ANALISIS PROFITABILITAS USAHA OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS KERIPIK SINGKONG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PASUNDAN DI KOTA PALU

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KACANG GOYANG PRIMA JAYA DI KOTA PALU

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK SUKUN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PADA INDUSTRI JAGAD SUTERA DI KELURAHAN KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK BANUA COKELAT PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AYAM KAMPUNG DI DISTRIK SEMANGGA KABUPATEN MERAUKE. Ineke Nursih Widyantari 1) ABSTRACT

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION KOTA PALU

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

PERAN PERTUMBUHAN NILAI EKSPOR MINYAK SAWIT MENTAH DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KERIPIK SUKUN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN USAHA ROTI DAN BROWNIS PADA INDUSTRI SYARIAH BAKERY DI KELURAHAN TANAMODINDI KECAMATAN PALU SELATAN KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA)

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

ANALISIS EFISIENSI DAN PENDAPATAN USAHA PEMBIBITAN KARET PADA PTPN III KEBUN RAMBUTAN TEBING TINGGI, SUMATERA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PROFITABILITAS TERHADAP PENGEMBALIAN ASET USAHA AYAM PETELUR (Studi Kasus UD. Putra Tamago Kota Palu)

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IV. METODE PENELITIAN

MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN USAHA ROTI DAN BROWNIS PADA INDUSTRI SYARIAH BAKERY DI KELURAHAN TANAMODINDI KECAMATAN PALU SELATAN KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KERIPIK TAHU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN: IDENTIFIKASI LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN GULA MERAH LONTAR DI KABUPATEN JENEPONTO

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ROTAN PADA MEUBEL ROTAN TORA-TORA KELURAHAN UJUNA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KOPI BUBUK PADA INDUSTRI BUMI MUTIARA DI KOTA PALU

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

I. PENDAHULUAN. besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KONTRIBUSI USAHATANI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELUARGA DI DESA OGOAMAS II KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 4 (1) :67-74, Februari 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PROFITABILITAS USAHA OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU Profitability Analysis of Processed Chocolate at Sa adah Agency Home Industry in Palu Ni Nengah Erniwati 1) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu Email : ninengaherniwati@gmail.com ABSTRACT The objective of this research was to find the financial capital structure and the maximum income earned by the Sa adah Agency and its profitability of chocolate products such aschocolate bar and rainbow chocolate in Palu. This research was conducted from May to June 2015. Respondents were five people included the home industry owner and its workers. The result of this research showed that the structure of the home industry financial capital had fixed assets which value was IDR 57,923,000. The maximum income of IDR 9,906,118 was generated during May to June 2015 with the average profitability of 2.78% indicating that for every IDR 1 increase in sale will generate profit of 2.78%. Key Words : Sa adah Agency Industry, Chocolate Bar, Chocolate Rainbow, Profitability Analysis ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui besarnya struktur modal dan pendapatan maksimum yang diperoleh oleh industri Sa adah Agency dan profitabilitas usaha produk cokelat dalam produksi Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow di Industri Sa adah Agency di Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan pada Industri Sa adah Agency Jalan Otista No.70 Kelurahan Besusu Kota Palu pada Bulan Mei sampai Juni 2015.Responden terdiri atas 5 orang yaitu pemilik usaha dan 4 orang perwakilan tenaga kerja dari Industri Sa adah Agency. Hasil penelitian menunjukan bahwat Struktur modal Industri Sa adah Agency memiliki aset tetap yang berupa peralatan dalam melakukan proses produksi yaitu sebesar Rp 57.923.000, Pendapatan maksimum dengan memproduksi produk cokelat Bar dan cokelat Rainbow selama Bulan Mei sampai Juni 2015 sebesar Rp 9.906.118. Nilai rata-rata Profitabilitas dari Bulan Mei sampai Juni sebesar 2,78%. Artinya nilai profitabilitas menunjukkan bahwa setiap penambahan Rp 1 penjualan menghasilkan laba bersih sebesar 2,78%. Kata Kunci : Industri Sa adah Agency, Cokelat Bar, Cokelat Rainbow, Analisis Profitabilitas PENDAHULUAN Kakao merupakan tanaman perkebunan penghasil devisa yang penting bagi negaranegara penghasil kakao termasuk Indonesia. Kakao merupakan salah satu komoditi pertanian yang paling banyak diperdagangkan diluar dunia internasional. Biji kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang mempunyai keunggulan komparatif yang merupakan modal utama yang harus ada pada suatu produk untuk memiliki kekuatan kompetitif. Selain itu kakao biji juga berperan dalam mendorong pengembangan 67

wilayah dan pengembangan agroindustri yang diharapkan mampu berperan sebagai salah satu komoditas yang akan menciptakan tricle down effect dalam perekonomian nasional dan daerah (Suryani dan Zulfebriansyah, 2007). Komoditi yang diusahakan petani terlihat pada komoditi yang diandalkan dalam perekonomian yaitu Kakao biji yang merupakan salah satu komoditi yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Sulawesi Tengah. Pengusahaan kakao dikembangkan berdasarkan konsep keunggulan komparatif, yang digunakan sebagai dasar dalam memperoleh keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif diharapkan suatu produk mempunyai kekuatan dalam menghadapi era pasar bebas yang membutuhkan kerja keras jika ingin survive. Sulawesi Tengah merupakan daerah kedua di Indonesia setelah Sulawesi Selatan sebagai penghasil kakao terbesar di Indonesia ( BPS, 2012). Perkembangan tanaman kakao di Sulawesi Tengah merupakan bagian dari sektor pertanian yang dianggap pertumbuhannya paling konsisten dari tahun ke tahun jika dilihat dari hasil produksi luas areal lahan dan produktivitasnya. Hal ini tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Luas Areal, Produksi, dan Produktivitas Usahatani Kakao di Sulawesi Tengah, 2009-2014. Tahun Luas Areal (Ha) Produksi (Ton) 2009 166.691 137.851 0,825 2010 166.732 138.306 0,829 2011 195.723 168.859 0,862 2012 295.874 181.523 0,613 2013 284.125 195.846 0,689 Jumlah 1.109.147 822.385 - Rata-rata 221.829,4 164.447 0,714 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014. Produktivitas (Ton/Ha) BPS (2014) menyatakan bahwa berkembangnya industri pengolahan cokelat tidak hanya didominasi oleh perusahaan besar saja, namun usaha kecil dan menengah juga memberikan andil dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Usaha kecil dan menengah dipandang sebagai katup penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional yang mempunyai kedudukan. Potensi dan peranan yang sangat penting dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi serta serta sebagai penyerap tenaga kerja, diharapkan menjadi langkah awal bagi pemerintah menggerakan sektor produksi pada berbagai lapangan usaha untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Salah satu usaha kecil dan menengah di Kota Palu yang sedang berkembang saat ini adalah salah satunya Industri Rumah Tangga Sa adah Agency. Industri ini memproduksi beberapa produk olahan cokelat yang mana mendapat binaan langsung dari Perindakop Kota Palu sejak tahun 2011, dengan pemberian bantuan berupa peralatan dalam mencairkan cokelat sehingga menghasilkan produk yang bervariasi. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindakop) Kota Palu, menyatakan bahwa terdapat beberapa agroindustri yang memproduksi produk olahan cokelat, hal ini tertera pada Tabel 2. Tabel 2. Nama-nama Industri Olahan Cokelat di Kota Palu, Tahun 2014 Nama Industri Alamat Sa adah Agency Jl.Otista No. 70 Palu Maryam Cokelat Jl.Rajamoili Moon s Cokelat Jl.Grand Tandari Permai Blok C No.9 Wanita Cokelat Jl.Mandala Craf Cokelat Jl.Tekuku Perdos Rapoviaka Jl..Lasoso No.45 Mangun Cokelat Jl.Mangunsarkoro No.12 Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Palu 2015 Berdasarkan data pada Tabel 2, terdapat beberapa Industri pengolahan cokelat yang tersebar di Kota Palu, namun salah satu industri tersebut memproduksi berbagai jenis olahan cokelat dengan 11 jenis variasi rasa menggunakan manisan buah yang mendapatkan binaan langsung dari Perindakop Kota Palu yaitu Industri Sa adah Agency. Industri Rumah Tangga Sa adah Agency memproduksi berbagai jenis Cokelat dengan menggunakan bahan baku dasar cokelat setengah jadi (Couverture dan Compound) menjadi 68

beberapa jenis cokelat yang siap dikonsumsi seperti cokelat Bar, cokelat Rainbow, cokelat Candy, cokelat Oreo, dan cokelat Praline. Produk Cokelat yang diproduksi memiliki ketahanan lebih dari satu tahun, namun Industri Sa adah Agency lebih rutin memproduksi Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow dengan beberapa jenis cita rasa yang berbeda, karena warna dan kemasannya yang tidak akan pernah rusak maupun pudar walaupun penyimpanannya lebih dari satu tahun. Sementara cokelat paraline, cokelat oreo, dan cokelat candy hanya diproduksi pada waktu tertentu saja ketika ada permintaan terhadap produk tersebut, serta pada waktu-waktu perayaan spesial seperti Valentine day, pergerakan pameran dan seminar-seminar lainnya. Cokelat tersebut diproduksi beberapa biji untuk dijual ditempat produksi sebagai perkenalan produk ketika pelanggan membeli cokelat lainnya dan terdapat pula anak- anak yang membeli cokelat tersebut per biji. Menurut Mulyadi (2001), perusahaan yang berprofesi atau mempunyai kegiatan sesuai dengan tujuan didirikan perusahaan tersebut akan mengharapkan adanya penerimaan dan pendapatan dari operasi perusahaan. Pengusaha dalam menjalankan usahanya tentu saja mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba sebesar-besarnya dengan jalan memaksimumkan pendapatan dan meminimumkan biaya. Industri olahan cokelat Sa adah Agency merupakan industri yang berskala rumah tangga seharusnya juga memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Kenyataanya seringkali pengusaha kurang memperhatikan besarnya modal usaha, biaya penerimaan, keuntungan dan resiko. Selain memiliki modal usaha yang relatif rendah, besarnya penerimaan, keuntungan dan resiko tersebut akan mempengaruhi kelangsungan usaha olahan cokelat pada industri Sa adah Agency, sehingga penting untuk mengetahui tingkat struktur modal usaha, pendapatan untuk mengetahui nilai profitabilitas usaha olahan cokelat Industri Sa adah Agency, sehingga nilai pendapatan yang diperoleh dapat digunakan dalam meningkatkan kapasitas produksi atau meningkatkan volume produksi dalam upaya meningkatkan keuntungan atau laba yang diperoleh Industri Sa adah Agency. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur modal, pendapatan serta nilai profitabilitas atau kemampuan usaha olahan cokelat dalam menghasilkan laba atau keuntungan pada Industri Sa adah Agency Kelurahan Besusu Timur Kota Palu. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Industri Sa adah Agency di Jalan Otista No. 70 Kelurahan Besusu Timur Kota Palu. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Industri Sa adah Agency merupakan satu -satunya Usaha pengolahan cokelat yang memiliki beberapa jenis produk yang berbeda-beda dan memiliki varians rasa yang bervariasi di Kota Palu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2015. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive), responden dipilih dari pihak-pihak internal perusahaan terdiri dari 5 orang yaitu pemilik usaha, bendahara dan 3 orang perwakilan tenaga kerja dari Industri Sa adah Agency. Penentuan responden ini berdasarkan pertimbangan bahwa pemilik usaha merupakan orang yang bertanggung jawab penuh dan mengetahui tentang seluk beluk keadaan Industri Ferikar. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (questionnaire). Data sekunder diperoleh 69

dari instansi terkait, literatur, dan hasil penelitian terdahulu. Berdasarkan tujuan dalam penelitian tersebut maka beberapa analisis yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Modal tetap ialah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi (misalnya: tanah, bangunan dan mesinmesin). Modal tidak tetap (modal industri) adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu kali proses produksi (misalnya: biaya membeli benih, pupuk dan obat-obatan atau biaya tenaga kerja). Struktur modal usaha Industri Rumah Tangga Sa adah Agency akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif yaitu berdasarkan modal sendiri dan aset tetap yang dimiliki oleh industri tersebut. Soekartawi (2002) menyatakan bahwa untuk menghitung pendapatan usaha dapat dilakukan dengan menghitung antara total penerimaan (TR) dan total biaya (TC). Penerimaan usaha adalah perkalian antara produksi dan harga jual produksi cokelat sedangkan biaya adalah semua pengeluaran cash yang digunakan untuk pengadaan faktor-faktor produksi. Pendapatan usaha dapat dihitung sebagai berikut: π = TR- TC Keterangan : π = Pendapatan TR = Total Penerimaan / Revenue TC = Total Biaya / Cost Menurut Soekartawi (2002), untuk menghitung biaya total dapat menggunakan rumus sebagai berikut: TC = FC +VC Dimana : TC =Biaya total FC =Biaya tetap VC =Biaya Variabel Menurut Soekartawi (2001) penerimaan diartikan sebagai hasil perkalian antara produk (Q) yang diperoleh dengan harga jual (P) dari produk tersebut. Penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: TR = Q. P Dimana : TR = Total Penerimaan Q = Jumlah Produk yang dihasilkan dalam suatu industri (bungkus) P = Harga Produk Menurut Stice (2009), fixed cost (biaya tetap) sebagian dihitung dengan analisis penyusutan yang dirumuskan sebagai berikut: BPA = ( HBA - NSA) PEA Keterangan : BPA= Biaya Penyusutan Alat tiap Periode HBA= Harga Awal NSA= Nilai Akhir PEA= Umur Ekonomis Alat(bulan) Analisis profitabilitas ialah kemampuan suatu perusahaan atau industri memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva produktif maupun modal sendiri. Analisis profitabilitas dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Profitabilitas = EAT Investasi x 100% Keterangan : EAT= Earning After Tax (Laba setelah Pajak) HASIL DAN PEMBAHASAN Proses produksi merupakan kegitan dalam mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Produksi Cokelat Bar dan Rainbow Sa adah Agency dimulai dari proses penyediaan bahan baku cokelat (Couverture dan Compound), pelelehan cokelat, tempering (Couverture), pencetakan, pendinginan dan yang terakhir pengemasan. Tiap bulan industri rumah tangga Sa adah Agency rutin memproduksi Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow dengan produksi yang tinggi sesuai persediaan bahan baku, industri ini memproduksi Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow sebanyak 2.730 kemasan selama 2 bulan, mulai bulan Mei-Juni 2015. 70

Tingkat produksi Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Produksi dan Kemasan Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow Sa adah Agency pada Bulan Mei-Juni 2015 Jenis Produk Bar 41 gr Bar 41 gr Bar 80 gr Bahan Baku Couverture Compound Couverture Jumlah Produksi (gr) 27.880 25.420 3.200 Mei Jumlah Kemasan (Unit) 680 620 40 Jumlah Produksi (gr) 19.680 19.680 3.200 Juni Jumlah Kemasan (Unit 480 480 40 Jumlah 56.500 1.340 42.560 1000 Rainbow 7 Compound 756 108 882 98 gr Couverture 2.040 120 1.785 105 Rainbow 17 gr Jumlah 2.796 228 2.667 203 Produksi Bar (Mei+Juni) 99.060 2.340 Produksi Rainbow 5.463 431 (Mei+Juni) Total 104.523 2.730 Sumber: Data Primer setelah Diolah, 2015 Tabel 1 menunjukkan jumlah produksi produk Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow pada kurun waktu dua bulan (Mei- Juni 2015) sebanyak 104.523 gr. Produk Cokelat Bar sebanyak 99.060 gr (2.340 unit), sedangkan untuk Cokelat Rainbow sebanyak 5.463 gr (431 unit). Biaya Produksi ialah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan oleh perusahan untuk mendapatkan suatu barang/jasa. Biaya terjadi dalam proses mendapatkan penghasilan. Biasanya biaya diukur dengan harga pokok aktiva yang dipakai atau jasa yang digunakan dalam suatu periode waktu tertentu. Biaya-biaya yang dikeluarkan pada industri rumah tangga Sa adah Agency Bulan Mei-Juni berfluktuasi, dimana biaya tetap pada penelitian ini meliputi nilai penyusutan alat, pajak, gaji pimpinan, gaji tenaga kerja, dan biaya listrik, internet dan telepon. Adapun biaya variabel meliputi bahan baku pokok, bahan baku penolong, kemasan dan biaya lain-lain. Total biaya dari produk cokelat pada industri Sa adah Agency tertera pada Tabel 2. Tabel 2. Biaya Produksi Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow Sa adah Agency pada Bulan Mei-Juni 2015 Bulan Biaya Variabel Biaya Tetap Mei 7.031.914 5.012.366 Juni 5.814.405 5.012.366 Jumlah 13.166.350 10.024.732 Sumber: Data Primer setelah Diolah, 2015 Tabel 2 menunjukkan bahwa dalam kegiatan memproduksi olahan cokelat Bar dan cokelat Rainbow industri Sa adah Agency mengalami fluktuasi selama kurun waktu dua bulan (Mei-Juni 2015). Bulan Mei jumlah biaya yang dikeluarkan dari Rp 13.166.350 menjadi sebesar Rp 10.024.732. Penerimaan dan pendapatan dalam penelitian ini berasal dari usaha industri rumah tangga Ferikar dari hasil memproduksi cokelat Bar dan cokelat Rainbow. Penerimaan ini diperoleh dari hasil perkalian antara harga jual produk dan jumlah produksi. Sedangkan, pendapatan diperoleh dari hasil selisih antara total penerimaan (TR) dengan total biaya produksi (TC) pada industri rumah tangga Sa adah Agency. Jumlah penerimaan dan pendapatan industri rumah tangga Sa adah Agency dapat tertera pada Tabel 3. 71

Tabel 3. Jumlah Penerimaan dan Pendapatan Usaha Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow Sa adah Agency Bulan Mei-Juni 2015 Bulan Produk Jumlah Kemasan Total Biaya Penerimaan Pendapatan (gr) Mei Cokelat Bar 1.340 10.908.217 15.650.000 4.741.783 Cokelat Rainbow 228 5.851.394 11.760.000 1.472.671 Juni Cokelat Bar 1000 10.287.329 8.100.000 2.248.606 Cokelat Rainbow 203 5.776.942 7.210.000 1.443.058 Jumlah 2.730 32.823.882 42.670.000 9.906.118 Sumber:Data Primer setelah Diolah, 2015 Tabel 3 menunjukkan bahwa total penerimaan produk cokelat Bar dan cokelat Rainbow secara keseluruhan yang diperoleh usaha olahan cokelat Industri Sa adah Agency sebesar Rp 42.670.000, dan total biaya produksi yang harus dikeluarkan ratarata sebesar Rp 32.823.882 selama bulan Mei-Juni 2015. Jadi, total pendapatan yang diterima produk secara keseluruhan dalam kurun waktu dua bulan (Mei-Juni 2015) usaha olahan cokelat Sa adah Agency sebesar Rp 19.906.118. Analisis Profitabilitas ditunjukkan untuk mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu obyek informasi dalam periode tertentu. Usaha tersebut dikatakan mendapatkan profitabilitas jika penerimaan atau nilai enjualan produknya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut, dan rugi jika mengalaami hal yang sebaliknya (Mulyadii, 2000). Profitabilitas ialah membandingkan jumlah laba yang diperoleh dari penelitian setelah dikurangi biaya dan pajak dibandingkan dengan jumlah investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba, dikalikan 100 dinyatakan dalam persen (%). Laba yang diperhitungkan pada analisis adalah laba bersih setelah pajak, sedangkan investasi adalah segala bentuk pengorbanan pada masa sekarang untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan. Analisis profitabilitas untuk produk cokelat Bar, cokelat Rainbow dan profitabilitas produk cokelat Bar dan cokelat Rainbow secara keseluruhan berdasarkan dari data yang tercantum pada (lampiran 14, Lampiran 15 dan lampiran 16), maka analisis profitabilitas produk olahan cokelat Industri Sa adah Agency Bulan Mei-Juni tertera pada Tabel 4. Tabel 4. Profitabilitas Produk Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow pada Industri Rumah Tangga Sa adah Agency pada Bulan Mei-Juni 2015 Jenis Produk EAT Profitabilitas Cokelat Bar Cokelat Rainbow Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow 5.544.406,6 3.322.497,6 8.915.506,2 2,60 1,56 4,19 Jumlah 17.782.410,4 8,35 Rata-rata 5.927.470,13 2,78 (%) Sumber:Data Primer Setelah Diolah, 2015 Tabel 4 menunjukan bahwa perhitungan profitabilitas selama kurung waktu dua bulan (Mei-Juni 2015) mengalami fluktuasi dengan nilai profitabilitas produk cokelat Bar pada bulan Mei-Juni sebesar 2,60% artinya nilai profitabilitas menunjukkan bahwa setiap penambahan Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan sebesar 2,60%. Sedangkan untuk produk cokelat Rainbow pada bulan Mei-Juni sebesar 1,56% artinya nilai profitabilitas menunjukkan bahwa setiap penambahan Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan sebesar 1,56% dan untuk total profitabilitas produk cokelat Bar dan cokelat Rainbow secara keseluruhan pada bulan Mei-Juni sebesar 4,19% artinya nilai 72

profitabilitas menunjukkan bahwa setiap penambahan Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan sebesar 4,19%. Rata-rata nilai Profitabilitas 2,78%, artinya nilai profitabilitas menunjukkan bahwa stiap penambahan Rp 1 penjualan menghasilkan laba bersih sebesar 2,78% yang akan digunakan untuk menutup investasi yang telah dikeluarkan perusahaan. Melihat tingkat keuntungan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, maka angka perhitungan dari nilai-nilai profitabilitas keseluruhan produk cokelat selama kurun waktu dua bulan (Mei-Juni 2015) menunjukkan bahwa industri rumah tangga Sa adah Agency mempunyai kemampuan baik untuk menghasilkan laba, dengan kata lain Profitabel dan mampu untuk menopang kehidupan keluarga. Sehingga dengan demikian usaha olahan cokelat industri rumah tangga Sa adah Agency tersebut layak untuk diusahakan dan dikembangkan lebih lanjut. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur modal Industri RumahTangga Sa adah Agency memiliki aset tetap yang berupa peralatan dalam melakukan proses produksi yaitu sebesar Rp 57.923.000 yang merupakan modal pribadi. 2. Pendapatan usaha produk olahan cokelat Bar dan Rainbow secara keseluruhan pada Industri Rumah Tangga Sa adah Agency selama kurun waktu dua bulan mulai dari Mei-Juni 2015 dalam produksi Cokelat Bar dan Cokelat Rainbow sebesar Rp 9.906.118. 3. Profitabilitas rata-rata yang diperoleh Industri Rumah Tangga Sa adah Agency dari produk cokelat Bar dan cokelat Rainbow secara keseluruhan Saran pada Bulan Mei-Juni 2015 sebesar 2,78% artinya nilai profitabilitas menunjukkan bahwa setiap penambahan Rp 1 penjualan menghasilakan laba bersih sebesar 2,78%. Usaha Olahan Cokelat pada industri Sa adah Agency mempunyai prospek yang baik untuk diusahakan karena menghasilkan laba (profitable) yang dicerminkan oleh nilai rata-rata Profitabilitas. Industri Rumah Tangga Sa adah Agency penting dalam meningkatkan kapasitas produksi dengan memiliki alat produksi yang lebih modern agar dapat mempercepat dalam proses produksi dan mendapatkan hasil yang optimal sebagai upaya usaha untuk meningkatkan pendapatan di Industri. Sebaiknya jika ingin meningkatkan keuntungan maksimum usaha yang ditandai dengan nilai profitabilitas usaha olahan cokelat Idustri Sa adah Agency hendaknya mengurangi pengeluaran pengeluaran yang berpengaruh pada Industri dan lebih memperhatikan produksi setiap produkn agar dapat meningkatkan tingkat penjualan dan keuntungan, serta meminimalis biaya operasional dari industri tersebut. Selain itu untuk memperoleh keuntungan maksimum maka, usaha tersebut perlu melakukan manajemen bahan baku sehingga dapat mengontrol ketersediaan bahan baku. DAFTAR PUSTAKA BPS, 2012. Kebijakan Pengembangan Komoditas Perkebunan Strategis. Badan Pusat Statistik Indonesia, Jakarta. BPS, 2014.Data Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Usahatani Kakaodi Sulawesi Tengah2009-2014.http://www.bps.go.id. Diakses tanggal 10 Mei 2015. Mulyadi, 2001.Rasio Profitabilitas. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Perindakop, 2014. Data Nama-nama Industri Olahan Cokelat di Kota Palu, Tahun 2014.http://www.Perindakop.go.id. Diakses tanggal 17 Mei 2015. 73

Stice, 2009.Analisis Penyusutan Alat Produksi.Mitra Wacana Media, Jakarta. (Sinitia, tidak dipublikasi). Suryani dan Zulfebriansyah, 2007. Bertanam Kakao.Penebar Suadaya, Jakarta. Soekartawi,2001. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi BPFE UGM, Yogyakarta.,2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada,Jakarta. 74