dan momen gaya dari gaya F 1 = 100 N dan gaya F 2 = 200 N terhadap poros di titik A dan titik C, jika AD = L, AB = L/2, dan AC = 3L/4. D 9.Tentukan letak titik tangkap resultan gaya-gaya pada sistem dalam gambar di bawah ini. 20N 10. Seutas tali dililitkan mengelilingi sebuah silinder pejal bermassa M dan jari-jari R yang bebas berputar mengitari sumbunya. Tali ditarik dengan gaya F. Jika silinder mula-mula diam, tentukan: a) Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t, nyatakan dalam variabel M, R, F, dan t. b) Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t = 3 s, jika M = 4 kg, R = 8 cm, dan F = 10 N. 11. Momen inersia sistem katrol pada gambar di samping adalah I = 2 kg m 2, sedangkan jari-jari luar R1 = 40 cm dan jari-jari dalam R2 = 20 cm. Massa beban T m1 = 4 kg dan m2 = 2 kg. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2, tentukan: (a) percepatan sudut sistem katrol, (b) gaya tegang tali T 1 dan T2. 12. Sebuah bangun berupa luasan memiliki bentuk dan ukuran seperti tampak pada gambar. Tentukan koordinat titik beratnya.

BAB II. PEMBELAJARAN

A.Rencana Belajar Siswa Kompetensi : Menginterpretasikan gerak translasi, rotasi dan keseimbangan benda tegar Kompetensi Dasar : Menjelaskan gerak translasi, rotasi dan keseimbangan benda tegar Jenis Alasan Tanda Tempat Kegiatan Tanggal Waktu Perubahan Tangan Belajar Guru

B.Kegiatan Belajar 1.Kegiatan Belajar a.tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapat: 1. Menjelaskan pengertian momen gaya. 2. Menjelaskan pengertian momentum sudut. 3. Menjelaskan kaitan momentum sudut dengan momen gaya. 4. Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum sudut pada sistem yang berotasi. 5. Mengaplikasikan hukum II Newton untuk gerak translasi dan rotasi benda tegar. 6. Menjelaskan pengertian momen inersia. 7. Menghitung momen gaya dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda tegar. 8. Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis sistem partikel dapat terjadi.

9. Menggunakan syarat keseimbangan statis sistem partikel untuk menyelesaikan soal-soal. 10. Menyatakan syarat yang diperlukan agar keseimbangan statis sistem benda tegar dapat terjadi. 11. Menggunakan syarat keseimbangan statis sistem benda tegar untuk menyelesaikan soal-soal. 12. Menghitung gaya reaksi pada batang yang ditumpu. 13. Menyatakan persamaan untuk menentukan koordinat pusat berat suatu benda. b.uraian Materi a.momen gaya Benda tegar didefinisikan sebagai benda yang tidak berubah bentuknya bila diberi gaya luar. Momen gaya didefinisikan sebagai kecenderungan suatu gaya untuk memutar suatu benda terhadap suatu sumbu. Besar momen gaya yang ditimbulkan oleh gaya F diberikan oleh persamaan.

dengan d adalah lengan momen dari gaya F, yaitu panjang garis yang ditarik dari titik poros rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya. Perhatikan gambar berikut: F sin? F Bayangkan sebuah batang berengsel diputar pada poros di titik O dengan gaya F yang membentuk sudut terhadap arah horisontal batang. Dari persamaan di atas dapat dinyatakan bahwa komponen gaya F yang cenderung menyebabkan rotasi hanyalah F sin α, yaitu komponen tegak lurus terhadap r. Komponen horisontal F cos yang melewati titik poros O tidak menyebabkan gerak rotasi. Jika terdapat dua atau lebih gaya yang bekerja pada batang (benda tegar), maka harus diperhatikan kecenderungan arah memutar benda dari setiap gaya. Untuk menghitung momen gaya total akibat kedua atau lebih gaya perlu didefinisikan tanda dari momen gaya. Sebagai perjanjian, tanda momen gaya dapat ditetapkan sebagai berikut: Momen gaya bertanda positif (+), jika gaya cenderung memutar benda searah putaran jarum jam. Momen gaya bertanda negatif (-), jika gaya cenderung memutar benda berlawanan arah putaran jarum jam.

Perhatikan gambar berikut: - Satuan momen gaya adalah satuan panjang (m) dikalikan satuan gaya (N), yaitu m N. CONTOH SOAL: 1. Tentukan momen gaya dititik O!

Penyelesaian: τo= l.f.sinθ τo= 2.100.sin30 τo= 200.0,5

= 100. (100 Nm berlawanan arah putaran jarum jam ) b.momen Kopel Kopel adalah dua buah gaya yang sejajar, sama besar dan berlawanan arah. Kopel yang bekerja pada sebuah benda akan menghasilkan momen kopel yang mengakibatkan benda berotasi. Momen kopel (dilambangkan M) adalah perkalian antara gaya dengan jarak antara kedua gaya tersebut, dituliskan dalam perssamaan: FF F F FF (a) (b) (c)

Gambar (a) menunjukkan sebuah kopel bekerja pada suatu benda. Untuk gambar (b) menunjukkan bahwa kopel bertanda positif jika putarannya searah dengan perputaran jarum jam, tetapi jika perputaran kopel berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, maka kopel bertanda negatif seperti gambar (c). c. Jika Koordinat Titik Tangkap Gaya Resultan terdapat beberapa gaya yang bekerja pada bidang XY, maka setiap gaya tersebut dapat diuraikan komponenkomponennya pada sumbu-x dan sumbu-y. Misalkan, komponen-komponen gaya pada sumbu-x adalah F1x, F2x, F3x,..., Fnx, yang jaraknya masing-masing terhadap sumbu-x adalah y1, y2, y3,..., y n. Sedangkan komponenkomponen gaya pada sumbu-y adalah F1y, F2y, F3y,..., Fny, yang jaraknya masing-masing terhadap sumbu-y adalah x1, x2, x3,..., x n. Semua komponen gaya pada sumbu-x dapat digantikan oleh sebuah gaya resultan Rx yang jaraknya yrdari sumbu-x, demikian juga semua komponen gaya pada sumbu-y dapat digantikan oleh sebuah gaya resultan Ry yang jaraknya xr dari sumbu-y. Contoh 3: Dari gambar di samping, tentukan besar, arah, dan letak titik tangkap X resultan dari empat gaya. atas

Jawab: Semua gaya sejajar sumbu-y, gaya ke atas positif dan ke bawah negatif, resultan gaya adalah: Ry = F1 + F2 + F3 + F4 = -3 + 5 + 7 2 = 7 N (arah ke atas) Letak titik tangkap gaya resultan adalah: F1 x1 + F2 x2 + F3 x3 + F4 x4 x R= x R = R y = 1,9 d.momen Inersia Massa dalam gerak linier adalah ukuran kelembaman suatu benda, yaitu kecenderungan untuk tidak mengalami perubahan gerak. Untuk gerak rotasi, kecenderungan untuk tidak mengalami perubahan gerak, selain ditentukan oleh massa, juga dipengaruhi oleh distribusi massa terhadap sumbu putar yang disebut momen inersia. Momen inersia dari sebuah partikel bermassa m terhadap poros yang terletak sejauh r dari massa partikel didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel tersebut terhadap kuadrat jarak dari titik poros, ditulis: I = m r 2 Momen inersia benda tegar.

Untuk benda tegar yang memiliki massa berbagai partikel (titik materi), momen inersia diperoleh dengan cara menjumlahkannya momen inersia setiap partikel.

CONTOH SOAL: 1. Sebuah titik massa berotasi dengan jari-jari 0,2 m mengelilingi sumbu. Jika massa titik massa tersebut massanya 3 kg, berapakah momen inersianya? Penyelesaian: I = m.r² I = 3. (0,2)² I = 0,12 Kg.m². Teori Sumbu Sejajar Sebuah batang homogen bermassa m panjangnya L berpusat massa di titik P. Jika batang diputar di titik O yang berjarak d dari pusat massa, besar momen inersia di titik O adalah:

Rumus: Keterangan: = Momen inersia batang di titik O = Momen inersia di pusat massa = Massa batang (kg) d = Jarak sumbu putar ke pusat massa (m) CONTOH SOAL : 1. Batang AB homogen panjang 6 m dengan massa 2,0 kg diletakkan seperti pada gambar.

Jika batang diputar dengan sumbu putar melalui titik O, Hitung momen inersianya (Gunakan teorema sumbu sejajar!) Penyelesaian: HUBUNGAN MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dengan menggunakan Hukum II Newton kita dapat memperoleh hubungan antara momen gaya dan momen inersia: Rumus:

karena τ= F.rdan I=.r² sehingga diperoleh hubungan: τ= I. α Dengan demikian berlaku persamaan GMBB: = ± αt =.t± 12αt2 = ± 2α CONTOH SOAL:

1. Sebuah roda berbentuk cakram homogen dengan jari-jari 50 cm dan massa 200 kg. Jika momen gaya yang bekerja pada roda 250 Nm, hitunglah percepatan sudut roda tersebut! Penyelesaian: =. ² =. = 200.(0,5)² 250 = 25. = = 10 rad/s² ENERGI DAN USAHA GERAK ROTASI

Setiap benda bergerak memiliki energi kinetik. Pada saat berotasi, benda memiliki energi gerak yang disebut energi kinetik rotasi. CONTOH SOAL: 1. Sebuah bola pejal dengan massa 10 kg dan jari-jari 20 cm berada pada bidang datar licin. Bola menggelinding dengan kelajuan linier 5 m/s dan kecepatan sudut 6 rad/s. Tentukan energi kinetik total! Penyelesaian: I = m.² I = 10.² I = 0,16 kgm² Ek = Ek = I.² + m.² Ek =. 10. 5² + ² Ek = 125 + 2,88 Ek = 127,88 J

D. MOMENTUM SUDUT Dalam gerak rotasi, besaran yang analog dengan momentum linier adalah momentum sudut. Untuk benda yang berotasi di sekitar sumbu yang tetap. Momentum sudut merupakan besaran vektor. Arah momentum sudut dari suatu benda yang berotasi dapat ditentukan dengan kaidah putaran sekrup atau dengan aturan tangan kanan.

Keterangan: L = momentum sudut (kgm²/s) I = momen inersia (kgm²) = kecepatan sudut (rad/s) Hukum Kekekalan Momentum Sudut: jika tidak ada momen gaya yang bekerja ( = 0), makamomentum sudut benda yang berotasi adalah tetap. CONTOH SOAL 1. Sebuah silinder tipis berongga dengan diameter 120 cm dan massa 20 kg berotasi melalui pusat sumbunya seperti gambar berikut ini.

Jika kecepatan sudutnya 20 rpm, hitunglah momentum sudutnya! Penyelesaian: = 20 rmp = rps = 120 rad/s I=.r² I= 20. (0,6)² I= 7,2 kgm² L = I. L = 7,2. 120. L = 864 kgm²/s

E.KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Suatu partikel dikatakan seimbang jika Resultan gaya yang bekerja pada partikel tersebut sama dengan nol, atau : Untuk partikel yang dipengaruhi gaya-gaya sebidang pada bidang xoy, maka syarat keseimbangan benda dapat ditulis : Pada kasus-kasus tertentu keseimbangan partikel dapat diselesaikan dengan sistem keseimbangan 3 gaya : 1. Apabila ada tiga buah gaya yang seimbang, maka resultan dari dua buah gaya akan sama besar dan berlawanan arah dengan gaya yang lain.

2. Hasil bagi setiap besar gaya dengan sinus sudut diseberangnya selalu bernilai Sama. Contoh soal: Dari gambar berikut tentukan gaya tegang tali T1 dan T2, jika sistem dalam keadaan seimbang! Penyelesaian: T1 = 50. 0,6 = 30 N

T2 = 50. 0,8 = 40 N F. Macam-macam Keseimbangan? Macam-macam keseimbangan suatu benda dapat diperkirakan dengan memperhatikan kedudukan titik beratnya ketika gangguan kecil terjadi. Kedudukan titik berat benda dapat naik, turun, dan tetap dari kedudukan semula bila gangguan kecil dihilangkan. Keseimbangan statik benda tegar dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu keseimbangan stabil, keseimbangan labil, dan keseimbangan netral.? Keseimbangan stabil (mantap), yaitu keseimbangan yang dialami benda tegar, jika gangguan kecil atau gaya diberikan pada benda tersebut kemudian dihilangkan, maka benda akan kembali ke kedudukan seimbangnya semula. Ciri keseimbangan stabil adalah jika diberikan gaya atau gangguan, maka titik beratnya naik.? Keseimbangan labil (goyah), yaitu keseimbangan yang dialami benda tegar, jika gangguan kecil atau gaya diberikan pada benda tersebut kemudian dihilangkan, maka benda tidak kembali ke kedudukan seimbangnya semula, bahkan meninggalkan gangguan itu. Ciri keseimbangan labil adalah jika diberikan gaya atau gangguan, maka titik beratnya turun.? Keseimbangan netral (indiferen), yaitu keseimbangan yang dialami benda tegar, jika gangguan kecil atau gaya diberikan pada benda, maka benda akan bergerak, tetapi jika gaya dihilangkan, maka benda akan kembali diam pada kedudukan seimbangnya yang berbeda. Ciri keseimbangan netral adalah jika diberikan gaya atau gangguan, maka titik beratnya tetap (tidak naik maupun turun).

? Contoh ketiga macam keseimbangan tersebut seperti tampak pada gambar xx di bawah ini. Gambarxx. (a) adalah contoh keseimbangan labil, gambar (b) merupakan contoh keseimbangan stabil, dan gambar (c) adalah contoh keseimbangan netral. Rangkuman Kecenderungan suatu gaya untuk memutar atau merotasi suatu benda terhadap suatu poros diukur oleh suatu besaran yang disebut momen gaya. Besar momen gaya diberikan oleh persamaan:

dengan d adalah lengan momen, yaitu panjang garis yang ditarik dari titik poros rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya. Momen gaya bertanda positif jika arah rotasi searah dengan perputaran jarum jam. Sedangkan jika arah rotasi berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, maka momen gaya bertanda negatif. Dua gaya sama besar dan berlawanan arah serta mempunyai garis kerja yang berbeda membentuk sebuah kopel. Momen yang dihasilkan oleh sebuah kopel sama dengan hasil kali salah satu gaya dengan jarak tegak lurus antara garis kerja kedua gaya. Tanda momen kopel positif jika searah perputaran jarum jam dan negatif jika berlawanan arah perputaran jarum jam. Momen inersia dari sebuah partikel bermassa m terhadap poros yang terletak sejauh r dari massa partikel didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel tersebut terhadap kuadrat jarak dari titik poros, ditulis: I = m r 2 = dl dt

Momentum sudut sistem partikel (benda tegar) dengan kecepatan sudut diberikan oleh: L =.I. Jika lengan momen terhadap poros (r), dan kecepatan linier (v), maka momentum sudut dituliskan: L = m r v. Untuk sistem terisolasi di mana resultan momen gaya luar pada benda adalah nol, maka berlaku hukum kekekalan momentum sudut. Momen gaya untuk gerak rotasi adalah laju perubahan momentum anguler, yaitu. Syarat keseimbangan statik sistem partikel adalah resultan gaya yang bekerja pada partikel adalah nol dan benda (partikel) dalam keadaan diam. Suatu benda tegar berada dalam keseimbangan statik, jika benda mula-mula diam dan memenuhi syarat: keseimbangan translasi Titik berat atau pusat berat suatu benda adalah titik yang terhadapnya gaya-gaya berat bekerja pada semua partikel benda itu yang menghasilkan momen resultan nol. Koordinat pusat berat (x o,yo) dihitung dengan persamaan: Ada tiga jenis keseimbangan sebuah benda, yaitu: stabil, labil dan netral.

Pertanyaan Konsep: 1. Jelaskan yang dimaksud dengan keseimbangan statik dan keseimbangan dinamik! Berikan syarat cukup untuk dua kesetimbangan tersebut. 2. Berikan penjelasan dan syarat di mana benda dapat dianggap sebagai partikel dan di mana benda dianggap sebagai benda tegar! 3. Apa yang membedakan antara usaha dan momen gaya, di mana kedua besaran tersebut didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan jarak? 4. Jika momen resultan terhadap suatu titik sama dengan nol, apakah momen resultan juga akan nol untuk titik lainnya? Beri penjelasan anda! 5. Dalam pernyataan momen gaya, r, F, apakah r sama dengan lengam momen? Jelaskan jawaban anda dan berikan definisi tentang lengan momen! 6. Apakah suatu benda dapat memiliki lebih dari satu momen inersia. Selain dari bentuk dan massa benda, informasi apa saja yang harus diberikan untuk menentukan momen inersia?

7. Sebuah bola menggelinding dari keadaan diam menuruni sebuah bidang miring, gaya apakah yang menghasilkan momen yang menyebabkan percepatan sudut terhadap poros melalui pusat massa? dan gaya apakah yang dihasilkan momen yang menyebabkan percepatan sudut terhadap poros melalui titik kontak dengan permukaan bidang? 8. Sebuah piring diletakkan di atas meja putar horisontal yang dipasang pada poros vertikal tanpa gesekan. Piring mula-mula diletakkan pada bagian pinggir meja. Apa yang terjadi pada putaran meja jika piring digeser mendekati poros? 9. Apakah sebuah benda tegar dapat berada dalam keseimbangan translasi dan rotasi, tetapi tidak dalam keseimbangan statik? Berikan penjelasan anda dan contohnya. 10. Sebuah tangga bersandar miring pada sebuah dinding. Manakah yang lebih aman dinaiki, tangga yang bersandar pada dinding yang kasar dan bertumpu pada lantai yang licin atau tangga yang bersandar pada dinding yang licin dan bertumpu pada lantai yang kasar? Berikan penjelasan anda. Pertanyaan Soal: a.1. Perhatikan gambar di bawah ini. Tentukan lengan momen dan momen gaya dari gaya F 1 = 100 N dan gaya F2 = 200 N terhadap poros di titik A dan titik C, jika AD = L, AB = L/2, dan AC = 3L/4. a.2. Tentukan letak titik tangkap resultan gaya-gaya pada sistem dalam gambar di bawah ini.

a.3. Seutas tali dililitkan mengelilingi sebuah silinder pejal bermassa M dan jari-jari R yang bebas berputar mengitari sumbunya. Tali ditarik dengan gaya F. Jika silinder mula-mula diam, tentukan: (a.a) Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t, nyatakan dalam variabel M, R, F, dan t. (a.b) Percepatan sudut dan kecepatan sudut silinder pada saat t = 3 s, jika M = 4 kg, R = 8 cm, dan F = 10 N. 4. Momen inersia sistem katrol pada gambar di samping adalah I = 2 kg m 2, sedangkan jari-jari luar R 1 = 40 cm dan jari-jari dalam R2 = 20 cm. Massa beban m1 = 4 kg dan m2 = 2 kg. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2, tentukan: (a) percepatan sudut sistem katrol, (b) gaya tegang tali T1 dan T2. 5. Perhatikan gambar di samping! Jika berat beban 200 N, tentukan gaya tegang tali T1 dan T2, dan T3. 6. Sistem dalam gambar di bawah ini berada dalam keadaan seimbang. Jika berat balok W 1 = 400 N dan koefisien gesek statik antara balok W1 dengan dengan meja adalah 0,4. Tentukan berat 7. Batang PQ beratnya 400 N dan panjangnya 4 m. Jarak tumpuan PA adalah 3m dan di titik A batang dapat berputar. Seseorang beratnya 600 N berjalan dari titik menuju Q. Berapa jarak maksimum dari titik P agar batang tetap seimbang (ujung batang P hampir terangkat). P A Q

8. Batang AB beratnya 200 N dan engsel ditempatkan di titik A dan di titik C diikat ke tembok dengan seutas tali yang massa dapat diabaikan. Di titik B diberikan beban yang beratnya 100N. Jarak AC = (3/4) AB. Jika sistem dalam keadaan seimbang tentukan: (a) tegangan tali, (b) besar gaya engsel.

9. Susunan benda pejal homogen yang terdiri berongga dan setengah bola terletak di atas lantai seperti tampak pada gambar. Tentukan jarak titik berat susunan benda tersebut dari lantai. 10. Sebuah bangun berupa luasan memiliki bentuk dan ukuran seperti tampak pada gambar. Tentukan koordinat titik beratnya.

e.tes Formatif 1. Jika α = 37o (sin α = 0,6) dan sistem dalam gambar di bawah ini dalam keadaan seimbang, tentukan perbandingan berat W 1 dengan W2. 2. Seseorang naik tangga homogen panjangnya 5 m yang disandarkan pada dinding vertikal yang licin. Berat tangga 300 N dan berat orang 700 N. Ujung bawah tangga berjarak 3 m dari dinding. Bila orang tersebut dapat naik sejauh 3 m sesaat sebelum tangga itu tergelincir, maka tentukan koefisien gesekan antara lantai dan tangga. 3. Sebuah batang homogen AB panjang 4 m letak titik beratnya di tengah-tengah. Pada ujung A ditahan oleh penumpu dan pada ujung B diikat dengan tali dan diberikan beban yang massanya 8 kg, seperti tampak pada gambar di bawah. Jika sistem dalam keadaan seimbang, tentukan massa batang AB. 4. Sebuah bola sepak massanya M, berjejari R, dan momen inersia I = M R2 menggelinding menuruni suatu bidang miring dari ketinggian h. Jika percepatan gravitasi g, maka tentukan kelajuan bola sepak saat sampai di dasar bidang miring.

5. Sebuah silinder yang beratnya W diletakkan berimpit dengan dinding yang kasar dan di atas lantai yang kasar pula. Koefisien gesekan antara silinder dengan seluruh permukaan adalah sama, yaitu µ= 0,3.Bila gaya F=3W diberikan, maka tentukan nilai d agar silinder tersebut seimbang. 2R 6. Tentukan letak titik berat benda berupa bidang diukur dari alasnya. 7. Sebuah bidang homogen seperti pada gambar di samping. 60 cm Tentukan letak titik beratnya terhadap sisi tampak 60 cm 30 cm alasnya. 8. Sebuah silinder pejal berjari-jari R dan bermassa M dijadikan katrol untuk menimba air dari dalam sumur. Batang yang dijadikan poros licin sempurna. Seutas tali yang massanya dapat diabaikan digulung pada silinder, dan sebuah ember bermassa m diikatkan pada ujung tali. Tentukan percepatan ember saat jatuh ke dalam sumur dalam variabel M, m, dan percepatan gravitasi (g).

9. Sebuah bola pejal yang mempunyai massa 600 gram dan jari-jari 10 cm diputar pada sumbunya yang melalui pusat bola tersebut dengan kecepatan sudut 400 rpm. Tentukan momentum sudut bola tersebut. f.kunci Jawaban Tes Formatif W1 1 4 1. W2 3 2. Koefisien gesek antara lantai dengan tangga µ = 0,4275. 3. Massa batang AB, m = 16 kg. 4. Kelajuan bola saat sampai di dasar, v = 65 gh 5. d = 0,4 R. 4R 6. yo = 7. y o = 36,67 cm mg 8. Percepatan ember, a = m= M -2 2 9. Momentum sudut, L = 3,2 10 kg m /s.

g. Lembar Kerja TITIK BERAT BIDANG DATAR Tujuan : Menentukan letak titik berat sebuah bidang datar Alat-alat : kertas karton benang bandul pemberat pensil penggaris paku Langkah-langkah Kerja: (a) (b) (c) 1.Siapkan sebuah karton yang bentuknya tak teratur, sebuah benang dengan pemberatnya dan tiang untuk menggantung tali (seperti gambar a). 2.Buatlah sebuah lubang, kemudian gantung benang dan pemberatnya tegak lurus melalui lubang tersebut ( seperti gambar b). Tandai dengan garis pada karton sepanjang kedudukan benang tersebut. 3.Buatlah lubang kedua, kemudian gantung kembali benang dan pemberatnya tegak lurus melalui lubang kedua tersebut (seperti gambar c). Tandai dengan garis pada karton sepanjang kedudukan benang tersebut.

4.Kedua garis yang anda buat pada langkah ke-2 dan ke-3 akan berpotongan pada suatu titik. Titik potong inilah yang merupakan letak titik berat karton tersebut. 5.Ujilah ketepatan titik berat yang anda temukan pada langkah ke-4, dengan meletakkan titik berat tersebut pada ujung sebuah paku. Jika karton dapat seimbang dalam kedudukan horisontal (tidak jatuh), maka anda telah menemukan letak titik berat karton dengan tepat. 6.Ulangi langkah ke-1 sampai ke-5 dengan bentuk karton yang lain. 7.Apa yang dapat anda simpulkan dengan kegiatan ini? BAB I. EVALUASI

A.Tes Tertulis Kerjakan semua soal di bawah ini! 1.Perhatikan gambar di bawah ini. Tentukan lengan momen dan momen gaya dari gaya F 1 = 100 N dan gaya F 2 = 200 N terhadap poros di titik A dan titik C, jika AD = L, AB = L/2, dan AC = 3L/4, (L dalam meter).

a

3. 1 4.Sistem dalam gambar di bawah ini berada dalam keadaan seimbang. Jika berat balok W 1 = 400 N dan koefisien gesek statik antara balok W1 dengan meja adalah 0,4. Tentukan berat balok W2, 5.Batang PQ beratnya 400 N dan panjangnya 4 m. Jarak tumpuan PA adalah 3m dan di titik A batang dapat berputar. Seseorang beratnya 600N berjalan dari titik P menuju Q. Berapa jarak maksimum dari titik P agar batang tetap seimbang (ujung batang P hampir terangkat). P A Q 6.Batang AB beratnya 200 N dan engsel ditempatkan di titik A dan di titik C diikat ke tembok dengan seutas tali yang massa dapat diabaikan. Di titik B diberikan beban yang beratnya 100N. Jarak AC = (3/4) AB.Jika sistem dalam keadaan seimbang tentukan: (a) tegangan tali, (b) besar gaya engsel.

7.Susunan benda pejal homogen yang terdiri dari silinder berongga dan setengah bola terletak di atas lantai seperti tampak pada Tentukan jarak titik berat susunan benda tersebut dari lantai. 8.Sebuah bangun berupa luasan memiliki bentuk dan ukuran seperti tampak pada gambar. Tentukan koordinat titik beratnya. B. Tes Praktek Alat dan bahan: busur derajat,batang kayu 50 cm,kaca? Langkah Kerja : 1.Letakkan kaca di atas meja secara vertikal. 2.Sandarkan batang kayu pada kaca di atas meja. 3.Geser alas batang kayu di atas meja ke arah menjauhi kaca, sehingga batang kayu tepat akan tergelincir. 4.Ukur sudut antara permukaan mendatar (meja) dengan batang kayu. 5.Karena dinding kaca licin, maka batang kayu dengan dinding tidak ada gesekan, sehingga gesekan hanya terjadi antara batang kayu dengan meja. Tentukan koefisien gesekan antara batang kayu dengan meja.

KUNCI JAWABAN A. KUNCI JAWABAN TES TULIS L3 1. Poros di titik A: (a) gaya F1; lengan momen d1,m ; momen 4 L 3 gaya 25 3 L Nm. (b) gaya F2; lengan momen d2 m;2 =, momen gaya = 100 3L Nm. Poros di titik C: (a) gaya F1; lengan L 3 momen d1?m ; momen gaya 12,5 3 L Nm. (b) gaya 8 L3 F2; lengan momen d2 =m ; momen gaya 25 3 L Nm. 2. (a) α = 4,4 rad/s2, (b) T1 = 32,9 N, T2 = 21,8 N 3. T1 = 200 N, T2? 400 3 200 3 3 3 N, T3? N 160 3 320 3

4. W2?=T2 N, T1 = 160 N, 3 3 5. Jarak dari titik P adalah 3,67 m. 800 3 6. (a) T =N, (b) gaya engsel F = 305 N. 3 7R 7. yo = 4 8. (xo, yo) = (10/3,10/3) LEMBAR PENILAIAN SISWA Nama Peserta kegiatan : : No. Induk : Program Keahlian : Nama Jenis PEDOMAN PENILAIAN No. Aspek Penilaian 1 2 Skor Maks 3 Skor Perolehan 4 Keterangan 5

I II III IV V Persiapan 1.1. Membaca Modul 1.2. Persiapan Alat dan Bahan Sub total Pelaksanaan Pembelajaran 2.1. Cek Kemampuan Siswa 2.2. Melaksanakan Kegiatan 5 Sub total 20 Kinerja Siswa 3.1. Cara merangkai alat 3.2. Membaca hasil ukur 3.3. Menulis satuan pengukuran 3.4. Banyak bertanya 3.5. Cara menyampaikan pendapat. Sub total Produk Kerja 4.1. Penyelesaian Tugas 4.2. Penyelesaian Kegiatan Lab. 4.3. Penyelesaian Tes Formatif 4.4. Penyelesaian Evaluasi 25 Sub total 35 Sub total 10 Sikap/Etos Kerja 5.1. Tanggung Jawab 5.2. Ketelitian 5.3. Inisiatif 5.4. Kemandirian

VI Laporan 6.1. Sistematika Peyusunan Laporan 6.2. Penyajian Pustaka 6.3. Penyajian Data 6.4. Analisis Data 6.5. Penarikan Simpulan Sub total Total 10 100 KRITERIA PENILAIAN No. Aspek Penilaian 1 2 I Persiapan 1.1. Membaca Modul 1.2. Persiapan Alat dan Bahan Kriterian penilaian 3 membaca Modul Tidak membaca Modul Alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan. Alat dan bahan disiapka tidak sesuai kebutuhan Skor 4 2 1 3 1

II Pelaksananan Proses Pembelajaran 2.1. Cek Kemampuan Siswa 2.2. Melaksanakan Kegiatan 10 Siswa yang mempunyai kemapuan baik. Siswa tidak bisa menyelesaikan. Melaksanakan kegiatan dengan baik. Melaksanakan tidak sesuai ketentuan. 1 10 1

III Kinerja Siswa 3.1. Cara merangkai alat. 3.2. Membaca hasil ukur. 3.3. Menulis koordinat titik berat 3.4. Banyak bertanya 3.5. Cara menyampaikan pendapat Merangkai alat dengan benar Merangkai alat kurang benar. Cara membaca titik berat. Cara membaca tidak benar Menemukan titik berat Tidak benar menentukan koordinat titik berat Banyak bertanya tidak bertanya Cara menyampaikan pendapatnya baik Kurang baik dalam menyampaikan pendapatnya. 5 1 5 1 5 1 5 1 5 1

IV Kualitas Produk Kerja 4.1. Penyelesaian Tugas Kualitas Tugasnya baik Kualitasnya rendah 4.2. Penyelesaian Kegiatan Lab. Kualitas kegiatan lab.nya baik Kualitas rendah 4.3. Penyelesaian Tes Formatif Skor Tes Formatifnya baik Skor Tes Formatif Rendah 4.4. Penyelesaian Evaluasi Memahami Konsep dengan baik. Kurang memahami konsep. 7 1 5 1 8 1 10 5

V Sikap / Etos Kerja 5.1. Tanggung Jawab 5.2. Ketelitian 5.3. Inisiatif 5.4.Kemandirian Membereskan kembali alat dan bahan yang telah dipergunakan. Tidak memberes-kan alat dan bahan. 2 Tidak melakukan kesalahan kerja Banyak melakukan kesalahan kerja 3 Memiliki inisiatif kerja Kurang memliki inisiatif 3 1 Bekerja tanpa banyak perintah. Bekerja dengan banyak perintah 1 1 2 1

VI Laporan 6.1. Sistematika Peyusunan Laporan 6.2. Penyajian Pustaka 6.3. Penyajian Data Laporan sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan. Laporan tidak sesuai sistematika. 2 Terdapat penyajian pustaka. Tidak terdapat penyajian pustaka 2 Data disajikan dengan rapi. Data tidak disajikan. 2 6.4. Analisis Data Analisisnya benar. Analisisnya salah. 6.5.Penarikan Simpulan. Tepat dan benar Simpulan kurang tepat. 1 1 1 2 1 2 1

BAB IV. PENUTUP Setelah menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes evaluasi untuk menguji kompetensi yang telah anda pelajari. Jika anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi modul ini, maka anda berhak untuk melanjutkan ke topik atau modul berikutnya. Mintalah pada guru atau instruktur untuk malakukan uji kompetensi dengan sistem penilaian yang dilakukan secara langsung oleh guru atau instruktur yang berkompeten jika anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Jika anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari guru atau instruktur atau berupa portofolio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi oleh asosiasi profesi, dan selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standart pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi.

Daftar Pustaka Foster, Bob, 2000. Fisika SMU Kelas 3. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halliday dan Resnick, 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga. Halpern, A., 1988. Schaum s 3000 Solved Problems in Physics. Singapore: Mc Graw Hill. Hewitt, P.G., 1987. Conceptual Physics. California: Addison Wesley Publishing Company, Inc. Kanginan, M., 2001. Fisika 2000 SMU Kelas 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.