PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA

PENGARUH WAKTU DAN TEGANGAN LISTRIK TERHADAP LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA DENGAN METODE ELEKTROLISIS

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

PENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI. Satriananda 1 ABSTRAK

Pengaruh Variasi Tegangan pada Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Proses Elektrolisis

PENGOLAHAN AIR LIMBAH COLD STORAGE MENGGUNAKAN PROSES ELEKTROKOAGULASI

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

KAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN COD DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT. Ratni Dewi *) ABSTRAK

KAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

PROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) ABSTRAK

PENURUNAN INTENSITAS WARNA REMAZOL RED RB 133 DALAM LIMBAH BATIK DENGAN ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN NaCl

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI

PRODUKSI GAS HIDROGEN MELALUI PROSES ELEKTROLISIS SEBAGAI SUMBER ENERGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

FILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROFLOKULASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

APLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH COOLANT. Arie Anggraeny, Sutanto, Husain Nashrianto

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN PENGARUH PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL

PENURUNAN BOD dan TSS PADA LIMBAH INDUSTRI SAUS SECARA ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN ELEKTRODA Fe, Cu dan STAINLESS

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

penanganan limbah, yaitu dengan menampung limbah laboratorium tersebut,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

KIMIA ELEKTROLISIS

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

PENYISIHAN COD LIMBAH CAIR PKS DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

PROSES ELEKTROKOAGULASI PENGOLAHAN LIMBAH LAUNDRY

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrogen (bahasa Latin: hidrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air, genes:

PENGARUH PENAMBAHAN BITTERN PADA LIMBAH CAIR DARI PROSES PENCUCIAN INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN

PERCOBAAN AWAL PROSES ELEKTROKOAGULASI SEBAGAI METODE ALTERNATIF PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

PENGARUH MEDIA FILTRASI ARANG AKTIF TERHADAP KEKERUHAN, WARNA DAN TDS PADA AIR TELAGA DI DESA BALONGPANGGANG. Sulastri**) dan Indah Nurhayati*)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF DAN LUMPUR AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

BAB I PENDAHULUAN. demikian, masyarakat akan memakai air yang kurang atau tidak bersih yang

Pembuatan Alat Pengolah Limbah Cair dengan Metode Elektrokoagulasi untuk Industri Tahu Kota Samarinda

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PEMBEKUAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PLASMA

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU. Surabaya, 12 Juli 2010

BAB I PENDAHULUAN. sumber air minum sehari-hari. Berkembangnya industri baik dalam skala besar

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian Yang Relevan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENGOLAHAN AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA ALUMUNIUM GRAFIT

Pengolahan Limbah Tekstil Menggunakan Elektrokoagulasi

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN AKHIR PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

OPTIMASI KONDISI ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM TIMBAL (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING

APLIKASI ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN PASANGAN ELEKTRODA ALUMINIUM UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU

I. PENDAHULUAN. Limbah berbahaya adalah limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENURUNAN MINYAK DAN TSS PADA AIR LIMBAH BALAI YASA DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTROKOAGULASI

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

Serbuk Biji Kelor Sebagai Koagulan Harimbi Mawan Dinda Rakhmawati

Molekul, Vol. 10. No. 1. Mei, 2015: 74-81

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan

KOMBINASI PROSES AERASI, ADSORPSI, DAN FILTRASI PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PERIKANAN

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

Yunus Tonapa, Agustinus Ngatin, Mukhtar Gozali

Lokasi pengambilan sampel yaitu di Tempat Pembuangan Akhir Sampah

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL, OVERCUT, DAN TAPERING PADA PROSES ELECTROCHEMICAL

PENGARUH LOGAM TEMBAGA DALAM PROSES PENYISIHAN LOGAM NIKEL DARI LARUTANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRODEPOSISI TUGAS AKHIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. secara langsung maupun dalam jangka panjang. Berdasarkan sumbernya, limbah

PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA PADA LAHAN SEMPIT

Transkripsi:

PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH Soemargono, Endang ismiati, dan Lazuardi *) Jurusan Teknik Kimia, UPN Veteran Jatim ABSTRACT The principle of process electro-flocculator is to use direct current from anode to cathode. These two electrodes will attract the waste material to become flock that can be easily settled and separated. This research is to study the effect of time and voltage to flocculation process of household waste, in an expectation to reduce the environment pollution. The best result in this study is the decreasing of COD to 81.95%, clarity (%T) 85.4%, total solid (TS) 68.88%, obtained with Al as an electrode, in 135 minutes and 15 volt Keyword : house holds waste, electro-flocculator. ABSTRAK Prinsip proses elektroflokulator adalah dengan mengalirkan arus listrik searah (DC) dari anoda menuju katoda. Kedua elektroda ini akan menarik materi pencemar menjadi flok yang dapat dengan mudah diendapkan dan dipisahkan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu proses dan tegangan listrik terhadap proses flokulasi materi limbah rumah tangga yang diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Hasil yang terbaik pada penelitian ini yaitu penurunan COD sebesar 81,95%, Tingkat kejernihan (% T) 85,4% dan Total Solid (TS) 68,88% yang dilakukan dengan elektroda Al, waktu proses 135 menit dan tegangan listrik 15 volt. Kata kunci: limbah rumah tangga, elektroflokulator.

PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN ELEKTROFLOKULATOR (Sumargono, Endang, Lazuardi) PENDAHULUAN Dalam kehidupan saat ini, tempat pemukiman lebih terpusat pada sebuah kawasan. Hal ini menimbulkan masalah masalah baru terutama pada sistem saluran pembuangan dan sampah. Cara pembuangan alamiah sebelumnya yaitu mengalirkannya ke sungai pernah dianggap berhasil dan mula-mula tidak menimbulkan permasalahan oleh karena jumlah sampah tersebut kecil dibandingkan dengan aliran sungai. Namun dengan meningkatnya pembuangan limbah, pencemaran makin meningkat sehingga mencemari lingkungan. Pemukiman yang terpusat menjadikan pengumpulan limbah rumah tangga dalam aliran pembuangan sangat tinggi. Hal itu dapat menurunkan kualitas air sungai bila limbah tersebut dialirkan tanpa pengolahan lebih dahulu. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, air limbah perlu mengalami proses pengolahan lebih dahulu. Salah satu proses pengolahannya adalah menggunakan elektroflokulator. Prinsip proses ini adalah dengan mengalirkan arus listrik searah (DC) dari anoda menuju katoda. Kedua elektroda ini akan menarik materi pencemar menjadi flok yang dapat dengan mudah diendapkan dan dipisahkan sehingga air jernih kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh elektroda dan tegangan listrik yang digunakan sebagai sumber listrik anoda terhadap proses flokulasi materi limbah rumah tangga. Dan manfaat yang diharapkan dapat mengurangi pencemaran air sungai akibat limbah rumah tangga. TEORI Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurangi bahanbahan biologis yang dinyatakan dengan BOD dan kimia yang dinyatakan dengan COD, partikel tercampur serta membunuh mikroorganisme patogen. Selain itu diperlukan juga tambahan pengolahan untuk menghilangkan bahan nutrisi, komponen beracun, serta bahan yang tidak dapat didegradasikan. Untuk itu diperlukan secara bertahap agar bahan tersebut diatas dapat dikurangi. Setiap tahapan memerlukan unit bangunan pengolah air limbah yang berbeda-beda dalam teknik penanganannya dan tidak semua tahap perlu dilalui (Sugiharto, 1987). Elektrolisis adalah suatu proses reaksi kimia dengan perantaraan

JURNAL REKAYASA PERENCANAAN, Vol. 3, No.1, Oktober 2006 elektroda yang tercelup dalam larutan elektrolit saat tegangan diterapkan terhadap elektroda itu. Dengan bantuan sumber arus listrik searah, terjadi perbedaan potensial antara kedua elektroda (katoda dan anoda) dan selama elektrolisis, terjadi reduksi pada katoda dan oksidasi pada anoda (Vogel, 1981;Dogra, 1990). Pada elektroflokulator terjadi reaksi pada anoda dan katoda. Reaksi reaksi yang terjadi dapat dilihat seperti dibawah ini. Anoda (+) : Al Al 3+ + 3e E o = 1,66 volt... 1) METODOLOGI PENELITIAN (1) Katoda (-) : 2H 2 O+2e H 2 + 2OH - E o = Bahan yang digunakan berupa: -0,83 volt... 2) Air limbah yang digunakan ( berasal 2 ) dari Unsur-unsur tersebut akan membentuk saluran pembuangan di daerah gumpalan (flok) dari Al(OH) 3, perumahan Rungkut. Setelah dianalisis berdasarkan reaksi berikut. diperoleh komposisi air limbah yang 2Al 3+ +6OH - 2Al(OH) 3 3) digunakan adalah senyawa organic 3,86 %, detergent 1,74 %, Fe 0,018 ( 3 ) %, Ca 2+ Pengolahan limbah dengan metoda elektrolisis ini telah dilakukan oleh Surono pada tahun 1989 yang mempelajari pengaruh ph pada pengurangan kandungan logam berat dalam air. Penelitian itu dilanjutkan pada tahun 1991 mempergunakan alat yang sama dengan menambahkan alum. Ternyata, penambahan alum memberikan pengurangan total solid yang lebih besar daripada tanpa penambahan alum. Oleh karena itu, elektroflokulator merupakan salah satu alternatif dalam mengolah limbah rumah tangga. Besarnya tegangan listrik dan waktu tinggal merupakan variabel yang dapat mempengaruhi hasil proses dalam penurunan nilai pencemaran yang dinayatakan dalam COD, kejernihan (%T) dan Total Solid (TS). 0,014 %, Mg 2+ 0,012 %, Al 3+ 0,004 %, & SiO 2 0,001 %. Carbon digunakan sebagai katoda (kutub negatif). berasal dari baterai. Logam Al sebagai anoda (kutub positif) dipilih didasarkan pada sifat konduktornya. Bahan ini dibeli di toko bahan kimia Ayu, jalan Medokan Ayu I/I no. 7 Surabaya.

PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN ELEKTROFLOKULATOR (Sumargono, Endang, Lazuardi) Alat. Rangkaian alat proses elektroflokulator secara batch dapat dilihat pada gambar 1. Rangkaian elektroflokulator sebagai suatu alat pengolahan limbah yang menggunakan metode elektrolisis, dilengkapi dengan pengendapan (sedimentasi) dan penyaringan (filtrasi). Pada tangki elektrolisis terjadi penggumpalan materi pencemar yang terkandung dalam air limbah yang dilakukan dengan mengalirkan arus listrik searah (DC) dari anoda ke katoda. Dimensi alat tangki elektrolisis berbentuk persegi panjang (tinggi = 30 cm, lebar = 13,5 cm dan panjang = 27,5 cm). Setelah mengalami proses elektrolisis, limbah dialirkan menuju tangki sedimentasi yang dibuat bersekatsekat dengan maksud zat yang terelektrolisis akan dapat mengendap, sedang limbah yang tidak terelektrolisis dan sedikit mengandung kotoran mengalir menuju tangki filtrasi. Tangki sedimentasi ber-dimensi panjang 29 cm, lebar 13 cm dan tinggi 15 cm dengan jumlah plat sebanyak 4 buah (Gambar 1) dengan sebuah lubang pembuangan flok untuk membuang koloid-koloid yang telah diendapkan dan terakhir adalah tangki filtrasi yang dilengkapi pasir dan kasa sebagai penyaring lanjutan bagi flok yang tidak terendapkan di tangki sedimentasi. Diharapkan limbah cair yang keluar mengandung kotoran sedikit. Adaptor sebagai sumber arus listrik dengan variasi tegangan 6 ; 7,5 ; 9 ; 12 dan 15volt.

PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN ELEKTROFLOKULATOR (Sumargono, Endang, Lazuardi) DC ADAPTOR ( - ) ( + ) 1 2 3 VALVE KETERANGAN : 1. TANGKI ELEKTROLISA 2. TANGKI PENGENDAP 3. TANGKI FILTRASI BUANGAN FLOK AIR JERNIH Pipa dengan diameter ½ inci dan sebuah valve untuk membuka menutup saat proses. Elektroda yang digunakan adalah Al, dengan dimensi, panjang 6 cm; lebar 5 cm dan tebal plat 0,2 mm. Carbon berbentuk grafit dengan diameter 8 mm dan panjang 6 cm. Jarak antar elektroda ditetapkan 9 cm. Penelitian diawali dengan pengambilan sampel yang digunakan Gambar 1. Rangkaian alat Elektroflokulator sebagai pedoman karakteristik awal. Dari cuplikan air limbah itu diperoleh data rerata: ph 6,62 ; %T 1,405 ; Total Solid (TS) 1350 mg/ml dan COD 410 mg/l (dengan penyimpangan 1 sampai 2 %). Untuk mendapatkan kisaran ph 8 ditambahkan alum dengan jumlah tertentu pada air limbah sebelum perlakuan selanjutnya Mengisi tangki elektroflokulator sampai volume 10

JURNAL REKAYASA PERENCANAAN, Vol. 3, No.1, Oktober 2006 liter. Menutup valve selama proses berlangsung. Memasang elektroda Al sebagai anoda dipasang pada kutub positif dan elektroda karbon sebagai katoda dipasang pada kutub negatif kemudian memasukkan kedua elektroda ke dalam tangki elektroflokulator dan menyalakan adaptor dengan tegangan listrik tertentu. Membuka valve bila proses sudah selesai. Setelah proses selesai didiamkan selama 30 menit. Selanjutnya mengambil sampel hasil proses sebanyak 500 ml untuk dianalisis COD, % T dan Total Solid (TS). penurunan COD seperti yang terlihat dalam table 1 dan gambar 2. Hal ini dikarenakan penguraian senyawasenyawa organik yang terdapat dalam air limbah berlangsung baik. Waktu yang panjang memberikan kesempatan yang lama untuk berlangsungnya proses elektrolisis, sehingga makin banyak bahan kimia dalam materi limbah yang dapat dinetralkan dan diendapkan. Prosentase penurunan COD paling baik yang diperoleh dengan menggunakan elektroda Al, pada tegangan listrik 15 Volt, waktu proses 135 dengan prosentase penurunan COD yaitu 81,95 % dengan COD terendah 74 mg/l. Hasil itu berada sedikit lebih baik jika dibandingkan dengan hasil yang diperoleh Jayathu (1995) yang telah meneliti limbah rumah tangga dengan elektroflokulator secara kontinyu. Hasil yang diperoleh dalam penelitian itu ialah % T 90, COD 79 mg/l, dan Total Solid (TS) 379,33 mg/ml. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang telah dilakukan meliputi variasi waktu proses dan tegangan listrik. Hasil yang diperoleh tertera dalam tabel 1 dan 2 yang diperjelas dengan gambar 3 sampai dengan 5. Pengaruh waktu proses terhadap COD menunjukkan bahwa makin lama waktu proses semakin besar prosentase Tabel 1. Hubungan hasil dengan waktu proses (Tegangan 15 volt)

JURNAL REKAYASA PERENCANAAN, Vol. 3, No.1, Oktober 2006 Waktu Total Solid (TS) COD Tingkat Kejernihan (menit) mg/ml %Penurunan mg/l %Penurunan %T %Penurunan 75 90 105 120 135 810 795 690 615 420 40,00 41,11 48,89 54,44 68,88 190 170 152 126 90 58,54 62,93 70,73 80,48 81,95 0,55 0,490 0,410 0,250 0,205 60,85 65,12 77,22 82.2 85,4 Pengaruh waktu proses terhadap % T pada setiap elektroda adalah semakin lama waktu proses semakin besar prosentase penurunan pada % T. Hal ini disebabkan semakin lama waktu proses dalam tangki elektrolisis, kontak antara air limbah dengan elektroda berlangsung 95 lebih lama dan kotoran air limbah akan terikat menjadi flok-flok yang menyebabkan air limbah menjadi bersih. Adapun hasil maksimal prosentase penurunan % T paling baik diperoleh dengan Total solid %Penurunan 80 65 50 35 20 50 65 80 95 110 125 140 Waktu (menit) COD Tingkat Kejernihan menggunakan elektroda Al pada tegangan listrik 15 Volt, waktu proses Gambar 2. Pengaruh Waktu Terhadap Hasil 135 menit dengan prosentase penurunan % T rata-rata 80 %.

JURNAL REKAYASA PERENCANAAN, Vol. 3, No.1, Oktober 2006 Pengaruh waktu proses terhadap TS pada setiap elektroda adalah semakin lama waktu proses semakin besar prosentase penurunan TS. Hal ini disebabkan bahwa semakin lama waktu proses dalan tangki elektrolisis, penguraian senyawa-senyawa organik atau solid yang terdapat dalam limbah berlangsung baik sehingga menurunkan jumlah total solid. Adapun hasil maksimal prosentase penurunan TS paling baik diperoleh dengan menggunakan elektroda Al pada tegangan listrik 15 Volt, waktu proses 135 menit dengan prosentase penurunan 68,88 %. Pengaruh tegangan terhadap hasil terlihat dalam tablel 2 yang diperjelas dalam gambar 3. Semakin tinggi tegangan yang diberikan hasil yang diperoleh Tabel 2. Hubungan hasil dengan Tegangan Arus Listrik (Waktu 135 menit) Tegangan (volt) 6 7,5 9 12 15 Total Solid (TS) COD Tingkat Kejernihan mg/ml % mg/l % %T % Penurunan Penurunan Penurunan 1030 23,70 280 31,7 0,690 50,88 810 40,00 150 63,41 0,410 70,81 704 47,85 96 76,58 0,320 77,22 560 58,52 84 80,48 0,260 81,49 420 68,88 74 81,95 0,205 85,40

PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN ELEKTROFLOKULATOR (Sumargono, Endang, Lazuardi) 90 80 Total solid %Penurunan 70 60 50 40 COD Tingkat Kejernihan 30 20 3 6 9 12 15 18 21 Tegangan (Volt) Gambar 3. Pengaruh Tegangan Terhadap Hasil semakin baik. Artinya bahwa COD semakin menurun. Demikian juga terhadap %T dan TS. Tegangan yang besar menaikkan kereaktifan bahan. Selain itu, nilai potensial elektroda semakin meningkat sehingga menjadikan Al makin kuat sebagai pereduksi. Dengan daya reduktor yang besar maka Al lebih mudah menguraikan senyawa-senyawa organik yang ada menjadi hidrogen dan oksigen. Penguraian senyawa-senyawa organik menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana akan menurunkan nilai COD. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah rumah tangga dapat dilakukan dengan elektroflokulator. Hasil yang diperoleh yaitu penurunan COD, % T dan Total Solid (TS) dipengaruhi oleh tegangan listrik dan waktu proses dan hasil terbaik pada penelitian ini yaitu penurunan COD sebesar 81,95%, Tingkat kejernihan (% T) 85,4% dan Total Solid (TS) 68,88% yang dilakukan dengan elektroda Al, waktu proses 135 menit dan tegangan listrik 15 volt. DAFTAR PUSTAKA Dogra, S.K., 1990, Kimia Fisik dan Soal-Soal, Edisi I, hal. 492-515, Universitas Indonesia, Jakarta. Jayathu, G., 2005, Pebgolahan Limbah Rumah Tangga Denagn

JURNAL REKAYASA PERENCANAAN, Vol. 3, No.1, Oktober Elaktroflokulator Secara Kontinyu, Laporan Penelitian ITN Malang. Mahida, U.N., 1986, Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri Edisi II, hal. 1-15, CV Rajawali, Jakarta. Sugiharto, 1987, Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah, Edisi I, hal. 10-146, Universitas Indonesia, Jakarta. Surono, A., 1987, Pengaruh ph pada Pengurangan Kandungan Logam Berat Dalam Air Dengan Proses Elektrokimia Edisi II, hal 96, Abstrak Hasil Penelitian ITS. Surono, A., 1991, Studi Perbandingan Pemakaian Alum dan Energi Listrik (Proses Elektrokimia) pada Proses Pengendapan, Edisi III, hal. 74, Abstrak Hasil Penelitian ITS. Vogel, A.I.,1981, Buku Teks: Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi V, hal. 107-120, PT Kalman Media Pustaka, Jakarta.