LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016

Urusan Pemerintahan Organisasi : ( 102 ) : ( 0101 ) Triwulan. Lokasi. Sumber. Uraian. Kode. Kegiatan. Dana I II ,557,750

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

B A B P E N D A H U L U A N

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. A. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Provinsi Jawa Timur

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

4.3 Perjanjian Kinerja Eselon IV Sub Bagian Keuangan

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

Strategi Pemecahan Masalah pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO

2.1 Rencana Strategis

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENSTRA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Tahun

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Struktur Organisasi

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

BAB IV P E N U T U P

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

WALIKOTA TASIKMALAYA

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG DINAS KESEHATAN Jl. dr. Susilo No. 46Pahoman,Bandar Lampung

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

e. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan, terdiri dari : 1. Seksi Gizi dan PSM 2. Seksi Kesehatan Keluarga dan KB 3. Seksi Promosi Kesehatan

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

WALIKOTA TASIKMALAYA,

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Kota Pekalongan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

penduduk 1 : dari target 1:2.637, Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 92,11 % dari target 82,00 %, Cakupan penemuan dan

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR Jl. Ahmad Yani 118 Surabaya 60231 Website : www.dinkes.jatimprov.go.id Email : info@dinkesjatim.go.id Telp./Fax :(031) 8290481 SURABAYA, 2017

PENGANTAR Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dibuat sekaligus sebagai perwujudan pertangungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang diemban Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada Tahun Anggaran 2016. Laporan Kinerja disusun sesuai dengan ketentuan dalam Instruksi Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Reviu Atas Laporan Kinerja. Secara eksternal, Laporan Kinerja merupakan alat kendali, alat penilai kinerja secara kuantitatif dan sebagai wujud transparansi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam rangka menuju terwujudnya good governance. Sedangkan secara internal, Laporan Kinerja merupakan salah satu alat evaluasi untuk memacu peningkatan kinerja setiap unit yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Kami ucapkan terima kasih kepada Tim SAKIP yang telah menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja. Kami menyadari dalam penyusunan Laporan Kinerja ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu saran perbaikan dari berbagai pihak terkait sangat kami harapkan. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 i

DAFTAR ISI Halaman PENGANTAR i DAFTAR ISI ii IKHTISAR EKSEKUTIF iii BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. MAKSUD DAN TUJUAN 2 C. GAMBARAN UMUM 2 D. DASAR HUKUM 3 E. SISTEMATIKA 4 BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 A.RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, 6 SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM B. PENETAPAN KINERJA (PK) DAN INDIKATOR KINERJA 15 UTAMA(IKU) BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 18 A. PENGUKURAN KINERJA B. CAPAIAN KINERJA C. ANALISIS PENYEBAB PERMASALAHAN DAN SOLUSI D. ANALISIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA ANGGARAN E. REALISASI ANGGARAN 18 19 24 25 29 BAB IV PENUTUP 31 LAMPIRAN-LAMPIRAN : A. MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 2019 B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) C. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2016 D. PENGUKURAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 E. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 ii

IKHTISAR EKSEKUTIF Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penanggungjawab teknis pembangunan kesehatan di Provinsi Jawa Timur, menyelenggarakan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2014 2014. Untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, Dinas Kesehatan Provinsi menjabarkan tujuan ini ke dalam 8 (delapan) sasaran strategis, dimana untuk mewujudkan sasaran telah ditetapkan program operasional dan kegiatan pokok. Untuk mengukur pencapaian sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, telah ditetapkan indikator pencapaian keberhasilan sasaran sejumlah 22 indikator yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU). Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 merupakan laporan capaian kinerja (performance result) selama tahun 2016 yang mengacu pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 didasarkan pada tugas pokok dan fungsinya yang terdiri dari program-progam kesehatan seperti tercantum dalam Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) tahun 2016 yang meliputi 13 program dan 58 kegiatan ditambah yang dilaksanakan oleh Subbag dan Seksi. Hasil pencapaian 8 (delapan) kinerja sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut : 1. Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat mendapat kategori sangat baik. 2. Meningkatnya Upaya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat mendapat kategori baik. 3. Meningkatnya Upaya Penanggulangan masalah gizi yang optimal mendapat kategori sangat baik. 4. Meningkatnya Upaya Pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana mendapat kategori sangat baik. 5. Meningkatnya Akses pada lingkungan yang sehat mendapat kategori sangat baik. 6. Meningkatnya Sediaan farmasi, alkes, dan makanan bermutu, bermanfaat, dan aman mendapat kategori baik. 7. Terwujudnya Sumber daya kesehatan yang memadai, proporsional, dan professional mendapat kategori sangat baik. 8. Meningkatnya pembiayaan kesehatan mendapatkan kategori baik. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 iii

Hasil pencapaian penggunaan sumber daya dari 8 Sasaran Strategis semuanya adalah efisien karena persentase capaian kinerja lebih besar divbandingkan dengan persentase penyerapan anggaran. Tingat efisien penggunaan sumber dayanya beragam. Sasaran strategis yang paling besar tingkat efisiensi penggunaan sumber daya adalah Masyarakat Yang Mandiri Dan Hidup Sehat sebesar 60,07. Sedangkan sasaran strategis yang paling kecil tingkat efisiensi adalah Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proposional dan Handal sebesar 7,31. Hasil evaluasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1). Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan pada Rencana Strategis (Renstra) dikategorikan Sangat Baik (>100 %) sejumlah 13 (59 %) IKU dan Baik (75 % - 100 %) sejumlah 9 (41 %) IKU. 2). Tingkat efisisiensi penggunaan sumber daya semuanya 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah efisien karena capaian kinerja lebih besar dibandingkan dengan capaian anggaran.. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 iv

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan pernyataan kehendak rakyat untuk mewujudkan perubahan di segala bidang Pembangunan Nasional sesuai dengan iklim reformasi yang menyentuh seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai tindak lanjut dari Tap MPR tersebut adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam pasal 3 Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan Negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Mengenai asas akuntabilitas, Undang-Undang tersebut menyebutkan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 merupakan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selama tahun 2016 kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Laporan Akuntabilitas ini disusun dalam rangka pelaksanaan Tap MPR Nomor : XI/MPR/1998 dan Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 tersebut di atas. Penyusunan Laporan Kinerja mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Instansi sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Negara mulai eselon II wajib memberikan laporan Akuntabilitas Kinerjanya. Adapun secara teknis penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Atas Laporan Kinerja. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ini dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2016. Adapun tujuannya adalah : a. Memberikan informasi mengenai Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi selama tahun anggaran 2016. b. Sebagai bahan evaluasi kinerja serta masukan dalam perencanaan program di Dinas Kesehatan Provinsi untuk kemudian diharapkan adanya perbaikan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi yang lebih baik di masa mendatang. c. Menjadikan Dinas Kesehatan Provinsi yang akuntabel sehingga dapat bekerja secara efisien, efektif dan representative, serta dapat mengakomodiraspirasi masyarakat dan lingkungan. d. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah khususnya Dinas Kesehatan Provinsi. C. GAMBARAN UMUM Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur diatur dalam Perda Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur.Dalam Perda tersebut Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan dan menyelenggarakan fungsi : (a) perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; (b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan; (c) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan (d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari : Kepala Dinas Sekretaris Bidang Pelayanan Kesehatan Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Kelompok Jabatan Fungsional Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD). Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 2

Setiap Kepala Bidang membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi sesuai bidangnya. Sedangkan Sekretaris dibantu 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yaitu Sub Bagian Penyusunan Program, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Tata Usaha. Dinas Kesehatan Provinsi juga mempunyai Unit Pelaksana Teknis (UPTD) yang bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan untuk penyakit khusus, pengembangan pengobatan tradisional, pelatihan petugas kesehatan dan pendidikan tertentu. UPTD tersebut yaitu : 1. Rumah Sakit Kusta Kediri 2. Rumah Sakit Kusta Sumberglagah Mojokerto 3. Rumah Sakit Paru Dungus Madiun 4. Rumah Sakit Paru Jember 5. Rumah Sakit Paru Batu 6. Balai Kesehatan Mata Masyarakat Surabaya 7. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Madiun 8. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Pamekasan 9. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Surabaya 10. UPT Materia Medika Batu 11. UPT Akademi Gizi Surabaya 12. UPT Akademi Keperawatan Madiun 13. UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Murnajati Lawang Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 didasarkan pada tugas pokok dan fungsinya yang terdiri dari program-progam kesehatan seperti tercantum dalam Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) tahun 2016 yang meliputi 13 program dan 58kegiatan yang dilaksanakan oleh Subbag dan Seksi. D. DASAR HUKUM Sebagai Dasar Hukum penyusunan Laporan Kinerja adalah : 1. Pasal 4 ayat (i) Undang-Undang Dasar 1945. 2. Ketetapan Majelis Pernusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Lembaga Administrasi Negara. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 3

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Pengangkatan Ketua Lembaga Administrasi Negara. 6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 Tentang Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara. 7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010. 9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Reviu Atas Laporan Kinerja E. SISTEMATIKA Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah didasarkan atas ketentuan yang termuat dalam Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Reviu Atas Laporan Kinerjadengan susunan sebagai berikut : Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 4

IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I : PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. MAKSUD DAN TUJUAN C. GAMBARAN UMUM D. DASAR HUKUM E. SISTEMATIKA BAB II : PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN. SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM B. PERJANJIAN KINERJA (PK) DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA B. CAPAIAN KINERJA C. ANALISIS PENYEBAB PERMASALAHAN DAN SOLUSI D. ANALASIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA ANGGARAN E. REALISASI ANGGARAN BAB IV : PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN : A. MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 2019 B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 D. PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 E. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM Rencana Strategis atau yang disebut dengan Renstra merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah. Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 ). Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019 dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2014 2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur tanggal 27 Maret 2014 nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019. 1. V I S I Visi merupakan gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu dari penyelenggara pembangunan kesehatan mempunyai visi: Masyarakat Jawa Timur Lebih Mandiri untuk Hidup Sehat. Masyarakat Jawa Timur lebih mandiri adalahmasyarakat Jawa Timur memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan yang terbaik bagi dirinya dalam menjaga kesehatannya secara mandiri. Hidup Sehat adalah hidup dengan kondisi fisik, sosial, mental, emosional, spiritual dan kultural yang sehat dan dapat beraktifitas sebagai manusia produktif. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 6

2. M I S I Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan yang merupakan penjabaran dari visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Visi Dinas Kesehatan Provinsi, maka misi pembangunan kesehatan di Jawa Timur adalah : 1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat 2. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau 3. Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan 4. Mendayagunakan sumber daya kesehatan 5. Menciptakan tata kelola upaya kesehatan yang baik dan bersih 3. TUJUAN Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan misinya menetapkan tujuan sebagai berikut : 1. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat, maka tujuan yang ingin dicapai adalah Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. 2. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, maka tujuan yang ingin dicapai adalah Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat. 3. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan maka tujuan yang ingin dicapai adalah Optimalisasi penanggulangan masalah gizi dan Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana serta Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat. 4. Dalam mewujudkan misi keempat yaitu Mendayagunakan sumber daya kesehatan, maka tujuan yang ingin dicapai adalah Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan dan Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan pengembangan sumber daya kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 7

Tabel : 2.1 Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan MISI TUJUAN INDIKATOR TUUAN 1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI 2. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau 3.Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulang an masalah kesehatan 4.Mendayaguna kan sumber daya kesehatan Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat a. Optimalisasi penanggulangan masalah gizi b. Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana c. Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat a. Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan a. Angka Kematian Ibu (AKI) b. Angka Kematian Bayi (AKB) c. Angka Harapan Hidup (AHH) Persentase Balita Gizi Buruk Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam Persentase Akses Air Minum Berkualitas Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat b. Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan pengembangan sumber daya kesehatan i. Rasio Dokter Umum ii. Rasio Bidan c. Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil. Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan 4. S A S A R A N Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 8

Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka sampai dengan akhir tahun 2016, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menetapkan sasaran dengan rincian sebagai berikut : 1. Dalam mewujudkan tujuan Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat maka ditetapkan sasaran Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat dengan indikator Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI). 2. Dalam mewujudkan tujuan Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat maka ditetapkan sasaran Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat dengan indikator : a. Angka Kematian Ibu (AKI) b. Angka Kematian Bayi (AKB) c. Persentase Fasilitas Kesehatan Dasar sesuai standar d. Persentase Fasilitas Kesehatan Rujukan sesuai standar e. Persentase Kasus Pemasungan yang ditangani f. Angka Harapan Hidup (AHH) 3. Dalam mewujudkan tujuan Optimalisasi penanggulangan masalah gizi maka ditetapkan sasaran Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal dengan indikator: a. Persentase Balita Gizi Buruk. b. Persentase Balita Stunting 4. Dalam mewujudkan tujuan Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana, maka ditetapkan sasaran Meningkatnya Upaya Pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana dengan indikator: a. Persentase penanggulangan KLB skala provinsi dalam <48 jam b. Persentase screening PTM bagi penduduk berisiko usia >15 tahun secara kumulasi 5. Dalam mewujudkan tujuan Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat maka ditetapkan sasaran Meningkatnya Akses pada Lingkungan yang Sehat dengan indikator : a. Persentase akses air minum berkualitas b. Persentase akses sanitasi dasar (jamban sehat) 6. Dalam mewujudkan tujuan Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes, dan makanan, maka ditetapkan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 9

sasaran Meningkatnya sediaan farmasi, alkes, dan makanan bermutu, bermanfaat, dan aman dengan indikator: a. Presentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat. b. Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat 7. Dalam mewujudkan tujuan Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan pengambangan sumber daya kesehatan dan kecukupan pembiayaan kesehatan, maka ditetapkan sasaran Terwujudnya Sumber daya kesehatan yang memadai, proporsional, dan handal dengan indikator rasio tenaga kesehatan strategis terhadap jumlah penduduk yaitu: a. Rasio Dokter Spesialis Anak b. Rasio Dokter spesialis Obgyn c. Rasio Dokter Umum d. Rasio Bidan e. Rasio Perawat f. Rasio Nutrisionis 8. Dalam mewujudkan tujuan Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil, maka ditetapkan sasaran Meningkatnya pembiayaan kesehatan dengan indikator Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan. Tabel : 2.2 1.Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 2.Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran TUJUAN SASARAN Uraian Indikator Uraian Indikator Persentase Desa Masyarakat yang Persentase Desa Siaga Aktif mandiri dan hidup Siaga Aktif Purnama Purnama Mandiri sehat Mandiri (PURI (PURI a. Angka Kematian Ibu (AKI) b. Angka Kematian Bayi (AKB) Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat a. Angka Kematian Ibu (AKI) b. Angka Kematian Bayi (AKB) c. Persentase Fasilitas Kesehatan Dasar sesuai standar d. Persentase Fasilitas Kesehatan Rujukan sesuai standar e.persentase Kasus Pemasungan yang ditangani f. Angka Harapan Hidup (AHH) Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 10

3.Optimalisasi penanggulangan masalah gizi Persentase Balita Gizi Buruk Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal a.persentase Balita Gizi Buruk b.persentase Balita Stunting 4. Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam Meningkatnya Upaya Pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana a. Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam b.persentase Screening PTM bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi 5. Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat Persentase Akses Air Minum Berkualitas Meningkatnya Akses pada lingkungan yang sehat a.persentase Akses Air Minum Berkualitas b.persentase Akses Sanitasi Dasar (Jamban Sehat) 6. Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman a. Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat b. Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat 7. Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan pengembangan sumber kesehatan daya i. Rasio Dokter Umum ii. Rasio Bidan Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proporsional dan Handal a. Rasio Dokter Spesialis Anak b.rasio Dokter Spesilas Obgyn c.rasio Dokter Umum d.rasio Bidan e. Rasio Perawat f.rasio Nutrisionis 8. Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil. Persentase Masyarakat Miskin Peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Terintegrasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 11

5. STRATEGI KEBIJAKAN Strategi Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai dengan akhir tahun 2016 dirumuskan sebagai berikut : 1. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat, maka strategi kebijakan yang ingin dicapai adalah Pembangunan berwawasan kesehatan, Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor dalam pelaksanaan PHBS dan Pengembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). 2. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau, maka strategi kebijakan yang ingin dicapai adalah Peningkatan pelayanan kesehatan ibu, KB, bayi, remaja dan lansia, Peningkatan aksesibilits dan kualitas pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan dan Penanganan masalah kesehatan jiwa. 3. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan maka strategi kebijakan yang ingin dicapai adalah Penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada bayi, anak balita,ibu hamil dan menyusui, Penguatan kepemilikan program di tingkat kabupaten kota melalui advokasi komunikasi dan mobilisasi social, Optimalisasi tata laksana penyakit menular, tidak menular disemua jenjang pelayanan kesehatan, Penguatan dukungan masyarakat sipil dalam pengendalian penyakit, Penguatan Manajemen Bencana dan Surveilans Epidemiologi, Peningkatan kapasitas tenaga teknis program melalui pelatihan yang bermutu yang dikelola oleh lembaga pelatihan kesehatan yang terstandar, Membuat upaya inovatif dalam pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan dengan melibatkan kalangan akademisi dan lembaga riset kesehatan, Peningkatan akses Lingkungan Sehat melalui pemberdayaan masyarakat dan Peningkatn peran lintas sektor dalam mendukung akses lingkungan sehat. 4. Dalam mewujudkan misi keempat yaitu Mendayagunakan sumber daya kesehatan, maka strategi kebijakan yang ingin dicapai adalah Peningkatan Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan memenuhi syarat untuk mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan yang berorientasi patient safety, Pendistribusian tenaga kesehatan di rumah sakit, balai Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 12

kesehatan, puskesmas dan jaringannya, Pendayagunaan tenaga kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan penataan, Pembuatan regulasi penataan tenaga kesehatan dan Peningkataan pembiayaan kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota melalui DHA dan Pemberdayaan masyarakat /swasta dalam jaminan kesehatan. 5. PROGRAM DAN KEGIATAN Berdasarkan Isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi Kebijakan yang telah dirumuskan maka Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari 3 Kegiatan yaitu : a) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat b) Pengembangan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat) c) Pengembangan posyandu dan Desa Siaga 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, terdiri dari 8 kegiatan yaitu : a) Peningkatan kesehatan anak, remaja dan usila b) Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas beserta jaringannya c) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita dan anak pra sekolah d) Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana e) Perluasan fungsi pelayanan Pondok Bersalin Desa (polindes), dari hanya melayani pasien bersalin menjadi Pondok Kesehatan Desa f) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus (Indra, Jiwa, Olahraga, Batra dan Kesehatan Kerja) g) Peningkatan Mutu Pelayanan dan Jangkauan Kesehatan Penunjang (Laboratorium, Darah, Radiomedik, Bengkel Alkes) h) Peningkatan Kesehatan Penduduk Miskin, Daerah Terpencil dan Tertinggal di Puskesmas dan Jaringannya 3. Program Upaya Kesehatan Perorangan, terdiri dari 2 kegiatan yaitu : a) Peningkatan Kualitas Pelayanan di RS b) Peningkatan pelayanan kesehatan penunjang dan kegawatdaruratan di RSU dan RS khusus 4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, terdiri dari 3 kegiatan yaitu : a) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 13

b) Pemberdayaan masyarakat Untuk pencapaian keluarga sadar gizi c) Penyelidikan surveillans untuk kewaspadaan pangan dan gizi 5. Program Pengendalian Penyakit, terdiri dari 12 kegiatan yaitu : a) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit serta Tata Laksana Penderita b) Peningkatan Surveillance Epidemologi dan Pengamatan Penyakit serta Penanggulangan KLB c) Pengendalian Penyakit Kusta dan Frambusia d) Pengendalian Penyakit TBC (Tuberkulosis) e) Pengendalian HIV/AIDs f) Pengendalian Penyakit Malaria g) Pengendalian Penyakit PES h) Pencegahan DBD (Demam Berdarah) i) Penyelenggaraan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah j) Peningkatan Imunisasi k) Pemberantasan penyakit menular langsung (P2ML) l) Pemberantasan penyakit bersumber binatang (P2B2) m) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah bencana 6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat, terdiri dari 4 kegiatan yaitu : a) Pengembangaan Sarana SAPL Melalui Participatory b) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar c) Penyehatan Lingkungan d) Peningkatan upaya pengamanan limbah cair dan padat 7. Program Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Pengamanan Makanan, terdiri dari 9 kegiatan yaitu : a) Upaya penyediaan obat dan perbekalan kesehatan b) Peningkataan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan c) Peningkatan mutu Penggunaan obat d) Upaya Pengembangan Pemanfaatan Bahan Alam Indonesia dalam bentuk obat tradisional dan kosmetika e) Peningkatan mutu dan keamanan makanan f) Peningkatan dan Pengembangan Balai Materia Medika Batu g) Pencegahan Penyalahgunaan Narkotik, Psikotropika Dan Zat Adiktif Lainnya (Napza) h) Peningkatan kualitas produk alat kesehatan i) Pengadaan Bahan Kimia dan Laboratorium 8. Program Sumber Daya Kesehatan, yang terdiri dari 3 kegiatan yaitu : a) Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas dan jaringannya serta Rumah Sakit Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 14

b) Penempatan, pengembangan dan pemenuhan tenaga kesehatan di tempat pelayanan (puskesmas, rumah sakit dan jaringannya) c) Peningkatan Profesionalisme dan pengembangan karir tenaga kesehatan d) Pengembangan Pembiayaan dan Jamiman Kesehatan. 9. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan, yang terdiri dari kegiatan yaitu : a) Pengembangan dan fasilitasi Program Kesehatan b) Pengembangan manajemen perencanaan dalam bidang kesehatan c) Kerjasama program, lintas sektor dan antar daerah dalam bidang kesehatan d) Peningkatan manajemen dan fungsi kelembagaan UPT 10. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri dari 1 kegiatan yaitu: a) Pelaksanaan Administrasi Perkantoran 11. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, terdiri dari 4 kegiatan yaitu : a) Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana b) Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 12. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah, terdiri dari 2 kegiatan yaitu : a) Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah b) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 13. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan, terdiri dari 3 kegiatan yaitu : a) Penyusunan Dokumen Perencanaan b) Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran c) Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data B. PERJANJIAN KINERJA (PK) DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Setiap sasaran (ada 9 sasaran pada Renstra) telah ditetapkan sejumlah indikator dan untuk memudahkannya disusunlah Indikator Kinerja Utama (IKU) dan beberapa indikator untuk program prioritas/icon Gubernur bidang kesehatan sejumlah 22 indikator. Rumusan tersebut tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016, berdasarkan Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) tahun 2016 mendapatkan anggaran sebesar Rp 80.615.486.650,- dalam rangka mencapai 9 sasaran strategis, dengan 13 program dan 58 kegiatan (terlampir). Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 15

Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dijadikan acuan untuk mengukur Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dan melaporkannnya dalam Laporan Kinerja. Untuk mengetahui indikator kinerja dan rencana tingkat capaian (target) dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2016Dinas Kesehatan Provinsi Jatim TUJUAN SASARAN TARGET Uraian Indikator Uraian Indikator 1.Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI 11 % 2.Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat a. Angka Kematian Ibu (AKI) b. Angka Kematian Bayi (AKB) Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat a. Angka Kematian Ibu (AKI) b. Angka Kematian Bayi (AKB) c. Persentase Fasilitas Kesehatan Dasar sesuai standar d. Persentase Fasilitas Kesehatan Rujukan sesuai standar e.persentase Kasus Pemasungan yang Ditangani f. Angka Harapan Hidup (AHH) 97,19 25,61 15 % 65 % 0,6 % 71 3.Optimalisasi penanggulanga n masalah gizi Persentase Balita Gizi Buruk Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal a. Persentase Balita Gizi Buruk b.persentase Balita Stunting 2 % 27,2 % 4. Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam Meningkatnya Upaya Pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana a. Persentase Penanggulan gan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam 80 % Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 16

b.persentase Screening PTM bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi 12 % 5. Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat Persentase Akses Air Minum Berkualitas Meningkatnya Akses pada lingkungan yang sehat a.persentase Akses Air Minum Berkualitas b.persentase Akses Sanitasi Dasar (Jamban Sehat) 82 % 75 % 6. Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi, alkes dan makanan 7. Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan pengembangan sumber daya kesehatan Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat i. Rasio Dokter Umum ii. Rasio Bidan Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proporsional dan Handal a.persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat b. Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat ` i. Rasio Dokter Spesialis Anak ii.rasio Dokter Spesilas Obgyn iii.rasio Dokter Umum iv.rasio Bidan v. Rasio Perawat vi.rasio Nutrisionis 70 % 80 % 1 1 19 49 86 6 8. Pembiayaan Kesehatan dengan jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil. Persentase Masyarakat Miskin Peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Terintegrasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan Persentase Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan 15% Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja dalam format Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), fungsi perencanaan (Planning) yang sudah berjalan mulai dari Rencana Strategis (renstra) yang mengacu pada RPJMD, RKPD maupun Rencana Kinerja Tahunan, Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Perjanjian Kinerja hingga pelaksanaan pembangunan kesehatan itu sendiri sebagai fungsi actuating dan kemudian pertanggungjawaban atas pelaksanaan pembangunan sebagai fungsi controlling. Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur, terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya. Didalam prosesnya pengukuran dilakukan pada aspek kegiatan, program dan sasaran. Pada prinsipnya pengukuran dilakukan untuk melihat/mengevaluasi sejauh mana kegiatan, program dan sasaran dilaksanakan sesuai dengan arah yang diinginkan,dengan berbagai piranti perencanaan berupa Pengukuran Kinerja. A. PENGUKURAN KINERJA Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement). Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan rumus sebagai berikut : a. Tingkat Realisasi Positif : Capaian = Realisasi Target x 100 % b. Tingkat Realisasi Negatif : Capaian = Target (Realisasi Target) Target x 100 % Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 18

Sedangkan untuk katagori capaian digunakan sebagai berikut : No Rentang Capaian Kategori Capaian 1 Lebih dari 100 % Sangat baik 2 75 % sampai 100 % Baik 3 55 % sampai 75 % Cukup 4 Kurang dari 55 % Kurang B. CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Reviu Atas Laporan Kinerja. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja organisasi pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 disajikan sebagai berikut : Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 19

NO 1 2 3 4 5 6 7 1 Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat 1 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI) 11.00 15.80 143.64 Sangat Baik 2 5 SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat 3 Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal 4 Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Akibat Bencana Meningkatnya Akses pada Lingkungan yang Sehat 6 Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman 7 Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proporsional dan Handal 8 Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 Angka Kematian Ibu (AKI) 3 Angka Kematian Bayi (AKB) 4 Persentase Fasilitas Kesehatan Dasar sesuai Standar 5 Persentase Fasilitas Kesehatan Rujukan sesuai Standar 6 Persentase Kasus Pemasungan yang ditangani 7 Angka Harapan Hidup (AHH) 8 Persentase Balita Gizi Buruk 9 Persentase Balita Stunting 10 Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam 11 Persentase Screening PTM bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi 12 Persentase Akses Air Minum Berkualitas 13 Persentase Akses Sanitasi Dasar (Jamban Sehat) 14 Persentase Sediaan Farmasi yang Memenuhi Syarat 15 Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat 16 Rasio Dokter Spesialis Obgyn 17 Rasio Dokter Spesialis Anak TARGET REALISASI CAPAIA N (% ) KATEGORI CAPAIAN 97.19 91.00 106.37 Sangat Baik 25.61 23.60 107.85 Sangat Baik 15.00 24.90 166.00 Sangat Baik 65.00 67.00 103.08 Sangat Baik 0.60 0.60 100.00 Baik 71.00 70.83 99.76 Baik 2.00 0.80 160.00 Sangat Baik 27.20 26.10 104.04 Sangat Baik 80.00 93.00 116.25 Sangat Baik 12.00 11.00 91.67 Baik 82.00 83.87 102.28 Sangat Baik 75.00 83.08 110.77 Sangat Baik 70.00 69.00 98.57 Baik 80.00 79.00 98.75 Baik 1.00 1.13 112.86 Sangat Baik 1.00 1.05 104.67 Sangat Baik 18 Rasio Dokter Umum 19.00 17.04 89.71 Baik 19 Rasio Bidan 49.00 56.59 115.49 Sangat Baik 20 Rasio Perawat 86.00 84.85 98.66 Baik 21 Rasio Nutrisionis 6.00 4.83 80.44 Baik 22 Persentase 15.00 15.00 100.00 Baik Masyarakat Miskin dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 20

Dari tabel 3.1 diatas terlihat dari 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) ada 13 (59 %) IKU dengan kategori capaian sangat baik (>100 %) dan 9 (41 %) IKU dengan kategori capaian baik (75 % - 100 %). Sedangkan kalau dilihat dari pencapaian target yang sudah mencapai target ( 100 %) adalah 15 (68 %) IKU dan yang belum mencapai target (< 100 %) adalah 7 (32 %) IKU. NO SASARAN REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET STRATEGIS Th. 2015 (n-1) Th. 2016 (1) 1 2 3 4 5 6 1 Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat 1 Persentase Desa Siaga Aktif Purnama Mandiri (PURI) 11.00 15.00 15.80 2 Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat 3 Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal 4 Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Akibat Bencana 5 Meningkatnya Akses pada Lingkungan yang Sehat 6 Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman 7 Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proporsional dan Handal 8 Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan Tabel 3.2 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran 2 Angka Kematian Ibu (AKI) 97.19 89.60 91.00 3 Angka Kematian Bayi (AKB) 25.61 24.00 23.60 4 Persentase Fasilitas 15.00 8.96 24.90 Kesehatan Dasar sesuai Standar 5 Persentase Fasilitas 65.00 65.00 67.00 Kesehatan Rujukan sesuai Standar 6 Persentase Kasus 0.60 0.70 0.60 Pemasungan yang ditangani 7 Angka Harapan Hidup (AHH) 71.00 70.68 70.83 8 Persentase Balita Gizi Buruk 2.00 1.80 0.80 9 Persentase Balita Stunting 27.20 27.10 26.10 10 Persentase Penanggulangan 80.00 93.00 93.00 KLB Skala Provinsi dalam <48 jam 11 Persentase Screening PTM 12.00 5.20 11.00 bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi 12 Persentase Akses Air Minum 82.00 82.32 83.87 Berkualitas 13 Persentase Akses Sanitasi 75.00 78.01 83.08 Dasar (Jamban Sehat) 14 Persentase Sediaan Farmasi 70.00 65.00 69.00 yang Memenuhi Syarat 15 Persentase Produk Makanan 80.00-79.00 Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat Kesehatan 16 Rasio Dokter Spesialis Obgyn 1.00 1.14 1.13 17 Rasio Dokter Spesialis Anak 1.00 0.82 1.05 18 Rasio Dokter Umum 19.00 17.14 17.04 19 Rasio Bidan 49.00 45.44 56.59 20 Rasio Perawat 86.00 85.35 84.85 21 Rasio Nutrisionis 6.00 4.85 4.83 22 Persentase Masyarakat Miskin 15.00 8.01 15.00 dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 21

Dari tabel 3.2 diatas terlihat dari 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada 13 (59 %) IKU yang naik realisasinya dan ada 8 (36 %) IKU yang turun realisasinya serta ada 1 (5 %) IKU yang tidak bisa dibandingan karena indikator baru, yaitu Persentase Produk Makanan Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat Kesehatan. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 22

Dari tabel 3.3 diatas terlihat dari 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) ada 8 (36 %) IKU yang sudah tercapai target akhir Rensta tahun 2019 dan 14 (64 %) IKU yang masih belum tercapai akhir Rentra tahun 2019. Tabel 3.4 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional N O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISAS I REALISASI NASIONAL KET (+/-) 1 2 3 4 5 6 1 Masyarakat yang mandiri dan 1 Persentase Desa Siaga Aktif 15.80 - - hidup sehat Purnama Mandiri (PURI) 2 Meningkatnya Pelayanan 2 Angka Kematian Ibu (AKI) 91.00 - - kesehatan yang bermutu dan 3 Angka Kematian Bayi (AKB) 23.60 - - terjangkau bagi masyarakat 4 Persentase Fasilitas Kesehatan 24.90 - Dasar sesuai Standar 5 Persentase Fasilitas Kesehatan 67.00 - - Rujukan sesuai Standar 6 Persentase Kasus 0.60 - - Pemasungan yang ditangani 7 Angka Harapan Hidup (AHH) 70.83 - - 3 Meningkatnya 8 Persentase Balita Gizi Buruk 0.80 3.40 + Penanggulangan masalah gizi yang optimal 9 Persentase Balita Stunting 26.10 27.50 + 4 Meningkatnya Upaya Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Akibat Bencana 5 Meningkatnya Akses pada Lingkungan yang Sehat 6 Meningkatnya Sediaan Farmasi, Alkes, dan Makanan Bermutu, Bermanfaat dan Aman 7 Terwujudnya Sumber Daya Kesehatan yang Memadai, Proporsional dan Handal 8 Meningkatnya Pembiayaan Kesehatan Dari tabel 3.4 diatas terlihat dari 22 Indikator Kinerja Utama (IKU) ada 4 (18 %) IKU yang sudah ada data pembanding tingkat Nasional, sedangkan 18 IKU belum ada data pembanding. Dari 4 diatas target tingkat Nasional. 10 Persentase Penanggulangan KLB Skala Provinsi dalam <48 jam 11 Persentase Screening PTM bagi Penduduk Berisiko Usia >15 Tahun secara Kumulasi 12 Persentase Akses Air Minum Berkualitas 93.00 90.00 + 11.00 - - 83.87 - - 13 Persentase Akses Sanitasi 83.08 67.81 + Dasar (Jamban Sehat) 14 Persentase Sediaan Farmasi 69.00 - - yang Memenuhi Syarat 15 Persentase Produk Makanan 79.00 - - Hasil Sampel yang Memenuhi Syarat Kesehatan 16 Rasio Dokter Spesialis Obgyn 1.13 - - 17 Rasio Dokter Spesialis Anak 1.05 - - 18 Rasio Dokter Umum 17.04 - - 19 Rasio Bidan 56.59 - - 20 Rasio Perawat 84.85 - - 21 Rasio Nutrisionis 4.83 - - 22 Persentase Masyarakat Miskin 15.00 - - dan Tidak Mampu yang Dapat Mengakses Pelayanan Kesehatan!00 %) IKU tersebut semuanya angkanya berada Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 23

C. ANALISIS PENYEBAB PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan antara lain adalah : 1. Masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi 2. Masih tingginya masalah kesehatan akibat penyakit menular dan tidak menular 3. Belum optimalnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan 4. Belum optimalnya pelaksanaan jaminan kesehatan 5. Belum optimalnya penanganan masalah stunting 6. Masih tingginya kasus jiwa yang dipasung 7. Penyebaran tenaga kesehatan yang belum merata Solusi terhadap permasalah tersebut adalah : 1. Solusi yang diusulkan dalam mengatasi masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak melalui upaya sebagai berikut: a. Kelembagaan forum Penakib di Provinsi b. Pengembangan forum Penakib di Kab/Kota c. Pengembangan rumah tunggu lahiran d. Penguatan jejaring sistem rujukan maternal dan neonatal di Kab/Kota e. Surveillans kesehatan anak dan kematian ibu f. Audit maternal perinatal g. Penguatan keterlibatan masyarakat pada program KIA melalui P4K h. Ketersediaan buku KIA, buku pintar KIA bagi Calon Pengantin 2. Solusi yang diusulkan untuk mengatasi masih tingginya masalah kesehatan akibat penyakit menular dan tidak menular sebagai berikut : a. Penyakit Menular i. Untuk pengendalian HIV-AIDS : Desentralisasi ARV ke Kab/kota dan implementasi layanan ARV di Puskesmas Aktifasi layanan tes HIV di seluruh UPT RSU dan RSP/kusta ii. Untuk pengendalian Tuberkulosis : Penyediaan logistik, penguatan keterlibatan UPT dalam program, peningkatan keterlibatasan semua stakeholder, peningkatan mutu program dengan menjaga mutu Lab, penguatan jejaring lab dan pendampingan RS Sub Rujukan TB MDR iii. Untuk pengendalian Kusta : Penguatan kapasitas petugas, deteksi dini melalui penemuan secara aktif berbasis keluarga melalui Gerakan Cinta Keluarga Penguatan seluruh stakeholder untuk menghilangkan stigma dengan melibatkan orang yang pernah menderita kusta Kegiatan inovasi untuk pencegahan dan pengobatan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 24

b. Penyakit Tidak Menular : i. Membentuk POSBINDU di masyarakat, sampai dengan saat ini sudah terbentuk 3884 posbindu ii. Menyiapkan Puskesmas Bindu iii. Menyiapkan RS Rujukan iv. Bekerjsasama dengan LS untuk membangun jejaring kemitraan 3. Solusi yang diusulkan terkait belum optimalnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan adalah dengan memberlakukan kebijakan akreditasi terhadap pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, untuk meningkatkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. 4. Solusi yang diusulkan terkait belum optimalnya pelaksanaan jaminan kesehatan adalah merelease rencana pembiayaan yang baru pasca Pencabutan Perda No 4 Tahun 2009 dengan fokus Rencana Integrasi oleh Daerah dan Rencana Pembiayaan Provinsi yang diatur dalam PERDA N0. 1 Th. 2016 tentang Sistem Kesehatan Provinsi. 5. Solusi yang diusulkan terkait dengan belum optimalnya penanganan masalah stunting sebagai berikut : a. Upaya preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dengan penyuluhan gizi, revitalisasi posyandu, pemberian suplementasi gizi dan pemberian MP ASI bagi balita keluarga miskin. b. Upaya kuratif dan rehabilitatif untuk pengobatan dan pemulihan pada balita gizi buruk meliputi penemuan aktif dan rujukan kasus gizi buruk, perawatan balita gizi buruk dan pendampingan balitas gizi buruk pasca perawatan. 6. Solusi yang diusulkan terkait masih tingginya kasus jiwa yang dipasung adalah penanganan kasus pasung berbasis masyarakat dengan mengandalkan pelayanan rawat jalan, dapat ditangani di semua pelayanan kesehatan terutama Puskesmas dan jaringannya dan pemberdayaan pasien pasca pasung 7. Solusi yang diusulkan terkait penyebaran tenaga kesehatan yang belum merata adalah dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 74 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. D. ANALISIS PENGGUNAAN SUMBER DAYA ANGGARAN Sebagai upaya mewujudkan kinerja yang baik, tettunya harus didukung anggaran yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya. Berikut disampaikan penggunaan sumber daya anggaran di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2016 : Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2016 25