APPROXIMATE COST ESTIMATE

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN APPROXIMATE COST ESTIMATE PADA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN RUKO (SOHO)

APPROXIMATE COST ESTIMATE BERDASARKAN KANDUNGAN BESI DAN KEBUTUHAN BEKISTING PADA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN TINGGI

Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, 2

PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

CARA PENDEKATAN PERHITUNGAN KUANTITAS PEMBESIAN PADA KOLOM STRUKTUR BETON BERTULANG

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

PROPORSI KOMPONEN BIAYA HARGA BAHAN, UPAH DAN ALAT PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

KETERKAITAN KUANTITAS PEKERJAAN DENGAN DURASI DAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

STUDI KASUS HARGA SATUAN UPAH DAN BAHAN UNTUK PROYEK BANGUNAN SATU LANTAI

RASIO KEBUTUHAN BETON, BESI TULANGAN, DAN BEKISTING UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK APARTEMEN & HOTEL

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )

STUDI TENTANG HARGA SATUAN UPAH PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Ruko atau rumah toko adalah suatu proyek konstruksi yang pada umumnya

STUDI HARGA SATUAN UPAH UNTUK PROYEK BANGUNAN TINGGI Michael Purnomo 1, Elvin Laynardo 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4

HUBUNGAN ANTARA KUANTITAS PEKERJAAN DENGAN DURASI PADA PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PENGERJAAN PONDASI PADA PROYEK YANG MENGGUNAKAN UP DOWN CONSTRUCTION DENGAN MENGGUNAKAN METODA KONVENSIONAL

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

BAB I PENDAHULUAN. Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INSPEKSI PROSES PELAKSANAAN DAN CACAT PADA DINDING PANEL PRACETAK SUATU PROYEK APARTEMEN

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

1.1. JUDUL TUGAS AKHIR

ANALISA PERBANDINGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG BERDASARKAN SNI DAN SOFTWARE MS PROJECT

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

STUDI TENTANG UPAH DAN UPAH LEMBUR TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lizna Gustiana Rahmi, 2015

B A B I P E N D A H U L U A N

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Tim Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra. [pic] Gambar 1 Tampak Depan Gedung Gereja.

STUDI PERBANDINGAN KOEFISIEN MATERIAL DAN EVALUASI INDEKS PRODUKTIFITAS PADA PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA, PLESTERAN DAN ACIAN

BAB I PENDAHULUAN. Desain untuk menempuh jenjang Strata 1 (satu). Dimana kerja praktek tersebut memilik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada Struktur Atas Gedung

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dalam menyusun strategi penawaran untuk memenangkan tender, model

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK...

PERHITUNGAN RAB GEDUNG PERKANTORAN 5 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ini membuat perkembangan atau permintaan akan perumahan juga

Dosen Pembimbing Ir. Sukobar, MT. NIP

METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT ABSTRAK

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. efisiansi waktu. Metode manejemen pada abad ke 21 ditandai dengan maraknya

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PEMBANGUNAN DERMAGA PENUMPANG PELABUHAN ATAPUPU NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dampak pada perubahan pola kehidupan sosial masyarakat dengan trend

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DENGAN METODE BOW, SNI, DAN LAPANGAN (Pekerjaan Beton Bertulang Pada Pembangunan Rumah Tinggal Perum Bugel, Jepara)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Objek Penelitian Obyek studi dari penelitian ini adalah proyek pembangunan X

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA BOW, SNI DAN METODE PERHITUNGAN KONTRAKTOR PADA PROYEK RUMAH SUSUN (RUSUN) PULOGEBANG JAKARTA TIMUR

METODE PELAKSANAAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN KEBUTUHAN TULANGAN ANTARA GAMBAR KERJA DENGAN SNI 7394:2008 PADA PEMBANGUNAN RUKO R2 NO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi selalu diiringi dengan semakin meningkatnya kualitas

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan yang terangkum di bawah ini:

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN DENGAN METODE SNI

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam

KONSTRUKSI PONDASI TAPAK DAN SLOOF PADA STRUKTUR BAWAH RUMAH SEDERHANA SATU LANTAI (171S)

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

JUDUL SKRIPSI PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA METODE SNI DAN BOW PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG JOANG / LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penulangan beton dan formwork atau bekisting. Diantara ketiga komponen tersebut,

STUDI PERBANDINGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN BEKISTING

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan maupun tempat hunian seperti hotel, apartemen, dan home stay.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Metoda yang banyak digunakan dalam mendesain struktur beton bertulang

ANALISIS PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PROYEK RUMAH TINGGAL BERDASARKAN ANALISA BOW DAN SNI 2007

Dhani Mardhika, S.T., Ir. Endang Larasati Suryaningrum, M.T.

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK. didasarkan pada karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri. Ditinjau dari sudut

Sri Indah Setiyaningsih, Penghitungan Struktur Beton Dan Perbandingan Perhitungan Biaya Menurut SNI

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. MPA menyatakan dalam acara konferensi pers peringatan hari kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA PENAWARAN KONTRAKTOR PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAPORAN TUGAS AKHIR RENCANA PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG POLRES KABUPATEN PROBOLINGGO

STUDI PERENCANAN PONDASI PADA PEMBANGUNAN RUANG VIP RSUD GAMBIRAN KEDIRI DENGAN ALTERNATIF PEMAKAIAN PONDASI DALAM DAN PONDASI DANGKAL

KAJIAN AWAL MENGENAI PERFORMANCE INTENSITY (MOMENTUM MANAGEMENT) UNTUK MENGUKUR KINERJA WAKTU PROYEK KONSTRUKSI

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan Program S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan bangunan semakin meningkat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. munculnya sisa material konstruksi atau biasa disebut dengan Construction Waste.

(Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung II Dan Bangunan Penghubung FISIP, Universitas Brawijaya Malang)

BAB I PENDAHULUAN. kita berada dalam bangunan baik rumah tinggal, kantor, pabrik, hotel, rumah sakit dll.

BAB III METODOLOGI. LAPORAN TUGAS AKHIR III 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

ANALISIS HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PONDASI BERDASARKAN ANALISA PADA PROYEK DAN SOFTWARE MS. PROJECT

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT DI KOTA SRAGEN)

Revisi SNI T C. Daftar isi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

Gambar 2.8 Diagram RSM untuk proyek enam unit setelah menaikkan gradien C.

Jurnal Teknik Sipil ITP Vol. 4 No.1 Januari 2017 ISSN:

PRIYANTO D

SISTEM SAMBUNGAN PADA PONDASI TAPAK BETON BERTULANG

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

Transkripsi:

APPROXIMATE COST ESTIMATE BERDASARKAN KANDUNGAN BESI DAN KEBUTUHAN BEKISTING PADA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN RUKO (SOHO) Patricia Adriani Kwandou 1, Iswandi Yoseph 2, Indriani Santoso 3, Budiman Proboyo 4 ABSTRAK : Permintaan akan ruko (SOHO) meningkat, sehingga menyebabkan timbulnya persaingan yang cukup ketat di dunia konstruksi, terutama dalam aspek biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui approximate cost estimate bangunan ruko (SOHO) berdasarkan kebutuhan beton, besi, dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) permeter persegi luas lantai, dan berdasarkan kandungan besi dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) terhadap satu meter kubik beton. Dalam penelitian ini, metode approximate estimate yang akan digunakan adalah Estimasi Biaya Satuan Permeter Persegi. Data yang digunakan adalah, gambar konstruksi, dan RAB tiga proyek. Dari hasil pengamatan tiga proyek, didapati kebutuhan bahan untuk struktur bawah yaitu beton 0.12m 3 /m 2, besi 14.69 kg/m 2, dan bekisting 0.93 m 2 /m 2 sedangkan struktur atas yaitu beton 0.25m 3 /m 2, besi 35.98 kg/m 2, dan bekisting 3.18 m 2 /m 2. Angka kandungan besi dan bekisting permeter kubik beton pile cap, sloof, kolom, tangga, balok, plat adalah 108.97 kg/m 3, 133.82 kg/m 3, 170.47 kg/m 3, 94.16 kg/m 3, 204.22 kg/m 3, 83.52 kg/m 3 untuk besi. Dan untuk bekisting 5.02 m 2 /m 3, 10.55 m 2 /m 3, 14.08 m 2 /m 3, 9.53m 2 /m 3, 14.78 m 2 /m 3, 83.52 kg/m 3, 9.28 m 2 /m 3 untuk bekisting. Kedua hasil pengamatan tersebut jika dikalikan dengan harga satuan masing-masing bahan, maka diperoleh approximate cost estimate KATA KUNCI : ruko, SOHO, biaya, estimasi, approximate cost estimate, kebutuhan bahan permeter persegi, struktur beton bertulang, beton, besi, bekisting 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan akan hunian tempat tinggal (baik perumahan maupun apartemen), ruko (SOHO), dan perkantoran terbilang mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Ruko (SOHO) menjadi salah satu pilihan masyarakat di era sekarang ini. Dua fungsi yang dimiliki ruko (SOHO) yaitu sebagai tempat tinggal (rumah) dan sebagai tempat untuk berwirausaha (toko/kantor) membuat ruko (SOHO) menjamur di era ini. Pembangunan ruko (SOHO) yang sangat pesat ini sangat memberikan konstribusi yang besar terhadap perkembangan dunia konstruksi. Perkembangan ini menyebabkan timbulnya persaingan yang cukup ketat di dunia konstruksi. Kemampuan dalam approximate estimate menjadi faktor penting agar kontraktor dapat bersaing di dunia konstruksi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan pihak-pihak yang terkait di bidang penyedia jasa konstruksi dalam memperkirakan dan membuat estimasi biaya untuk struktur bangunan ruko (SOHO) permeter persegi berdasarkan kandungan besi dan kebutuhan bekisting. 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, patriciakwandou22@yahoo.com 2 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, swandyoseph@gmail.com 3 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra,indriani@petra.ac.id 4 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, bproboyo@petra.ac.id 1

1.2. Rumusan Masalah 1. Berapa kebutuhan beton, besi, dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) permeter persegi luas lantai? 2. Berapa kandungan besi dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) terhadap 1 meter kubik beton? 3. Berapa approximate cost estimate bangunan ruko (SOHO) berdasarkan kebutuhan beton, besi, dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) permeter persegi luas lantai? 4. Berapa approximate cost estimate bangunan ruko (SOHO) berdasarkan kandungan besi dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) terhadap 1 meter kubik beton? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kebutuhan beton, besi, dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) permeter persegi luas lantai. 2. Mengetahui kandungan besi dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) terhadap 1 meter kubik beton. 3. Mengetahui approximate cost estimate bangunan ruko (SOHO) berdasarkan kebutuhan beton, besi, dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) permeter persegi luas lantai. 4. Mengetahui approximate cost estimate bangunan ruko (SOHO) berdasarkan kandungan besi dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) terhadap 1 meter kubik beton. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Dapat memberikan informasi mengenai kebutuhan beton, besi, dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) permeter persegi luas lantai. 2. Dapat memberikan informasi mengenai kandungan besi dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) terhadap 1 meter kubik beton. 3. Dapat memberikan informasi mengenai approximate cost estimate bangunan ruko (SOHO) berdasarkan kebutuhan beton, besi, dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) permeter persegi luas lantai. 4. Dapat memberikan informasi mengenai approximate cost estimate bangunan ruko (SOHO) berdasarkan kandungan besi dan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO) terhadap 1 meter kubik beton. 1.5. Ruang Lingkup Ruang Lingkup dibatasi pada perkerjaan struktur beton bertulang (pile cap, sloof, kolom, tangga, balok dan plat) pada bangunan ruko (SOHO). 2. LANDASAN TEORI 2.1. Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan mengenai pembangunan suatu bangunan atau infrastruktur, yang mencakup disiplin ilmu di bidang teknik sipil dan arsitektur sebagai pokok ilmu, dan juga melibatkan disiplin ilmu lain seperti elektro, geoteknik, industry, dan lingkungan. 2.2. Ruko (Rumah Toko) atau SOHO ((Small Office Home Office) Ruko atau rumah toko adalah sebutan bagi bangunan-bangunan di Indonesia yang umumnya dibuat bertingkat antara dua hingga lima lantai. Fungsinya lebih dari satu, yaitu fungsi hunian dan komersial. Lantai bawahnya digunakan sebagai tempat usaha atau kantor, sedangkan lantai atas dimanfaatkan sebagai tempat tinggal. (Wicaksono, 2007). SOHO (Small Office Home Office) merupakan suatu konsep bangunan multi fungsi yang dimana unit tersebut dapat berfungsi sebagai tempat tinggal (home), kantor (office), maupun keduanya. Pada dasarnya ruko (SOHO) memiliki struktur maupun fungsi yang sama. 2

2.3. Estimasi Menurut Hardie (1987), estimasi adalah suatu prediksi terhadap biaya di masa yang akan datang dari berbagai aktivitas konstruksi, yang didasarkan pada data nyata. Hardie (1987) mengatakan, proses estimasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu pengukuran dan penentuan harga (pricing). 2.4. Approximate Estimate Estimasi Biaya Satuan Permeter Persegi (Square foot method m 2 ). Metode ini mengandalkan data dari proyek sejenis yang pernah dibangun. (Ervianto, 2007). Approximate estimate sangat membantu untuk mengecek biaya proyek seperti pada desain yang diinginkan sesuai dengan kemampuan dana yang dimiliki oleh owner (Dagostino, 2003). 2.5. Biaya Komponen Struktur Beton Bertulang Dalam perkiraan biaya konstruksi beton bertulang terdapat tiga bagian utama, antara lain biaya besi beton, biaya bekisting, dan biaya betonnya sendiri (Sastraatmadja, 1994) 1. Beton beton Dalam estimasi biaya atau RAB, unit kuantias (volume) untuk pekerjaan Beton beton berbagai elemen struktur adalah meter kubik, demikian pula harga satuannya lazim untuk tiap meter kubik volume Beton tersebut. 2. Besi Beton Dalam estimasi biaya atau RAB, unit kuantias (volume) untuk pekerjaan besi beton berbagai elemen struktur adalah kilogram, demikian pula harga satuannya lazim untuk tiap volume besi beton tersebut. 3. Bekisting Dalam estimasi biaya atau RAB, unit kuantias (volume) untuk pekerjaan bekisting berbagai elemen struktur adalah meter persegi, demikian pula harga satuannya lazim untuk tiap volume bekisting tersebut. 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian terapan yang berdasarkan pada data proyek yaitu RAB (Rencana Anggaran Biaya) untuk bangunan ruko (SOHO). Data proyek tersebut dianalisa untuk mendapatkan approximate cost estimate berdasarkan kandungan besi dan kebutuhan bekisting pada struktur beton bertulang bangunan ruko (SOHO). 4. ANALISA DATA Pengumpulan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek ruko atau SOHO yang diperoleh dari kontraktor dan estimator yang berasal dari dua lokasi, terletak di Surabaya dan di Pasuruan. Proyek di Surabaya dinamakan Proyek A dan Proyek B dan proyek yang berada di Pasuruan dinamakan Proyek C. Data yang diperoleh berupa RAB dan data gambar yang dapat memberikan keterangan tinggi perlantai, luas bangunan, dan jumlah lantai, serta jenis-jenis elemen struktur pada bangunan tersebut. Tabel 1 berisi mengenai klasifikasi bangunan RAB yang didapat. Tabel 1. Lokasi Proyek No. Nama Proyek Lokasi Tahun Jumlah Lantai 1 Proyek A Surabaya 2013 4 2 Proyek B Surabaya 2015 2 3 Proyek C Pasuruan 2015 2 4.1. Proyek A Jenis pekerjaan konstruksi yang akan dibahas adalah pekerjaan struktur bawah dan pekerjaan struktur atas. Pekerjaan struktur bawah pada proyek A meliputi pile cap dan sloof. Sedangkan yang termasuk pekerjaan struktur atas dibagi lagi menjadi pekerjaan struktur tingkat 1, tingkat 2, tingkat 3,dan tingkat 3

4. Dimana tingkat 1, 2, dan3 meliputi plat lantai, balok, kolom dan tangga, sedangkan pada tingkat 4 meliputi balok, kolom, dan plat. Berikut Tabel 2 yang menjelaskan kebutuhan bahan permeter persegi luas lantai struktur bawah dan atas proyek A. Tabel 2. Kebutuhan Bahan Struktur Bawah dan Struktur Atas Proyek A Kebutuhan bahan / Luas Lantai Beton (m 3 /m 2 ) Besi (kg/m 2 ) Bekisting (m 2 /m 2 ) Struktur Bawah 0.08 7.97 0.63 Struktur Atas 0.23 24.24 2.08 Berikut Tabel 3 yang menjelaskan kandungan besi dan bekisting permeter kubik beton tiap elemen struktur pada struktur bawah dan atas proyek A. Tabel 3. Kandungan Besi dan Bekisting Tiap Elemen Struktur Proyek A Kandungan /m3 beton Besi (kg/m 3 ) Bekisting (m²/m 3 ) Pile Cap 92.96 5 Sloof 95.45 10 Kolom 120.08 7.5 Tangga 80 8.33 Balok 148.44 11.58 Plat 80 8.33 Dalam penelitian ini, harga satuan pekerjaan diasumsi dengan sebuah variable. Ini dikarenakan harga satuan pekerjaan masing-masing bahan berbeda-beda, tergantung lokasi, kontraktor, dan faktor lainnya. Harga satuan pekerjaan untuk beton diasumsi sebagai A (Rp/m 2 ), untuk besi diasumsi sebagai B (Rp/kg), dan untuk bekisting diasumsi sebagai C (Rp/m 2 ). Terdapat 2 cara dalam melakukan approximate cost estimate. Cara pertama yaitu kebutuhan bahan permeter persegi dikalikan dengan harga satuan pekerjaan masing-masing bahan, lalu didapatkan harga total untuk masingmasing bahan permeter persegi luas lantai. Selanjutnya harga total masing-masing bahan dijumlah sehingga menghasilkan approximate cost estimate permeter persegi luas lantai. Disajikan Tabel 4 contoh untuk struktur atas. Tabel 4. Formula Approximate Cost Estimate Cara 1 untuk Struktur Atas Beton (m 3 / m 2 ) Besi (kg/m 2 ) Bekisting (m 2 / m 2 ) Kebutuhan bahan 0.23 24.24 2.08 Harga total per- m 2 0.23 A 24.24 B 2.08 C Approximate Cost Est. per-m2 0.23A + 24.24B + 2.08C Cara kedua yaitu kandungan besi dan bekisting pada masing-masing elemen struktur yang terdapat pada 1 m 3 beton dikalikan dengan harga satuan pekerjaan masing-masing bahan. Lalu harga total masing-masing bahan dijumlah, sehingga mendapat approximate cost estimate per m 3 beton untuk tiap elemen struktur. Disajikan Tabel 5 contoh untuk elemen struktur kolom. Tabel 5. Formula Approximate Cost Estimate Cara 2 Beton (m 3 / m 3 ) Besi (kg/m 3 ) Bekisting (m 2 / m 3 ) Kebutuhan Total 1 120.08 7.50 Harga total 1 A 120.08 B 7.50 C Approximate Cost Est 1 A + 120.08 B + 7.50 C 4

4.2. Proyek B Pekerjaan struktur bawah pada proyek B meliputi pile cap dan sloof. Sedangkan yang termasuk pekerjaan struktur atas dibagi lagi menjadi pekerjaan struktur tingkat 1, dan tingkat 2. Dimana tingkat 1 meliputi plat lantai, balok, kolom dan tangga, sedangkan pada tingkat 2 meliputi ringbalok dan kolom. Berikut Tabel 6 yang menjelaskan kebutuhan bahan permeter persegi luas lantai struktur bawah dan atas proyek B. Tabel 6. Kebutuhan Bahan Struktur Bawah dan Struktur Atas Proyek B Kebutuhan bahan / Luas Lantai Beton (m 3 /m 2 ) Besi (kg/m 2 ) Bekisting (m 2 /m 2 ) Struktur Bawah 0.10 11.89 0.89 Struktur Atas 0.23 43.71 3.70 Berikut Tabel 7 yang menjelaskan kandungann besi dan bekisting permeter kubik beton tiap elemen struktur pada struktur bawah dan atas proyek B. Tabel 7. Kandungan Besi dan Bekisting Tiap Elemen Struktur Proyek B Kandungan /m3 beton Besi (kg/m 3 ) Bekisting (m²/m 3 ) Pile Cap 95.99 5.82 Sloof 149.3 11.67 Kolom 205.8 19.12 Tangga 105.56 8.33 Balok 292.9 19.3 Plat 106.67 9.64 Dalam penelitian ini, harga satuan pekerjaan diasumsi dengan sebuah variable. Ini dikarenakan harga satuan pekerjaan masing-masing bahan berbeda-beda, tergantung lokasi, kontraktor, dan faktor lainnya. Harga satuan pekerjaan untuk beton diasumsi sebagai A (Rp/m 2 ), untuk besi diasumsi sebagai B (Rp/kg), dan untuk bekisting diasumsi sebagai C (Rp/m 2 ). Terdapat 2 cara dalam melakukan approximate cost estimate. Cara pertama yaitu kebutuhan bahan permeter persegi dikalikan dengan harga satuan pekerjaan masing-masing bahan, lalu didapatkan harga total untuk masingmasing bahan permeter persegi luas lantai. Selanjutnya harga total masing-masing bahan dijumlah sehingga menghasilkan approximate cost estimate permeter persegi luas lantai. Disajikan Tabel 8 contoh untuk struktur atas. Tabel 8. Formula Approximate Cost Estimate Cara 1 untuk Struktur Atas Beton (m 3 / m 2 ) Besi (kg/m 2 ) Bekisting (m 2 / m 2 ) Kebutuhan bahan 0.23 43.71 3.70 Harga total per- m 2 0.23 x A 43.71x B 3.70 x C Approximate Cost Est. per-m2 0.23 A + 43.71 B + 3.70 C Cara kedua yaitu kandungan besi dan bekisting pada masing-masing elemen struktur yang terdapat pada 1 m 3 beton dikalikan dengan harga satuan pekerjaan masing-masing bahan. Lalu harga total masing-masing bahan dijumlah, sehingga mendapat approximate cost estimate per m 3 beton untuk tiap elemen struktur. Disajikan Tabel 9 contoh untuk elemen struktur kolom. 5

Tabel 9. Formula Approximate Cost Estimate Cara 2 Beton (m 3 / m 3 ) Besi(kg/m 3 ) Bekisting (m 2 / m 3 ) Kebutuhan Total 1 205.80 19.12 Harga total 1 A 205.80 B 19.12 C Approximate Cost Est 1 A + 205.80 B + 19.12 C 4.3. Proyek C Pekerjaan struktur bawah pada proyek C meliputi pile cap dan sloof dan plat. Sedangkan yang termasuk pekerjaan struktur atas dibagi lagi menjadi pekerjaan struktur tingkat 1, dan tingkat 2. Dimana tingkat 1 meliputi plat lantai, balok, kolom dan tangga, sedangkan pada tingkat 2 meliputi balok dan kolom tingkat 2 meliputi plat, balok dan kolom. Berikut Tabel 10 yang menjelaskan kebutuhan bahan permeter persegi luas lantai struktur bawah dan atas proyek C. Tabel 10. Kebutuhan Bahan Struktur Bawah dan Struktur Atas Proyek C Kebutuhan bahan / Luas Lantai Beton (m 3 /m 2 ) Besi (kg/m 2 ) Bekisting (m 2 /m 2 ) Struktur Bawah 0.17 24.21 1.26 Struktur Atas 0.30 46.18 4.16 Berikut Tabel 11 yang menjelaskan kandungan besi dan bekisting permeter kubik beton tiap elemen struktur pada struktur bawah dan atas proyek C. Tabel 11. Kandungan Besi dan Bekisting Tiap Elemen Struktur Proyek C Kandungan /m3 beton Besi (kg/m 3 ) Bekisting (m²/m 3 ) Pile Cap 137.96 4.23 Sloof 156.72 9.98 Kolom 185.53 15.63 Tangga 96.93 11.93 Balok 171.33 13.46 Plat 63.88 9.88 Dalam penelitian ini, harga satuan pekerjaan diasumsi dengan sebuah variable. Ini dikarenakan harga satuan pekerjaan masing-masing bahan berbeda-beda, tergantung lokasi, kontraktor, dan faktor lainnya. Harga satuan pekerjaan untuk beton diasumsi sebagai A (Rp/m 2 ), untuk besi diasumsi sebagai B (Rp/kg), dan untuk bekisting diasumsi sebagai C (Rp/m 2 ). Terdapat 2 cara dalam melakukan approximate cost estimate. Cara pertama yaitu kebutuhan bahan permeter persegi dikalikan dengan harga satuan pekerjaan masing-masing bahan, lalu didapatkan harga total untuk masingmasing bahan permeter persegi luas lantai. Selanjutnya harga total masing-masing bahan dijumlah sehingga menghasilkan approximate cost estimate permeter persegi luas lantai. Disajikan Tabel 12 contoh untuk struktur atas. Tabel 12. Formula Approximate Cost Estimate Cara 1 untuk Struktur Atas Beton (m 3 / m 2 ) Besi (kg/m 2 ) Bekisting (m 2 / m 2 ) Kebutuhan bahan 0.30 46.18 4.16 Harga total per- m 2 0.30 A 46.18 B 4.16 C Approximate Cost Est. per-m2 0.30 A + 46.18 B + 4.16 C 6

Cara kedua yaitu kandungan besi dan bekisting pada masing-masing elemen struktur yang terdapat pada 1 m 3 beton dikalikan dengan harga satuan pekerjaan masing-masing bahan. Lalu harga total masing-masing bahan dijumlah, sehingga mendapat approximate cost estimate per m 3 beton untuk tiap elemen struktur. Disajikan Tabel 13 contoh untuk elemen struktur kolom. Tabel 13. Formula Approximate Cost Estimate Cara 2 Beton (m 3 / m 3 ) Besi (kg/m 3 ) Bekisting (m 2 / m 3 ) Kebutuhan Total 1 185.53 15.63 Harga total 1 A 185.53B 15.63C Approximate Cost Est 1 A + 185.53B + 15.63C 4.4. Perbandingan Hasil Proyek A, B, dan C Setelah mengetahui kebutuhan bahan permeter persegi luas lantai, kandungan besi dan bekisting didalam 1 m 3 beton tiap elemen struktur, dan persentase perbedaan nilai approximate cost estimate kedua cara dengan harga RAB asli tiap proyek, maka akan dibandingkan hasil dari ketiga proyek tersebut yang terdapat pada Tabel 14 dan Tabel 15. Tabel 14. Perbandingan Kebutuhan Bahan 3 Proyek Beton (m 3 /m 2 ) Besi (kg/m 2 ) Bekisting (m 2 /m 2 ) A B C A B C A B C Struktur Bawah 0.08 0.10 0.17 7.97 11.89 24.21 0.63 0.89 1.26 Rata-rata 0.12 14.69 0.93 Struktur Atas 0.23 0.23 0.28 24.24 43.71 39.99 2.08 3.70 3.75 Rata-rata 0.25 35.98 3.18 Tabel 15. Perbandingan Kandungan Besi dan Kebutuhan Bekisting 3 Proyek Besi (kg/m 3 ) Bekisting (m 2 /m 3 ) Elemen Struktur A B C A B C Pile Cap 92.96 95.99 137.96 5 5.82 4.23 Rata-rata 108.97 5.02 Sloof 95.45 149.3 156.72 10 11.67 9.98 Rata-rata 133.82 10.55 Kolom 120.08 205.8 185.53 7.5 19.12 15.63 Rata-rata 170.47 14.08 Tangga 80 105.56 96.93 8.33 8.33 11.93 Rata-rata 94.16 9.53 Balok 148.44 292.9 171.33 11.58 19.3 13.46 Rata-rata 204.22 14.78 Plat 80 106.67 63.88 8.33 9.64 9.88 Rata-rata 83.52 9.28 7

4.5. Perbandingan Approximate Cost Estimate Cara 1 dan Cara 2 Perbedaan antara approximate cost estimate kedua cara dengan RAB asli tiap proyek dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Persentase Perbedaan Harga antara Approximate Cost Estimate dengan RAB Asli. Approximate Cost Estimate Proyek A Proyek B Proyek C cara 1 5.29% 1.44% 10.37% cara2 8.18% -4.04% -5.56% 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Untuk kebutuhan bahan per m² luas bangunan struktur bawah yaitu kebutuhan beton adalah 0.12 m³/m² luas lantai, kebutuhan besi adalah 14.69 kg/m² luas lantai, dan kebutuhan bekisting adalah 0.93 m²/m² luas lantai. Untuk kebutuhan bahan per m² luas bangunan struktur atas yaitu kebutuhan beton adalah 0.25 m³/m² luas lantai, kebutuhan besi adalah 35.98 kg/m² luas lantai, dan kebutuhan bekisting adalah 3.18 m²/m² luas lantai. Untuk memperoleh approximate cost estimate per meter persegi luas lantai kebutuhan beton, besi, dan bekisting dikalikan dengan harga satuan masing-masing bahan. Harga satuan pekerjaan untuk beton diasumsi sebagai A (Rp/m 2 ), untuk besi diasumsi sebagai B (Rp/kg), dan untuk bekisting diasumsi sebagai C (Rp/m 2 ). Untuk struktur bawah 0.12 A + 14.69 B + 0.93 C dan untuk struktur atas 0.25 A + 35.98 B + 3.18 C. Angka kandungan besi permeter kubik beton pile cap, sloof, kolom, tangga, balok, plat adalah 108.97 kg/m 3, 133.82 kg/m 3, 170.47 kg/m 3, 94.16 kg/m 3, 204.22 kg/m 3, ; 83.52 kg/m 3 untuk besi. Dan untuk bekisting 5.02 m 2 /m 3, 10.55 m 2 /m 3, 14.08 m 2 /m 3, 9.53m 2 /m 3, 14.78 m 2 /m 3, 83.52 kg/m 3, 9.28 m 2 /m 3 untuk bekisting. Hasil pengamatan tersebut jika dikalikan dengan harga satuan masing-masing bahan, maka diperoleh approximate cost estimate. Uji hasil approximate cost estimate cara 1 memiliki perbedaan dengan RAB asli yaitu berkisar antara 1.44% sampai 10.37%. Sedangkan hasil Approximate cost estimate cara 2 memiliki perbedaan dengan RAB asli yaitu berkisar antara -4.04 % sampai 8.18%. 5.2. Saran Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat menggunakan sampel yang lebih banyak dengan jumlah tingkat, jarak antar lantai dan jarak antar kolom yang sama sehingga hasil penelitian yang diperoleh lebih akurat. 6. DAFTAR REFERENSI Dagostino, Frank R., Leslie Feigenbaum. (2003). Estimating in Building Construction (6th ed). Upper Saddle River. United States of America Ervianto, Wulfram I.. (2007). Cara Tepat Menghitung Biaya Bangunan. Andi. Yogyakarta Hardie, Glenn M. (1987). Construction Estimating Techniques. Prentice-Hall, Inc. USA. Sastraatmadja, A. Soedradjat. (1994). Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan. Nova. Jakarta Wicaksono, Andie, A. 2007. Ragam Desain Ruko (Rumah Toko), Penerbit Swadaya, Jakarta 8