Modul 3 Uji Toksisitas Sub-Lethal
MODUL 3 Uji Toksisitas Sub-Lethal POKOK BAHASAN : Pemaparan dan pengamatan Uji Toksisitas Sub-Lethal TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami dan mampu melaksanakan persiapan, pemaparan, dan pengamatan Uji Toksisitas Sub-Lethal; 2. Memahami dan mampu melaksanakan analisis data hasil pengamatan. TINJAUAN PUSTAKA : Uji toksisitas Sub-Lethal merupakan bagian dari uji toksisitas kuantitatif yang dilakukan dengan pendedahan larutan bahan kimia atau polutan dalam jangka waktu relatif lebih lama dibandingkan Uji toksisitas Akut (beberapa hari, minggu). Parameter yang diamati dari uji toksisitas sub-lethal pada ikan umumnya gejala fisiologis seperti aktivitas gerak (gerak aktif / pasif, gerak renang, gerak operculum/ mulut ikan dalam aktivitas respirasi) dan gejala klinis (produksi lendir pada sisik, serta keadaan insang pada ikan akibat dari larutan bahan toksik ) PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 1. PEMAPARAN DAN PENGAMATAN UJI SUB-LETHAL Alat : Bahan : Bak Fiber Akuarium Selang dan Batu Aerasi Pompa Aerasi Saringan Ikan Timbangan Selang Siphon ph meter Hand Counter Ikan Uji (3 Kelas Ukuran) Benzene Fenol Kloroform Crude oil Pakan Ikan Kertas Label Tissue Laboratorium Gloves Prosedur : 1.1. Persiapan Uji Sub-Lethal 1. Ikan uji diaklimatisasi di dalam bak fiber selama 3 hari di laboratorium dengan aerasi yang cukup
2. Akurium dibersihkan dan dibilas dengan air bersih, lalu isi sebanyak 15 liter (sebagai volume kerja) dengan air ledeng 3. Alat aeasi (blower/aerator) beserta perlengkapannya seperti selang aerasi, batu aerasi, pengatur bukaan udara dan penempel selang aerasi disetting pada posisi yang sesuai 4. Kabel blower/aerator disambungkan ke dalam sumber arus listrik dan diatur volume aerasi sesuai dengan kebutuhan. 1.2. Pelaksanaan Uji Sub-Lethal 1. Dibuat konsentrasi stock dari bahan uji (benzene,, kloroform, crude oil dan oli bekas) masing-masing sebesar 10000 mg/l; 2. Ke dalam akuarium, dimasukkan masing-masing 10 ekor ikan uji (sesuai dengan Kelas Ukuran Ikan) kecuali ikan beser sebanyak 5 ekor, ditunggu beberapa saat hingga ikan uji terlihat sudah teradaptasi dengan lingkungan akuarium. 3. Diambil secara acak 3 (tiga) ikan uji dari setiap akuarium untuk ditimbang bobot awal masing-masing, dirata-ratakan, dan ditempatkan kembali ikan-ikan tersebut ke dalam akuarium. 4. Ke dalam akuarium, ditambahkan bahan uji hingga konsentrasi akhir bahan uji di dalam akuarium tersebut sebesar 5, 15 dan 25 mg/l (Konsentrasi Sub-Lethal yang ditetapkan) Tentukan berapa volume larutan stock yang harus diambil! (dihitung dengan Rumus Pengenceran); 5. Diaduk perlahan hingga bahan uji larut sempurna dalam air akuarium. 10 ekor ikan uji dalam 15 Liter air Stock Larutan bahan uji Gambar 3.1. Ilustrasi Persiapan Uji Toksisitas Sub-Lethal
1.3. Pengamatan Uji Sub-Lethal Pengamatan ikan uji dilakukan pada satu jam pertama dilanjutkan dengan pengamatan harian selama satu minggu. Pemberian pakan diberikan setiap hari sebanyak setengah sendok kecil dan disifon setiap hari dengan mengganti air sebanyak yang dibuang dengan air media sesuai konsentrasi yang ditetapkan. Dibuat grafik gerak operculum per kelompok dan per kelas serta grafik Survival Rate (SR) ikan uji. FORMAT TABULASI DATA PENGAMATAN TOKSISITAS SUB-LETHAL 1. Data per Kelompok Format Tabulasi Data Pengamatan Ikan Uji per Kelompok Kelompok Jenis Bahan Toksik :.. :.. Konsentrasi Bahan Toksik :.. Kelas Ukuran Ikan :.. Waktu dedah 1 jam Gejala Fisiologis Gejala klinis Mortalitas Survival rate (%) Gerak operculum (GO) Aktifitas gerak (AG) 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7 hari Rata-rata
Keterangan : Jumlah gerak operculum merupakan hasil perhitungan dari sampel ikan yang diambil secara acak sebanyak 3 (tiga) ekor dengan masing-masing gerak operculum dihitung dalam waktu satu menit, kemudian jumlah gerak operculum dari ikan tersebut dijumlahkan dan dirata-ratakan. Memberi tanda (+) untuk gejala fisiologis dan gejala klinis dengan ketentuan sebagai berikut : (+) : Kurang aktif/sedikit lendir (++) : aktif/cukup berlendir (+++) : Sangat aktif/banyak lender Gambar 3.2. Daerah operculum dan pengamatan lendir ikan uji operculum daerah pengamatan lendir 2. Data Kelas Format Tabulasi Data Pengamatan Ikan Uji per Kelas Jenis Bahan Toksik :.. Ukuran Ikan :.. Konsentrasi Bahan Toksik :.. Konsentrasi Kelompok Gejala Fisiologis Gejala Klinis Survival Rate Bahan Toksik (sebagai ulangan) GO rata-rata AG rata-rata (%) 5 ppm benzen
Rerata 15 ppm benzen Rerata 25 ppm benzen Rerata Kontrol benzen Rerata
3. Data Angkatan (Seluruh Kelas) Ukuran Kelas Ikan Konsentrasi Bahan Toksik Jenis Bahan Uji Gejala Fisiologis GO ratarata AG ratarata Gejala Klinis Survival Rate (%) Kecil / Sedang / Besar 5 ppm benzen kontrol 15 ppm benzen kontrol 25 ppm benzen kontrol
PERTANYAAN MODUL 3 : *) tuliskan jawaban di Buku Jurnal masing-masing! 1. Hitunglah berapa volume Larutan Logam yang harus diambil dari Larutan Stock dengan Konsentrasi 10000 mg/l untuk mendapatkan Konsentrasi Akhir di akuarium (15 Liter) sebesar 5, 15 dan 25 mg/l? (Gunakan Rumus Pengenceran!) 2. Terangkan secara singkat bagaimana alur mekanisme akumulasi bahan toksik di dalam jaringan/organ ikan!