BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

MUSEUM DESAIN GRAFIS DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ACTION FIGURE CENTRE

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AKADEMI DAN GALERI FOTOGRAFI

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN E-NET AND GAMEDEV CORE DI YOGYAKARTA

Gambar 6.1. Sketsa aplikasi warna pada dinding dan lantai.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INSTITUT FILM DI YOGYAKARTA KONSEP PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAPAK INSTITUT FILM DI YOGYAKARTA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT STUDI GEMPA BUMI DI KABUPATEN BANTUL

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP. perencanaan Perpustakaan Umum Daerah di Jakarta Barat adalah :

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN TRADISIONAL DI SENGGIGI LOMBOK BARAT

bangunan dapat mengkomunikasikan karakter simbolik dari Toyota.

4. BAB 4 PROGRAM ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI FOTO

MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB VI. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS REKREASI di PERKEBUNAN STROBERI KALIURANG

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DESAIN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENGOMPOSAN SAMPAH

Gelanggang Seni Remaja di Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG JOGJA POST DAN TV DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI LUKIS MODERN DI YOGYAKARTA

sesuatu yang bergerak atau berkembang kreatif menemukan bentuk visualisasinya dan memiliki ekspresi -ekspresi bebas ekspresif.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PEMALANG

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

CLOVE CIGARETTE MUSEUM OF KUDUS Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Post Modern

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK DI YOGYAKARTA

DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP. KONSEP SITE Site berada di bagian jalan Pupuk Raya. Ketinggian site dengan jalan besar 0-2 m. BAB V

Lokasi terpilih sebagai lokasi perencanaan dan perancangan bangunan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN INDIE COMMUNITY MUSIC CENTER DI YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP PERENCANAAN 6.1.1. Konsep Perencanaan Museum Desain Grafis di Yogyakarta Museum Desain Grafis di Yogyakarta merupakan museum khusus yang digunakan sebagai wadah berbagai macam kegiatan desain grafis, mencakup usaha pengoleksian, penyimpanan, pengkomunikasian dan pameran karya desain grafis yang ditujukan kepada masyarakat umum untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan di Yogyakarta. Materi koleksi yang terdapat dalam Museum Desain Grafis di Yogyakarta berupa karya-karya desain grafis yang sebagian besar berupa benda 2 dimensi. Penyajian benda koleksi yang ada dalam Museum Desain Grafis melalui berbagai cara, yaitu : Ditempel pada dinding Sistem panel Diletakkan pada bidang Gambar 6.1. Konsep Penyajian Benda Koleksi Fasilitas utama dalam Museum Desain Grafis di Yogyakarta berupa ruang pamer. Fasilitas pendukung berupa ruang workshop, tempat penjualan karya desain grafis dan souvenir, tempat diskusi, dan tempat makan. 105

6.1.2. Konsep Program Ruang Konsep program ruang terdiri dari konsep dasar kebutuhan dan besaran ruang dan konsep hubungan ruang. 6.1.2.1. Konsep Dasar Kebutuhan dan Besaran Ruang Konsep dasar kebutuhan dan besaran ruang dapat dilihat melalui tabel 6.1 Tabel 6.1. Daftar Kebutuhan dan Besaran Ruang No. Kegiatan Kebutuhan Ruang Besaran Ruang (m 2 ) 1 Preservasi dan konservasi R. Penyimpanan 36 R. Dokumentasi 36 R. Perawatan 25 Gudang 72 Lavatori 15 2 Pameran Loket 22 Lobby 60 R. Informasi 3 R. Pamer tetap 2000 R. Pamer temporer 600 R. Duduk 18 R. Kepala 15 R. Staf 22 Lavatori 50 3 Komunikasi dan edukasi R. Workshop 208 R. Studio Desain 104 R. Informasi 3.12 R. Duduk 18.72 Gudang 16 Lavatori 50 4 Pengelolaan R. Pimpinan 30 R. Staf 216 R. Rapat 27 R. Fotokopi 6 R. Arsip 12 R. Lobby 30 Pantry 8 Lavatori 50 Dilanjutkan pada halaman 107 Lanjutan dari halaman 106 106

5 Perpustakaan R. Kepala 15 R. Staf 33 R. Peminjaman Buku 6 R. Rak Buku 11 R. Katalog 2 R. Baca 195 R. Sirkulasi Buku 9 R. Loker 10 R. Komputer 18 R. Perawatan 16 R. Fotokopi 6 Gudang 16 Hall 25 6 Diskusi / Ceramah Hall 156 7 Mini Cafe R. Makan 100 Dapur 20 Ruang pelayanan 15 Mini stage 12 Gudang 16 Lavatori 15 8 R. Penjualan Karya dan Souvenir Rak Barang 9.36 R. Display 73.125 R. Kasir 3 9 R. Elektrikal R. Kontrol Mesin 12 R. Genset 30 R. Kontrol 9 R. Kontrol alarm 16 kebakaran 10 R. Plumbing R. Pressure Tank 3 R. Water reservoir 15 Gudang 12 R. Telepon Switch 20 11 Servis Gudang 30 Dropping Area 30 Keamanan 54 R. Istirahat 20 Pantry 6 Lavatori 6 107

6.1.2.2. Konsep Hubungan Ruang Konsep hubungan ruang dapat dilihat melalui gambar 6.2. Gambar 6.2. Konsep Hubungan Ruang 6.2. KONSEP PERANCANGAN 6.2.1. Konsep Site Konsep site pada perancangan Museum Desain Grafis ditunjukkan melalui Gambar 6.3. 108

Gambar 6.3. Konsep Site 109

6.2.2. Konsep Transformasi Style Pop Art Konsep transformasi style pop art melalui tiga tahap analisis, yaitu dengan membandingkan karakter style pop art dengan style desain grafis yang lain kemudian memilah-milah karakter pop art tersebut yang dapat diterapkan pada bangunan. Langkah ketiga yaitu menghubungkan karakter pop art dengan suasana komunikatif, edukatif, dan rekreatif yang ingin dimunculkan. Dari ketiga tahap tersebut barulah ditemukan transformasi style pop art seperti pada gambar 6.4. berikut : Gambar 6.4. Konsep Transformasi Pop Art 110

6.2.2.1. Konsep Tampilan Bangunan Gambar 6.5. Konsep Tampilan Bangunan Tampilan bangunan berdasarkan pada konsep bentuk dan warna pada transformasi style pop art. 6.2.2.2. Konsep Tata Ruang Konsep tata ruang terdiri dari konsep tata ruang dalam dan luar. Gambar 6.6. Konsep Tata Ruang Luar 111

Gambar 6.7. Konsep Tata Ruang Dalam 6.2.2. Konsep Sistem Pencahayaan dan Penghawaan Beberapa persyaratan yang ideal bagi koleksi, antara lain : 1. Memiliki suhu tetap dan sedang, berkisar antara 18 20 o C. 2. Kelembaban relatif berkisar antara 45 55%. 3. Meminimalkan pemakaian lampu dalam melakukan aktivitas. Tempat penyimpanan koleksi dengan penerangan yang relatif gelap. Beberapa sistem yang dapat diterapkan pada bangunan Museum Desain Grafis Di Yogyakarta, antara lain : 112

a. Sistem Pencahayaan Pencahayaan buatan lebih dominan daripada pencahayaan alami, sistem pencahayaan buatan yang diterapkan dalam Museum Desain Grafis, antara lain : - Pencahayaan Langsung ke Dinding - Pencahayaan Baur - Pencahayaan Sorot - Pencahayaan Latar Belakang Pencahayaan buatan dengan menggunakan lampu jenis pure white light. b. Sistem Penghawaan Sistem penghawaan pada bangunan Museum Desain Grafis berasal dari sistem penghawaan alami dengan bukaan-bukaan agar sirkulasi udara dapat berlangsung dengan baik dan sistem penghawaan buatan diterapkan pada ruang-ruang yang tidak memungkinkan untuk dibuat dengan banyak bukaan dan pada ruang-ruang tempat menyimpan dan memamerkan obyek pamer dengan suhu yang stabil yaitu 18-20 o C. 6.2.3. Konsep Sistem Struktur Sistem struktur rigid frame sebagai sistem struktur bangunan Museum Desain Grafis Di Yogyakarta. Peletakan sistem rigid dapat berupa : d. Parallel Cross Frame (rangka melintang sejajar) e. Two Way Cross Frame (rangka melintang 2 arah) f. Internal-External Envelopes (rangka pembungkus) 6.2.4. Konsep Sistem Utilitas a. Sistem Transportasi Sistem transportasi dalam bangunan Museum Desain Grafis di Yogyakarta menggunakan : 3. Sistem transportasi horisontal Di dalam bangunan : selasar, koridor, hall 113

Di luar bangunan : jalur pejalan kaki (pedestrian), sirkulasi kendaraan, area parkir. 4. Sistem transportasi vertikal Jalur pergerakan secara vertikal hanya mempergunakan tangga dan ramp. b. Sistem Sanitasi dan Drainase Sistem sanitasi dan drainase dalam bangunan Museum Desain Grafis di Yogyakarta menggunakan : 3. Sumur / Pompa (swadaya) 4. PAM Sistem distribusi air bersih dalam bangunan Museum Desain Grafis di Yogyakarta menggunakan sistem distribusi down feed c. Sistem Electrical Sistem elektrical yang digunakan dalam bangunan Museum Desain Grafis di Yogyakarta berasal dari : 1. Sumber energi listrik dari PLN 2. Sumber energi listrik dari genset, 3. Sumber tenaga campuran (PLN+Genset) d. Sistem Fire Protection Sistem pemadaman kebakaran yang digunakan dalam bangunan Museum Desain Grafis di Yogyakarta berupa : 1. Sistem penyelidikan berupa smoke dan thermal detector, serta manual berupa push button. 2. Sistem penanggulangan berupa : Sprinkle Sprinkler digunakan pada ruangan museum desain grafis dengan peletakan pada setiap jarak 10 20 m 2. Fire Extinguisher (Halon Sistem) Digunakan pada daerah penanggulangan yang tidak boleh menggunakan air, seperti : ruang pamer, ruang preservasi dan konservasi, ruang arsip, dan ruang penjualan karya. 114

Fire Hydrant Hydrant dapat digunakan pada ruang dalam dan ruang luar bangunan dengan standar peletakan antara 20 30 m 2 Heat Protector Manual Alarm Bell 3. Sistem penyelamatan Museum Desain Grafis Di Yogyakarta menggunakan tangga darurat yang menghubungkan secara langsung ruang dalam dan ruang luar. e. Sistem Penangkal Petir Bangunan Museum Desain Grafis Di Yogyakarta menggunakan sistem penangkal petir Grounding Antenna. Grounding Antenna adalah sistem dengan menggunakan tiang di atas bangunan, terhubung dengan kabel yang menancap ke dalam tanah. 115

DAFTAR PUSTAKA Damajanti, Irma, Konservasi Preventif Karya Seni Lukis bagi Mahasiswa Seni, KK Ilmu Seni & Estetika-FSRD Institut Teknologi Bandung, 2007 Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta, Pedoman Pendirian Museum Kecil Tapi Indah, 1998 Ching, DK. Francis, diterjemahkan oleh Ir. Paulus Hanoto Ajie, Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Susunannya, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996 Kusmiati, Artini, Dimensi estetika Pada Karya Arsitektur dan Disain, Ikrar Mandiriabadi, 2004 Neufert, Ernst, Data Arsitek Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997 Neufert, Ernst, Data Arsitek Jilid II, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1997 Panero, Julius, Dimensi Manusia Dan Ruang Interior, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1979 Satwiko, Prasasto, Fisika Bangunan 1 dan Fisika Bangunan 2, Andi Offset, 2001 Sihombing, Danton, Tipografi dalam Desain Grafis, Jakarta, 2001 Sitepu, Vinsensius, Panduan Mengenal Desain Grafis, Jakarta, 2004 Sutaarga, Drs. M. Amir, Pedoman Penyelenggaraan Dan Pengelolaan Museum, Jakarta, 1989 Tanggoro, Dwi, Utilitas Bangunan, Penerbit Universitas Indonesia, 2004 White, Edward T, Buku Pedoman Konsep, Intermedia, 1996 116

DAFTAR REFERENSI http://desaingrafisindonesia.wordpress.com (28/08/2009) http://yogyakarta.bps.id (28/08/2008) http://artknowledgenews.com/id/japan_art_association.html (09/12/2009) http://en.wikipedia.org/wiki/pop_art (22/09/2009) http://en.wikipedia.org/wiki/bauhaus (22/09/2009) http://id.wikipedia.org/wiki/desain_komunikasi_visual (18/09/2009) http://id.wikipedia.org/wiki/de_stijl (22/09/2009) http://id.wikipedia.org/wiki/kertas (29/12/2009) http://id.wikipedia.org/wiki/ukuran_kertas (29/12/2009) http://www.bauhaus.de (13/11/2008) http://www.essential-architecture.com/style/sty-m01.htm (11/09/2009) http://www.postershop.com/art-movement-constructivism-p.html (11/09/2009) http://www.tipsdesain.com/sejarah.html (18/09/2009) http://www.museum-indonesia.net (10/09/2009) http://www.senirupa.net (10/01/2009) http://www.rumahku.rumahku-online.com (03/01/2010) http://www.salahsambung.info-poster-wwf-kreatif-penuh-makna (11/09/2009) http://koleksitempodoeloe.blogspot.com (11/09/2009) 117

http://www.detiknews.com/read/154130/1164873/10/melihat-lebih-dekatperawatan-naskah-kuno (14/07/2009) http://lifestyle.okezone.com/index.php/read/29/119423/merawat-buku-agar-awetmenarik (29/12/2009) http://pixelisme.blogspot.com/buku-kumpulan-proyek-desain-popart.html (08/08/2008) http://adipamungkas.blogspot.com/tentang-budaya-pop-dan-komunikasi.html (01/06/2009) http://www.blogger.com/feeds/3344037842265817263/posts/default (03/10/2009) http://blog-artikel-menarik.blogspot.com/50-poster-film-terbaik-di-dunia.html (16/02/2009) 118